PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rapat karena berbagai alasan. Rapat yang efektif harus didukung oleh suatu
strategi dan diselenggarakan di tempat yang sesuai dengan penataan ruang sesuai
standar. Keberhasilan rapat juga ditentukan oleh pimpinan rapat yang baik.
waktu. Rapat bukan aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat
yang tidak efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat
perencanaan yang matang, tujuan yang pasti, dan penyusunan agenda yang rinci.
Dan dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Manajemen Rapat.
Supaya kita semua dapat mengetahui lebih luas lagi tentang apa saja yang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Rapat
Rapat adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan
pemikiran guna melaksanakan urusan perusahaan. Dalam bab ini membahas rapat
formal yang melibatkan empat orang atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan
Rapat adalah hal yang tak asing lagi di kalangan manajemen dan
rapat dan rapat. Pada dasarnya rapat itu diadakan untuk mencapai persamaan
oleh manajemen. Tapi sayangnya, jarang sekali rapat yang berlangsung efektif.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Wall Street Journal, rapat justru membuat
yang berbeda-beda harus bekerja sama untuk melaksanakan tugas khusus. Kita
rapat karena pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan dalam suatu situasi
tertentu tidak terdapat di dalam pikiran satu orang, melainkan terbagi dalam
demikian, rapat tidak selalu menghasilkan keputusan yang efektif. Oleh karena
itu, rapat perlu diselenggarakan dengan efisien mengingat pentingnya arti waktu
aspek perusahaan.
rapat yang kritis, efisien dan efektif. Rapat harus diselenggarakan pada waktu
yang tepat. Dengan rapat yang efektif, perusahaan dapat menyusun strategi untuk
merespon perkembangan.
Rapat adalah aktivitas yang memerlukan biaya dan waktu. Karena itu,
tidaknya interaksi kelompok untuk membahas suatu subyek. Jika subyek yang
1. Tujuan Rapat
Tujuan rapat berdasar urgensi harus ditetapkan dengan tepat pada tahap
permulaan. Jika tidak ada permasalahan serius untuk dibahas, rapat tidak perlu
diselenggarakan.
2. Ketepatan Waktu
rapat, maka rapat tidak perlu dilaksanakan. Namun, jika penyelenggaraan rapat
ditetapkan bahwa tanpa rapat keputusan akan tertunda atau informasi penting
tidak akan tersampaikan kepada mereka yang berkepentingan, hal ini merupakan
Rapat bukan satu-satunya cara untuk berbagi ide dan informasi dalam organisasi.
lebih efisien.
“briefing” per orang oleh setiap peserta atau presentasi oleh pimpinan yang diikuti
analisis, dan pemecahan masalah. Rapat ini seringkali terdiri dari sesi tukar
pikiran tentang alternatif kebijakan yang perlu ditetapkan. Dalam rapat tipe ini,
perdebatan.
tidak banyak. Suatu pendapat mengatakan bahwa rapat yang ideal sebaiknya
Semakin banyak peserta dalam suatu rapat, akan semakin banyak pula
dalam pengambilan keputusan dapat hadir. Rapat akan kurang berarti jika tanpa
dengan subyek rapat. Untuk memudahkan mengundang orang dalam rapat, maka
8 orang untuk rapat. Lebih dari 8 orang dalam suatu ruangan selalu menyebabkan
2. 18 orang peserta. Jika ingin melakukan sesi sumbang saran (brain storming) maka
bisa mengundang hingga 18 orang untuk rapat. Hanya saja, jangan mencari
maka semakin ramai jumlah peserta rapat, suasana semakin baik. Undanglah 1800
F. Agenda Rapat
perlu mempersiapkan rincian materi yang akan dibahas dan membaginya kepada
AGENDA
26 Maret 2012
Jam 10.00
1. Presensi
2. Persetujuan agenda
3. Persetujuan durasi waktu rapat
4. Laporan Pimpinan
5. Laporan Manajer
a. Pengembangan pasar
b. Produk baru
c. Keuangan
7. Pengembangan tugas
8. Pengumuman
9. Penundaan
persoalan untuk dirapatkan. Jika tidak, rapat hanya akan menyia-yiakan waktu,
Manajer menerima informasi melalui sistem komunikasi yang sangat cepat dari
Menurut sifatnya, rapat dibedakan dalam tiga klasifikasi: rapat yang baik,
§ Rapat diikuti oleh orang-orang yang berkompeten, baik sebagai kontributor ataupun
§ Rapat berlangsung sesuai waktu yang ditetapkan, sesuai agenda, dan memenuhi
§ Alat bantu visual dengan gambar yang jelas dan tajam digunakan pada saat yang
memungkinkan.
