Anda di halaman 1dari 286

Laporan Tahunan

2016
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

TRANSFORMING BUSINESS CULTURE

ENHANCING VALUE
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

TRANSFORMING BUSINESS CULTURE


ENHANCING VALUE

Tahun 2016 masih penuh dengan dinamika, walaupun perekonomian Indonesia menunjukkan
kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya. Kondisi makro ini memberikan tantangan bagi
kinerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), terutama dengan melemahnya ekspor-impor
sehingga kegiatan di pelabuhan mengalami tekanan.

Di tengah tantangan tersebut, manajemen Perseroan terus berupaya menjalankan sejumlah


inisiatif, kebijakan, dan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan pasar dalam
negeri, melakukan ekstensifikasi jasa, serta meningkatkan kinerja usaha Perseroan.

Dalam rangka mempercepat pertumbuhan Perseroan di masa depan, pada tahun 2016
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menyelesaikan transformasi sumber daya
manusia, termasuk manjalankan budaya perseroan sesuai paradigma baru sebagai
perseroan yang bergerak di bidang jasa.

Melalui perubahan budaya kerja ini, sumber daya manusia Perseroan mampu melahirkan
inovasi-inovasi baru dan mendorong kreativitas sehingga dapat meningkatkan kinerja
Perseroan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan para pemangku
kepentingan.

1
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Daftar Isi

1 Pendahuluan

1 Penjelasan Tema
62 Tinjauan Pendukung Bisnis

64 Sumber Daya Manusia


4 Kesinambungan Tema 64 Pengembangan Sumber Daya Manusia
6 Komitmen Keterbukaan, Pencapaian dalam 64 Kebijakan Pengelolaan SDM
Annual Report Award 65 Roadmap Pengembangan SDM
8 Pencapaian 2016 65 Visi Dan Misi
9 Keunggulan Kami 67 Struktur Pengelola SDM
10 Ikhtisar Keuangan 67 Fokus 2016
12 Ikhtisar Operasional 67 Sistem Rekrutmen
14 Ikhtisar Saham 68 Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
14 Ikhtisar Obligasi 69 Infrastruktur Pendukung SDM
16 Peristiwa Penting 2016 69 Prinsip Persamaan Hak
18 Penghargaan dan Sertifikasi 70 Remunerasi Pegawai
70 Fokus 2017
70 Profil Statistik Karyawan

20 Laporan Manjemen 72 Teknologi Informasi

78
22 Laporan Dewan Komisaris
28 Profil Dewan Komisaris Analisis & Pembahasan
30 Laporan Direksi Manajemen Atas Kinerja
36 Profil Direksi Perusahaan

40
80 Tinjauan Bisnis
Profil Perusahaan 82 Tinjauan Operasional
96 Tinjauan Per Segmen Usaha
42 Nama dan Alamat Lengkap Perusahaan 100 Tinjauan Keuangan
43 Sekilas Perusahaan 100 Laporan Posisi Keuangan
46 Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan 103 Laporan Laba/Rugi
48 Bidang Usaha 104 Arus Kas
49 Produk dan Jasa 105 Investasi Barang Modal
50 Komposisi Pemegang Saham 106 Kinerja Anak Perusahaan
52 Struktur Organisasi 108 Target, Realisasi dan Proyeksi
54 Daftar Entitas Anak, Entitas Pengendali 109 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi
Bersama, dan Entitas Asosiasi Setelah Tanggal Pelaporan Akuntan
56 Kronologis Penerbitan Saham 109 Dividen
56 Kronologis Penerbitan Obligasi 110 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
56 Nama dan Alamat Lembaga/ dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP)
Profesi Penunjang Perusahaan 110 Realisasi Penggunaan Dana Hasil
57 Website Perusahaan Penawaran Umum
58 Wilayah Kerja dan Alamat Kantor 110 Informasi Transaksi Material yang
Mengandung Benturan Kepentingan dan
Transksi dengan Pihak Afiliasi
116 Perubahan Kebijakan Akuntansi yang
Diterapkan Perusahaan
116 Prospek Usaha Perusahaan
117 Kelangsungan Usaha Perseroan
118 Pemasaran

2
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

120 Tata Kelola Perusahaan

122 Komitmen Pelaksanaan GCG


172 Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
122 Manfaat Penerapan GCG 175 Organisasi Pelaksana
123 Prinsip-Prinsip GCG 175 Realisasi Kegiatan dan Anggaran
124 Dasar-Dasar Pelaksanaan GCG 176 Program Kemitraan
125 Konsep GCG Perusahaan 177 Program Bina Lingkungan
128 Upaya Memperkuat Implementasi GCG 178 Komitmen Perusahaan terhadap
129 Assessment Penerapan GCG Lingkungan Hidup
129 Assessment GCG 2016 179 Komitmen Perusahaan terhadap
130 Struktur dan Hubungan Tata Kelola Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan
131 Mekanisme GCG Keselamatan Kerja
131 Informasi Pemegang Saham Utama dan 179 Komitmen Perusahaan terhadap
Pengendali Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
132 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 180 Komitmen Perusahaan terhadap
Tanggung Jawab kepada Konsumen
135 Dewan Komisaris
139 Komisaris Independen

182
139 Direksi
143 Keberagaman Komposisi Dewan Surat Pernyataan Dewan
Komisaris – Direksi Komisaris dan Direksi
144 Hubungan Dewan Komisaris - Direksi
Tentang Tanggung Jawab
144 Penilaian Terhadap Dewan Komisaris
dan Direksi atas Laporan Tahunan 2016
147 Prosedur Penerapan Remunerasi Dewan PT Pelabuhan Indonesia I
Komisaris dan Direksi (Persero)
150 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
154 Hubungan Afiliasi dengan Direksi dan

183
Anggota Dewan Komisaris Lainnya,
serta Pemegang Saham
Laporan Keuangan
155 Komite-Komite Di Bawah Dewan Konsolidasian
Komisaris

270
159 Sekretaris Dewan Komisaris
160 Sekretaris Perusahaan Referensi Kriteria
161 Akses Informasi dan Data Perusahaan Annual Report Award
161 Satuan Pengawasan Intern
163 Akuntan Publik Independen
164 Manajemen Risiko
166 Sistem Pengendalian Internal
167 Perkara Hukum pada Tahun 2016
169 Kode Etik Perusahaan
170 Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle
Blowing System)

3
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kesinambungan Tema
Secara berkala, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyusun Laporan Tahunan yang
mengacu pada ketentuan dalam kriteria Annual Report Award (ARA). Untuk Penyusunan
Laporan Tahunan 2016, kami mengacu pada kriteria ARA 2016. Berikut kami sajikan cover
Laporan Tahunan 4 (empat) tahun terakhir.

LAPORAN TAHUNAN 2013 LAPORAN TAHUNAN 2014

2013 2014
Strategic Alliance Sustainable Business
Development
PT Pelabuhan Indonesia I PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) memanfaatkan (Persero) sebagai perusahaan
momentum perubahan untuk yang sedang tumbuh,
memperkuat posisinya. berkeyakinan bahwa setiap
Melihat berbagai peluang perubahan akan membuat
pertumbuhan, maka berbagai Perusahaan tumbuh semakin
program serta kerja sama kuat. PT Pelabuhan Indonesia
strategis pun dilakukan dengan I (Persero) memanfaatkan
membentuk anak perusahaan momentum perubahan ini
bersama perusahaan BUMN untuk memperkuat posisinya
lainnya. Selain itu juga sebagai salah satu Badan
berbagai kerja sama dalam Usaha Milik Negara (BUMN)
pengembangan usaha akan dalam menjalankan bisnis
selalu terus dilakukan pada kepelabuhanan dalam
tahun-tahun selanjutnya, mendorong pertumbuhan
sebagai bentuk sinergi untuk ekonomi nasional dan efisiensi
mewujudkan infrastruktur Logistik Nasional.
negara dan perekonomian
bangsa.

4
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

LAPORAN TAHUNAN 2016

Laporan Tahunan

2016

LAPORAN TAHUNAN 2015

TRANSFORMING BUSINESS CULTURE

ENHANCING VALUE

2015 2016
Corporate Transforming Business Culture
Transformation Enhancing Value
Pelabuhan mempunyai peran Dalam rangka mempercepat
yang sangat penting dan strategis pertumbuhan Perusahaan di masa
sebagai bagian dari mata rantai depan, pada tahun 2016
dari sistem transportasi maupun
logistik. Kondisi tersebut, tentu
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah
menjadi peluang bagi menyelesaikan transformasi sumber
PT Pelabuhan Indonesia I daya manusia, termasuk manjalankan
(Persero) atau “Pelindo 1” budaya perusahaan sesuai paradigma
untuk memperkuat posisinya baru sebagai perusahaan yang bergerak
sebagai salah satu Badan Usaha di bidang jasa.
Milik Negara (BUMN) dalam
menjalankan bisnis kepelabuhanan Melalui perubahan budaya kerja ini,
dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional dan efisiensi
sumber daya manusia Perusahaan
Logistik Nasional. Pelindo 1 mampu melahirkan inovasi-inovasi baru
bergerak cepat membenahi diri, dan mendorong kreativitas sehingga
menyeimbangkan kompetensi dapat meningkatkan kinerja Perusahaan
dan kinerja melalui “CORPORATE serta memberikan nilai tambah bagi
TRANSFORMATION”. pemegang saham dan para pemangku
kepentingan.

5
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Komitmen Keterbukaan, Pencapaian


dalam Annual Report Award

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, sejak Laporan Tahunan 2013 sampai dengan Laporan Tahunan 2015, PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) terus berkomitmen untuk mengikuti ajang Annual Report Award, sebagai wujud transparansi dan keterbukaan
dalam hal pengelolaan perusahaan secara profesional. Adapun skor yang di raih PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam
ajang Annual Report Award dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir dapat terlihat seperti dalam grafik di bawah ini:

SKOR ARA

90,00

80,00

70,00

60,00
SKOR

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00

2013 2014 2015


Skor ARA 75,19 76,66 73,63

6
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

7
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Pencapaian 2016

726,12miliar 26,90%
Laba Komprehensif Return On Equity (ROE)

7,30triliun 10,05%
Total Aset Return On Asset (ROA)

2,41triliun 94,23%
Pendapatan Usaha Skor Penilaian GCG

8
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Keunggulan Kami

1 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengelola pelabuhan-pelabuhan yang mempunyai


lokasi yang strategis di Indonesia yang memiliki jaringan darat dan laut yang terhubung
dengan baik

2 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki kapasitas alur dan kolam pelabuhan yang
mendukung bagi kapal-kapal untuk merapat ke pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).

3 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki sumber daya manusia yang memiliki


pengetahuan dan kompetensi memadai di bidang-bidangnya.

4 Sebagai jalur ekspor CPO dan turunannya terbesar di seluruh Indonesia

5 PT Pelabuhan Indonesia sebagai pintu gerbang perekonomian Indonesia Barat berada


di salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia, yaitu Selat Malaka

6 Pelabuhan Kuala Tanjung untuk Indonesia, yang merupakan deep sea port,
dipersiapkan sebagai Hub Port Indonesia

9
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Ikhtisar Keuangan

2016 2015 2014 2013 2012


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
(dalam juta Rupiah)

Pendapatan Usaha 2.408.900 2.340.724 2.095.520 1.893.989 1.561.006


Reduksi Pendapatan - - - - -
Pendapatan Usaha Bersih 2.408.900 2.340.724 2.095.520 1.893.989 1.561.006
Beban Usaha (1.349.412) (1.447.105) (1.405.903) (1.183.851) (950.319)
Laba Usaha 1.059.487 893.619 689.617 710.138 610.687
Pendapatan (Beban) Non Usaha (63.641) (47.352) (10.640) (85.868) (134.076)
Laba Sebelum Pajak 995.846 846.267 678.977 624.270 476.611
Beban Pajak (262.544) (145.899) (144.079) (135.025) (121.579)
Laba Tahun Berjalan 733.302 700.368 534.898 489.245 355.032
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan 733.602 700.397 534.901 489.245 355.032
b. Diatribusikan kepada kepentingan non pengendali (300) (29) (3) - -
Pendapatan Komprehensif bersih (7.185) 14.936 1.538 - -
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 726.117 715.304 536.436 489.245 355.032
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan 726.417 715.333 536.439 489.245 355.032
b. Diatribusikan kepada kepentingan non pengendali (300) (29) (3) - -
Laba per Saham (dalam Rupiah) 427.304 420.784 481.493 955.633 746.435

2016 2015 2014 2013 2012


LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam juta Rupiah)

Investasi pada Entitas Asosiasi 44.426 36.488 36.862 37.500 -


Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas 900.759 530.010 272.404 123.054 -
Aset Lancar 2.481.343 1.766.673 1.478.308 1.274.054 1.125.589
Aset Tidak Lancar 4.820.008 3.725.242 3.364.746 3.305.243 3.070.3 06
Total Aset 7.301.351 5.491.916 4.843.054 4.579.297 4.195.896
Liabilitas Jangka Pendek 1.511.587 1.114.461 727.173 611.997 541.875
Liabilitas Jangka Panjang 1.488.588 737.230 1.092.747 1.176.939 1.365.903
Total Liabilitas 3.000.175 1.851.690 1.819.920 1.788.936 1.907.778
Jumlah Ekuitas 4.301.176 3.640.225 3.023.134 2.790.361 2.288.117
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 7.301.351 5.491.916 4.843.054 4.579.297 4.195.896

10
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Grafik Laba Rugi Komprehensif


Pendapatan Usaha Laba Usaha
(dalam Juta Rupiah) (dalam Juta Rupiah)
2.408.900 1.059.487
2.340.724
2.095.520 893.619
1.893.989
710.138 689.617
1.561.006 610.687

12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

Laba Komprehensif Laba Per Saham


(dalam Juta Rupiah) (dalam Juta Rupiah)

715.304 726.117 955.633

536.436 746.435
489.245

355.032 481.493
420.784 427.304

12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

Grafik Posisi Keuangan


Investasi pada Anak Aset
(dalam Juta Rupiah)
Perusahaan
(dalam Juta Rupiah)
44.426 7.301.351
37.500 36.862 36.488
5.491.916
4.579.297 4.843.054
4.195.896

-
12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

Liabilitas Ekuitas
(dalam Juta Rupiah) (dalam Juta Rupiah)
3.000.175 4.301.176
3.640.225
3.023.134
1.907.778 1.788.936 1.819.920 1.851.690 2.790.361
2.288.117

12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

11
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Ikhtisar Keuangan

2016 2015 2014 2013 2012


RASIO KEUANGAN (%)
OPERATING RATIOS (%)
Operating Profit to Revenues 41,25 36,06 36,34 37,65 39,12
Operating Profit to Equity 23,10 23,19 23,94 25,56 26,69
Operating Profit to Total Assets 13,61 15,37 15,68 15,57 14,55
Net Profit Margin 30,45 29,92 25,53 25,83 22,74
Return On Equity (ROE) 26,90 27,47 22,62 21,43 18,49
Return On Assets (ROA) 10,05 12,75 12,08 10,68 8,46
Total Assets Turn Over (TATO) 38,95 42,62 43,16 41,36 37,20
Total Asset to Equity 169,75 150,87 152,63 164,11 183,38
Return on Capital Employed (ROCE) 16,38 17,48 15,46 17,17 14,07
Economic Value Added (EVA) - - - - -
Net Operating Profit After Tax (NOPAT) - - - - -

FINANCIAL RATIOS (%)


Current Ratio 164,15 158,52 203,30 208,18 207,72
Debt to Equity Ratio 69,75 50,87 60,20 77,96 98,69
Total Liabilities to Total Assets 41,09 33,72 34,48 39,07 45,47
Total Asset to Total Debt 243,36 296,59 290,02 2,56 219,94

Ikhtisar Operasional
2016 2015 2014 2013 2012
N0 JENIS SATUAN
Call 65.626 70.258 74.106 65.016 70.311
1 Kunjungan Kapal
GT 176.820.002 161.401.955 165.179.215 147.197.227 165.184.930
2 Bongkar Muat Barang Ton 54.832.851 46.906.025 77.140.809 73.808.085 80.643.411
Box 952.059 982.045 1.082.954 1.085.155 1.063.084
3 Bongkar Muat Petikemas
Teus 1.151.942 1.196.891 1.322.543 1.335.139 1.304.237
4 Arus Penumpang Orang 5.440.151 5.218.553 5.130.137 5.345.594 5.307.949

12
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Grafik Rasio Keuangan


Rasio Lancar Rasio Utang terhadap Ekuitas
(dalam %) (dalam %)

207,72 208,18 98,69


203,30
77,96
158,52 164,15 69,75
60,20
50,87

12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

ROA ROE
(dalam %) (dalam %)
12,75 27,47 26,90
12,08
10,68 10,05 22,62
21,43

8,46 18,49

12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

Grafik Ikhtisar Operasional


Kunjungan Kapal Bongkar Muat Barang
(dalam Call) (dalam Ton)

74.106 80.643.411 77.140.809


70.311 70.258
65.016 65.626 73.808.085

54.832.851
49.906.025

12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

Bongkar Muat Petikemas Arus Penumpang


(dalam Box) (dalam Orang)
1.085.155 1.082.954 5.945.594
1.063.084
982.045 952.059 5.440.151
5.307.949 5.218.553
5.130.137

12 13 14 15 16 12 13 14 15 16

13
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Ikhtisar Saham
Sampai dengan akhir tahun 2016, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 belum melakukan aktivitas perdagangan
saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang:
1. Jumlah saham yang beredar;
2. Kapitalisasi pasar;
3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
4. Volume perdagangan.

Ikhtisar Obligasi
PT Pelindo 1 (Persero) menerbitkan Obligasi 1 Pelindo 1 Gerbang Nusantara Tahun 2016 tanpa warkat dan dijamin secara
kesanggupan penuh yang terdiri dari:

Nama Jangka Waktu Rate Jumlah


Tanggal Terbit Jatuh Tempo Rating
Penerbitan (Tahun) (%) (Rp Miliar)
Seri A 3 21 Juni 2016 21 Juni 2019 8,25 50 AA
Seri B 5 21 Juni 2016 21 Juni 2021 9 500 AA
Seri C 7 21 Juni 2016 21 Juni 2023 9,25 400 AA
Seri D 10 21 Juni 2016 21 Juni 2026 9,50 50 AA

14
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

15
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Peristiwa Penting 2016

19-20 Januari 15 April


Pelaksanaan Rapat Dinas PT Pelabuhan Indonesia I Pelaksanaan Leadership Forum Transformasi Budaya
(Persero) yang berlangsung di atas kapal KM Kelud. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang bertempat di
Medan, Sumatera Utara.

