KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta selesai
tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “ KOPERASI “. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas diskusi
mata pelajaran Ekonomi Koperasi . Di samping itu penyusun juga berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang dapat membangun
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. I
KATA PENGANTAR.................................................................................................II
DAFTAR ISI..............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A. sejarah lahirnya koperasi............................................................................................2
B. KoperasI.....................................................................................................................2
1. Pengertian Koperasi...................................................................................................3
2. Tujuan Koperasi.........................................................................................................3
3. Asas Koperasi............................................................................................................3
4. Prinsip Koperasi.........................................................................................................4
5. Landasan Koperasi Indonesia....................................................................................5
6. Lambang KoperasI.....................................................................................................6
7. Perangkat Organisasi Koperasi..................................................................................7
8. Modal Koperasi.........................................................................................................11
9. Jenis-jenis Koperasi...................................................................................................11
C. Selisih Hasil Usaha (SHU)........................................................................................12
1. Pengertian SHU.........................................................................................................12
2. Informasi Dasar PErhitungan SHU...........................................................................12
3. Rumusan Pembagian SHU........................................................................................12
4. sip-prinsip Pembagian SHU......................................................................................12
5. PembagiaN SHU........................................................................................................12
D. KoperasI Sekolah.......................................................................................................14
1. Pengertian Koperasi Sekolah.....................................................................................14
2. FungsI KoperasI SEkolah..........................................................................................14
3. Tujuan Koperasi Sekolah...........................................................................................14
4. Struktur Organisasi Sekolah......................................................................................15
5. Rapat Anggota...........................................................................................................15
6. Ciri-ciri Koperasi Sekolah.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat,
walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk
eksistensi koperasi bagi masyarakat. Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang
menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh
masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau
perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi
menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain tidak
dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi
jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga
lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa pada koperasi kredit dalam menyediakan dana
yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh
untuk memperoleh dana dari bank. Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga
usaha lain. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebih
tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha
tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik
dibandingkan dengan usaha lain, demikian pula dengan koperasi kredit.
Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang
menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan
mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi
menghadapi kesulitan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian disususn
sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. badan usaha yang paling sesuai
dengan jiwa dan keperibadian bangsa Indonesia adalah koperasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, koperasi
adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi.
karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota
koperasi memiliki identitas ganda. identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik dan juga pengguna jasa koperasi.
2. Tujuan Koperasi
Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuanmemajukan
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasiladan UUD 1945.
Menurut UU no 25/1992 pasal 4, Koperasi bertujuan :
· Membangun dan Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
· Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai kopegurunya.
· Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
· Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sedangkan Menurut Moch. Hatta,tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-
besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi
skala kecil.
3. Asas Koperasi
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan
usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:
• Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota
koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua
anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa
anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas
yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
• Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat
mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan.
4. Prinsip Koperasi
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, Pasal 5 Ayat 1 dan Ayat 2, Koperasi
melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
1. Prinsip ke dalam
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa:
- Menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
- Seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi
Sifat terbuka mengandung makna dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis,
Pengelolaan demokratis berarti : Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi;
Urusan kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus; Pengurus dipilih dari dan oleh
anggota; Pengurus mengangkat manajer dan karyawan atas persetujuan rapat anggota;
Kebijakan pengurus dikontrol oleh anggota melalui pengawas; Laporan keuangan dan
kegiatan koperasi lainnya terbuka dan transparan; Satu anggota satu hak suara.
Pembagian sisa hasil usaha dilakkukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota.
Bagian SHU untuk anggota, dihitung secara sebanding (proporsional) berdasarkan
transaksi dan penyertaan modal (simpanan pokok dan simpanan wajib) setiap anggota pada
akhir tahun buku. Transaksi anggota tercatat di koperasi. Persentase SHU yang dibagikan
kepada anggota ditentukan dalam rapat anggota.
Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal,
Modal dalam koperasi pada dasarnya diperlukan untuk kemanfaatan anggota dan bukan
untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu, anggota memperoleh bunga yang terbatas
terhadap modal. Yang dimaksud dengan “terbatas” adalah wajar dalam arti tidak melebihi
suku bunga yang berlaku di pasar. Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank pemerintah
yang lazim. Anggota memperoleh keuntungan dalam bentuk lain, seperti mengikuti
pendidikan anggota dan dapat memperoleh produk dengan mudah, murah dan bermutu tinggi.
Kemandirian.
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena koperasi memiliki:
Modal sendiri yang berasal dari anggota.
Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota.
AD dan ART sendiri.
2. Prinsip ke luar
Pendidikan perkoperasian
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya prinsip-prinsip koperasi,
maka penting sekali anggota, pengurus dan karyawan koperasi ditingkatkan pemahaman,
kesadaran dan keterampilannya melalui pendidikan. Besarnya biaya pendidikan ditetapkan
oleh anggota dalam rapat anggota.
Kerjasama antar koperasi
Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain di tingkat lokal, nasional ataupun
internasional. Di Indonesia, koperasi-koperasi primer bisa membentuk pusat dan induk di
tingkat regional dan nasional.
6. Lambang koperasi
BENTUK:
Logo Sekuntum Bunga Teratai bertuliskan KOPERASI INDONESIA
Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna
bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,
inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada
keunggulan dan teknologi.
Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus
berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel
melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai
kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang
tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya.
Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-
umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh
kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia.
1. Anggaran dasar
2. Kebijaksanaan umum
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan
1. Rapat anggota biasa adalah rapat anggota tahunan dengan tujuan untuk mengesahkan
pertanggung jawaban pengurus. Batas waktu penyelenggaraan rapat anggota tahunan
ini yaitu paling lambat enam bulan setelah tahun buku lampau, namun demikian
dalam pelaksanaannya diusahakan secepatnya.
2. Rapat anggota luar biasa adalah rapat anggota yang diadakan apabila dalam keadaan
mengharuskan adanya keputusan segerayang wewenangnya ada pada rapat anggota.
Rapat anggota luar biasa ini dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota
koperasi atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaaannya diatur dalam anggaran
dasar.
1) Permintaan rapat anggota luar biasa oleh anggota dilakukan karena berbagai alasan,
terutama apabila anggota menilai bahwa pengurus telah melakukan kegiatan yang
bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap koperasi.
Jika permintan tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, maka
pengurus harus memenuhinya.
2) Rapat anggota luar biasa atas keputusan pengurus biasanya dilaksanakan untuk
kepentingan pengembangan koperasi.
Tugas dan Peran Rapat Anggota
Tugas dan peran dari rapat anggota dapat dirumuskan sebagai beikut :
1) Mengesahkan / menetapkan penyusunan dan perubahan Anggaran Dasar / Anggaran
Rumah Tangga, sesuai dengan keputusan-keputusan rapat.
2) Memilih,mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan pengawas
3) Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masalah struktur permodalan organisasi
dan arah kegiatan-kegiatan usahanya.
4) Mensyaratkan agar pengurus, menejer dan karyawan memahami ketentuan dalam
anggaran dasar.
5) Menetapkan / mengesahkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
organisasi.
6) Menetapkan sisa hasil usaha
7) Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembubaran organisasi
8) Memberikan penilaian terhadap pertanggung jawaban pengururs: menerima atau
menolak.
2. Pengurus
Pengurus dalam kopersai mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan
koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak social.pengurus koperasi dipilih dari dan
oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Bagi koperasi yang beranggotakan badan-badan
hokum koperasi. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun, tentang persyaratan untuk dapat
dipilih dan diangkat menjadi anggota pengurus ditetapka dalam anggaran dasar.
Menurut pasal 30 Undang-undang Nomor 25 / 1992 tentang perkoperasian, tugas dan
wewenang pengurus adalah sebagai berikut :
1) Mengelola koperasi dan usahanya
2) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggran pendapatan dan
belanja koperasi
3) Menyelenggarakan rapat anggota
4) Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
5) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus, sedangkan pengurus berwenang a.
mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
2. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawannya dan keputusan rapat anggota.
Wewenang Pengurus
1) mewakili kopersai di dalam dan di luar negeri
2) memutukan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota
sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
3) melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan
tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus
1) mengelola organisasi dan usaha koperasi
sebagai pihak yang dipercaya oleh rapat anggota untuk mengelola organisasi dan usaha
koperasi, pengurus kopeasi harus berusaha menjalankan semua kebijakan dan rencana kerja
yang telah disepakati oleh rapat anggota.
2) memelihara buku daftar anggota
Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan administrasi yang teratur dan sistematis
mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh koperasi
3) menyelenggarakan rapat anggota
Berbekal pengalaman selama menjadi pengurus, maka para pengurus koperasi seharusnya
memiliki bekal yang cukup untuk menyelenggarakan rapat anggota koperasi
4) mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi
5) mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja kopeasi.
3. Pengawas
Sesuai dengan UU No 25 / 1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur organisasi
koperasi bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan.artinya pengawasan pada koperasi pada
dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota,tidak semua koperasi lembaga khusus
yang bertugas melakukan pengawasan.
Pengawasan adalah merupakan salah stu fungsi dari manajemen. Beberapa buku
menggunakan istilah pengendalian untuk fungsi ini. Dalam Undang-undang Nomor 25 / 1992
pasal 29 dikatakan :
Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang mungkin adalah lebih bijaksana
daripada memberi hukuman dan peringatan. Jadi tugas pengawas (pasal 39 UU No 25 /
1992) ayat 1:
1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
2) membuat laopran tertulis tentang hasil pengawasannya. Juga pengawal mempunyai
wewenang, ayat (2): (a) meneliti catatan yang ada pada koperasi; dan (b) mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan
Fungsi Pengawas
Sesuai dengan namanya, pengawas koperasi pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut :
(2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.
(2) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukan dan
menyampaikannya kepada rapat anggta.
Wewenang Pengawas
Sehubungan dengan pelaksanaan pengawasan, pengawasemiliki wewenang untuk meminta
keterangan yang diperlukan dari pengurus koperasi atau pihak-pihak lain yang dianggap
perlu.