§ Pimpinan rapat membuat ringkasan materi rapat yang telah dibahas secara tuntas.
Laporan yang disampaikan dalam rapat akan lebih jelas apabila diuraikan dengan
menggunakan alat bantu visual yang berupa grafik dan gambar sehingga lebih
nyata dan mudah diingat. Lebih dari itu juga terbuka kesempatan berdiskusi untuk
Rapat ini memberi kesempatan kepada setiap peserta rapat untuk menyatakan
oleh peserta rapat melalui persetujuan bersama. Peserta rapat perlu mengetahui
sesuatu yang mereka harapkan dari awal sampai akhir, saat rapat menetapkan
keputusan rapat.
wawasan dan pengalaman yang berkaitan dengan permasalahan. Suatu solusi atau
cara bertindak yang dapat dilakukan akan muncul dari pembicaraan dalam rapat.
diskusi tanpa berupaya memihak pada peserta. Hasil terbaik akan diperoleh
melalui interaksi.
kepada pihak lain. Tolak ukur tingkat kualitasnya adalah kesediaan audiensi
dalam rapat untuk menerimanya. Apabila rapat secara aklamasi dapat menerima,
Rapat merupakan tempat pelatihan bagi pesertanya. Dalam rapat, manajer yunior
pengambilan keputusan.
Perbedaan pendapat yang tajam merupakan sesuatu yang wajar terjadi dan dapat
yang kreatif dan dinamis. Namun, jika perbedaan sudut pandang berkembang dan
subyek.
Cara ini merupakan komunikasi dalam rapat yang sangat penting. Efektivitasnya
sangat ditentukan oleh alat bantu visual yang memadai dan pembicara yang
lain. Melalui presentasi dalam suatu rapat, kemungkinan terjadi kesalahan dalam
rapat, audiensi dapat mengajukan pertanyaan untuk mendapat jawaban yang tepat
J. Perencanaan Rapat
unsur tersebut, rapat dapat merupakan aktivitas bisnis yang produktif. Sebelum
§ Menentukan tujuan
Peserta rapat terdiri atas orang-orang yang di pandang penting dan merupakan
§ Menyusun agenda
mengundang rapat.
2. Penyampaian undangan rapat lebih awal untuk memberikan waktu yang cukup
kepada peserta
ditulis dengan pensil untuk kemudian diketik. Komunikasi melalui telepon dapat
dilakukan untuk meyakinkan bahwa waktu yang telah ditentukan tepat dan setiap
peserta dapat hadir. Semua aktivitas dapat dilakukan tanpa banyak menyita waktu.
L. Suasana Rapat
Suasana rapat dapat bersifat positif, negatif, atau netral. Dalam suasana
penyelenggaraan rapat dan bobot materi rapat. Suasana positif merupakan paduan
antara penataan fisik dan perilaku peserta rapat. Suasana rapat mudah berubah
§ Pimpinan kurang siap atau memulai rapat dengan kata-kata yang bernada ragu
pimpinan rapat harus meneliti semua persiapan dengan cermat. Disamping itu,
beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan untuk menciptakan suasana rapat yang
positif.
peserta rapat.
