Keamanan aktif termasuk pemberian pengaturan pada tingkah laku seseorang yang dapat
menguntungkannya. Keamanan pasif atau automatic termasuk pengaturan yang
menggunakan mesin dan peralatan dan tidak membutuhkan tingkah laku seseorang yang
spesifik untuk menjadi aktif. Kantung udara, pengaman tempat tidur adalah contoh dari
keamanan pasif. Keamanan pasif adalah lebih menguntungkan dari pada keamanan aktif
dalam pengerjaannya, karena tidak membutuhkan penjelasan tahu pendidikan kepada klien
atau individu tersebut.
2
Keamanan mengurangi stress, meningkatkan satus kesehatan umum. Keamanan
memungkinkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti dicintai dan
mencintai dan harga diri dan memungkinkan seseorang mencapai kebutuhannya. Dampak
positif dalam kehidupannya adalah menghasilkan status kesehatan mental yang lebih baik dan
fungsi individu lebih efektif (Craven, 2001)
3
Pencegahan adalah karakteristik utama dari keamanan. Perawatan diri termasuk dalam
praktek keamanan, tetapi keamanan bagi yang lainnya harus memberikan hal yang lebihbaik.
Penyediaan lingkungan yang aman bagi bayi diantaranya adalah: temperature suhu
yang nyaman, tidak mengikat atau mengekang, pakaian yang adekuat, kehangatan, air mandi
hangat, udara yang bersih, mainan yang aman, pengaman tempat tidur pada kursi dan tangga,
pencegahan terkunci, memberi bantalan pada sandaran tempat tidur dan mengubah meja,
menutup pusat-pusat listrik, dan pengaturan ruangan mobil serta penggunaan sabuk
pengaman.
5
Pada orang lanjut usia bahaya yang mengancam adalah jatuh dan cedera yang
diakibatkan oleh proses degenerasi pada sistem tubuh karena bertambah usia mereka sehinga
daya persepsi dan kognisi mereka mengalami penurunan sehingga mengakibatkan terjadi
potensial atau risiko untuk jatuh dan cedera.
6
Status mobilisasi dan Kesehatan
Klien dengan gangguan ekstrimitas (misal: paralisis, lemah otot, gangguan
keseimbangan tubuh, inkoordinasi) berisisko tinggi mengalami cedera. Sedangkan klien yang
lemah karena penyakit atau prosedur pembedahan tidak selalu waspada dengan kondisi
mereka.
Keadaan Emosi
Emosi yang tidak stabil akan mengubah kemampuan seseorang dalam mempersepsikan
bahaya lingkungan. Situasi yang penuh tekanan dapat menurunkan tingkat konsentrasi,
mengganggu penilaian, dan menurunkan kewaspadaan terhadap stimulus eksternal.
Kemampuan Berkomunikasi
Klien dengan gangguan bicara atau afasia, individu dengan hambatan bahasa dan mereka
yang tudak dapat membaca atau buta huruf beresiko mengalami cedera.
c) Remaja
- Kecelakaan lalu lintas: sebanyak 85% tidak menggunakan sabuk pengaman, mabuk,
pengaruh obat.
- Praktik seksual. Remaja berisiko tinggi terkena PMS (penyakit menular seksual), karenanya
mereka memerlukan konseling tentang praktik seksual yang ama dan KB.
d) Dewasa
- Gaya hidup. Mengkonsumsi alkohol berlebihan, kecelakaan sepeda motor, merokok.
- Stress
e) Lansia
- Penyakit yang sering muncul antara lain sakit kepala, infeksi dan lain-lain.
- Jatuh menjadi penyebab kematian pada 70% lansia di atas usia 65 tahun.
- Perubahan fisik dan gangguan sensorik pada lansia menyebabkan insidensi kecelakaan mobil
dan kebakaran.
9
2. Anak-anak
Upaya perlindungingan bagi anak antara lain: dengan menggunakan pengaman pada sisi
tempat tidur , tidak meninggalkan anak sendiri saat duduk, berjalan, mandi dan lain-lain;
memasang pengaman pintu yang kokoh dan aman; mengajari anak berenang sedini mungkin
tetapi tetap dalam pengawasan.
