Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Novita Felicia (702011127)
Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.
Abstract
The problem in this study is the number of materials in the subjects of history that
can not be solved in the classroom. The learning method used is conventional in which
the teacher as lecturer and students as listeners. The research objective to be achieved,
namely to determine the effect the implementation of learning blended learning model.
This study uses a quasi-experimental design with non-equivalent control group design.
Results of research have shown that the application of learning models of blended
learning on the subjects of history may impact the students' learning process.
Abstrak
Masalah dalam penelitian ini adalah banyaknya materi dalam mata pelajaran
Sejarah sehingga tidak bisa diselesaikan dikelas.Metode pembelajaran yang biasa
digunakan adalah konvensional dimana guru sebagai penceramah dan siswa sebagai
pendengar. Tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui pengaruh
penerapan model pembelajaran blended learning. Penelitian ini menggunakan metode
quasi eksperimental Design dengan desain kelompok kontrol non setara. Hasil penelitian
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran
blended learningpada mata pelajaran Sejarah dapat memberikan pengaruh terhadap
proses belajar siswa.
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan
Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2)
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
1. Pendahuluan
Pelajaran Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk
menumbuhkan karakter individu yang lebih baik. Dalam proses pembelajarannya
lebih menekankan pada kemampuan dan ketrampilan peserta didik untuk
memahami serta menanamkan nilai-nilai bersosial yang baik. Pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai proses pembelajaran disekolah sudah
banyak. Hal ini juga dilakukan oleh pihak SMA Negeri 1 Salatiga. Guru dan
siswa sudah banyak yang menggunakan kecanggihan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai proses belajar. Manfaat teknologi yang ada tidak akan sia-sia
dan dapat digunakan dengan semaksimal mungkin supaya dapat membantu atau
memberikan kemudahan siswa dan guru dalam proses pembelajaran baik di kelas
maupun di luar kelas.
Hasil wawancara yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Salatiga pada
tanggal 9, 10 dan 11 Juli 2015, yaitu terlalu banyaknya materi pelajaran sejarah
sehingga waktu yang ada tidak memungkinkan untuk dapat menyelesaikannya di
kelas. Dalam arti butuh tambahan waktu untuk dapat belajar di luar jam pelajaran.
Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus selalu berinovasi dalam proses
pembelajaran dengan cara menggunakan metode dan media pembelajaran yang
dapat mempermudah siswa untuk belajar. Penggunaan metode pembelajaran dan
media pembelajaran yang menarik merupakan wujud nyata dari kreatifitas guru
agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam pembelajaran juga mempermudah
siswa dalam belajar, mendorong siswa untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang
tersedia dengan sebaik-baiknya. Untuk mempermudah siswa dalam belajar
Sejarah sehingga diusulkan untuk menggunakan blended learning yang
mengakomodasi pembelajaran di kelas dan di luar kelas dengan bantuan
quipperschool.
Penggunaan model pembelajaran blended learning pada mata pelajaran
Sejarah Indonesia kelas XI belum dilakukan, maka dilakukan penelitian tentang
penerapan blended learning berbantuan quipperschool. Penelitian ini dilakukan
sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran blended learning pada mata pelajaran Sejarah
dalam proses belajar.
2. Tinjauan Pustaka
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rizki Rahmawati,
Sudiyanto, Sri Sumaryati. [2015] KEEFEKTIFAN PENERAPAN E-LEARNING-
QUIPPERSCHOOL PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSIDI SMA NEGERI
2 SURAKARTA. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) terdapat keefektifan
penerapan e-learning- Quipper School pada pembelajaran akuntansi di SMA
Negeri 2 Surakarta, berdasarkan T-Test atau uji t dua pihak dihasilkan t hitung =
2,825 > ttabel = 2,00 pada taraf signifikansi 5%, (2) Faktor-faktor yang
mendukung keefektifan penerapan e-learning Quipper School yaitu tersedianya
teknologi komunikasi yang semakin canggih dan dapat dimanfaatkan untuk
menunjang proses pembelajaran, efektif dari segi waktu, membuat siswa merasa
senang, penyajian materi pelajaran yang menarik serta mudah dipahami,
penguasaan teknologi informasi siswa yang sudah sangat bagus, dan
ketersediaan laptop dan telepon seluler yang memadai. Faktor-faktor yang
menghambat keefektifan penerapan e-learning-Quipper School yaitu ketersediaan
internet yang belum memadai dan belum menjangkau semua kelas, tidak semua
materi pelajaran cocok untuk diajarkan menggunakan e-learning, dan
ketersediaan laboratorium komputer yang belum memadai [1].
