Anda di halaman 1dari 18

Makalah ekonomi koperasi

Sabtu, 21 Maret 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta selesai
tepat pada waktunya.

Makalah ini berjudul “ KOPERASI “. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas diskusi
mata pelajaran Ekonomi Koperasi . Di samping itu penyusun juga berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang dapat membangun
penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. I
KATA PENGANTAR.................................................................................................II
DAFTAR ISI..............................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A. sejarah lahirnya koperasi............................................................................................2
B. KoperasI.....................................................................................................................2
1. Pengertian Koperasi...................................................................................................3
2. Tujuan Koperasi.........................................................................................................3
3. Asas Koperasi............................................................................................................3
4. Prinsip Koperasi.........................................................................................................4
5. Landasan Koperasi Indonesia....................................................................................5
6. Lambang KoperasI.....................................................................................................6
7. Perangkat Organisasi Koperasi..................................................................................7
8. Modal Koperasi.........................................................................................................11
9. Jenis-jenis Koperasi...................................................................................................11
C. Selisih Hasil Usaha (SHU)........................................................................................12
1. Pengertian SHU.........................................................................................................12
2. Informasi Dasar PErhitungan SHU...........................................................................12
3. Rumusan Pembagian SHU........................................................................................12
4. sip-prinsip Pembagian SHU......................................................................................12
5. PembagiaN SHU........................................................................................................12
D. KoperasI Sekolah.......................................................................................................14
1. Pengertian Koperasi Sekolah.....................................................................................14
2. FungsI KoperasI SEkolah..........................................................................................14
3. Tujuan Koperasi Sekolah...........................................................................................14
4. Struktur Organisasi Sekolah......................................................................................15
5. Rapat Anggota...........................................................................................................15
6. Ciri-ciri Koperasi Sekolah.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG

Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat,
walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk
eksistensi koperasi bagi masyarakat. Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang
menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh
masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau
perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi
menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain tidak
dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi
jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga
lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa pada koperasi kredit dalam menyediakan dana
yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh
untuk memperoleh dana dari bank. Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga
usaha lain. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebih
tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha
tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik
dibandingkan dengan usaha lain, demikian pula dengan koperasi kredit.

Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang
menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan
mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi
menghadapi kesulitan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah lahirnya koperasi


Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19.Berawal dari penerapan sistem Kapitalis
di Eropa yang membuat buruh merasa tertindas.Dan untuk membebaskan penderitaannya
,maka mereka bersepakat untuk membentuk Koperasi. Pada awalnya pertumbuhan Koperasi
ini memang tidak dapat dipisahkan dengan gerakan Sosialis karena kuatnya pemikiran
sosialis dalam perkembangan Koperasi.Namun dalam proses perkembangan selanjutnya
Gerakan Koperasi menemukan jalan sendiri yang bebeda dengan cara-cara lain yang
ditempuh gerakan Sosialis. Karena dalam perkembangan ini Koperasi lebih kepada suatu
gerakan yang menjunjung tinggi cara-cara Demokratis untuk melawan kekuasaan kaum
Kapitalis yang menindas.Dengan demikian Koperasi lebih mudah berkembang di Negara
Kapitalis yang menerapkan Sistem Politik Demokratis.Dalam hal ini,Koperasi dapat
berkembang sebagai bentuk perusahaan alternatife yang berfungsi mengimbangi kelemahan
bentuk perusahaan yang banyak terdapat di negeri itu.
Berdirinya Koperasi
Koperasi berdiri pertama kali di Rochdale, Inggris pada tahun 1844.Dengan para pendiriya
adalah kaum buruh yang tertindas yaitu pekerja di pabrik tekstil. Koperasi ini adalah
Koperasi Konsumsi yang berusaha mengatasi masalah keperluan konsumsi para anggotanya
dengan cara kebersamaan.Koperasi Rochdale ini berhasil menunjukkan keberhasilan dengan
berdirinya 100 koperasi konsumsi di Inggris pada tahun 1852. Kemudian pada tahun 1862
Koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi COOPERATIVE WHOLESALE
SOCIETY(CWS).Tahun 1950 jumlah anggota Koperasi di Inggris telah berjumlah 11 juta
orang dari 50 juta penduduk Inggris. Dalam waktu yang hampir bersamaan,di Prancis lahir
koperasi yang bergerak di bidang Produksi yang dibangun oleh beberapa tokoh yang
menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat,diantaranya ; CHARLES FOURIER,LOUIS
BLANC,dan FERDINAND LASALLE.Dan di Jerman,pada tahun 1848 saat Inggris dan
Perancis sudah maju dalam pembangunan industri sedangkan perekonomian di Jerman masih
bercorak Agraris muncul seorang pelopor bernama F.W.RAIFFEISEN (walikota di
FLAMMERSFIELD) yang menganjurkan para petani untuk menyatukan diri dalam
perkumpulan simpan pinjam.Hingga pada akhirnya dengan segala rintangan akhirnya
berdirilah Koperasi Simpan Pinjam di Jerman. Pada Tahun 1808 – 1883 sebenarnya koperasi
juga berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.Dan akhirnya pada Tahun
1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional.
2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia. 1920 diadakan Cooperati Commissie
yang diketahui oleh Dr. JH. Boeke sebagai adviseur Voor Volks Credietewezen. 12 Juli 1947
dilenggarakannya kongres gerakan koperasi se Jawa pertama di Tasikmalaya. 1960
Pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 140 mengenai penyaluran pokok dan
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 1961 diselenggarakannya Musyawarah Koperasi
I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi
Terpimpin. 1965 Pemerintah mengeluarkan Undang – Undang No. 14 tahun 1965 mengenai
prinsip Nasakom diterapkan di koperasi. 1967 Pemerintah mengeluarkan UU No. 12 tahun
1967 tentang pokok – pokok perkoperasian. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang
kegiatan usaha simpan pinjam koperasi.

B. Koperasi

1. Pengertian Koperasi
Sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian disususn
sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. badan usaha yang paling sesuai
dengan jiwa dan keperibadian bangsa Indonesia adalah koperasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, koperasi
adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi.
karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota
koperasi memiliki identitas ganda. identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik dan juga pengguna jasa koperasi.

2. Tujuan Koperasi
Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuanmemajukan
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasiladan UUD 1945.
Menurut UU no 25/1992 pasal 4, Koperasi bertujuan :
· Membangun dan Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
· Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai kopegurunya.
· Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
· Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sedangkan Menurut Moch. Hatta,tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-
besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi
skala kecil.

3. Asas Koperasi

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan
usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:
• Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota
koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua
anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa
anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas
yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
• Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat
mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan.

4. Prinsip Koperasi
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, Pasal 5 Ayat 1 dan Ayat 2, Koperasi
melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
1. Prinsip ke dalam
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa:
- Menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
- Seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi
Sifat terbuka mengandung makna dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun.
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis,
Pengelolaan demokratis berarti : Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi;
Urusan kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus; Pengurus dipilih dari dan oleh
anggota; Pengurus mengangkat manajer dan karyawan atas persetujuan rapat anggota;
Kebijakan pengurus dikontrol oleh anggota melalui pengawas; Laporan keuangan dan
kegiatan koperasi lainnya terbuka dan transparan; Satu anggota satu hak suara.
 Pembagian sisa hasil usaha dilakkukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota.
Bagian SHU untuk anggota, dihitung secara sebanding (proporsional) berdasarkan
transaksi dan penyertaan modal (simpanan pokok dan simpanan wajib) setiap anggota pada
akhir tahun buku. Transaksi anggota tercatat di koperasi. Persentase SHU yang dibagikan
kepada anggota ditentukan dalam rapat anggota.
 Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal,
Modal dalam koperasi pada dasarnya diperlukan untuk kemanfaatan anggota dan bukan
untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu, anggota memperoleh bunga yang terbatas
terhadap modal. Yang dimaksud dengan “terbatas” adalah wajar dalam arti tidak melebihi
suku bunga yang berlaku di pasar. Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank pemerintah
yang lazim. Anggota memperoleh keuntungan dalam bentuk lain, seperti mengikuti
pendidikan anggota dan dapat memperoleh produk dengan mudah, murah dan bermutu tinggi.
 Kemandirian.
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena koperasi memiliki:
 Modal sendiri yang berasal dari anggota.
 Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota.
 AD dan ART sendiri.
2. Prinsip ke luar
 Pendidikan perkoperasian
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya prinsip-prinsip koperasi,
maka penting sekali anggota, pengurus dan karyawan koperasi ditingkatkan pemahaman,
kesadaran dan keterampilannya melalui pendidikan. Besarnya biaya pendidikan ditetapkan
oleh anggota dalam rapat anggota.
 Kerjasama antar koperasi
Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain di tingkat lokal, nasional ataupun
internasional. Di Indonesia, koperasi-koperasi primer bisa membentuk pusat dan induk di
tingkat regional dan nasional.

