Anda di halaman 1dari 96

I

TUGAS AKHIR PROGRAM

Jawaban KASUS I

a. Empat peristiwa penting yang dapat menimbulkan masalah :


1). Alat peraga (globe) hanya ditaruh dimeja saja, dan sama sekali tidak
digunakan
2). Dalam menyampaikan materi pelajaran hanya menggunakan satu
metode ceramah.
3). Setelah selesai pelajaran pak Andi memberi kesempatan pada anak2
untuk bertanya namun
tidak ada yang bertanya dan Pak Andi langsung menyimpulkan bahwa
anak2 sudah
memahami pelajaran yang telah Pak Andi sampaikan.
4.) Ketika anak-anak bekerja menyelesaikan tugas mengerjakan soal, Pak
Andi keluar kelas.

b. Dari peristiwa tersebut maka dapat menimbulkan masalah sbb


1). Dengan membawa alat peraga sebenarnya telah menarik perhatian
anak, dengan kata lain perhatian anak sudah mulai terpusat , namun
karena alat peraga tersebut tidak digunakan semestinya maka ketika guru
menerangkan / menjelaskan sesuatu perhatian anak sangat kurang karena
telah terpusat pada alat peraga maka praktis penjelasan guru nyaris tidak
dapat masuk ke dalam fikiran anak.
2). Sebagian besar materi pembelajaran IPA dapat dibuktikan dengan
demontrasi maupun praktik sehingga anak akan mudah menangkap konsep
konsep yang akan dipelajarinya. Namun karena hanya diberikan dengan
menggunakan metode ceramah maka dapat menimbulkan verbalisme,
kebosanan dan sejenisnya.
3). Mengambil kesimpulan bahwa hanya karena anak diberi kesempatan
untuk bertanya namun anak hanya diam saja berarti anak sudah mengerti,
adalah sangat keliru sebab “kediaman” anak2 ada beberapa kemungkinan.
Antara lain :
- anak tidak paham/tidak mengerti apa yang baru saja dijelaskan oleh guru
- anak benar2 tidak tahu / tidak paham apa yang ditanyakan
- anak enggan bertanya karena tidak ada kesempatan untuk bertanya.
- anak paham . mengerti benar apa yang telah didengarnya.
Hal ini sangat membahayakan bagi proses pembelajaran.
4). Ketika anak-anak bekerja menyelesaikan tugas mengerjakan soal, Pak
Andi keluar kelas. Menyelesaikan tugas disini adalah bagian dari proses
pembelajaran, seingga guru harusnya selalu mendampingi anak anak
sebagai suatu proses pembimbingan. Keberadaan guru sangat diperlukan
karena harus mengarahkan anak dalam mengerjakan tugas sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Jika anak-anak dibiarkan begitu saja
mengerjakan tugas tanpa bimbingan guru maka tidak menutup

[Type text]
I

kemungkinan tujuan pembelajaran akan tidak berhasil karena ketika anak


menemui kesulitan dia tidak bisa bertanya kepada guru sebagai satu-
satunya nara sumber.

c. Segi positif dan negative dari metode ceramah


Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah.
Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan.
a. Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan.
Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan
yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau
peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara
guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi
pelajaran yang banyak
dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu
yang singkat.
c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu
ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena
sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan
ceramah.
e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih
sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau
tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat
menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah
dapat dilakukan.

Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa


kelemahan, di antaranya:
a. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas
pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling
dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya,
sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai
guru.
b. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme.
c. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah
sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun
secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali
tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya me-
layang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru
tidak menarik.
d. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa

[Type text]
I

sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi
kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya,semua
itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

KASUS II KASUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Jawaban Tuas I
a. Tiga masalah yang dihadapi Bu Ratnasari dalam pembelajaaran Bahasa
Indonesia :
1. Siswa tidak mampu memahami isi bacaan yang berasal dari sebuah
teks.
2. Siswa tidak mempu menceriterakan kembali isi bacaan.
3. Siswa tidak mampu membuat kesimpulan dari isi bacaan
b. Tiga penyebab yang menimbulkan masalah antara lan :
1. Siswa hanya disuruh membaca dalam hati saja suatu teks / bacaan
2. Siswa hanya disuruh menceriterakan kembali isi bacaan
3. Siswa disuruh membuat kesimpulan sendiri dari isi bacaan
c. Dua segi negative dalam pembelajaran tersebut di atas antara lain :
1. …
2. …

KASUS III
Jawaban Tugas 1
a. Kelemahan Pembelajaran Pak Fadil antara lain:
1. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang
siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
2. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga
kesimpulan menjadi kabur.
3. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
4. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat
emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak
yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim
pembelajaran.
b. Untuk menutupi kekurangan metode pembelajaran tersebut maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi antara
lain :
1. Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi
kelancaran diskusi.
2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya
menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai
dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
3. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetap-

[Type text]
I

kan.
4. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau
iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagainya.
5. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi
untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

c. Kelebihan Metode Diskusi :


1. Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif,
khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
2. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
3. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau
gagasan secara verbal.
4. Diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

LAPORAN PEMBIMBINGAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )


MELALUI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )
UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 LIMBANGAN SEMESTER II KELAS IV

[Type text]
I

Oleh :
Kusnaeni
NIM 816573671

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ SEMARANG )
POKJAR KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI
2010

LAPORAN PEMBIMBINGAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )


MELALUI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )
UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 LIMBANGAN SEMESTER II KELAS IV

Oleh :

[Type text]
I

Kusnaeni
NIM 816573671

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ SEMARANG )
POKJAR KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI
2010

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : Kusnaeni


NIM : 816573671
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan
Ulujami kabupaten Pemalang
Jumlah Pembelajaran : Pra siklus dan 2 Siklus Perbaikan
Pembelajaran
Tempat : SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan
Ulujami
Pelaksanaan : 16 Februari 2010 sampai 4 Maret 2010
Mata Pelajaran : Eksak ( IPA ) dan Non Eksak ( IPS )
1. Mata Pelajaran IPA : a. Prasiklus tanggal 16 Februari 2010
b. Siklus I tanggal 23 Februari 2010
c. Siklus II tanggal 2 Maret 2010
2. Mata Pelajaran IPS : a. Prasiklus tanggal 18 Februari 2010

[Type text]
I

b. Siklus I tanggal 25 Februari 2010


c. Siklus II tanggal 4 Maret 2010

Masalah yang menjadi fokus perhatian :


1. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
● Apakah penggunaan media benda konkret berupa balon bola paku meja
dan kursi yang berhubungan dengan gaya yang disertai penjelasan tentang
jenis – jenis gaya , dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
2. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
● Apakah penggunaan media gambar Presiden Soekarno – Hatta dan gambar
lambang koperasi yang disertai penjelasan guru tentang pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,siswa dapat
termotivasi dalam pembelajaran ?

Pemalang, Mei 2010


Mengetahui
Dosen pembimbing / Supervisor, Mahasiswa,

Drs. H.Suyatno,M.Pd Kusnaeni


NIP 19510101 198103 1 004 816573671

[Type text]
I

MOTTO

1. Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang - orang yang beriman ( QS. Ali Imron : 139 )
2. Katakanlah, “ Adakah sama antara orang – orang yang berilmu
pengetahuan dengan orang – orang yang tidak berilmu pengetahuan ?
Sesungguhnya orang – orang yang berakallahyang dapat menerima
peringatan”.
3. Tiada kata yang paling indah selain do’a.
4. Persahabatan itu adalah cinta sejati, tapi cinta sejati bukanlah
persahabatan.

[Type text]
I

PERSEMBAHAN

Laporan Pembimbingan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )


kupersembahkan untuk :
1. Ibu dan Bapak tercinta ( Ibu Suci dan Bapak Wahyani ) yang telah
memberi motivasi dan senantiasa mendorong untuk tetap bersemangat.
2. Anakku tercinta, Henry Prasetya Ferdiansyah yang selalu membuatku
untuk selalu tetap bersemangat.
3. Teman – temanku sekelompok yang selalu memberi pengarahan

[Type text]
I

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah
melimpahkan rahmat taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )
pada program S I PGSD Universitas Terbuka. Laporan ini berisi dua bagian,yaitu
penelitian di bidang eksak ( IPA ) dan non eksak ( IPS )
Dalam laporan ini penulis paparkan hasil pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang penulis lakukan
berdasarkan hasil kajian pustaka kemudian ditindak lanjuti dengan perencanaan,

[Type text]
I

tindakan, pengamatan,dan refleksi. Penulis juga mendapat bimbingan dan arahan


dari dosen pembimbing / supervisor serta saran, pendapat dan masukan teman
sejawat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari keberhasilan ini. Selain itu,
laporan ini ditulis guna melengkapi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional, program S I Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka ( UT ).
Dalam proses penelitian dan penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah
membantu penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs.H.Suyatno,M.Pd. selaku dosen pembimbing / supervisor
perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA dan IPS.
2. Bapak Warkoyo, A.Ma. Pd. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 02
Limbangan yang telah memberi izin dan fasilitas sehingga pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas berjalan dengan lancar
3. Ibu Dina Hikmah Safariyah, A.Ma. selaku teman sejawat yang membantu
observasi dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
4. Para Dosen UPBJJ-UT semarang yang telah memberi kuliah bekal
pengetahuan yang berguna dalam penulisan laporan ini.
5. Teman sekelompok dan semua pihak yang tak dapat kami sebut satu
persatu yang ikut berperan untuk kesuksesan pelaksanaan dan laporan
Penelitian Tindakan Kelas.
Penulis sangat berharap kritik dan saran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Semoga melalui penelitian ini sanggup meningkatkan minat belajar
siswa kelas IV SD Negeri 02 Limbangan khususnya pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Selanjutnya apabila formula yang ditulis dalam sebuah penelitian yang telah
diterapkan dalam pemecahan masalah maka akan menjadi khasanah penularan
karya ilmiah yang dapat membantu dalam peningkatan mutu pendidikan.
Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan rahmat taufik dan hidayahNya
kepada kita dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa terutama dalam
mempersiapkan peserta didik berotak cerdas dan berakhlak mulia,amin.

[Type text]
I

Wasaalamu’allaikum Wr.Wb

Pemalang, Mei 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………… i


Lembar Pengesahan…..………………………………………………………….. ii
Motto ………………………………………………………..………..…………iii
Persembahan ……………………………………………………………………iv
Kata Pengantar ………………………………………………...………… v
Daftar Isi …………… ……………………………………………………vi

BAGIAN I
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan

[Type text]
I

media benda konkret Semester II Kelas IV SD Negeri 02 Limbangan Kecamatan


Ulujami Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
B. Deskripsi Persiklus
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

BAGIAN II
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Upaya guru meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan metode


sosiodrama Semester II Kelas IV SD Negeri 02 Limbangan Kecamatan Ulujami
Kaupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

BAB I `

[Type text]
I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
B. Deskripsi Persiklus
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAGIAN I

UPAYA GURU UMTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET SEMESTER II
KELAS IV SD NEGERI 02 LIMBANGAN KECAMATAN ULUJAMI
KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

[Type text]
I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses
belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini
berlangsung melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan
mengalami proses perkembangan kearah yang lebih baik dan bermakna.
Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses belajar
mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui tahapan-
tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga menjadi pribadi
yang percaya diri,inovatif dan kreatif, ( Surya, 1992 : 179 )
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu disiplin ilmu
yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis,sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
berupa fakta - fakta,konsep - konsep atau prinsip - prinsip saja tetapi yang
merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu pesarta
didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk
mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah.
Berdasarkan observasi di lapangan adanya temuan bahwa
kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran saat ini
cenderung masih dominan, aktifitas guru masih saangat besar
dibandingkan dengan aktifitas siswa yang masih rendah kadarnya. Ketika
proses belajar mengajar hendaknya terjalin hubungan yang sifatnya
mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya menyampaikan materi
tetapi sebagai figur yang dapat merangsang perkembangan siswa,

[Type text]
I

sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum 2006 ( KTSP ) mata IPA di


SD / MI pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (
scientific inquiri ) untuk meumbuhkan kemampuan berpikir,bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan
pada pemberian pengalaman langsung penggunaan dan pengembangan
ketrampilan proses dan sikap ilmiah dalam hal ini seorang guru harus
memiliki kompetensi yang cukup sebagai pengelola pembelajaran.
Seorang guru yang memiliki kompetensi diharapkan akan lebih baik dan
mampu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang efektif,sehingga
hasil belajar siswa akan optimal.
Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana upaya guru menciptakan
pembelajaran yang optimal dengan komunikasi multi arah, meningkatkan
aktifitas,meningkatkan penguasaan konsep,meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, dan meningkatkan prestasi belajar siswa ?
Sehubungan dengan hal di atas metode mengajar yang digunakan oleh
guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan
materi yang diajarkan. Dengan metode yang variatif inilah siswa akan
bergairah dalam belajar secara inovatif dan kreatif. Metode mengajar yang
digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran pross belajar.
Pembelajaran IPA pada pelaksanaanya haruslah diupayakan dalam kondisi
pembelajaran yang kondusif dalam arti pembelajaran itu harus bersifat
aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan maka dari itu peranan
dan fungsi guru dalam pembelajaran harus dapat memberikan warna dan
bentuk terhadap proses pembelajaran dan dapat menciptakan situasi kelas
yang kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
optimal,sebagaimana dikemukakan oleh User Usman ( 2000 : 31 ) bahwa
belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman yang lebih abstrak.
Galton dan harlen ( yasbiati. 2005 : 27 ) mengemukakan bahwa secara