Selanjutnya, hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ferry Dwi
Cahyadi, Suciati, Riezky Maya Probosari. [2011] PENERAPAN BLENDED
LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI
IPA 4 PUTRA SMA RSBI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM
ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Hasil penelitian
menunjukan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase
aspek berpikir kritis dari tes esai, seperti siklus 1 56,82%, siklus 261,93%, siklus 3
68,94% dan siklus 4 75,75%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa 1)
blended learning dapat diterapkan dalam proses pembelajaran biologi, 2)
dicampur pembelajaran bisa digunakan untuk meningkatkan berpikir kritis [2].
Berdasarkan penelitian dan jurnal yang berkaitan, penelitian ini akan
menerapkan pembelajaran blended learning dengan berbantuan media berbasis
online yaitu quipperschool. Diharapkan dengan diterapkannya blended learning
berbantuan quipperschool dapat memberikan pengaruh pada mata pelajaran
Sejarah, memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar guru dan siswa.
Untuk membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang, penelitian
sekarang menerapkan model blended learning dengan media bantu quipperschool
sebagai sarana bantu dalam proses belajar siswa dan guru. Penelitian sekarang
model blended learning diterapkan pada mata pelajaran Sejarah Indonesia untuk
siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Salatiga. Quipperschool sebagai media sarana
membantu memudahkan guru dan siswa, media ini termasuk di dalam e-learning.
E-learning mampu meningkatkan pengalaman belajar sebab siswa dapat belajar
dimanapun dan dalam kondisi apapun selama dirinya terhubung dengan internet
tanpa harus mengikuti pembelajaran tatap muka (face to face learning) [3].
Model blended learning merupakan pencampuran antara online dan
pertemuan tatap muka (face to face meeting) dalam satu aktivitas pembelajaran
[4]. Blended learning juga berarti menggunakan sebuah variasi metode yang
mengombinasikan pertemuan tatap muka langsung di kelas tradisional dan
pengajaran online, memiliki kelebihan yaitu siswa memiliki banyak waktu belajar
dibawah bimbingan oleh guru [5]. Dari pendapat yang ada, dapat disimpulkan
bahwa model blended learning mendukung keuntungan e-learning termasuk
pengurangan biaya, efisiensi waktu, dan kenyamanan tempat untuk siswa dapat
memahami pribadi dalam masalah penting dan dapat memberi motivasi ketika
pembelajaran tatap muka. Pembelajaran blended mengkombinasikan metode
pendidikan konvensional (tatap muka) dengan pembelajaran yang ditunjang
dengan adanya teknologi [6]. Kelebihan model blended learning: (1) Siswa
leluasa untuk mempelajari materi pembelajaran secara mandiri dengan
memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara online, (2) Siswa dapat
melakukan diskusi dengan guru maupun siswa begitu juga sebaliknya diluar jam
tatap muka, (3) Guru dapat menambahkan materi maupun meminta siswa untuk
membaca materi atau mengerjakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran, (4)
Guru dapat menyelenggarakan kuis, serta memberikan balikan [7]. Tahapan dalam
merancang dan menyelenggarakan blended learning agar hasilnya optimal, yaitu:
(1) Tetapkan macam dan materi bahan ajar, (2) Tetapkan rancangan dari blended
learning yang digunakan, (3) Tetapkan format dari online learning, misalnya pdf,
atau link yang digunakan, (4) Lakukan uji coba terhadap rancangan yang dibuat,
(5) Menyelenggarakan blended learning dengan baik, (6) Menyiapkan kriteria
untuk melakukan evaluasi pelaksanaan blended learning [7].
Media Pembelajaran adalah alat atau komponen sumber belajar yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar, menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran
[8]. Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Definisi lain mengenai media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan dan kemauan untuk terjadinya proses belajar [9]. Media
pembelajaran juga dapat didefinisikan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses
belajar dapat terjadi [10].
QuipperSchool merupakan salah satu media belajar yang dapat
memudahkan siswa dalam belajar dan berbasis online, yang bertujuan
memadukan dan memberdayakan guru dengan siswa secara online, menambah
ilmu pengetahuan, memberikan kemudahan serta pengaruh positif. Banyak konten
dalam quipperschool yang sudah disediakan dan akan digunakan sebagai
pembelajaran sesuai yang diinginkan. Tujuannya adalah untuk menambah
wawasan yang lebih dalam, belajar menjadi lebih menarik karena fitur
quipperschool designya seperti games. QuipperSchool banyak menyediakan
materi pelajaran dan soal yang terdiri atas ribuan topik untuk semua mata
pelajaran kelas X, XI, XII. Setiap kelas dalam quipperschool dapat menampung
hingga 60 siswa dan guru dapat membuat kelas sebanyak yang dibutuhkan.