17 Februari 18 Mei
Kunjungan Duta Besar Denmark ke PT Pelabuhan Due Diligence & Public Expose Penawaran I Obligasi
Indonesia I (Persero) sebagai bagian dari kerja sama Pelindo I.
kepelabuhanan antara pemerintah Indonesia dan
Denmark.

11 Maret 27 Mei
Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kunjungan Menteri BUMN ke Kuala Tanjung.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan Jaksa Agung
Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).

16
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

16 Juni 29 September
Penandatangan Addendum Perjanjian Konsesi dengan Pelaksanaan Rapat Kerja RKAP Tahun 2017 PT Pelabuhan
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan. Indonesia I (Persero) dengan tema “Transformasi SDM
dan Implementasi ERP, Kunci Sukses Sustainability Bisnis
Pelindo 1.

22 Juni 20 Oktober
Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia oleh Kunjungan European Union ke Kantor Pusat PT Pelabuhan
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Indonesia I (Persero).

1 Juli 3 November
Kunjungan Gubernur Sumatera Utara ke Pelabuhan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Bapak
Belawan. Bambang Eka Cahyana, menjadi pembicara di Forum
BUMN, yang berlangsung di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

20 Agustus 14 November
Pelaksanaan Groundbreaking Pelabuhan Sibolga, yang Kick Off Meeting ERP.
turut di hadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak
Joko Widodo, dan beberapa Menteri terkait lainnya.

17
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Penghargaan dan Sertifikasi

Penghargaan

Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan


Penghargaan Pelayanan Prima pada tanggal 19 September 2016 Kementerian Perhubungan
Penghargaan International Council for Small Business (ICSB) Indonesia MarkPlus
Presidential Award 2016, pada tanggal 04 Oktober 2016.
Penghargaan Infobank BUMN Award pada tanggal 23 Oktober 2016 atas Majalah Infobank
kinerja keuangan Perusahaan dengan penilaian predikat ‘Sangat Bagus’
Penghargaan Anugerah Media Humas 2016 untuk kategori Advetorial, pada Kementerian Komunikasi & Informatika
tanggal 18 November 2016.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Bambang Eka Cahyana BUMN Track
menerima Penghargaan sebagai The Best CEO in Marketing Development
BUMN Award 2016, pada tanggal 23 November 2016.
Penghargaan sebagai The Best Customer Oriented BUMN Award 2016 BUMN Track
Penghargaan Apreasiasi CSR Award tahun 2016, pada tanggal 13 Desember Majalah SINDO
2016.

Penghargaan Pelayanan Prima dari Kementerian Penghargaan International Council for Small Business
Perhubungan, pada tanggal 19 September 2016. (ICSB) Indonesia Presidential Award 2016, pada tanggal 04
Oktober 2016.

Anugerah Media Humas 2016 untuk kategori Advetorial Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),
dari Kementerian Komunikasi & Informatika, pada tanggal Bambang Eka Cahyana menerima Penghargaan sebagai
The Best CEO in Marketing Development BUMN Award
18 November 2016.
2016, pada tanggal 23 November 2016.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Penghargaan Infobank BUMN Award pada tanggal 23
memperoleh Penghargaan BUMN Branding and Marketing Oktober 2016 atas kinerja keuangan Perusahaan dengan
Award 2016. penilaian predikat ‘Sangat Bagus’.

18
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sertifikasi

Jenis Sertifikasi Pemberi Sertifikasi


A. ISO
ISO 9001:2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan Barang dianugerahkan Sucofindo International Certification Services
kepada Pelabuhan Belawan (SICS)
ISO 9001:2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan barang dianugerahkan PT SGS
kepada Pelabuhan Dumai
ISO 9001:2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan barang dianugerahkan PT SGS
kepada Pelabuhan Pekanbaru
ISO 9001:2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan barang dianugerahkan PT SGS
kepada Pelabuhan Tanjungpinang
SO 9001:2008 untuk Jasa Pengelolaan Terminal Internasional Peti Kemas I PT SGS
dianugerahkan kepada Belawan International Container Terminal
ISO 9001:2008 untuk Penyediaan Pendukung Operasional Jasa PT TUV Nord Indonesia
Kepelabuhanan dianugerahkan kepada Kantor Pusat
ISO 14001:2004 untuk Pelayanan Jasa Kepelabuhanan (Pelayanan Kapal, PT TUV Nord Indonesia
Barang dan Penumpang) dianugerahkan kepada Pelabuhan Belawan
ISO 14001:2004 untuk Pelayanan Jasa Bongkar Muat Peti Kemas PT TUV Nord Indonesia
dianugerahkan kepada Belawan International Container Terminal
ISO 14001:2004 untuk Pelayanan Jasa Kepelabuhanan (Pelayanan Kapal, PT TUV Nord Indonesia
Barang dan Penumpang) dianugerahkan kepada Pelabuhan Dumai

B. ISPS CODE
ISPS Code yang diterima PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk Cabang/Unit adalah sebagai berikut:
• Pelabuhan Belawan
• Belawan International Container Terminal
• Pelabuhan Dumai
• Pelabuhan Tanjungpinang
• Pelabuhan Lhokseumawe
• Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
• Pelabuhan Sei Pakning
• Pelabuhan Kuala Tanjung
• Pelabuhan Malahayati
• Pelabuhan Tanjung Balai Asahan
• Terminal Peti Kemas Perawang

C. SMK3
Berlisensi SMK3 di Pelabuhan Dumai dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dengan masa berlaku
26 Mei 2014-26 Mei 2017

Berlisensi SMK3 di Belawan International Container Terminal (BICT) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia dengan masa berlaku 22 April 2013 – 22 April 2016

19
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Rp 995,85juta 92,77%
Tingkat Kesehatan
Perolehan Laba Sebelum Pajak
Perusahaan pada
pada tahun 2016
tahun 2016
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

LAPORAN
MANAJEMEN
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Dewan Komisaris

M. Nawawiy Loebis
Komisaris Utama

22
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Pemangku kepentingan yang terhormat,

Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kita senantiasa Sedangkan realisasi inflasi tahun 2016 sebesar 3,10%, lebih
diberikan kesehatan dan kelancaran dalam beraktivitas. rendah dari asumsi RKAP tahun 2016 dan realisasi tahun
Pada kesempatan ini, perkenankan kami mewakili jajaran 2015 sebesar 4,70% dan 3,35%.
Dewan Komisaris menyampaikan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa serta salam sejahtera untuk kita Kondisi makro ekonomi tersebut mempunyai dampak
semua karena atas karunia-Nya PT Pelabuhan Indonesia langsung maupun tidak langsung terhadap bisnis maupun
I (Persero) berhasil melalui tahun 2016 yang penuh daya saing Perseroan. Jika dilihat dari tren, pertumbuhan
tantangan. ekonomi menunjukkan peningkatan dengan stabilitas
makro ekonomi yang terjaga. Peningkatan pertumbuhan
Sejalan dengan tugas dan tanggung jawab yang melekat ekonomi tersebut ditopang oleh permintaan domestik.
kepada Dewan Komisaris, seperti tertuang dalam Undang- Sementara itu, stabilitas makro ekonomi tetap terjaga
Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007, yaitu yang tercermin dari inflasi yang terkendali dan nilai tukar
melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, rupiah yang relatif stabil.
jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai PENILAIAN ATAS
Perseroan maupun usaha KINERJA DIREKSI
Perseroan, dan memberi nasihat Secara keseluruhan,
kepada Direksi.
pada tahun 2016 Dewan Dasar penilaian yang diberikan
kepada Direksi, terutama terkait
Tujuan dari tugas yang melekat Komisaris menilai kinerja dengan target kinerja yang telah
pada Dewan Komisaris ini Direksi cukup baik, dimana disepakati, seperti tertuang
adalah untuk mendukung dalam Rencana Kerja dan
kinerja Perseroan agar mampu target-target RKAP secara Anggaran Perusahaan (RKAP)
memenuhi target serta visi umum dapat dicapai dan tahun 2016. Selain itu, Dewan
dan misi yang telah ditetapkan. Komisaris juga memperhatikan
Kendati demikian, tetap dalam
juga tingkat kesehatan pencapaian-pencapaian target
koridor tata kelola perusahaan perusahaan yang cukup Key Performance Indikator (KPI)
yang baik. baik. tahun 2016 yang telah disepakati
dengan Pemegang Saham,
KONDISI USAHA serta penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (GCG)
Meskipun pada tahun 2016 perekonomian nasional yang telah dilakukan oleh Direksi.
cenderung lebih baik, namun Dewan Komisaris menyadari
bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi Pada tahun 2016, Dewan Komisaris menilai kinerja
Direksi dalam menjalankan usaha. Sebab, perekonomian manajemen cukup baik, di mana target-target RKAP 2016
global masih melakukan konsolidasi, sehingga kinerja secara umum berhasil dicapai dan berdasarkan penilaian
perekonomian masih cenderung mengalami perlambatan. tingkat kesehatan perusahaan di tahun 2016, skor yang
Asumsi makro yang telah dibuat Perseroan dalam Rencana diperoleh sebesar 92,77 dengan kategori “Sehat AA”
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tidak tercapai. (target RKAP adalah sebesar 92,70 dengan kategori “Sehat
Misalnya terkait pertumbuhan ekonomi nasional yang AA), nilai akhir Key Performance Indicator adalah sebesar
menurut Badan Pusat Statistik hanya mencapai 5,02%, 100,77 dan skor GCG sebesar 94,23% dari nilai bobot
padahal asumsi Perseroan dalam menyusun rencana kerja maksimal 100.
adalah 5,50%.

23
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Dewan Komisaris

Selain itu, Dewan Komisaris juga menilai manajemen telah LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
berhasil mendorong peran Perusahaan dalam mendukung PERUSAHAAN
program-program Pemerintah di bidang maritim.
Dewan Komisaris memandang bahwa praktik penerapan
Dewan Komisaris mengapresiasi pencapaian tersebut tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
yang menunjukkan bahwa Direksi telah melakukan upaya Governance/GCG) pada tahun 2016 sudah berjalan dengan
maksimal untuk menjadi bagian dari pembangunan yang baik. Manajemen telah mematuhi dan menerapkan GCG
dicanangkan oleh pemerintah. Bahkan kebijakan strategis secara berkesinambungan. Hal tersebut dapat dilihat dari
yang telah diimplementasikan oleh Direksi memberikan capaian skor penerapan praktik GCG untuk tahun yang
pengaruh positif terhadap kinerja usaha Perusahaan. berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 94,23%
dari nilai bobot maksimal 100.
PELAKSANAAN TUGAS PENGAWASAN
DAN PENASIHATAN KEPADA DIREKSI Meskipun begitu, terdapat beberapa aspek governance
yang masih bisa ditingkatkan, antara lain sebagai berikut:
Dewan Komisaris senantiasa berupaya menjadi bagian 1. Pedoman tata kelola perusahaan yang baik (GCG Code)
dalam perjalanan usaha Perusahaan bersama manajemen, khususnya, tata kelola teknologi informasi dan tata
sesuai dengan peran dan tugas yang melekat. Dalam kelola intangible asset.
melaksanakan tugasnya di bidang pengawasan dan 2. Pelaksanaan pedoman dan tata kelola Perusahaan yang
pemberian nasihat, Dewan Komisaris senantiasa baik dan pedoman perilaku secara konsisten.
berkomunikasi dengan Direksi. 3. Perumusan kebijakan dan penanganan/tindak lanjut
atas pengaduan yang diterima Perusahaan.
Metode penyampaian saran antara lain dilakukan melalui 4. Penyelenggaraan pengawasan intern yang berkualitas
rapat internal atau pun gabungan dengan Direksi yang dan efektif.
rutin dilakukan paling sedikit satu bulan sekali. Pada 5. Penyelenggaraan fungsi sekretaris perusahaan yang
kesempatan tersebut juga disampaikan hasil pengawasan berkualitas dan efektif.
dan pemberian nasihat kepada manajemen, yang antara
lain mengenai pengembangan bisnis strategis yang PANDANGAN ATAS PENERAPAN WHISTLE
sedang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), BLOWING SYSTEM DAN PERAN DEWAN
agar dilakukan untuk mendukung kebijakan Pemerintah KOMISARIS
Indonesia dengan konsep Poros Maritim atau Tol Laut,
sehingga mampu menggerakkan kehidupan sektor laut baik Manajemen telah memiliki pedoman mekanisme pelaporan
dari pembangunan infrastruktur dan jalur armada angkut atas dugaan terjadinya penyimpangan atau Whistle
serta membenahi koordinasi dan regulasi antar instansi Blowing System (WBS) yang dikeluarkan melalui Lampiran
di bidang kepelabuhanan, yang mampu merekatkan rantai V Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
pasokan domestik untuk produktivitas perekonomian Nomor: UM.50/27/15/PI-15.TU tanggal 19 November 2015.
nasional sekaligus menjadi upaya untuk menurunkan biaya Kebijakan ini merupakan wujud komitmen manajemen
logistik. dalam menerapkan WBS yang merupakan bagian penting
dalam penerapan GCG di lingkungan Perusahaan.
Selain itu, Dewan Komisaris juga melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang Dewan Komisaris memandang bahwa manajemen telah
baik (Good Corporate Governance) di perusahaan menjalankan prinsip GCG dengan baik, termasuk dalam
dan memberikan pendapat dan saran kepada Direksi penerapan WBS. Sebab Dewan Komisaris juga mengetahui
dalam rangka pelaksanaan GCG secara berkelanjutan di adanya standar prosedur operasional yang sudah
Perusahaan. diimplementasikan di lingkungan Perusahaan.

Dewan Komisaris secara konsisten akan melakukan Terkait dengan peran Dewan Komisaris, terutama
pengawasan dan memberikan penasihatan atas pelaksanaan terletak pada pengawasan penerapan WBS di lingkungan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan atas Perusahaan. Bahkan untuk level tertentu, jika diperlukan
berbagai tugas operasional yang dijalankan Direksi melalui Dewan Komisaris dapat terlibat langsung dalam
pertemuan berkala maupun kunjungan langsung ke cabang menindaklanjuti temuan yang masuk dalam sistem WBS.
atau unit bisnis terkait.

24
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan pengendalian
KOMISARIS risiko yang dihadapi perusahaan.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris telah Komite Nominasi dan Remunerasi
membentuk organ pendukung, yaitu Komite Audit, Komite Selama tahun 2016, masih belum optimal kinerjanya
Pemantau Manajemen Risiko serta Komite Nominasi karena komite tersebut baru di bentuk pada pertengahan
dan Remunerasi. Sepanjang tahun 2016, komite-komite tahun. Saat ini, Komite Nominasi dan Remunerasi belum
tersebut telah menjalankan fungsinya dengan baik, menyusun charter/piagam komite serta program kerja.
sehingga dapat memberikan rekomendasi yang berbobot Oleh sebab itu, Dewan Komisaris terus mendorong
kepada Dewan Komisaris untuk selanjutnya diteruskan komite untuk bekerja secara optimal, efektif dan efisien
kepada manajemen. yaitu dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat
Komite Audit kepada Direksi.
Komite Audit dalam fungsinya membantu Dewan Komisaris
menjalankan fungsi pengawasan (oversight) terhadap Meskipun secara umum kinerja komite-komite berjalan
proses Pelaporan Keuangan, Pengendalian Internal, Proses cukup baik, namun Dewan Komisaris memandang masih
Audit, Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, diantaranya:
telah memiliki Charter yang berisi Tujuan, Fungsi, Peran, a. Melaksanakan program kerja tahunan secara konsisten
Kewajiban, Tanggung Jawab dan Kewenangan yang dan sesuai dengan dengan piagam komite dan perlu
dilengkapi dengan Guidelines dan standar serta manual- melakukan self-assessment kinerja Komite.
manual yang di adopsi dari Institute of Internal Audit b. Mengefektifkan kembali pertemuan berkala dengan
(IIA) dan best practices yang di-endors oleh Konsorsium- mitra kerja sesuai dengan Program Kerja yang telah
Konsorsium Profesi di Indonesia. disusun dan memperbaiki sistem administrasi serta
pelaporan komite sehingga terdokumentasi dengan
Komite Audit telah menjalankan fungsinya sesuai dengan baik.
ketentuan yang berlaku termasuk pelaksanaan komunikasi
yang independen dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI), PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA
Manajemen, dan Auditor Eksternal, sehingga tercipta
mekanisme informasi yang memadai dari Manajemen, SPI Terhadap prospek usaha tahun 2017, Dewan Komisaris
dan Auditor Eksternal ke Dewan Komisaris (melalui Komite berpandangan masih cukup menjanjikan, meskipun masih
Audit) yang selanjutnya digunakan sebagai masukan dalam dibayangi tantangan yang cukup berat. Hal ini terlihat dari
pemberian saran-saran oleh Dewan Komisaris kepada peningkatan pertumbuhan sasaran-sasaran kuantitatif
Direksi. dalam RKAP 2017 yang disusun oleh Manajemen.

Di sisi lain, Direksi mendapat masukan-masukan yang sama Untuk menghadapi tantangan perekonomian global saat
dari SPI dan Auditor Eksternal sehingga pelaksanaan rapat ini, Perusahaan tidak bisa hanya mengelola bisnis captive
oleh Dewan Komisaris dengan Direksi dalam menyepakati market saja, namun diperlukan pengembangan dan kerja
berbagai hal dapat berjalan secara efektif dan efisien. sama bisnis strategis. Untuk hal ini, Dewan Komisaris
memandang manajemen telah harus masuk dalam
Komite Pemantau Manajemen Risiko bisnis logistik untuk berkompetisi secara sehat dan/atau
Komite Pemantau Manajemen Risiko telah melaksanakan beraliansi dengan shipping company maupun pelabuhan
tugasnya dalam rangka memantau berbagai potensi risiko lain dalam rangka memberikan pelayanan prima di bisnis
yang dihadapi perusahaan khususnya yang berpotensi jasa kepelabuhanan.
mengancam kelangsungan usaha perusahaan, bekerja
sama dengan Manajemen menjalankan komitmen Top Situasi bisnis kepelabuhanan ke depan diprediksi akan
Manajemen melaksanakan atau menerapkan Enterprise semakin penuh tantangan. Maka dari itu, hal yang perlu
Risk Management (ERM) secara kontinyu dan berkelanjutan, diperhatikan oleh perusahaan adalah memberikan
memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan pelayanan prima di bisnis jasa kepelabuhanan melalui
implementasi Enterprise Risk Management (ERM) dalam implementasi system TI, baik ERP, SSU, maupun TOS,
kegiatan manajemen, dan merekomendasikan langkah secara terintegrasi dan terautomatisasi untuk menghadapi
persaingan bisnis saat ini.

