Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPEMIMPINAN

“ORGANISASI DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN”

Oleh :

Kelompok 11

Umi Nazilatur Rohmah (14080314057)


Kurniawan Novianto (14080314058)

PAP 14 A

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Organisasi dan Manajemen
Kepemimpinan” tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam tak lupa penulis ucapkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah menghantarkan kita menuju jalan yang terang. Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Eko Wahjudi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi,


2. Prof. Dr. Bambang Suratman, M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Kepemimpinan.
3. Durinda Puspasari, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Kepemimpinan.
4. Teman-teman yang telah membantu penulisan makalah ini.
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk


itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis secara khusus dan pembaca.

Surabaya, Sepetember 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1
1.3 Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1 Definisi dan Bentuk-bentuk Organisasi......................................... 3
2.2 Organisasi Sistem dalam Perspektif Manajemen Kepemimpinan... 5
2.3 Lingkungan Organisasi dan Globalisasi......................................... 6
2.4 Daur Hidup Organisasi................................................................... 9
2.5 Teori Organisasi............................................................................. 10
2.6 Organisasi dan Manajemen Kepemimpinan................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi suatu organisasi, ada dua lingkungan yang begitu besar dalam
memberi pengaruh bagi perkembangan organisasi, yaitu lingkungan internal
dan lingkungan eksternal. Kedua lingkungan tersebut mampu mengubah
berbagai konsep yang telah dibuat untuk selanjutnya disesuaikan dan
dikondisikan kembali dengan realitanya. Organisasi yang tidak mau dan cepat
dalam mengantisipasi dengan perubahan yang ada, maka organisasi tersebut
akan tertinggal dengan sendirinya, karena hanya mereka yang bisa
beradpatasi dengan realita yang mampu bertahan

Dalam perspektif manajemen kepemimpinan, pada prinsipnya


pemimpin memegang peran penting dalam mendorong pembentukan
organisasi sesuai dengan pengharapan stake holder. Seorang pemimpin
dengan visioner yang dimiliki mampu mendorong sebuah organisasi dari
skala lokal ke skala nasional, bahkan ke skala internasional. Dalam makalah
ini penulis akan membahas tentang organisasi dengan berbagai seluk
beluknya, serta bagaimana organisasi dilihat dari segi perspektif manajemen
kepemimpinan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dan bentuk-bentuk organisasi?
2. Bagaimana organisasi sistem dalam perspektif manajemen
kepemimpinan?
3. Apa hubungan antara lingkungan organisasi dengan globalisasi?
4. Bagaimana daur hidup organisasi?
5. Apa saja teori organisasi?
6. Bagaimana kaitan organisasi dengan manajemen kepemimpinan?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan bentuk-bentuk organisasi.
2. Untuk memahami organisasi sistem dalam perspektif manajemen
kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan organisasi dengan
globalisasi.
4. Untuk memahami bagaimana daur hidup organisasi.
5. Untuk mengetahui teori organisasi.
6. Untuk memahami kaitan organisasi dengan manajemen kepemimpinan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Bentuk-bentuk Organisasi


Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa
Yunani) yang berarti alat. Dapat didefinisikan organisasi merupakan
sebuah wadah yang memiliki multi peran dan didirikan dengan tujuan
mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagai pihak, dan tak
terkecuali kepuasaan bagi pemiliknya.
Di sisi lain Stephen P. Robbins mendefinisikan organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Secara umum ada beberapa bentuk organisasi yang selama ini
dipakai atau dianggap familiar untuk diterapkan, yaitu:
a. Organisasi Garis

Gambar Bentuk Organisasi Garis

Organisasi garis menganut konsep yang bersifat vertikal, yaitu


dimana setiap perintah, kebijakan, aturan dan petunjuk penugasan
bersumber dari atas ke bawah. Dipelopori oleh H. Fayol (merupakan
stelses organisasi tertua) dimana penanggung jawab keputusan adalah
pimpinan, dan penanggungjawab yang tertinggi adalah pimpinan yang
tertinggi, dan seterusnya.
b. Organisasi Fungsional

3
Gambar Bagan Struktur Organisasi Fungsional
Organisasi ini memiliki konsep yang menempatkan pelaksanaan
pekerjaan secara terpisah dan setiap bagian memiliki tanggung
jawabnya masing-masing, namun tetap melakukan koordinasi secara
continue dengan tujuan agar pelaksanaan pekerjaan dapat terselesaikan
secara sempurna. Dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor
(1856-1915) yang disebut juga sebagai bapak Manajemen Modern.
c. Organisasi Garis dan Staf