5. Landasan Koperasi Indonesia


Sesuai dengan UUD 1945, maka dalam UU no. 12 tahun 1967 (UU Perkoperasian yang
lama), tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, Pasal 2 menyebutkan tentang landasan koperasi
sebagai berikut:
1. Landasan Idiil
Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dimana kelima sila dari Pancasila
tersebut harus dijadikan dasar dalam kehidupan koperasi di Indonesia. Dasar idiil ini harus
diamalkan oleh seluruh anggota maupun pengurus koperasi karena pancasila disamping
merupakan dasar negara juga sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia.
2. Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai
landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat (1), Undang-Undang Dasar 1945 serta
penjelasannya. Menurut Pasal 33 Ayat (1), Undang-Undang Dasar 1945: Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dari rumusan tersebut pasal 33
tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah
pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
3. Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi.
Landasan itu mencerminkan dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya, yaitu gotong
royong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerjasama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Kesadaran berpribadi, keinsafan akan harga diri sendiri, merupakan hal yang
mutlak harus ada dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan dan kemakmuran.
Kesadaran berpribadi juga merupakan rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap segala
peraturan hingga koperasi akan terwujud sesuai dengan tujuannya. Akan tetapi landasan setia
kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan dalam masyarakat yang statis, dan
karenanya tidak dapat mendorong kemajuan.
4. Landasan Operasional
Landasan Operasional koperasi Indonesia adalah ketentuan-ketentuan operasional
yang harus di taati dan dipatuhi oleh anggota, pengurus, manajer, dan karyawan koperasi
dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam koperasi. Landasan operasional
koperasi berupa undang-undang dan peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama.
Berikut ini landasan operasional Koperasi Indonesia :
(a) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.
(b) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

6. Lambang koperasi

BENTUK:
Logo Sekuntum Bunga Teratai bertuliskan KOPERASI INDONESIA

Arti Gambar dan Penjelasan Lambang Koperasi Baru:

Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna
bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,
inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada
keunggulan dan teknologi.

Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang


melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:

1. Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;


2. Sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat kerakyatan;
3. Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan 4.
demokrasi;
4. Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan
dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan
jaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia
yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik
didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para
anggotanya.

Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus
berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel
melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai
kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang
tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya.

Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-
umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh
kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia.

Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat


Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran
yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh
pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis
dalam membangun Koperasi Indonesia;
Tata Warna :
. Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9;
. Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25;
. Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21;
. Perbandingan skala 1 : 20.

