PENDAHULUAN
1. GambaranSingkattentang Pabrik
PT.Tonggak Ampuh adalah perusahaan yang berlokasi diJalan Mayor Oking KM
2.5, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 4 April
1978 yang bergerak di bidang industri betonprestressed precast dengan hasil
utamatiang pancang, tiang listrikdan girder. PT.Tonggak Ampuh mempunyai karyawan
sejumlah 321 orang. PT. Tonggak Ampuh telah mendirikan pabrikdibeberapatempat di
Indonesia, diantaranya, di wilayahJawa Barat (GunungPutri – Citeureup Bogor),
Yogyakarta (Sleman), JawaTimur (Singosari-Malang) dan Sumatera Selatan
(Baturaja).
1
12) Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
KEP. 174/MEN/86, No. KEP. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
3. KebijakanK3
Kebijakan K3 PT Tonggak Ampuh, terlampir pada Lampiran 1
Abdul Hamid
Ketua P2K3
Felix N Novianto
Safety Kantor &
Keamanan
2
b. Struktur OrganisasiTim Tanggap Darurat PT. Tonggak Ampuh :
Ketua Tim
Abdul Hamid
3
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 MaksuddanTujuandiselenggarakanpelatihaniniyaitu:
A. Para calon Ahli K3 Umumdapatmemahamiperaturanperundang-
undanganKeselamatandanKesehatanKerja (K3) di tempatkerja.
2.2 Maksuddantujuandilaksanakannyaobservasilapanganiniyaitu:
A. Para calonAhli K3 Umum
dapatmelihatpenerapanpersyaratandanpembinaankeselamatandankesehatankerja
di PT. TonggakAmpuh yang meliputikeadaandanfasilitastenagakerja,
keadaanmesin-mesin, alat-alatkerja, instalasisertaperalatanlainya, proses
produksidenganruanglingkuppengawasan:
i. BidangPengasawan K3 Listrik
4
BAB III
PERMASALAHAN DI LAPANGAN
3.2 TemuanHasilObservasi
Berdasarkanhasilobservasilapangandiperolehtemuansebagaiberikut:
3.2.1 TemuanPositif
5
A. Konstruksi
1. Perusahaan menyadaripentingnya K3, halinidibuktikandenganadanya Safety
Induction keseluruhtenagakerja, tamu, pihakketigadan supplier sesuai UU No.
1 Tahun 1970 tentangkeselamatankerjapasal 9 dan PP No 50 tahun 2012;
2. Rambuperingatan K3tersedia di
lokasipabriksehinggamudahdilihatolehpekerjadantamu, sesuaidengan UU No.
1 Tahun 1970 tentangKeselamatanKerja;
3. Terdapat Spanduk K3 baik di kantor maupun di area produksi yang
mudahterbacaolehpekerjadantamusesuaidengan UU No. 1 Tahun 1970
tentangKeselamatanKerja.
B. Listrik
1. Sudah adanya teknisi listrik bersertifikat.
2. Sudah dilengkapi dengan rambu – rambu bahaya.
3. Belum pernah terjadi kecelakaan kerja yang berkaitan dengan Listrik
4. Sudah dilengkapi dengan APD Listrik.
5. Telah dilakukan laporan K3 kelistrikan.
6. Semua bangunan tinggi telah dilengkapi penangkal petir.
7. Memiliki Genset untuk cadangan listrik.
8. Telah dilakukan pelatihan untuk pengoprasian genset secara internal;
C. Penanggulangan Kebakaran
1. Terdapat 16 tabung Apar ukuran 6 KG type DCP (dry chemical powder) dan
CO2;
2. Terdapat alarm kebakaran yang terintegrasi dengan alarm dengan tanda
masuk dan tanda keluar karyawan dengan tombol pengaktifan secara manual;
3. Terdapat jalur evakuasi dan titik berkumpul saat terjadi kondisi keadaan
darurat
4. Terdapat 2 orang petugas peran kebakaran kelas D yang bersertifikat dan 12
orang tenaga pemadam kebakaran
5. Perusahaan telah melakukan pelatihan pemadaman api dengan menggunakan
APAR setiap 6 bulan sekali
6
3.2.2 TemuanNegatif
A. Konstruksi
1. Pada proses produksi (pekerjaanpengecoran) tenagakerjatidakmenggunakan APD
kacamatauntukmencegahcipratanair semen betonmasukkematatenagakerja.
