Anda di halaman 1dari 4

http://belfot.

com/mode-pada-kamera-digital-dslr/

http://belfot.com/6-teknik-shutter-speed-kreatif-fotografi-landscape/

Mode Auto

Mode auto biasanya ditandai dengan ikon kamera berwarna hijau, disertai huruf A. Dalam
mode ini, kamera akan berusaha menganalisis objek yang kita foto lalu menentukan semua
setelan kamera. Kalau ada istilah point and shoot (bidik lalu jepret) tanpa harus ribet
mengubah apa pun, mode auto inilah yang dimaksud.

kelihatannya menyenangkan bukan? sayangnya hasil foto dalam mode ini bisa dikatakan
tidak maksimal. Dalam mode auto, kamera akan menentukan ukuran ISO, Shutter Speed,
Aperture menggunakan alur kerja komputer yang ditentukan oleh pembuat kamera
berdasarkan kondisi cahaya saat kita memencet shutter separuh (melakukan metering).

Saat kita memotret dalam cahaya yang sedikit rumit, saat sunset misalnya, kamera akan
cukup bingung lalu menghasilkan foto yang tidak menggambarkan sunset yang kita inginkan.
lagi pula, dengan anda sudah membeli kamera DSLR/Mirrorless yang lebih mahal
dibandingkan kamera saku yang mungil atau smartphone, terus menerus memotret
menggunakan mode auto rasanya kok jadi mubazir.

Secara keseluruhan, Mode Auto layak dipakai saat kondisi berikut ini:

 saat kita terlalu terburu-buru, yang penting momen-nya dapet, setting kamera tidak
keburu
 saat anda benar-benar pemula, belum paham tentang konsep eksposure

Pada kamera generasi terbaru, tersedia juga mode Intelligent Auto, ini adalah mode auto
dengan penambahan fitur seperti face detection, i-Contrast (Canon) atau D-Lighting (Nikon).
Ada juga yang namanya Creative Auto dimana kita bisa mengubah ruang tajam. Kalau
kamera anda dilengkapi ini, gunakan mode intelligent auto/creative auto ini dibandingkan
mode auto biasa, setidaknya akan ada peningkatan hasil foto.

Perlu di ketahui bahwa saat berada di mode auto, banyak opsi dan setelan kamera akan di
matikan oleh kamera untuk memudahkan dia bekerja.

Mode Scene

Mode Scene adalah pilihan mode dimana kita memilih tipe objek atau pemandangan tertentu
yang akan kita foto. Misalnya kita ingin memotret teman: putar roda mode ke posisi Scene
lalu selanjutnya kita pilih Portrait. Dalam Mode Scene, kamera dibekali dengan setelan
kamera yang lazim digunakan pada situasi pemotretan tipikal.

Berikut ini beberapa jenis situasi yang disediakan dalam mode scene:

 Portrait: kamera akan secara otomatis mempersempit ruang tajam (dpeth of field)
sehingga background menjadi blur dan membuat wajah model lebih menonjol (plus
setelan untuk skin tone dan softening agar kulit terlihat lebih halus).
 Landscape: saat kita memotret pemandangan, kamera akan menggunakan ruang tajam
yang lebar sehingga objek dekat lensa sampai yang terjauh terlihat tajam. Warna hijau
dan biru juga akan lebih di tonjolkan
 Macro (Close Up): saat anda ingin memotret bunga dari jarak dekat atau ingin
memotret semangkuk bakso sebelum dimakan.
 Sports: digunakan saat kita memotret objek yang bergerak cepat. Kamera akan
berpindah ke metode fokus yang melakukan tracking mengikuti gerakan objek tadi.
 Night Portrait: digunakan saat kita ingin memotret wajah saat malam hari. Flash
secara otomatis akan menyala
 Sunset/Sunrise: cukup menjelaskan, digunakan saat kita ingin memotret sunset atau
sunrise
 Fireworks: untuk memotret kembang api dengan menggunakan shutter speed yang
sangat lambat
 Beach/Snow: kamera akan melakukan kompensasi untuk menghindari foto under-
exposed karena mengukur latar belakang putih
 Beberapa opsi mode scene lainnya tergantung jenis dan merek kamera

Mode Program (P)

Saat berada di Mode Program (P) kamera akan secara otomatis menentukan besar setelan
shutter speed dan aperture. Meskipun begitu, kita bisa mengubah kombinasi aperture atau
shutter speed.

Kamera akan berusaha menyeimbangkan antara shutter dan aperture, jika kita mengarahkan
lensa ke area yang terang, angka aperture secara otomatis membesar sementara shutter speed
dipertahankan di angka yang lumayan cepat. Arahkan kamera ke area gelap dan angka
aperture akan mengecil untuk mempertahakan shutter supaya tidak terlalu blur.

Cara untuk mengubah setelan yang sudah dipilih kamera adalah dengan memutar roda
kendali kamera. Jika kita putar dial ke kiri maka kamera akan “dipaksa” memperlambat
shutter speed dan menambah aperture. Jika memuter dial ke kanan, kamera akan “dipaksa”
mempercepat shutter speed dan memperkecil aperture.

Mode program secara lebih detail juga di bahas dalam artikel ini.

Mode Shutter Speed Priority (S atau Tv)

Dalam mode shutter priority, kita secara manual mengatur nilai shutter speed dan kamera
secara otomatis memilih nilai aperture berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa.

Mode ini bisa kita pakai saat shutter speed adalah setelan paling kritis: misalnya saat akan
membekukan gerakan objek yang bergerak cepat (butuh shutter speed sangat tinggi) atau
kalau kita sengaja ingin menciptakan foto blur (butuh shutter speed rendah). Begitu pula saat
kita ingin menggunakan teknik foto panning seperti dibawah ini, pindah ke mode shutter
priosity akan sangat memudahkan pekerjaan:

Saat melakukan panning dengan waktu 1/10 detik ini, mode shutter priority digunakan

Jika ada terlalu banyak cahaya, maka angka aperture akan membesar (bukaan lensa
menyempit) sehingga jumlah cahaya yang masuk lensa akan berkurang. Jika terlalu sedikit
cahaya masuk lensa maka angka aperture akan mengecil (bukaan lensa membesar) supaya
cahaya makin banyak masuk lensa.

Jadi di mode shutter priority, nilai shutter speed akan konstan tidak berubah sesuai (sesuai
setting kita), sementara nilai aperture akan bervariasi tergantung jumlah cahaya. Baca juga: 6
Teknik Shutter Speed Kreatif Fotografi Landscape.

Mode Aperture Priority (A atau Av)

Dalam mode aperture priority, kita menentukan besar setelan aperture secara manual dan
kamera akan menentukan besar shutter speed sesuai jumlah cahaya yang masuk lensa.
Dengan menggunakan mode ini, kita memiliki kontrol penuh atas depth of field (ruang
tajam), karena kita bisa menurunkan atau menaikkan bukaan lensa dan membiarkan kamera
yang menghitung shutter speed.

Menggunakan mode aperture priority adalah cara aman dalam menggunakan kamera karena
risiko foto under-exposed (gelap) atau over-exposed (terlalu terang) lumayan kecil. Kenapa?
karena nilai shutter kamera rentang-nya lumayan lebar: dari 30 detik sampai 1/4000 detik
(atau 1/8000 detik di kamera tertentu), dan rentang angka seperti itu cukup lebar untuk
beragam situasi cahaya pemotretan.

Agar genangan air didepan terlihat sama tajamnya dengan ujung jembatan di sisi jauh,
aperture priority digunakan dan di set di f/14

Tentang mode aperture priority, silahkan baca artikel yang membahas lebih lanjut disini.

Mode Manual (M)

Seperti namanya, kita menentukan besar aperture dan shutter speed kamera secara manual
sepenuhnya. Kamera hanya akan melakukan pengukuran cahaya dan memberi rekomendasi
lewat skala metering, namun tidak akan melakukan apa-apa selain itu.

Mode ini bisa dipakai saat memotret objek foto yang kondisi pencahayaan-nya membuat
kamera “bingung”. Contohnya adalah saat kita memotret teman di pantai yang sangat terang,
kamera mungkin salah menilai exposure sehingga wajah teman jadi hitam supaya pasir di
pantai tidak over-exposed. Dalam kondisi ini, kita bisa gunakan mode manual, melakukan
metering dengan spot metering dengan mengukur exposure di wajah teman tadi lalu
menentukan aperture serta shutter speed secara manual berdasarkan hasil metering tadi.
Hasilnya adalah foto yang lebih peduli pada wajah teman dan menomorduakan pantainya.

Mode manual juga berguna saat misalnya kita memotret panorama, supaya terjadi
konsistensi. Foto panorama dihasilkan dari beberapa foto yang dijahit, dan nilai aperture
maupun shutter speed sebaiknya selalu konsisten sehingga hasil akhir foto panorama akan
konsisten tidak belang-belang ada yang gelap dan ada yang terang. Contoh penggunaan lain
adalah sesi pemotretan menggunakan beragam lampu kilat (flash) di studio yang akan sulit
diukur dengan metering kamera dan membutuhkan lightmeter terpisah.

Untuk mengubah setelah shutter speed dan aperture, saat anda menggunakan kamera yang
hanya memiliki satu roda kendali (command dial), putar kendali tersebut akan mengubah
hanya salah satu: aperture atau shutter speed. Setelan lain diubah dengan memutar roda
kendali sembari memencet tombol kompensasi eksposure.

Anda mungkin juga menyukai