Anda di halaman 1dari 10

NASKAH DRAMA

A. Pembagian peran
1. Siti Nur Fitriyani (narator) + (security)
2. Refina Krisjayanti (Perawat)
3. Berlian Veronika (Perawat)
4. Rindiani Arumsari (Perawat)
5. Cahyatika Andini Putri (Pasien)
6. Marlina Putri Lestari (Pasien)
7. Maudy Khasanah (Pasien) + (Keluarga pasien)
8. Wulan Aprilia Kinanthi (Pasien)
9. Rahel Hutapea (Keluarga pasien)
10. Amar Sani Mahendra (Keluarga pasien)

B. Narasi

Siang hari di sebuah Rumah Sakit Jakarta, banyak orang berjalan


kesana kemari untuk mencari pengobatan atau hal lainnya. Siang itu
seorang perawat yang sedang di tugaskan untuk menangani pasien-
pasiennya sedang bersiap untuk menjalankan tugasnya. Setelah
mempersiapkan segala keperluannya, sang perawat bergegas menuju salah
satu bangsal di ruangan yang ditugaskan padanya. Kemudian sampailah
sang perawat di bangsal tersebut dan memulai tugasnya.

Perawat Refina memasuki bangsal mawar untuk cek tekanan darah dengan
pasien yang bernama Ny. Maudy.

Perawat R : Selamat siang Bu.

Pasien M : Siang Sus, ada apa ya ?

Perawat R : Begini Bu, saya mau melakukan pengecekan seperti biasanya.


Pasien M : Oh..ya, silakan.

Perawat R : Baik Bu, tolong tangannya, saya mau mengukur tekanan darahnya..

Pasien M : Gimana Sus tensi saya?

Perawat R : Tekanan darahnya sudah lebih baik dari pada kemarin Bu,

tapi masih belum normal.

Pasien M : Kok belum normal-normal juga sih ?,

saya sudah nggak betah lama-lama disini.

Perawat R : Mohon bersabar ya Bu.

Pasien M : Ya Sus.

Perawat R : Saya permisi dulu ya bu, silahkan istirahat kembali. Semoga lekas

sembuh.

Setelah perawat Refina tadi mengecek kodisi pasien tersebut, dia


melanjutkan tugasnya untuk memeriksa pasien lainnnya bersamaan dengan rekan
perawatnya yang bernama perawat Rindi yang akan memasuki bangsal anggrek
untuk melakukan cek tekanan darah pada pasien yang bernama Ny. Wulan yang
selalu menggunakan Bahasa jawa karena mereka berasal dari jawa.

Perawat Ri : Permisi… Selamat siang Pak, Bu.

Bapak A & Ibu W : Sugeng siang Sus.

Bapak A : Badhe mrekso kondisi estri kulo nggeh sus?.

Perawat Ri : Iya bu.. saya mau mengukur tekanan darah ibu dulu ya?.
Bapak A : Nggeh monggo sus.

Perawat Ri : Bagaimana perasaannya hari ini bu, apa sudah merasa lebih

baik?

Ibu W : Iya Sus, wes rodo penak tapi kok iseh ngelu lemes tur

pengen mutah-mutah terus.

Perawat Ri : Emm begitu…… oh ya bu, maaf sebelumnya, ini

kehamilan yang ke berapa?.

Ibu W : Ingkang nomer kalih sus.

Perawat Ri : Muntah-muntah itu wajar kok Bu, bagi orang sedang hamil,

ini tekanan darahnya masih belum normal Bu, lebih di jaga

lagi kesehatannya, lebih banyak istirahat makan dan

obatnya diminum yang teratur.

Ibu W : Nggeh sus.

Bapak A : Ku loe Bu dungu’ke apa seng di bilang mbak sustere, ibu

harus akeh istirahate.

Ibu W : Nggeh-nggeh Pak.

Perawat Ri : Maaf Bu, ini kok ikannya tidak di makan?

Ibu W : Ulame amis sus?

Perawat Ri : Tapi tidak apa-apa kok Bu, ikannya harus di makan

walapun amis

Ibu W : Kulo wedi kok Sus, mangkeh nek anak ku jadi amis pye
sus?.

Bapak A : Yo kok Sus, kata Ibu saya kalau wong lagi hamil

kuwi pantang makan ikan seng amis-amis, aku kan tidak

mau kalau anak saya nanti jadi amis.

Perawat Ri : Begini Pak, Bu…. sebenarnya memakan ikan tidak apa-apa,

ikan jangan di lihat dari segi amisnya saja, tapi Bapak dan

Ibu juga harus tahu bahwa ikan itumengandung protein dan

zat-zat gizi lain yang sangat diperlukan bagi tubuh dan calon

bayi Ibu.

Bapak A : Tapi sus ?

Perawat Ri : Pak, sungguh tidak apa-apa kok, tugas saya di sini sebagai

perawat dan juga tenaga kesehatan yang lainnya adalah

untuk membantu kesembuhan pasien-pasiennya, kami

tidak akan melakukan suatu tindakan yang akan

membahayakan pasien, jadi tidak perlu khawatir ya Pak Bu.

Bapak A : Ya sus, matur suwun penjelasanipun.

Perawat Ri : Ibu juga jangan kawatir ya, kalau begitu saya permisi dulu,

kalau ada apa-apa tolong hubungi saya atau perawat yang

lainnya, semoga lekas sembuh ya Bu.

Bapak A dan ibu W : Matur suwun sus.

Perawat Ri : Ya sama-sama pak.


Pada saat sore hari, perawat Veron bertugas untuk memeriksa seorang
pasien yang ada di kamar sebelah yang mana dia adalah orang Madura yang sedang
sakit jantung pasien itu bernama Ny. Marlina . Perawat Veron menghampiri pasien
tersebut untuk memberinya suntikan obat.

Perawat V : Selamat sore bu, gimana keadaannya?

Pasien M : Selamat sore dek suster..

Perawat V : Jadi gini bu, saya kesini bermaksud untuk memberikan

suntikan obat sama ibu biar cepet sembuh, mohon

kesediaan ibu untuk saya suntik..

Pasien M : Suntik dek suster.. tpi saya takut takye.

Perawat V : Gak usah takut bu gak sakit kok kayak di gigit semut.

Pasien M : bebebe…. Tetep gak bisa dek suster , saya tetep takut takye.

Perawat V : Gak kenapa-kenapa kok bu biar cepet sembuh.

Disaat perawat Veron membujuk pasien madura tiba-tiba keluarga si pasien


datang menjenguk Ny. Marlina, disaat keluarga masuk di ruangan melihat perawat
Veron sedang membujuk saudaranya itu untuk di suntik dan akhirnya keluarga
Ny.Marlina mencoba membantu perawat zulfa agar mau di suntik.

Keluarga 2 : Selamat sore.

Perawat V : Selamat sore.


Keluarga 1 : Ini kenapa sus sodara saya takye..?

Perawat V : Jadi gini saya kesini bermaksut untuk memberikan suntikan

obat kepada ibu Marlina, tapi ibu Marlina tidak mau saya

suntik, mohon bantuannya ya bu..biar ibu Marlina mau saya

suntik.

Keluarga 2 : Oalah jadi gitu takye.

Keluarga 1 : Kenapa bu tak mau di suntik takye?

Pasien M : Saya takut dek, sama tu rum jarum suntik takye.

Keluarga 2 : Kenapa takut bu, tak usah takut takye biar pat cepat

sembuh bu.

Pasien M : Ya sudah dek, saya mau di suntik takye.

Setelah keluarga pasien membujuk Ny Marlina dan pada akhirnya Ny.