[Type text]
I

global dimensi yang hendak dicapai oleh serangkaian tujuan kurikuler


pendidikan sains ( IPA ) dalam kurikulum pendidikan dasar adalah
mendidik anak agar memahami konsep sains, memiliki ketrampilan ilmiah
dan religius. Keilmiahan dan tujuan pendidikan IPA sebagaimana
dipaparkan di atas sudah tentu tidak serta merta dapat dicapai oleh materi
pelajaran IPA, melainkan dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan di
dalamnya dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran , siswa dilatih
melakukan kegiatan yang dilakukan dalam memperoleh ilmu pengetahuan
untuk menemukan konsep - konsep serta menerapkanya dalam kehidupan
sehari - hari.
Siswa akan lebih muda memahami suatu konsep jika belajar menemukan
sendiri dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut sehingga
terjadi suasana belajar yang menyenangkan sebagaimana dikemukakan
oleh Uzer Usman ( 2000 : 31 ) bahwa pengajaran yang menggunakan
verbalisme tertentu akan cepat membosankan, sebaliknya pengajaran akan
lebih menarik bila siswa gembira belajar karena merasa tertarik dan
mengerti pelajaran yang diterimanya.
Tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan (life skill )
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, khususnya di
Sekolah Dasar. Apakah kompetensi dasar telah tercapai ? Jawaban
terhadap pertanyaan ini dapat bervariasi antara guru yang satu dengan guru
yang lain dan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran
lainnya. Pengalaman penulis dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar ’’ Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( tarikan
/ dorongan ) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda’’ dikelas IV
SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang,
pada Semester II tahun pelajaran 2009 / 2010, menunjukkan bahwa
penguasaan siswa terhadap materi ini masih rendah.
Untuk mengetahui secara rinci kekurangan – kekurangan yang dialami n

[Type text]
I

yang siswa, penulis melakukan refleksi diri dengan menjawab pertanyaan


– pertanyaan yang dimaksud adalah :
1. Bagaimana perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran ?
2. Bagaimana ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran ?
3. Bagaimana keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan siswa ?
4. Apakah siswa berani mengemukakan pertanyaan dari hal – hal yang
belum dimengerti ?
5. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecah masalah ?
6. Bagaimana kemampuan siswa dalam diskusi kelompok ?
7. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja
siswa tentang gaya ?
8. Bagaimana hasil ulangan siswa ?
Dari jawaban atas pertanyaan refleksi diketahui berbagai kekurangan
dalam pembelajaran yaitu :
1. Siswa sering melihat keluar dan kurang memperhatikan pelajaran.
2. kbermain dalam mengadakan percobaan
3. Siswa kurang berani dalam menjawab pertanyaan guru.
4. Siswa tidak berani dalam bertanya hal - hal yang belum dimengerti.
5. Siswa kurang mampu dalam memecahkan masalah.
6. Siswa kurang mampu dalam berdiskusi kelompok.
7. Siswa tidak mampu menyelesaikan lembar kerja siswa tentang gaya.
8. Hasil ulangan siswa rendah.
Dari jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
masih rendah. Indikator rendahnya hasil belajar siswa adalah hasil ulangan
siswa rendah. Minimnya prestasi belajar siswa tidak terlepas dari perilaku
proses pembelajaran yaitu banyak siswa sering melihat ke luar dan tidak
memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang berani menjawab
pertanyaan guru. Siswa tidak berani bertanya hal - hal yang belum
dimengerti. Siswa kurang mampu memecahkan masalah. Siswa tidak
mampu melakukan diskusi dengan benar dalam penyelesaian lembar kerja

[Type text]
I

siswa tentang gaya . Siswa banyak yang salah dalam menjawab soal – soal
ulangan yang diberikan guru.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang masalah yang diuraikan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengunaan media
benda – benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA khususnya pada konsep gaya ?
Dari rumusan masalah di atas dapat diperjelas dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya.
2. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media benda –
benda konkret ?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menerapkan
media alat peraga benda – benda konkret ?
C. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas penelitian bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya
sebelum guru menggunakan media benda – banda konkret dalam
pembelajaran .
2. Untuk mengetehui bagaimana proses pembelajaran dengan
menggunakan media benda – benda konkret.
3. Untuk mengetehui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah
guru menggunakan media benda – benda konkret dalam pembelajaran.
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada siswa pihak yang terkait, secara khusus manfaat penelitian
ini yaitu :
1. Bagi siswa
a. Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemuken hal – hal baru

[Type text]
I

bagi dirinya dalam pembelajaran IPA.


b. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran
berlangsung.
c. Dapat mempermudah penguasaan konsep,memberikan pengalaman
nyata, memberikan dasar – dasar berfikir konkret sehingga
mengurangi verbalisme, meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi guru
a. Untuk meningkatkan profesionalisme guru
b. Meningkatkan tingkat kepercayaan diri bagi seorang guru.
c. Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan dan
ketrampilan merancang metode yang tepat dsn menarik serta
mempermudah proses pembelajaran melalui media benda – benda
konkret.

3. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan Sekolah,
serta kondusifnya iklim pendidikan disekolah, khususnya
pembelajaran IPA dan umumnya seluruh mata pelajaran yang ada
di Sekolah.
b. Dapat memberi masukan dalam pelaksanaan pendidikan.

4. Bagi peneliti memberikan gambaran yang jelas tentang efektifitas


pembelajaran IPA dengan menggunakan media benda – benda konkret
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

[Type text]
I

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, guru harus melakukan tugas


sesuai dengan perannya dan mengelola berbagai aspek keaktifan pembelajaran
secara memadahi.
A. Peran Guru dalam Kegiatan Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan oleh dikuasainya tujuan
pembelajaran oleh siswa. Kita mengakui bahwa salah satu faktor keberhasilan
dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif tidak dapat
muncul dengan sendirinya tetapi guru harus menciptakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
Banyak peran yang harus dimainkan guru dalam upaya melaksanakan
pembelajaran yang efektif. Secara umum tugas guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah sebagai fasilitator, yang bertugas menciptakan situasi
yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. Sebagaimana
dikatakan Wrigh (dalam Suciati, dkk, 2003) guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai fasilitator, ada dua tugas yang harus dilaksanakan guru
dalam kegiatan pembelajaran efektif. Kedua tugas tersebut adalah sebagai
pengelola pembelajaran (instructor pengajar) dan sebagai pengelola kelas
(manager). Sebagai pengelola pembelajaran, guru bertugas untuk menciptkan
kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan

[Type text]
I

pembelajaran yang optimal. Sedangkan sebagai pengelola kelas, guru


bertugas untuk menciptakan situasi kelas yang memungkinkan terjadinya
pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut saling berkaitan satu sama
lain. Pada saat guru memainkan perannya sebagai pengajar, guru juga
memainkan perannya sebagai manager. Pada saat guru bertindak sebagai
manusia sumber, guru menyajikan informasi kepada siswa (sebagai pengajar).
Agar siswa mau memperhatikan penjelasan, guru hendaknya menunjukkan
semangat dalam menyampaikan informasi tersebut (sebagai manajer).
1. Peran Guru sebagai Pengajar (Instuctor)
Sebagai pengajar, guru dituntut menciptakan kegiatan
pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran
secara optimal. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar, guru
harus memainkan berbagai peranan, diantaranya sebagai manusia
sumber, komunikator, mediator, pembimbing dan penilai.
Sebagai manusia sumber, guru dituntut untuk memiliki segala
informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru
sebagai manusia sumber masih menjadi sorotan utama di masyarakat.
Masyarakat, termasuk siswa, menganggap bahwa apa yang ditanyakan
akan selalu dapat dijawab oleh guru. Kenyataan ini menuntut guru untuk
menguasai materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam kaitannya dengan perannya sebagai manusia sumber, guru
juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga
informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa (sebagai komunikator).
Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran
berpengaruh terhadap perhatian siswa. Berkenaan dengan itu, materi
pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa
ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat Slavin, (dalam
Suciati, dkk, 2003). Perhatian siswa akan terbagi bahkan bisa hilang
apabila materi pelajaran dibahas secara monoton. Oleh karena itu guru
dituntut untuk menggunakan berbagai metode dan media yang bervariasi

[Type text]
I

agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.


Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, guru hendaknya
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik melalui kegiatan
Tanya jawab maupun melalui kegiatan kelompok, diskusi atau kerja
kelompok. Dalam kegiatan semacam itu guru dituntut berperan sebagai
pengarah (mediator).

Sebagai moderator, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai


berikut :
1. Memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran.
Dalam hal ini guru hendaknya menjaga agar tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal. Kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk
memusatkan perhatian siswa, diantaranya :
a. Menyampaikan tujuan pada awal kegiatan pembelajaran;
b. Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang terjadi dalam
pembahasan atau kegiatan kelompok. Apabila terjadi
penyimpangan, guru hendaknya mengarahkan siswa agar kembali
ke tujuan semula;
c. Menerangkan hasil pembahasan atau diskusi/kerja kelompok pada
tahap-tahap tertentu sebelum dilanjutkan pada tugas berikutnya.
2. Memberikan kesempatan berpartisipasi.
Dalam kegiatan kelompok atau Tanya jawab, tidak jarang terjadi
monopoli pembicaraan atau kegiatan oleh seorang atau beberapa
orang siswa. Agar pembahasan atau kegiatan kelompok merupakan
hasil semua siswa, semua siswa harus terlibat dan mendapat
kesempatan mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan. Guru
hendaknya memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Usaha yang dapat dilakukan

[Type text]
I

guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi diantaranya :


a. Memancing urunan siswa yang pendiam dengan mengajukan
pertanyaan yang langsung ditujukan kepada siswa tersebut secara
bijaksan;
b. Mencegah terjadinya pembicaraan serentak;
c. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli
pembicaraan;
d. Mendorong siswa untuk saling mengomentari pendapat siswa lain
Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran oleh
siswa, guru hendaknya melakukan evaluasi. Melakukan evaluasi
merupakan tugas guru sebagai penilai atau evaluator. Dalam
memainkan perannya sebagai penilai guru dituntut untuk melakukan
kegiatan yang bertujuan yang telah dirumuskan atau belum. Penilaian
ini tidak hanya dilakukan terhadap penguasaan siswa terhadap materi
yang dipelajari tetapi juga terhadap proses belajar yang telah
dilakukan siswa. Menilai kemampuan siswa tidak hanya dilakukan
melalui tes, tetapi juga dapat melalui tugas atau pekerjaan rumah.
Di samping guru menilai keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, guru juga harus menilai keefektifan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Melalui evaluasi ini, dapat
diketahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Hasil evaluasi ini tidak dijadikan pedoman dalam
mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
selanjutnya. Pada pelaksanaan evaluasi formatif, yang dilaksanakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung atau pada akhir
pembelajaran, dapat diketahui bahwa tidak semua siswa menguasai
materi pada waktu yang bersamaan. Ada siswa yang telah mencapai
kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, ada juga siswa yang belum
mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan. Siswa yang belum
mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan memerlukan bantuan

[Type text]
I

guru untuk mencapai target yang diharapkan. Guru perlu membantu


kelompok siswa ini karena masalah-masalah yang dihadapi siswa
tersebut akan menghambat proses belajar berikutnya apabila tidak
segera diatasi. Disinilah peran guru sebagai pembimbing dibutuhkan.
Dalam melaksanakan perannya sebagai pembimbing guru dituntut
untuk mengamati dan mengidentifikasikan kesulitan yang dihadapi
siswa dan berusaha membantu siswa untuk memecahkan sendiri
masalahnya.
Agar kegiatan pembelajaran berlangsung lancar dan sesuai
dengan tujuan, guru hendaknya mengatur dan memonitor kegiatan
dari awal sampai akhir. Dalam hal ini guru berperan sebagai
organisator. Kegiatan yang dapat dilakukan guru sebagai organisator,
diantaranya :
1. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas atau kegiatan
yang dilaksanakan selama pembelajaran;
2. Melaksanakan kegiatan yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan
alokasi waktu yang tersedia;
3. Mengorganisasikan siswa sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan;
4. Memonitor kegiatan yang dilakukan siswa selama kegiatan
pembelajaran sehingga guru akan selalu siap membantu apabila
ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar;
5. Mengakhiri suatu kegiatan dengan menyimpulkan tentang hasil
belajar yang dicapai siswa;

2. Peran Guru sebagai Manajer


Peran guru sebagai manager sebagaimana sebagaimana dinyatakan
oleh Wrigh (dalam Suciati, 2003), guru harus menciptakan siatuasi kelas
yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang efektif. Oleh karena
itu, tugas utama guru sebagai manajer adalah memotivasi siswa yang

[Type text]
I

kurang memiliki motivasi belajar sehingga mereka terdorong untuk


berpartisipasi aktif dalam belajar. Banyak hal yang dapat dilakukan guru
dalam memainkan perannya sebagai manajer. Berikut ini adalah beberapa
hal yang harus dilakukan guru dalam kaitannya dengan memotivasi siswa
belajar.
1. Menunjukkan sikap yang positif terhadap siswa
Dalam setiap kegiatan pembelajaran sering kali guru
mendapatkan siswa yang membutuhkan bantuan guru untuk
menyelesaikan tugas belajarnya. Agar siswa tidak merasa rendah
diri dalam kegiatan belajarnya, guru hendaknya memberikan
dorongan dan penguatan terhadap segala usaha yang telah
dilakukan siswa tersebut. Dengan adanya perhatian guru terhadap
segala usahanya, siswa akan termotivasi untuk lebih giat belajar
dan bekerja.
Selama itu guru hendaknya menanggapi secara positif setiap
pertanyaan dan pernyataan yang diajukan siswa bagaimanapun
bentuknya. Dengan adanya tanggapan positif dari guru terhadap
pertanyaan atau pendapat yang diajukan, paling tindakan siswa
tidak akan ragu-ragu mengemukakan pendapatnya sehingga siswa
akan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai, dan


menarik bagi siswa.
Tugas atau kegiatan yang dilaksanakan harus berkaitan
dengan tujuan dan materi pelajaran. Siswa tidak akan terdorong
untuk mengerjakan tugas-tugas yang tidak mengarah pada tujuan
meskipun mereka mengetahui bahwa mereka akan berhasil. Tugas
atau kegiatan yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran akan
membentuk keyakinan siswa bahwa nereka akan berhasil dalam
melaksanakan tugas yang diberikan apabila mereka mengerjakan

[Type text]
I

dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, tugas atau kegiatan yang dilaksanakan hendaknya
berkaitan dengan penerapan pengetahuan dan ketrampilan yang
baru untuk memecahkan suatu masalah. Siswa akan terdorong
untuk menyelesaikan tugas apabila melihat kesesuaian antara
kebutuhan mereka dengan tugas-tugas yang diberikan. Disamping
itu tugas atau kegiatan yang dilakukan siswa harus sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa. Tugas yang diberikan hendaknya
memungkinkan siswa berhasil tanpa harus membuat tugas tersebut
terlalu mudah untuk beberapa siswa. Siswa tidak akan tertarik pada
tugas atau kegiatan yang terlalu mudah. Sebaliknya segala sesuatu
yang menyebabkan kegagalan akan dihidari oleh semua orang.
Oleh karena itu sebaiknya memberi tugas atau kegiatan yang
menantang bagi siswa sehingga mereka terdorong untuk
melaksanakan tugas atau kegiatan tersebut.
3. Menunjukkan semangat mengajar
Guru yang menunjukkan kehangatan dan keantusiasan dalam
mengajar akan memudahkan terciptanya iklim kelas yang
menyenangkan. Kehangatan dan keantusiasan guru akan
menjadikan kegiatan pembelajaran lebih efektif. Disamping itu
keantusiasan yang ditunjukkan guru dalam mengajar akan menular
pada siswa karena karena contoh merupakan hal yang ampuh
dalam menuntut seseorang untuk melakukan sesuatu yang diminta
guru kalau guru itu sendiri menunjukkannya. Dengan melihat guru
bersemangat dalam mengajar dengan sendirinya siswa juga akan
termotivasi untuk belajar. Sebaliknya kalu guru tidak bersemangat
dalam mengajar, siswa juga akan malas untuk belajar.

4. Menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi


pembelajaran yang efektif

[Type text]
I

Penerapan disiplin tidak berarti siswa harus bekerja tanpa


suara atau duduk dengan melipat tangan di atas meja. Guru dapat
memebri kebebasan kepada siswa untuk melakukan tugas
belajarnya asal tidak mengganggu siswa lain atau kelas lain yang
sedang belajar.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif


dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar
siswa dan melakukan kerja sama
Kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa
berinteraksi satu sama lain adalah kegiatan kelompok. Melalui
kegiatan kelompok siswa dapat berbagi pengalaman dan belajar
dari pengalaman siswa lainnya. Dalam kegiatan kelompok,
pengalaman siswa merupakan sumber yang penting. Menggunakan
pengalaman dan pengf siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak
hanya berguna dalam memecahkan suatu masalah tetapi juga dapat
meningkatkan kepuasan siswa. Memberikan kesempatan kepada
siswa yang telah menguasai materi pelajaran untuk membantu
memecahkan masalah-masalah siswa lainnya dapat menyebabkan
siswa merasa dirinya penting dan menyadarkan mereka bahwa
mereka memiliki sesuatu yang bermanfaat untuk dibagikan.

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri


sendiri
Dengan menilai diri sendiri siswa akan termotivasi untuk
bekerja labih giat karena mereka dapat menilai sendiri apakah dia
telah berhasil atau belum. Kegiatan evaluasi diri dapat berlangsung
apabila guru memberi tahu kepada siswa apa yang harus dicapai
oleh siswa serta memberi tahu kriteria keberhasilan sehingga siswa
tinggal membandingkan apa yang telah diperolehnya dengan

[Type text]
I

kriteria yang dituntut.

7. Memberikan balikan positif terhadap hasil kerja siswa


Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan kepada siswa,
guru harus memberikan komentar terhadap hasil kerja siswa. Guru
hendaknya memberikan penjelasan yang menguatkan terhadap
hasil kerja siswa yang benar dan penjelasan yang mengoreksi
hasilkerja siswa yang salah. Penjelasan- penjelasan ini akan
membantu siswa memahami mengapa hasil kerjanya benar dan
salah. Dengan mengetahui bahwa pekerjaannya benar, siswa akan
merasa usahanya dihargai. Sedangkan balikan terhadap
kesalahannya akan menambah motivasi kepada siswa untuk
memperbaiki kesalahannya.

8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh


kebanggaan dari hasil kerjanya
Setiap siswa mengharapkan adanya pengakuan positif
terhadap hasil kerja mereka. Siswa akan memandang dirinya
mampu dalam bidang tertentu apabila mereka mendapat pengakuan
akan keberhasilannya. Oleh karena itu guru hendaknya
memberikan penghargaan terhadap siswa yang berhasil dalam
melakukan tugas belajarnya.
Disamping memberikan komentar terhadap keberhasilan
kerja siswa, pengakuan terhadap keberhasilan siswa dapat
dilakukan dengan memajang hasil kerja siswa di dinding. Dengan
melihat hasil kerjanya siswa akan merasa bangga bahwa hasil
kerjanya dihargai. Memperoleh pengakuan umum memberikan resa
aman pada diri siswa dan penguatan yang membantu siswa
memandang dirinya bahwa dirinya mampu.
Itulah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam

[Type text]
I

melaksanakan perannya sebagai manajer pembelajaran. Dari uraian


diatas tampak bahwa peran yang dilakukan guru sebagai pengajar
dan manajer dalam pembelajaran berkaitan satu sama lain. Peran
yang satu menunjang bahkan merupakan persyarat bagi
pelaksanaan peran yang lain. Oleh karena itu, guru hendaknya
mampu memainkan peran-peran tersebut secara utuh.

B. Pengelolaan Akitivitas Pembelajaran


Selain beberapa peran guru di atas, dalam pembelajaran IPA yang
efektif guru dapat mengelola pembelajaran untuk dapat membantu siswa
mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif dilakukan
melalui berbagai aktifitas, seperti pemanfaatan alat peraga yang memadai,
demonstrasi yang menghantarkan siswa memahami konsep yang dipalajari,
tanya jawab untuk merangsang siswa memahami konsep yang dibahas dalam
pemecahan masalah, dan diskusi untuk pemecahan masalah. Oleh karena itu
selanjutnya akan dikupas ciri-ciri pembelajaran IPA yang efektif, tujuan
pembelajaran IPA, pemanfaatan media pembelajaran, penerapan metode
demonstrasi, penerapan metode Tanya jawab dan penerapan metode diskusi.
Konsep-konsep ini dibahas karena secara keseluruhan konsep-konsep ini
melandasi perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
1. Ciri-ciri Pembelajaran IPA yang efektif
a. Belajar melalui pengalaman (experinential learning)
Ciri-ciri pembelajaran IPA yang efektif ialah bila siswa sanggup
menemukan sendiri melalui pengalaman dalam pemecahan masalah.
Dengan dapat menemukan sendiri dalam pemecahan masalah tentunya
siswa dapat memahami konsep-konsep yang dibahas. Agar siswa
berhasil dalam belajarnya, dalam arti mampu menemukan dan
membentuk pengetahuan. Sebagaimana dinyatakan oleh Suciati, dkk.
(2003) bahwa proses belajar yang efektif adalah proses belajar yang
memberikan kesempatan kepada siswa terlibat langsung dalam

[Type text]
I

penemuan dan pembentukan pengetahuan yang disebut “belajar


melalui pengalaman (expernential learning).” Tentunya guru
hendaknya menguasai konsep dan karakteristik belajar melalui
pengalaman agar mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran
yang dapat membantu keberhasilan belajar siswa.
2. Tujuan Pembelajaran IPA
Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi, khususnya pada mata pelajaran IPA, bahwa
sebagian dari tujuan pembelajaran IPA ialah :
a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
c. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. Pemanfaatan media pembelajaran yang efektif
Deni Setiawan (2007) menyatakan disinyalir bahwa kelemahan
guru IPA saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran
kepada dunia nyata yang dihadapi anak sehari-hari. Pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran abstrak. Guru hanya bercerita diskusi depan
kelas dengan hanya sebatang kapur untuk menjelaskan suatu supaya
ataupun fenomena alam yang kompleks. Akibatnya anak didik menjadi
kurang termotivasi untuk memahami pelajaran IPA. Pelajaran IPA
diberikan hanya bersifat hafalan dan bukan penalaran. Disinilah menjadi
sangat penting kemampuan guru dalam memilih alat peraga untuk
melakukan proses dalam memahami konsep yang kongkrit. Guru harus
memilih terobosan baru tentang cara mengajarkan IPA yang menarik dan
mudah dimengerti anak didik.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang efektif sangat

[Type text]
I

menentukan tercapainya tujuan pembelajaran (Deny Setiawan, 2007).


Pembelajaran menggunakan media pembelajaran (alat peraga) akan
memberikan penekanan pada masing-masing aspek yaitu untuk
memotivasi dan memberikan informasi sehingga memudahkan siswa
memahami konsep.
4. Demonstrasi yang efektif
Ketrampilan proses dalam IPA merupakan seperangkat
ketrampilan yang digunakan dalam penyelidikan ilmiah. Ketrampilan
proses IPA ini dibedakan menjadi sejumlah ketrampilan proses yang perlu
dikuasai bila seseorang hendak mengembangkan pengetahuan alam dan
metodenya.
Carin(dalam Nono Sutarno, 2007), menyampaikan beberapa alasan
tentang pentingnya ketrampilan proses, yaitu :
a. Dalam praktiknya apa yang dikenal dalam IPA merupakan hal yang
tidak terpisahkan dari metode penyelidikan. Mengatahui IPA tidak
sekedar mengetahui materi ke-IPA-an saja tetapi terkait juga dengan
bagaimana mengumpulkan dan menghubungkan fakta untuk membuat
suatu penafsiran atau kesimpulan. Ilmuwan menggunakan prosedur
hanya untuk menjelaskan dari alam semesta. Proses ini disebut proses
IPA.
b. Ketrampilan proses IPA merupakan ketrampilan belajar sepanjang
hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai
macam ilmu juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Tanya jawab yang efektif
Metode ini memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan
pertanyaan hal-hal yang belum dipahami dan menjawab pertanyaan guru
sesuai konsep yang dimiliki. Tanya jawab pada pembelajaran
akanmenumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menunjukkan
eksistensinya. Guru dalam memotivasi tanya jawab harus terstruktural
dari pertanyaan yang paling mudah ke pertanyaan yang sulit, sehingga

[Type text]
I

siswa akan yakin dan bangga akan kemampuannya.


Suminarsih (2005) berpendapat, kejadian yang sering terjadi
mandegnya tanya jawab disebabkan guru dalam memberi pertanyaan sulit
maka anak akan menjawab tidak tahu. Disini guru harus menyadari hal itu
jangan marah, karena akibatnya anak akan takut menjawab pertanyaan
apalagi bertanya sesuatu yang belum dipahami. Kesabaran dan kesadaran
guru bahwa dirinya tidak hanya sebagai pengajar tetapi guru juga sebagai
pendidik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bertanya jawab adalah :
a. Menghargai jawaban siswa lalu mengoreksi dengan mengajukan
pertanyaan
b. Menerima jawaban lalu mengoreksinya dengan mengajukan
pertanyaan
c. Memotivai siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab
pertanyaan atau bertanya mengemukakan pendapat diskusi depan
kelas.

6. Diskusi yang efektif


Salah satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan siswa menuju
dewasa. Kegiatan pembelajaran sebagai salah satu bentuk utama kegiatan
pendidikan tentu tidak terlepas dari asumsi ini. Dengan demikian,
meskipun suatu kegiatan pembelajaran melatih siswa berfikir kritis,
melatih kreatifitas dan memberikan ketrampilan pemecahan masalah,
kemanfaatannya bagi siswa masih belum lengkap apabila siswa tersebut
tidak dapat menerapkan dalam interaksi dengan orang lain. Diskusi
sinilah fungsi strategis dari Pembelajaran Koperatif (Cooperation
Learning/LC) dimana kegiatannya menanamkan jati diri mereka untuk
mampu mengembangkan nalar (Widyaiswara, 2007).
Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran
koperatif (Cooperation Learning) yang dapat digunakan dalam kegiatan

[Type text]
I

pemecahan masalah. Melalui diskusi siswa akan memahami konsep yang


ada, akan menemukan gagasan-gagasan baru, terjadi interaktif aktif, yang
akhirnya dapat menyatukan berbagai gagasan menjadi gagasan baru
sebagai pemecahan masalah.
Diskusi yang baik harus memperhatikan rambu-rambu antara lain :
a. Jelas masalahnya, data yang akurat, informasi yang jelas
b. Harus ada moderator kelompok sebagai pemimpin diskusi
c. Harus saling menghargai segala gagasan yang dilontarkan sebagai
alternatif pemecahan masalah
d. Menyimpulkan hasil diskusi sebagai pemufakatan dari berbagai
pendapat.
Dengan memperhatikan rambu-rambu diatas, pelaksanaan diskusi
kelompok akan lebih efektif dan menghasilkan kesimpulan yang sesuai
dengan indikator kompetensi dasar yang ditentuikan. Akhirnya dengan
metode diskusi yang efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 02
Limbangan Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang dengan jumlah siswa 33
siswa. Jumlah siswa di SD Negeri 02 Limbangan ada … siswa dengan perincian
siswa laki – laki sebanyak … dan siswa perempuan sebanyak … siswa, 1 Kepala
Sekolah, jumlah guru kelas sebanyak … sedangkan guru mata pelajaran terdiri
dari 1 orang guru pendidikan Agama Islam, 2 orang guru penjaskes, 1 orang guru
muatan local Bahasa Inggris, dan 1 orang guru Baca Tulis Al Qur’an serta satu
orang penjaga Sekolah.

[Type text]
I

Sekolah ini terletak di desa limbangan dekat pantai mojo yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai nelayan dan petani melati. Kalau para bapak jika
malam pergi melaut dan para ibu jika pagi hari memetik melati ladangnya.
Kondisi ini menyebabkan kurangnya perhatian dan motivasi pada belajar anak –
anaknya, disamping itu kondisi gedung sekolah yang kurang sehingga ada kelas
yang masuk sore sehingga sangat mempengarui kenyamanan belajar siswa, disaat
ibu pergi metik kembang si anak ada di rumah, begitu ibu pulang ada di rumah
anaknya pergi sekolah,sehingga anak kurang perhatian dalam belajar.

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA


No Siklus Hari / Tanggal Pukul SD /Kelas
1 I 23 februari 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV
2 II 2 Maret 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV

B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus


Setelah rencana perbaikan pembelajaran siklus I ( RPP ) disetujui oleh
supervisor, penulis meminta ijin kepada K epala Sekolah untuk melakukan
perbaikan pembelajaran. Untuk mengumpulkan data, penulis meminta bantuan
teman sejawat untuk menyamakan persepsi guru peneliti dan pengamat sebelum
pelaksanaan perbaikan dimulai, guru peneliti dan pengamat membicarakan aspek
– aspek perbaikan yang diperhatikan. Dalam pelaksanaanya rekan teman sejawat
duduk di belakang dan mengamati seluruh kegiatan perbaikan pembelajaran untuk
mencatat informasi mengenai penampilan perbaikan pembelajaran ini, pengamat
mengisi lembar observasi dan lembar penilaian.
Secara umum prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalam
melelui tahap – tahap kegiatan awal ( aperdepsi ), kegiatan inti, dan kegiatan
akhir. Secara khusus kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui

[Type text]
I

serentetan aktifitas yang tercantum dalam kegiatan inti RPP siklus 1 dan RPP
Siklus II.