7. Perangkat Organisasi Koperasi Indonesia


1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Tetapi bukan
berarti rapat anggota bersifat tak terbatas. Kekuasaan tertinggi suatu rapat anggota tetap ada
batasnya yaitu prinsip koperasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga
misalnya rapat anggota mengambil keputusan yang bertentangan dengan prinsip koperasi dan
perundang-undangan yang berlaku maka keputusan itu akan gugur.
Menurut pasal 23 Undang-undang Nomor 25 tahun 1992, rapat anggota menetapkan :

1. Anggaran dasar

2. Kebijaksanaan umum

3. Pemilihan,pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawasan

4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan

5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya


6. Pembagian sisa hasil usaha

7. Penggabungan,peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi


Rapat anggota koperasi berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan
pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota ini diadakan sedikitnya sekali
dalam setahun.
Rapat anggota koperasi dibedakan 2 macam, yaitu rapat anggota biasa dan rapat anggota luar
biasa.

1. Rapat anggota biasa adalah rapat anggota tahunan dengan tujuan untuk mengesahkan
pertanggung jawaban pengurus. Batas waktu penyelenggaraan rapat anggota tahunan
ini yaitu paling lambat enam bulan setelah tahun buku lampau, namun demikian
dalam pelaksanaannya diusahakan secepatnya.

2. Rapat anggota luar biasa adalah rapat anggota yang diadakan apabila dalam keadaan
mengharuskan adanya keputusan segerayang wewenangnya ada pada rapat anggota.
Rapat anggota luar biasa ini dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota
koperasi atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaaannya diatur dalam anggaran
dasar.
1) Permintaan rapat anggota luar biasa oleh anggota dilakukan karena berbagai alasan,
terutama apabila anggota menilai bahwa pengurus telah melakukan kegiatan yang
bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap koperasi.
Jika permintan tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, maka
pengurus harus memenuhinya.
2) Rapat anggota luar biasa atas keputusan pengurus biasanya dilaksanakan untuk
kepentingan pengembangan koperasi.
Tugas dan Peran Rapat Anggota
Tugas dan peran dari rapat anggota dapat dirumuskan sebagai beikut :
1) Mengesahkan / menetapkan penyusunan dan perubahan Anggaran Dasar / Anggaran
Rumah Tangga, sesuai dengan keputusan-keputusan rapat.
2) Memilih,mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan pengawas
3) Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masalah struktur permodalan organisasi
dan arah kegiatan-kegiatan usahanya.
4) Mensyaratkan agar pengurus, menejer dan karyawan memahami ketentuan dalam
anggaran dasar.
5) Menetapkan / mengesahkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
organisasi.
6) Menetapkan sisa hasil usaha
7) Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembubaran organisasi
8) Memberikan penilaian terhadap pertanggung jawaban pengururs: menerima atau
menolak.
2. Pengurus
Pengurus dalam kopersai mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan
koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak social.pengurus koperasi dipilih dari dan
oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Bagi koperasi yang beranggotakan badan-badan
hokum koperasi. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun, tentang persyaratan untuk dapat
dipilih dan diangkat menjadi anggota pengurus ditetapka dalam anggaran dasar.
Menurut pasal 30 Undang-undang Nomor 25 / 1992 tentang perkoperasian, tugas dan
wewenang pengurus adalah sebagai berikut :
1) Mengelola koperasi dan usahanya
2) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggran pendapatan dan
belanja koperasi
3) Menyelenggarakan rapat anggota
4) Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
5) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus, sedangkan pengurus berwenang a.
mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan

1. memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta memberhentikan anggota


