Anda di halaman 1dari 8

MODUL KETERAMPILAN KLINIS

(SKILL LABORATORY)
BLOK 1.3 SISTEM SIRKULASI DAN RESPIRASI

PEMASANGAN EKG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2016/2017
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengenali gelombang P, kompleks QRS, gelombang T pada EKG
yang normal
2. Mahasiswa mampu mengerti dan mengenali gambaran EKG yang normal

EKG
Elektrokardiogram (EKG) adalah catatan grafik aktifitas potensial listrik jantung

Fungsi EKG :
1. Menentukan adanya iskemi/infark
2. Diagnosis aritmia
3. Menentukan adanya hipertrofi atrofi dan ventrikel
4. Melihat adanya gangguan elektrolit
5. Melihat adanya Perikarditis
6. Melihat kelainan jantung akibat kelainan sistemik seperti kelainan paru, tiroid
7. Melihat adanya efek obat (digitalis, quinidin)

Prinsip analisis EKG


1. Interpretasi EKG harus disertai data klinis : umur, jenis kelamin, bentuk badan, TD, diagnosis
klinis dan informasi pemakaian obat
2. EKG merupakan sarana bantu, gambaran EKG normal tidak sama dengan jantung normal,
begitu pula sebaliknya
3. Perlu analisis EKG dalam bentuk serial karena ada beberapa kelainan yang bisa menghilang
atau diharapkan muncul (SKA, aritmia)

Elektrode dan Leads (sandapan)


EKG terdiri dari 12 sandapan, 6 sandapan ekstremitas (limb lead, 3 bipolar dan 3 unipolar), dan 6
sandapan dada (prekordial)
Sandapan prekordial terdiri dari 6 sandapan dada (prekordial) yang unipolar

 Sandapan V1, pada sela iga 4 garis sternal kanan


 Sandapan V2, pada sela iga 4 garis sternal kiri
 Sandapan V4, pada sela iga 5 garis mid clavicula kiri
 Sandapan V3, pertengahan antara V2 dan V4
 Sandapan V5, pada sela iga 5 garis axilaris anterior kiri
 Sandapan V6, pada sela iga 5 garis axilaris media kiri
Rekaman EKG Normal

- Kertas EKG berupa kertas grafik dengan garis-garis vertikal dan horizontal yang
membentuk kotak kecil (1mmx1mm) dan kotak besar (5mmx5mm).
- Sumbu horizontal mengukur waktu. 1 kotak kecil (1mm) = 0.04 detik. 1 kotak besar
(5mm) = 0.2 detik.
- Sumbu vertikal mengukur amplitudo (tegangan). 1 kotak kecil = 0.1 mV. 1 kotak besar =
0.5 mV.
- Pada grafik (EKG) kecepatan gerakan kertas disetel 25mm per detik pada garis horizontal
- Ukuran voltase disetel 10mm untuk 1 mV pada garis vertikal

Cara Membaca EKG


1. Tentukan irama
2. Hitung heart rate
3. Axis
4. Bagaimana morfologi gelombang P
5. Bagaimana PR interval
6. Morfologi gelombang QRS
7. ST segmen
8. Gelombang T
9. QT interval
10. Gelombang U
11. Kesimpulan
1. Tentukan irama
 Normal : sinus rhytm : teratur, setiap gelombang P diikuti oleh QRS dan P positif di II,
negatif di V1
Irama sinus yaitu tiap denyut jantung berasal dari S-A node
Kriteria:
- Setiap gelombang P diikuti oleh QRS komplek dengan ukuran jarak yang sama
- PR interval 0,12-0,20 detik
- Bentuk P yang tetap untuk setiap lead
- Frekuensi 60-100x/menit
 Irama abnormal :
- Sinus arithmia : tidak teratur, PR interval berubah-ubah
- Junctional : tidak ada gel P
- AV block
- AF : tidak teratur, QRS normal, P banyak atau tak kelihatan
- SVT : teratur, QRS sempit, P sulit dilihat
- VT : irama teratur, QRS lebar, gel P tidak kelihatan
- VF : irama tidak teratur, QRS tidak teratur, P tidak ada
 Dalam menentukan irama jantung harus ditentukan :
- Apakah R-R atau P-P teratur
- Apakah ada gelombang P atau tidak, morfologinya normal atau tidak
- Berapa frekuensi jantung
- PR interval normal atau tidak
- Gelombang QRS normal atau tidak

2. Frekuensi
a. Jarak R-R:
- 1 kotak sedang = 300x/menit
- 2 kotak sedang = 150x/menit
- 3 kotak sedang = 100x/menit
- 4 kotak sedang = 75x/menit, dst

b. Hitung jumlah R-R dalam 6 kotak besar = 6 detik


Jumlah R x 10 = heart rate/menit
c. 1500/jarak R-R (dalam mm) = heart rate/menit
3. Menentukan Axis

