Disusun Oleh :
2016-2017
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu dari sekian banyak penyakit yang
memiliki angka kesakitan yang cukup tinggi. Di antara penyakit degeneratif, diabetes
juga merupakan salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat di
masa datang. Diabetes sudah merupakan suatu ancaman utama bagi kesehatan umat
bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidab diabetes diatas usia 20 tahun berjumlah 150
juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit
kronik yang serius di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus
(DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai
perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas
pelayanan kesehatan yang makin baik dan merata, diperkirakan tingkat kejadian
penyakit diabetes mellitus (DM) akan makin meningkat. Penyakit ini dapat
menyerang segala lapisan umur dan sosio ekonomi. Dari berbagai penelitian
usia lebih besar dari 15 tahun (Hiswani,2009). Melihat pola pertambahan penduduk
saat ini diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk
berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2 %,
akan didapatkan 3,56 juta pasien Diabetes Mellitus, suatu jumlah yang besar untuk
maka dengan demikian dapat dimengerti bila suatu saat atau lebih tepat lagi dalam
kurun waktu 1 atau 2 dekade yang akan datang kekerapan diabetes di Indonesia akan
tindakan promotif dan preventif yang terintegrasi. Penyakit yang ditangani oleh
dan hipertensi pada pelayanan kesehatan primer sehingga peran dokter pelayanan
primer sangat penting dalam program PROLANIS. Dokter pelayanan primer juga
Selain itu mereka memiliki tugas untuk mengedukasi dan meningkatkan kemampuan
obat untuk penyakit diabetes pasien selama satu bulan, mengingatkan jadwal
penyakit diabetes secara teratur dan terstruktur, pemantauan status kesehatan secara
intensif serta adanya kegiatan kunjungan rumah (home visit) bagi peserta. Dokter
yang direncanakan, karena jika tidak ada komitmen maka program ini akan gagal.
mandiri dapat terwujud secara maksimal. Target ini juga didasarkan pada panduan
bertujuan agar jumlah peserta yang hidup sehat dengan penyakit kronis dapat
dioptimalkan dan peserta yang jatuh pada fase akut atau penyakit menjadi semakin
harus sudah dimulai dari sekarang, salah satunya adalah dengan memberikan
Peran PROLANIS sendiri dapat tampak baik secara nyata atau pun secara tidak
penderita DM. Penyuluhan kesehatan pada penderita DM juga merupakan suatu hal
perkembangan penyakit ke arah yang lebih berat. Penyuluhan tersebut dapat meliputi
beberapa hal, antara lain tentang DM, pengetahuan mengenai pengaturan diet, latihan
fisik atau senam kaki, minum obat dan juga pengetahuan tentang komplikasi,
keluarganya dengan para pengelola/ penyedia layanan kesehatan yang dapat terdiri
dari dokter, perawat, ahli gizi, dan tenaga lain. Oleh karena itu pada program mini
prolanis dengan melihat faktor yang terkait seperti : usia, jenis kelamin, tingkat
Pondok Kopi 1.
1.4 Manfaat Penelitian