sesuai dengan ketentuan anggaran dasar

2. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawannya dan keputusan rapat anggota.
Wewenang Pengurus
1) mewakili kopersai di dalam dan di luar negeri
2) memutukan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota
sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
3) melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan
tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus
1) mengelola organisasi dan usaha koperasi
sebagai pihak yang dipercaya oleh rapat anggota untuk mengelola organisasi dan usaha
koperasi, pengurus kopeasi harus berusaha menjalankan semua kebijakan dan rencana kerja
yang telah disepakati oleh rapat anggota.
2) memelihara buku daftar anggota
Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan administrasi yang teratur dan sistematis
mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh koperasi
3) menyelenggarakan rapat anggota
Berbekal pengalaman selama menjadi pengurus, maka para pengurus koperasi seharusnya
memiliki bekal yang cukup untuk menyelenggarakan rapat anggota koperasi
4) mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi
5) mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja kopeasi.
3. Pengawas
Sesuai dengan UU No 25 / 1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur organisasi
koperasi bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan.artinya pengawasan pada koperasi pada
dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota,tidak semua koperasi lembaga khusus
yang bertugas melakukan pengawasan.
Pengawasan adalah merupakan salah stu fungsi dari manajemen. Beberapa buku
menggunakan istilah pengendalian untuk fungsi ini. Dalam Undang-undang Nomor 25 / 1992
pasal 29 dikatakan :
Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang mungkin adalah lebih bijaksana
daripada memberi hukuman dan peringatan. Jadi tugas pengawas (pasal 39 UU No 25 /
1992) ayat 1:
1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
2) membuat laopran tertulis tentang hasil pengawasannya. Juga pengawal mempunyai
wewenang, ayat (2): (a) meneliti catatan yang ada pada koperasi; dan (b) mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan
Fungsi Pengawas
Sesuai dengan namanya, pengawas koperasi pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut :
(2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.
(2) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukan dan
menyampaikannya kepada rapat anggta.
Wewenang Pengawas
Sehubungan dengan pelaksanaan pengawasan, pengawasemiliki wewenang untuk meminta
keterangan yang diperlukan dari pengurus koperasi atau pihak-pihak lain yang dianggap
perlu.
Masa Jabatan Pengawas
Sebagaimana halnya dengan masa jabatan pengurus, masa jabatan pengawas diatur secara
rinci dalam anggaran dasar koperasi. Dalam preaktek, beberapa koperasi mengatur metode
penggantian anggota pengawas secara bertahap. Tindakan ini pada umumnya didasarkan pada
pertimbangan untuk menjaga agar diantara anggota pengawas senantiasa ada seorang atau
beberapa orang yang menguasai masalah – masalah penting yang pernah terjadi sebelumnya.

8. Modal Koperasi

a. Pengertian Modal Koperasi


Setiap perkumpulan atau organisasi dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuannya
memerlukan sejumlah dana. Sebagai badan usaha, koperasi memerlukan dana sesuai dengan
lingkup dan jenis usahanya. Dalam rangka mendirikan badan usaha koperasi, yang ditetapkan
oleh pembuat undang-undang sebagai syarat minimum untuk mendirikan sebuah koperasi
adalah jumlah anggota pendiri. Sedangkan besar modal minimum yang harus disetor sebagai
modal awal koperasi oleh para pendirinya tidak ditentukan. hal ini sesuai dengan karakteristik
koperasi yang mengedepankan jumlah anggota daripada besar modal usaha.

1. Karakteristik Koperasi

Koperasi merupakan sebuah perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan bersama
untuk bekerja sama dalam memperbaiki dan meningkatkan taraf kemampuan mereka di
bidang ekonomi dan perekonomian. Unsur-unsur penting dari kalimat tersebut adalah adanya
orang-orang, yang berumpul dalam sebuah perkumpulan, mempunyai tujuan yang sama
dengan bekerja sama, di dalam bidang kesejahteraan ekonomi. Jadi sejak awal sebuah
koperasi menjalankan usahanya, para pengurus dan anggota koperasi secara sadar dan wajib
memanfaatkan jasa atau produk yang dihasilkan oleh koperasi mereka sendiri, sebagai cara
utama untuk ikut memajukan koperasi dalam memupuk modal.

2. Peruntukan Modal

Sedikitnya ada tiga alasan koperasi membutuhkan modal, anatara lain:


Pertama, untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi atau disebut biaya pra-organisasi
untuk keperluan: pembuatan akta pendirian atau anggaran dasar, membayar biaya
administrasi pengurusan izin yang diperlukan, sewa tempat bekerja, ongkos transportasi, dan
lain-lain.
Kedua, untuk membeli barang-barang modal. Barang-barang modal ini dalam perhitungan
perusahaan digolongkan menjadi harta tetap atau barang modal jangka panjang.
Ketiga, untuk modal kerja. Modal kerja biasanya digunakan untuk membiayai operasional
koperasi dalam menjalankan usahanya.

