Makalah Instrumentasi
Makalah Instrumentasi
BAB 1 PENDAHULUAN
1|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Spektrofotometri.
Untuk menerangkan peristiwa absorpsi energy radiasi oleh zat kimia, maka radiasi
elektromagnetik dipandang sebagai partikel-partikel energy yang disebut foton. Oleh Max
Planck dinnyatakan bahwa energy setiap foton berbanding langsung dengan frekuensi radiasi
dan hal ini dinyatakan dalam persamaan :
E = h ʋ = (h c)/(n λ)
Foton yang memiliki frekuensi tinggi (panjang gelombang pendek) mempunyai energy
yang lebih tinggi dari foton yang berfrekuensi rendah (panjang gelombang panjang). Intensitas
berkas sinar sebanding dengan jumlah foton dan tak bergantung dengan energy foton. Radiasi
yang dapat dilihat oleh manusia disebut cahaya tampak yang meliputi daerah panjang
gelombang dari 400-700 nm, dan merupakan campuran dari warna-warna seperti yang terlihat
pada pelangi. Apabila suatu larutan mendapat irradiasi sinar polikromatik yaitu sinar yang
terdiri dari beberapa macam warna, maka ada suatu sinar dengan panjang gelombang tertentu
yang diserap, sedang yang lainnya diteruskan melalui larutan tersebut. Sinar mempunyai warna
2|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
yang sama dengan larutan tidak diserap oleh larutan tersebut, tapi tidak diteruskan. Warna yang
diteruskan yang sebenarnya merupakan warna dari larutan tersebut adalah warna
komplementer dari warna yang tidak diteruskan atau yang diserap.
Spektrofotometer UV-Visible yakni suatu alat dalam proses analisis kimia yang
menggunakan sumber radiasi elektromagnetik dengan pengukuran pada ultraviolet (190-380
nm) dan Visible/tampak (390-700nm) yang melibatkan energy elektromagnetik yang besar
terhadap molekul/materi yang dianalisis, sehingga sangat berguna untuk analisa kualitatif dan
kuantitatif.
Dalam alat spektrofotometer UV-Visible mengadopsi dari hukum lambert beer. Dalam
pengukuran harus memenuhi syarat hukum lambert beer yakni :
1) Hukum lambert beer berlaku apabila pengukuran didaerah konsentrasi yang tidak
ekstrim.
2) Cahaya yang diserap monokromatik artinya tidak ada penyerapan sama pada beberapa
panjang gelombang (λ).
3) Terjadi penyerapan cahaya oleh zat yang akan ditentukan.
4) Warna yang terbentuk harus stabil.
5) Pembentukan warna tidak berpengaruh oleh keadaan sekitar pengukuran yang ideal
20-80%T.
3|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Sehingga cahaya yang diserap oleh
larutan harus di ubah dari polikromatis menjadi monokromatis. Energi maksimum yang diserap
oleh larutan ditunjukan pada panjang gelombang yang memiliki nilai absorbansi tertinggi
dengan nilai transmitasi (%) yang lebih rendah.
4|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
d. Detektor yang berfungsi untuk mengubah sinar yang diteruskan atau sinar yang tidak
diserap oleh larutan sample menjadi angka yang akan ditampilkan pada readout
(computer), dalam detector terdapat amplifier.
Syarat yang harus dipenuhi detector yakni :
1) Mampu menangkap dan memberi respon terhadap energy sinar pada panjang
gelombang yang lebar.
2) Memiliki kepekaan yang tinggi dan noise yang rendah.
3) Mempunyai waktu respon yang cepat.
4) Mempunyai kestabilan yang lama.
5) Mempunyai isyarat elektronik yang mudah diperbesar.
6) Isyarat elektronik harus sebanding dengan intensitas sinar.
Pada umumnya sample harus diubah menjadi suatu larutan yang jernih, sehingga
diperlukan pelarut yang sesuai yakni :
5|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
2.5 Absorbsi
Absorbsi untuk transisi electron seharusnya tampak pada panjang gelombang diskrit
sebagai suatu spectrum garis atau peak tajam namun ternyata berbeda. Spektrum UV maupun
tampak terdiri dari pita absorbsi, lebar pada daerah panjang gelombang yang lebar. Ini
disebabkan terbaginya keadaan dasar dan keadaan eksitasi sebuah molekul dalam subtingkat-
subtingkat rotasi dan vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi dari subtingkat apa saja dari
keadaan dasar ke subtingkat apa saja dari keadaan eksitasi. Karena berbagi transisi ini berbeda
energi sedikit sekali, maka panjang gelombang absorpsinya juga berbeda sedikit dan
menimbulkan pita lebar yang tampak dalam spectrum itu.
Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi,
tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. Absorptivitas tergantung pada
suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi. Satuan a ditentukan oleh
satuan-satuan b dan c. Jika satuan c dalam molar (M) maka absorptivitas disebut dengan
absorptivitas molar dan disimbolkan dengan ε dengan satuan M -1
cm-1 atau liter.mol-1cm-1. Jika
c dinyatakan dalam persen berat/volume (g/100mL) maka absorptivitas dapat ditulis dengan
E1%1cmA1%1cm (Gandjar dan Rohman, 2007).
Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan
pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada
sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah λ
yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup “nol”
galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan,
buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol” galvanometer didapat dengan
6|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan
double-beam. gambar Single-beam instrument dan Double-beam instrument
1. Single-beam instrument
Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur
absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa
keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan
keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk
pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190
sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).
2. Double-beam instrument
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.
Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin
yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan
sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang keluar
menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat
pembaca (Skoog, DA, 1996).
7|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
BAB 3 KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
8|Page
MAKALAH SPEKTROFOTOMETRI
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudarmadji Slamet, dkk. 1989. “Analisa Bahan Makanan dan Pertanian:
Yogjakarta.Liberty Yogjakarta.
2. AOAC, 1970. Official Methods Of Analysis Of The Association Official
Analytical Chemists Association Of Official Analytical Chemist,
Washington, D.C.
3. Website : wideliaikaputri.lecture.ub.ac.id/ Materi Spektrofotometri.
Diakses pada 10 mei 2014.
4. Powerpoit bahan Ajar Mata Kuliah Instrumen : Spektrofotometer
9|Page