Gambar Bagan Organisasi Garis & Staf


Organisasi garis dan staf merupakan organisasi yang dibentuk dari
penggabungan model garis dan staf dengan mempelajari beberapa
kelemahan yang timbul pada kedua organisasi sebelumnya. Faisal Affif
mengatakan, agar kesatuan perintah dapat dipertahankan, serta daya
penanganan pimpinan dapat diperluas, H. Emerson telah menyusun

4
stelses organisasi garis dan staf, yakni suatu organisasi garis yang
dilengkapi dengan staf ahli, yang disusun sebagai fungsional staf.
Adapula organisasi Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.
a. Organisasi Sistem Tertutup
Organisasi yang menganut konsep sistem tertutup adalah organisasi
tersebut tidak memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan
lingkungan luar. Organisasi ini cenderung lebih kaku dan itu
terakumulasi dalam bentuk kebijakan yang dihasilkan. Dampak lebih
jauh akan terasa pada saat organisasi ini mengalami berbagai bentuk
masalah perusahaan. Sehingga keputusan yang dihasilkan tidak
memiliki format win-win solution, namun malah bisa jadi bersifat
win-lose solution.
b. Organisasi Sistem Terbuka
Organisasi dengan sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki
tingkat interaksi tinggi dengan lingkungan luar. Organisasi ini
cenderung interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk
perubahan yang terjadi karena mengedepankan kebersamaan dan
memiliki kepedulian tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan
internal maupun eksternal.

2.2 Organisasi Sistem dalam Perspektif Manajemen Kepemimpinan


Organisasi dengan sistem terbuka menjadi jauh lebih menarik untuk
dikelola dan dipimpin, dibandingkan dengan organisasi sistem tertutup.
Karena dengan keterbukaan dalam menerima berbagai ide dan masukan
dari berbagai pihak telah menempatkan organisasi tersebut memiliki
kemampuan adaptasi tinggi dengan kondisi pasar global. Seperti
keputusan melakukan ekspansi pasar dan masuknya berbagai komisaris
serta pergantian top manajemen perusahaan, dimana semua itu dilihat
sebagai suatu keputusan untuk pembaharuan ke arah yang lebih baik.

5
Dalam menjalankan aktivitas organisasi secara umum ada dua
tujuan yang diinginkan, yaitu:
1. Profit. Bagi suatu organisasi yang berorientasi profit artinya
organisasi tersebut mengejar penjualan yang tinggi dengan tujuan
memaksimalkan perolehan laba. Dengan perolehan laba yang
tinggi maka perusahaan akan mengalami kemakmuran keuangan
atau kesejahteraan yang layak.
2. Kontinuitas. Pada sisi kontinuitas dituntut untuk mampu
menjalankan organisasi secara jangka panjang. Kontinuitas ini
dapat dilihat dari segi pertumbuhan badan usaha (seperti
pertumbuhan omzet, laba bersih, pendapatan kotor) dan faktor-
faktor yang menunjang pertumbuhan tersebut (seperti prestise
badan usaha; hubungan yang baik dengan buruh, pelanggan dan
masyarakat; selalu mengikuti kemajuan teknologi; tanggung jawab
sosial).

2.3 Lingkungan Organisasi dan Globalisasi


Lahirnya istilah globalisasi sebenarnya merupakan bentuk
penyempurnaan dari perdagangan yang berlangsung tanpa ada batas lagi,
atau lebih dalam adalah bentuk pencarian dari rasa ego manusia untuk
menikmati kehidupan duniawi ini dengan lebih lebar. Dalam era
globalisasi yang penuh dengan persaingan suatu perusahaan dituntut untuk
mampu beradaptasi dan bersaing di pasar global. Saat ini tidak ada satu
perusahaanpun yang bisa menutup diri dari pengaruh bisnis internasional.
Menurut Ricky W. Griffin, “Bisnis internasional (international
business) adalah perusahaan yang pada dasarnya berpusat di satu negara
akan tetapi memperoleh sebagian besar sumberdaya dan pendapatan (atau
keduanya) dari negara lain”. Saat ini negara berkembang menjadi sasaran
yang paling empuk untuk dimasuki oleh perusahaan-perusahaan asing atau
sering disebut dengan perusahaan multinasional.
Perusahaan multinasional (multinational corporation) adalah
perusahaan yang memiliki kantor pusat (head office) di negara induknya
dan memiliki kantor cabang (brand office) pemasaran serta pabrik di

