22 23 1 PB
22 23 1 PB
The Study of Exploration Fish Resources In Madura Strait with Holistic Methods And Economic Analysis
ABSTRACT
Background : The condition Study of Exploration Fish Resources In Strait Madura with Holistic Methods And Also
Economic Analysis Condition of territorial Strait Madura is over-fishing do not be strenghtened with data until how
big the condition to each fishery type catch. This matter is known of slower information so that alternative
management pattern very difficult to be applied.
Methods : This research aim to get information mount fish resource exploiting in Strait Madura and economic study
from some appliance catch. Exploiting fish resource storey with holistic analysis and economic study use NPV
analysis and Gross B /C Ratio.
Result : The result of the research showed that optimal effort pelagis (Eopt) was 461385.99 trip/year and total catch
(Cmsy) 46500.06 ton/year and over fishing was occurred since year 1997. The optimal demersal effort (Eopt) was
758962.95 trip / year and total catch (Cmsy) 24999.80 ton/year when over fishing happened since three the last year.
Economic analysis is arrest use appliance catch Dogol (NPV=4608030) and Payang (NPV=167,757,444). While
appliance catch gill net (NPV=-2858528) and net trammel (NPV=-671832) is conclusion improper.
ABSTRAK
Latar Belakang : Kondisi perairan Selat Madura yang over-fishing tidak diperkuat dengan data sampai seberapa besar
kondisi tersebut untuk setiap jenis perikanan tangkap. Hal ini diketahui belakangan informasi lebih lambat sehingga
pola manajemen alternatif sangat sulit untuk diterapkan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tingkat
pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan Selat Madura dan kajian ekonomi dari beberapa alat tangkap.
Metode : Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan dikaji dengan analisis holistic dan kajian ekonomi menggunakan
analisa NPV dan Gross B/C Ratio.
Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan untuk perikanan pelagis effort optimal (Eopt) 461385.99 trip/tahun dan
total hasil tangkapan pada kondisi keseimbangan (Cmsy) 46500.06 ton/tahun maka terjadi over fishing sejak tahun
1997. Perikanan demersal menunjukkan effort optimal (Eopt) mencapai 758962.95 trip/tahun dan total produksi
keseimbangan (Cmsy) 24999.80 ton/tahun maka kondisi over fishing terjadi sejak tiga tahun terakhir. Analisis
ekonomi penangkapan yang layak adalah penangkapan menggunakan alat tangkap Dogol (NPV=4608030) dan Payang
(NPV=167,757,444). Sedangkan alat tangkap gill net (NPV=-2858528) dan trammel net (NPV=-671832) disimpulkan
tidak layak.
87
Muhsonim, dan Nuraini Jurnal Protein
88
Vol.13.No.1.Th.2006 Kajian Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
89
Muhsonim, dan Nuraini Jurnal Protein
pendugaan status pemanfaatan sumberdaya yang sama, dalam usaha untuk mencapai total
perikanan hanya dilakukan dengan hasil tangkapan setara purse seine, jaring
menggunakan jaring. Jenis alat tangkap insang hanyut yang dibutuhkan adalah setara
pancing yang sangat selektif tidak bisa 33,86 unit
memberikan indikasi bahwa alat tersebut Alat tangkap yang digunakan sebagai
berpengaruh terhadap peluang over-fishing. effort standar pada jenis alat demersal adalah
Alat tangkap seperti bubu dan sero juga juga dogol untuk perairan Selat Madura. Pada
tidak bisa digunakan sebagai data penduga perairan Selat Madura untuk alat demersal
dimana dogol sebagai alat standart, hasil
status pemanfaatan sumberdaya. Hal ini
konversi 1 unit dogol setara dengan nilai 2,8
disebabkan karena data yang tersedia kurang unit payang. Dengan demikian, 1 unit trip dari
mencukupi sehingga menghasilkan bias yang alat dogol standar akan setara dengan 2,8 trip
terlalu tinggi. dari alat tangkap payang. 1 unit dogol setara
dengan 2,61 unit Purse seine , 1 unit dogol
3. Konversi Alat Tangkap setara dengan 6,13 unit jaring insang hanyut.
Alat yang digunakan sebagai effort
standar pada jenis alat permukaan atau pelagis 4. Perikanan Pelagis Wilayah Perairan Selat
wilayah Selat Madura adalah purse seine. Madura
Konversi alat dilakukan dengan Perkembangan jumlah effort standar
membandingkan nilai hasil tangkapan per dan total hasil tangkap perikanan pelagis di
satuan usaha (CpUE) alat lain ke dalam alat perairan Selat Madura disajikan pada Tabel 2.
standar. Satuan CpUE yang digunakan adalah Estimasi status pemanfaatan sumberdaya
ton per trip. Sedangkan data yang digunakan menggunakan rata-rata dari keempat model
adalah standar statistik time seri perikanan (tabel 3). Hasil estimasi mendapatkan bahwa
Jawa Timur sejak tahun 1995 – 2003. jumlah effort optimal (Eopt) bagi perikanan
Alat tangkap pelagis hasil konversi pelagis di perairan Selat Madura setara
payang terhadap purse seine mendapatkan 461385.99 trip per tahun. Sedangkan total
bahwa 1 unit purse seine setara dengan 4,77 hasil tangkapan pada kondisi keseimbangan
unit payang. Sementara 1 unit purse seine (Cmsy) dicapai pada 46500.06 ton per tahun.
setara dengan 18,12 unit dogol. Dengan cara
Tabel 2. Perkembangan jumlah effort standar purse seine dan hasil tangkapan
total dari alat standar effort pelagis di perairan Selat Madura
E - Standarisasi Pukat Cincin/
Thn C - Ikan Pelagis U
Purse Seine
(trip) (ton) (TON/TRIP)
1995 242779 43346.02 0.1785
1996 317050 45614.21 0.1439
1997 272706 51572.64 0.1891
1998 308496 46443.82 0.1505
1999 291937 49536.20 0.1697
2000 296409 60190.76 0.2031
2001 289894 60975.78 0.2103
2002 296946 77131.59 0.2597
2003 1341395 71794.03 0.0535
90
Vol.13.No.1.Th.2006 Kajian Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
Gambar 1. Perbandingan antar C msy dengan penangkapan pada tiap tahun (1995-2003) pada
perikanan Pelagis Selat Madura.
Tabel 4. Perkembangan jumlah effort standar Dogol dan hasil tangkapan total
dari alat standar effort pelagisn di perairan Selat Madura
E - Standararisasi Dogol C – Ikan demersal U
Thn
(trip) (ton) (TON/TRIP)
1995 346821 19571.275 0.0564
1996 414160 22055.61 0.0533
1997 403800 21443.395 0.0531
1998 378946 20342.925 0.0537
1999 429883 18781.41 0.0437
2000 380564 23141.388 0.0608
2001 358470 27087.1 0.0756
2002 347671 27350.704 0.0787
2003 1819056 28118.844 0.0155
91
Muhsonim, dan Nuraini Jurnal Protein
92
Vol.13.No.1.Th.2006 Kajian Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
Perhitungan analisis ekonomi merupakan alat tangkap yang skala besar dan
dilakukan dengan 2 perbandingan, menggunakan teknologi yang lebih modern.
perbandingan pertama adalah dilakukan Perbandingan analisis ekonomi dari
setelah terjadi kenaikan BBM (Tabel 6) dan sesudah kenaikan BBM (tabel 6) dan sebelum
perhitungan kedua dilakukan sebelum kenaikan BBM (tabel 7) menunjukkan
kenaikan BBM (Tabel 7). Dari perhitungan perbedaan yang sangat signifikan. Sebelum
pertama dengan asumsi kenaikan BBM kenaikan BBM dari keempat alat tangkap
menunjukkan bahwa analisis proyek menunjukkan keuntungan dengan nilai NPV
penangkapan yang layak/menguntungkan untuk alat tangkap gill net (3406185),
adalah penangkapan menggunakan alat Trammel net (3224369), Dogol (71060700)
tangkap Dogol/cantrang (NPV = 4608030) dan payang (234865284). Sedangkan setelah
dan Payang (NPV = 167,757,444). Proyek terjadinya kenaikan BBM dari RP 2.500
dikatakan layak bila nilai NPV > 0. menjadi Rp 4.500 untuk alat tangkap gill net
Sedangkan alat tangkap gill net (NPV = dan trammel net dianggap tidak layak atau
-2858528) dan trammel net ( NPV = -671832) merugi, sedangkan alat tangkap dogol dan
disimpulkan tidak layak karena nilai NPV < 0. payang mengalami penurunan keuntungan.
Sedangkan kalau dilihat dari perhitungan Hal ini menunjukkan bahwa untuk
Gross B/C menunjukkan bahwa Dogol dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar
payang layak karena nilai Gross B/C >1. Dari dengan kenaikan BBM memerlukan upaya
hasil analisis menunjukkan bahwa alat yang lebih besar, dengan cara antara lain
tangkap payang merupakan alat tangkap yang melakukan penangkapan ke daerah yang lebih
paling menguntungkan. Hal ini karena jika luas atau memperbanyak waktu penangkapan.
dibandingkan dengan alat tangkap lain payang
93
Muhsonim, dan Nuraini Jurnal Protein
94