3. Prasekolah
Ajarkan anak untuk tidak berbicara atau menerima apapun dari orang asing. Ajarkan
anak selalu berjalan di pinggir dan meminta bantuan bila hendak menyeberang. Tegaskan
anak untuk tidak memakan makanan yang tergeketak di piggir jalan. Gunakan pengaman
pada kompor.
4. Usia sekolah
Ajarkan anak cara menggunakan alat bermain/beraktivitas. Ajarkan anak cara bersepeda
yang aman dan ingatkan mereka untuk selalu menggunakan helm dan pelindung sendi kaki
atau tangan. Jauhkan ala-alat elektrik dari jangkauan anak. Tekankan rasa bertanggung jawab
pada anak selama bermain atau berpergian.
5. Remaja
Ajarkan remaja cara mengendarai mobil/ sepeda motor secara terstruktur serta cara
mengatasi masalah mesin. Ingatkan remaja untuk mengendarai mobil dalam batas kecepatan,
selalu menggunakan sabuk keselamatan, dan tidak mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
Tekankan bahaya penggunaan obat-obatan dan alkohol. Kenali setiap perubahan pada
perilaku dan kebiasaan dan dengarkan argumen mereka.
10
e) Menghindari kecelakaan :
Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada pasien yang gelisah
Bel berada pada tempat yang mudah dijangkau
Meja yang mudah dijangkau
Kereta dorong ada penghalangnya
f) Mencegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik misalnya suction, kipas
angin, dan lain-lain.
g) Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah meledak seperti tabung
oksigen dan termos.
h) Memasang lebel pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah terbakar
i) Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti penempatan klien
terpisah antara infeksi dan non-infeksi
j) Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat
k) Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan
l) Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi
m) Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan mampu
menggunakannya.
n) Mencegah kesalahan prosedur : identitas klien harus jelas.
2.6 Kebijakan Rumah Sakit Terkait Keselamatan Klien
Kebijakan Rumah Sakit Terkait Keselamatan Klien meliputi:
1) Kecelakaan yang disebabkan oleh klien (client-inherent accident)
Contoh kecelakaan ini antara lain: cedera, terbakar, memakan atau menyuntikan zat asing,
mencedarai diri sendiri dan lain-lain. Peran perawat dalam kasusu ini antara lain mencatat
dan mendokumentasikan kecelakaan yang terjadi secara akurat dan komplet serta
berkoordinasi dengan tim kesehatan lain untuk membuat perlindungan hukum bagi profesi
dan institusi yang bersangkutan dari tuntutan klien.
11
2) Kecelakaan terkait prosedur (procedure-related accident)
Jenis kecelakaan ini biaasanya terjadi pada saat terapi sebagai akibat kesalahan prosedur.
Contohnya adalah kesalahan dalam pemberian cairan, penggunaan peralatan eksternal, atau
ketika melakukan tindakan perawatan (misal: penggantian balutan). Peran perawat dalam hal
ini antara lain memberikan obat dengan prinsip lima benar, mencegah kesalahan dalam
pemberian cairan IV (kelebihan atau kekurangan), serta mencegah paparan kuman patogen
pada saat mengganti balutan.
3) Kecelakaan terkait peralatan (equipment-related accident)
Kecelakaan ini biasanya di sebabkan oleh tidak berfungsinya atau rusaknya alat-alat
elektronik (misal: tersengat arus listrik saat menggunakan peralatan elektronik, baterai tidak
bekerja dan lain-lain). Peran perawat dalam hal ini adalah memeriksa peralatan sebelum dan
sesudah di gunakan, tidak melakukan pemantauan atau terapi dengan peralatan elektronik jika
tidak ada instruksi, serta mengkaji adanya kemungkinan bahaya tersengat listrik.
a. Data Subjective
Pengkajian difokuskan pada masalah riwayat kesehatan klien yang terkait dengan
kebutuhan keamanan seperti: pernahkah klien jatuh, mengalami patah tulang, pembatasan
aktivitas, dan sebagainya.