6
berbagai negara, artinya perusahaan tersebut mengambil bahan baku pada
negara dimana ia melihat potensi bahan baku tersebut tersedia dan serta
memasarkan produknya di negara yang bersangkutan dan juga ke negara
lain. Menurut Sondang P. Siagian ciri-ciri umum perusahaan multinasional
adalah,
1. Beroperasi di seluruh bagian dunia.
2. Mempekerjakan banyak karyawan, baik asing maupun tenaga kerja
lokal.
3. Menghasilkan barang dan jasa beraneka ragam.
4. Menggunakan teknologi canggih dalam menjalankan roda perusahaan.
5. Modal kerja yang sangat besar.
6. Penerimaan perusahaan adakalanya lebih besar dari anggaran belanja
negara tempat perusahaan beroperasi.
Ada banyak persoalan yang dihadapi oleh suatu perusahaan pada
saat ia akan memasuki pasar bisnis internasional, yaitu terutama masa
transisi dari konsep manajemen domestik ke manajemen internasional.
Pengubahan ini harus dilihat sebagai sebuah kebutuhan bukan
keterpaksaan. Sistem Manajemen Kinerja (SMK) dengan mengadopsi
konsep dan model bisnis internasional akan menempatkan perusahaan
tersebut sejajar dengan perusahaan-perusahaan lain di skala internasional.
a.

b.

c.

Keterangan :
a. Pemilik, karyawan, lingkungan fisik, dewan direksi, dan budaya adalah
lingkungan internal.
b. Kompetitor, pembuat aturan, partner strategis, pemasok, dan konsumen
Gambar Organisasi dan Lingkungannya
adalah lingkungan tugas.
c. Dimensi internasional, dimensi politik-hukum, dimensi sosial budaya,
dimensi ekonomi, dan dimensi teknologi adalah lingkungan umum.
Dimana lingkungan tugas dan lingkungan umum tersebut diatas
merupakan lingkungan eksternal.

7
Gambar Kebutuhan akan Sistem Manajemen Kinerja Baru

2.4 Daur Hidup Organisasi


Secara analogi apa yang terjadi pada suatu organisasi juga terjadi
pada diri manusia, yaitu dimulai dari fase lahir, tumbuh, dan seterusnya.
Setiap fase tersebut disebut sebagai daur hidup (life cycle). Daur hidup
organisasi pada dasarnya merupakan suatu gambaran perjalanan organisasi
dari setiap tahap yang dilalui. Stephen P. Robbins mengatakan,
“Organisasi mempunyai daur hidup dimana mereka berkembang melalui
sebuah serangkaian transisi yang distandardisasikan pada saat mereka
berkembang dari waktu ke waktu”. Untuk persoalan ini kita dapat
menghubungkannya dengan Konsep Daur Hidup Produk (Product Life
Cycle). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar Daur Hidup Organisasi

Bandingkan dengan Life cycle product yang merupakan kondisi


dimana suatu produk memiliki tahap proses secara umum, dimulai dari
masa perkenalan, pertumbuhan, kematangan, hingga penurunan. Suatu
produk yang diciptakan ada masa keemasan dan juga ada masa
kemunduran. Dapat kita pahami bahwa daur hidup suatu produk itu akan

8
fluktuatif seiring dengan perjalanan waktu yang dilalui oleh suatu
perusahaan. Adapun fase yang dijalani oleh suatu produk adalah,

1. Pada fase I adalah masa perkenalan suatu perusahaan dalam


meluncurkan produknya ke pasaran.
2. Pada fase II adalah masa pertumbuhan pada saat produk yang
diciptakan oleh perusahaan tersebut telah masuk ke pasaran dan mulai
memiliki nilai perhatian kepada para publik.
3. Pada fase III adalah dimana produk perusahaan telah mencapai
kematangan atau kedewasaan yaitu produk perusahaan telah masuk ke
benak konsumen dan para konsumen telah mengenal produk tersebut
memiliki kualitas dan nilai di pasaran.
4. Pada fase IV adalah masa penurunan penjualan suatu produk.
2.5 Teori Organisasi
Teori organisasi dikembangkan untuk memahami dan menyelesaikan
berbagia bentuk permasalahan dalam organisasi, baik bersifat jangka
pendek maupun jangka panjang. Menurut Stephen P. Robbins bahwa,
hampir semua masalah di bidang Teori Organisasi dapat disusun sebagai
jawaban terhadap salah satu dari lima pertanyaan:
1. Bagaimana kita mengetahui bahwa sebuah organisasi itu berhasil?
2. Apa komponen-komponen sebuah organisasi?
3. Apa yang menentukan struktur sebuah organisasi ?
4. Pilihan-pilihan apa yang dipunyai para manajer untuk merancang
organisasi mereka dan bilamana masing-masing harus digunakan?
5. Bagaimana anda mengaplikasikan suatu pengetahuan tentang teori
organisasi untuk memecahkan masalah manajemen yang anda hadapi?
2.6 Organisasi dan Manajemen Kepemimpinan
Setiap organisasi dan semua organisasi apapun jenisnya pasti
memiliki dan memerlukan seorang pimpinan tertinggi atau manajer
tertinggi yang harus menjalankan kegiatan kepemimpinan (leadership)
atau manajemen (management) bagi keseluruhan organisasi sebagai satu

