Askep Kel Martas3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

E DENGAN POST OP ORIF ATAS INDIKASI


FRAKTUR TIBIA FIBULA SINISTRA, CLOSED FRAKTUR FEMUR DEXTRA
DI RUANG MARJAN ATAS RSU dr. SLAMET GARUT

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Cidatar,Cisurupan.
Pekerjaan : IRT/Buruh
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Tanggal masuk RS : 18 Desember 2012
No. CM : 01556675
Diagnosa medis : Post Op ORIF Fraktur Tibia Fibula Sinistra, Closed
Fraktur Femur Dextra
Tanggal pengkajian : 04 Januari 2013
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.R
Umur : 53 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Cidatar,Cisurupan.
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Hubungan dengan klien : Suami
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan mengeluh nyeri pada kaki kiri bagian bawah yang telah di
operasi.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Menurut penurutan klien, klien mengatakan bahwa klien jatuh tertabrak motor
dengan posisi tengkurap ± 1 jam SMRS, saat klien sedang berjalan sepulang ia
kerja jan 13.15 WIB.karena terdapat luka dan parah maka keluarga segera
membawanya ke RSU dengan segera. Klien telah dilakukan opersi ORIF pada
tanggal 21 Desember 2012, Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 04 Januari
2013, di kaki kirinya terdapat alat ORIF, klien mengatakan nyeri, nyeri dirasakan
seperti terbakar dan menjalar ke seluruh bagian tubuh yang lainnya dan nyeri
diperberat apabila klien banyak bergerak, dan nyeri diperingan apabila klien
sedang istirahat, skala nyeri 6 (1-10), nyeri dirasakan sewaktu-waktu.
c. Riwayat kesehatan Dahulu
Menurut penuturan klien dan keluarganya bahwa klien belum pernah mengalami
penyakit seperti yang dirasakan sekarang ini. Namun, apabila klien sakit pun,
klien hanya sakit biasa seperti penyakit flu dan batuk saja, yang hanya
membutuhkan waktu penyembuhan 2-3 hari saja.
d. Riwayat kesehatan Keluarga
Menurut penuturan klien dan keluarga bahwa dalam keluarganya tidak ada yang
mengalami riwayat penyakit seperti yang dirasakan klien sekarang. Dan dalam
keluarga juga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan lainnya yang
mungkin dapat memperberat penyakitnya klien sekarang.
e. Riwayat kesehatan Alergi
Menurut penuturan klien, bahwa klien tidak mempunyai riwayat alergi.

3. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


a. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila klien sakit, klien selalu memeriksakan diri, ke balai
pengobatan terdekat yaitu ke puskesmas, dan apabila sakitnya tidak kunjung
sembuh klien berobat ke rumah sakit.
b. Nutrisi Metabolik
No. Jenis Sehat Sakit
1. Pola makan
Jenis Nasi lauk pauk, sayuran, Nasi, lauk pauk, sayuran,
dan buah-buahan dan buah-buahan
Porsi 1 porsi habis 1 porsi tidak habis
Frekuensi 2 x/hari 3 x/hari
Diet khusus - -
Makanan disukai - -
Kesulitan menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi palsu Tidak ada Tidak ada
Napsu makan Baik Kurang
2. Pola minum
Jenis Air putih, teh dan susu Air putih
Frekuensi 6-8 gelas 4-6 gelas
Jumlah 1200-1600 cc 800-1200 cc
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman disukai - -

c. Pola Eliminasi
No. Jenis Sebelum Dirawat Selama Dirawat
1. BAB
Frekuensi 1x/hari 2 hari belum BAB
Warna Khas feses -
Masalah Tidak ada Tidak ada
2. BAK
Frekuensi >10x/hari Kateter
Warna Khas urin Khas urin
Jumlah 1500 cc
Masalah Tidak ada Tidak ada

d. Pola aktivitas sehari-hari


No. Jenis Sehat Selama Dirawat
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1. Mandi  
2. Berpakaian  
3. Eliminasi  
4. Mobilisasi  
5. Berpindah  
6 Berjalan  
7. Bekerja  
8. Memasak  
9. Naik tangga  
10. Pemeliharaan  
rumah