25
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Dewan Komisaris

Dengan di implementasikannya ketiga sistem tersebut, PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN


yakni ERP, SSU, dan TOS, diharapkan kegiatan operasional KOMISARIS
lebih efektif dan efisien sehingga perusahaan memiliki
daya saing dengan competitor dan mampu membawa Komposisi Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menjadi Market Leader I (Persero) selama tahun 2016 mengalami satu kali
di bisnis Kepelabuhanan dan Logistik di Indonesia. perubahan. Komisaris Utama yang semula dijabat oleh
Mustofa Widjaja digantikan oleh M. Nawawiy Loebis.
Selain itu, Dewan Komisaris berpandangan adanya Selanjutnya, posisi Anggota Komisaris yang ditinggalkan
sejumlah hal spesifik yang perlu diperhatikan Direksi untuk oleh M. Nawawiy Loebis diisi oleh Djarot Sri Sulistyo.
tahun 2017, yaitu:
• Tetap menjalankan kepengurusan Perusahaan secara Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN
prudent berdasarkan ketentuan perundang-undangan selaku RUPS Perusahaan Perusahaan (Persero)
dan prosedur kerja yang berlaku. PT Pelabuhan Indonesia I Nomor SK-218/MBU/09/2016
• Kebijakan dan implementasi program kerja yang tanggal 5 September 2016 tentang Pemberhentian,
memunculkan risiko legal harus dimitigasi dengan Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota Dewan
tepat. Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
• Upaya-upaya peningkatan pendapatan dan efisiensi
biaya perlu diterapkan di seluruh lini perusahaan Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang sebesar-
secara disiplin sehingga target laba yang ditetapkan besarnya kepada Mustofa Widjaja yang telah memberikan
berdasarkan shareholder aspirations dapat tercapai. kontribusi kepada Perusahaan, khususnya di lingkungan
tugas Dewan Komisaris. Setelah perubahan tersebut,
dengan demikian, komposisi Dewan Komisaris
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) per 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Dasar Hukum Pengangkatan Masa Jabatan


M. Nawawiy Loebis Komisaris Utama SK-218/MBU/09/2016 tanggal 5 September 2016
Icu Zukafril Komisaris Independen SK-64/MBU/3/2016 tanggal 24 Maret 2016
Umar Aris Komisaris SK-232/MBU/2011 tanggal 9 November 2011 9 November 2011 – 9 November 2016
Zulfahmi Rizal Komisaris SK-364/MBU/2012 tanggal 2 Oktober 2012 2 Oktober 2012 – 2 Oktober 2017
Djarot Sri Sulistyo Komisaris SK-218/MBU/09/2016 tanggal 5 September 2016

PENUTUP
Kepada Direksi dan jajaran di bawahnya, Dewan Komisaris untuk menjadi bagian penting dari perjalanan usaha
memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas Perusahaan. Begitu pun dengan arahan dan bimbingan
pencapaian kinerja usaha yang baik, walaupun banyak yang telah disampaikan oleh pemegang saham.
tantangan yang dihadapi. Dengan kinerja keuangan yang
positif, kondisi perlambatan ekonomi serta sejumlah Kepada para pemangku kepentingan baik di internal maupun
indikator makro yang berpotensi memberikan pengaruh eksternal Perusahaan, Dewan Komisaris mengucapkan
negatif terhadap dunia usaha, telah dibuktikan oleh Direksi terima kasih atas kerja sama yang sudah berjalan selama
bahwa situasi itu cenderung tidak berpengaruh terhadap ini. Dengan dukungan para pemangku kepentingan pula,
kinerja Perusahaan. manajemen mampu menyajikan kinerja usaha yang baik
untuk Tahun Buku 2016.
Dewan Komisaris berharap agar Direksi dan jajarannya
tetap melakukan inovasi-inovasi dan inisiatif strategi Atas nama Dewan Komisaris,
yang baik serta relevan, sehingga kinerja Perusahaan
tetap tumbuh. Bahkan lebih baik dari perolehan tahun 2016
seperti target yang telah disusun.

Dewan Komisaris juga menyampaikan terima kasih atas M. Nawawiy Loebis


kepercayaan yang telah diberikan oleh pemegang saham Komisaris Utama

26
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Zulfahmi Rizal M. Nawawiy Loebis Djarot Sri Sulistyo


Komisaris Komisaris Utama Komisaris

27
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Profil Dewan Komisaris

01

02

03

28
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

01 M. Nawawiy Loebis (63 tahun)


Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, lahir di Padang Sidempuan pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik USU (1994-
tanggal 27 September 1952. Saat ini berdomisili di Medan. 1997), Kepala Laboratorium Kritik dan Sejarah Arsitektur,
Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 5 September Fakultas Teknik USU (1994-1997), Dekan Fakultas Teknik
2016 berdasarkan keputusan Menteri Badan Usaha Milik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan (1990-
Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan 1991), Ketua Jurusan Arsitektur Teknologi Medan (1989-
Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I Nomor SK- 1990), dan Sekretaris Fakultas Teknik di Universitas Darul
218/MBU/09/2016. Ulum Jombang (1978-1980). Pernah menerbitkan buku yang
berjudul Raibnya Para Dewa (Kajian Arsitektur Kuno) pada
Menamatkan pendidikan arsitekturnya dari Institut tahun 2005, Arsitektur dan Regionalisme pada tahun 2005
Teknologi Surabaya pada tahun 1980, mendapatkan gelar dan Arsitektur Mesir Kuno pada tahun 2004.
Master dari Universitas New Castle Upon Tyne England
pada tahun 1987, dan meraih gelar Ph.D dari Univeristas Memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20
Sains Malaysia pada tahun 2002. Tahun pada tahun 1999 dari Presiden RI, Satya Lencana
Karya Satya 20 Tahun pada tahun 2005 dari Presiden RI,
Karirnya pernah menjabat sebagai Koordinator Kordinasi dan Penghargaan ITS Dharma Mahaputra Adhiguna atas
Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara Aceh pengembangan ITS Surabaya pada tahun 2010 dari ITS
pada tahun 2010-2012, Dekan Fakultas Teknik Universitas Surabaya.
Sumatera Utara (USU) pada tahun 2003-2007, Ketua

02 Zulfahmi Rizal (67 tahun)


Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir di Payakumbuh pada Pendidikan Bang Spes yaitu Jummaster (1974), Suspa Intel
tanggal 8 Oktober 1948. Saat ini berdomisili di Bekasi. Beliau (1975) dan Susfung Ter (1985).
Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak 2 Oktober
2012 berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Dalam karir militernya, pangkat yang pernah diemban
Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan adalah Letnan Dua (Letda) pada tahun 1971, Letnan Satu
Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I Nomor SK- (Lettu) pada tahun 1974, Kapten pada tahun 1977, Mayor
364/MBU/2012. pada tahun 1983, Letnan Kolonel (Letkol) pada tahun 1990,
Kolonel pada tahun 1993, Brigadir Jenderal (Brigjen) pada
Menyelesaikan pendidikan AKABRI Darat (1968-1971), tahun 1999, Mayor Jenderal (Mayjen) pada tahun 2002 dan
Sarbang INF (1970-1971), Suslapa (1981-1982), Seskoad (1988- sejak tahun 2003 telah menjadi Purnawirawan Mayjen TNI.
1989), Susstaf Senior (1993) dan Lemhannas (1998). Riwayat

03 Djarot Sri Sulistyo (59 tahun)


Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir di Cirebon pada tanggal 2 Kabinet (1991), Kepala subbagian Anggaran Rutin II pada
Februari 1957. Saat ini berdomisili di Tangerang. Beliau Biro Keuangan Sekretariat Sekretaris Negara (1999),
Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak 5 September Kepala Bagian Perbendaharaan Umum dan Pengolahan
2016 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN selaku Data, Biro Anggaran I, Sekretariat Negara (2000), Kepala
RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Biro Dokumentasi dan Pelayanan Informasi Pers dan
Indonesia I Nomor SK-218/MBU/09/2016. Media, Deputi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan Bidang
Protokol, Pers dan Media (2005), Kepala Biro Administrasi,
Menyelesaikan pendidikan S-1 pada Fakultas Ekonomi, Deputi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan Bidang
Universitas Trisakti tahun 1987, kemudian melanjutkan Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Istana (2006), Kepala
pendidikan S-2 Jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Biro Umum, Deputi Kepala Sekretariat Presiden Bidang
Satyagama pada tahun 2001. Administrasi dan Pengelolaan Istana (2011) dan sejak 2014
menjabat Deputi Kepala Sekretariat Presiden Bidang
Selain menjabat sebagai Komisaris Perusahaan, beliau Protokol Pers dan Media.
juga pernah menduduki jabatan antara lain Kepala sub
bagian Anggaran Rutin II pada Biro Keuangan Sekretariat

29
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Direksi

Bambang Eka Cahyana


Direktur Utama

30
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Pemangku kepentingan yang terhormat,

Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kita selalu Uni Eropa. Hasil tersebut telah mengejutkan banyak pihak.
diberi kelancaran dalam menjalankan aktivitas. Pada Pasar keuangan merespons situasi itu dengan peningkatan
kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan laporan volatilitas.
pertangungjawaban atas kepercayaan yang diberikan
untuk mengelola PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Sementara kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS)
Sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 yang terus membaik. Hal itu, antara lain tercermin dari
tahun 2007, pada intinya tugas Direksi adalah menjalankan menguatnya sektor tenaga kerja dan peningkatan inflasi,
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan telah mendorong kenaikan suku bunga acuannya, yaitu Fed
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Fund Rate (FFR) pada Desember 2016.

Sebagai bentuk kepatuhan dan tanggung jawab kepada Kendati demikian, di tengah situasi perekonomian global
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, yang masih dalam proses pemulihan, perekonomian
laporan kinerja Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir Indonesia menunjukkan kinerja lebih baik dari tahun
pada 31 Desember 2016 ini kami sebelumnya, walaupun masih
sampaikan secara transparan cenderung lambat.
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Selain itu, laporan ini Realisasi laba tahun Data Badan Pusat Statistik
juga memuat rencana yang 2016 secara keseluruhan mencatat, pertumbuhan
disiapkan Perseroan untuk tahun ekonomi Indonesia pada tahun
buku 2017.
tercapai sebesar Rp733, 2016 mencapai 5,02%, lebih
60 miliar atau 111,99% baik dibandingkan dengan
Kami menyadari, tahun 2016 tahun 2015 yang sebesar 4,79%.
yang sudah kita lalui masih
dibanding target yang Pertumbuhan ekonomi yang
penuh dengan dinamika, tercantum dalam Rencana membaik tersebut didukung
walaupun tampak ada indikasi Kerja dan Anggaran oleh konsumsi dan investasi,
lebih baik. Namun dalam kondisi khususnya bangunan. Kendati
apa pun, manajemen harus Perusahaan yang sebesar demikian, nilai ekspor kumulatif
melaluinya dengan serangkaian Rp655,05 miliar. Indonesia sepanjang tahun
strategi usaha agar tidak hanya 2016 hanya sebesar USD144,43
menghasilkan kinerja bisnis miliar, turun 3,95% dibandingkan
yang baik, tetapi juga mampu periode yang sama tahun 2015.
memenuhi tanggung jawab yang diberikan kepada Negara
dalam kapasitas Perseroan sebagai Badan Usaha Milik Kondisi makro ini memberikan tantangan bagi kinerja usaha
Negara. Perusahaan. Dengan melemahnya ekspor-impor, kegiatan
di pelabuhan yang menjadi bisnis utama Perusahaan ikut
TANTANGAN DAN STRATEGI mengalami tekanan.
PENYELESAIAN 2016
Kunjungan kapal yang melalui pelabuhan dalam
Tantangan dan Kendala pengelolaan Perusahaan tidak sesuai dengan target yang
Kondisi perekonomian global hingga tahun 2016 masih telah ditetapkan. Begitu juga kegiatan jasa kepelabuhanan
belum stabil. Seperti dicatat Bank Indonesia, kawasan lain, seperti bongkar muat. Walaupun begitu, manajemen
Eropa masih mengalami tekanan, apalagi ditambah dengan tetap berupaya mengambil sejumlah inisiatif agar tekanan
kemenangan kubu Brexit melalui referendum di Inggris, terhadap kegiatan usaha Perusahaan dapat teratasi.
yang menghasilkan kesepakatan bahwa Inggris keluar dari

31
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Direksi

Solusi Menghadapi Tantangan perusahaan, sehingga mampu meminimalisasi risiko bagi


Dalam menghadapi tantangan-tantangan yang terjadi perusahaan induk.
di tahun 2016, Perusahaan mengambil langkah-langkah
strategis untuk mengoptimalkan pasar dalam negeri. Salah Sebagai respons terhadap perkembangan bisnis
satu kebijakan yang diambil adalah meluncurkan program Perusahaan ke depan, manajemen telah mengambil
Terminal Peti Kemas Keperintisan. Program ini diharapkan sejumlah kebijakan strategi, yang antara lain:
bisa mengurangi ketergantungan Perseroan pada kegiatan • Pada tahun 2016, Perusahaan telah menyelesaikan
ekspor impor. transformasi SDM. Manajemen telah membentuk
Tim Internalisasi Budaya, yang pada intinya
Dalam hal ini, Perusahaan mengoptimalkan potensi cabang- mensosialisasikan secara berkesinambungan
cabang kelas dua yang belum tergarap secara maksimal, paradigma Perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
untuk menangani kargo antar pulau. Sebab sebelumnya, Untuk itulah, hospitality menjadi penting. Tim tersebut
banyak kargo antar pulau yang tidak tersentuh oleh juga ada di cabang-cabang yang disiapkan melahirkan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), sehingga ditangani inovasi-inovasi baru yang dapat diimplementasikan.
secara konvensional oleh swasta. Dengan adanya program • Paradigma sistem penghargaan terhadap karyawan
Terminal Peti Kemas Keperintisan, kargo tersebut beralih juga sudah mulai diubah. Komposisi remunerasi yang
menjadi peti kemas, sehingga bisa menjadi pangsa pasar bersifat variabel atau tergantung kinerja, lebih besar
yang bisa digarap oleh Perseroan. dibandingkan dengan komposisi yang bersifat tetap.
Hal ini diharapkan mampu mendorong kreativitas dan
Selain itu, di tengah turunnya arus kunjungan kapal, peningkatan kinerja.
Perusahaan juga melakukan penetrasi ke sektor logistik. • Pada tahun 2016 juga telah dimulai transformasi di
Jika sebelumnya, yang ditangani PT Pelabuhan Indonesia bidang proses bisnis dan teknologi informasi. Proyek
I (Persero) hanya terbatas pada kegiatan bongkar muat ini diharapkan tuntas pada tahun 2017.
di pelabuhan. Pada tahun 2016, Perusahaan melakukan
ekspansi, khususnya ekstensifikasi jasa dengan AKSI KORPORASI
mengeluarkan layanan door to door service melalu anak
perusahaan PT Prima Indonesia Logistik. Untuk mendukung perkembangan bisnis Perusahaan,
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah melakukan
Sementara untuk di pelabuhan utama seperti di Belawan sejumlah kegiatan aksi korporasi. Pertama, membentuk
dan Dumai, Perseroan juga melakukan ekstensifikasi jasa dua anak perusahaan, yaitu yang bergerak di bidang
dengan merambah kegiatan pergudangan, trucking dan jasa rumah sakit dan membentuk usaha pendukung jasa
alat mekanis dan lain sebagainya. kepelabuhanan dengan Port De Rotterdam, salah satu
perusahaan pengembang pelabuhan terbesar di dunia.
Hal ini cukup membantu, sehingga di tengah kelesuan
perekonomian yang masih berlangsung, Perseroan Aksi korporasi kedua adalah menerbitkan obligasi
masih bisa mencatatkan kenaikan pendapatan yang cukup dengan nilai pokok sebesar Rp1 triliun. Surat berharga ini
signifikan. ditawarkan melalui 4 seri, dengan tenor atau masa jatuh
tempo 7-10 tahun. Sebagian besar dana dari penerbitan
KEBIJAKAN STRATEGIS obligasi yang mendapat rating AAi dari Fitch Rating
Indonesia dan Pefindo ini akan dimanfaatkan untuk kegiatan
Sebagai antisipasi perkembangan bisnis ke depan, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas
Perusahaan tidak hanya mengoptimalkan strategi bisnis pelabuhan yang dikelola Perusahaan.
jangka pendek. Untuk jangka menengah dan panjang,
secara simultan dipersiapkan melalui sejumlah kebijakan
strategis. PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI

Apalagi saat ini PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sudah Bidang Keuangan


memasuki era sebagai investment holding, dengan Pada tahun 2016, Perusahaan berhasil membukukan laba
melakukan ekspansi kepemilikan perusahaan melalui sebelum pajak sebesar Rp995,85 miliar atau 111,64% dari
sistem kerja sama atau patungan dengan pihak lain. target yang telah ditetapkan, yaitu Rp892,01 miliar. Bahkan
Selanjutnya yang melakukan ekspansi adalah anak-anak

32
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

dibandingkan dengan tahun sebelumnya pun perolehan KONTRIBUSI KEPADA NEGARA


laba tersebut lebih besar 17,68%.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan
Realisasi laba tahun 2016 secara keseluruhan tercapai Indonesia I (Persero) juga turut serta memberikan
sebesar Rp733, 60 miliar atau 111,99% dibanding target yang kontribusi kepada negara, yang antara lain melalui
tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan pembayaran pajak. Untuk tahun 2016, total pajak yang
yang sebesar Rp655,05 miliar. dbayarkan mencapai Rp576.045.313.259.