§ Rapat diselenggarakan tepat pada waktu yang telah ditetapkan tanpa harus
§ Memberikan indikasi bahwa agenda rapat diikuti dan rapat akan selesai pada waktu
rapat.Apabila gurauan dan ungkapan humor mewarnai suasana rapat, nilai rapat
1. Presentasi
presentasi. Jika penyajian presentasi lamban dan tidak menarik perhatian, tujuan
Jumlah peserta yang sesuai untuk jenis rapat ini ditentukan berdasar fasilitas rapat
yang tersedia. Sepanjang setiap peserta dalam ruang rapat dapat melihat dan
Berbeda dengan presentasi, rapat kerja merupakan komunikasi dua arah berupa
dan memandu diskusi. Peserta rapat kerja dibatasi dalam jumlah tertentu karena
informasi.
§ Untuk rapat panitia, jumlah peserta maksimum yang efektif tidak lebih dari tujuh
orang.
1. Ukuran Ruangan
Luas ruangan harus sesuai dengan jumlah peserta rapat. Ruang auditorium
misalnya, terlalu besar untuk rapat kecil dengan peserta delapan orang. Dapat
kelompok kecil yang duduk membentuk satu deret di dalam ruangan besar.
Meskipun pokok bahasan dalam presentasi baik, kondisi ruangan yang terlalu
2. Akustik
Ruang besar yang kosong seringkali berakustik buruk, terlebih apabila di ruang
tersebut tidak terpasang korden, tanpa karpet, atau bahan peredam suara lainnya
diperhatikan akustik ruangan karena setiap peserta rapat harus dapat mendengar
segala sesuatu yang diucapkan tanpa gangguan. Jika peserta rapat tidak dapat
3. Gangguan
intensitas suara dari luar yang dapat mengganggu ketenangan suasana. Suara
dering telepon, pembicaraan orang di luar ruang rapat, lalu lalang orang keluar
arah dengan pintu yang merupakan jalan keluar dan masuknya peserta rapat. Kursi
peserta yang datang terlambat atau mereka yang perlu meninggalkan ruangan
5. Ventilasi
Dalam memilih ruang rapat, perlu diperhatikan sirkulasi udaranya. Udara di ruang
tertutup yang penuh orang akan segera menjadi pengap. Meski ruangan
udara tetap segar. Sebelum rapat diselenggarakan, perlu dipastikan terlebih dahulu
bahwa ruangan berventilasi cukup, baik secara mekanis maupun melalui jendela.
Rapat akan produktif jika pimpinan dipersiapkan dan dipilih dengan cermat.
atau masukan, tetapi juga tidak bersikap pasif sehingga kehilangan kendali atas
rapat yang dipimpinnya. Untuk menjadi pimpinan rapat yang baik, perhatikan
§ Berbicara menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dipahami oleh peserta
rapat.
§ Membangkitkan minat peserta rapat.
§ Mengetahui dengan tepat yang perlu diutarakan dan hasil dari rapat pendahuluan.
§ Menyajikan materi secara sederhana dan ringkas. Bila perlu, dapat digunakan alat
bantu visual.
§ Berbicara dengan suara yang jelas, dapat didengar oleh setiap peserta rapat.
forum ke dalam diskusi untuk mendapatkan masukan, opini dan pemikiran peserta
rapat. Diskusi merupakan inti sebuah rapat yang baik. Rapat akan terhenti apabila
kepada peserta rapat. Selama rapat berlangsung, untuk membawa forum ke arah
berikut:
§ Mengajukan petanyaan terbuka, yakni prtanyaan yang tidak cukup dijawab dengan
tujuan rapat.
§ Menyampaikan pertanyaan peserta yang ditujukan kepada peserta lain melalui
pimpinan rapat.
kepada kelompok agar berpikir pada satu alur pemikiran yang sama.
§ Mengajukan pertanyaan, baik kepada orang per orang atau kepada seluruh
kelompok, yang relevan dengan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.
§ Pada waktu subyek dari luar topik diskusi muncul dan dipandang penting, pimpinan
Q. Membuka Rapat
harus singkat dan to the point. Pendapat pribadi tentang rapat yang
perihal yang menjadi topik bahasan rapat disampaikan secara rinci dalam agenda
tentang subyek rapat, peserta rapat akan menduga bahwa rapat akan diarahkan
untuk mewujudkan gagasan pimpinan, tidak mencapai keputusan bersama, dan
R. Menutup Rapat
Pada akhirnya sebuah rapat, pimpinan harus dapat menutup rapat pada saat
yang tepat. Apabila semua pokok bahasan yang tersebut dalam agenda telah
diskusi baru, dan mengulangi pokok pembicaraan yang telah dibahas dalam rapat.
Apabila kecenderungan ini tidak dicek kembali, waktu rapat menjadi lebih lama.
Rapat dapat selesai lebih cepat apabila peserta rapat menyetujui topik
menghendaki klarifikasi dan kemudian terjadi diskusi, sepanjang hal itu tidak
diberikan toleransi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemikiran guna melaksanakan urusan perusahaan. Dalam bab ini membahas rapat
formal yang melibatkan empat orang atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan
tidak banyak. Suatu pendapat mengatakan bahwa rapat yang ideal sebaiknya
diikuti oleh tujuh orang peserta. Semakin banyak peserta dalam suatu rapat, akan
semakin banyak pula komentar dan pendapat yang disampaikan sehingga rapat
tidak efisien.
bahwa setiap audiensi sependapat tentang informasi yang mereka peroleh dari
rapat.
unsur tersebut, rapat dapat merupakan aktivitas bisnis yang produktif. Sebelum
harus singkat dan to the point. Pendapat pribadi tentang rapat yang
perihal yang menjadi topik bahasan rapat disampaikan secara rinci dalam agenda
Pada akhirnya sebuah rapat, pimpinan harus dapat menutup rapat pada saat
yang tepat. Apabila semua pokok bahasan yang tersebut dalam agenda telah
diskusi baru, dan mengulangi pokok pembicaraan yang telah dibahas dalam rapat.
Apabila kecenderungan ini tidak dicek kembali, waktu rapat menjadi lebih lama.
ETIKA RAPAT
A. Pengertian Rapat
Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi
kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh
banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat
melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk
komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan
memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan
dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun
rasa kebersamaan. Sebaliknya, rapat yang tidak efektif hanya menyia-yiakan
waktu. Rapat bukan aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat
yang tidak efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat
dan pemborosan waktu. Untuk mewujudkan rapat yang efektif diperlukan
perencanaan yang matang, tujuan yang pasti, dan penyusunan agenda yang rinci.
Saat rapat terakhir, setiap peserta mengetahui hasil rapat seutuhnya.
Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi tidak dapat dihindari pasti
selalu terjadi konflik internal maupun eksternal. Salah satu komunikasi yang
efektif antar kelompok atau individu didalam perusahaan adalah dengan rapat.
B. Tujuan Rapat
Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu :
1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah.
2. Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
3. Sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern.
4. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang
terjadi.
5. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
6. Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat).
7. Dan lain-lain.
Agar tujuan rapat dapat dicapai, analisis (pelajari) terlebih dahulu
bagaimana tingkat ketercapaian dari tujuan tersebut.
C. Macam-macam Rapat
1. Berdasarkan tujuan
a. Rapat Penjelasan adalah rapat yang diselenggarakan untuk tujuan menyampaikan
penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan.
b. Rapat Pemecahan Masalah diselenggarakan untuk menemukan pemecahan
tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau dihadapi.
c. Rapat Perundingan adalah rapat yang diselenggarakan dengan tujuan
menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak
merugikan kedua belah pihak.
2. Berdasarkan sifat
a. Rapat formal adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih
dahulu, sesuai dengan aturan yang berlaku dan semua peserta rapat memperoleh
undangan.
b. Rapat informal adalah rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi dan tidak
berdasarkan suatu rencana yang bersifat resmi.
c. Rapat terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota organisasi.