Ket : 0 : Mandiri
1 : Alat Bantu
2 : Di bantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung atau tidak mampu

e. Pola Persepsi Kognitif


- Berbicara : klien mampu berbicara tanpa ada hambatan
- Bahasa : klien menggunakan bahasa sunda dan paham terhadap apa yang
dikatakan oleh pengkaji
- Kemampuan membaca : klien mampu membaca tanpa menggunakan kacamata
- Tingkat ansietas : klien dan keluarganya merasa cemas terhadap penyakit yang
dideritanya tetapi klien dan keluarga pasrah atas semuanya dan berdoa atas
kesembuhannya dengan bantuan tim medis.
- Kemampuan berinteraksi : dengan kemampuan berbicara, klien dapat
berinteraksi dengan pengkaji.

f. Pola Istitahat Tidur


No. Jenis Sebelum Masuk RS Selama Dirawat
1. Tidur siang
Lama Tidur 1-2 jam 1 jam
Keluhan Tidak ada Sering terbangun
2. Tidur malam
Lama Tidur 6-7 jam 4-5 jam tetapi sering
terbangun
Keluhan Tidak ada Sulit untuk tidur karena
merasakan nyeri

g. Pola konsep Diri


- Gambaran diri : klien mengatakan bahwa keadaan saat ini klien sedang sakit
yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran.
- Ideal diri : klien mengharapkan kesembuhan dari penyakit yang dialaminya
sekarang, sehingga klien dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.
- Harga diri : klien mengatakan dengan kondisinya saat ini, klien merasa tetap
percaya diri untuk menjalani kehidupannya.
- Identitas diri : klien mengatakan bahwa dirinya adalah seseorang ibu dengan 5
anak.
- Peran diri : klien mengatakan bahwa dengan kondisi yang dialaminya saat ini,
peran sebagai ibu dalam rumah tangganya seperti ibu rumah tangga pada
umumnya.
h. Pola Peran dan Hubungan
Hubungan klien dan keluarganya sangat baik, hal tersebut ditunjukan dengan
adanya anggota keluarga lain yang berkunjung dan menemani klien.
i. Pola Reproduksi dan Seksual
Klien mengatakan dengan kondisi yang seperti ini, klien tidak ada hasrat untuk
melakukan hubungan suami istri.
j. Pola Pertahanan Diri atau Koping
Menurut klien, setiap ada permasalahan yang terjadi pada dirinya, klien selalu
membicarakannya kepada suami dan anak-anaknya.
k. Keyakinan dan Nilai
Menurut klien, klien selalu mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar
tempat tinggalnya, dan sampai saat ini klien selalu berdoa demi kesembuhannya.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
- Kesadaran : compos mentis
- GCS : E:4 M:5 V:6
- Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg
N : 89 x/menit
R : 24 x/menit
Suhu : 37,50C
b. Head to toe
1) Rambut
- Rambut : hitam sedikit uban
- Tekstur : halus
- Penyebaran : merata
- Kebersihan : bersih
2) Kulit
- Warna : sawo matang
- Tekstur : halus
- Kelembaban : lembab
- Edema : tidak ada
- Kebersihan : bersih
- Cyanosis : tidak ada
- Turgor kulit : baik, kembali cepat < 3 detik
3) Kuku
- Warna : putih
- Tekstur : halus
- Bentuk : cembung
- CRT : cepat kembali <3detik
- Kebersihan : bersih
4) Kepala
- Bentuk : normochepal
- Kebersihan : bersih
- Keadaan : tampak tidak ada lesi, benjolan dan nyeri tekan
- Bentuk muka : lonjong
5) Mata
- Posisi : simetris antara mata dektra dan sinistra
- Sklera : putih
- Refleks pupil : miosis terhadap respon cahaya
- Kebersihan : bersih
- Ketajaman penglihatan : baik, klien dapat membaca papan nama mahasiswa 1
meter.
- Lapang pandang : baik, klien dapat melihat saat pengkaji menggerakan pena
kearah samping kepala klien.
6) Hidung
- Posisi : simetris antara lubang hidung dektra dan sinistra
- Warna : sama dengan kulit sekitar
- Kebersihan : bersih
- Mukosa hidung : warna merah muda, lembab dan tidak ada lesi
- Fungsi hidung : baik, terbukti klien dapat membedakan bau kayu putih
- Keluhan tidak ada
7) Telinga
- Posisi : simetris
- Warna : sama dengan kulit sekitar
- Tekstur : halus
- Kebersihan : bersih, tidak tampak serumen
- Fungsi pendengaran : baik, terbukti klien dapat menjawab pertanyaan yang di
lontarkan oleh pengkaji dengan tepat.
8) Mulut
 Bibir
- Warna : merah muda
- Tekstur : halus
- Mukosa : lembab
- Kondisi : tidak tampak ada lesi atau stomatitis
 Gigi
- Jumlah : 32 buah
- Warna : putih kekuningan
- Kondisi : tidak ada caries pada gigi graham
 Lidah
- Warna : merah muda
- Tekstur : halus
- Mukosa : lembab
- Kondisi : tidak tampak ada lesi dan tidak kotor
- Pergerakan : baik, dapat digerakan kesegala arah
- Fungsi lidah: baik, terbukti klien dapat membedakan jenis rasa
- Refleks menelan : baik, dapat menelan dengan lancar
- Keluhan : tidak ada.
 Gusi
- Warna : merah muda
- Keluhan : tidak ada
9) Leher
- JVP : tidak ada peningkatan
- Kelenjar tiroid : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
- Pergerakan : tidak ada keterbatasan pergerakan
10) Dada
- Jantung
Irama : bunyi jantung “lub dub”
Frekuensi : 89 x/menit
- Paru-paru
Pengembangan : simetris antara dextra dan sinistra
Bunyi napas : vesikuler
Frekuensi : 24 x/menit
Keadaan : tidak ada keluhan.
11) Abdomen
- Bising usus : 8 x di seluruh kuadran
- Bentuk :
- Tekstur : halus
- Kebersihan : bersih
- Keluhan : tidak ada
- Hati : tidak teraba.
- Ginjal : tidak teraba.
12) Genitalia
- Keadaan : berdasarkan penuturan klien, tidak ada lesi dan bersih, BAK
klien dengan di pasang kateter
- Rektal : berdasarkan penuturan klien tidak ada kelainan dan tidak kotor
13) Ektermitas
- Ektermitas atas
Bentuk : simetris
Pergerakan : dapat digerakan, dan dapat melawan tekanan pengkaji.
Refleks : bisep dan trisep (+)
Keadaan : bersih tidak nampak adanya lesi, benjolan atau kotoran
Edema : tidak ada
Turgor kulit : baik kembali dalam < 3 detik
Tangan kanan dan tangan kiri terpasang infus RL
Kekuatan otot : 5 5
- Ektermitas bawah
Bentuk : simetris
Pergerakan : tidak dapat digerakan kesegela arah
Refleks : patella sebelah kanan dan kiri (-)
Keadaan :

Edema : tidak ada


Turgor kulit : baik kembali dalam < 3 detik
Kekuatan otot : 0 0

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No lab : 121222605 No cm : 01556833
Nama : Ny.E Ruangan : Marjan Atas
Umur : 50 Tahun Tanggal : 22 Desember 2012
Alamat : Kp.Cidatar, Cisurupan

No. Jenis Pemeriksaan Hasil Flag Satuan Nilai Normal


Hematologi / Darah Rutin
1. Hemoglobin 9,9 ± g/dl 12,0-16,0
2. Hematokrit 29 ± % 35-47
3. Leukosit 14.100 ± /mm3 3.800-10.600
4. Trombosit 87.000 ± /mm3 150.000-440.000
5. Eritrosit 3,40 ± Juta/mm3 3.6-5.8

6. THERAPY
Cefixim : 2.100 mg melelui oral
Vit. C : 3.100 mg melelui oral
Na dido : 2.1 melelui oral
Ranitidin : 2.1 melelui oral
Kalnek : 2.1 melelui oral
B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Problem
1. DS : Adanya fraktur Nyeri akut
- Klien mengeluh
nyeri kaki bawah Dilakukan oprasi ORIF
bagian kirinya yang
sudah dilakukan Terputusnya kontinuitas
operasi tanggal 21 jaringan
desember 2012. Dan
di bagian paha Sirkulasi peredaran darah
kanan klien terhambat
mengatakan tidak
ada keluhan.
Merangsang pengeluaran
DO: mediator kimia
- Terdapat luka (bradikinin, histamin dan
tertutup di bagian serotinin)
paha kakan, terdapat
luka robekan sampai Rangsangan nyeri
ke bawah kaki, kaki dihantarkan ke thalamus
bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri Nyeri dipersepsikan
terpasang ORIF.
- Skala nyeri 6 (1-10)
- TD: 130/80 mmHg,
N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3