Secara umum, laba tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan PROSPEK USAHA 2017
pendapatan yang meningkat dari tahun 2015 dan penekanan
efisiensi biaya, meskipun pencapaian secara umum trafik Penyusunan prospek usaha Perseroan ini telah
kapal, bongkar muat barang dan peti kemas mengalami memperhatikan sejumlah variabel eksternal yang
sedikit penurunan akibat tekanan ekonomi global serta berpotensi mempengaruhi kinerja usaha Perseroan pada
pengaruh permintaan dan harga komoditas global. tahun 2017. Baik indikator-indikator ekonomi maupun
Adapun perolehan laba tahun 2016 secara singkat dapat ekspektasi yang telah disusun oleh pemerintah sebagai
digambarkan sebagai berikut: sumber resmi. Apalagi, Perseroan merupakan badan
• Pendapatan usaha bersih terealisasi Rp2,41 triliun usaha milik negara yang memiliki fungsi sosial dan pada
atau 97,25% dari target RKAP, yang antara lain karena saat bersamaan, melakukan aktivitas usaha sebagai entitas
tidak tercapainya target pada pendapatan pelayanan bisnis.
terminal peti kemas.
• Beban usaha terealisasi Rp1,35 triliun atau 93,55% dari Perseroan telah menyusun serangkaian target kuantitatif
RKAP, yang antara lain dipengaruhi oleh penurunan yang dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran
beban pegawai karena ada yang telah memasuki masa perusahaan (RKAP) tahun 2017. Beberapa di antaranya
pensiun dan Perusahaan belum merealisasikan rencana adalah:
rekrutmen.
Usulan RKAP
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI Uraian Satuan
2017
Laba Setelah Pajak Rp Juta 718.175
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memandang bahwa
Total Aset (Aktiva/Pasiva) Rp Juta 7.967.456
keberadaan Teknologi Informasi (TI) yang andal sangat
ROE % 19,33
penting untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan
ROI % 18,07
agar lebih efektif dan efisien. Untuk itu, Perseroan
berkomitmen untuk senantiasa memutakhirkan TI agar Aset Turn Over Kali 0,37
dapat mendukung perkembangan bisnis yang cepat dan
sesuai perkembangan zaman. Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan,
Perseroan memiliki sejumlah program prioritas. Di
Di tahun 2016 Teknologi Informasi melakukan Inovasi antaranya adalah:
dengan melaksanakan pekerjaan Implementasi Sistem 1. Melakukan optimalisasi, salah satunya adalah tetap
ERP yang termasuk dalam Investasi TI Tahun 2016. Sistem melakukan ekstensifikasi jasa.
ini mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis 2. Melakukan mekanisasi peralatan bongkar muat
yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi di semua pelabuhan sehingga bisa meningkatkan
maupun distribusi di Perusahaan. produktivitas.
3. Melakukan cost efficiency khususnya untuk kegiatan
Selain itu, pencapaian Bidang TI Perseroan pada tahun 2016 bongkar muat, dengan mekanisasi. Dengan begitu,
adalah sebagai berikut: diharapkan bisa menurunkan biaya tenaga kerja
a) Go Live SIM RSPM Tanggal 17 Oktober 2016. kemudian produktivitas meningkat.
b) Kick off Meeting ERP 14 November 2016.
c) Penandatangan Perjanjian Kerja sama dengan Telkom
tentang Managed Services Terminal Operating System
(TOS) di TPK Belawan Tanggal 29 Desember 2016.

33
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Direksi

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI


YANG BAIK
Pada tahun 2016, tidak ada perubahan komposisi di
Perseroan berkomitmen untuk terus memastikan lingkungan Perusahaan. Dengan begitu, per 31 Desember
aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan komposisi Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance adalah sebagai berikut:
(GCG). Untuk itu, Perseroan juga terus berupaya
menyempurnakan praktik-praktik GCG yang selama ini Nama Jabatan
telah diterapkan. Bambang Eka Cahyana Direktur Utama
Iman Achmad Sulaiman Direktur Perencanaan dan
Untuk memperkuat implementasi GCG, Perseroan secara Pengembangan
aktif terus melakukan sosialisasi penerapan Whistle Farid Luthfi Direktur Keuangan
Blowing System, Komitmen Pakta Integritas serta Program Syahputera Sembiring Direktur Bisnis
Pengendalian Gratifikasi.
M. Hamied Wijaya Direktur SDM dan Umum

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas praktik-praktik


GCG tercermin dalam kegiatan Perseroan yang kembali APRESIASI BAGI PEMANGKU
melakukan Self Assessment penerapan GCG sesuai dengan KEPENTINGAN
Surat Sekretaris Menteri BUMN No.SK-16/S.MBU/2012
tentang Indikator/Parameter Penilaian dan evaluasi atas Demikian laporan atas kinerja pengelolaan Perseroan untuk
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Tahun Buku 2016 ini kami sampaikan. Atas nama Direksi,
Usaha Milik Negara (BUMN). kami menyampaikan terima kasih kepada para pemegang
saham yang telah memberikan kepercayaan kepada kami
Hasil assessment terhadap penerapan GCG di PT Pelabuhan untuk mengelola Perseroan. Begitu juga dengan Dewan
Indonesia I (Persero) untuk periode tahun 2016 mencapai Komisaris yang telah ikut mengawasi serta memberikan
total skor sebesar 94,23. Hal ini menunjukkan bahwa arahan atas jalannya kegiatan usaha Perusahaan.
penerapan GCG di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) untuk periode tahun 2016 mencapai kualifikasi Penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami sampaikan
Sangat Baik. kepada jajaran manajemen dan karyawan yang telah
bekerja keras dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan.
PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Kepada pemangku kepentingan luar Perusahaan khususnya
PERUSAHAAN konsumen, mitra, dan regulator, kami menyampaikan
terima kasih atas dukungannya selama ini. Semoga semua
Program-program Tanggung Jawab Sosial atau Corporate yang sudah dicapai tidak membuat kami berhenti berkarya
Social Responsibility (CSR) Perseroan diarahkan untuk dan berinovasi.
menunjang keberlanjutan bisnis Perseroan. Sesuai
Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015, Semoga di tahun-tahun mendatang kinerja Perusahaan
tanggal 3 Juli 2015, tentang Program Kemitraan Badan akan lebih baik lagi, dengan peran serta para pemangku
Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program kepentingan, baik di lingkungan internal maupun eksternal.
Bina Lingkungan, Perseroan memfokuskan kegiatan CSR Demikianlah yang dapat kami sampaikan, salam sejahtera
Perseroan pada kegiatan Program Kemitraan dan Program untuk kita semua.
Bina Lingkungan.
Atas nama Direksi,
Pada tahun 2016 Unit PKBL PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) menyalurkan dana untuk Program Kemitraan
senilai Rp14.548.000.000. Sedangkan untuk Program
Bina Lingkungan, Perseroan menyalurkan dana senilai
Rp9,88 miliar.

Bambang Eka Cahyana


Direktur Utama

34
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Iman Achmad Sulaiman Syahputera Sembiring


Direktur Perencanaan dan Direktur Bisnis
M. Hamied Wijaya Farid Luthfi
Pengembangan
Direktur SDM dan Umum Direktur Keuangan

Bambang Eka Cahyana


Direktur Utama

35
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Profil Direksi

01

02

03

04

05

36
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

01
Bambang Eka Cahyana (50 tahun)
Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, lahir di Bantul pada tanggal 15 Mengawali karirnya sebagai Staf Bidang Manajemen
Mei 1967. Saat ini berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat Kehutanan PT Trisida Pantau (1991) kemudian bergabung
sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak Agustus 2013 di Perum Perhutani Jawa Timur sebagai Staf Biro Satuan
berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Pengawas Internal (SPI). Hingga akhirnya bergabung di
Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan PT Samudera Indonesia sebagai Staf Corporate Managing
Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I Nomor SK- Director (CMD) Agency & Terminal Group.
331/MBU/2013.
Jabatan terakhir yang didudukinya sebagai Assisten
Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Kehutanan Jurusan Direktur Utama bidang Pengembangan Usaha Terminal
Manajemen Kehutanan di Universitas Gadjah Mada PT Samudera Indonesia Tbk. (2007-2008). Bergabung di
tahun 1991 dan Magister Manajemen Eksekutif Angkatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada tahun 2009
XXIV, Konsentrasi Program Studi Bisnis dan Keuangan sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha.
Internasional di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta
tahun 2003-2004.

02
Iman Achmad Sulaiman (59 tahun)
Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Warga Negara Indonesia, lahir di Garut pada tanggal Mengawali karirnya sejak 1983 sebagai Staf di Direktorat
3 Februari 1958. Saat ini berdomisili di Medan. Pelabuhan dan Pengerukan, kemudian menjadi Staf di
Beliau menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Direktorat Teknik Perumpel I (1984-1985). Pada tahun 1986,
Pengembangan Perusahaan sejak Mei 2009 berdasarkan menjabat sebagai Kepala Bidang Peralatan. Kemudian
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor pada tahun 1992, menjabat sebagai Kepala Bidang Teknik
KEP-107/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009. Beliau menjabat Direktorat Komersil. Tahun 1995, menjabat sebagai
Direktur Perusahaan hingga saat ini berdasarkan Manajer Teknik Direktorat Teknik PT Pelabuhan Indonesia
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat I (Persero). Kemudian pada tahun 1999, menjabat sebagai
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Manajer Divisi Teknik Pelabuhan Belawan.
PT Pelabuhan Indonesia I Nomor SK-331/MBU/2013.
Pada tahun 2001, menjabat sebagai Senior Manajer Master
Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Plan dan Lingkungan, kemudian menjabat Senior Manajer
Bandung (ITB) pada tahun 1983, dan menyelesaikan Rencana dan Konstruksi pada tahun 2003, hingga jabatan
Masternya di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun terakhir sebagai Senior Manager Fasilitas PT Pelabuhan
1991. Indonesia I (Persero) (2007-2009).

37
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Profil Direksi

03
Farid Luthfi (62 tahun)
Direktur Keuangan

Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tanggal Pada tahun 1989, menjadi Team Leader di cabang Madya,
6 Juni 1955. Saat ini berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat dan pada tahun 1994, menjabat sebagai Head of Finance
sebagai Direktur Keuangan Perusahaan sejak 25 Juli 2011 and Banking Department di Cabang Bandung. Sekitar tahun
berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara 1995-1999, menjadi Branch Manager di beberapa wilayah
Nomor KEP-174/MBU/2011 tanggal 25 Juni 2011. Beliau Bank Pembangunan Indonesia. Kemudian pada tahun 2001,
menjabat Direktur Perusahaan hingga saat ini berdasarkan menjadi Hub Manager di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat dilanjutkan menjabat sebagai AVP-Assistant Regional Risk
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Manager Wilayah VII Semarang.
PT Pelabuhan Indonesia I Nomor SK-331/MBU/2013.
Pada tahun 2003, menjabat sebagai Vice President-Regional
Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Akuntansi Risk Manager Wilayah I Medan, kemudian menjabat sebagai
dari Universiitas Airlangga Surabaya dan meraih gelar Vice President-Departement Head di Credit Recovery II
Magister Manajemen dari Universitas Islam Indonesia (UII) Grup Kantor Pusat pada tahun 2005. Kemudian, menjabat
Yogyakarta pada tahun 1997. sebagai Senior Vice President-Regional Manager Jakarta
Thamrin PT Bank Mandiri (Persero) (2009- 2010). Hingga
Mengawali karir sebagai Account Officer di PT Usaha akhirnya pada 27 Mei 2010, ditunjuk menjadi Direktur
Pembiayaan Pembangunan Indonesia, Jakarta, pada tahun Keuangan di PT Merpati Nusantara Airlines.
1982. Kemudian menjadi Team Member di Urusan Supervisi
Kredit dan Cabang, di Kantor Pusat Bank Pembangunan
Indonesia (1984-1987), dan dilanjutkan menjadi Team
Member Urusan Rehabilitasi Proyek (1987-1989).

04
Syahputera Sembiring (54 tahun)
Direktur Bisnis

Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 4 Pada tahun 1994-1995, menjabat sebagai Kepala Divisi
Maret 1963. Saat ini berdomisili di Medan. Beliau menjabat Teknik Cabang Pelabuhan Lhokseumawe, kemudian
sebagai Direktur Bisnis Perusahaan sejak 8 November 2013 menjabat sebagai Menejer Usaha dan Teknik/Pimbagpro
berdasarkan Keputusan SK-377/MBU/2013. Aceh (1995-1996).

Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas Pada tahun 1999-2001, sebagai Staf Direktur Utama,
Sumatera Utara (USU) pada tahun 1989, dan menyelesaikan kemudian menjabat sebagai Kasubbag Analisa Kelayakan
pendidikan Diploma Manajemen di Robert Wesleyan Investasi pada tahun 2002. Kemudian menjabat sebagai
College Amerika Serikat pada tahun 1999. ASM Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Usaha.
Selanjutnya pada tahun 2005, menjabat sebagai Senior
Mengawali karir di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Menejer Pengembangan Usaha dan TI. Pada tahun 2007,
sebagai Staf Perencanaan Dermaga dan Kolam (1991), ditunjuk menjadi General Manager Unit Terminal Peti
kemudian menjadi Staf Perencanaan Teknik Sipil (1991). Pada Kemas Belawan, dilanjutkan pada tahun 2008, menjabat
tahun 1992-1994, menjadi Wakil Pimpro Pengembangan sebagai General Manager Pelabuhan Belawan.
Fasilitas Pelabuhan Laut Riau Cabang Pelabuhan Dumai.

38
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

05
M. Hamied Wijaya (50 tahun)
Direktur SDM dan Umum

Warga Negara Indonesia, lahir di Blora pada tanggal 13 Mengawali karirnya sebagai Staf Perencanaan dan
Juli 1967. Saat ini berdomisili di Blora. Beliau menjabat Pengembangan SDM KP (1993-1996), Manajemen
sebagai Direkur SDM dan Umum Perusahaan sejak 2014 Representatif ISO 9001:2002 Cabang Belawan (2001),
berdasarkan Keputusan SK-92/MBU/2014. Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelabuhan I (2002-
2007), Senior Manajer Perencanaan Organisasi dan SDM
Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari UPN (2007-2009), Senior Manajer Pemasaran (2009-2011),
Veteran Yogyakarta pada tahun 1992, Sarjana Psikologi Senior Manajer Manajemen Risiko & Manajemen Mutu
dari Universitas Gadjah Mada pada 1993, dan meraih gelar (2011-2014) dan Kepala SPI (2014).
Magister Manajemen dari Universitas Sumatera Utara
(USU) Medan pada tahun 2000.

39
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

42 Nama dan Alamat Lengkap Perusahaan


43 Sekilas Perusahaan
46 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan
52 Struktur Organisasi
54 Daftar Entitas Anak, Entitas Pengendali Bersama
dan Entitas Asosiasi
57 Website Perusahaan
58 Wilayah Kerja, Alamat Kantor, dan Profil Pelabuhan
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PROFIL
PERUSAHAAN
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Nama dan Alamat Lengkap Perusahaan

Nama Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Bidang Usaha Kepelabuhan

Kepemilikan 100% Pemerintah Indonesia

Modal Dasar Rp1.800.000.000.000

Kepemilikan Saham 100% Pemerintah Indonesia

Entitas Anak • PT Prima Indonesia Logistik


• PT Prima Pengembang Kawasan
• PT Prima Husada Cipta Medan

Entitas Pengendalian Bersama • PT Prima Terminal Petikemas


• PT Prima Multi Terminal

Entitas Asosiasi PT Terminal Petikemas Indonesia

Jumlah Cabang Pelabuhan & Unit Usaha Mempunyai 16 Cabang Pelabuhan, 1 Kantor Perwakilan, 11 Kawasan dan
1 Unit Usaha

Kronologis Pencatatan Efek dan Peringkat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) belum tercatat di Bursa Efek
Indonesia sehingga tidak ada pencatatan efek serta peringkat

Alamat Kantor Pusat Jalan Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241 Sumatera Utara Indonesia

Telpon/Fax +62-61-6610220/+62-61-6610-906

Website http://www.pelindo1.co.id

e-mail pelabuhan1@pelindo1.co.id

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs www.pelindo1.co.id.


Dalam situs tersebut tersedia berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan.

42
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sekilas Perusahaan

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada awal masa Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-
penjajahan Belanda adalah perusahaan dengan nama 8519.HT.01.01 tahun 1992 tertanggal 1 Juni 1992 serta telah
“Haven Bedrijf”. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.
pada periode 1945-1950, Perusahaan berubah status 8612 tanggal 1 November 1994, tambahan No. 87.
menjadi Jawatan Pelabuhan. Pada 1969, Jawatan Pelabuhan
berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Berdasarkan Akta No. 207 tanggal 30 Juni 2014 yang
dengan status Perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dikeluarkan oleh Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H.,
dengan nama PNP. anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan
dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari
Periode 1969-1983, PN Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Rp1.800.000.000.000 (Rp1,8 triliun) yang terbagi atas
Pengusaha Pelabuhan dengan nama Badan Pengusahaan 1.800.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per
Pelabuhan disingkat BPP. Pada 1983, berdasarkan Peraturan saham menjadi Rp6.800.000.000.000 (Rp6,8 triliun)
Pemerintah No. 11 tahun 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan yang terbagi atas 6.800.000 saham dengan nilai nominal
(BPP) dirubah menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan I Rp1.000.000 per saham. Berdasarkan akta tersebut
disingkat Perumpel I. Berdasarkan Peraturan Pemerintah juga telah terjadi peningkatan modal disetor Perusahaan
No. 56 tahun 1991 Perumpel I berubah status menjadi dari Rp511.960.000.000 yang terbagi atas 511.960 saham
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham menjadi
Rp1.700.000.000.000 yang terbagi atas 1.700.000 saham
Perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pelabuhan dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Perubahan
Indonesia I (Persero) berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan
Desember 1992 dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Indonesia No. AHU.05403.40.20.2014 tanggal 11 Juli 2014.

43
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sekilas Perusahaan

Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan depo peti kemas, usaha galangan kapal, pelayanan tanah,
Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241, Sumatera Utara, listrik dan air, pengisian BBM, konsolidasi dan distribusi
Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 termasuk hewan, jasa konsultasi kepelabuhan dan
Tahun 2001, kedudukan, tugas dan kewenangan Menteri pengusahaan kawasan pabean. Sejak tahun 2008, dalam
Keuangan selaku Pemegang Saham pada Persero/ rangka optimalisasi sumber daya maka Perusahaan dapat
Perusahaan Terbatas dialihkan kepada Menteri BUMN melakukan kegiatan usaha lain meliputi jasa angkutan,
Republik Indonesia, sedangkan pembinaan Teknis sewa dan perbaikan fasilitas, perawatan kapal dan
Operasional berada di tangan Departemen Perhubungan peralatan, alih muat kapal, properti diluar kegiatan utama
Republik Indonesia dan dilaksanakan oleh Direktorat kepelabuhan, kawasan industri, fasilitas pariwisata dan
Jenderal Perhubungan Laut. perhotelan, jasa konsultan dan surveyor, komunikasi dan
informasi, konstruksi kepelabuhan, ekspedisi, kesehatan,
Sebelum tahun 2008, Perusahaan bergerak dalam bidang perbekalan, shuttle bus, penyelaman, tally, pas pelabuhan
jasa kepelabuhan, pelayanan peti kemas, terminal dan dan timbangan.

Jejak Langkah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


1945 2011
Perubahan Nama Pelabuhan dari “Haven Badrift” menjadi UDPK berubah nama menjadi Belawan Logistic Center
Jawatan Pelabuhan. (BLC).

1960 2012
Jawatan Pelabuhan berubah menjadi PN Pelabuhan. Dioperasikannya Terminal Kontainer Perawang.

1969 2013
PN Pelabuhan berubah menjadi Badan Pengusahaan • Kawasan Pelabuhan Batam berubah menjadi Cabang
Pelabuhan (BPP). Pelabuhan Batam. 

• Berdirinya PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI)
1970 sebagai anak perusahaan patungan PT Pelabuhan
Berdirinya Unit Galangan Kapal (UGK). Indonesia I, II, III dan IV (Persero). 

• Berdirinya PT Prima Terminal Petikemas (PTP)
1983 sebagai anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I
BPP menjadi Perumpel I. (Persero). 

• Kawasan Pelabuhan Gunung Sitoli menjadi Cabang
1987 Pelabuhan Gunung Sitoli. 

Di operasikan BICT (Belawan International Container
Terminal). 2014 

Berdirinya PT Prima Indonesia Logistik dan PT Prima Multi
1991 Terminal. 

Perumpel I berubah status menjadi PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). 2015 

• Launching Logo Baru PT Pelabuhan Indonesia I
1994 (Persero) pada tanggal 17 Agustus 2015. 

Operasi Terminal Curah Cair Di Pelabuhan Belawan. • Berdirinya PT Prima Pengembang Kawasan. 


2005 2016
Berdirinya Unit Depo Peti Kemas (UDPK). • Perusahaan melakukan transformasi dengan fokus pada
nilai dan budaya Perusahaan, yang salah satunya dengan
2008 melahirkan roadmap di bidang sumber daya manusia.
Dioperasikan Terminal Curah Cair Dumai. • Berdirinya PT Prima Husada Cipta Medan

44
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Perubahan Nama
Semenjak awal pendirian sampai dengan sekarang (1991-2016), tidak terdapat perubahan nama. Nama Perseroan adalah
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Makna Logo

• Konstruksi Master Logo terbentuk dari lingkaran dan arah panah melesat yang menjadi satu kesatuan gerakan dinamis
untuk terus menerus melakukan perubahan dan bergerak ke depan, melesat menuju masa depan yang lebih baik.

• Bentuk lingkaran melambangkan arah perubahan Perusahaan yaitu menuju global company, menjadi salah satu pelabuhan
yang mampu melayani pasar global dengan perfoma terbaik, menyeluruh dan berdedikasi luhur.

• Perpaduan ketiga warna corporate (merah, hijau dan biru) merepresentasikan perusahaan yang kuat dan yang mampu
berkomunikasi dengan terbuka.

• Wordmark “Pelindo 1” yang mempunyai konstruksi kokoh mewakili keteguhan, semangat dan kepercayaan diri untuk
memberikan performa terbaik.

• Tagline “INDONESIA GATE WAY’ menjadi penguat positioning Perusahaan sebagai pintu gerbang masuk wilayah Indonesia
di perairan internasional dan sebagai simbol pintu gerbang perubahan.

45
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan

Visi “Menjadi Nomor Satu di Bisnis Kepelabuhan di Indonesia”

Penjelasan Visi
Visi tersebut merupakan pernyataan cita-cita Perusahaan menjadi pengelola
terminal peti kemas dengan throughput terbesar di Indonesia, yang ditarget
akan terwujud pada tahun 2023. Cita-cita ini muncul dilandasi dengan potensi
geografis, peluang bisnis serta kebijakan nasional yang membuka peluang bagi
Perusahaan untuk merealisasikan visi dimaksud.

“Menyediakan jasa kepelabuhan yang terintegrasi, berkualitas dan bernilai


Misi tambah untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah.”

Visi dan Misi Perusahaan tersebut telah ditetapkan


dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
Tahun 2014-2018 dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris
dan Direksi.

46
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tata Nilai Perusahaan


Tata Nilai yang berlaku diharapkan mampu mengantar Perusahaan mencapai Visi dan menjalankan Misi nya, yang dikenal
sebagai “CIPTA”. Tata Nilai tersebut ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor:
KP.30/1/2/PI-14.TU.

• Customer Focus (Fokus kepada Pelanggan):


Melayani dan membangun hubungan dengan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan prima dan kepuasan
pelanggan.

• Integrity (Integritas):
Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai, prinsip dan etika Perusahaan yang jujur dan bertanggung jawab.

• Professionalism (Profesionalisme):
Penguasaan terhadap pekerjaan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kompeten, disiplin dan
berkualitas.

• Team Work (Kerja sama):


Keinginan yang tulus untuk bekerja sama dengan orang lain dengan sikap berkolaborasi dan bersinergi tulus dan saling
menghargai.

47
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Bidang Usaha

Perusahaan memfokuskan kegiatan utamanya di bidang 5. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti
penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, kemas, curah cair, curah kering, multipurpose,
serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang penumpang, pelayaran 
rakyat dan RO-RO. 

dimiliki Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau 6. Penyediaan dan/atau pelayanan gudang-gudang dan
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk lapangan penumpukan dan tangki/tempat penimbunan
mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat,
Nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip serta peralatan pelabuhan. 

Perusahaan Terbatas. 7. Penyediaan dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai
bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung/
Menurut Anggaran Dasar terakhir Perusahaan, berdasarkan bangunan 
yang berhubungan dengan kepentingan
Akta Nomor 1 Tanggal 15 Agustus 2008, kegiatan usaha kelancaran angkutan multi moda. 

Perusahaan mencakup: 8. Penyediaan dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan
instalasi limbah serta pembuangan sampah. 

1. Penyediaan dan/atau jasa pelayanan kolam-kolam 9. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan
pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat- bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan
tempat berlabuhnya kapal. 
 pelabuhan. 

2. Penyediaan dan/atau jasa-jasa yang berhubungan 10. Penyediaan dan/atau pelayanan kegiatan konsolidasi
dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal. 
 dan distribusi barang termasuk hewan. 

3. Penyediaan dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas 11. Penyediaan dan pengelolaan jasa konsultasi, pendidikan
lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhan. 

cair, curah kering, multi purpose, barang termasuk 12. Pengusahaan dan penyelenggaraan Depo Peti Kemas
hewan (general cargo) dan fasilitas naik turunnya dan perbaikan, cleaning, fumigasi serta pelayanan
penumpang dan/atau 
kendaraan. 
 logistik.
4. Penyediaan jasa bongkar muat, peti kemas, curah cair,
curah kering (general cargo) dan kendaraan. 


48
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Produk dan Jasa

Kegiatan usaha berdasarkan Keputusan Menteri d. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk
Perhubungan No. KP 133 Tahun 2011 tanggal 2 Maret 2011 pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti
tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT Pelabuhan kemas. 

Indonesia I (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan e. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang, tempat
yang dilaksanakan dalam menyelenggarakan pelayanan penimbunan barang, alat bongkar muat, serta peralatan
jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang pelabuhan. 

pencapaian tujuan perusahaan meliputi, penyediaan dan/ f. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti
atau pelayanan meliputi: kemas,curah cair, curah kering, dan Ro-Ro. 

g. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat
a. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk barang. 

bertambat. 
 h. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan
b. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar konsolidasi barang, dan/atau 

minyak dan pelayanan air bersih. 
 i. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal.
c. Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun
penumpang dan/atau kendaraan. 


49
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Komposisi Pemegang Saham


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan badan usaha yang berbentuk Perusahaan Terbatas yang 100% kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 1 (satu) Pemegang Saham
yakni Negara Republik Indonesia.

Negara Republik Indonesia

PT Pelabuan Indonesia I (Persero)

50
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Modal Saham Kepemilikan


Lembar Saham Nilai Saham/Lembar Kepemilikan Jumlah
Pemegang Saham
Pemerintah Indonesia 1.700.000 1.000.000 100% 1.700.000.000.000,-

Struktur Grup Perusahaan

Negara Republik Indonesia

100%

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

99% 90% 70% 55%

PT Prima Indonesia PT Prima Pengembang PT Prima Terminal


PT Prima Multi Terminal
Logistik Kawasan Petikemas

99% 25%

PT Prima Husada Cipta PT Terminal Petikemas


Medan Indonesia

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 1 (satu) Pemegang Saham yakni Negara Republik Indonesia, 3 (tiga)
Entitas Anak yakni PT Prima Indonesia Logistik, PT Prima Pengembang Kawasan dan PT Prima Husada Cipta
Medan, 2 (dua) Entitas Pengendalian Bersama yakni PT Prima Terminal Petikemas dan PT Prima Multi Terminal
serta 1 (satu) Entitas Asosiasi yakni PT Terminal Petikemas Indonesia.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memiliki Joint Venture Company dan Special Purpose Vehicle.

51
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Struktur Organisasi

DIREKTUR PERENCANAAN
DIREKTUR BISNIS
DAN PENGEMBANGAN
Syahputra Sembiring
Iman A. Sulaiman

SENIOR MANAJER
SENIOR MANAJER
CORPORATE SECRETARY PERENCANAAN &
PEMASARAN
Muhammad Eriansyah, SE PENGEMBANGAN USAHA
Harryson Bangun,SE, SH, MH
NIPP. 172042198 Safrial, ST., MM
NIPP. 162031883
NIPP. 171032188

KOORD. PMO PENGEMBANGAN SENIOR MANAJER SENIOR MANAJER MANAJEMEN KOORD. PMO PENGELOLAAN
KEPALA BIRO LOGISTIK
BISNIS III PELAYANAN KAPAL & BARANG MUTU ALUR PELAYARAN
Dominggo Pasaribu, ST, MM, MT
Arief Hermawan, SH Mardiofi, SE Parulian Panggabean, SE, Msi Hanny Uktolseya, ST
NIPP. 173122151
NIPP. 170112003 NIPP. 170032002 NIPP. 172042199 NIPP. 177092492

KEPALA BIRO KOORD. PMO PENGEMBANGAN SENIOR MANAJER SENIOR MANAJER TEKNOLOGI KOORD. PMO PENGEMBANGAN
MANAJEMEN RISIKO TPK PERINTIS BINA USAHA INFORMASI PELABUHAN KUALA TANJUNG
Emilda Andayani, SE, MM Bistori Pandia Ir. Obert M.P. Sinaga, ESS Baratto Rosalina, SE Praptono, S.E.
NIPP. 172082140 NIPP. 163041754 NIPP. 167121851 NIPP. 170061955 NIPP. 165092110

KEPALA STRATEGIC KOORD. PMO PEMBENAHAN SENIOR MANAJER KOORD. PMO PENGEMBANGAN KOORD. PMO PENGEMBANGAN
MANAGEMENT OFFICE PELABUHAN BELAWAN PERALATAN BISNIS II SELAT MALAKA DIBATAM
Ir. Henry Naldi, M.M. Lyndhu Adhitya Wishnu Ray, SE Ir. Wedi Cahyono, M.M. Muhamad Asyhari, SH Parsaulian M.T. Manurung, ST, Msi
NIPP. 167091849 NIPP. 177052489 NIPP. 164041887 NIPP. 167101998 NIPP. 174012214

KOORDINATOR PMO KOORD. PMO PENGEMBANGAN SENIOR MANAJER


CHANGE MANAGEMENT BISNIS I FASILITAS
Ir. Hartono, MM Sandhy Wijaya, SE, MM Ferrial Dunan S, ST, MT
NIPP. 164051847 NIPP. 175082231 NIPP. 178052498

52
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

DIREKTUR UTAMA
Bambang Eka Cahyana

DIREKTUR SUMBER DAYA


DIREKTUR KEUANGAN
MANUSIA DAN UMUM
Farid Luthfi
M. Hamied Wijaya

KEPALA SPI
Arif Hutomo, S.E, D.E.S.S
NIPP. 166121863

SENIOR MANAJER
SENIOR MANAJER AKUNTANSI
PERENCANAAN ORGANISASI PENGAWAS WILAYAH I Jonathan
MANAJEMEN
DAN SDM Ginting, S.E.
Hendra Sutikno, SE, MM
Imron Eryandy NIPP. 171012004
NIPP. 166032112
NIPP. 175042476

SENIOR MANAJER SENIOR MANAJER


SENIOR MANAJER
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN ANAK PENGAWAS WILAYAH II
PERBENDAHARAAN
DAN KESEJAHTERAAN SDM PERUSAHAAN Syarief Husein, S.E.
Syaiful, S.E.
Sri Suyono, SH, M. Hum Harry Pardede, S.E, M.M. NIPP. 170041981
NIPP. 165051938
NIPP. 173012207 NIPP. 161091619

SENIOR MANAJER KOORD. PMO PENYL.


SENIOR MANAJER UMUM PENGAWAS WILAYAH III
AKUNTANSI KEUANGAN PERMASALAHAN HUKUM
Basuki Soleh, SE., M.Si Mhd. Zulpan, ST, SSM
Netty Wati Limbong, SE, MM Swandi Hutasoit, SH, M.Hum
NIPP. 173122013 NIPP. 170081924
NIPP. 174122224 NIPP. 175072478

SENIOR MANAJER KEMITRAAN KEPALA BALAI PENDIDIKAN


SENIOR MANAJER HUKUM PENGAWAS BIDANG KHUSUS
DAN BINA LINGKUNGAN DAN LATIHAN
Basuki Widodo, S.H., M.M. Kamal Akhyar, SE, MMTr.
Saiful Anwar, SE., M.Si Kasih Dwi Yanti, S.Sos
NIPP. 168102000 NIPP. 175052228
NIPP. 163031885 NIPP. 171092132

SENIOR MANAJER PMO MENEJER ADMINISTRASI


MANAJEMEN ASET IMPLEMENTASI ERP DAN MONITORING
Ridwan Sani Siregar, SE, MM Sarmidi, S.E., Ak., M.M. Diehl Irdianto, SE., Ak., MM
NIPP. 170092185 NIPP. 173012206 NIPP. 165011937

GENERAL MANAGER
CABANG/UNIT

53
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Daftar Entitas Anak, Entitas Pengendali


Bersama, dan Entitas Asosiasi

Hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan, PT Pelabuhan domestik Indonesia. Anak perusahaan lain yang dibentuk
Indonesia I (Persero) telah berhasil membentuk sebanyak oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah PT Prima
1 (satu) entitas anak dan 1 (satu) entitas asosiasi yang Terminal Petikemas yang merupakan konsorsium dari
bergerak dalam bisnis pelayanan petikemas. PT Terminal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Hutama Karya
Petikemas Indonesia merupakan perusahaan patungan dan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. Perusahaan ini akan
yang dibentuk oleh PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan membangun terminal petikemas dan sekaligus melayani
IV yang merupakan perwujudan dari konsep “Pendulum petikemas internasional di Pelabuhan Belawan sepanjang
Nusantara” guna mengatasi masalah biaya logistik di pasar 350 meter.

Entitas Anak • Nama


PT Prima Husada Cipta Medan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 3 (tiga) • Bidang Usaha Pokok
Entitas Anak yakni PT Prima Indonesia Logistik, PT Prima Kesehatan, rumah sakit, klinik dan poliklinik, balai
Pengembang Kawasan dan PT Prima Husada Cipta Medan. pengobatan serta usaha terkait.
Pada entitas anak perusahaan ini, PT Pelabuhan Indonesia I • Status Perusahaan
(Persero) memiliki saham mayoritas. Beroperasi
• Komposisi Pemegang Saham
• Nama - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) : 99%
PT Prima Indonesia Logistik - Koperasi Karyawan Kantor Pusat
• Bidang Usaha Pokok PT Pelabuhan Indonesia I : 1%
Jasa Depo Peti Kemas dan Jasa Logistik Lainnya
dengan pelayanan prima
• Status Perusahaan Entitas Pengendali Bersama
Beroperasi
• Komposisi Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 2 (dua) Entitas
- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) : 99% Pengendalian Bersama yakni PT Prima Terminal Petikemas
- PT Koperasi Karyawan Pelabuhan Unit Usaha Indonesia dan PT Prima Multi Terminal
Terminal Peti Kemas Kotamadya Medan : 1%
• Nama
PT Prima Terminal Petikemas Indonesia
• Nama • Bidang Usaha Pokok
PT Prima Pengembang Kawasan Jasa Pelayanan Terminal Petikemas Internasional
• Bidang Usaha Pokok • Status Perusahaan
Jasa Penyewaan dan pengelolaan kawasan industri, Beroperasi
konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan • Komposisi Pemegang Saham
kawasan industri beserta sarana dan prasarana fisik - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) : 70%
infrastruktur wilayah. - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk : 15%
• Status Perusahaan - PT Hutama Karya (Persero) : 15%
Beroperasi
• Komposisi Pemegang Saham
- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) : 90%
- PT Prima Multi Terminal : 10%

54
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

• Nama Entitas Asosiasi


PT Prima Multi Terminal
• Bidang Usaha Pokok PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 1 (satu) Entitas
Jasa Pelayanan Terminal Curah Cair/Terminal Multi Asosiasi/Entitas Kepemilikan Bersama yakni PT Terminal
Purpose Petikemas Indonesia.
• Status Perusahaan
Beroperasi • Nama
• Komposisi Pemegang Saham PT Terminal Petikemas Indonesia
- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) : 55% • Bidang Usaha Pokok
- PT Pembangunan Perumahan (Persero) : 30% Kegiatan Pengusahaan di Pelabuhan
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk : 15% • Status Perusahaan
Beroperasi
• Komposisi Pemegang Saham
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) : 25%
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) : 25%
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) : 25%
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) : 25%
• Tanggal Pendirian
10 April 2013

55
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kronologis Penerbitan Saham


Hingga laporan tahun ini diterbitkan, Perusahaan belum menjadi perusahaan public yang mencatatkan sahamnya di bursa
saham manapun.