Materi rapat yang dibahas merupakan masalah yang tidak bersifat rahasia.
d. Rapat tertutup adalah rapat yang diselenggarakan untuk kalangan tertentu dalam
suatu organisasi, biasanya yang dibahas hal-hal yang menyangkut maslah yang
sifatnya rahasia (tidak atau belum boleh diketahui oleh umum).
3. Berdasarkan jangka waktu
a. Rapat mingguan adalah rapat yang diselenggarakan secara rutin setiap minggu,
guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap
seksi atau subseksi.
b. Rapat bulanan adalah rapat yang diselenggarakan setiap bulan dengan rutin, guna
membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap seksi
atau subseksi.
c. Rapat semester adalah rapat yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali, guna
mengadakan evaluasi hasil kerja selama setengah tahun dan mencari serta
menentukan rencana-rencana selanjutnya untuk waktu enam bulan berikutnya.
d. Rapat tahunan adalah rapat yang diadakan sekali setahun yang bertujuan untuk
mengevaluasi pelaksanaan dan hasil dari rencana jangka pendek dan jangka
panjang.
4. Berdasarkan frekuensi
a. Rapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu aRapat rutin adalah rapat
yang waktunya sudah tertentu atau biasa, missal mingguan, bulanan, dll.
b. Rapat incidental adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu,
karena adanya masalah yang memerlukan penanganan dengan segera.
5. Berdasarkan nama
a. Rapat kerja adalah rapat atau pertemuan para karyawan dan pimpinan guna
membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
b. Rapat dinas adalah rapat yang membicarakan masalah kedinasan atau pekerjaan
(biasanya dilakukan oleh orang-orang yang bertugas di instansi pemerintah).
c. Musyawarah kerja merupakan kata lain dari rapat kerja.
D. Syarat-syarat Rapat
Rapat dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan berhasil, apabila
tujuan rapat yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan rapat,
ada beberapa syarat yang harus diperhatikan pihak panitia penyelenggara rapat.
Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah rapat apabila memenuhi
kriteria berikut, yaitu:
1. Membicarakan suatu masalah yang berkaitandengan tujuan organisasi,
perusahaan, instansi, pemerintah, dan lain-lain, yang harus
dirundingkan/didiskusikan secara bermusyawarah.
2. Pada saat rapat seluruh peserta harus berperan aktif.
3. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka ( tidak ada
yang disembunyikan serta prasangka ).
4. Adanya unsur-unsur rapat seperti pimpinan, notulen, moderator, peserta rapat,
masalah yang dibahas.
5. Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap peserta rapat harus
mengetahui syarat-syarat rapat yang baik.
2. Pelaksanaan rapat.
a. Suasana rapat berlangsung terbuka.
b. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
c. Adanya kendali dari ketua rapat
d. Hindarkan debat kusir.
e. Bahasa harus komunikatif.
f. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
g. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
h. Adanya notulen.
i. Acara rapat.
j. Media rapat.
k. Waktu.
F. Etika Rapat
Dalam suatu pekerjaan, meeting atau pertemuan adalah suatu hal yang
penting. Entah kita berperan sebagai salah satu peserta dalam meeting atau
sebagai seorang penyelenggara meeting tersebut, tentu saja kita tidak
menginginkan adanya gangguan sekecil apapun dalam meeting yang dapat
mengganggu tersampainya materi. Karena meeting yang dilaksanakan diharapkan
mampu memberikan hasil atau solusi secara efisien. Sehingga diperlukan etika
dalam mengikuti meeting, agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil
yang maksimal.
1. Pastikan membawa buku catatan. Dalam setiap rapat atau meeting, akan selalu
mendapatkan banyak informasi yang penting. Bukan tidak mungkin bila buku
catatan sampai saat ini masih akan sangat diperlukan untu menulis segala
kebutuhan ataupun informasi. Meskipun kini sudah tersedia note secara digital.
Namun fungsi dari buku catatan sendiri tidak tergantikan.