Siklus I
Dalam pelaksanaannya perbaikan pembelajaran siklus penulis melakukan
aktifitas – aktifitas sebagai berikut :
1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang gaya.
Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya kemudian siswa
memperhatikan alat peraga yang ditunjukan dan menjawab pertanyaan
guru.
2. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –
macam gaya .
Guru menanyakan kepada siswa mengenai manfaat gaya
3. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan di skusi tentang gaya.
Dengan media alat peraga, masing – masing kelompok melaksanakan
tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
4. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota
kelompok. Masing – masing kelompok maju mendemonstrasikan hasil
pekerjaannya, dan kelompok yng lain menanggapinya. Masing – masing
kelompok melaporkan hasil diskusinya.
Setelah perbaikan Siklus I selesai penulis dan pengamat melakukan diskusi
mengenai pelaksanaan perbaikan siklus I. Hasil diskusi menjadi bahan refleksi
bagi penulis. Dalam perbaikan pembelajaran Siklus I mencapai nilai rata – rata
63,oleh karena itu dilakukan perbaikan siklus II.

Siklus II
Pada Siklus II penulis menyusun aktifitas – aktifitas perbaikan
pembelajaran sebagai perbaikan atau peningkatan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus I dengan menekankan focus perbaikan yang belum baik.
Aktifitas – aktifitas perbaikan sebagai berikut :

[Type text]
I

1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang gaya .
Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya, kemudian siswa
menjawab pertanyaan dari guru.
2. Secara klasikal guru dan siswa mengadakan Tanya jawab tentang gaya
3. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –
macam gaya dan manfaatnya
Guru memperlihatkan alat peraga berupa paku bola meja dan kursi.
4. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan demonstrasi tentang gaya
Denga media alat peraga benda konkret masing – masing kelompok
melaksanakan tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa.
5. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota kelompok
melaporkan hasil diskusinya, dan kelompok yang lain menanggapinya.

Setelah perbaikan masing – masing Siklus selesai, penulis dan pengamat


melakukan diskusi mengenai pelaksanaanperbaikan. Hasil diskusi menjadi bahan
refleksi bagi penulis. Penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik
dipertahankan dan yang belum baik ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.
Aspek – aspek pengamatan pelaksanaan aktifitas perbaikan pembelajaran Siklus I
dan Siklus II meliputi :
1. Pengaktifan siswa dalam Tanya jawab.
2. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi.
3. Pengaktifan siswa dalam diskusi
4. Pemanfaatan alat peraga.
5. Pemberian soal – soal latihan
Pada Siklus I, penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik meliputi hanya
pada pengaktifan siswa dalam Tanya jawab, sedangkan aktifitas Siklus I yang
belum baik dan menjadi pusat perbaikan pada Siklus II adalah :
1. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi
2. Pengaltifan siswa dalam diskusi
3. Pemberian soal – soal latihan

[Type text]
I

4. Pemanfaatan alat peraga


Pada akhir Siklus II ditemukan pelaksanaan aktifitas – aktifitas telah berjalan
dengan baik hingga mencapai nilai rata – rata siswa 82 oleh karena itu , perbaikan
pembelajaran dianggap selesai.

BAGIAN II

UPAYA GURU UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA


MELALUI PENGGUNAAN METODE DISKUSI SEMESTER II KELAS IV SD
NEGERI 02 LIMBANGAN KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN
PEMALANGTAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) No. 20 Tahun 2003

[Type text]
I

menggariskan bahwa pendidikan nasional ” bertujuan untuk berkembangnya


potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab ”. ( Bab II
Pasal 3 ). Selanjutmya tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan dalam
standar Kompetensi dijabarkan dalam Kompetensi Dasar SD, SLTP, SLTA,dan
perguruan tinggi. Kemudian pada masing – masang sekolah dijabarkan dalam
indikator – indikator sesuaj dengan tingkat sosial, geografis, masing – masing
sekolah secara bersama – sama menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional
seperti yang digariskan dalam UU Sisdiknas. Apakah pendidikan kita telah
mencapai tujuan yang diharapkan ?

Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses belajar mengajar di


dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui proses belajar
mengajar inilah peserta didik akan mengalami proses perkembangan kearah yang
lebih baik dan bermakna. Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan
suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam
melampaui tahapan- tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga
menjadi pribadi yang percaya diri,inovatif dan kreatif, ( Surya, 1992 : 179 )
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) merupakan salah satu disiplin ilmu
yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis,sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
berupa fakta - fakta,konsep - konsep atau prinsip - prinsip saja tetapi yang
merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu pesarta
didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk
mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah.
Berdasarkan observasi di lapangan adanya temuan bahwa
kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran saat ini
cenderung masih dominan, aktifitas guru masih saangat besar

[Type text]
I

dibandingkan dengan aktifitas siswa yang masih rendah kadarnya. Ketika


proses belajar mengajar hendaknya terjalin hubungan yang sifatnya
mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya menyampaikan materi
tetapi sebagai figur yang dapat merangsang perkembangan siswa,
sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum 2006 ( KTSP ) mata IPS di
SD / MI pembelajaran IPS sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (
scientific inquiri ) untuk meumbuhkan kemampuan berpikir,bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPS di SD menekankan
pada pemberian pengalaman langsung penggunaan dan pengembangan
ketrampilan proses dan sikap ilmiah dalam hal ini seorang guru harus
memiliki kompetensi yang cukup sebagai pengelola pembelajaran.
Seorang guru yang memiliki kompetensi diharapkan akan lebih baik dan
mampu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang efektif,sehingga
hasil belajar siswa akan optimal.
Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana upaya guru menciptakan
pembelajaran yang optimal dengan komunikasi multi arah, meningkatkan
aktifitas,meningkatkan penguasaan konsep,meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, dan meningkatkan prestasi belajar siswa ?
Sehubungan dengan hal di atas metode mengajar yang digunakan oleh
guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan
materi yang diajarkan. Dengan metode yang variatif inilah siswa akan
bergairah dalam belajar secara inovatif dan kreatif. Metode mengajar yang
digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran pross belajar.
Pembelajaran IPS pada pelaksanaanya haruslah diupayakan dalam kondisi
pembelajaran yang kondusif dalam arti pembelajaran itu harus bersifat
aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan maka dari itu peranan
dan fungsi guru dalam pembelajaran harus dapat memberikan warna dan
bentuk terhadap proses pembelajaran dan dapat menciptakan situasi kelas

[Type text]
I

yang kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan


optimal,sebagaimana dikemukakan oleh Uzer Usman ( 2000 : 31 ) bahwa
belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman yang lebih abstrak.
Galton dan harlen ( yasbiati. 2005 : 27 ) mengemukakan bahwa secara
global dimensi yang hendak dicapai oleh serangkaian tujuan kurikuler
pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) dalam kurikulum pendidikan
dasar adalah mendidik anak agar memahami konsep sains, memiliki
ketrampilan ilmiah dan religius. Keilmiahan dan tujuan pendidikan IPS
sebagaimana dipaparkan di atas sudah tentu tidak serta merta dapat dicapai
oleh materi pelajaran IPS, melainkan dengan melibatkan siswa ke dalam
kegiatan di dalamnya dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran ,
siswa dilatih melakukan kegiatan yang dilakukan dalam memperoleh ilmu
pengetahuan untuk menemukan konsep - konsep serta menerapkanya
dalam kehidupan sehari - hari.
Siswa akan lebih muda memahami suatu konsep jika belajar menemukan
sendiri dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut sehingga
terjadi suasana belajar yang menyenangkan sebagaimana dikemukakan
oleh Uzer Usman ( 2000 : 31 ) bahwa pengajaran yang menggunakan
verbalisme tertentu akan cepat membosankan, sebaliknya pengajaran akan
lebih menarik bila siswa gembira belajar karena merasa tertarik dan
mengerti pelajaran yang diterimanya.
Tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan (life skill )
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, khususnya di
Sekolah Dasar. Apakah kompetensi dasar telah tercapai ? Jawaban
terhadap pertanyaan ini dapat bervariasi antara guru yang satu dengan guru
yang lain dan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran
lainnya. Pengalaman penulis dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar ’’ Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( tarikan
/ dorongan ) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda’’ dikelas IV

[Type text]
I

SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang,


pada Semester II tahun pelajaran 2009 / 2010, menunjukkan bahwa
penguasaan siswa terhadap materi ini masih rendah.
Untuk mengetahui secara rinci kekurangan – kekurangan yang dialami
oleh siswa, penulis melakukan refleksi diri dengan menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang dimaksud adalah :
1. Bagaimana perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran ?
2. Bagaimana ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran ?
3. Bagaimana keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan siswa ?
4. Apakah siswa berani mengemukakan pertanyaan dari hal – hal yang belum
dimengerti ?
5. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecah masalah ?
6. Bagaimana kemampuan siswa dalam diskusi kelompok ?
7. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa
tentang gaya ?
8. Bagaimana hasil ulangan siswa ?
Dari jawaban atas pertanyaan refleksi diketahui berbagai kekurangan
dalam pembelajaran yaitu :
1. Siswa sering melihat keluar dan kurang memperhatikan pelajaran.
2. Bermain dalam mengadakan percobaan
3. Siswa kurang berani dalam menjawab pertanyaan guru.
4. Siswa tidak berani dalam bertanya hal - hal yang belum dimengerti.
5. Siswa kurang mampu dalam memecahkan masalah.
6. Siswa kurang mampu dalam berdiskusi kelompok.
7. Siswa tidak mampu menyelesaikan lembar kerja siswa tentang gaya.
8. Hasil ulangan siswa rendah.
Dari jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
masih rendah. Indikator rendahnya hasil belajar siswa adalah hasil ulangan
siswa rendah. Minimnya prestasi belajar siswa tidak terlepas dari perilaku
proses pembelajaran yaitu banyak siswa sering melihat ke luar dan tidak

[Type text]
I

memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang berani menjawab


pertanyaan guru. Siswa tidak berani bertanya hal - hal yang belum
dimengerti. Siswa kurang mampu memecahkan masalah. Siswa tidak
mampu melakukan diskusi dengan benar dalam penyelesaian lembar kerja
siswa tentang gaya . Siswa banyak yang salah dalam menjawab soal – soal
ulangan yang diberikan guru.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang masalah yang diuraikan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengunaan media
benda – benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS khususnya pada konsep gaya ?
Dari rumusan masalah di atas dapat diperjelas dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya.
2. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media benda –
benda konkret ?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menerapkan
media alat peraga benda – benda konkret ?
C. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas penelitian bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya sebelum
guru menggunakan media benda – banda konkret dalam pembelajaran .
2. Untuk mengetehui bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan
media benda – benda konkret.
3. Untuk mengetehui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah guru
menggunakan media benda – benda konkret dalam pembelajaran.
4. Manfaat penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada siswa pihak yang terkait, secara khusus manfaat penelitian

[Type text]
I

ini yaitu :
1. Bagi siswa
a. Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemuken hal – hal baru bagi
dirinya dalam pembelajaran IPA.
b. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.
c. Dapat mempermudah penguasaan konsep,memberikan pengalaman nyata,
memberikan dasar – dasar berfikir konkret sehingga mengurangi
verbalisme, meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi guru
a. Untuk meningkatkan profesionalisme guru
b. Meningkatkan tingkat kepercayaan diri bagi seorang guru.
c. Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan dan
ketrampilan merancang metode yang tepat dsn menarik serta
mempermudah proses pembelajaran melalui media benda – benda konkret.

3. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan Sekolah, serta
kondusifnya iklim pendidikan disekolah, khususnya pembelajaran IPA dan
umumnya seluruh mata pelajaran yang ada di Sekolah.
b. Dapat memberi masukan dalam pelaksanaan pendidikan.

4. Bagi peneliti memberikan gambaran yang jelas tentang efektifitas


pembelajaran IPA dengan menggunakan media benda – benda konkret
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

[Type text]
I

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, guru harus memahami


berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar serta guru mengetahui faktor-
faktor yang menunjang keberhasilan pembelajaran.
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran
Melandasi latar belakang dari penelitian ini penulis ketengahan hal-hal yang
menyebabkan hasil pembelajaran optimal antara lain :
1. Penerapan metode yang tepat
Metode yang dipilih oleh guru dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa untuk belajar lebih tekun, sehingga untuk menguasai materi
berikutnya diharapkan tidak mengalami kesulitan (Suciati, dkk, 2003)
2. Memanfaatkan latihan khusus
Hal ini perlu diperhatikan guru terutama pada anak yang tingkat daya
tangkapnya lemah. (Wardani, 2007)
3. Guru harus menguasai materi pelajaran
Dalam hal ini bukanlah pembelajaran adalah bentuk transfer ilmu dari
guru kepada siswa, kemudian andai kata guru tidak menguasai materi
apakah yang akan ditransfernya? Oleh karena itu guru harus selalu
belajar, guru harus membaca, agar referensinya cukup.
Strategi pembelajaran pada hakekatnya adalah tindakan nyata dari guru
dalam melaksanakan pembelajaran melalui cara tertentu yang dimiliki lebih
efektif dan efisien. Dengan kata lain strategi ini berhubungan dengan siasat atau
taktis yang digunakan guru dalam melaksanakan kurikulum secara sistemik dan
sistematik. Sistemik mengandung arti adanya saling keterkaitan diantara
komponen kurikulum sehingga terorganisasikan secara sistematik mengandung
pengertian bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru secara beruntun sehingga

[Type text]
I

mendukung tercapainya tujuan.