Masa Jabatan Pengawas
Sebagaimana halnya dengan masa jabatan pengurus, masa jabatan pengawas diatur secara
rinci dalam anggaran dasar koperasi. Dalam preaktek, beberapa koperasi mengatur metode
penggantian anggota pengawas secara bertahap. Tindakan ini pada umumnya didasarkan pada
pertimbangan untuk menjaga agar diantara anggota pengawas senantiasa ada seorang atau
beberapa orang yang menguasai masalah – masalah penting yang pernah terjadi sebelumnya.
8. Modal Koperasi
1. Karakteristik Koperasi
Koperasi merupakan sebuah perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan bersama
untuk bekerja sama dalam memperbaiki dan meningkatkan taraf kemampuan mereka di
bidang ekonomi dan perekonomian. Unsur-unsur penting dari kalimat tersebut adalah adanya
orang-orang, yang berumpul dalam sebuah perkumpulan, mempunyai tujuan yang sama
dengan bekerja sama, di dalam bidang kesejahteraan ekonomi. Jadi sejak awal sebuah
koperasi menjalankan usahanya, para pengurus dan anggota koperasi secara sadar dan wajib
memanfaatkan jasa atau produk yang dihasilkan oleh koperasi mereka sendiri, sebagai cara
utama untuk ikut memajukan koperasi dalam memupuk modal.
2. Peruntukan Modal
Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama. Menurut Undang-
Undang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi
pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar.
Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu
tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap
anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
c. Simpanan sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak
ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.
d. Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha
(SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
e. Dana hibah.
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.
a. anggota
b. koperasi lain
c. bank
d. sumber lain yang sah
9. Jenis-jenis Koperasi
a. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang. Barang-barang
yang dijual di koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi.
b. Koperasi konsumsi
Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang antara
lain berupa:bahan makanan, pakaian, alat tulis atau peralatan rumah tangga.
c. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan
imbalan . Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa
kepada koperasi.
d. Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha.Seperti menjual kebutuhan
pokok dan barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan.
2. Berdasarkan keanggotaannya
3. Berdasarkan Tingkatannya
a. Koperasi Primer
Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang.
b. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi.
Perlu diketahui bahwa penetapan besarnya pembagian SHU kepada para anggota dan jenis
serta jumlahnya untuk keperluan lain, ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Dalam hal ini, jasa usaha mencakup
transaksi usaha dan partisipasi modal.
Dengan mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap
anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap
pembentukan pendapatan koperasi. Dalam pengertian ini, juga dijelaskan bahwa ada
hubungan linier antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan SHU.
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar diketahui
sebagai berikut.
a. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.
b. Persentase bagian SHU anggota.
c. Total simpanan seluruh anggota.
d. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota.
e. Jumlah simpanan per anggota.
f. Omzet atau volume usaha per anggota.
g. Persentase bagian SHU untuk simpanan anggota.
h. Persentase bagian SHU untuk transaksi usaha anggota.
Acuan dasar untuk SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa,
pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar hukumnya adalah pasal 5 ayat 1 UU No. 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian yang dalam penjelasannya menjelaskan bahwa “pembagian SHU
kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang
dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu sebagai berikut.
a. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus investor,
karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasi sepanjang koperasi
tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
Tentunya tidak semua komponen diatas diadopsi koperasi dalam membagi SHU-nya. Hal ini
sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Dalam koperasi, anggota berfungsi ganda, yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus
pelanggan (customer). Sebagai pemilik, seorang anggota berkewajiban melakukan investasi.
Dengan demikian, sebagai investor, anggota berhak menerima hasil investasinya. Di sisi lain,
sebagai pelanggan, seorang anggota berkewajiban berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis
di koperasinya. Seiring dengan prinsip-prinsip koperasi, maka anggota berhak menerima
sebagian keuntungan yang diperoleh koperasinya.
Agar tercermin asas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut.
a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota
sendiri.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
d. SHU anggota dibayar secara tunai.
Setelah kita mengetahui prinsip dan rumus pembagian SHU, kita dapat menghitung
pembagian SHU per anggota. Pastinya pembagian SHU per anggota berbeda-beda karena
modal dan kerja yang berbeda pula. Berikut ini adalah contoh perhitungan pembagian SHU
per anggota:
D. Koperasi Sekolah
Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.
Anggota
Pengurus
Badan Pemeriksa
Badan Penasehat
5. Rapat Anggota
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah maka rapat anggota
mempunyai wewenang yang cukup besar, antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
http://baladkurawapalingfair.blogspot.com/2014/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-
ar.html
http://marsiwirianis.blogspot.com/
http://yusniarputri.tumblr.com/post/72296009803/prinsip-tujuan-dan-fungsi-koperasi-
ekonomi
http://ksplestari.blogspot.com/2014/01/lambang-dan-arti-logo-baru-koperasi.html
https://riyan17.wordpress.com/2010/02/27/perangkat-organisasi-koperasi/
http://fatih-io.biz/definisi_dan_pengertian_koperasi_sekolah.html