2. DS: Adanya fraktur Risiko tinggi infeksi


- Klien mengeluh
nyeri kaki bawah Dilakukan oprasi ORIF
bagian kirinya yang
sudah dilakukan Terputusnya kontinuitas
operasi tanggal 21 jaringan
desember 2012.
Dan di bagian paha Terdapat luka/ luka
kanan klien masih basah, serta
mengatakan tidak terpasang ORIF
ada keluhan.
Invasi bakteri
DO:
- Terdapat luka Resiko tinggi infeksi
tertutup di bagian
paha kakan, kaki
bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
terpasang ORIF.
- Luka masih basah
- Skala nyeri 6 (1-10)
- TD: 130/80 mmHg,
N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3

3. DS : Adanya fraktur Kerusakan integritas


- Klien mengeluh jaringan
nyeri kaki bawah Dilakukan oprasi ORIF
bagian kirinya yang
sudah dilakukan Terputusnya kontinuitas
operasi tanggal 21 jaringan
desember 2012.
Dan di bagian paha Imobilisasi
kanan klien
mengatakan tidak
ada keluhan. Bedrest

DO: Penekanan pada kulit


- Terdapat luka
tertutup di bagian Kerusakan integritas
paha kakan, kaki jaringan
bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
terpasang ORIF.
- Luka masih basah
- Skala nyeri 6 (1-10)
- TD: 130/80 mmHg,
N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3.

4. DS : Adanya fraktur Gangguan mobilitas fisik


- Klien mengeluh
nyeri kaki bawah Dilakukan oprasi ORIF
bagian kirinya yang
sudah dilakukan Terputusnya kontinuitas
operasi tanggal 21 jaringan
desember 2012.
Dan di bagian paha Imobilisasi
kanan klien
mengatakan tidak
Bedrest
ada keluhan.
Gangguan mobilitas fisik
DO:
- Terdapat luka
tertutup di bagian
paha kakan, kaki
bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
terpasang ORIF.
- Luka masih basah
- klien terlihat
meringis kesakitan
- Kaki sulit
digerakan/dirubah
- Aktivitas klien
dibantu
- Skala nyeri 6 (1-10)
- TD: 130/80 mmHg,
N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3.
-
5. DS : Adanya fraktur Gangguan istirahat tidur
- Klien mengeluh
nyeri kaki bawah Dilakukan oprasi ORIF
bagian kirinya yang
sudah dilakukan Terputusnya kontinuitas
operasi tanggal 21 jaringan
desember 2012.
Dan di bagian paha Menghambat reseptor
kanan klien tidur
mengatakan tidak
ada keluhan.
Tidur klien terganggu
DO:
- Terdapat luka Gangguan istirahat tidur
tertutup di bagian
paha kakan, kaki
bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
terpasang ORIF.
- Luka masih basah
- Skala nyeri 6 (1-10)
- TD: 130/80 mmHg,
N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3.
- Sklera merah
- Klien tampak lemas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan inkontinuitas jaringan
2. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka masih basah
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan fraktur terbuka
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
5. Gangguan pola tidur sehubungan dengan adanya luka fraktur
D. NURSING CARE PLANNING

NO.
TGL/JAM TUJUAN INTERVENSI
DP
Januari I NOC : NIC :
2012 Setelah dilakukan tindakan  Obsevasi / monitor TTV
WIB keperawatan selama 3x/24 jam,  Lakukan pengkajian nyeri
klien tidak mengalami nyeri, termasuk lokasi,
dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi,
 Tanda vital dalam rentang frekuensi, kualitas dan
normal faktor presipitasi
 Mampu mengontrol nyeri  Ajarkan tentang teknik non
(tahu penyebab nyeri, farmakologi: napas dalam,
mampu menggunakan relaksasi, distraksi,
tehnik nonfarmakologi kompres hangat/ dingin
untuk mengurangi nyeri,  Berikan informasi tentang
mencari bantuan) nyeri seperti penyebab
 Melaporkan bahwa nyeri nyeri, berapa lama nyeri
berkurang dengan akan berkurang dan
menggunakan manajemen antisipasi ketidaknyamanan
nyeri dari prosedur
 Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang

Januari II NOC : NIC :


2012 Setelah dilakukan tindakan  Observasi TTV setiap 4 jam
WIB keperawatan selama 3x/24 jam,  Cuci tangan setiap sebelum
klien tidak mengalami infeksi dan sesudah tindakan
dengan kriteria hasil: keperawatan.
 Klien bebas dari tanda dan  Lakukan perawatan luka
gejala infeksi setiap hari dengan teknik
 Menunjukkan kemampuan aseptif
untuk mencegah timbulnya
 Obseravasi keadaan luka
infeksi
 Jumlah leukosit dalam batas
normal
 Menunjukkan perilaku
hidup sehat

Januari III NOC : NIC : Pressure Management


2012 Setelah dilakukan tindakan  Mobilisasi pasien (ubah
WIB keperawatan selama 3x/24 jam, posisi pasien) setiap dua
kerusakan integritas kulit klien jam sekali
teratasi dengan kriteria hasil:  Monitor aktivitas dan
 Integritas kulit yang baik mobilisasi pasien
bisa dipertahankan (sensasi,  Observasi luka : lokasi,
elastisitas, temperatur, dimensi, kedalaman luka,
hidrasi, pigmentasi) karakteristik,warna cairan,
 Tidak ada luka/lesi pada granulasi, jaringan nekrotik,
kulit tanda-tanda infeksi lokal,
 Perfusi jaringan baik formasi traktus
 Menunjukkan pemahaman  Ajarkan pada keluarga
dalam proses perbaikan tentang luka dan perawatan
kulit dan mencegah luka
terjadinya sedera berulang  Lakukan tehnik perawatan
 Mampu melindungi kulit luka dengan steril
dan mempertahankan  Berikan posisi yang
kelembaban kulit dan mengurangi tekanan pada
perawatan alami luka
 Menunjukkan terjadinya
proses penyembuhan luka

Januari IV NOC : NIC :


2012 Setelah dilakukan tindakan Exercise therapy :
WIB keperawatan selama 3x/24 jam ambulation
gangguan mobilitas fisik  Monitoring vital sign
teratasi dengan kriteria hasil: sebelm/sesudah latihan
 Klien meningkat dalam dan lihat respon pasien
aktivitas fisik
saat latihan
 Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas  Ajarkan pasien atau tenaga
 Memverbalisasikan kesehatan lain tentang
perasaan dalam teknik ambulasi
meningkatkan kekuatan dan  Kaji kemampuan pasien
kemampuan berpindah dalam mobilisasi
 Memperagakan penggunaan  Latih pasien dalam
alat Bantu untuk mobilisasi
pemenuhan kebutuhan
(walker)
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
 Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan
berikan bantuan jika
diperlukan

Januari V NOC: NIC :


2012 Setelah dilakukan tindakan Sleep Enhancement
WIB keperawatan selama 3x/24 jam  Determinasi efek-efek
gangguan pola tidur pasien medikasi terhadap pola
teratasi dengan kriteria hasil: tidur
 Jumlah jam tidur dalam  Jelaskan pentingnya tidur
batas normal yang adekuat
 Pola tidur, kualitas dalam  Fasilitasi untuk
batas normal mempertahankan aktivitas
 Perasaan fresh sesudah sebelum tidur (membaca)
tidur/istirahat  Ciptakan lingkungan yang
 Mampu mengidentifikasi nyaman
hal-hal yang meningkatkan  Kolaborasi pemberian
tidur obat tidur

E. IMPLEMENTASI

TGL/JAM NO.DP IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


Januari I  Mengobsevasi TTV S:
2012  Melakukan pengkajian nyeri - Klien mengatakan Kelompok I:
WIB termasuk lokasi, masih mengeluh nyeri
karakteristik, durasi, O: M. Fitra J
frekuensi, kualitas dan - Terdapat luka tertutup S. Rudiansyah
faktor presipitasi di bagian paha kakan, Yeti Suryati
 Mengajarkan tentang teknik kaki bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
non farmakologi: napas
terpasang ORIF.
dalam, relaksasi, distraksi. - Luka masih basah
 Memberikan informasi - Skala nyeri 6 (1-10)
tentang nyeri seperti - TD: 130/80 mmHg, N:
penyebab nyeri, berapa lama 89 x/m, R: 24 x/m, S:
nyeri akan berkurang dan 37,5 0C
antisipasi ketidaknyamanan - Leukosit : 14.100
/mm3.
dari prosedur
A: Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Obsevasi TTV
- Lakukan pengkajian
nyeri
- Ajarkan teknik non
farmakologi napas
dalam, relaksasi,
distraksi.

Januari II  Mengobservasi TTV S:


2012
WIB setiap 4 jam - Klien mengatakan Kelompok I:
 Mencuci tangan setiap masih mengeluh nyeri
sebelum dan sesudah O: M. Fitra J
tindakan keperawatan. - Terdapat luka tertutup S. Rudiansyah
 Melakukan perawatan di bagian paha kakan, Yeti Suryati
luka setiap hari dengan kaki bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
teknik aseptif
terpasang ORIF.
 Mengobseravasi keadaan - Luka masih basah
luka - Skala nyeri 6 (1-10)
- TD: 130/80 mmHg, N:
89 x/m, R: 24 x/m, S:
37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3
A: Masalah risiko tinggi
infeksi teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi
- Obsevasi TTV
- Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan.
- Lakukan perawatan
luka setiap hari dengan
teknik aseptif
- Obseravasi keadaan
luka

Januari III  Memberikan posisi yang S: Kelompok I:


2012 nyaman, mengurangi - Klien mengatakan
WIB tekanan pada luka masih mengeluh nyeri M. Fitra J
 Membantu mobilisasi O: S. Rudiansyah
pasien (ubah posisi - Terdapat luka tertutup Yeti Suryati
pasien) setiap dua jam di bagian paha kakan,
sekali kaki bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
 Memonitor aktivitas dan
terpasang ORIF.
mobilisasi pasien - Luka masih basah
 Mengobservasi luka : - klien terlihat meringis
lokasi, dimensi, kesakitan
kedalaman luka, - Kaki sulit
karakteristik, tanda-tanda digerakan/dirubah
infeksi lokal. posisinya
 Melakukan perawatan - Skala nyeri 6 (1-10)
luka setiap hari dengan - TD: 130/80 mmHg, N:
teknik aseptif 89 x/m, R: 24 x/m, S:
37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3

A: Masalah integritas
kulit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan posisi yang
nyaman, mengurangi
tekanan pada luka
- Bantu mobilisasi
pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua jam
sekali
- Monitor aktivitas dan
mobilisasi pasien
- Observasi luka : lokasi,
dimensi, kedalaman
luka, karakteristik,
tanda-tanda infeksi
lokal.
- Ajarkan pada keluarga
tentang luka dan
perawatan luka
- Lakukan perawatan
luka setiap hari dengan
teknik aseptif
-
Januari IV  Mengobservasi TTV S: Kelompok I:
2012  lihat respon pasien saat - Klien mengatakan
WIB latihan tubuhnya terasa sakit, M. Fitra J
 Ajarkan pasien atau nyeri di bagian paha
S. Rudiansyah
tenaga kesehatan lain kanan, dan kaki bawah
bagian kirinya Yeti Suryati
tentang teknik ambulasi
 Kaji kemampuan pasien terpasang ORIF.
dalam mobilisasi - Klien mengatakan
 Latih pasien dalam tidak bisa bergerak
pemenuhan kebutuhan apalagi ke kamar
ADLs secara mandiri mandi.
sesuai kemampuan - klien dan nyeri
 Ajarkan pasien bagaimana sehingga kaki tidak
merubah posisi dan bisa digerakan.
berikan bantuan jika O:
diperlukan - Terdapat luka tertutup
di bagian paha kakan,
kaki bawah bagian tibia
fibula sebelah kiri
terpasang ORIF.
- Luka masih basah
- klien terlihat meringis
kesakitan
- Kaki sulit
digerakan/dirubah
posisinya
- Skala nyeri 6 (1-10)
- TD: 130/80 mmHg, N:
89 x/m, R: 24 x/m, S:
37,5 0C
- Leukosit : 14.100
/mm3
- Aktivitas klien di
bantu

A: gangguan mobilitas
fisik teratasi sebagian.

P: lanjutkan intervensi
- Ciptakan lingkungan
yang nyaman
- Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
- Anjurkan klien untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum tidur
(membaca hapalan
alquran, dll)
- Kolaborasi pemberian
obat tidur jika ada
terapi

Januari V  Menciptakan lingkungan S: Kelompok I:


2012 yang nyaman - klien mengatakan tidak
WIB  Menjelaskan pentingnya bisa tidur nyenyak satu M. Fitra J
dua jam sudah
tidur yang adekuat S. Rudiansyah
terbangun apalagi tidur
 Menganjurkan klien malam. Yeti Suryati
untuk mempertahankan
aktivitas sebelum tidur O:
(membaca hapalan - TD: 130/80 mmHg, N:
alquran, dll) 89 x/m, R: 24 x/m, S:
 Berkolaborasi pemberian 37,5 0C
obat tidur jika ada terapi - Klien terlihat lemas
- Sklera mata pucat

A: masalah gangguan pola


tidur teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Ciptakan lingkungan
yang nyaman
- Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
- Anjurkan klien untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum tidur
(membaca hapalan
alquran, dll)
- Kolaborasi pemberian
obat tidur jika ada
terapi
F. CATATAN PERKEMBANGAN

TGL/JAM NO.DP Catatan Perkembangan Paraf


Januari 2012 I S:
WIB - Klien mengatakan masih mengeluh nyeri Kelompok I:
O:
- Terdapat luka tertutup di bagian paha
kakan, kaki bawah bagian tibia fibula M. Fitra J
sebelah kiri terpasang ORIF. S. Rudiansyah
- Luka masih basah
Yeti Suryati
- Skala nyeri (1-10)
- TD: 130/80 mmHg, N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100 /mm3.
A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Obsevasi TTV
- Lakukan pengkajian nyeri
- Ajarkan teknik non farmakologi napas
dalam, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin

Januari 2013 II S:
WIB - Klien mengatakan masih mengeluh nyeri Kelompok I:
O:
- Terdapat luka tertutup di bagian paha M. Fitra J
kakan, kaki bawah bagian tibia fibula S. Rudiansyah
sebelah kiri terpasang ORIF. Yeti Suryati
- Luka masih basah
- Luka dibalut ada rembesan darah
- Skala nyeri (1-10)
- TD: 130/80 mmHg, N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100 /mm3.
A: Masalah risiko tinggi infeksi teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Obsevasi TTV
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan.
- Lakukan perawatan luka setiap hari
dengan teknik aseptif
- Obseravasi keadaan luka

Januari 2013 III S: Kelompok I:


WIB
- Klien mengatakan masih mengeluh nyeri
O: M. Fitra J
- Terdapat luka tertutup di bagian paha S. Rudiansyah
kakan, kaki bawah bagian tibia fibula Yeti Suryati
sebelah kiri terpasang ORIF.
- Luka masih basah
- Skala nyeri (1-10)
- TD: 130/80 mmHg, N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100 /mm3.
- Sklera merah
A: Masalah integritas kulit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan posisi yang nyaman,
mengurangi tekanan pada luka
- Bantu mobilisasi pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua jam sekali
- Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- Observasi luka : lokasi, dimensi,
kedalaman luka, karakteristik, tanda-
tanda infeksi lokal.
- Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
perawatan luka
- Lakukan perawatan luka setiap hari
dengan teknik aseptif
-
Januari 2013 IV S: Kelompok I:
WIB - Klien mengatakan tubuhnya terasa sakit,
nyeri di bagian paha kanan, dan kaki M. Fitra J
bawah bagian kirinya.
S. Rudiansyah
- Klien mengatakan tidak bisa bergerak
apalagi ke kamar mandi. Yeti Suryati
- klien dan nyeri sehingga kaki tidak bisa
digerakan.
O:
- Terdapat luka tertutup di bagian paha
kakan, kaki bawah bagian tibia fibula
sebelah kiri terpasang ORIF.
- Luka masih basah
- Skala nyeri (1-10)
- TD: 130/80 mmHg, N: 89 x/m, R: 24
x/m, S: 37,5 0C
- Leukosit : 14.100 /mm3.
- Klien tampak meringis kesakitan
- Aktivitas klien di bantu
A: gangguan mobilitas fisik teratasi
sebagian.

P: lanjutkan intervensi
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
- Anjurkan klien untuk mempertahankan
aktivitas sebelum tidur (membaca
hapalan alquran, dll)
- Kolaborasi pemberian obat tidur jika ada
terapi

Januari 2013 V S: klien mengatakan tidak bisa tidur Kelompok I:


WIB nyenyak satu dua jam sudah terbangun
O: M. Fitra J
- Klien terlihat lemas
S. Rudiansyah
- Sklera mata pucat
Yeti Suryati
A: masalah gangguan pola tidur teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
- Anjurkan klien untuk mempertahankan
aktivitas sebelum tidur (membaca
hapalan alquran, dll)
- Kolaborasi pemberian obat tidur jika ada
terapi

Anda mungkin juga menyukai