Marlina mau untuk di suntik oleh perawat Veron, setelah perawat menyuntikan
obat kepada Ny. Marlina perawat pun pergi. Tapi setelah perawat Veron keluar dari
ruangan keluarga pasien Ny. Marlina malah gaduh dan membuat pasien lain
merasa terganggu, dan perawat pun datang untuk mencoba menenangkan suasana
tersebut.

Perawat V : Permisi, ini ada apa ya bu kok rame ?.


Keluarga 1 : oh tak ada apa-apa dek,

Perawat V : Maaf ya bu, tolong jaga ketenangan, karena suara gaduh

keluarga ibu mengganggu pasien lain.


Keluarga 2 : Bebebebe….. tidak bisa takye, saya tidak berisik. Saya

sudah biasa takye.

Perawat V : Maaf bu, tapi suara ibu sangat keras dan mengganggu

suasana rumah sakit.

Keluarga pasien tidak menghiraukan perkataan perawat tersebut dan tetap


saja gaduh. Akhirnya perawatpun keluar untuk memanggil bagian keamanan untuk
menenangkan keadaan tersebut.

Perawat V : Pak tolong kesini sebentar.

Security : Iya bu ada apa, ada yang bisa saya bantu ?.

Perawat V : Tolong dibantu untuk menenangkan kegaduhan di ruang.

Security : Iya bu.

Kemudian perawat dan security tersebut menuju ruangan.

Security : Bu tolong jaga ketenangan ya.

Keluarga 1 : Bebeebeb.. apa lagi takye ?, kami sudah tenang pak.

Keluarga 2 : Iya takye,, kenapa suster kemari lagi takye ?.

Perawat V : Maaf bu, saya tadi sudah mengingatkan keluarga ibu untuk

tenang tapi keluarga ibu tetap saja gaduh.

Security : Iya bu tolong ya jaga ketenangan.


Keluarga 1 : Perasaanmu saja takye.

Security : Maaf ya bu, kalau keluarga ibu tidak bisa tenang lebih baik

keluarga ibu keluar, kasian pasien lain.

Keluarga 2 : Ya sudah,, ayo kita keluar .

Akhirnya keluargapun keluar setelah security dan perawat menegur mereka,


dan suasanapun menjadi tenang kemudian perawat Refina memasuki kamar di
depan ruangan tadi dengan pasien yang bernama Ny.Cahya dengan fraktur femur.

Perawat R : Selamat malam bu, saya suster Refina , sesuai kontrak

kemarin hari ini ibu akan dilakukan rontgen, untuk

mengetahui kondisi tulang ibu dan sekarang saya akan

mengantar ibu ke radiologi. Apa ibu sudah siap?.

Ibu C : Tapi suster, apa boleh rontgennya nanti saja?.

Perawat R : Ada apa bu? Apa ada masalah?.

Ibu C : Begini sus, sekarang kan jamnya saya melakukan ibadah

sholat magrib.Apa boleh saya melakukan ibadah terlebih

dahulu sebelum di rontgen karena jamnya sudah mepet ?.

Perawat R : Tentu boleh bu.

Ibu C : Terima kasih suster, tapi bagaimana cara saya sholat sus

kaki saya kan tidak bisa di gerakkan?.


Perawat R : Karena kaki ibu belum pulih, ibu masih bisa melakukan

sholat di atas tempat tidur.

Ibu : Oh ya sus saya lupa,terima kasih suster sudah

mengingatkan.

Perawat : Sama sama bu, mari saya bantu atur posisinya biar nyaman.

Setelah membantu Ny. Cahya melaksanakan sholat ,perawat bergegas mengantar


Ny. Cahya ke radiologi.
A. Kesimpulan

Perawat menjalankan tugasnya dengan memberikan pelayanan


berdasarkan kode etik, melakukan segala tindakan sesuai dengan nilai norma-
norma, nilai budaya dan nilai agama. Ketiga hal tersebut saling berhubungan
guna membangun hubungan interpersonal antara perawat dengan pasien,untuk
menunjukkan adanya sikap menghargai,peduli dan saling percaya serta
mendukung dalam perkembangan kesehatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai