Anda di halaman 1dari 2

C.

SEL YANG DISERANG

Pengaruh stimulus yang menyebabkan cidera sel pada sel :

 Kerusakan biokimia terjadi perubahan kimia dari salah satu reaksi metabolisme atau lebih di
dalam sel
 Kelainan fungsi, missal kegagalan kontraksi, sekresi sel, atau lainnya kerusakan biokimia pada
cidera kelainan fungsi. Tetapi tidak semua jika sel banyak cidera jika memiliki cadangan yang
cukup sel tidak akan mengalami gangguan fungsi yang berarti.
 Perubahan morfologis sel yang menyertai kelainan biokimia dan kelainan fungsi. Tetapi saat ini
masih ditemukan sel secara fungsional terganggu namun secara morfologis tidak memberikan
petunjuk adanya kerusakan.
 Pengurangan jaringan atau organ disebut atropi, lebih kecil dari normal, massa atau penyusutan
dan Pengurangan ukuran sel

1. Trombosis

Proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem kardiovaskuler selama manusia
masih hidup disebut trombosis. Koagulum darah dinamakan trombus.

Terdapat tiga keadaan dasar dimana bekuan terbentuk secara tidak normal yaitu :

 Adanya kelainan dinding dan lapisan pembuluh


 Kelainan aliran darah
 Peningkatan daya koagulasi darah sendiri

2. Embolisme

Embolisme adalah transportasi massa fisik yang terbawa dalam aliran darah dari satu tempat ke
tempat lain dan tersangkut di tempat baru. Massa fisik itu sendiri dinamakan emboli. Emboli berasal dari
:

 Emboli pada manusia yang paling sering dijumpai berasal dari trombus dan dinamakan
tromboemboli.
 Pecahan jaringan dapat menjadi emboli bila memasuki sistem pembuluh darah biasanya dapat
terjadi pada trauma.
 Sel-sel kanker dapat menjadi emboli, cara penyebaran penyakit yang sangat tidak diharapkan.
 Benda asing yang disuntikkan ke dalam sistem kardiovaskular.
 Tetesan cairan yang terbentuk dalam sirkulasi akibat dari berbagai keadaan atau yang masuk ke
dalam sirkulasi melalui suntikan dapat menjadi emboli.
 Gelembung gas juga dapat menjadi emboli.
 Emboli dalam tubuh terutama berasal dari trombus vena, paling sering pada vena profunda di
tungkai atau di panggul. Karena keadaan anatomis, emboli yang berasal dari trombus vena
biasanya berakhir sebagai emboli arteri pulmonalis.

Akibat dari emboli :


o Jika fragmen trombus yang sangat besar menjadi emboli maka sebagian besar suplai arteri
pulmonalis dapat tersumbat dengan mendadak. Hal ini dapat menimbulkan kematian
mendadak.
o Sebaliknya, emboli arteri pulmonalis yang lebih kecil dapat tanpa geala mengakibatkan
perdarahan paru-paru sekunder karena kerusakan vaskular atau dapat mengakibatkan nekrosis
sebagian dari paru-paru.

3. Iskemia

Iskemia adalah suplai darah yang tidak memadai ke suatu daerah jaringan. Jika jaringan dibuat
iskemik, jaringan tersebut akan menderita karena tidak mendapat suplai oksigen dan zat-zat makanan
yang dibutuhkan. Setiap hal yang mempengaruhi aliran darah dapat menimbulkan iskemia jaringan.
Sebab yang paling jelas adalah obstruksi lokal arteri. Pengaruh iskemia bervariasi tergantung pada
intensitas iskemianya, kecepatan timbulnya, dan kebutuhan metabolik pada jaringan itu.

Akibat dari Iskemik :

 Pada beberapa keadaan iskemia, biasanya yang mengenai jaringan otot, rasa sakit dapat
merumakan gejala penurunan suplai darah.
 Efek lain dari iskemia jika timbul perlahan-lahan dan berlangsung lama, adalah atrofi dari
jaringan ýang terkena(pengurangan massa jaringan).
 Akibat iskemia yang paling ekstrim adalah kematian jaringan yang iskemik. Daerah yang
mengalami nekrosis iskemik dinamakan infark. Dan proses pembentukan infark disebut infarksi.

Anda mungkin juga menyukai