Biasanya dihitung dari lead I dan aVF


Nilai normal menurut:
Chung : 0 - +90
Goldman : -30 - +110
Nilai abnormal
Bergeser ke kiri “left axis deviation” (LAD)
Menurut : Chung : 0 - +90
Goldman : -30 - -90
Bergeser ke kanan “Right axis deviation” (RAD) : +110 derajat s/d +180 derajat

4. Gelombang P
- menunjukkan depolarisasi atrium (repolarisasi atrium tidak terlihat karena waktunya
bersamaan dengan depolarisasi ventrikel dan tertutup oleh kompleks QRS yang lebih
mencolok.
- Selalu positif di lead II dan negatif di aVR.
- lebar < 0,12detik dan tinggi < 3mm

5. PR interval
- waktu yang dibutuhkan dari permulaan depolarisasi atrium sampai permulaan
depolarisasi ventrikel.
- Normal PR interval 0,12 – 0,20 detik
- Memanjang : 1st degree and 2nd degree AV block, Bundle Branch Block, hiperkalemia,
hiperkalsemia, hipermagnesia, intraventricular delay conduction
- Memendek : WPW, ectopic pacemaker

6. Gelombang QRS
- menggambarkan depolarisasi ventrikel. Lebarnya 0.06-0.12 detik. Tingginya tergantung
leads
- Gelombang Q = defleksi negatif pertama pada kompleks QRS. Lebar < 1 kotak kecil (0.04
detik) dan tingginya < 1/3 tinggi R.
- Gelombang R = defleksi positif pertama pada kompleks QRS , gelombang ini sesudah
gelombang Q atau P (bila gelombang Q tidak ada)
- Gelombang S = defleksi negatif sesudah gelombang R atau Q yang tanpa R
7. Segmen ST
- waktu yang dibutuhkan dari akhir depolarisasi ventrikel sampai mulainya repolarisasi
ventrikel.
- Normalnya isoelektris
- Dinilai dari J point (titik akhir komplek QRS) – awal T
- Elevasi bila > 2 mm di V1-2, dan > 1 mm di lead lain
- Terdapat pada infark miokard akut, perikarditis, early repolarisation, aneurisma LV
- ST depresi bila > 1mm di semua lead, terdapat pada kondisi iskemik, LVH, RVH,LBBB,
RBBB dan hipokalemia

8. Gelombang T
- menggambarkan repolarisasi ventrikel
- T tall bila > 1mV, ditemukan pada IMA, hiperkalemia
- T inverted, ditemukan pada iskemia, hipertrofi, BBB

9. QT interval
- Memanjang : pada hipokalsemi, hipotermi, efek obat anti aritmia, anti depressan,
eritromisin, anti histamin, quinolon, anti fungi
- Memendek : hiperkalsemi

10. Gelombang U
- gelombang yang timbul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya.
Biasanya kecil dan asalnya belum diketahui pasti (diduga akibat repolarisasi lambat
sistem konduksi interventrikel)

11. Kesimpulan
Pembacaan EKG menyebutkan irama, ada/tidak hipertrofi, bundle branch block, AV block,
Iskemia, Infark, atau kondisi klinis yang mendukung diagnosa
Skor
No Prosedur
0 1 2
Siapkan alat
mesin EKG
1 jelly
kertas tissue
kapas alkohol/kassa
2 memperkenalkan diri kepada pasien
3 menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
meminta pasien untuk membuka pakaian bagian
4
atas
5 pasien diminta berbaring di tempat tidur, tangan dan
kaki tidak saling bersentuhan
Membersihkan dada, kedua tangan dan kaki pasien
6
dengan kapas alkohol
7 keempat elektroda ekstremitas diberi jelly
8 Memasang keempat elektroda ekstremitas pada
kedua pergelangan tangan dan kaki
9 Dada pasien diberi jelly sesuai dengan lokasi untuk
elektroda V1 sd V6
Memasang elektroda dada dengan menekan karet
penghisap
sadapan V1 : interkostal IV garis parasternal kanan
sadapan V2 : interkostal IV garis parasternal kiri
10
sadapan V3 : pertengahan antara V2 dan V4
sadapan V4 : interkostal V garis midclavicula kiri
sadapan V5 : sejajar V4 garis aksila depan
sadapan V6 : sejajar V4 garis aksila tengah
11 Merekam minimal setiap lead 3-4 beat
12 Setelah selesai merekam, elektroda dilepaskan
13 Jelly dibersihkan dari tubuh pasien dengan kassa
14 Mematikan mesin EKG
15 Mencatat nama dan umur pasien serta tanggal di
kertas hasil EKG

Total skor

Anda mungkin juga menyukai