Anda di halaman 1dari 19

PENGORGANISASIAN DAN

MACAM –MACAM ORGANISASI

KELOMPOK 5

I GEDE HARI KESAWA 1732121231


I GEDE EKA WIDHI DHARMAWAN 1732121468
NYOMAN DARMAYASA 1732121227
I KADEK AGUS ADI PRATANA 1732121248
KELAS : C5

KATA PENGANTAR

FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS WARMADEWA 2017/2018
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Pengorganisasian

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Denpasar, 31 Maret 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1. Pengertian Pengorganisasian.................................................................................3
2.2. Fungsi Pengorganisasian.......................................................................................4
2.3. Proses Pengorganisasian.......................................................................................4
2.4. Tujuan Pengorganisasian.......................................................................................5
2.5. Struktur Organisasi...............................................................................................6
2.6. Bentuk - Bentuk Organisasi..................................................................................7
2.7. Macam-Macam Organisasi Dari Segi Tujuan.....................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................15
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................15
3.2. Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,


mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para
anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manusia
merupakan unsur terpenting dalam pengorganisasian karena manusia terdapat di
dalam tugas-tugas yang saling berhubungan.

Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme


formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-
fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialis kerja, standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.

Pengorganisasian dalam konteks perubahan social menjadi titik strategis


yang harus menjadi perhatian dengan seksama. Keberhasilan mencapai titik
perubahan akan sangat ditentukan oleh pengorganisasian. Tanpa suatu
pengorganisasian yang kuat, memadai dan sistematis maka perubahan social
hanya akan bergantung pada niat baik kekuasaan, pasar politik atau situasi lain
yang tidak pasti. Satu-satunya faktor yang menentukan bahwa sebuah gerakan
akan tetap berjalan pada relnya dan dapat mencapai tujuannya adalah
pengorganisasian yang dipandu oleh kepemimpinan dan garis politik yang
memihak kepada rakyat.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan yang dapat di bahas dalam laporan ini :


 Bagaimana Pengorganisasian ?
 Bagaimana proses pengorganisasian ?
 Bagaimana struktur organisasi ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari laporan Sistem Kepariwisataan ini adalah sebagai


berikut :
 Mengetahui pengorganisasian
 Mengetahui proses pengorganisasian
 Mengetahui struktur organisasi
 Mengetahui bentuk bentuk organisasi
 Mengetahui macam macam organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengorganisasian


Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi
perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan
olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai
suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara
para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para
anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk
diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar
pekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas
pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian
juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan
otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada
seluruh hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan
tahapan sebagai berikut:
 Menegetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
 Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
 Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
 Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak
diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan
untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
 Penunjukkan sumberdaya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
 Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang
ditunjuk.

3
2.2. Fungsi Pengorganisasian
1. Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen
pelaksana
2. Adanya pembagian tugas yang jelas
3. Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bias
mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan

2.3. Proses Pengorganisasian


Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur
berikut ini :
1. Pemerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara
logika dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya
tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan
sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak
perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi satu-
kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasi ini akan
membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan
organisasi dan mengurangi ketidak-efisienan dan konflik-konflik yang
merusak.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi
dapat mencapai tujuannnya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi,
yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan pengorganisasian, yaitu:
 Pembagian kerja
 Departementalisasi (Departementasi)

4
 Bagan organisasi formal
 Rantai perintah dan kesatuan perintah
 Tingkat-tingkat hirarki manajemen
 Saluran komunikasi
 Penggunaan komite
 Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat
dihindarkan.

2.4. Tujuan Pengorganisasian


Tujuan pengorganisan adalah agar dalam pembagian tugas dapat
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian tugas
diharapkan setiap organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus
(spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila
pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang
keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam
penyelesaian pekerjaan itu.
Tujuan organisasi dapat dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini
penting karena:
1. Tanpa tujuan yang jelas organisasi tidak akan mempunyai arah.
2. Tanpa tujuan jelas, organisasi tida ada artinya dan hanya akan
menimbulkan pemborosan belaka.
3. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam membentuk dan struktur
organisasi.
4. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan
penempatan pegawai.
5. Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para
anggota organisasi.
6. Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena
mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujaun
yang sama, yaitu tujuan organisasi.

5
7. Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat,
metode, dan prosedur yang akan dipergunakan.
8. Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.

Tujuan organisasi harus dapat diterima oeh para anggota. Apabila tujuan
organisasi itu dapat diterima oleh para anggota, hal ini berarti para anggota
organisasi mempunyai keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka pun akan dapat
tercapai sehingga tujuan mereka dapat dengan mudah digerakan.

2.5. Struktur Organisasi


Definisi Struktur Organisasi
Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal
dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap dan hubungan-hubungan dimana diantara fungsi-
fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialis kerja, standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.

Karakteristik Struktur Organisasi


Struktur organisasi memiliki dua karakteristik, yaitu:
1. Keseimbangan dalam organisasi
Keseimbangan dalam organisasi ini sangat penting mengingat adanya beberapa
bagian didalamnya. Sebuah organisasi dapat dikatakan seimbang/imbang apabila
masing-masing bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai
dengan sumbangannya terhadap pencapaian tujuan.