HalinibelummemaksimalkanpenerapanPERMENAKER No PER.01/MEN/1980 pasal
99.
2. Konstruksibangunanperusahaansudahcukup lama
sehinggadiperlukanperawatanberkaladanperbaikan yang
diperlukansehinggasesuaidengan UU No. 1 Tahun 1970
tentangkeselamatankerjapasal 3
3. Aksesjalantenagakerjamasihada yang kurangamandaripenempatan material
ataualat-alat yang kurangtertatasehinggabelumdapatmemenuhiUU No. 1
Tahun 1970 tentangkeselamatankerjadan PERMENAKER No.
PER.01/MEN/1980pasal 5.
4. Penempatan material produksi (pasirdanbatu split) untuk area fabrikasi 1
masihada yang tercecer di
aksesjalanutamasehinggabisamenggangguaksesjalandanmenimbulkandebus
ehinggaperlupenerapanPERMENAKER No PER.01/MEN/1980pasal 6
denganlebihbaiklagi.
5. Aksesjalanuntuktenagakerjapejalan kaki hanyasampai di
depanjembatantimbang, diperlukanaksesuntukpejalan kaki sampaike area
paling belakang yang
amandarilalulintaskendaraandanterlindungdaripanasdanhujansehinggapenera
panPERMENAKER No PER.01/MEN/1980pasal 5 bisalebih optimal.
B. Listrik
1. PT TonggakAmpuhmenggunakanbanyakmesinmesinproduksidanalatangkat
yang dominannyamenggunakansumbertenagalistik,
sehinggaperusahaantersebutbanyakterdapatkabel power distribusi,
kabelkabeljaringantersebutdibiarkanterbukaexpose
(tidakdilengkapidenganselubungtambahan (cabel duct),
7
sambunganantarakabeldenganconnectornya, kabeldengankabel, kabeldengan
panel distribusitidak di tutup / di isolasidenganbenar;
2. Sumber-sumber listrik dan alat-alat listrik tidak terpakai tidak disertai dengan
LoTo;
3. PT. Tonggak Ampuh memiliki divisi PP (Perawatan & Perbaikan) namun
dengan banyaknya instalasi listrik, divisi ini tidak melakukan perawatan
berkala pada instalasinya kelistrikannya. Divisi ini hanya menitik beratkan dari
segi perbaikannya saja;
4. Sumber tenaga perusahaan ini menggunakan tenaga dari PLN 197kVA, untuk
backup power digunakan 2 buah Genset dengan kapasitas masing – masing
200kVA & 150kVA. Dimana genset tersebut tidak dioperasikan oleh operator
khusus yang bersertifikat. Dari wawancara yang kami lakukan ke narasumber
dari divisi PP (Perawatan dan Perbaikan), didapat bahwa seluruh anggota
divisi PP boleh mengoperasikan genset tersebut dan tidak bersertifikat;
5. Panel panel listrik listrik telah dilengkapi dengan rambu bahaya namun tidak
sesuai penempatannya, di banyak panel tidak terdapat rambu “Selain
Petugas Berkompeten Dilarang Mengoperasikan”, dan hanya terdapat rambu-
rambu bahaya Tegangan Tinggi;
6. Perusahaan Tonggak Ampuh belum memiliki ahli k3 listrik, hal ini berbanding
terbalik dengan permenaker Nomor 12 tahun 2015 yg tertuang dalam pasal 2.