Kronologis Penerbitan Obligasi


PT Pelindo 1 (Persero) menerbitkan Obligasi 1 Pelindo 1 Gerbang Nusantara Tahun 2016 tanpa warkat dan dijamin secara
kesanggupan penuh yang terdiri dari:

Nama Jangka Waktu Rate Jumlah


Tanggal Terbit Jatuh Tempo Rating
Penerbitan (Tahun) (%) (Rp Miliar)
Seri A 3 21 Juni 2016 21 Juni 2019 8,25 50 AA
Seri B 5 21 Juni 2016 21 Juni 2021 9 500 AA
Seri C 7 21 Juni 2016 21 Juni 2023 9,25 400 AA
Seri D 10 21 Juni 2016 21 Juni 2026 9,50 50 AA

Nama dan Alamat Lembaga/


Profesi Penunjang Perusahaan
Biro Administrasi Efek Konsutan Hukum
PT Pelabuhan Indonesia per 31 Desember 2016 tidak 1. JAS & Partners
menerbitkan saham di Bursa Efek manapun, sehingga Komplek Angkasa Pura Blok Q No.22 Kota Baru Bandar
tidak dapat menyampaikan informasi mengenai Biro Kemayoran,
Administrasi Efek. Jakarta Pusat 10630
Telp. (021) 65867632, 65867633

Perusahaan Pemeringkat Efek 2. Tumbuan & Partners


PT Pelabuhan Indonesia per 31 Desember 2016 tidak Jl. Gandaria Tengah III No.8 Kebayoran Baru,
menerbitkan saham di Bursa Efek manapun, sehingga Jakarta 12240
tidak dapat menyampaikan informasi mengenai Telp. (021) 7227736
Perusahaan Pemeringkat Efek.

Notaris
Kantor Akuntan Publik 1. Risna Rahmi Arifa, SH
Heliantono & Rekan Jl. Ramlan Yatim No.1 Medan 20215
Aminta Plaza 7th Floor Suite 704 Telp. (061) 7345120
Jl. TB Simatupang Kav. 10
Jakarta 12310 2. Rahmad Nauli Siregar, SH
Jl. Brigjen Katamso Komplek Pandan Tinggi II Blok II
No. 10B Medan
Telp. (061) 7876093

56
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Website Perusahaan

Untuk menerapkan prinsip keterbukaan dalam pengelolaan Situs web Perusahaan dibagi menjadi 8 (delapan) bagian
perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengadopsi besar yang terdiri dari:
peraturan-peraturan terkait yang ada, walaupun peraturan 1. Profile
tersebut bukan merupakan sebuah kewajiban bagi 2. Service
Perusahaan. Namun Perusahaan menganggap sebagai 3. Good Corporate Governance
praktik terbaik (best practice) yang layak diterapkan demi 4. News
menjaga kesinambungan usaha Perusahaan. 5. Information
6. Deep Sea Pilot
Salah satu peraturan yang diadopsi terkait keterbukaan 7. Porseni 2015
dalam penyampaian informasi perusahaan adalah 8. FGD BUMN
Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web
Emiten atau Perusahaan Publik. Sesuai dengan POJK No. 8/POJK.04/2015, situs web
Perusahaan telah mencakup 4 (empat) bagian utama
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki situs web informasi yaitu:
korporasi dengan alamat http://www.pelindo1.co.id. a. informasi umum Emiten atau Perusahaan Publik;
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selalu berupaya b. informasi bagi pemodal atau investor
memutakhirkan konten situs web Perusahaan secara c. informasi tata kelola perusahaan; dan
berkala agar tetap informatif. d. informasi tanggung jawab sosial perusahaan.

Selain itu, situs web Perusahaan juga memuat informasi-


informasi lain yang dapat berfungsi untuk menambah
pengetahuan mengenai informasi yang terkait bisnis
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

57
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Wilayah Kerja dan Alamat Kantor

Malahayati

Lhokseumawe
Kuala Langsa

Pangkalan Susu
Aceh
Belawan
BICT
TPKDB
Meulaboh TPI
Sumatera Utara UGK PTP
PIL
RSPM PPK
Kuala Tanjung Tanjung Uban
Batam Tanjung Pinang
TB Asahan
Sibolga PMT Sei Kolak Kijang
Bengkalis
SU

Gunung Sitoli
Sei Pakning P. Sambu
BG Siapiapi
M

TB Karimun
AT

Pekanbaru Dumai Selat Panjang


ER

Kuala Enok
A

Rengat

Tembilahan

58
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Alamat Kantor
• Alamat Kantor Pusat • Kantor Perwakilan
Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241 Menara Ravindo Lt. 10
Sumatera Utara Jl. Kebun Sirih Kav. 75
Telp. : +62 61 661 0220 (Hunting) Jakarta Pusat 10340
Fax. : +62 61 661 0906 Telp. : +62 21 3190 3291
Website: http://www.pelindo1.co.id Fax. : +62 21 3190 3290
Email : pelabuhan1@pelindo1.co.id

Peta Wilayah Kerja

Cabang Pelabuhan Unit Usaha

Kawasan Pelabuhan Anak Perusahaan

59
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Wilayah Kerja dan Alamat Kantor

Provinsi Aceh • Cabang Pelabuhan Gunung Sitoli


• Cabang Pelabuhan Malahayati Jln. Kom. Laut Yos Sudarso, Gunung Sitoli
Jln. Laksamana Malahayati KM 32,5 Desa Lamreh Telp. (0639) 21662
Krueng Raya Aceh Besar Fax. (0639) 21662
Telp. (0651) 21022 • Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung
Fax. (0651) 21196 Jln. Pelabuhan Kuala Tanjung 21257
Website: http://www.malahayati.pelindo1.co.id Telp. (0622)31002
• Kawasan Pelabuhan Meulaboh Fax. (0622)620282
Jln. Pocut Baren No. SK - III/04 Email: kualatanjung@ pelindo1.co.id
Meulaboh Aceh Barat 23611. Website: http://kualatanjung@i pelindo1.co.id
Telp. (0655)-7012800 • Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan
Fax. (0655)-7551842 Jln. Pelabuhan Teluk Nibung , Tg. Balai Asahan 21332
• Cabang Pelabuhan Lhokseumawe Telp. (0632) 92022
Jln. Pelabuhan Umum, Fax. (0632) 95083
Krueng Geukeuh Lhokseumawe 24354 Aceh Utara. Website: http://tbasahan. pelindo1.co.id
Telp. (0645) 56373
Fax. (0645) 7551842
• Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Provinsi Riau
Jln. Pelabuhan Kuala Langsa - Aceh Timur 24451 • Cabang Pelabuhan Dumai
Telp. (0641) 22291 Jln. Sultan Syarif Kasim, Dumai 28814
Fax. (0641) 22291 Telp. (0765) 31469, 31369
Fax. (0765) 31758
Email: dumai@pelindo1.co.id
Provinsi Sumatera Utara Website: http://dumai. pelindo1.co.id
• Cabang Pelabuhan Belawan • Kawasan Pelabuhan Bagan Siapi-Api
Jln. AR. Sulian No. 1 Belawan, Jln. Utama Bagan Siapi-api
Sumatera Utara 20411 Telp. (0767)21056
Telp. (061) 6941919, 6941412 • Cabang Pelabuhan Pekanbaru
Fax. (061)6941300. Jln. Saleh Abbas No 3 Pekanbaru 28152
Email: belawan@ pelindo1.co.id Telp. (0761) 886291
Website: http://belawan.pelindo1.co.id Fax. (0761) 33711
• Kawasan Pelabuhan Pangkalan Susu email: pekanbaru@i pelindo1.co.id
Jln. Pelabuhan No. 3 Pangkalan Susu Website: http://pekanbaru. pelindo1.co.id
Telp. (0620) 51018 • Kawasan Pelabuhan Rengat
• Belawan International Container Terminal (BICT) Jln. Raya Kuala Cinaku, Rengat
Jln. Raya Pelabuhan Gabion Belawan 20414 Telp. (0769) 21437
Telp. (061) 6940032, 6940031 Fax. (0769) 21437
Fax. (061) 6941942 • Cabang Pelabuhan Tembilahan
Email: bictblw@ pelindo1.co.id Jln. Jend Sudirman No 76, Tembilahan 29121
Website: http://bict.pelindo1.co.id Telp. (0768) 21050
• Terminal Petikemas Domestik Belawan (TPKDB) Fax. ( 0768) 21020
Jln. Raya Pelabuhan Gabion Belawan 20414 • Kawasan Pelabuhan Kuala Enok
Telp. (061) 6940032, 6940031 Jln. Pelabuhan No. 1, Kuala Enok 20271
Fax. (061) 6941942 Telp. (0768) 328618
Email: bictblw@ pelindo1.co.id • Cabang Pelabuhan Sei Pakning
Website: http://bict.pelindo1.co.id Jln. Kom.Laut Yos Sudarso No.2, Sei Pakning
• Cabang Pelabuhan Sibolga Telp. (0766) 91121
Jln. Horas Sibolga, Sibolga. 22532 Fax. (0766) 391470
Telp. (0631) 22875 Website: http://seipakning. pelindo1.co.id
Fax. (0631) 24164

60
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

• Kawasan Pelabuhan Bengkalis Anak Perusahaan


Jln. Yos Sudarso No. 08, Bengkalis 28712
Telp. (0766) 21267 • PT TERMINAL PETIKEMAS INDONESIA
Fax. (0766) 21267 Gedung Kobexindo Tower, Lt 2
Jln. Pasir Putih Raya Blok E-5-D Ancol, Jakarta 14430
Provinsi Kepulauan Riau Telp. (021) 6456301
• Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Fax. (021) 6456302
Jln. Teluk Air No. 12, Tanjung Balai Karimun 29161.
Telp. (0777) 23570 • PT PRIMA TERMINAL PETIKEMAS
Fax. (0777) 325349 Jln. Kartini No 22 Medan 20152
Email: tbkarimun@ pelindo1.co.id Telp. (061) 4521187
Website: http://tbkarimun. pelindo1.co.id Fax. (061) 4517787
• Kawasan Pelabuhan Selat Panjang Email: primacontainerterminal@primatpk.co.id
Jln. Pelabuhan Beran No1, Selat Panjang 28753 Website: http://www.primatpk.co.id
Telp. (0763) 31025
Fax. (0763) 31025 • PT PRIMA INDONESIA LOGISTIK
• Cabang Pelabuhan Tanjungpinang Jln. Raya Pelabuhan, Pos II Road VI,
Jln. SM. Amin No. 1, Tanjungpinang Ujung Baru Belawan 20411
Telp. (0771) 21153 - 21785 Telp. (061) 6940157 - 6941590
Fax. (0771) 29969 Fax. (061) 6940113 - 6941590
Email: tpinang@pelindo1.co.id Email: blc@ pelindo1.co.id
Website: http://tpinang. pelindo1.co.id Website: www.belawanlogistics.com
• Kawasan Pelabuhan Tanjung Uban
Jln. Akasia No. 1, Tanjung Uban • PT PRIMA MULTI TERMINAL
Telp. (0771) 81215 Jln. Sei Bengawan No. 27 Medan
Pertamina UPTN 1 (Dinas Kepanduan) Telp. (061) 88817915
• Kawasan Pelabuhan Pulau Sambu Fax. (061) 88817916
Jln. Pelabuhan No. 2 Pulau Sambu 29411 Email: corporate@primamultiterminal.com
Telp. (0771) 310059 Website: www.primamultiterminal.com
• Kawasan Pelabuhan Sei Kolak Kijang
Jln. Sri Bayintan Kijang No. 1 • PT PRIMA PENGEMBANGAN KAWASAN
Telp. (0771) 61359 Jln. Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241
• Cabang Pelabuhan Batam Sumatera Utara PO BOX 2216
Jln. Kuda Laut No. 8, Batu Ampar- Batam 29452 Telp. (061) 6610220
Telp. (0778) 452729 Fax. (061) 6610906
Fax. (0778) 452730
Email: batam@pelindo1.co.id • PT PRIMA HUSADA CIPTA MEDAN
Website: http://batam. pelindo1.co.id Jln. Stasiun No. 92 Belawan 20413
Telp. (061) 6941927
Fax. (061) 6940120
Unit Usaha (Business Unit) Website: http://rspelabuhan. pelindo1.co.id

• UNIT GALANGAN KAPAL


Jln. Sumatera No. 1 Belawan 20214
Telp. (061) 6941320
Fax. (061) 6941300
Website: http://ugk. pelindo1.co.id

61
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

64 Sumber Daya Manusia


72 Informasi Teknologi

62
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

TINJAUAN
PENDUKUNG BISNIS

63
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sumber Daya Manusia

Penetapan Budaya Perusahaan melalui


berbagai program internalisasi visi
misi dan nilai-nilai Perseroan, bertujuan
untuk memastikan karyawan mampu
menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan
demi terciptanya SDM yang handal dan
memiliki kompetensi yang tinggi untuk
kesinambungan Perseroan.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM


MANUSIA Perseroan menetapkan kebijakan pengelolaan SDM
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meyakini bahwa berbasis kompetensi yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu bagian Model tersebut merupakan kombinasi antara keterampilan,
penting dalam operasional Perseroan. Perencanaan dan pengetahuan, sikap dan perilaku yang dimiliki setiap
pengembangan kompetensi yang matang demi terciptanya karyawan untuk dapat melaksanakan tugas dan peran pada
SDM yang handal dilaksanakan secara berkelanjutan dan posisi yang diduduki secara produktif dan profesional.
berkesinambungan. Sebab, kehadiran SDM yang baik akan
membuat Perseroan mampu mewujudkan visi dan misi Pengelolaan SDM berbasis kompetensi bertujuan
serta rencana kerja berkelanjutan yang telah ditetapkan. untuk memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan
dan sasaran, serta standar kinerja Perseroan. Dengan
Bersamaan dengan itu, Perseroan juga telah menetapkan begitu, memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk
budaya perusahaan yang ditanamkan melalui serangkaian menerjemahkan kompetensi Perusahaan, yaitu kompetensi
program internalisasi visi, misi dan nilai-nilai Perseroan. yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan dibanding
Penerapan budaya kerja adalah suatu hal penting dengan para pesaingnya, ke dalam kompetensi-kompetensi
bagi Perseroan untuk memastikan karyawan mampu pegawai yang ada di Perusahaan.
menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan secara
keseluruhan. Hal ini membuat manajemen SDM terintegrasi dengan
aktivitas pembentukan competitive advantage Perusahaan.
Di samping itu, manajemen SDM berbasis kompetensi
sendiri membuka ruang bagi sistem manajemen lainnya
di Perusahaan untuk bersinergi, terintegrasi dan fokus
dalam menghasilkan kinerja superior yang dibutuhkan
Perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

64
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

ROADMAP PENGEMBANGAN SDM VISI DAN MISI


Sejak November 2014, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
mengesahkan Roadmap Pengembangan Sumber Daya Visi
Manusia (SDM) 2014-2018. Penyusunan Roadmap SDM ini Menjadi mitra strategis manajemen dalam mencapai visi
dimaksudkan sebagai acuan manajemen dalam berbagai dan misi Perusahaan.
rencana pengelolaan dan pengembangan pegawai
Perusahaan. Misi
Mewujudkan sumber daya manusia Perusahaan yang
Penyusunan Roadmap SDM 2014-2018 ini mengacu kepada berkualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai Perusahaan.
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2014-2018, di
mana fokus pengembangan Perseroan diarahkan kepada Visi dan misi tersebut memberikan makna bahwa
4 (empat) bisnis utama, yaitu pengembangan terminal, Direktorat SDM dan Umum mengambil peran strategis
bisnis marine, bisnis logistik, dan bisnis pendukung lainnya dan menjadi mitra Direktorat/Bidang/Unit Kerja lain dalam
(other supporting business). meningkatkan produktivitas pegawai, sehingga mampu
mewujudkan sasaran dan target yang telah ditetapkan.
Dengan adanya Roadmap Pengelolaan SDM 2014-2018
diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan bersama
bagi penyiapan SDM yang handal dan profesional, sehingga
perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan
SDM dapat dilakukan secara sinergi dan in line dengan
rencana jangka panjang Perusahaan.

65
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sumber Daya Manusia

Peta Strategi Pengembangan SDM

Peningkatan Pengelolaan Biaya


Produktivitas Pegawai Pegawai Secara Efisien

Meningkatkan Kepuasan Pegawai

Implementasi
Implementasi Implementasi Implementasi
Pola Pengembangan Kompetensi Implementasi Sistem
Sistem Rekrutmen Sistem Remunerasi Manajemen Karir yang
SDM tentang Bisnis Terminal, Manajemen Kinerja
Berbasis Kompetensi berbasis Kinerja Efektif
Bisnis Marine, Bisnis Logistik

Mengembangkan Implementasi
Penyelarasan Organisasi
Kompetensi Pegawai Dit. Manajemen SDM
sesuai Strategi Korporat
SDM & Umum berbasis ICT

Adapun target yang harus dicapai setiap tahun ditetapkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Pengelolaan SDM 2014 2015 2016 2017 2018


Produktivitas Pegawai (Pendapatan) Rp1,7 miliar Rp2,0 miliar Rp2,4 miliar Rp2,9 miliar Rp3,5 miliar
Produktivitas Pegawai (Laba) Rp422 juta Rp552 juta Rp700 juta Rp834 juta Rp1,0 miliar
Indeks Kepuasan Pegawai 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50
% Kesesuaian Kompetensi Pegawai 60% 75% 85% 95% 100%

66
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

STRUKTUR PENGELOLA SDM


Pengelolaan SDM Perusahaan dijalankan oleh Bidang Perencanaan Organisasi dan SDM yang berada di bawah koordinasi
Direktur SDM dan Umum. Struktur Bidang Perencanaan Organisasi dan SDM sebagai berikut:

Struktur Pengelola SDM

Direktur SDM dan Umum


M. Hamed Wijaya

Plt. Senior Manajer


Senior Manajer Administrasi Kepala Balai Pendidikan dan
Perencanaan Organisasi dan Senior Manajer Umum Senior Manajer Hukum
dan Kesejahteraan SDM Latihan
SDM Basuki Soleh, SE, M.Si Basuki Widodo, SH, MM
Sri Suyono, SH, M. Hum Kasih Dwiyanti, S.Sos
Imron Eryandy

Asisten Senior Manajer


Asisten Senior Manajer Pjs. Asisten Senior Manajer Asisten Manajer Perikatan dan Kepala Seksi Penyelenggaraan
Perencanaan & Pengembangan
Hubungan Ketenagakerjaan Tata Usaha Perkantoran Legal Drafting Diklat
Organisasi
Suryono, SE, MH Sri Rahmawati, SE Deliana Dachi, SH Hendri Bahtiar, SE
Trisna Wardani, ST, MM

Asisten Senior Manajer Plt. Asisten Senior Manajer


Asisten Senior Manajer Asisten Manajer Bantuan dan
Perencanaan & Pengembangan Kerumahtanggaan & Keamanan Kepala Seksi Umum
Administrasi SDM Penelaahan Hukum
SDM Perusahaan Reni Zakaria, SE
Tarmizi, AMMK M. Azmi Jauhari, SH
Irwansyah, SE, MBA Suhari, SE

Asisten Senior Manajer


Kesejahteraan SDM
Helmi, SE, M.Si

Koordinator PMO
Koordinator PMO
Penyelesaian Permasalahan
Pendirian Anak Perusahaan
Hukum
Harry Pardede, SE, MM
Swandi Hutasoit, SH, M.Hum

Sekretaris PMO
Plt. Sekretaris PMO
Penyelesaian Permasalahan
Pendirian Anak Perusahaan
Hukum
Fauzi Amri, SE, MM
Muhammad Yusron, SH, MM

FOKUS 2016
Sesuai Roadmap Pengembangan SDM 2014-2018, pada tahun 2016 difokuskan pada implementasi manajemen karir yang
berbasis kinerja, dengan aktivitas antara lain:
• Assessment kinerja dan kompetensi pegawai.
• Merumuskan posisi kunci di setiap proses bisnis perusahaan.
• Menetapkan talent pool.
• Program pengembangan talent.