b. KONSEP MODAL KOPERASI


Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah sama,
yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan kumpulan dari
orang-orang yang mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap orang mempunyai hak
yang sama.
Modal Dasar
Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk mengakumulasikan
potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun pada awalnya berjumlah kecil
tetapi tetap ada. Modal terdiri dari 2 yaitu :
• Modal jangka Panjang : Fasilitas Fisik
• Modal jangka Pendek : Kegiatan Operasional

Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama. Menurut Undang-
Undang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal sendiri dapat berasal dari:

a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi
pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar.
Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu
tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap
anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
c. Simpanan sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak
ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.
d. Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha
(SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
e. Dana hibah.
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.

2. Modal pinjaman dapat berasal dari:

a. anggota
b. koperasi lain
c. bank
d. sumber lain yang sah

9. Jenis-jenis Koperasi

1. Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4 yaitu :

a. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang. Barang-barang
yang dijual di koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi.
b. Koperasi konsumsi
Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang antara
lain berupa:bahan makanan, pakaian, alat tulis atau peralatan rumah tangga.
c. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan
imbalan . Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa
kepada koperasi.
d. Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha.Seperti menjual kebutuhan
pokok dan barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan.

2. Berdasarkan keanggotaannya

a. Koperasi Pegawai Negeri


Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah.
Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
b. Koperasi Pasar (Koppas)
Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para
pedagang.
c. Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha
bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan). Beberapa
usaha KUD, antara lain:
• Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat pemberantas
hama, dan alat-alat pertanian.
• Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para
petani.
d. Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi
sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah.

3. Berdasarkan Tingkatannya

a. Koperasi Primer
Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang.
b. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi.

C. Selisih Hasil Usaha (SHU)

1. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU).

Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial, Sisa Hasil Usaha (SHU)


koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total dengan biaya-biaya
atau biaya total dalam satu tahun buku. Dari aspek legalistik, pengertian SHU menurut pasal
45 UU No. 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut.
(a) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku yang
bersangkutan.
(b) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dalam koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat
anggota.
(c) Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

Perlu diketahui bahwa penetapan besarnya pembagian SHU kepada para anggota dan jenis
serta jumlahnya untuk keperluan lain, ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Dalam hal ini, jasa usaha mencakup
transaksi usaha dan partisipasi modal.

Dengan mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap
anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap
pembentukan pendapatan koperasi. Dalam pengertian ini, juga dijelaskan bahwa ada
hubungan linier antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan SHU.

2. Informasi Dasar Penghitungan SHU.

Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar diketahui
sebagai berikut.
a. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.
b. Persentase bagian SHU anggota.
c. Total simpanan seluruh anggota.
d. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota.
e. Jumlah simpanan per anggota.
f. Omzet atau volume usaha per anggota.
g. Persentase bagian SHU untuk simpanan anggota.
h. Persentase bagian SHU untuk transaksi usaha anggota.

3. Rumus Pembagian SHU

Acuan dasar untuk SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa,
pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar hukumnya adalah pasal 5 ayat 1 UU No. 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian yang dalam penjelasannya menjelaskan bahwa “pembagian SHU
kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang
dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu sebagai berikut.
a. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus investor,
karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasi sepanjang koperasi
tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

b. SHU atas jasa usaha


Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau
pelanggan.
Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut.
(1) Cadangan Koperasi
(2) Jasa Anggota
(3) Dana Pengurus
(4) Dana Karyawan
(5) Dana Pendidikan
(6) Dana Sosial
(7) Dana untuk Pembangunan Lingkungan

Tentunya tidak semua komponen diatas diadopsi koperasi dalam membagi SHU-nya. Hal ini
sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

4. Prinsip-Prinsip Pembagian SHU

Dalam koperasi, anggota berfungsi ganda, yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus
pelanggan (customer). Sebagai pemilik, seorang anggota berkewajiban melakukan investasi.
Dengan demikian, sebagai investor, anggota berhak menerima hasil investasinya. Di sisi lain,
sebagai pelanggan, seorang anggota berkewajiban berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis
di koperasinya. Seiring dengan prinsip-prinsip koperasi, maka anggota berhak menerima
sebagian keuntungan yang diperoleh koperasinya.
Agar tercermin asas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut.
a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota
sendiri.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
d. SHU anggota dibayar secara tunai.