12
Klien perlu ditanyakan tentang tindakan pengamanan di mobil, perhatian terhadap tanda
bahaya, tindakan pengamanan anak atau bayi di rumah, status imunisasi, pengertian dan
pemahaman klien tentang kesehatan dan keamanan. Perlu digali juga tentang perubahan
lingkungan, support sistem, tahap tumbuh kembang.
Perawat perlu mengidentifikasi adanya faktor risiko untuk keamanan klien mencakup:
kondisi dewasa, fisiologi, kognitif, pengobatan, lingkungan, dan kondisi anak-anak.
Dewasa seperti, riwayat terjatuh, usia yang lebih tua pada wanita, penggunaan alat bantu
(alat bantu jalan, tongkat), prosthesis anggota badan bagian bawah, umur lebih 65 tahun, dan
hidup sendiri.
Fisiologi seperti: kehadiran penyakit akut, kondisi post operasi, kesulitan penglihatan,
kesulitan pendengaran, arthritis, orthostatik hipotensi, tidak dapat tidur, pusing ketika
memutar kepala atau menegakkan kepala, anemia, penyakit vaskuler, neoplasma, kesulitan
mobilitas fisik, kerusakan keseimbangan dan neuropati.
Kognitive, seperti: penurunan status mental (kebingungan, delirium, dimensia, kerusakan
orientasi orang, tempat dan waktu)
Pengobatan, seperti obat anti hipertensi, penghambat ACE, antidepresan trisiklik, obat anti
cemas, hipnotik atau transquilizer, diuretik, penggunan alkohol, dan narkotika.
Lingkungan, seperti: adanya restrain, kondisi cuaca atau lingkungan, pencahayaan,
kelembaban, ventilasi, penataan lingkungan.
Anak-anak, seperti: umur dibawah 2 tahun, penggunaan pengaman, penataan ruang,
penggunaan mainan.
b. Data Objective
Data objective dapat diperoleh perawat dengan melakukan pemeriksaan fisik terkait
dengan sistem: neurologis, cardiovaskuler dan pernafasan, integritas kulit dan mobilitas.
Pengkajian juga mencakup prosedur test diagnostik.
13
1. Sistem Neurologis
* Status mental
* Tingkat kesadaran
* Fungsi sensori
* Sistem reflek
* Sistem koordinasi
* Test pendengaran, penglihatan dan pembauan
* Sensivitas terhadap lingkungan
2. Sistem Cardiovaskuler dan Respirasi
* Toleransi terhadap aktivitas
* Nyeri dada
* Kesulitan bernafas saat aktivitas
* Frekuensi nafas, tekanan darah dan denyut nadi
3. Integritas kulit
* Inspeksi terhadap keutuhan kulit klien
* Kaji adanya luka, scar, dan lesi
*Kaji tingkat perawatan diri kulit klien
4. Mobilitas
* Inspeksi dan palpasi terhadap otot, persendian, dan tulang klien
* Kaji range of motion klien
* Kaji kekuatan otot klienkaji tingakt ADLs klien
Test diagnostik mencakup: pengukuran tekanan darah, ECG, pengukuran kadar gula darah
dan kolesterol, pemeriksaan darah lengkap, dan sebagainya.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul terkait dengan pemenuhan kebutuhan keamanan
dan keselamatan, berdasarkan NANDA 2004-2006 adalah sebagai berikut:
1. Risiko cedera atau risiko jatuh yang berhubungan dengan perubahan mobilisasi, dan
penataan lingkungan fisik di rumah.
14
2. Risiko keracunan yang berhubungan dengan kontaminasi zat kimia pada makanan atau air,
penyimpanan obat-obatan yang mudah dijangkau oleh anak-anak, dan penurunan
penglkihatan.
3. Risiko trauma yang berhubungan dengan kontak dengan udara dingin yang ekstrem, dan
obstruksi jalan nafas.
4. Gangguan proses pikir yang berhubungan dengan kehilangan memori, kesulitan tidur, dan
efek samping obat.
5. Perubahan manajemen pemeliharaan rumah yang berhubungan dengan keuangan yang tidak
memadahi, dan perubahan fungsi kognitif.
6. Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan salah interprestasi informasi, dan tidak
terbiasa dengan tindakan pencegahan untuk anak-anak.
7. Risiko perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan paparan terhadap lingkuingan panas
atau dingin yang ekstrem, dan mekanisme kontrol suhu tubuh yang tidak matang.
3. Perencanaan
Perawat merencanakan intervensi terapeutik untuk klien dengan risiko atau aktual
mengalami gangguan keamanan. Tujuan keseluruhan untuk klien yang mengalami ancaman
keamanan adalah klien terbebas dari cedera. Perawat merencanakan intervensi yang
individual dengan berdasarkan pada beratnya risiko yang dihadapi klien, tahap
perkembangan, status kesehatan, dan gaya hidup.
Intervensi keperawatan dirancang untuk memberikan perawatan yang aman dan efisien.
Berikut ini adalah tujuan yang berfokus pada kebutuhan klien terhadap keamanan:
15
Peting memperhatikan kondisi rumah klien ketika merencanakan terapi untuk
mempertahankan atau meningkatkan tingkat keamanan klien. Perencanaan keperawatan juga
melibatkan pemahaman kebutuhan klien untuk mempertahankan kemandiriannya. Perawat
dan klien bekerja sama dalam membuat cara mempertahankan keterlibatan klien dalam
menciptakan lingkungan yang aman di rumah sakit dan di rumah. Pendidikan klien dan
keluarga merupakan intervensi keperawatan utama untuk menurunkan kecelakaan.
Perencanaan keperawatan yang dapat disusun oleh perawat berdasarkan NOC/NIC untuk
mengatasi masalah keperawatan yang terkait denmgan kebutuhan keamanan adalah:
16
17
16. Pengajaran: Penyakit proses; membantu pasien untuk memahami informasi berhubungan
dengan proses penyakit tertentu.
17. Pengajaran: individu, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pengajaran dirancang
untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien.
18. Pengajaran: Bayi perawatan; instruksi pada perawatan memelihara dan fisik yang
dibutuhkan selama tahun pertama kehidupan.
19. Pemantauan tanda vital: koleksi dan analisis cardiovaskuler, pernapasan, dan data suhu
tubuh untuk menentukan dan mencegah komplikasi.
20. Posisi: Kursi Roda:; penempatan pasien di kursi roda benar dipilih untuk meningkatkan
kenyamanan, mempromosikan integritas kulit, dan menumbuhkan kemandirian.
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun sesuai dengan
permasalahan keamanan yang dihadapi oleh klien. Perawat melakukan tindakan untuk
mencapai NOC yang telah ditetapkan mellaui pelaksanaan NIC yang telah disusun.
Implementasi keperawatan ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan keamanan
klien. Karena sebagian besar tindakan keperawatan dapat diterapkan pada semua lingkungan,
maka intervensi tersebut harus terdiri dari dua bagian: pertimbangan tahap perkembangan dan
perlindungan lingkungan.
Kategori pertama dari intervensi mencakup intervensi yang spesifik untuk mengurangi risiko
pada setiap kelompok perkembangan usia. Intervensi lingkungan bertujuan untuk
memodifikasi lingkungan sehingga dapat megeliminasi atau meminimalkan bahaya yang ada
atau berpotensial.
5. Evaluasi
Rencana perawatan, yang dirancang untuk mengurangi risioko pada klien dievaluasi
dengan cara membandingkan criteria hasil dengan tujuan yang ditetapkan selama tahap
perencanaan. Jika tujuan telah tercapai, maka intervensi keperawatan dianggap efektif dan
tepat.
18
Jika tidak tercapai, maka perawat harus menentukan apakah ada risiko baru yang
berkembang pada klien atau apakah risiko sebelumnya tetap ada.
Klien dan keluarga harus berpartisipasi untuk menentukan cara permanent untuk
mengurangi risiko yang mengancam keamanan. Perawat mengkaji kebutuhan klien dan
keluarga secara terus menerus untuk menentukan dukungan tambahan seperti perawatan di
rumah, terapi fisik, dan konseling, dan pendidikan kesehatan lanjutan.
20
DAFTAR PUSTAKA
erick-son2.blogspot.com/
hidayat2.wordpress.com/2009/03/21/konsep-keamanan-keselamatan/
911medical.blogspot.com/.../deskripsi-keamanan-dan-keselamatan.ht.