Embli Paru
Embli Paru
Emboli Paru
Vivi Putri Lesmana
Bagian Penyakit Dalam RS Mitra Kemayoran, Jakarta
Laboratorium : D dimer 0.9 mg/dl, terial lain seperti tumor, lemak, udara Diagnosis :
Hb: 14,2 g/dl, LED: 7 mm/jam, leu- dapat masuk ke dalam aliran darah Berdasarkan kriteria klinis dan dikom-
kosit: 8.300/µl, Ht: 42 vol ٪, trombosit dan menimbulkan emboli yang me- binasi dengan test yang selektif kar-
204000/µl , Eritrosit : 4,43 juta/µl, MCV nyumbat arteri. Kebanyakan bekuan ena presentasi klinis yang tipikal (nafas
: 97 fl, MCH: 32 pg, MCHC: 33٪ , SGOT darah berasal dari lutut hingga tung- pendek dan sakit dada) tidak dapat
9 IU/L, SGPT 14 IU/L, LDH : 363 IU/L, kai atas, dan pelvis. Bekuan dari vena dibedakan dari penyebab lain.
bilirubin total : 0,62 mg/dl, bilirubin dalam dapat bermigrasi melalui aliran
direk 0,32 mg/dl, bilirubin indirek 0,3 darah menuju jantung kanan, kemu- Keputusan melakukan pemerikasaan
mg/dl hitung jenis ( basofil 0٪, eosino- dian masuk ke dalam arteri paru, lanjutan berdasarkan riwayat medis,
fil 1٪, sel batang 0 ٪, segmen 84 ٪, lim- gejala, dan kelainan yang ditemukan
fosit 10 ٪, monosit 5 %, fungsi ginjal ( Faktor risiko : dari pemeriksaan fisik. Metode Wells
ureum 93 mg/dl, kreatinin 1,85 mg/dl, Inaktivitas, lamanya bed rest, tinda- score yang paling sering digunakan
asam urat 6,6 mg/dl ),GDS : 100 mg/ kan bedah tertentu ( terutama pada untuk memprediksi kemungkinan
dl, aPTT : 32 detik; AGD ( PCO2 : 26,1 pelvis dan tungkai), merokok, kehami- klinis.
mmHg, PO2 : 97,2 mmHg, HCO3 19,1 lan, terapi hormon pengganti, kondisi
meq/L, O2 sat :97,9%, ct O2: 16,6 ml medis tertentu ( tekanan darah tinggi, Pada pemeriksaan D-dimer, nilai nor-
O2/d, ct CO2: 19,9 meq/L, PO2 ( A-a) penyakit kardiovaskular), overweight, mal cukup untuk menyingkirkan ke-
T : 98,8, PO2 ( a/A)T : 0,5, PH: 7,483); pace maker. Semuanya meningkat- mungkinan EP. Jika dipikirkan EP,perlu
Na : 121 meq/L, K: 3,6 meq/L, Cl: 114 kan risiko terbentuknya bekuan darah dilakukan sejumlah test darah untuk
meq/L, kolesterol total 205 mg/dl, LDL yang dapat menyebabkan EP. menyingkirkan penyebab sekunder
kolesterol direk 132 mg/dl, HDL ko- EP. Test meliputi darah lengkap, status
lesterol direk 50 mg/dl, trigliserid 195 Gejala dan Tanda : pembekuan ( PT, APTT,TT), dan beber-
mg/dl. Gejala yang sering dijumpai : sulit apa skrining ( LED, fungsi ginjal, enzim
bernafas (dispnea), nyeri dada yang hati, elektrolit). Pemeriksaan standar
Pasien mendapat terapi heparin Na memburuk saat bernafas, batuk, dan utama dengan skintigram paru, pul-
bolus 5000 IU dilanjutkan 15000 IU/ hemoptisis, dan palpitasi; monary angiography, CT pulmonary
24 jam, dan pada hari ke 6 dilanjutkan angiography (CTPA) memperlihatkan
dengan enoxaparin Na 1x0,6 ml. Tanda klinis yang ditemukan berupa embolus dan adanya trombus pada
hipoksia,sianosis, pleural friction rub, cabang arteri utama di paru-paru.
DISKUSI takipnea, dan takikardia.
Emboli paru (EP) merupakan kondisi Pemeriksaan lain yang sering dilakukan
akibat tersumbatnya arteri paru atau EP yang tidak diobati dapat menim- namun tidak sensitif untuk mendiagno-
salah satu cabangnya dan dapat me- bulkan kolaps, kegagalan kardiovasku- sis EP seperti foto Ro dada(untuk me-
nyebabkan kematian pada semua lar, dan mati mendadak. nyingkirkan penyebab lain dispnea se-
usia. EP disebabkan oleh embolisasi
dari thrombosis vena dalam ke arteri
paru atau cabangnya (merupakan pe-
nyebab tersering), emboli bisa akibat
material selain bekuan darah seperti The Wells score:
udara, lemak, sel tumor, dan cairan • clinically suspected DVT - 3.0 points
amnion. • alternative diagnosis is less likely than PE - 3.0 points
• tachycardia - 1.5 points
Patogenesis • immobilization/surgery in previous four weeks - 1.5 points
Bekuan darah merupakan kumpulan • history of DVT or PE - 1.5 points
platelet untuk memperbaiki kerusakan • hemoptysis - 1.0 points
pembuluh darah, yang membentuk • malignancy (treatment for within 6 months, palliative) - 1.0 points
jaringan dengan sel darah merah dan
fibrin. Pada keadaan normal bekuan Traditional interpretation
terbentuk untuk menghentikan perd- • Score >6.0 - High (probability 59% based on pooled data)
arahan akibat luka, namun kadang-ka- • Score 2.0 to 6.0 - Moderate (probability 29% based on pooled data)
dang bekuan timbul tanpa ada luka. • Score <2.0 - Low (probability 15% based on pooled data)
Bekuan darah yang terbentuk dalam
vena disebut thrombus, sedangkan Alternate interpretation
bekuan darah yang lepas dan berpin- • Score > 4 - PE likely. Consider diagnostic imaging.
dah ke bagian tubuh yang lain menim- • Score 4 or less - PE unlikely. Consider D-dimer to rule out PE.
bulkan emboli. Kadang-kadang ma-
perti gagal jantung kongestif dan patah cular weight heparin. Terapi warfarin SIMPULAN
tulang iga), USG (untuk mencari trom- biasanya dilanjutkan hingga 3-6 bulan Emboli paru (EP) merupakan kondisi
bosis vena dalam). EKG dapat mem- atau seumur hidup jika ada riwayat EP tersumbatnya arteri paru, EP dapat
perlihatkan korpulmonale akut pada EP atau trombosis vena dalam sebelum- menimbulkan kematian bila tidak
luas dengan tanda klasik gelombang S nya, atau terdapat faktor risiko. Nilai diobati. Emboli bekuan darah meru-
di lead I, dan gelombang Q di lead III D-dimer yang tidak normal pada akhir pakan penyebab EP tersering, paling
serta gelombang T terbalik di lead III, S pengobatan merupakan tanda untuk sering dari vena dalam pada tungkai.
I,S II,S III ( terutama bila tidak ada S1Q3 melanjutkan pengobatan. Diagnosis EP melalui anamnesis, pe-
dan S I,S II, S III pada EKG sebelum- meriksaan fisik, laboratorium ( D-dimer
nya); sering ditemukan takikardia sinus Pada EP masif yang menyebabkan yang normal dapat menyingkirkan EP),
( 150 x/menit), right axis deviation, dan ketidakstabilan hemodinamik ( syok, foto toraks, angiografi paru. Pengo-
RBBB. Pada pemeriksaan AGD dida- hipotensi - tekanan darah sistolik <90 batan EP menggunakan antikoagulan
patkan hipoksia, alkalosis respiratorik, mmHg, atau tekanan darah turun (pada pengobatan warfarin perlu mo-
dan hipokapnia bila EP kecil. hingga 40 mmHg dalam waktu >15 nitoring INR dan penyesuaian dosis),
menit yang tidak disebabkan oleh on- trombolisis atau tindakan bedah.
Pada banyak kasus, terapi antikoagu- set aritmia, hipovolemia atau sepsis)
lan merupakan pengobatan utama. merupakan indikasi memulai trombo-
Heparin, low molecular weight hepa- lisis. Indikasi utama trombolisis pada Daftar pustaka
rins (enoxaparin dan dalteparin), atau EP submasif jika terdapat disfungsi 1. Murray JF, Hinshaw HC. Disease of the Chest.
fondaparinux diberikan pada saat awal, ventrikel kanan dan adanya thrombus 4th ed. Philadelphia: WB Saunders Co. 1980.
disertai pemberian warfarin yang me- di atrium, bila perlu tromboendarte- pp: 654-683
merlukan berberapa hari untuk efektif. rektomi paru. 2. http://mayoclinic.com/health/pulmonary-em-
Terapi warfarin sering membutuhkan bolism/DS00429/DSECTION=prevention
penyesuaian dosis dan pemantauan Prognosis EP tergantung pada luas 3. h t t p : / / e m e d i c i n e . m e d s c a p e . c o m /
INR. Pada EP INR ideal antara 2,0 dan paru yang terlibat dan kondisi medis article/759765-media
3,0. Jika serangan EP berulang saat yang menyertainya; emboli kronik
terapi warfarin, rentang INR dinaikkan paru dapat menimbulkan hipertensi
menjadi 2,5 - 3,5 atau menggunakan pulmonal. Kematian akibat EP yang ti-
antikoagulan lain seperti low mole- dak diobati dapat mencapai 26%.