2. Fleksibel
Fleksibel merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan
diri terhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi, seperti : perubahan
kegiatan, perubahan jumlah karyawan, perubahan formasi jabatan dsb. Perubahan-

6
perubahan yang perlu disesuaikan lebih dahulu adalah perubahan yang terjadi
dalam jangka pendek. Selain itu, kemampuan kerja seseorang juga perlu
diperhatikan.

2.6. Bentuk - Bentuk Organisasi


Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan
departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama. Bagan ini
menggambarkan enam aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Spesialisasi Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi
2. ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
3. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-
sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
4. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa
bertanggung jawab kepada siapa.
5. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
6. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana
tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
7. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G.


Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk pyramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan karena
sederhana,jelas dan mudah di mengerti.
2. Bentuk vertical. Bentuk vertical agak menyerupai bentuk pyramid, yaitu
dalam pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah.hanya bagan vertical berwujud
tegak sepenuhnya.

7
3. Bentuk horizontal,dimana wewenang dan tanggungjawab di gambarkan
dari kiri ke kanan.
4. Bentuk lingkaran,bagan in menekankan pada hubungan antara satu jabatan
dengan jabatan lain.

Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :


1. Organisasi Garis Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling
sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu
organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta
spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
 Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada
satu tangan.
 Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan
langsung dengan bawahan.
 Proses pengambilan keputusan cepat.
 Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat
segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
 Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
 Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam
kehancuran.
 Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
 Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

2. Organisasi Garis dan Staf Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya
luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah
karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya
memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam
organisasi.

8
Kebaikannya :
 Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun
tujuan perusahaan.
 Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adaya staf ahli.
 Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan
menjadi suatu spesiali-sasi.
 Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
 Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
 Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
 Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
 Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal.
 Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan
dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal
kewenangannya berbeda.
 Kesatuan komando berkurang.
 Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.

3. Organisasi Fungsional Organisasi yang disusun atas dasar yang harus


dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya
dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
 Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
 Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
 Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
 Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

9
Kelemahannya :
 Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
 Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
 Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.

4. Organisasi Panitia Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu


saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
 Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang
dalam dan terperinci.
 Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
 Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
 Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut
yang menghambat pelaksanaan tugas.
 Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
 Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena
faktor kreatifitas lebih dipentingkan.

2.7. Macam-Macam Organisasi Dari Segi Tujuan


1. Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari
keuntungan. Macam-macam Organisasi Niaga:
 Perseroan Terbatas (PT)
 Perseroan Komanditer (CV)?
 Firma (FA)?
 Koperasi
Beberapa Tipe Organisasi Niaga :
A. Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan atau Individu

10
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara
tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk
mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,
terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit
dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.

Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling,


pedagang asongan, dan lain sebagainya.

Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :


 Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
 Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
 Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
 Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
 Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
 Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan
yang lebih besar
 Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
 Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

B. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership


Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau
lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang
termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan
komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan
izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.

a) Firma Firma
Fima adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau
lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak
terbatas pada setiap pemiliknya. ciri dan sifat firma :

11
 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
 Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
 Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
 Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
 Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
 Mudah memperoleh kredit usaha

b) Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap


CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV
mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya
hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika
krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan
yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
Ciri dan sifat cv :
 Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
 Modal besar karena didirikan banyak pihak
 Mudah mendapatkan kridit pinjaman
 Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif tinggal menunggu keuntungan
 Relatif mudah untuk didirikan
 Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu

c) Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat


Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya
berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan
yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin

12
perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk
menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan
lainnya.
Ciri dan sifat PT :
 Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
 Modal dan ukuran perusahaan besar.
 Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
 Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
 Kepemilikan mudah berpindah tangan.
 Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
 Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk
dividen.
 Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.
 Sulit untuk membubarkan PT.
 Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden

2. Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Jalur
pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
 Jalur Keagamaan.
 Jalur Profesi.
 Jalur Kepemudaan.
 Jalur Kemahasiswaan.
 Jalur Kepartaian & Kekaryaan.

3. Organisasi Regional & International


Organisasi Regional Organisasi Regional adalah organisasi yang luas
wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Organisasi Internasional Organisasi Internasional adalah organisasi yang
anggota-anggotanya meliputi negara di dunia. Macam-macam organisasi
internasional

13
UN = United Nation = PBB (1945)
UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946),
namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children’s
Fund.
UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(16 November 1945)
UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006)
UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)
UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977)
UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh
11 negara)
WHO = World Health Organization (7 April 1948)
IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara)
NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949).

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai


dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan
yang melingkupinya. Keberhasilan manajer mengelola organisasi tergantung pada
kemampuannya menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan
anggota organisasi untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dalam
mengelola organisasi berdasarkan unsur spesialisasi, standardisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja. Struktur organisasi juga mengandung pengertian sebagi system atau
jaringan kerja dari tugas-tugas, pelaporan relationship dan komunikasi yang
menghubungkan pekerjaan individual dan kelompok.

3.2. Saran

Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini


diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian
maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://ekanuraminblog.wordpress.com/2016/12/29/pengantar-manajemen-dan-
bisnis-fungsi-pengorganisasian/

http://ishaqul-huda.blogspot.co.id/2015/08/makalah-manajemen-
pengorganisasian.html

https://manajemenstiesbi.blogspot.co.id/2012/11/pengorganisasian-
organizing.html

Anda mungkin juga menyukai