Dalam kenyataannya banyak kendala yang harus dihadapi oleh guru
maupun siswa untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan kurikulum yang telah
ditetapkan, khususnya di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Oleh karena itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif serta mencari alternatif
pemecahan untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar sesuai yang
diharapkan dari kurikulum tersebut. Untuk itulah penulis mengadakan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tindakan perbaikan yang dilakukan penulis berawal dari hasil belajar
siswa yang rendah dalam mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Sosial. Kemudian penulis mengadakan refleksi dari pembelajaran yang penulis
lakukan. Dari refleksi itu ditemukan masalah-masalah dalam pembelajaran antara
lain kurang contoh-contoh dan latihan dalam pembelajaran matematika, pemilihan
dan penggunaan metode yang kurang tepat, penjelasan guru dalam menyajikan
materi sulit dipahami oleh siswa.
Oleh karena itu penulis mengadakan perbaikan pembelajaran dalam hal
pemilihan dan penggunaan metode, penggunaan alat peraga dan penjelasan guru
dalam menyajikan materi. Dari perbaikan pembelajaran tersebut diharapkan siswa
dapat termotivasi dan terkondisi sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran
berpengaruh terhadap perhatian siswa. Berkenaan dengan itu, materi pelajaran
hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa
terhadap materi pelajaran meningkat Slavin (dalam Wardani, 2007). Perhatian
siswa akan terbagi bahkan bisa hilang apabila materi pelajaran yang dibahas
dengan cara yang monoton. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menggunakan
berbagai metode dan media yang bervariasi agar siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran. Prinsip itulah yang digunakan penulis sebagai dasar untuk
mengadakan perbaikan.
Selain itu sesuai dengan prinsip Carpenter dan Edgar Dale(Udin S.
Wintaputra, dkk, 2008) mengemukakan pentingnya alat peraga dalam proses

[Type text]
I

belajar mengajar pada siswa, juga penulis gunakan sebagai acuan untuk
melakukan perbaikan. Mereka mengemukakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Pentingnya pembinaan motivasi kepada para siswa
2. Konsep yang diajarkan hendaknya relevan dengan pribadi siswa
3. Proses penyajian dan alat peraga yang terpilih
4. Memerlukan pengorganisasian yang lebih baik
5. Memerlukan partisipasi dan latihan
6. Pengulangan dan variasi perangsang
Dengan prinsip tersebut, penulis beranggapan bahwa pembelajaran akan
berhasil jika dalam pembelajaran ini terdapat pembinaan motivasi terhadap siswa
oleh guru, dengan siswa termotivasi membuat kelas terkondisi dengan baik,
sehingga KBM berjalan dengan efektif dan efisien. Dan hendaknya konsep yang
disajikan harus relevan dengan pribadi siswa dan ditunjang dengan alat peraga
terpilih dalam penyajiannya. Dalam penyajian materi hendaknya juga, guru harus
mampu mengorganisasikan dengan baik sehingga siswa bisa menjadi partisipan
dalam pembelajaran serta diberikan perangsang-perangsang yang bervariasi.
Keberhasilan suatu pembelajaran selain ditunjang oleh penggunaan alat
peraga, juga dipengaruhi oleh penguasaan metode dan pemilihan metode yang
tepat untuk menyajikan materi oleh guru. Karena kadang kegagalan dari suatu
pembelajaran itu bisa diakibatkan dari penggunaan metode yang tidak tepat oleh
guru dalam menyajikan materi kepada siswa. Seperti yang pernah dikemukakan
oleh Syah (Udin S.Winataputra, dkk, 2008) bahwa tingkat kemampuan
penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah standar.
Kenyataan itu diperkuat oleh hasil penelitian Balitbang Depdikbud RI bahwa
kemampuan siswa SD dalam membaca, menulis dan berhitung masih rendah,
salah satunya disebabkan oleh kegagalan dalam proses belajar mengajar.
Fenomena seperti ini juga yang membuat penulis tergugah untuk
memperbaikainya melalui peningkatan penguasaan metode mengajar dan
menggunakannya secara tepat, sehingga dengan penggunaan metode yang tepat
dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga hasilnya optimal.

[Type text]
I

Demikian juga dengan Bredekamp dan Rosegrant (Udin S.Winataputra,


dkk, 2008) bahwa siswa akan belajar dengan baik dan bermakna apabila dalam
proses pembelajaran itu :
1. Siswa merasa aman secara psikologis serta kebutuhan-kebutuhan fisiknya
terpenuhi
2. Siswa mengontruksi pengetahuan
3. Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan siswa
lainnya
4. Siswa belajar melalui bermain
5. Minat dan kebutuhan siswa untuk mengetahui terpenuhi dan
6. Unsur variasi individual anak diperhatikan
Untuk mengembangkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran penulis
juga menggunakan prinsip yang dikemukakan oleh Balen (Udin S.Winataputra,
dkk, 2008) pengembangan ketrampilan harus dimiliki siswa adalah ketrampilan
berpikir, ketrampilan sosial dan ketrampilan praktis. Ketrampilan berpikir
dikembangkan untuk melatih siswa berpikir logis dan sistematis melalui proses
belajar mengajar dengan model pengembangan berpikir kritis, ketrampilan sosial
dan praktis melalui model dialog kreatif. Ketiga ketrampilan tersebut dapat
dikembangkan dalam situasi belajar mengajar interaksi antara guru dan siswa,
siswa dan siswa lainnya. Misalnya guru mengajukan pertanyaan siswa menjawab,
kemudian siswa yang lain menanggapi. Semua itu memerlukan motivasi dari guru
sebagai seorang motivator dikelasnya.
Dalam mengembangkan ketrampilan berpikir siswa, penulis juga beracuan
pada prinsip yang dikemukakan oleh Brunnel bahwa tingkatan kognitif siswa
melalui tahap konkret, semi konkret dan abstrak. Untuk siswa kelas V SD (usia
11-12 Tahun) masih dalam tahap berpikir semi konkret menuju abstrak. Maka
dalam memahami konsep, mereka membutuhkan media alat peraga sebagai
perantara yang dapat diamati dan dibuktikan. Maka dalam menanamkan konsep
atau pengetahuan pada siswa perlu ditunjang adanya media untuk memperjelas
penyampaian kepada siswa. Demikian juga dalam berdialog kreatif untuk siswa

[Type text]
I

SD harus menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggiring jawaban


dan tanggapan siswa.
Terakhir yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk memperbaiki
pembelajaran adalah teori yang dikemukakan oleh Piaget (Udin S.Winataputra,
dkk, 2008) bahwa belajar tidak harus berpusat pada guru tenaga kependidikan,
tetapi siswa harus lebih aktif. Oleh karenanya siswa harus dibimbing agar aktif
menemukan sesuatu yang dipelajarinya. Konsekuensinya materi dan menantang
sehingga mereka asyik dan terlibat dalam pembelajaran.
Teori Piaget juga mengisyaratkan bahwa kemampuan berpikir anak
dengan orang dewasa itu berbeda, implikasinya berarti bahwa sekuensi (urutan)
bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama.
Memahami konsep, mereka membutukan media alat peraga sebagai perantara
yang dapat diamati dan dibuktikan. Maka dalam menanamkan konsep atau
pengetahuan pada siswa perlu ditunjang adanya media untuk memperjelas
penyampaian kepada siswa. Demikian juga dalam berdialog kreatif untuk siswa
SD harus menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggiring jawaban
dan tanggapan siswa.
Teori piaget juga mengisyaratkan bahwa kemampuan berpikir anak dengan
orang dewasa itu berbeda, implikasinya berarti bahwa sekuensi (urutan) bahan
pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama.
Dalam pembelajaran IPS agar meningkatkan hasil belajar siswa perlu
karakteristik pembelajaran yang baik antara lain:
1. Ciri-ciri pembelajaran IPS yang efektif
Ciri-ciri pembelajaran IPS yang efektif ialah bila siswa sanggup
menemukan sendiri melalui pengalaman dalam pemecahan masalah. Dengan
dapat menemukan sendiri dalam pemecahan masalah tentunya siswa dapat
memahami konsep-konsep yang dibahas. Agar siswa berhasil dalam
belajarnya, dalam arti mampu menemukan dan membentuk pengetahuan.
Sebagaimana dinyatakan oleh Suciati ,dkk (2003), bahwa proses belajar yang
efektif adalah proses belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa

[Type text]
I

terlibat langsung dalam penemuan dan pembentukan pengetahuan yang


disebut ’’ Belajar melalui pengalaman (experinential Learning).’’ Tentunya
guru hendaknya mengusai konsep dan karakteristik belajar melalui
pengalaman agar mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
dapat membantu keberhasilan siswa.

2. Tujuan pembelajaran I P S
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga negara yang cinta damai. Sebagaimana
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahaun 2006 Tentang
Standar Isi, khususnya pada mata pelajaran IPS di SD ialah:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
atas lingkunganya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Memiliki komitmen dan kecadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerja sama dan berkompetensi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
3. Pemanfaatan media pembelajaran yang efektif
Deny Setiawan (2007) menyatakan disinyalir bahwa kelemahan guru
IPS saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran kepada dunia
nyata yang dihadapi anak sehari-hari. Pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran abstrak.. Guru hanya bercerita di depan kelas dengan hanya
sebatang kapur untuk menjelaskan suatu proses ataupun fenomena alam yang

[Type text]
I

kompleks. Akibatnya anak didik menjadi kurang termotivasi untuk


memehami pelajaran IPS. Pelajaran IPS diberikan hanya bersifat hafalan dan
bukan penalaran. Di sini menjadi sangat penting kemampuan guru dalam
memilih alat peraga untuk melakukan proses dalam memahami konsep yang
kongrit. Guru harus memilih terobosan baru tentang cara mengajarkan IPA
yang menarik dan mudah dimengerti anak didik.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang efektif sangat
menentukan tercapainya tujuan pembelajaran (Deny Setiawan, 2007).
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran (alat peraga) akan
memberikan penekanan pada masing-masing aspek yaitu untuk memotivasi
dan memberikan informasi sehingga memudahkan siswa memahami konsep.
4. Model pembelajaran IPS yang efektif
Pendekatan sosial perlu dikembangkan mengingat proses-proses sosial
akan dialami oleh anak didik sehingga kegitan-kegiatan belajar mengajar
harus membantu anak didik untuk mengembangkan kemampuan hubungan.
Model pembelajaran IPS yang efektif adalah dalam perbaikan ini
adalah model pembelajaran inkuiri sosial dan bermain peran.
a. Model pembelajaran inkuiri sosial
Tujuan mengajar dengan model inkuiri sosial adalah agar siswa
mampu memecahkan masalah-masalah sosial, terutama melalui inkuiri
(penemuan) ilmiah akademik dan berfikir logis. Menurut Byron Massialas
dan Benyamin Cos (dalam ischak, 1997) model mengjar tidak hanya
terdiri atas inductive model seperti dikembangkan oleh Hilda Taha, tetapi
hendaknya mampu memecahkan masalah-masalah sosial melalui inkuiri
akademik dan berfikir logis (Ischak,1997)
b. Model bermain peran
George Oliver Fannie Shafiel (dalam Ischak,1997) mengajukan
model bermain peran sebagai satu alternatif pilihan yang dapat
dimanfaatkan dalam pelaksanaan pengajaran. Model mengajar ini
bertujuan mendesain pandangan siswa ke dalam nilai-nilai pribadi dan

[Type text]
I

nilai-nilai sosial, dengan tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai itu
menjadi sumber bagi penemuan mereka
5. Tanya jawab yang efektif
Metode ini memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan
pertanyaan hal-hal yang belum dipahami dan menjawab pertanyaan guru
sesuai konsep yang dimiliki. Tanya jawab pada pembelajaran akan
menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menunjukan eksistensinya. Guru
dalam memotivasi tanya jawab harus terstruktural dari pertanyaan yang
paling mudah ke pertanyaan yang paling sulit, sehingga siswa akan
terpancing menjawab pertanyaan dengan motivasi tinggi karena siswa akan
yakin dan bangga akan kemampuannya.
Suminarsih (2005) berpendapat, kejadian yang sering terjadi
mandegnya Tanya jawab di sebabkan guru dalam memberi pertanyaan sulit
maka anak akan menjawab tidak tahu. Disini guru harus menyadari hal itu
jangan marah, karena akibatnya anak akan takut menjawab pertanyaan
apalagi bertanya sesuatu yang belum dipahami. Kesabaran dan kesadaran
guru bahwa dirinya tidak hanya sebagai pengajar tetapi guru juga sebagai
pendidik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bertanya jawab adalah:
a. Menghargai jawaban siswa lalu mengoreksi dengan mengajukan
pertanyaan.
b. Menerima jawaban siswa lalu mengoreksinya dengan mengajukan
pertanyaan
c. Memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab
pertanyaan atau bertanya mengemukakan pendapat didepan kelas.

6. Diskusi yang efektif


Salah satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan siswa menuju
dewasa. Kegiatan pembelajaran sebagai salah satu bentuk utama kegiatan
pendidikan tentu tidak terlepas dari asumsi ini. Dengan demikian, meskipun

[Type text]
I

suatu kegiatan pembelajaran melatih siswa berfikir kritis, melatih kreatifitas,


dan memberikan ketrampilan pemecahan masalah, kemanfaatannya bagi
siswa masih belum lengkap apabila siswa tersebut tidak dapat
menerapkannya dalam interaksi dengan orang lain. Di sinilah fungsi strategis
dari pembelajaran koperatif (Cooperation Learning / CL) di mana
kegiatannya menanamkan jati diri mereka untuk mampu memgembangkan
nalar (Widyaiswara, 2007)
Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran koperatif
(Cooperation Learning) yang dapat di gunakan dalamkegiatan pemecahan
masalah.. melalui diskusi siswa akan memahami konsep yang ada, akan
menemukan gagasan-gagasan baru, terjadi interaktif aktif, yang akhirnya
dapat menyatukan berbagai gagasan menjadi gagasan baru sebagai
pemecahan masalah..
Diskusi yang baik harus memperhatikan rambu-rambunya antara lain:
a. Jelas masalahnya,data yang akurat,informasi yang jelas.
b. Harus ada moderator kelompok sebagai pimpinan diskusi
c. Harus saling menghargai segala gagasan yang dilontarkan sebagai
alternatif pemecahan masalah
d. Menyimpulkan hasil diskusi sebagai permufakatan dari berbagai
pendapat
Dengan mmperhatikan rambu-rambu diatas, pelaksanaan diskusi
kelompok akan lebih efektif dan menghasilkan kesimpulan yang sesuai
dengan indikator kompetensi dasar yang ditentukan. Akhirnya dengan metode
diskusi yang efektif akan meningkatkan hasil belajar siswa.

[Type text]
I

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 02
Limbangan Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang dengan jumlah siswa 33
siswa. Jumlah siswa di SD Negeri 02 Limbangan ada … siswa dengan perincian
siswa laki – laki sebanyak … dan siswa perempuan sebanyak … siswa, 1 Kepala
Sekolah, jumlah guru kelas sebanyak … sedangkan guru mata pelajaran terdiri
dari 1 orang guru pendidikan Agama Islam, 2 orang guru penjaskes, 1 orang guru
muatan lokal Bahasa Inggris, dan 1 orang guru Baca Tulis Al Qur’an serta satu
orang penjaga Sekolah.
Sekolah ini terletak di desa limbangan dekat pantai mojo yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai nelayan dan petani melati. Kalau para bapak jika
malam pergi melaut dan para ibu jika pagi hari memetik melati ladangnya.
Kondisi ini menyebabkan kurangnya perhatian dan motivasi pada belajar anak –
anaknya, disamping itu kondisi gedung sekolah yang kurang sehingga ada kelas
yang masuk sore sehingga sangat mempengarui kenyamanan belajar siswa, disaat
ibu pergi metik kembang si anak ada di rumah, begitu ibu pulang ada di rumah
anaknya pergi sekolah,sehingga anak kurang perhatian dalam belajar.

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS


No Siklus Hari / Tanggal Pukul SD /Kelas
1 I 25 februari 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV
2 II 4 Maret 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV

B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus


Setelah rencana perbaikan pembelajaran siklus I ( RPP ) disetujui oleh

[Type text]
I

supervisor, penulis meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan


perbaikan pembelajaran. Untuk mengumpulkan data, penulis meminta bantuan
teman sejawat untuk menyamakan persepsi guru peneliti dan pengamat sebelum
pelaksanaan perbaikan dimulai, guru peneliti dan pengamat membicarakan aspek
– aspek perbaikan yang diperhatikan. Dalam pelaksanaanya rekan teman sejawat
duduk di belakang dan mengamati seluruh kegiatan perbaikan pembelajaran untuk
mencatat informasi mengenai penampilan perbaikan pembelajaran ini, pengamat
mengisi lembar observasi dan lembar penilaian.
Secara umum prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalam
melelui tahap – tahap kegiatan awal ( apersepsi ), kegiatan inti, dan kegiatan
akhir. Secara khusus kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui
serentetan aktifitas yang tercantum dalam kegiatan inti RPP siklus 1 dan RPP
Siklus II.

Siklus I
Dalam pelaksanaannya perbaikan pembelajaran siklus penulis melakukan
aktifitas – aktifitas sebagai berikut :
1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang gaya.
Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya kemudian siswa
memperhatikan alat peraga yang ditunjukan dan menjawab pertanyaan
guru.
2. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –
macam gaya .
Guru menanyakan kepada siswa mengenai manfaat gaya
3. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan di skusi tentang gaya.
Dengan media alat peraga, masing – masing kelompok melaksanakan
tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
4. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota
kelompok. Masing – masing kelompok maju mendemonstrasikan hasil
pekerjaannya, dan kelompok yng lain menanggapinya. Masing – masing

[Type text]
I

kelompok melaporkan hasil diskusinya.


Setelah perbaikan Siklus I selesai penulis dan pengamat melakukan diskusi
mengenai pelaksanaan perbaikan siklus I. Hasil diskusi menjadi bahan refleksi
bagi penulis. Dalam perbaikan pembelajaran Siklus I mencapai nilai rata – rata
63,oleh karena itu dilakukan perbaikan siklus II.

Siklus II
Pada Siklus II penulis menyusun aktifitas – aktifitas perbaikan
pembelajaran sebagai perbaikan atau peningkatan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus I dengan menekankan focus perbaikan yang belum baik.
Aktifitas – aktifitas perbaikan sebagai berikut :
1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang gaya .
Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya, kemudian siswa
menjawab pertanyaan dari guru.
2. Secara klasikal guru dan siswa mengadakan Tanya jawab tentang gaya
3. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –
macam gaya dan manfaatnya
Guru memperlihatkan alat peraga berupa paku bola meja dan kursi.
4. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan demonstrasi tentang gaya
Denga media alat peraga benda konkret masing – masing kelompok
melaksanakan tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa.
5. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota kelompok
melaporkan hasil diskusinya, dan kelompok yang lain menanggapinya.

Setelah perbaikan masing – masing Siklus selesai, penulis dan pengamat


melakukan diskusi mengenai pelaksanaanperbaikan. Hasil diskusi menjadi bahan
refleksi bagi penulis. Penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik
dipertahankan dan yang belum baik ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.
Aspek – aspek pengamatan pelaksanaan aktifitas perbaikan pembelajaran Siklus I
dan Siklus II meliputi :

[Type text]
I

1. Pengaktifan siswa dalam Tanya jawab.


2. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi.
3. Pengaktifan siswa dalam diskusi
4. Pemanfaatan alat peraga.
5. Pemberian soal – soal latihan
Pada Siklus I, penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik meliputi hanya
pada pengaktifan siswa dalam Tanya jawab, sedangkan aktifitas Siklus I yang
belum baik dan menjadi pusat perbaikan pada Siklus II adalah :
1. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi
2. Pengktifan siswa dalam diskusi
3. Pemberian soal – soal latihan
4. Pemanfaatan alat peraga
Pada akhir Siklus II ditemukan pelaksanaan aktifitas – aktifitas telah berjalan
dengan baik hingga mencapai nilai rata – rata siswa 82 oleh karena itu , perbaikan
pembelajaran dianggap selesai.

[Type text]
I

[Type text]
I

[Type text]
I

[Type text]
I

[Type text]
I

Progrsm Studi : PGSD S 1 SWADANA


Tempat Mengajar : SD NEGERI 02 LIMBANGAN
Jumlah Pembelajaran: : 6 ( ENAM )
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : SD NEGERI 02 LIMBANGAN
1. Tanggal 16 Februari 2010 Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA
) Prasiklus
2. Tanggal 18 Februari Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS )
Prasiklus
3. Tanggal 23 Februari 2010 Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Siklus
I
4. Tanggal 25 Februari 2010 Mata Pelaj
aran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
Siklus 1
5. Tanggal 2 Maret 2010 Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ) Siklus II

6. Tanggal 4 Maret 2010 Mata Pelajaran


Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS)Siklus II

[Type text]
I

Masalah dan fokus perbaikan :


1. Mata pelajajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Apakah penggunaan media benda kongkrit berupa bola, paku, dan gamabar yang
berhubungan dengan gaya yang disertai penjelasan tentang macam-macam gaya
dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Apakah penggunaan media gambar Presiden Soekarno – Hatta dan lambang
koperasi disertai penjelasan tentang bentuk-bentuk koperasi, siswa dapat
termotivasi dalam pembelajaran?

Pemalang,
……………………………..201
0
Mengetahui,
Dosen Pembimbing/Penguji Mahasiswa

Drs. Suyatno,M.Pd. Kusnaeni


NIP NIM
816573671

[Type text]
I

MOTTO

1. Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih


hati,padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya,jika
kamu orang-yang beriman ( QS. Ali Imron : 139 )
2. Katakanlah, “ Adakah sama antara orang-orang yang berilmu
pengetahuan dengan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan ?
Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima
peringatan
3. Tiada kata yang paling indah selaIn do’a.
4. Persahabatan itu cinta sejati,tapi cinta sejati bukanlah persahabatan.

[Type text]
I

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan menyusun laporan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Dalam laporan ini penulis paparkan hasil pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan kelas (PTK ) yang penulis
lakukan berdasarkan hasil kajian pustaka kemudian ditindaklanjuti
dengan perencanaan ,tindakan,pengamatan,dan refleksi. Penulis juga
mendapat bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing/supervisor serta
saran,pendapat dan masukan teman sejawat yang merupakan bagian tak

[Type text]
I

terpisahkan dari keberhasilan ini. Selain itu,laporan ini ditulis guna


melengkapi tugas mata kuliah Pemantapan Kemempuan
Profesional,program S -1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )
fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka ( UT ).
Laporan ini penulis harapkan bermanfaat bagi para pelaku pendidik,para
guru SD khususnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang
relevan dengan bidang tugasnya.
Kepada pihak yang teleh membantu laporan ini,penulis sampaikan terima
kasih yang setulus-tulusnya,terutama kepada:
1. Drs. Suyatno, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing.
2. Bapak warkoyo,AMa.Pd. Selaku Kepala Sekolah SDN 02
Limbangan.
3. Teman-teman sejawat Kelompok 1 Pokjar Ulujami,Pemalang.

Ulujami
,…..…..
2010

Penulis

[Type text]
I

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Halaman Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Perbaikan
D. Manfaat Perbaikan

II. Kajian Pustaka

III. Pelaksanaan Perbaikan


A. Subjek Penelitian
B. Deskripsi Persiklus

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan


A. Deskripsi Persiklus
B. Pembahasan dari setiap Siklus

V. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
2. Saran
3. Daftar Pustaka
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa keberhasilan suatu
pendidikan ditentukan oleh beberapa faktor,di antaranya faktor

[Type text]
I

keprofesional guru dalam menyampaikan materi pelajaran,factor


keaktifan siswa dalam menerima pelajaran dan faktor media atau alat
peraga yang digunakan. Ditinjau dari factor keprofesional guru atau
kreatifitas guru dalam menggunakan strategi dan media pembelajaran
yang sesuai mutlak diperlukan.
Hasil prestasi akademik siswa kelas IV ( EMPAT ) SD Negeri 02
Limbangan pada mata pelajaran IPA dengan standar kompetensi “
Memahami gaya dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda “
khususnya kompetensi dasar “ Menyipulkan hasil percobaan bahwa
gaya ( tarikan dan dorongan ) dapat mengubah gerak suatu benda “
menunjukan hasil yang kurang memuaskan dan dikatakan belum
tuntas.
Menurut petunjuk pelaksanaan penilaian ketuntasan belajar di
SD,pencapaian hasil ditetapkan dengan ukuran atau tingkat
pencapaian kompetensi lebih lanjut. Oleh sebab itu,sekolah dapat
meningkatkan tingkat ketuntasan belajar sesuai kondisi dan
kebutuhan. Tingkat ketuntasan belajar yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan itu disebut Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
Dilihat dari hasil ulangan 25 siswa yang mendapat nilai di atas
KKM sebanyak 8 siswa atau 45 % dari jumlah siswa. Hal ini
disebabkan beberapa faktor, diantaranya, kurangnya sarana dan
prasarana pendidikan,rendahnya kreatifitas guru dalam
menyampaikan materi pelajaran, proses belajar mengajar yang
kurang diminati siswa dan penggunaan waktu yang kurang efektif.
Atas dasar hal tersebut di atas,penulis mencoba memperbaiki proses
pembelajaran agar hasil akademi siswa meningkat. Selanjutnya
proses pelaksanaan PTK ini disusun suatu laporan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PGSD
4501 )pada program S 1 PGSD.
Proses pembuatan laporan ini berdasarkan hasil observasi pada
waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran, merencanakan kegiatan
perbaikan dan pada waktu diskusi pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui siklus secara berulang.
Menurut pengamatan dalam proses pembelajaran kebanyakan
siswa hanya memperhatikan penjelasan guru,hal ini dapat dilihat dari
respon siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hasil dari
diskusi dapat ditemukan beberapa masalah yang terjadi antara lain
sebagai berikut:
-Untuk mata pelajaran IPA
a) siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan macam-
macam gaya
b) siswa mengalami kesulitan dalam mengamati perubahan
gerak benda karena adanya suatu gaya dalam kehidupan
sehari-hari
-Mata Pelajaran IPS
Ditemukan beberapa masalah selama proses pembelajaran antara
lain:
a. Siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan pengertian dari
koperasi

[Type text]
I

b. Siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan tentang


pentingnya koperasi dalam perekonomian Indonesia
Setelah penulis berdiskusi dengan teman sejawat dan supervisor
diketahui bahwa penyebab dari masalah yang dikelola selama
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA )
a. Penggunaan alat peraga yang tidak sesuai dengan materi yang di
sampaikan.
b. Memilih metode pembelajaran tidak bervariasi.
c. Guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif
dalam percobaan IPA yang di lakukan guru
d. Tidak adanya kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab
tentang materi yang di sampaikan.
e. Guru kurang memberikan contoh soal latihan tentang macam-
macam gaya
f. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang di
sampaikan guru.
2. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial( IPS )
a. Metode yang digunakan tidak menarik terhadap materi yang di
sampaikan.
b. Guru tidak menjelaskan materi secara sistematik.
c. Perhatiantidak merata ke semua siswa.
d. Gambar-gambar yang digunakan sebagai alat peraga sangat
terbatas ariasinya.
e. Siswa merasa takut untuk bertanya.
f. Soal yang diberikan kepada siswa bentuk soalnya tidak sesuai.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah tersebut yang nrnjadi focus
perbaikan adalah:
1. Untuk Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Apakah penggunaan media benda konkret seperti:
bola,paku,meja, disertai penjelasan tentang macam-macam gaya
dapat mengubah gerak suatu benda dapat meningkatkan hasil
belajar siswa ?
2. Untuk Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
Apakah penggunaan metode demonstrasi dan gambar yang
disertai tentang penjelasan gaya dapat mengubah gerak suatu
benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
Dengan memperhatikan rumusan masalah diatas,maka hipotesis
yang dapat penulis ajukan dalam rangka perbaikan pembelajaran
ini adalah:
Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Jika pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya pada
kompetensi dasar “Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang
gaya dapat mengubah gerak suatu benda dalam kehidupan
sehari-hari " guru menggunakan alat peraga ben ,maka hasil
belajar siswa meningkat.
Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

[Type text]
I

Jika pembelajaran IPS khususnya pada kompetensi dasar “


Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.” Guru menggunakan metode
demonstrasi dan alat peraga gambar Presiden Soekarno –Hatta
dan lambang kopesi dalam kehidupan sehari-hari,dan pemberian
contoh soal,maka hasil belejar siswa meningkat.

C. Tujuan Perbaikan

1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


a. penggunaan alat peraga benda konkret dan gambar yang
berhubungan dengan gaya dalam pembelajaran.
b. Menganalisis dampak penggunaan alat peraga benda konkret dan
gambar yang berhubungan dengan gaya terhadap hasil belajar
siswa.
2. Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
a. Penggunaan metode demonstrasi dan gambar Presiden Soekarno-
Hatta dan l ambang koperasi dalam pembelajaran.
b. Menganalisis dampak penggunaan metode demonstrasi dan
gambar Presiden Soekarno-Hatta dan lambang koperasi terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

D. Manfaat Perbaikan
Manfaat yang diharapkan dan diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Membuat siswa termotivasi dalam pembelajaran IPA dan IPS.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas
yang diberikan guru.
3. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru lebih
meningkat.
4. Perbaikan pembelajaran lebih menyenangkan pada sikap siswa
dilihat dari antusias ketika pembelajaran berlangsung.
5. Sebagai pedoman guru dalam mengajar unuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
6. Sarana bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
7. Menambah pengetahuan dan pengalaman guru tentang konsep
dan manfaat PTK,serta dapat dijadikan pedoman untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas
8. Memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan di SD.
Khususnya mata pelajaran IPA dan IPS.

[Type text]
I

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Merupakan suatu usaha guru sebagai insane pendidik dalam


mengaktualisasi diri mencapai keberhasilan pembelajaran ketika berada
di dalam ruang kelas untuk motivasi siswa. Motivasi siswa akan
terpengah apabila seorang guru sangat efektif dalam penyajiannya.
Ketika memberi materi pembelajaran IPA dengan kompetensi dasar “
Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( tarikan / dorongan ) dapat
mengubah gerak dan bentuk suatu benda “ sangat dibutuhkan media, alat
peraga dan metode yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk
merangsang siswa berfikir

[Type text]
I

Dalam pembelajaran,media / alat peraga mempunyai banyak


fungsi antara lain untuk mengatasi berbagai hambatan dalam proses
pembelajaran. Kegunaan media dalam mengatasi hambatan antara lain
untuk mengatasi verbalisme.
Media pembelajaran juga memiliki kegunaan antara lain
menumbuhkan kegairahan belajar, memfokuskan / menarik perhatian,
atau setidaknya mendekatkan interaksi langsung dengan lingkungkan
nyata.
Dalam pembelajaran ,media juga memiliki banyak fungsi /
kegunaan antara lain untuk mengatasi berbagai hambatan proses
komunikasi , sikap pasif siswa dalam belajar, dan mengatasi keterbatasan
fisik kelas. NEA ( 1969 ) mengartikan media pembelajaran sebagai
sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,
termasuk perangkat kerasnya.
Kegiatan pembelajaran yang efektif tidak muncul dengan
sendirinya tetapi guru harus menciptakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
optimal. Metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor
keefektifan siswa dalam keberhasilan pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran juga dipengaruhi oleh pelaksanaan
evaluasi yang efektif. Melalui evaluasi ini, guru dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil
evaluasi ini dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Dalam merencanakan suatu pembelajaran tidak lepas dari
menentukan sumber belajar, seperti yang dipaparkan oleh Assocition For
Education and Communication Technology (AECT ), sumber belajar
diartikan sebagai semua sumber, baik berupa data, orang atau wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar, baik
cecara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa
dalam mencapai tujuan belajarnya.
Selain itu, dari sisi perancangannya, sumber belajar itu dapat di
pilah menjadi dua jenis, yaitu sumber belajar yang dirancang (by desain )
dan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan ( by utilization ). Sumber
belajar yang di rancang adalah sumber belajar yang sengaja direncanakan
untuk kepentingan pembelajaran, misalnya buku, film, poster, kebun
sekolah yang memang dirancang untuk digunakan dalam suatu
pembelajaran.

[Type text]
I

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 02 Limbangan kelas IV (
empat ) Semester II ,Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Siswa Kelas IV
berjumlah 31 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
SD Negeri 02 Limbangan terletak di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami
Kabupaten Pemalang,Jawa Tengah. Merupakan desa yang terletak di pesisir yang
jauh dari pusat kota yang sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai
petani dan nelayan sehingga taraf hidupnya tidak begitu menguntungkan
Hampir setiap keluarga bekerja sebagai nelayan dan petani . penghasilan
yang diperoleh sangat tidak seimbang dengan kebutuhan sehari-harinya. Bagi
para nelayan tidak dapat dipastikan penghasilannya ,apalagi disaat sekarang ini
serba susah ditambah lagi dengan ketidakstabilan perolehannya setiap hari.
Kondisi yang demikian sangat mempemgaruhi rendahnya aktifitas belajar
anak-anak didesanya,karena semangat belajar akan tumbuh apabila ditunjang
dengan faktor ekonomi yang mapan.
Mulai tanggal 16 Februari 2010 sampai dengan 4 maret 2010 dengan jadwal
sebagai berikut :
1. Tanggal 16 Februari 2010 pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata
pelajaran IPA
2. Tanggal 18 Februari 2010 pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata
pelajaran IPS
3. Tanggal 23 Februari 2010 Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Siklus I mata
pelajaran IPA
4. Tanggal 25 Februari 2010 Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I mata
pelajaran IPS
5. Tanggal 2 Maret 2010 Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II mata
pelajaran IPA
6. Tanggal 4 Maret 2010 Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II mata
pelajaran IPS
1. Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran menggunakan prosedur siklus
secara berulang melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Perbaikan pembelajaran melalui siklus menempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Refleksi hasil pembelajaran untuk menemukan masalah
b. Konsultasi dengan supervisor menyusun rencana pembelajaran prasiklus
c. Melaksanakan rencana pembelajaran prasiklus
d. Konsultasi dengan supervisor menyusun rencana perbaikan pembelajaran
siklus I
e. Melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran siklus I
f. Konsultasi dengan supervisor menyusun laporan hasil perbaikan
pembelajaran
g. Melaksanakan laporan hasil perbaikan pembelajaran
h. Konsultasi dengan supervisor menyusun rencana perbaikan pembelajaran
siklus II

[Type text]
I

i.Melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran siklus II


2.Secara rinci pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan siklus secara
berulang adalah sebagai berikut :
a. Tanggal 5 Februari 2010 konsultasi dan diskusi dengan supervisor tentang
menyusun Rencana pembelajaran ( RP ).
b. Tanggal 12 Februari 2010 Penyusunan Rencana Pembelajaran Pra siklus
c. Tanggal 16 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
d. Tanggal 18 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
e. Tanggal 21 Februari 2010 Penyusunan Rencana Perbaikan Pembelajaran
Siklus I
f. Tanggal 23 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Perbaikan pembelajaran
siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
g. Tanggal 25 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Perbaikan Pembelajaran
Siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
h. Tanggal 26 Penyusunan Laporan Perbaikan Pembelajaran Siklus I mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
i. Tanggal 27 Penyusunan Laporan Perbaikan Pembelajaran Siklus I mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
j. Tanggal 1 Maret 2010 Penyusunan Rencana Pembelajaran Siklus II
k. Tanggal 2 Maret 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Siklus II mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
l. Tanggal 4 Maret 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Siklus II mata
pelajaran Iimu Pengetahuan Sosial ( IPS )
B. Deskripi Persiklus
1. Langkah-Langkah Rencana Pembelajaran Prasiklus
Langkah-langkah rencana pembelajaran Mata PelajaranIPA kelas IV (
Empat ) sebagai berikut :
Pra Kegiatan
a. Menyiapkan sumber, media dan alat mengajar
b. Berdoa
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran
e. Guru menanyakan pelajaran yang telah lal
Kegiatan Awal
Apersepsi
a. Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada
materi pelajaran
b. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari
Kegiatan Inti
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gerak benda karena
adanya gaya dan memberikan contoh kegiatan sehari-hari yang
berkaitan dengan gaya seperti orang khimendorong gerobag, orang
menarik meja dan lain-lain.
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru
c. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang gaya dan akibatnya.
d. Tanya jawab tentang hasil demonstrasi.
e. Siswa mengamati dan mencatat penjelasan guru

[Type text]
I

Kegiatan Akhir
● Guru bertanya secara lesan tentang materi yang baru dibahas.
● Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpuilan tentang gaya.
● Siswa mengerjakan tes formatif.
● Guru menganalisa hasil tes formatif.

I. Evaluasi
A. Prosedur
1. Tes Awal : ada
2. Tes dalam proses : ada
3. Tes akhir : ada

B. Jenis Tes : Lisan dan tertulis


C. Bentuk Tes : Pilihan ganda , isian dan uaraian
D. Alat Tes : Soal
INSTRUMEN
A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )
pada huruf A, B, C, atau D !

1. Dorongan atau tarikan yang dikenakan pada suatu benda disebut ....
A. daya
B. gaya
C. usaha
D. energi
2. Alat untuk mengukur besar kecilnya gaya adalah ....
A. barometer
B. termometer
C. spidometer
D. dynamometer
3. Meja akan bergeser jika didorong. Hal ini menunjukkkan bahwa gaya dapat
mempengarui ....
A. Bentuk
B. Gerak
C. Wujud
D. warna
4. Pernyataan di bawah ini tentang gaya yang benar adalah ....
A. kita dapat melihat wujud gaya
B. kita tidak dapat menentukan sumber gaya
C. kita tidak dapat melihat wujud dan pengaruh gaya
D. kita dapat melihat benda dan pengaruh gaya.
5. Untuk melakukan suatu gaya diperlukan adanya ....
A. daya
B. tenaga
C. jarak
D. kecepatan

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !

[Type text]
I

1. Satuan gaya adalah ... dan dilambangkan dengan huruf ....


2. Apabila benda semakin berat, maka gaya yang dibutuhkan untuk
mengangkatnya semakin ....
3. Buah kelapa jatuh ke tanah, karena adanya gaya ....
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan gaya apa saja yang terjadi ketika kita mengayuh sepeda !
2. Sebutkan salah satu manfaat gaya bagi kehidupan kita sehari hari !
Langkah- langkah Rencana Pembelajaran Mata Pelajaran IPS sebagai berkut :

Pra kegiatan
-Memberi salam
-Menyiapkan alat mengajar media dan sumber
-Berdoa
-Mengecek kehadiran siswa
-Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran
-Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu

Kegiatan awal
-Menginformasikan materi pelajaran
-Menyampaikan tujuan pembelajaran
-Tanya jawab kegiatan sehari-hari yang mengarah ke materi pelajaran

Kegiatan Inti
-Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang Koperasi dan
kesejahteraan rakyat
-Siswa mencatat materi yang di jelaskan guru
-Siswa diberi kesempatan untuk bertnya tentang koperasi dalam
perekonomian Indonesia
-Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi
-Setiap kelompok mengamati gambar presiden Soekarno-Hatta dan
lambang Koperasi dan mengisi lembar tugas
-Tiap-tiap kelompok melalui wakilnya membacakan laporan hasil diskusi
di depan kelas kelompok lain mendengarkan dan menanggapi

Kegiatan akhir
-Tanya jawab tentang demonstrasi yang baru dilaksanakan
-Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan materi koperasi dan
kesejahteraan rakyat
-Guru memberi tugas tes formatif
-Siswa mengerjakan soal tes formatif
-Guru menganalisis hasil tes

I. Evaluasi
A. Prosedur tes
1. Tes awal : Tidak ada
2. Tes dalam proses : ada
3. Tes akhir : ada
B. Jenis tes : tertulis

[Type text]
I

C. Bentuk tes : pilihan ganda, Isian,Uraian


D. Alat tes : soal

INSTRUMEN
A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X
) pada huruf A, B, C, atau D !

1. Tujuan koperasi adalah……


A. menguasai ekonomi masyarakat
B. meningkatkan kesejahteraan anggota
C. memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
D. meningkatkan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah
2. Koperasi Unit Desa (KUD) di dirikan di lingkungan……
A. perkotaan
B. perdesaan
C. perusahaan
D. pertokoan
3. Badan usaha yang sesuai denan system demokrasi ekonomi d Indonesia
adalah….
A. BUMN
B. swasta
C. koperasi
D. perusahaan asing
4. Kewajiban anggota koperasi yaitu
A. menerima SHU
B. menghadiri rapt
C. memilih pengurus
D. mematuhi praturan
5. Jenis koperasi d lihat dari keanggotaanya adalah….
A. konsumsi
B. kredit
C. produksi
D. sekolah

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !


1. Keuntungan koperasi disebut….
2. Koperasi sekolah termasuk koperasi khusus, kekhususanya terletak
pada….
3. Bintang dan perisai pada lambang koperasi menggambarkan….

I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Sebutkan 3 tujuan koperasi!
2. Sebutkan tujuan koperasi !

2. Langkah-Langkah Rencana Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA


Siklus I sebagai berikut :

Pra Kegiatan

[Type text]
I

● Menyiapkan sumber, media dan alat mengajar.


● Berdoa.
● Mengecek kehadiran siswa.
● Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran.
● Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu.

Kegiatan Awal
Apersepsi
● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada materi
pelajaran.
● Mengimformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gerak benda karena adanya
gaya dan
memberikan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya seperti
orang
mendorong gerobag, orang menarik meja dan lain-lain.
● Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru.
● Siswa diberi kesempatan bertanya tentang gaya dan akibatnya.
● Tanya jawab tentang hasil demonstrasi.
● Siswa mengamati dan mencatar hasil demonstrasi.

Kegiatan Perbaikan
-Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
-Guru melakukan penguatan terhadap kegiatan pembelajaranyang telah
dilaksanakan.

● Kegiatan Akhir
● Guru bertanya secara lesan tentang materi yang baru dibahas.
● Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpuilan tentang gaya.
● Siswa mengerjakan tes formatif.
-Guru menganalisa hasil tes formatif

Tindak Lanjut
● Jika dalam pembelajaran ini belum mencapai tujuan dan masih ada
kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

II. Evaluasi
A. Prosedur
1. Tes Awal : ada
2. Tes dalam proses : ada
3. Tes akhir : ada

B. Jenis Tes : Lisan dan tertulis


C. Bentuk Tes : Pilihan ganda , isian dan uaraian
D. Alat Tes : Soal

INSTRUMEN

[Type text]
I

I. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )
pada huruf A, B, C, atau D !

1. Dorongan atau tarikan yang dikenakan pada suatu benda disebut ....
A. daya
B. gaya
C. usaha
D. energi
2. Alat untuk mengukur besar kecilnya gaya adalah ....
A. barometer
B. termometer
C. spidometer
D. dynamometer

3. Meja akan bergeser jika didorong. Hal ini menunjukkkan bahwa gaya
dapat mempengarui ....
A. bentuk
B. gerak
C. wujud
D. warna

4. Pernyataan di bawah ini tentang gaya yang benar adalah ....


A. kita dapat melihat wujud gaya
B. kita tidak dapat menentukan sumber gaya
C. kita tidak dapat melihat wujud dan pengaruh gaya
D. kita dapat melihat benda dan pengaruh gaya.
5. Untuk melakukan suatu gaya diperlukan adanya ....
A. daya
B. tenaga
C. jarak
D. kecepatan

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !


1.Satuan gaya adalah ... dan dilambangkan dengan huruf ....
2.Apabila benda semakin berat, maka gaya yang dibutuhkan untuk
mengangkatnya semakin ....
3. Buah kelapa jatuh ke tanah, karena adanya gaya ....
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan gaya apa saja yang terjadi ketika kita mengayuh sepeda !
2. Sebutkan salah satu manfaat gaya bagi kehidupan kita sehari hari !

Langkah-langkah Rencana Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS


Siklus I sebagai berikut :

1. Pra KBM
● Menyiapkan sumber,media dan alat mengajar
● Berdoa

[Type text]
I

● Mengabsen siswa

2. Kegiatan Awal
● Apersepsi
● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada
materi pelajaran.
● menginformasikan materi pelajaran yang akan di pelajari

3. Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang koperasi dan
perekonomian Indonesia
- Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru.
- Siswa diberi kesempatan bertanya tentang koperasi dan manfaatnya
- Tanya jawab tentang hasil demonstrasi
- Siswa mengamati dan mencatat hasil demonstrasi

4. Kegiata Perbaikan.
- Dengan bimbingan guru,siswa membuat rangkuman.
- Guru melakukan penguatan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan

5. Keiatan Akhir
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Guru melakukan penilaian dan analisis hasil penilaian

6. Tindak Lanjut
- Jika dalam pembelajaran ini belum mencapai tujuan dan masih ada
kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

I. EVALUASI
A. Prosedur :
1. Jenis Tes
2. Tes dalam proses
3. Tes Akhir
B. JENIS Tes
● Lisan
● Tertulis
C. Bentuk Tes
● Pilhan ganda
● Isian
● Uraian
D. Alat Tes : Soal

INSTRUMEN

[Type text]
I

I. .Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )
pada huruf A, B, C, atau D!

1. Tujuan koperasi adalah….


A. menguasai ekonomi rakyat
B. meningkatkan kesejahteraan anggota
C. memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
D. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2. Koperasi unit desa ( KUD ) di dirikan di ligkungan….
A. perkotaan
B. perdesaan
C. perusahaan
D. pertokoan.
3. Warna dasar merah putih dalam lambang koperasi
menggambarkan…koperasi
A. kekuatan
B. kemandirian
C. sifat nasional
D. kesejahteraan anggota
4. Pengendalian modal koperasi bertujuan untuk meningkatkan… koperasi
A. pembinaan usaha
B. jumlah penerimaan operasi
C. jumlah sumbangan donator
D. jumlah modal dan efisiensi
5. Kwajiban anggota koperasi yaitu….
A. menerima SHU
B. menghadiri rapat
C. memilih pengurus
D. mematuhi peraturan.

II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan kata – kata yang tepat !
1. Keuntungan koperasi disebut….
2. .Keanggotaan koperasi bersifat…dan….
3. Dasar koerasi Indonesia adalah….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Sebutkan 3 ( Tiga ) kelebihan koperasi ?
2. Sebutkan 3 ( Tiga ) tujuan koperasi ?

3. Langkah-langkah Rencana perbaikan pembelajaran Mata Pelajaran IPA


siklus II sebagai berikut :
Pra Kegiatan
● Menyiapkan sumber, media dan alat mengajar.
● Berdoa.
● Mengecek kehadiran siswa.
● Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran.
● Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu.

[Type text]
I

Kegiatan Awal
Apersepsi
● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada materi
pelajaran.
● Mengimformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gerak benda karena adanya
gaya dan
memberikan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya
seperti orang
mendorong gerobag, orang menarik meja dan lain-lain.
● Siswa mendemonstrasi penjelasan guru.
● Siswa diberi kesempatan bertanya tentang gaya dan akibatnya.
● Tanya jawab tentang hasil demonstrasi.
● Siswa mengamati dan mencatar hasil demonstrasi..

Kegiatan Akhir
● Guru bertanya secara lesan tentang materi yang baru dibahas.
● Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpuilan tentang gaya.
● Siswa mengerjakan tes formatif.
● Guru menganalisa hasil tes formatif.

I. Evaluasi
A. Prosedur
1. Tes Awal : ada
2. Tes dalam proses : ada
3. Tes akhir : ada
B. Jenis Tes : Lisan dan tertulis
C. Bentuk Tes : Pilihan ganda , isian dan uaraian
D. Alat Tes : Soal
INSTRUMEN
I. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )
pada huruf A, B, C, atau D !
1. Dorongan atau tarikan yang dikenakan pada suatu benda disebut ....
A. daya
B. gaya
C. usaha
D. energi
2. Mengayuh sepeda dijalan menanjak membutuhkan gaya … gaya saat
menggayuh di jalan datar
A. sama besar dengan
B. hampir sama dengan
C. lebih kecil dibanding
D. lebih besar dibanding
3. Meja akan bergeser jika didorong. Hal ini menunjukkkan bahwa gaya dapat
mempengarui ....
A. bentuk

[Type text]
I

B. gerak
C. wujud
D. warna
4. Pernyataan di bawah ini tentang gaya yang benar adalah ....
A. kita dapat melihat wujud gaya
B. kita tidak dapat menentukan sumber gaya
C. kita tidak dapat melihat wujud dan pengaruh gaya
D. kita dapat melihat benda dan pengaruh gaya.
5. Untuk melakukan suatu gaya diperlukan adanya ....
A. daya
B. tenaga
C. jarak
D. kecepatan
I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !
1. Satuan gaya adalah ... dan dilambangkan dengan huruf ....
2. Apabila benda semakin berat, maka gaya yang dibutuhkan untuk
mengangkatnya semakin ....
3. Buah kelapa jatuh ke tanah, karena adanya gaya ....
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan gaya apa saja yang terjadi ketika kita mengayuh sepeda !
2. Sebutkan salah satu manfaat gaya bagi kehidupan kita sehari hari !

Langkah- langkah Rencana Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS


Siklus II sebagai berikut :

Pra KBM
● Menyiapkan sumber,media dan alat mengajar
● Berdoa
● Mengabsen siswa

Kegiatan Awal
● Apersepsi
● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada
materi pelajaran.
● menginformasikan materi pelajaran yang akan di pelajari

Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang koperasi dan
perekonomian Indonesia.
- Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru.
- Siswa diberi kesempatan bertanya tentang koperasi dan

[Type text]
I

manfaatnya
- Tanya jawab tentang hasil demonstrasi
- Siswa mengamati dan mencatat hasil demonstrasi

Kegiata Perbaikan.
- Dengan bimbingan guru,siswa membuat rangkuman.
- Guru melakukan penguatan terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah
dilaksanakan

Keiatan Akhir
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Guru melakukan penilaian dan analisis hasil penilaian

Tindak Lanjut
- Jika dalam pembelajaran ini belum mencapai tujuan dan masih
ada kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
A. EVALUASI
A. Prosedur
1. Jenis Tes : Tidak Ada
2. Tes dalam proses : Ada
3. Tes Akhir : Ada
B. Jenis tes : Tertulis
C. Bentuk Tes : Pilihan Ganda,Isian,Uraian
D. Alat Tes : Soal

INSTRUMEN
E. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan member tanda
silang pada huruf A, B, C, atau D!

1. Tujuan koperasi adalah….


A. menguasai ekonomi rakyat
B. meningkatkan kesejahteraan anggota

[Type text]
I

C. memperoleh keuntungan sebesar-besarnya


D. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2. Koperasi unit desa ( KUD ) di dirikan di ligkungan….
A. perkotaan
B. perdesaan
C. perusahaan
D. pertokoan.
3. Warna dasar merah putih dalam lambang koperasi
menggambarkan…koperasi
A. kekuatan
B. kemandirian
C. sifat nasional
D. kesejahteraan anggota
4. Pengendalian modal koperasi bertujuan untuk meningkatkan… koperasi
A. pembinaan usaha
B. jumlah penerimaan operasi
C. jumlah sumbangan donator
D. jumlah modal dan efisiensi
5. Kwajiban anggota koperasi yaitu….
A. menerima SHU
B. menghadiri rapat
C. memilih pengurus
D. mematuhi peraturan

II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan kata – kata yang tepat !
1. Keuntungan koperasi disebut….
2. Keanggotaan koperasi bersifat…dan….
3. Dasar koerasi Indonesia adalah….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Sebutkan 3 ( Tiga ) kelebihan koperasi ?
2. Sebutkan 3 ( Tiga ) tujuan koperasi ?

[Type text]
I

4. Hal-hal unik

RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV / II
Waktu : 2 X 35 Menit ( I X Pertemuan )
Pelaksanaan : Jum’at, 23 April 2010

I. STANDAR KOMPETENSI
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi.
II. KOMPETENSI DASAR
Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
III. INDIKATOR
1. Mampu mendefinisikan pengertian masalah sosial.

[Type text]
I

2. Mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah sosial.


IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui ceramah tentang masalah sosial di sekitar kita, siswa dapat
mendefinisikan pengertian masalah sosial dengan benar.
2. Melalui diskusi tentang tentang masalah sosial di sekitar kita, siswa
dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah sosial dengan
benar
V. MATERI PELAJARAN
Pengertian masalah sosial.
Manusia adalah makhluk sosial. Sejak lahir manusia membutuhkan
orang lain. Kita belajar dari orang lain cara makan, berbicara, berjalan,
menulis, dan membaca. Ketika kita dewasa kita tetap tidak bisa hidup
sendiri.
Penyebab terjadinya masalah sosial antara lain :
1. Faktor ekonomi
2. Kejiwaan
3. Biologis
4. Budaya
5. Bencana alam
VI. LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Penugasan
Langkah – langkah
1. Pra Kegiatan
● Menyiapkan sumber, media, dan alat mengajar.
● Berdoa.
● Mengecek kehadiran siswa.
● Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran.

[Type text]
I

● Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu.


2. Kegiatan awal
Apersepsi
● Tanya jawab tentang kegiatan sehari – hari yang mengarah
kepada materi pelajaran.
● Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari.
3. Kegiatan Inti
● Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang terjadinya
masalah sosial di sekitar kita,dan memberikan contoh kegiatan
sehari – hari yang berhubungan dengan masalah sosial.
● Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
● Guru membagi Lembar Kerja Siswa secara kelompok.
● Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa secara kelompok.
● Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi.
4. Kegiatan Akhir
● Guru bertanya secara lisan tentang materi yang baru dibahas.
● Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan.
● Siswa mengerjakan tes formatif.
● Guru menganalisa hasil tes formatif.
VII. SARANA DAN SUMBER
1. Sarana
● Gambar anak – anak lagi ngamen, pengemis.
2. Sumber
● BSE IPS Kelas IV.
● IPA Intan Pariwara Kelas IV hlm 71- 87

VIII. EVALUASI
A. Prosedur
1. Tes Awal : Ada
2. Tes Dalam : Ada

[Type text]
I

3. Tes Akhir : Ada


B. Teknik
1. Jenis Tes : Lisan dan Tertulis.
2. Bentuk Tes : Pilihan ganda, Isian dan Urain.
C. Alat Tes : Soal

1. Butir Soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, atau D didepan jawaban yang
paling benar !
1. Berikut ini ciri masalah sosial yaitu ….
A. Dampaknya dirasakan oleh masyarakat luas
B. Dapat diselesaikan sendiri
C. Hanya merugikan diri sendiri jika tidak diselesaikan
D. Terjadi karena kelalaian pribadi
2. Masalah sosial yang mengganggu keamanan masyarakat adalah
….
A. kejiwaan
B. kriminalitas
C. kejahatan
D. keterbelakangan
3. Berikut ini bukan merupakan masalah sosial yang disebabkan
faktor ekonomi adalah ….
A. pengangguran
B. kemiskinan
C. kebodohan
D. kemalasan
4. Cara mencegah agar tidak terjadi pencurian dalam lingkungan

[Type text]
I

masyarakat adalah ….
A. lapor polisi
B. melakukan ronda malam
C. menyiapkan alat pemukul
D. mencurigai setiap pendatang
5. Kemiskinan yang semakin banyak dapat menimbulkan masalah
lain berupa ….
A. peperangan
B. pertambahan penduduk
C. meningkatnya tindak kejahatan
D. meningkatnya pemakai narkoba
II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan kata – kata yang tepat !
1. Manusia hidup bersama orang lain karena manusia adalah
makhluk ….
2. Pengangguran adalah masalah sosial yang terjadi karena faktor
….
3. Banyaknya orang gila adalah masalah sosial yang terjadi karena
faktor ….
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan tiga faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
sosial !
2. Di mana saja masalah sosial itu bisa timbul !

KUNCI JAWABAN.

I. Pilihan Ganda
1. A

[Type text]
I

2. C
3. D
4. B
5. C
II. Isian
1. Sosial
2. Ekonomi
3. Kejiwaan
III. Uraian

1. Faktor ekonomi, faktor kejiwaan,biologis.


2. Lingkungan rumah atau keluarga, perkampungan dan perkotaan.
KRITERIA PENILAIAN
1. Pilihan Ganda : Jumlah soal 5 : jawaban benar X 1 = 5
2. Isian : Jumlah soal 3 : jawaban benar X 2 = 6
3. Uraian : Jumlah soal 2 : jawaban benar X 3 = 6
Jumlah Skor Maksimal = 17
Nilai Maksimal = 100
Nilai = Jumlah perolehan skor X 100
Jumlah skor maksimal

Pemalang, 23 April 2010


Mengetahui
Kepala SDN 01 Ketapang, Mahasiswa,

Johani,S,Pd.SD Kusnaeni
NIP19610617 198201 1 005 NIM 816573671

Supervisor,

[Type text]
I

Drs.H.Suyatno, M.Pd
NIP 19510101 198103 1 004

LEMBAR TUGAS KELOMPOK

Mata Pelajaran : IPA


Kelas / Semester : IV / II

Nama kelompok : ……………………………

Anggota : 1…………………………
2………………………..
3………………………..
4………………………..

[Type text]
I

I. Gambarlah skema terjadinya fase bulan dari bulan baru sampai bulan
mati dan beri keterangan kapan terjadanya !

[Type text]
I

[Type text]
I

[Type text]
I

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai