5 Sembilan Pertanyaan Epidemiologi
5 Sembilan Pertanyaan Epidemiologi
Cabang ilmu yang seharusnya dimanfaatkan secara maksimal oleh para manajer
organisasi kesehatan di Indonesia adalah Ilmu Epidemiologi. Ilmu ini bermanfaat
bagi pimpinan untuk mengambil keputusan pengembangan program kesehatan di
suatu wilayah. Dengan memabfaatkan ilmu akan dapat digambarkan distribusi
penyakit atau masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di suatu wilayah.
Hasil analisis epidemiologi masalah kesehatan masyarakat yang potensial
berkembang di suatu wilayah harus dikaitkan dengan profil kelompok masyarakat
yang menderita akibat gangguan kesehatan, perkembangan kasus di masyarakat
dikaitkan dengan waktu dan tempat (epidemeiologi diskriptif), serta faktor resikonya
(epidemiologi analistik).
Uraian berikut ini adalah contoh penggunaan ilmu epidemiologi oleh manajer
program kesehatan sebelum mengambil tindakan terhadap masalah kesehatan
masyarakat yang potensial berkembang di suatu wilayah. Langkah strategisnya
diawali dengan identifikasi penyakit atau/gangguan kesehatan yang potensial
berkembang di duatu wilayah seperti Desa, kecamatan, kab/kota atau provinsi), dan
program intervensi yang sudah dilaksanakan. Di era otonomi daerah, pendekatan
epidemiologi bisa diterapkan dengan membentuk tim terpadu di Dinas Kesehatan
Kabupaten yang terdiri dari staf Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit. Tim
ini disebut District Team Problem Solving (DTPS). Tugas DTPS adalah
mengidentifikasi kasus penyakit atau gangguan kesehatan yang potensial berkembang
menjadi masalah kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Faktor yang memengaruhi
berkembangnya penyakit ini pada kelompok masyarakat tertentu di suatu wilayah
juga diidentifikasi, diikuti dengan langkah-langkah strategis untuk mengintervensi
kasus tersebut.
P3: Kapan kasus atau masalah kesmas tsb muncul (dalam kurun waktu setahun,
sebulan atau seminggu terakhir)?
P4: Di mana kasus atau masalah ini muncul di wilayah kerja Puskesmas?
P5: Siapa individu atau kelompok masyarakat yang paling menderita terkena
dampak kasus penyakit ini atau masalah kesmas di wilayah tersebut ditinjau
dari umur, jenis kelamin, pekerjan, pendidikan, suku dsb?
3. Analisis epidemiologi
P6: Mengapa kasus atau masalah ini muncul pada kelompok tersebut, waktu, dan
di wilayah tersebut? Faktor apa yang bisa dikaitkan dengan pertanyaan WHO,
WHERE, dan WHEN?
4. Bentuk Intervensinya
P7: Apa bentuk intervensi yang sudah dan akan dilakukan oleh organisasi
pelayanan Kesehatan (Dinas Keswhatan dan Puskesmas) bekerjasama dengan
pihak-pihak terkait untuk mengatasi kasus atau masalah kesmas ini?
5. Evaluasinya
P8: Apa hasil yang diperoleh atau hambatan yang dijumpai di lapangan setelah
program intervensi diterapkan untuk mengatasi kasus atau masalah kesmas ini
di wilayah yang diamati?