Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
) TERHADAP
PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH BIJI KAKAO
( Theobroma cacao L. )
Skripsi
Oleh
Winda Jayanti
Oleh
Winda Jayanti
Kata kunci : Kakao (Theobroma cacao L), air kelapa, perkecambahan dan
pertumbuhan.
ii
PENGARUH AIR KELAPA ( Cocos nucifera L. ) TERHADAP
PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH BIJI KAKAO
( Theobroma cacao L. )
Oleh
Winda Jayanti
Skripsi
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
iii
PERNGESAHAN
iv
v
RIWAYAT HIDUP
Pertama di SMP Negeri 6 Kotabumi Lampung Utara pada tahun 2007, dan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Kotabumi Lampung Utara pada tahun
2010. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi
Praktikum Biologi Umum, Biologi Gulma, dan Ekofisiolohi Tumbuhan. Selain itu
sebagai anggota Biro Dana dan Usaha, Bendaraha Biro Kesekretariatan dan
vi
Pada tahun 2016 penulis melaksanakan Kerja Praktik di Balai Pengawasan dan
MEDIA. Pada awal tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
40 hari.
vii
PERSEMBAHAN
Teman-temanku
Atas pengalaman, dukungan, dan bantuannya selama masa
studi
viii
Motto
Berpikir dan bertindaklah secara positif, maka kau akan menuai hasil yag positif
pula (Winda)
Kebanggaan terbesar adalah bukan karena tidak pernah gagal, tetapi karena
mampu bangkit setiap kali kita terjatuh(Confisius)
ix
SANWACANA
SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga Penulis dapat
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali bantuan
yang penulis dapatkan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya skripsi ini,
2. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc., selaku pembimbing II yang telah memberi nasehat,
memberikan kritik dan koreksi pada penulis serta membimbing penulis dalam
4. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Lampung.
x
5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D sekalu Dekan FMIPA Universitas
Lampung.
6. Kedua orang tua penulis Bapak(Muhammad Yakub) dan Ibu( Siti Maisaroh),
Mba (Laeli Mukarromah, S.P.) serta adik-adik (Dita Nurjanah, dan Nafisa
dorongan moril dan materil yang tiada henti dalam menggapai cita-cita.
atas bimbingan dan ilmu yang sudah diberikan selama penulis melaksanakan
studi di Jurusan Biologi, karyawan dan staff serta laboran di Jurusan Biologi
8. Teman terbaik dan terkasih Bachtiar Efendi yang selalu memberi semangat,
dorongan moril maupun materil, kasih dan sayang, serta selalu mendoakan
selalu diberikan.
10. Teman-teman tersayang Retno Kh Rofiqoh, Fhora Candra Sari, Sarah Niati,
11. Teman-teman “KosanHitz-31” Renitago, Mbak Ana, Noe, Bude Iska, Juplek,
xi
13. Kakak tingkat serta adik tingkat terimakasih atas bantuan, keceriaan, dan
14. Seluruh keluarga besar HIMBIO yang telah memberikan semangat yang tidak
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dan semoga laporan akhir
Penulis,
Winda Jayanti
xii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... ii
MOTTO .................................................................................................. ix
SANWACANA ........................................................................................ x
I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang dan Masalah ................................................... 1
B. Tujuan Penelitian..................................................................... 5
C. Manfaat penelitian ................................................................... 5
D. Hipotesis .................................................................................. 5
E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 6
xiii
C. Pertumbuhan Kakao ............................................................. 16
D. Tanaman Kelapa ................................................................... 18
1. Klasifikasi Kelapa ........................................................... 18
2. Morfologi Tanaman Kelapa ............................................ 18
3. Manfaat Tanaman Kelapa................................................ 19
4. Air Kelapa ....................................................................... 20
LAMPIRAN ........................................................................................... 54
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Komposisi vitamin, mineral, serta sukrosa pada air kelapa ...... 21
Tabel 10. Hasil uji BNT pengaruh air kelapa terhadap kandungan
klorofil total tanaman kakao pada umur 4 minggu
setelah tanam .......................................................... ...... 42
xv
Tabel 11. Rata-rata standar deviasi, ragam, standar eror
dan koefisiensi keragaman tinggi tanaman kakao .................... 55
xvi
Tabel 28. Uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji levene
Absolute of residual klorofil total tanaman kakao.................. 65
Tabel 30. Uji BNT Klorofil total Pada Taraf Nyata 5% ......................... 67
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 7. Grafik daya berkecambah biji kakao pada umur 7 hari setelah
pemberian perlakuan dengan perendaman air kelapa .......... 33
xviii
Gambar 13. Grafik klorofil total tanaman kakao 4 minggu
setelah tanam ................................................................. 43
xix
1
I. PENDAHULUAN
tanaman kakao baru dikenal sejak tahun 1960 dan saat ini merupakan salah
nasional. Sebab biji kakao atau coklat yang mengandung lemak 50-60 % dari
dan bahan dasar pembuatan kosmetik dan juga dapat dibuat berbagai macam
Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup potensial sebagai
tiga pada sub sektor perkebunan setelah karet dan minyak sawit (Wahyudi,
lapangan pekarjaan baik dalam skala industri besar maupun industri skala
kecil (Ningsih, 2009). Oleh karena itu budidaya tanaman kakao perlu untuk
2
cara yang cepat dan tepat. Sehingga roda perekonomian dari hasil kakao ini
budidaya kakao bukan hanya ditentukan oleh tersedianya bibit kakao yang
unggul, tetapi kecepatan penyedian bibit kakao yang unggul juga harus
diperhatikanan.
Menurut Kartasapoetra (2003), bibit yang unggul dapat dihasilkan dari biji
yang tinggi, yang dapat diukur dari persentase perkecambahan dan kecepatan
tumbuh yang baik, yang dapat diukur dari pertumbuhan radikula, epikotil,
hipokotil, dan jumlah daun yang tumbuh, serta kandungan klorofil dari bibit
kakao tersebut. Biji kakao yang berkualitas diperoleh dari buah kakao yang
kuning orange dan didalam buah kakao tersebut sudah terdapat biji-biji kakao
yang terlepas dari plasenta daging buahnya, sehingga jika buah tersebut
pemanjangan sel, induksi akar, dan induksi tunas juga mengandung vitamin,
tunas dan akar. Hal ini dipertegas dengan pendapat Minorsky (2008) bahwa,
pada tunas bawang merah (Allium ascalonicum L) pada minggu kedua sampai
jumlah daun pada induksi tunas temulawak (Kristina & Syahid, 2012).
Sedangkan pada percobaan yang dilakukan Bhey, dkk (2006) air kelapa pada
pembentukan daun dan akar lebih cepat pada kultur in vitro biji anggrek
diabsorbsi oleh biji melalui suatu proses imbibisi dan digunakan untuk
pori-pori biji dan menyebabkan biji menggembung dan kulit biji menjadi
pori-pori biji karena adanya perbedaan potensial air yang lebih rendah di
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
masyarakat khususnya petani kakao tentang manfaat air kelapa yang dapat
D. Hipotesis
E. Kerangka Pemikiran
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Saat ini kakao merupakan komuditi
ekspor terbesar ketiga setelah hasil perkebunan karet dan kelapa sawit.
Karena perannya yang cukup penting bagi perekonomian maka yang perlu
hasil budidaya kakao ini dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan. Salah
Untuk menjawab persoalan tersebut diatas perlu dilakukan suatu uji coba
harapan dapat lebih cepat untuk menyediakan bibit tanaman kakao yang
unggul.
Dalam hal budidaya biji yang dipilih/digunakan adalah biji yang berkualitas
karena biji yang berkualitas tersebut akan menghasilkan bibit unggul yang
tanaman kelapa yang masih muda (degan), yang mana didalamnya banyak
induksi akar, serta induksi tunas. Tidak hanya hormon sitokinin dan auksin,
didalam air kelapa muda juga terdapat vitamin, sukrosa, dan mineral yang
pertambahan jumlah daun lebih banyak pada tunas bawang merah (Allium
perlakuan. Selain itu pengaplikasian air kelapa dengan konsentrasi 20% juga
memberikan hasil penambahan panjang tunas dan jumlah daun pada induksi
tunas temulawak.
yang mengandung unsur hara makro dan mikro, sukrosa, dan juga zat
8
pengaruh air kelapa dengan berbagai taraf konsentrasi (0% v/v, 15% v/v,
30% v/v, 45% v/v, 60%v/v) pada proses perkecambahan dan pertumbuhan
1. Klasifikasi Tanaman.
sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Familia : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
2. Morfologi Tanaman.
kakao dapat tumbuh pada daerah-daerah yang berada pada titik 100C
10
LS, dengan curah hujan 1-5 L/mm2 per tahun, dengan temperatur 18-
meter dari permukaan tanah. ketinggian jorquette yang ideal yaitu 1,2-
1,5 meter agar tanaman dapat menghasilkan tajuk yang baik dan
memiliki pertulangan daun yang jelas dengan anak tulang daun yang
menyirip dan berkas duduk daun pada cabang yang jelas (gambar 2)
Tepi daun
(bergelombang)
Ujung daun
(meruncing)
(radix lateralis). Dari akar cabang tersebut akan tumbuh akar rambut
(Fibrillia) yang jumlahnya sangat banyak. Pada bagian ujung akar itu
dari akar tanaman kakao tersebut. Selain itu pada akar tanaman kakao
Akar
sekunder
Akar Primer
(tunggang)
Buah kakao merupakan buah buni yang memiliki daging biji yang
sangat lunak. Kulit buah kakao memiliki alur dengan ketebalan 1-2
berwarna kuning orange. Buah kakao masak setelah 5-6 bulan dari
13
dengan ciri-ciri biji kakao yang terdapat didalam buah terlepas dari
melintang, tampak bahwa biji disusun oleh dua kotiledon yang saling
(Sunanto, 1992).
B. Perkecambahan Kakao.
dari biji dan hidupnya masih tergantung pada persediaan makanan yang
Air akan diabsorbsi oleh biji melalui suatu proses imbibisi dan digunakan
tersebut.
yang masih tertangkup tertarik ke atas permukaan tanah juga. Kulit benih
16
Menurut Wahyudi, et al. (2008), biji kakao dilindungi oleh daging buah
atau pulpa yang berwarna putih. Ketebalan daging buah bervariasi, ada
yang tebal dan ada yang tipis. Rasa buah kakao cenderung asam manis dan
buah terdapat kulit biji atau testa yang membungkus dua kotiledon dan
embrio axis. Biji kakao bersifat rekalsitran dan tidak memiliki masa
C. Pertumbuhan Kakao.
jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan
pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses
sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula ). Jadi,
1. Iklim
daerah yang berada pada 10o LU-10o LS. Hal ini erat kaitannya
sepanjang tahun. Kakao juga masih toleran pada daerah 20o LU-20o
2. Tanah
Tanaman kakao akan tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur,
pada tanah yang memiliki pH 6-7,5 (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia, 2008)
18
D. Tanaman Kelapa.
1. Klasifikasi Kelapa.
Asia.
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
Genus : Cocos
Tanaman kelapa terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.
Pohon kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabut sangat
karena pohon kelapa hanya memiliki satu titik tumbuh yang terletak
(Setyamidjaja, 2008).
alat rumah tangga, lidi yang berasal dari tulang daun kelapa
4. Air Kelapa
kaya mineral, dalam air kelapa juga terdapat 2 hormon alami yaitu
(Sutyanto, 2009).
Menurut Grardner (1991), pada air kelapa yang masih muda banyak
Tabel 2)
21
dengan susu kental dan memiliki kandungan sitokinin dan auksin yang
tinggi.
(Narayaman, 2010).
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas merang, gelas plastik
daun kakao, mortal, botol semprot, neraca digital, oven, kertas label alat tulis,
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kakao yang diperoleh
dari perkebunan Kakao Desa Tanjung Sari Kecamatan Kotabumi., air kelapa,
C. Rancangan Percobaan
5 taraf konsentrasi sebagai perlakuan (0% v/v, 15% v/v, 30% v/v, 45%
P-K4 P-K5
Keterangan :
P = Perlakuan
Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu air kelapa dengan 5 taraf
konsentrasi sebagai perlakuan (0% v/v, 15% v/v, 30% v/v, 45% v/v, 60%
26
wadah gelas plastik yang berisi kompos dengan 1 kecambah yang sudah
sebagai berikut :
P0U2 P3U4
P4U3 P2U3 P1U5
Keterangan :
U1-U5 = Ulangan
Veriabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi air kelapa (Cocos
nucifera L.), sedangkan variabel terikat (tidak bebas) dalam penelitian ini
E. Pelaksanaan
untuk diambil bagian biji yang paling baik yang akan digunakan untuk
Air kelapa yang digunakan adalah air kelapa muda. Untuk memperoleh
Pengenceran
Konsentrasi Volume Volume
Nomor Air Air Aquades
perlakuan Kelapa Kelapa (ml)
(ml)
P0 0% 0 100
P1 15% 15 85
P2 30% 30 70
P3 45% 45 55
P4 60% 60 40
28
Seleksi biji dilakukan dengan meremdam biji dalam air selama 5 menit.
Pilih biji yang bersih dan tenggelam dalam air, karena biji bernas
saat diremdam. Pilih sebanyak 500 biji yang bernas. Biji yang terpilih
direndam masing-masing 100 biji pada tiap perlakuan air kelapa (0% v/v,
15% v/v,30% v/v, 45% v/v, dan 60% v/v) selama 30 menit.
Lalu biji disusun diatas kertas merang dengan jarak 2 cm dengan jumlah
10 biji untuk satu gulungan. Kemudian kertas merang digulung dan diikat
Daya berkecambah =
gelas plastik yang berisi tanah kompos dan dilabel sesuai dengan
setiap hari dengan disiram setiap hari menggunakan air kran dipagi hari
29
dan air kelapa pada sore hari sebanyak 50 ml setiap 2 hari sekali.
berikut :
4.1 Tinggi.
Tinggi tanaman kakao diukur dari leher batang sampai ujung bagian
Keterangan:
Chla = Klorofil a
Chlb = Klorofil b
v = Volume alkohol
w = Berat daun
31
F. Analisis Data
biji kakao yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan uji Levene, Analisis
antar perlakuan.
49
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, F.P., R.B. Pearce, and R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi tanaman budidaya.
Terjemahan oleh H. Susilo. Universitas Indonesia (UI Press). Jakarta.
428 hlm.
Kristina, N.N. dan Syahid, S.F. 2012. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi
tunas in vitro, produksi rimpang, dan kandungan xanthorrhizol
temulawak di lapangan. Jurnal Littri18 (3): Hlm 125-134.
Minorsky, Peter V. 2012. Bentuk dan Fungsi Tumbuhan. Dalam Biologi Edisi 8
Jilid 2 Neil A Cambell & Jane B. Reece. Diterjemahkan oleh
Wulandari, D.T. Jakarta : Erlangga Hlm.315-409.
Pamungkas, F. T., Darmanti, S., dan Raharjo, B. 2009. Pengaruh Kosentrasi dan
Lama Perendaman Dalam Supernatan Kultur Bacilus Sp.2 DUCCBR-
KI. 3 Terhadap Petumbuhan Stek Horizontal Batang Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.).
Pratiwi, F.M. dan Sutara, P.K. 2013. Etnobotani Kelapa (Cocos Nucifera L.) Di
Wilayah Denpasar Dan Badung. Jurnal Simbiosis I (2) : 102- 111
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2008. Budidaya Kakao. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Riyadi, I. 2014. Media Tumbuh : Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dan Bahan-
bahan Lain. Materi disampaikan pada Pelatihan Kultur Jaringan
Tanaman Perkebunan. BPBPI Bogor 19 – 23 Mei 2014.
Saleh, S.M. (2004). Pematahan dormansi benih aren secara fisik pada berbagai
lama ekstraksi buah. Agrosains, 6, 78–83.
Taiz, L, and E. Zeiger. 1998. Plant Physiology2nd ed. Sinaeur Asociaes, Inc. Pub.
Sunderland.