C. PenganggulanganKebakaran
1. Terdapatbeberapatabung APAR yang sudah expired
danterlewatperiodepemeriksaanrutin;
2. Perusahaan belum memiliki ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran;
3. Petugas peran kebakarankelas D saat ini hanya berjumlah 2 orang sedangkan
jumlah total karyawan mencapai 321 orang;
4. Tidak memiliki Sistem Pemadam Api Hydrant sebagai sarana pemadaman
tingkat lanjut;
5. Jalur evakuasi sudah tersedia akan tetapi pedoman dan layout evakuasi
belum tersedia juga masih ditemukan satu petunjuk arah evakuasi yang salah
pemasangan;
6. System Alarm kebakaran menjadi satu bagian dengan alarm tanda masuk dan
tanda pulang karyawan;
7. Banyak karyawan yang merokok di area produksi;
8
8. Tidak ada sensor asap dan sensor panas serta sprinkler system;
9. Belumpernahdilakukanlatihandaruratkebakaran (fire drill) secaramenyeluruh.
BAB IV
ANALISA
9
akansecepatn
ya
10
4.2 K3 Listrik
Analisa Peraturan
No Temuan Saran
Bahaya Perundangan
1. Instalasilistrik Terjadi Dipasang Permenaker
tidakdilengka korsleting dengan No. 12 Tahun
pidenganselu apabila selubung 2015 Pasal 3
bungkabel terkena air kabel dan Pasal 9
(cable duct).
Sambungan
antara kabel,
konektor Sentuhan Melakukan
kabel, tidak di langsung isolasi yang
isolasi sempurna
dengan baik. terhadap
semua
sambungan
11
3 Tidakdilaksan Tidak dapat Seharusnya Peraturan
akannyapem mendeteksi dilakukan Mentri
eriksaanberk secara dini pemeriksaa Ketenagakerja
alainstalasike apabila terjadi n berkala an No. 12
listrikan. kerusakan paling Tahun 2015,
Pemeriksaan atau sedikit 1 Pasal 5
dilakukan kegagalan. tahun sampai pasal
dilakukan sekali. Dan 12.
hanya pengujian
dilakukan berkala
pada saat paling
perbaikan/ sedikit 5
kerusakan. tahun sekali
12
berwenang.
13
peran resiko jumlah NO.:KEP-
kebakaran kebakaran timpetugasper 186/MEN/1999
kelas D saat ankebakarank pasal 6 ayat 1
ini hanya elas D
berjumlah 2 sesuairasiojum
orang lahkaryawan
sedangkan
jumlah total
karyawan
mencapai
321
4 Tidak Kemungkinant Agar Lampiran
memiliki erjadinyaketerl disediakan instruksi
Sistem ambatanpenan Hydrantdenga menaker
Pemadam api ganankebakar nsistem no:.ins.11/m/b
Hydrantseba an tingkat automatic w/1997 bab 4
gai sarana lanjutkarenaha lengkapdenga poin 8 dan 9
pemadaman nyatersediaAP nInfrastruktur
tingkat lanjut. AR (Pompa,Gense
t,dll) dan
cadangan air
recevoir
5 Jalur Tamu atau Agar INS.11/M/BW/
evakuasi pekerja diarea disediakan 1997 BAB
sudah terkait tidak layout dan 1,bab 2 POIN
tersedia akan mengetahui panduan 1 bab 4 POIN
tetapi terInformasi evakuasi 5
pedoman dan akses tercepat ketika terjadi
layout menuju titik keadaan
evakuasi berkumpul, dalurat
belum
tersedia juga
masih
ditemukan
satu petunjuk
14
arah
evakuasi
yang salah
pemasangan
15
dilakukanlatih sdanperantimt anevakuasikeb NO.:KEP-
andaruratkeb anggapdarurat akaran 186/MEN/1999
akaran (fire padasaatterjad minimal 1 pasal 7, 8 dan
drill) ikebakaran tahunsekali 9
secaramenye yang
luruhpernah memerlukanev
akuasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
16
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan perawatan berkala terhadap konstruksi bangunan secara keseluruhan;
2. Pergantian material bangunan yang berpotensi bahaya bagi keselamatan tenaga
kerja;
3. Pembuatan jadwal pemeriksaan rutin dan pemeliharaan terhadap perawatan listrik
yang dilakukan oleh petugas bersertifikat;
4. Pemeriksaan terhadap sistem proteksi kebakaran perlu ditingkatkan dan
konsistensinya perlu dijaga;
5. Perlu disusun pedoman standar apabila terjadi kondisi darurat, baik kebakaran, banjir,
dan gempa bumi.
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 2 : SITE PLAN PT. TONGGAK AMPUH
19
Lampiran 3 : Struktur Organisasi Tim P2K3 :
20