NOMOR : 331//Dir-SK/XII/2016
TENTANG
KEBIJAKAN KESALAHAN OBAT (MEDICATION ERROR) DAN PELAPORAN KESALAHAN
OBAT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
ANG : 1. Bahwa dalam pelayanan kefarmasian harus diberikan dengan berpedoman pada peningkatan mutu pelayanan
farmasi dan mengutamakan keselamatan pasien.
2. Bahwa dalam pemberian pelayanan farmasi kepada pasien harus diberikan secara benar, tepat dan sesuai
untuk pasien sehingga bisa mencegah atau mengurangi terjadinya kesalahan obat (medication error).
3. Kesalahan obat (medication error) merupakan kejadian yang salah dalam pemberian obat dan alat kesehatan
yang dapat menciderai pasien atau membahayakan bagi pasien.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
U : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN KESALAHAN OBAT
(MEDICATION ERROR) DAN PELAPORAN KESALAHAN OBAT
A : Kesalahan obat (medication error) merupakan kejadian yang salah dalam pemberian obat dan alat kesehatan
yang dapat menciderai pasien atau membahayakan bagi pasien.
A : Setiap kesalahan obat harus dibuat pelaporannya dan dilaporkan kepada komite keselamatan pasien Rumah
Sakit
PAT : Jenis jenis/tipe kesalahan obat yang harus dilaporkan ke komite keselamatan pasien rumah sakit terlampir.
A : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun sekali.
AM : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tangerang
Tanggal : 30 Desember 2016
RUMAH SAKIT TANGERANG
Direktur
TEMBUSAN Yth :
1. Wadir Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Bagian Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip
2. Setiap kesalahan obat yang ditemukan wajib dilaporkan oleh petugas yang menemukan kejadian tersebut
atau terlihat langsung dengan kejadian tersebut, kepada kepala unit.penanggung jawab ruang. Kepala
unit/penanggung jawab ruang akan melaporkan kejadian kesalahan obat kepada komite keselamatan
Rumah Sakit
3. Laporan kesalahan obat dibuat secara tertulis dengan menggunakan alur dan format insiden keselamatan
pasien yang sudah ditetapkan.
4. Jenis jenis/tipe kesalahan obat (medication error) yang harus dilaporkan sebagai berikut:
a. Kejadian Nyaris Cidera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien
pengadaan, penyimpanan, distribusi dispensing, permintaan, peresepan, pemberian dan pemantauan tetapi
diketahui sebelum obat diberikan kepada pasien sehingga obat tidak digunakan oleh pasien.
b. Kejadian Tidak Cidera (KTC) adalah terjadinya insiden yang sudah sampai terpapar ke pasien tetapi
tidak menimbulkan cidera berkaitan dengan kesalahan obat (medication error) yang telah terjadi pada
proses pengadaan, penyimpanan, distribusi, dispensing, permintaan, peresepan, persiapan, pemberian, dan
pemantauan tetapi pasien tidak mengalami cidera.
c. Kejadian tidak diharapkan (KTD) / adverse event adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
mengakibatkan cidera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Jenis KTD ini adalah yang
berdampak cidera ringan sampai sedang dan bersifat reversibel, yang tidak termasuk dalam kategori
sentinel events, berkaitan dengan kesalahan obat (medication error) yang terjadi pada proses pengadaan,
penyimpanan, distribusi, dispensing, permintaan, peresepan, persiapan, pemberian, dan pemantauan dan
pasien mengalami cidera.
d. Sentinel event adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius atau permanen
yang terjadi tidak terkait dengan penyakit yang diderita pasien berkaitan dengan kesalahan obat
(medication error) yang terjadi pada proses pengadaan, penyimpanan, distribusi, dispensing, permintaan,
peresepan, persiapan, pemberian dan pemantauan sehingga pasien mengalami cidera irreversible dan
kematian.