9
kesatuan. Keberadaan pemimpin di suatu organisasi yang menjalankan
fungsinya secara baik diharapkan lebih jauh akan mampu mewujudkan
berbagai rencana serta strategi organisasi secara utuh. Sondang P. Siagian
menjelaskan bahwa fungsi-fungsi kepemimpinan terdiri dari;
1. Pimpinan sebagai penentu arah
2. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi.
3. Pimpinan sebagai komunikator yang aktif.
4. Pimpinan sebagai mediator, dan
5. Pimpinan sebagai integrator
Seyogyanya pemimpin paham bahwa posisinya sebagai pemimpin
disebuah organisasi adalah amanah. Secara konsep manajemen
kepemimpinan jabatan memang amanah, artinya seseorang ditempatkan
sebagai pemimpin bertugas untuk melakukan tindakan sesuai dengan
aspirasi banyak pihak, khususnya mereka yang langsung berada di bawah
kendalinya. Ada beberapa solusi secara umum dalam menyelesaikan
berbagai masalah di bidang organisasi, yaitu:
a. Melakukan evaluasi terhadap keberadaan organisasi tersebut secara
rutin.
b. Manajemen organisasi adalah mengedepankan konsep button up jika
ingin merubah konsep organisasi dari model domestik ke internasional.
c. Manajemen organisasi dalam mengubah bentuk organisasi harus
bercermin pada konsep representatif.
d. Dalam era globalisasi saat ini akan lebih baik jika suatu organisasi
menerapkan konsep sistem terbuka untuk mewujudkan visi dan misi
yang membutuhkan konsep “high adaption”.
e. Menyelesaikan masalah yang dianggap serius dengan berkonsultasi
pada para ahli manajemen.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah wadah yang
memiliki multi peran dan didirikan dengan tujuan mampu memberikan
serta mewujudkan keinginan berbagai pihak, tak terkecuali kepuasaan bagi
pemiliknya. Mempunyai bentuk-bentuk yang beragam, seperti organisasi
garis, organisasi fungsional, organisasi garis dan staff, organisasi tertutup
dan sistem terbuka.
Organisasi sistem dalam perspektif manajemen kepemimpinan
mengandung konsep manajemen kepemimpinan modern terbuka yang
menempatkan organisasi tersebut memiliki kemampuan adaptasi tinggi
dengan kondisi pasar global. Mengingat tujuan organisasi ada yang
berorientasi pada profit (keuntungan) dan kontinuitas (kesinambungan
jangka panjang).
Lingkungan organisasi tentu tidak terlepas dari era globalisasi
yang penuh dengan persaingan pasar, sehingga tak ada satupun perusahaan
yang bisa terlepas dari pengaruh bisnis internasional yang didalamnya
terdapat banyak sekali perusahaan multinasional. Sehingga setiap
perusahaan harus berani mengubah konsep manajemen domestik ke
manajemen internasional untuk beradaptasi di pasar global. Untuk
mewujudkannya tentu dibutuhkan sebuah manajemen kepemimpinan yang
visioner untuk mewujudkan tujuan dan strategi perusahaan dengan
seefektif dan seefisien mungkin.
3.2 Saran
Tentunya setiap organisasi harus memiliki manajemen
kepemimpinan yang visioner dan bertanggung jawab penuh atas tugas
pokok dan fungsinya. Serta sistem organisasi yang diterapkan haruslah
terbuka dengan konsep “high adaption”. Dengan demikian peran
pemimpin akan sangat membantu demi kemajuan organisasi itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi. Bandung:


Alfabeta.

11

Anda mungkin juga menyukai