A. Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya
(normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah
padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Pengertian lain diare adalah
sebuah penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki
Keracunan makanan
Beberapa infeksi virus tetapi juga sering kali akibat dari racun Bakteri.
Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup
makanan.
1) Diare akut
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam
a. Etiologi
Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit
maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah toksin dan
obat, nutrisi eteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi tekal
b. Patogenesis
Diare akibat infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan
ekresiyang buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa
melalui aktivitas seksual. Faktor penentu terjadinya diare akut adalah faktror
penyebab (agent) dan faktor penjamu (host). Faktor penjamu adalah kemampuan
pertahanan tubuh terhadap organisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau
mempengaruhi patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa,
menginduksi diare.
Toksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus, namun
tidak merusak mukosa. Toksin meningkat kadar siklik AMP di dalam sel,
menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air,
2. Bakteri enteroinvasif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, dan
bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah.
yang penting untuk penyerapan air, elektrolit, dan zat makanan (G. Lambdia)
c. Manifestasi klinis
Secara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan yaitu :
d. Penatalaksanaan
Pada orang dewasa, penata laksanaan diare akut akibat infeksi terdiri dari :
1) Jenis cairan
2) Jumlah cairan
3. Terapi simtomatik
4. Terapi defenitif
2) Diare kronik
lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi
a. Etiologi
Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui.
b. Patofisiologi
Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi feses dan
1. Diare osmotik
mukosa yang besar sehungga terjadi penarikan cairan dan alektrolit ke dalam
lumen usus dalam jumlah besar. Teses akan seperti air. Diare sekresi terbagi
laktosa.
2. Diare cair yang tidak dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada sidrom
3. Diare inflamasi
Klompok ini paling sering ditemukan. Trbagi dua yaitu nonspesitik dan spesitik.
c. Penatalaksanaan
a. Simtomatis
1. Rehidrasi
2. Antipasmodik, antikolinergik
fosfat.
b. Aktreotid (sadratatin)
c. Obat anti diare yang mengeraskan tinja dan absorpsi zat toksin yaitu
empedu.
b. Kausal
Pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi Pada diare kronik
a. Muntah
d. Panas
tidak ada boleh diberi larutan Gula, Garam (LGG), bisa juga diberi air the, air kelapa.
1. Larutan Oralit
Bubuk oralit 1 bungkus dilarutka kedalam 1 gelas air masak aduk sampai semua larutan
Gula 1 sendok teh, garam ¼ sendok teh dilarutkan kedalam 1 gelas air masak, kemudian
1. Minumkan segera larutan sampai penderita tidak merasa haus lagi (pada anak balita
2. Jika anak muntah pemberian oralit dihentikan dulu, lau kemudian dilanjutkan lagi.
3. Bila sampai hati ke-2 anak masih terus diare atau keadaan anak bertambah parah maka
dengan segera dibawah ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Selam perjalanan
J. Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Makanan dan Minuman pada Penderita
merangsang
1. Pemberian ASI
Dapat mencegah Diare karena terjamin kebersihannya serta dapat meningkatkan daya
2. Pemberian makanan
5. Kebersihan perorangan
Sumber :
https://anc4.files.wordp
ress.com/2009/07/maka
lah-diare.docx online
pada tanggal 3 maret
2017 pukul 20:46 Wita