Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

EKSISTENSI MUZARAAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Muamalat II

Dosen Pengampu :
Iqbal Fadhli Muhammad, S.E.I, M.Si.

DI SUSUN OLEH :
IYAN SOPIANI
41603032

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM SEBI
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat
dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Fiqih Muamalat II bagian
eksistensi muzaraah, tak lupa sahalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
baginda Mustafa sayyidina Muhammad SAW.

Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan Saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 22 Maret 2018


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Makalah............................................................................................... 1
BAB I Tujuan penulisan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Eksistensi Muzara’ah........................................................................................... 2
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 3
3.2 Saran ................................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mukahabarah yaitu kerja sama antara pemilik tanah dan si pengarap dengan
perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama. Sedang benih tanaman
berasal dari pemilik tanah. Apabila dalam kerja sama ini bibit disediakan oleh penggarap
maka secara khusus kerja sama ini disebut Al Mukhabarah.

Dalam Muzara’ah, Mukhabarah dan Musyaqoh biasanya terjadi dikalangan


masyarakat saat ini, meskipun syarat dan ketentuan sudah ada tapi masih saja sering terjadi
kesalah pahaman antara pemilik tanah dengan si penggarap terutama dari segi hasilnya
yang harus dibagi tetapi perolehan panen tidak sesuai dengan harapan kita. Dan juga
mengenai benih yang akan ditanam oleh si penggarap.

Keadaan muzara’ah dapat berubah hokum ketika tidak sesuai dengan ketentuan yang
telah di tetapkan. Dari permasalahan inilah penulis bertujuan menjelaskan hal – hal yang
berkaitan dengan eksistensi muzaraah.

1.2 Rumusan Makalah


1. Apa saja Eksistensi mukhabarah
2. Keadaan apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan

BAB I Tujuan penulisan


1. Mengetahui apa saja Eksistensi mukhabarah
2. Mengetahui keadaan apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Eksistensi Muzara’ah


Menurut Abu yahya dan Muhammad (dua sahabat abu hanafiah), Muzara’ah
mempunyai empat keadaan, tiga sahih dan satu batal.

a. Dibolehkan Muzara’ah jika tanah dan benih berasal dari pemilik. Sedangkan pekerjaan
dan alat penggarap berasal dari penggarap.
b. Dibolehkan Muzara’ah jika tanah dari seseorang, sedangkan benih, alat penggarap.
Dan alat pekerjaan dari penggarap.
c. Dibolehkan Muzara’ah jika tanah, benih, dan alat penggarap berasal dari pemilik.
Sedangkan pekerjaan berasal dari penggarap.
d. Muzara’ah tidak boleh jika tanah dan hewan berasal dari pemilik tanah, sedangkan
benih dan pekerjaan dari penggarap.

2
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwasanya Mukahabarah
memiliki makna yang sangat dekat sekali dengan Muzara’ah, karena hal itu pula, baik
hukum maupun syarat dan rukunnya juga sama dengan Muzara’ah. Adapun pengertian dari
Mukhbarah adalah usaha kerja sama antara pemilik tanah dan penggarap, dimana hasilnya
akan dibagi sesuai dari kesepaktan kedua belah pihak dalam aqad, namun benih (bibit) nya
dari penggarap.

Berkenaan dengan hikmahnya, adanya praktek dari Mukhabarah ini akan sangat
membantu bagi kedua belah pihak, sebagaimana kita lihat pada realitanya, banyak orang
yang memiliki lahan, namun tidak memiliki tenaga ataupun keahlian dalam mengelolanya,
sehingga apa yang mereka miliki menjadi terbengkalai, sedangkan realitanya kita juga
dapat melihat banyak orang yang sangat bertenaga dan ahli dalam pengelolaan lahan,
namun tidak memiliki lahan untuk digarap, hal ini tentu akan menjadikan tenaga atau pun
lahan tadi menjadi sia – sia belaka, dengan adanya praktek dari Mukhabarah ini, maka
kesia-siaan ini akan teratasi.

3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, maka semakin banyak orang yang paham
akan cara pengelolaan lahan yang baik, dengan adanya makalah ini semakin membuat kita
sebagai mahasiswa khususnya dengan jurusan Ekonomi Syariah ataupun Perbangkan
Syariah menjadi sangat terbantu dalam persoalan yang kita akan hadapi di kemudian hari,
semoga dengan hadirnya makalah ini akan sangat membantu kita sebagai mahasiswa yang
memiliki visi untuk mensyariahkan ekonomi masyarakat menjadi terwujud, bukan saja
theori, namun juga sudah menjadi prektik yang sudah teramalkan disegenap masrakat
dunia.

3
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai