Praktikum Fisiologi Energi Olahraga & Penilaian Lemak
Praktikum Fisiologi Energi Olahraga & Penilaian Lemak
BAGIAN FISIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
1
I. Pengukuran Komposisi Tubuh
Pengukuran komposisi tubuh sangat penting untuk kelompok non atlet maupun atlet.
Terdapat hubungan yang erat antara komposisi tubuh dengan kemungkinan terkena penyakit
tertentu pada seseorang. Demikian pula halnya komposisi tubuh yang ideal berpengaruh
terhadap prestasi atlet. Seorang atlet yang berat badannya berlebih akan memiliki kapasitas
aerobik yang rendah. Akan tetapi beberapa cabang olahraga memerlukan komposisi tubuh
yang berbeda, contohnya berat badan yang besar diperlukan pada olahraga gulat, karena akan
lebih susah menjatuhkannya, sedangkan berat badan yang ramping dan ringan diperlukan
pada cabang olahraga gymnastic.
Komposisi Tubuh:
Pengukuran
1. Gunakan ibu jari dan telunjuk tangan sebelah kiri mengambil kulit yang akan dijepit
sehingga mendapatkan lipatan kulit yang cukup luas
2. Tarik lipatan kulit yang sudah terjepit ke arah luar, tidak udah khawatir otot akan ikut
terjepit karena otot terfiksir dengan kuat dan tidak akan ikut terlipat dengan kulit dan
lemak
3. Sementara itu lengan kanan yang memegang skinfold kaliper menjepitkan pada kulit
dan lemak yang sudah terfiksasi, kemudian catatlah hasilnya.
2
Adapun tempat tempat pemeriksaannya seperti pada gambar dibawah ini:
Lipatan kulit lengan kiri atas bagian belakang, pada titik 1 cm diatas pertengahan processus
coracoideus dan puncak olecranon dengan posisi tangan rileks tergantung.
Cara:
3
Biceps
Supra Iliaka
Sub Scapula
4
Cara:
Abdomen
Paha Depan
Dada
5
Penilaian:
- Persentase lemak dihitung dengan rumus dua tempat pengukuran yaitu pada triceps
dan subskapula: specific Gravity (sp.gr) yakni:
Persentase lemak = (5,548:sp.gr – 5,044) X 100%
Sp.gr = 1,0909 – (0,0101 x tricep + 0,0090 x sub scapula)
- Kriteria dapat dilihat pada lampiran persentase lemak.
- Persentase lemak tubuh dihitung dengan rumus empat tempat pengukuran yaitu pada
biceps, triceps, subscapula dan supra illiaca: jumlahkan hasil pengukuran ke empat
tersebut, kemudian cari logaritmenya = A. Cari density (D melalui persamaan yang
disesuaikan menurut jenis kelamin dan umur)
Untuk Pria:
Umur (thn)
17 – 19 D = 1.1620 – 0.0630 x A
20 – 29 D = 1.1631 – 0.0632 x A
30 – 39 D = 1.1422 – 0.0544 x A
40 – 49 D = 1.1620 – 0.0700 x A
50 + D = 1.1715 – 0.0779 x A
Untuk Wanita
Umur (thn)
17 – 19 D = 1.1549 – 0.0678 x A
20 – 29 D = 1.1599 – 0.0717 x A
30 – 39 D = 1.1423 – 0.0632 x A
40 – 49 D = 1.1612 – 0.0700 x A
50 + D = 1.1645 – 0.0779 x A
6
Persentase Lemak (%) = BB (Kg) x [(4.95:D)-4,5] x 100%
Persentase lemak juga dapat diperiksa dengan menggunakan tabel Durmin. Caranya
yaitu dengan menjumlahkan tebal lemak lipatan kulit dari 4 bagian tubuh yang diukur,
kemudian berdasarkan tabel Dumin diperoleh % lemak tubuh (ML) dan massa bebas
lemak (MBL).
Contoh:
Nama : Nini
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 30 tahun
Berat badan : 60 Kg
7
Lemak tubuh
Trisep : 17 mm
Bisep : 4 mm
Subskapula : 13 mm
Supra iliaka : 20 mm
Total : 54 mm
8
2. Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index
Peralatan:
Menggunakan timbangan badan khusus, dimana timbangan ini ditambah dengan alat
untuk mengukur tinggi badan.
Penilaian
Klasifikasi menurut WHO adalah sebagai berikut:
Dengan alat ini dapat diketahui secara otomatis berat badan (Kg):
9
Laporan Praktikum
Pemeriksaan Komposisi Tubuh
- Biceps :
- Supra Iliaka :
- Sub Skapula :
- Dada :
- Perut :
- Paha :
Hasil:
2. Pemeriksaan IMT
BB (Kg) :
TB :
IMT :
Hasil:
10
Nama:
NIM:
11
II. PERHITUNGAN ENERGI PADA OLAHRAGA
1. Pendahuluan
Olahraga aerobik dan anaerobik, keduanya memerlukan asupan energi.
Namun, penetapan kebutuhan energi secara tepat tidak sederhana dan sangat sulit.
Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang hanya dapat menghitung kebutuhan energi
berdasarkan energi yang dikeluarkan.
Besarnya kebutuhan energi bergantung dari energi yang digunakan setiap hari.
Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen
penggunaan energi. Komponen-komponen tersebut yaitu Basal Metabolic Rate
(BMR), Specific Dynacmic Action (SDA), aktifitas fisik dan faktor pertumbuhan.
Langkah 1
Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dan
presentase lemak tubuh. Indeks massa tubuh merupakan pembagian berat badan
dalam Kg oleh tinggi badan dalam satuan meter dikudratkan. Sedangkan presentase
lemak tubuh yaitu perbandingan antara lemak tubuh dengan massa tubuh tanpa
lemak.pengukuran lemak tubuh dilakukan dengan menggunakan alat skinfold caliper
pada derah trisep dan subskapula.
Langkah 2
Tentukan Basal Metabolic Rate (BMR) yan sesuai dengan jenis kelamin, umur
dan berat badan. Caranya menentukan BMR dengan melihat tabel 1 dan tabel 2.
Tambahkan BMR dengan specific dynamic action (SDA) yang besarnya 10% BMR,
BMR+SDA (10% BMR)
12
Tabel 2.BMR untuk perempuan berdasarkan berat badan
Jenis Berat Badan Energi (kalori)
kelamin (Kg)
Perempuan 10-18 th 18-30 th 30-60 th
40 1224 1075 1167
45 1291 1149 1207
50 1357 1223 1248
55 1424 1296 1288
60 1491 1370 1329
65 1557 1444 1369
70 1624 1516 1410
75 1691 1592 1450
Langkah 3
Aktifitas fisik setiap hari ditentukan tingkatnya. Kemudian, hitung besarnya
energi untuk aktifitas fisik tersebut (tanpa kegiatan olahraga). Pilihlah tingkat aktifitas
fisik yang sesuai, baik untuk perhitungan aktifitas total maupun perhitungan aktifitas
fisik yang terpisah dan jumlahkan. Gunakan tabel 3 untuk menentukan tingkat
aktifitas total.
Langkah 4
Kalikan faktor aktifitas fisik dengan BMR yang telah ditambah SDA
{AFx(BMR+SDA (10% BMR)}
Langkah 5
13
Tabel 4. Kebutuhan energi berdasarkan aktifitas olahraga (Kal/menit)
Langkah 6
14
Soal
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
15