2. Bila hendak menggunakan laptop atau smartphone dalam meeting, untuk
keperluan mencatat atau sebagai pengganti buku catatan, sebaiknya diberitahukan
terlebih dahulu kepada peserta meeting yang lain. Agar para peserta meeting tidak
berfikiran kita akan melakukan hal yang lain selain mencatat.
3. Jangan membuka Email dan Sosial Media. Ketika menggunakan laptop atau
smartphone, usahakan hindari membuka email, sosial media atau message yang
lain. Fokuskan pada tujuan awal anda yaitu mencatat apa saja informasi atau
kebutuhan dalam meeting.
4. Jangan menggunakan telepon genggam. Usahakan pada saat mengikuti meeting
hindari menggunakan telepon genggam. Termasuk apabila telepon genggam
bergetar, sebaiknya jangan menerima panggilan tersebut kecuali panggilan
tersebut memang perlu direspon cepat. Hal ini tentu saja akan mengganggu
konsentrasi kita dan peserta lainnya dalam mengikuti meeting. Karena peserta
meeting yang lain secara tidak sengaja akan menyadari bahwa kita sedang tidak
fokus dalam meeting tersebut.
5. Ikuti alur dalam meeting dengan baik. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada
proses penyampaian materi pada saat meeting berlangsung. Ketika kita
berkonsentrasi mengikuti semua alur dalam meeting dengan baik, maka informasi
yang akan kita dapatkan akan membantu kita dalam bekerja. Sehingga mengikuti
setiap alur dalam meeting sangat diperlukan.
6. Hindari percakapan yang tidak relevan dalam meeting. Dalam sebuah meeting
tentu saja kita akan memiliki pertanyaan – pertanyaan mengenai materi yang
diajukan. Usahakan catat terlebih dahulu pertanyaannya dan bila sudah tiba waktu
tanya jawab, segera tanyakan. Sehingga tidak perlu melakukan sebuah percakapan
yang tidak relevan dengan peserta meeting yang lain, terutama saat meeting
berlangsung. Terlebih jangan berbisik sambil menggunakan tangan untuk
menutup gerakan mulut. Hal ini selain menggangu jalannya meeting, juga sangat
tidak sopan terhadap peserta meeting yang lain
7. Jangan meniru dan mengulangi apa yang peserta lain katakan sebelumnya. Dalam
meeting tidak jarang sebuah ide atau pendapat akan banyak bermunculan. Apabila
ada ide atau pendapat yang sudah diutarakan orang lain, maka usahakan jangan
meniru dan mengulai apa yang peserta lain katakan sebelumnya dalam meeting
dan mengaku bahwa ide tersebut dari kita dengan alasan: 1. hal ini membuang
waktu 2. mengundang persepsi negatif dari peserta meeting yang lain.
8. Hindari meninggikan nada bicara saat meeting. Ketika meeting berlangsung tidak
jarang terjadi sebuah perdebatan dan selisih pendapat antar peserta meeting.
Cobalah bersabar ketika argumen atau pertanyaan kita tidak dijawab sesuai yang
kita harapkan. Jangan berbicara dengan nada yang tinggi dan dirasa angkuh. Bila
hendak menenkankan sesuatu cukup dengan bicara dengan jelas dan lambat.
Tingginya nada bicara menjadikan kita dianggap sebagai orang yang keras dan
kasar. Dan juga harus diingat, jangan memotong setiap pembicaraan yang ada di
dalam meeting. Ini akan mengganggu jalannya meeting dan mendapatkan reaksi
yang tidak baik dari peserta meeting yang lainnya.
9. Jangan pernah telat. Point yang satu ini merupakan point yang sangat penting.
Usahakan datang 10 menit lebih awal sebelum meeting tersebut dimulai. Sehingga
kita bukan hanya akan mendapatkan informasi dengan lengkap, melainkan ini
akan menunjukkan kredibilitas anda dalam bekerja.
10. Usahakan mengikuti meeting hingga selesai. Hal terakhir ini perlu dilakukan,
karena bukan hanya akan membantu kita memperoleh informasi yang lengkap.
Melainkan juga menunjukkan keseriusan kita dalam mengikuti jalannya meeting.
Apabila tidak ada hal penting dan mendesak yang perlu dilakukan, maka usahakan
jangan meninggalkan meeting dan terus mengikuti meeting hingga selesai.
3. Berikan informasi ; apa yang harus disiapkan, kapan waktu pelaksanaan rapat,
dimana lokasi rapat.
5. Jangan lupa ingatkan untuk hadir tepat waktu. Peserta rapat tidak hanya
diharapkan datang tepat pada waktunya, bahkan disarankan datang lebih awal dan
jangan pernah berasumsi bahwa rapat hanya akan dimulai pada saat semua peserta
sudah hadir. Dengan demikian kita telah menghargai waktu.
6. Siapkan lokasi rapat ; ruang nyaman (LCD atau kipas angin), sarana visual (LCD,
Laptop, white board atau flip chart, alat tulis, kalender), penentu waktu (jam
dinding) dan penerangan ruang rapat
Saat Rapat :
1. Awali dengan Bismillah
2. Bacakan agenda pembahasan rapat, batasan waktu dan target yang ingin dicapai
3. Informasikan tata tertib dan etika rapat (untuk menghemat waktu sebaiknya etika
dan tatib telah terpampang di ruang rapat, tidak mesti dibacakan kembali). Etika
rapat, sesungguhnya merupakan seperangkat tata nilai yang disepakati dan
selanjutnya dipahami oleh para peserta rapat, agar rapat bisa berjalan lancar,
tertib, efisien, efektif dan penuh sopan santun. Etika Rapat ini tentu tidak
dimaksudkan untuk membatasi atau bahkan membelenggu para peserta rapat,
namun sekadar menegaskan hal-hal yang sepantasnya dilakukan dan yang tak
pantas dilakukan ketika rapat berlangsung
8. Agar dapat menghemat waktu, pembahasan rapat seputar 5W (what, why, where,
when, who) dan 1H (how)
13. Bagi waktu rapat menjadi ; waktu untuk pembukaan (doa, taujih,sambutan),
waktu untuk pemaparan (konsep, masalah, target), waktu untuk pembahasan
(brainstorming, diskusi dan bertanya), waktu menyimpulkan, dan waktu
penutupan (doa, agenda lanjutan)
15. Ingatkan meminta peserta mengubah nada dering handphonenya menjadi silent
mode. Harus diakui, dering HP apalagi diikuti dengan pembicaraan telepon
ditengah berlangsungnya rapat, memang sangat mengganggu peserta rapat
lainnya. Dengan aturan ini diharapkan gangguan pada rapat dapat diminimalkan.
16. Pemimpin rapat dapat meredam peserta yang terlalu dominan dan memberi
kesempatan peserta lain untuk bicara dan berpendapat
17. Pemimpin rapat harus dapat mengambil keputusan dan menyimpulkan hasil rapat
dengan mengedepankan kepentingan bersama bukan individu
18. Pastikan hasil rapat memiliki informasi, siapa mengerjakan apa, batasan waktu
aksi, dan target realisasi
19. Pastikan peserta rapat yang telah menyampaikan ide dan gagasannya namun tidak
diterima dalam forum untuk lapang dada dan tetap mendukung hasil keputusan
rapat tersebut.
20. Pastikan setiap peserta rapat mendokumentasikan (dengan catatan, atau audio
visual) informasi atau kesepakatan rapat.
Pasca Rapat :
1. Peserta rapat memiliki keputusan hasil rapat
2. Peserta berkomitmen melaksanakan hasil keputusan rapat
3. Peserta saling mengingatkan satu dengan lainnya sebagai salah satu mekanisme
control
DAFTAR PUSTAKA
http://berbagi-informasi-dan-pengetahuan.blogspot.com/2012/02/pengertian-
rapat.html
http://trustindonesiaku.blogspot.com/2014/01/etika-rapat-efektif-dan-efisien.html
http://mediabisnisonline.com/10-etika-dalam-mengikuti-meeting-3/