Melalui quipperschool, seorang pendidik juga dapat: 1) Memantau kegiatan
belajar para siswa (nilai tugas/ PR siswa), 2) Melihat analisa data/grafik
perkembangan diri siswa, 3) Melihat analisa topik mana yang sudah atau belum
dikuasai oleh siswa, 4) Mengirimkan pesan pribadi atau menanggapi pertanyaan
siswa, 5) Membuat pengumuman untuk siswa. Keuntungan menggunakan
quipperschool yaitu bisa diakses dimanapun dan kapanpun, tidak perlu berbayar,
layanan ini gratis, pembelajaran dengan diterapkannya blended learning dibantu
dengan quipperschool menjadi lebih menarik dan mempermudah siswa dalam
belajar [11].
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi
(mixed methods) dengan model concurrent embedded (campuran tidak
berimbang). Metode kombinasi model concurrent embedded (campuran tidak
berimbang) adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan cara mencampur kedua metode
tersebut secara tidak seimbang”, dimana metode kuantitatif adalah sebagai metode
primer, sedangkan metode kualitatif sebagai metode sekunder [12]. Rancangan
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimental
Design dengan desain Nonequivalent Control group design yaitu penelitian
eksperimen yang dilaksanakan dilihat perbedaan pencapaian antara kelompok
eksperimen dengan pencapaian kelompok kontrol atau kelompok pembanding.
Bentuk desain penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Salatiga tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah dua kelas dengan
jumlah siswa 64. Sampel yang digunakan adalah kelas XI MIA 5 dan XI MIA 6
yang berjumlah masing-masing 32 siswa. Dalam penelitian ini kelas eksperimen
dan kontrol (kelas MIA 5 dan MIA 6) adalah kelas dengan kegiatan pembelajaran
yang menggunakan metode blended learning berbantuan quipperschool. Kelas
kontrol adalah kelas yang dijadikan pembanding atau diterapkan konvensional.
Penelitian ini terdapat variabel penelitian, variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat, nilai dari orang lain, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya [14]. Adapun variabel yang digunakan ada dua macam yaitu: 1)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi faktor penyebab perubahan pada
variabel lain. 2) Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas [15].
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) Tahap persiapan, (2)
Tahap pelaksanaan, (3) Tahap pengolahan dan analisis data [16].
Tabel 2 Tahapan Penelitian
No. Tahapan Penelitian Keterangan
1. Tahap Persiapan -Menyusun daftar pertanyaan wawancara pra
penelitian
-Wawancara sebelum penelitian
-Studi Literature
-Menentukan populasi dan sampel
-Menyusun wawancara setelah penelitian
-Menyusun angket
-Menyiapkan materi dan RPP
-Menyiapkan media (quipperschool)
-Menyusun soal tes
2. Tahap Pelaksanaan -Memberikan tes awal (pretest) kelas kontrol
dan eksperimen
-Memberikan treatment atau perlakuan
-Memberikan tes akhir (posttest) kelas kontrol
dan eksperimen
-Memberikan angket siswa
-Wawancara setelah penelitian
3. Tahap Pengolahan dan -Mengolah hasil pretest
analisis data -Mengolah hasil posttest
-Mengolah hasil angket dan wawancara
2 Tahap menetapkan rancangan 2. Rancangan dari blended learning yang 2. Siswa diminta untuk
dari blended learning yang digunakan kerja kelompok membentuk kelompok
digunakan a. Guru menampilkan film pendidikan a. Siswa memperhatikan film
terkait dengan tokoh nasionalisme pendidikan yang ditayangkan
b. Guru memberikan waktu untuk siswa b. Siswa diberi waktu untuk
berdiskusi berdiskusi menceritakan
c. Guru menampilkan gambar tokoh-tokoh kembali apa yang ada dalam
nasionalisme dari berbagai Negara film tersebut
d. Guru mendorong siswa untuk bertanya c. Siswa memperhatikan
hal-hal yang terkait dengan gambar gambar tokoh-tokoh
yang diamati. nasionalisme yang
e. Guru menampilkan gambar tokoh ditampilkan
Nasionalisme di Indonesia. d. Siswa diminta untuk
f. Guru mendorong siswa untuk bertanya mengamati gambar tokoh
hal-hal yang terkait dengan gambar nasionalisme di Indonesia
yang diamati. e. Siswa diminta untuk
g. Guru menegaskan kembali topik berdiskusi mengenai topik
Pembelajaran yang akan dibahas pada yang ditentukan
hari ini. f. Siswa bertanya mengenai hal-
h. Guru memberikan pengantar tentang hal yang terkait yang sedang
munculnya nasionalisme di Indonesia dibahas
i. Memberi waktu kepada peserta didik g. Siswa memperhatikan guru
untuk berdiskusi. menjelaskan topik yang akan
Kelompok I mendiskusikan dan dibahas
membuat rumusan tentang : Organisasi h. Siswa memperhatikan guru
Budi Utomo menyampaikan pengantar
Kelompok II mendiskusikan dan materi akar-akar
membuat rumusan Organisasi Sarekat nasionalisme.
Islam i. Siswa berdiskusi secara
Kelompok III mendiskusikan dan berkelompok membahas
membuat rumusan tentang organisasi topik yang akan dibahas.
Indische Partij j. Siswa mempresentasikan
j. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil dari diskusi masing-
hasil diskusi masing-masing kelompok masing kelompok
atau perwakilan k. Siswa dari kelompok lain
k. Kelompok lain menanggapi dan bertanya memberikan pertanyaan atau
menanggapi.
3. Tahap penetapan format dari a. Guru memberikan informasi mengenai 3. Siswa mendapat informasi
on-line learning apakah bahan alamat website atau link yang akan untuk mengakses alamat
ajar tersedia dalam format dipelajari selanjutnya yaitu website yang akan digunakan
html (sehingga mudah di cut www.quipperschool.com dalam pembelajaran
dan paste) atau dalam format selanjutnya yaitu
PDF (tidak bisa dicut www.quipperschool.com
and paste).
4 Tahap uji coba terhadap a. Guru meminta siswa untuk mengakses 4. Siswa mencoba-coba
rancangan yang dibuat nya dan mencoba-coba masuk dalam mengakses dan mempelajari
alamat website nya quipperschool
Teknik analisis data dalam penelitian ini antara lain : (1) Reduksi data.
(2) Penyajian data. (3) Penarikan kesimpulan. Selain itu juga menggunakan teknik
analisis data Trianggulasi.
Pada gambar 1 menunjukkan tampilan soal yang dirancang oleh guru dalam
quipperschool. Soal terdiri dari 25 nomor. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan
soal, soal ini guna untuk evaluasi siswa setelah mengalami proses belajar. Soal
dikerjakan secara berdiskusi dalam kelompok dan salah satu mengaksesnya untuk
mewakili kelompok. Di dalam soal sudah tersedia pilihan ganda, supaya
mempermudah siswa menemukan jawabannya. Karena pilihan jawaban yang
disediakan a-e saja, jadi tidak keluar dari pilihan yang tersedia.
Pada gambar 2 menunjukkan tampilan materi yang guru upload untuk siswa
bertujuan siswa dapat mandiri membacanya. Materi disediakan dalam format ppt,
pdf, juga doc. Tinggal membaca dan mempelajarinya.
Gambar 3 Grade perkembangan siswa
Pada gambar 3, guru juga dapat melihat perkembangan siswanya. Melalui
grade dan ada tanda bintang kuning yang mengatakan terkuasai topik yang
dikerjakan bila nilainya mendapat 100.
Pada gambar 5, guru juga bisa membuat grup di dalam quipperschool untuk
memasukkan anggotanya yaitu siswanya. Di dalam grup disitu tempat untuk
sharing siswa dengan guru begitu juga sebaliknya. Tujuan dibuat grup yaitu
supaya siswa mudah dalam melakukan diskusi dengan guru tanpa harus bertatap
muka langsung.
Grafik 1 Perbedaan hasil nilai pretest-posttest pada kelas kontrol dan eksperimen
Setuju dan
sangat
25.47% setuju
(8 siswa)
Tidak
74.36 % setuju dan
(24 siswa) sangat tidak
setuju
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa melalui penerapan model blended learning berbantuan quipperschool pada
mata pelajaran sejarah dapat memberikan pengaruh terhadap proses belajar untuk
kelas XI SMAN 1 Salatiga. Dengan masalah yang ada dalam penelitian, yaitu
banyaknya materi pelajaran sejarah sehingga tidak memungkinkan untuk
diselesaikan di kelas, kemudian dicari solusi yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran blended learning berbantu quipperschool dapat mengatasi masalah
yang ada dalam penelitian.
6. Saran
Untuk menyempurnakan penelitian ini, disarankan agar dapat dipergunakan
pelaksanaan model pembelajaran blended learning berbantuan quipperschool
pada mata pelajaran lain supaya dapat dilanjutkan sebagai program untuk
meningkatkan hasil belajar dan dan menambah variasi pada proses pembelajaran
yang dilakukan. Bagi penelitian yang akan datang, disarankan untuk
memanfaatkan teknologi baru guna memperbaiki mutu pendidikan.
7. Daftar Pustaka