5. Pembagian SHU Peranggota

Setelah kita mengetahui prinsip dan rumus pembagian SHU, kita dapat menghitung
pembagian SHU per anggota. Pastinya pembagian SHU per anggota berbeda-beda karena
modal dan kerja yang berbeda pula. Berikut ini adalah contoh perhitungan pembagian SHU
per anggota:

D. Koperasi Sekolah

1. Pengertian Koperasi Sekolah


Menurut UU nomer 25 tahun 1992, koperasi adalah bedan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip
koperasi sakaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Sekolah merupakan lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi
pelajaran. Sehingga koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah
yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah dengan bimbingan guru. Koperasi
sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan pendidikan, misalnya Koperasi SD, Koperasi
SMP, Koperasi SMA dst.
2. Fungsi Koperasi Sekolah
Fungsi koperasi sekolah antara lain:

 Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui


program pendidikan sekolah.

 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di


masyarakat.

 Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan


luar sekolah.

 Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.

 Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.

3. Tujuan Koperasi Sekolah


Melalui pembelajaran koperasi sekolah maka siswa akan terbentuk sikap yang selalu
menggunakan kopersi dalam kegiatan ekonomi dan sosial. Pembentukan Koperasi Sekolah
dikalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan
koperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan
program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini. Koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Koperasi mempunyai dua
fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan sosial. Fungsi ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan
dengan berprinsip ekonomi, fungsi sosial dengan akan terjadi proses tolong menolong dan
gotong royong antar sesama anggota keperasi.
4. Struktur Organisasi Sekolah :

 Anggota

 Pengurus

 Badan Pemeriksa

 Pembina dan Pengawas

 Badan Penasehat

5. Rapat Anggota
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah maka rapat anggota
mempunyai wewenang yang cukup besar, antara lain:

 Menetapkan anggaran dasar koperasi;

 Menetapkan kebijakan umum koperasi;


 Memilih serta mengangkat pengurus koperasi;

 Menetapkan anggaran dasar koperasi;

 Menetapkan kebijakan umum koperasi;

 Memberhentikan pengurus; dan

 Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

Hal yang dibicarakan di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT):

 Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang lampau.

 Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi.

 Penilaian laporan pengawas

 Menetapkan pembagian SHU

 Pemilihan pengurus dan pengawas

 Rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun selanjutnya

 Masalah-masalah yang timbul

6. Ciri-ciri Koperasi Sekolah

 Bentuknya Badan Usaha yang tidak berbadan Hukum.

 Sebagai latihan dan praktik berkoperasi.

 Melatih disiplin dan kerja.

 Menyediakan perlengkapan pelajar.

 Mendidik siswa hemat menabung.

 Anggotanya siswa-siswa sekolah tersebut.

 Keanggotannya selama kita masih menjadi siswa.

 Koperasi sekolah dibuka pada waktu istirahat.

 Tempat menyelanggarakan ekonomi dan gotong royong.

DAFTAR PUSTAKA
http://baladkurawapalingfair.blogspot.com/2014/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-
ar.html
http://marsiwirianis.blogspot.com/
http://yusniarputri.tumblr.com/post/72296009803/prinsip-tujuan-dan-fungsi-koperasi-
ekonomi
http://ksplestari.blogspot.com/2014/01/lambang-dan-arti-logo-baru-koperasi.html
https://riyan17.wordpress.com/2010/02/27/perangkat-organisasi-koperasi/
http://fatih-io.biz/definisi_dan_pengertian_koperasi_sekolah.html

Anda mungkin juga menyukai