SISTEM REKRUTMEN
Dalam melakukan rekrutmen, Perseroan memiliki kebijakan menggunakan proses rekrutmen dengan beragam cara. Melalui
proses rekrutmen yang terkelola dengan baik diharapkan dapat menghasilkan pegawai yang kompeten dan sesuai dengan
kebutuhan Perseroan. Perseroan juga berusaha menempatkan orang yang tepat pada fungsi yang tepat, sehingga tercipta
sumber daya manusia berkualitas yang akan terus tumbuh dalam jangka waktu yang panjang.

67
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sumber Daya Manusia

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI


KOMPETENSI 1 Aplikasi Manajemen Arsip Elektronik (MAE)
Pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan 2 Aspek Legal HPL dan Pengelolaan HPL
dan pelatihan sangat penting guna mendukung kinerja 3 Perpajakan Jasa Kepelabuhanan
Perseroan. Karena itulah, Perseroan menjadikan program
4 Audit Intern Sertifikasi QIA Dasar dan Lanjutan
pendidikan sebagai agenda rutin.
5 Integrasi Sistem Manajemen dan Audit Integrasi
6 Budaya 5R dan K3
PENGEMBANGAN WAWASAN
7 Building Partnership At Work And Stress Management
1 Pendidikan S-2 Bisnis
8 Certified Risk Management Officer (CRMO)
2 Pendidikan S-2 Shipping and Tr ansport
9 Certified Risk Management Profesional (CRMP)
3 Learning Organization and Corporation
10 Corporate Law Legal Aspect In Business
4 Change Agent Forum
11 Improving Terminal /Port Performance
5 Company Preparation for SAP Implementation
12 Ekspor dan Impor dan Sosialisasi Sertifikasi Ekspor dan Impor
6 Creative and Innovative Problem Solving
13 Evaluating Training Program
7 Service with Heart & Work with Profesionalism
14 Fraud Auditing
8 Dare To Change & Work With Profesionalism
15 Implementasi Sistem PKBL
9 Finance for Non Finance
16 Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)
10 HR for Non HR
17 ISO 31000: ERM Fundamental dan Ujian Sertifikasi dari ERMA
11 Human Resource Management
18 Kiat Komunikasi Efektif untuk Profesional
12 Kiat Meningkatkan Daya Saing Korporasi dan Organisasi
19 Legal Aspects In Port Operation & Trade
13 Leadership Forum
20 Legal Drafting
14 Persiapan Purnabakti

68
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENDIDIKAN BERJENJANG


21 Marketing, Public Speaking, Networking and Change 1 Advance Leadership Program
Management & Mindset
2 Leadership Development Program (LDP) Muda dan Madya
22 Motivasi dan Budaya Perusahaan
3 Young Leaders Transformation Program
23 Motivational Sharing Session
24 Operasional Terminal
25 Operasional Terminal dan Pemanduan
Biaya Pelatihan
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2016,
26 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menganggarkan
27 Pemutakhiran Kompetensi Kepelautan
biaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
28 Pendidikan Dasar Penilai Property sebesar Rp9,25 miliar. Hingga akhir tahun 2016, realisasi
29 Pengelolaan Sarana Prasarana Nasional Komponen penggunaannya mencapai Rp8,79 miliar.
Pendukung Pertahanan Negara
30 Penggunaan SIM Rumah Sakit INFRASTRUKTUR PENDUKUNG SDM
31 Prinsip Dasar Pengadaan Barang dan Jasa Pengembangan kompetensi karyawan di lingkungan
32 Protokoler dan MC Perusahaaan tidak hanya dilakukan melalui pelatihan.
33 Public Relations Perseroan juga telah menyiapkan infrastruktur pendukung
yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat data dan ruang
34 Sertifikasi GOC/ORU
komunikasi di lingkungan karyawan.
35 Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
1. Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Key Performance
36 Sertifikasi PFSO
Indicator di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
37 Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) 2. Sistem Manajemen Kinerja Terpadu PT Pelabuhan
38 Sinkronisasi Perencanaan Anggaran, Realisasi Dalam Indonesia I (Persero).
Pembukuan Biaya Eksploitasi dan Investasi
3. Pedoman Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai
39 Situasional leadership for Supervisor and Manager PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
40 Sosialisasi Polis Asuransi Asset 4. Forum komunikasi intra-karyawan melalui sistem
41 Total Productive Maintenance informasi digital.
42 Training for Trainer and Designing Training Module and 5. Survei Kepuasan Pegawai.
Method
43 Training Impact Evaluation PRINSIP PERSAMAAN HAK
44 Training of Trainers Perusahaan senantiasa menjunjung tinggi persamaan
hak para karyawan. Setiap karyawan, tanpa memandang
45 Trouble Shooting Hardware & Network Gelombang
perbedaan gender, suku, agama, serta perbedaan lainnya,
46 Workshop “Proses dan Prosedur Audit”
mendapatkan hak yang sama dalam pengembangan karir
47 Workshop Aplikasi Program Budaya
serta kesempatan lainnya di lingkungan Perusahaan.
48 Workshop Kajian Pembentukan Unit Shared Service dan
Kesiapan ERP
49 Workshop Literasi Informasi Kepelabuhanan
50 Workshop Nasional Ketenagakerjaan “Peraturan Terbaru
BPJS Ketenagakerjaan”
51 Workshop Nasional PKBL
52 Workshop Pedoman Standard Akuntansi Keuangan (PSAK)
53 Workshop Peran Penting Internal Auditor Dalam Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Internal
54 Workshop Perasuransian dan Manajemen Risiko Pada Bisnis
Kepelabuhanan dan Kegiatan Team and Capacity Building

69
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sumber Daya Manusia

REMUNERASI PEGAWAI FOKUS 2017


Sistem penghargaan dan remunerasi diarahkan Sesuai Roadmap Pengembangan SDM 2014-2018, pada
untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang dapat tahun 2017 program manajemen SDM difokuskan pada
berdampak pada pencapaian kinerja Perusahaan. Selain pengintegrasian seluruh sistem manajemen SDM yang
itu, memperjelas kaitan antara imbalan atau penghargaan telah ada dan berjalan. Kegiatan yang dilakukan di
dengan kinerja, di mana penghargaan yang lebih baik antaranya:
akan diterima oleh orang yang menunjukkan kompetensi • Pengembangan sistem rekrutmen
dan kinerja yang lebih baik. Perusahaan menerapkan • Pengembangan sistem remunerasi
metode remunerasi berbasis 3P yaitu pay for person, • Pengembangan sistem manajemen kinerja
pay for position dan pay for performance. Penggunaan • Pengembangan sistem manajemen karir
metode ini diharapkan dapat mendorong pegawai untuk • Pengembangan sistem pengembangan kompetensi
lebih termotivasi dalam kerja serta meningkatkan prinsip • Pengembangan manajemen SDM berbasis ICT
keadilan dalam pemberian imbalan bagi pegawai. • Pengembangan product knowledge proses bisnis
utama perusahaan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan fasilitas
dan bantuan kepada pegawai setara dan kompetitif dengan PROFIL STATISTIK PEGAWAI
industri sejenis. Selain memberikan gaji, komponen Hingga berakhirnya tahun buku 2016, jumlah pegawai di
kesejahteraan pegawai terdiri dari berbagai tunjangan Perusahaan sebanyak 1.134 orang. Rincian jumlah pegawai
yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi. dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tunjangan- tunjangan tersebut antara lain:
a. Tunjangan posisi Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
b. Tunjangan kendaraan dinas bagi pejabat struktural
Keterangan 2016 2015
c. Tunjangan jabatan bagi pejabat struktural
Tetap 1.134 1.191
d. Tunjangan telepon dan handphone bagi pejabat
tertentu 
 Belum Tetap 1.734 1.702

e. Tunjangan keamanan Total 2.868 2.893


f. Tunjangan cuti tahunan
g. Tunjangan hari raya keagamaan (THR) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
h. Tunjangan Kinerja 

Keterangan 2016 2015 2014
i. Insentif
Laki-laki 935 987 1.044
j. Bonus
k. Asuransi pegawai Perempuan 199 204 216

l. Asuransi bagi pejabat tertentu Total 1.134 1.191 1.260


m. Bantuan menunaikan ibadah Haji
n. Pakaian seragam perusahaan dan kartu pegawai Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
o. Natura makan siang
Keterangan 2016 2015 2014
p. Uang duka
Pasca Sarjana (S2) 110 102 102
q. Biaya pemakaman 

r. Tunjangan perumahan akhir masa tugas Sarjana (S1) 384 429 459

s. Penghargaan purna bakti Diploma (Sarjana Muda) 264 284 296


t. Manfaat dan gaji dasar pensiun < SLTA 376 376 403
u. Perawatan dan pengobatan Total 1.134 1.191 1.260
v. Gaji ke-13 Cinderamata penghargaan
w. Fasilitas kesehatan, ibadah dan olahraga

70
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Jumlah Pegawai Berdasarkan Usia Jumlah Pegawai Berdasarkan Masa Kerja


Keterangan 2016 2015 2014 Keterangan 2016 2015 2014
18-25 11 156 271 s.d 5 tahun 159 375 470
26-35 385 325 243 s.d 10 tahun 85 136 45
36-45 500 374 404 s.d 15 tahun 339 237 259
55 ke atas 238 61 28 s.d 20 tahun 280 170 157
Total 1.134 1.191 1.260 > 20 tahun 271 273 329
Total 1.134 1.191 1.260

Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelas Jabatan


Keterangan 2016 2015 2014
2-5 (GM/SM/Ka.Biro/Ka.SPI) 45 39 38
6-9 (SM/GM/ASM 268 201 235
Setingkat)
10-12 (Staf) 504 558 559
13-16 (Pelaksana) 317 342 428
Total 1.134 1.191 1.260

71
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi yang


tepat dan andal, sangat menunjang
kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu,
perusahaan terus berupaya memutakhirkan
sistem teknologi informasi yang dimiliki
saat ini guna mendukung perkembangan
bisnis yang semakin cepat dewasa ini.

PT Pelabuhan Indoenesia I (Persero) memandang bahwa VISI DAN MISI TEKNOLOGI INFORMASI
keberadaan Teknologi Informasi (TI) yang andal sangat
penting untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan VISI
agar lebih efektif dan efisien. Untuk itu, Perseroan Menjadi Business Driver (Penggerak Bisnis) Bagi
berkomitmen untuk senantiasa memutakhirkan TI agar Perusahaan untuk Mencapai Nomor Satu Di Bisnis
dapat mendukung perkembangan bisnis yang cepat dan Kepelabuhanan di Indonesia.
sesuai perkembangan zaman.
MISI
Ketersediaan dan pengaplikasian sistem teknologi informasi • Menyediakan Solusi bisnis yang terintegrasi, efisien
yang andal, efektif dan efisien dapat terwujud dengan dan efektif untuk mendukung transformasi perusahaan.
penerapan kebijakan dan sistem manajemen yang tepat. • Menyediakan Infrastruktur TI yang aman dan handal
Bidang Teknologi Informasi bertugas untuk menciptakan, sesuai dengan perkembangan bisnis.
mengembangkan, memantau, dan mengevaluasi sistem • Mengembangkan kapasitas SDM TI yang merujuk
teknologi informasi berdasarkan kebutuhan Perseroan kepada kompetensi internasional.
dengan menggunakan teknologi yang tepat sesuai dengan • Meningkatkan kematangan IT Governance.
tata kelola teknologi informasi.

72
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

SDM IT
Hingga saat ini, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) pada Bidang Teknologi Informasi berjumlah 32 orang (10 Orang di Kantor
Pusat dan 22 orang di Cabang Pelabuhan yang tersebar di Cabang Belawan, BICT, TPKDB, Dumai dan Pekanbaru). Organisasi
SDM TI di lingkungan Perseroan secara operasional dipimpin oleh seorang Senior Manajer yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Perencanaan dan Pegembangan.

Sumber daya manusia yang mumpuni merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan dan pengembangan
Teknologi Informasi. Hal itu juga sangat disadari oleh Perseroan. Karena itulah, melalui Divisi Teknologi Informasi, Perseroan
selalu berupaya mengembangkan kompetensi SDM di bidang TI.

Sepanjang tahun 2016, pengembangan kompetensi SDM melalui beragam pelatihan sebagai berikut:
No. Judul Pelatihan Kategori
1 Aspek Legal HPL pada Umumnya dan Pengelolaan HPL Sebagai Aset & Bentuk Perjanjian Penggunaan Pengembangan Wawasan
Tanah di Atas Tanah HPL
2 Building Partnership At Work and Stress Management Gelombang I Pengembangan Wawasan
3 Change Agent Forum Pengembangan Wawasan
4 Company Preparation for SAP Implementation Pengembangan Wawasan
5 Developing Costumer Focus Team Pengembangan Wawasan
6 Evaluasi Kelayakan Bisnis dan Kerja sama Pengembangan Wawasan
7 Finance for Non Finance Pengembangan Wawasan
8 Leadership Forum Pengembangan Wawasan
9 Motivasi dan Budaya Perusahaan Pengembangan Wawasan
10 Motivational Sharing Session Pengembangan Wawasan
11 Sinkronisasi Perencanaan Anggaran, Realisasi Dalam Pembukuan Biaya Eksploitasi dan Investasi Pengembangan Wawasan
12 Workshop Peran Penting Internal Auditor Dalam Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pengembangan Wawasan

73
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Teknologi Informasi

No. Judul Pelatihan Kategori


13 Young Leaders Transformation Program Pengembangan Wawasan
14 Workshop I Leadership Development Program Pendidikan Perjenjangan
15 Aplikasi Manajemen Arsip Elektronik Pengembangan Kompetensi
16 HR for Non HR Pengembangan Kompetensi
17 Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) Pengembangan Kompetensi
18 Protokoler dan MC Pengembangan Kompetensi
19 SAP Implementation Unleashed Pengembangan Kompetensi
20 Sertifikasi PFSO ISPS Code Pengembangan Kompetensi
21 Training for Trainer and Designing Training Module and Method Pengembangan Kompetensi
22 Trouble Shooting Hardware & Network Pengembangan Kompetensi
23 Workshop Aplikasi Program Budaya Pengembangan Kompetensi
24 Workshop Kajian Pembentukan Unit Shared Service dan Kesiapan ERP Pengembangan Kompetensi

Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi


Tahun
Program Inisiatif/Proyek Tipe
2014 2015 2016 2017 2018
Penyusunan SLA Penanganan Input Realisasi        
1 Inisiatif Baru X
Produksi
Pengadaan Mobile Application untuk        
2 meningkatkan kecepatan input dan update status Sistem Baru X
pelayanan secara real time
Pengadaan Integrasi sistem informasi        
3 Sistem Baru X
transaksional Tahap I
Pengadaan Integrasi sistem informasi        
4 Sistem Baru X
Penguatan transaksional Tahap II
A. Operation
5 Modernisasi SIM Terpadu Belawan Penguatan       X  
Services
6 Modernisasi SIM Terpadu Dumai Penguatan         X
Pengadaan IMS Service yang akan dishare untuk        
7 Sistem Baru X
cabang kelas II, III, IV dan rencana SBU
Pengadaan Sim TPK untuk rencana SBU TPK di        
8 Belitung Dumai, Sei Kolak Kijang, Malahayati, Sistem Baru X
Sibolga, Gunung Sitoli, Batam, Kuala Tanjung.
Pengadaan Sim TCK untuk rencana SBU TCK di        
9 Sistem Baru X
Dumai, Belawan, Rengat
    Pngadaan Sim TCC untuk rencana SBU TCC di        
10 Sistem Baru X
Dumai, Belawan, Kuala Tanjung, Kuala Langsa.
11 Pengadaan SIM Marine Service Sistem Baru   X      
12 Pengadaan SIM Terminal Mobil Sistem Baru   X      
13 Pengadaan lanjutan SIM Depo Peti Kemas Sistem Baru   X      
14 Pengadaan SIM Logistik Sistem Baru     X    
15 Pengadaan VTS (Vessel Tracking System) Sistem Baru   X      
16 Pengadaan SIM Galangan Kapal Sistem Baru     X    
17 Pengadaan SIM Rumah Sakit Sistem Baru     X    
18 Pengadaan SIM Pemasaran Sistem Baru   X      
Penguatan
Pengadaan SIM Corporate Customer OSS (One        
B. Customer 19 Upgrade X
Stop Service)
Services
20 Pengadaan SIM CRM Sistem Baru     X    

74
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi


Tahun
Program Inisiatif/Proyek Tipe
2014 2015 2016 2017 2018
21 Pengadaan E-Procurement Sistem Baru   X      
Penguatan
C. Supplier 22 Pengadaan E-Auction Sistem Baru   X      
Services
23 Pengadaan Supplier Relationship Management Sistem Baru     X    
24 Pengadaan SIM Payroll Sistem Baru   X      
25 Pengadaan SIM Aset Sistem Baru   X      
Penguatan
Corporate 26 Pengadaan SIM Administrasi Hukum Sistem Baru     X    
Management
D. Pengadaan Datawarehouse – Business        
Service dan 27 Sistem Baru X
Decision Making Intelligence & Performance Management Tahap I
Services Pengembangan Datawarehouse – Business        
28 Intelligence & Performance Management Tahap Penguatan X
II
Penguatan 29 Pengadaan SIM Audit Sistem Baru   X      
Pengelolaan
E.        
Risiko dan 30 Pengadaan SIM Manajemen Risiko Sistem Baru X
Kepatuhan
31 Pengadaan Knowledge Management Sistem Baru     X    
Penguatan
Collaboration 32 Pengadaan E-Learning Sistem Baru     X    
F.
& Knowledge 33 Pengadaan Document Management Sistem Baru   X      
Services
34 Pengadaan Intranet Portal Sistem Baru X        
35 Peremajaan fasilitas fisik DC Kantor Pusat Sistem Baru   X      
Peremajaan Perangkat server, storage dan        
36 Sistem Baru X
network untuk DC Kantor Pusat
Peremajaan Perangkat server, storage dan        
Peremajaan 37 Sistem Baru X
G. network untuk DC Belawan
Data Center
Peremajaan Perangkat server, storage dan        
38 Sistem Baru X
network untuk DC Dumai
Pengadaan perangkat server, storge dan        
39 Sistem Baru X
network untuk DRC
40 Modernisasi sistem gate BICT Sistem Baru     X    
41 Penguatan Traffic Engineering Services Sistem Baru   X      
Penguatan
H. Layanan Dasar 42 Implementasi Tool ITSM Sistem Baru   X      
Infrastruktur
43 Implementasi Log Management Sistem Baru     X    
44 Implementasi security services Sistem Baru   X      
45 Pembentukan Working Group di bawah ITSC Penguatan X        

Penguatan 46 Training reguler untuk staff TI organik Inisiatif Rutin X X X X X


Struktur Tata 47 Outsourcing individual Developer solusi bisnis Inisiatif Rutin   X X    
I.
Kelola TI dan
SDM TI Pengadaan jasa perencana dan pengawas proyek      
48 pembangunan atau pengembangan sistem Inisiatif Baru X X
informasi bisnis
50 Penyusunan SOP TI Lanjutan Inisiatif Baru   X      

Penguatan 51 Penyusunan Portofolio Layanan TI Inisiatif Baru     X    


J.
Kualitas Proses 52 Audit TI Inisiatif Rutin   X      
53 Sertifikasi Audit TI Inisiatif Rutin       X X

75
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Teknologi Informasi

PENCAPAIAN 2016
Di tahun 2016 Teknologi Informasi melakukan Inovasi dengan melaksanakan pekerjaan Implementasi Sistem ERP yang
termasuk dalam Investasi TI Tahun 2016. Sistem ini mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan.

Selain itu, pencapaian Bidang TI Perseroan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
a. Go Live SIM RSPM Tanggal 17 Oktober 2016.
b. Kick off Meeting ERP 14 November 2016.
c. Penandatanganan Perjanjian Kerja sama dengan Telkom tentang Managed Services Terminal Operating System (TOS) di
TPK Belawan Tanggal 29 Desember 2016.

76
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

RENCANA STRATEGIS 2017


No Arahan Strategis Deskripsi
Penggunaan TI memungkinkan merealisasikan layanan kepada pelanggan yang bersifat
customer centric. Karakteristik utama yang diharapkan adalah satu pintu layanan,
1 Customer Centric
delivery informasi yang lebih proaktif untuk update-update status pelayanan yang
diterima pelanggan dan pengelolaan komplain pelanggan.
Pelanggan melakukan pembayaran atas jasa yang diterimanya lewat satu pintu, dimana
pun pelayanan diperoleh. Penerbitan nota dapat dilakukan di masing-masing cabang,
2 One gate of payment
tetapi pembayaran nota akan dikonsolidasikan mekanismenya untuk seluruh kantor
cabang. Arahan strategis ini tidak berlaku untuk jasa rumah sakit.
Pada level transaksional (baik terkait operasional atau administrasi) diusahakan sekuat
3 No Double Entry mungkin untuk menghilangkan double entry. Demikian pula, tidak ada double entry
untuk sistem pengambilan keputusan yang akan digunakan oleh pimpinan.
Integrasi horisontal sistem informasi yang Untuk memastikan tidak adanya double entry, setiap transaksi harus terintegrasi
4
memungkinkan integrasi proses bisnis dengan transaksi lain yang relevan, sesuai dengan value chain bisnis.
Seluruh informasi yang dihasilkan oleh sistem-sistem transaksional harus dapat
5 Integrasi vertikal untuk pengambilan keputusan digunakan untuk pengambilan keputusan pada level pimpinan, baik pada level unit kerja,
cabang maupun tingkat korporat di kantor pusat.
Arsitektur sistem informasi yang diimplementasikan memungkinkan pengelolaan
Kontrol  internal atas sistem informasi (application
proses bisnis (BPM = Business Process Management). Sehingga jika ada perubahan
6 control) yang memadai, sebagai bagian dari
proses bisnis, seminimal mungkin membutuhkan perubahan pada aplikasi pada level
Enterprise Risk Management
coding.
Setiap sistem informasi harus memenuhi persyaratan availability dan continuity
Pemenuhan persyaratan availability dan continuity/ (contingency) sesuai dengan kebutuhan bisnis. Arsitektur teknis high availability dan
7
contingency continuity pada level kritikal khususnya diperuntukkan bagi layanan-layanan bisnis
utama Perusahaan.
Kualitas informasi akan menentukan kualitas pengambilan keputusan. Peningkatan
kualitas informasi dilakukan dengan peningkatan kecepatan pemasukan data (khususnya
8 Peningkatan kualitas informasi transaksi-transaksi bisnis utama yang diusahakan untuk mengimplementasikan
transaksi realtime), peningkatan akurasi dan kelengkapan data serta peningkatan
konsistensi data.
Seluruh aktivitas internal perusahaan dan pelayanan kepada pelanggan diusahakan
9 Paperless Management
berbasis elektronik, dan mengurangi penggunaan kertas.
Deployment software aplikasi diusahakan sebisa mungkin untuk dapat dilakukan secara
10 Deployment Tersentralisasi tersentralisasi. Hal ini diperlukan untuk memudahkan pemeliharaan dan mengontrol
risiko operasional.

77
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

80 Tinjauan Bisnis
82 Tinjauan Operasional
96 Tinjauan Per Segmen Usaha
100 Tinjauan Keuangan
118 Pemasaran

78
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

ANALISIS &
PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS
KINERJA PERUSAHAAN

79
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Bisnis

Pertumbuhan perekonomian sepanjang


2016 yang masih belum pulih sepenuhnya,
turut memberi dampak bagi Perseroan.
Dengan kondisi seperti itu, ekspektasi
terhadap target yang telah ditetapkan
berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) turut mengalami
penyesuaian.

Sepanjang tahun 2016, kondisi perekonomian masih berada di bawah ekspektasi yang telah ditetapkan oleh PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). Pertumbuhan ekonomi nasional misalnya, walaupun lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun masih
berada di bawah acuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2016.

Beberapa asumsi makro yang menjadi acuan program kerja Perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Realisasi RKAP Realisasi Rasio (%)


No Uraian
2015 2016 2016 5/4 5/3
1 2 3 4 5 6 7
I SKALA MAKRO 
 
  1. Pertumbuhan Ekonomi 4,74% 5,50% 5,02%    
 
2. Inflasi 3,35% 4,70% 3,10%    
 
3. Nilai Tukar per dolar AS Rp13.392 Rp13.400,- Rp13.307,-    

4. Tingkat suku bunga SPN 5,97% 5,50% 5,70%    


II SKALA MIKRO 
 
  1. Kunjungan Kapal        
    - Call 70.258 74.788 65.626 87,75 93,41
 
    - GT 161.401.955 166.440.580 176.820.002 106,24 109,55
 
  2. Bongkar Muat (Ton) 46.906.025 54.955.034 54.832.851 99,78 116,90
  3. Bongkar Muat Peti Kemas          

  - Box 982.045 1.026.518 952.059 92,75 96,95

  - Teu's 1.196.891 1.254.807 1.151.942 91,80 96,24

4. Naik/Turun Penumpang (Orang) 5.218.553 5.755.508 5.440.151 94,52 104,25

80
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kondisi perekonomian tahun 2016 yang berada di luar Tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
target, tentu memberikan dampak terhadap Perusahaan. 3 bulan di tahun 2016 rata-rata sebesar 5,7% atau berada
Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 berdasarkan PDB di atas asumsi RKAP 2016 yang ditentukan sebesar 5,50%.
tumbuh sebesar 5,02% masih berada di bawah asumsi Pencapaian suku bunga SPN 3 bulan tahun 2016 tersebut di
RKAP 2016 sebesar 5,50%. Perlambatan pertumbuhan dasarkan pada antisipasi kenaikan suku bunga The Fed yang
perekonomian di tahun 2016 ini tampak masih terkena akan mendorong penarikan aliran dana likuiditas, sehingga
imbas dan belum sepenuhnya pulih atas pelemahan kondisi turut memberikan tekanan pada pergerakan suku bunga
perekonomian global pada tahun 2015. Kondisi tersebut SPN 3 bulan. Selain itu, kenaikan suku bunga SPN 3 bulan
menyebabkan harga barang komoditas, khususnya ini juga turut disebabkan karena masih tingginya inflasi, di
pertambangan dan perkebunan mengalami pelemahan samping juga karena gejolak ekonomi global, khususnya di
signifikan akibat buruknya kondisi perekonomian negara- Amerika dan Eropa, masih belum usai.
negara di dunia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berada pada
Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, yaitu level Rp13.307 berada sedikit di bawah RKAP 2016 yang
Federal reserve (The Fed), melemahnya daya beli beberapa diasumsikan sebesar Rp13.400. Beberapa faktor yang
negara yang selama ini menjadi target ekspor Indonesia, melandasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS selama
misalnya: Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Singapura tahun 2016 adalah kenaikan suku bunga The Fed, depresiasi
dan Malaysia turut menjadi penyebab lesunya kondisi Yuan, serta gejolak ekonomi global yang masih belum
perdagangan, yang kemudian berakibat menurunnya arus mereda.
kunjungan kapal dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Laju Inflasi yang berada pada angka 3,1% masih jauh di
bawah asumsi RKAP tahun 2016 yaitu sebesar 4,70%.
Beberapa hal yang menjadi faktor pendukungnya adalah
adanya kenaikan harga atas beberapa indeks kelompok
bahan pangan serta sumbangan inflasi atas komponen
barang/jasa.

81
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Operasional

Kinerja operasional Perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal, baik perekonomian secara makro maupun kondisi
industri. Di saat perekonomian sedang mengalami perlambatan, kegiatan operasional di pelabuhan serta-merta berdampak.
Berikut ini kondisi aktivitas pada pelabuhan dalam pengelolaan Perusahaan sepanjang tahun 2016:

TRAFIK
Realisasi trafik di pelabuhan dalam pengelolaan Perusahaan seperti dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Realisasi RKAP Realisasi


No Uraian Satuan
2015 2016 2016
I. KUNJUNGAN KAPAL 
 
1. Pelum        
 
  a. Luar Negeri  CALL 12.378 13.087 13.866
 
  GT 29.448.108 41.599.552 25.611.967
  b. Dalam Negeri  CALL 39.674 39.272 35.641
 
GT 25.255.112 23.252.020 23.493.520
 
  Sub Jumlah CALL 52.052 52.359 49.507
 
GT 54.703.220 64.851.572 49.105.487
 
  2. TUKS        
 
a. Luar Negeri  CALL 7.008 6.794 7.826
 
  GT 71.465.550 65.195.711 88.905.963
  b. Dalam Negeri  CALL 11.198 15.635 8.293
GT 35.233.185 36.393.297 38.808.552
Sub Jumlah CALL 18.206 22.429 16.119
GT 106.698.735 101.589.008 127.714.515
Jumlah CALL 70.258 74.788 65.626
GT 161.401.955 166.440.580 176.820.002
II. B/M BARANG 
 
1. Ekspor TON 14.849.884 19.391.999 19.486.699
 
  2. Impor TON 7.297.519 8.064.299 6.689.880
  3. AP Muat TON 7.863.548 11.312.509 11.578.937
 
4. AP Bongkar TON 16.895.074 16.186.227 17.077.335
Jumlah TON 46.906.025 54.955.034 54.832.851
III. B/M PETIKEMAS 
 
1. Terminal Petikemas        
 
  a. BICT BOX 342.761 364.212 365.237
   
TEU'S 435.539 455.312 463.464
 
  b. TPKDB BOX 329.611 326.996 370.107
   
TEU'S 395.304 399.442 444.243
 
  c. Perawang BOX 67.666 71.982 69.992
   
TEU'S 72.884 77.015 76.428
 
2. Non Terminal Petikemas BOX 242.007 263.328 146.723
 
TEU'S 293.164 323.038 167.807
Jumlah BOX 982.045 1.026.518 952.059
TEU'S 1.196.891 1.254.807 1.151.942
IV. ARUS PENUMPANG 
 
1. Luar Negeri ORG 1.525.358 1.450.047 1.571.517
 
  2. Dalam Negeri ORG 3.693.196 4.305.461 3.868.634
Jumlah ORG 5.218.553 5.755.508 5.440.151

82
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

KUNJUNGAN KAPAL b. Komoditi minyak sawit, pupuk bag, bungkil, cangkang,


Secara total arus kunjungan kapal pada tahun 2016 minyak RDB, semen curah, BBM, minyak masak, crude
terealisasi sebesar 65.626 Call dan 176.820.002 Gt dibanding oil, batu granit di Pelabuhan Dumai. 

anggaran sebesar 74.788 Call dan 166.440.580 Gt dalam c. Komoditi general cargo dan semen bag di pelabuhan
satuan Call tidak mencapai target. Hal ini disebabkan: Tanjung Balai Kariumun. 

a. Menurunnya kunjungan kapal di pelabuhan umum d. Semen, batu bara, BBM di Pelabuhan Sibolga. 

Belawan, Dumai, Tanjung Balai Karimun, Tanjungpinang, e. Alat-alat proyek, aspal, pupuk bag, amoniak, sulfur,
Sibolga, Tembilahan dan Malahayati diantaranya kapal- BBM di Pelabuhan Lhokseumawe. 

kapal yang mengangkut komoditi CPO, pupuk curah, f. CPO dan CNO, kayu logs, bungkil, batu bara, cangkang
semen curah, semen bag, biji jagung/pakan ternak dan sawit di Pelabuhan Tembilahan.
material serta general cago. 

b. Menurunnya kunjungan kapal di pelabuhan dan BONGKAR MUAT PETIKEMAS
dermaga khusus di Belawan, Dumai, Pekanbaru, a. Terminal Petikemas BICT dan TPKDB
Sibolga, Tembilahan dan Malahayati serta Kuala Realisasi sebesar 735.344 box dan 907.707 teu’s
Tanjung diataranya kapal-kapal yang mengangkut BBM, dibanding anggaran sebesar 691.208 box dan 854.754
Crude Oil, semen curah dan batu bara, aluminium ingot, teu’s mencapai target, hal ini disebabkan perubahan
aluminna, cooler pitch ,CNO dan minyak sawit beserta trend kemasan atas barang general cargo menjadi peti
turunannya. kemas di BICT dan TPKDB.
b. Terminal Petikemas Perawang
BONGKAR MUAT BARANG Realisasi sebesar 69.992 Box dan 76.428 teu’s dibanding
Realisasi tahun 2016 mencapai 54.832.851 ton dibanding anggaran sebesar 71.982 Box dan 77.015 teu’s, dalam
anggaran sebesar 54.955.034 ton tidak mencapai target. satuan box maupun teu’s tidak mencapai target. Hal
Hal ini disebabkan menurunnya kegiatan bongkar muat: ini disebabkan belum terealisasinya ekspor karet milik
a. Komoditi BBM, biji sawit, bungkil, gula tetes, karet, perkebunan rakyat oleh Gapkindo di Perawang.
jagung, makanan ternak, plywood/kayu lapis, bahan c. Petikemas Lainnya
bangunan, bahan industry, bahan kimia, baja dan Realisasi sebesar 146.723 box dan 167.807 teu’s dibanding
material dari besi, mesin dan semen bag, pupuk bag anggaran sebesar 263.328 box dan 323.038 teu’s, baik
dan sayur, di Pelabuhan Belawan. 
 dalam satuan box maupun teu’s tidak mencapai target,
hal ini disebabkan:

83
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Operasional

1. Kegiatan B/M petikemas di Malahayati baru f. Efektive Time (ET) 
Realisasi tahun 2016 sebesar 34.13
terealisasi pada bulan Agustus tahun 2016. jam/kapal, dibanding anggaran sebesar 37,00 jam/
2. Menurunnya kegiatan ekspor-impor di dermaga kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan
umum Sei Kolak Kijang. masih relative banyaknya kapal dengan pola kerja
3. Menurunnya kegiatan antar pulau muat didermaga bongkar muat yang digunakan tidak 24 jam/hari. 

umum Sibolga. g. Idle Time (IT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar 1,47 jam/
kapal, dibanding anggaran sebesar 1,61 jam/kapal atau
PENUMPANG mengalami peningkatan, hal ini disebabkan kondisi
Pada tahun 2016, realisasinya sebesar 5.440.151 orang kerja sesuai dengan yang direncanakan. 

dibanding anggaran sebesar 5.755.508 orang tidak h. Not Operating Time (NOT) 
 Realisasi tahun 2016
mencapai target. Hal ini disebabkan beralihnya moda sebesar 42.86 jam/kapal, dibanding anggaran sebesar
transportasi laut ke udara seiring dengan terjangkaunya 14,25 jam/kapal atau mengalami penurunan, antara
harga tiket pesawat dan efesiensi waktu. lain dikarenakan pola operasional kerja bongkar muat
konvensional dengan komoditi dominan general cargo
Sedangkan kegiatan operasional pada masing-masing yang pola kerjanya belum 24 jam/hari atau rata-rata
pelabuhan dapat dijelaskan sebagai berikut: hanya 15 jam/hari sehingga waktu yang direncanakan
tidak bekerja menjadi tinggi. 

1. Pelabuhan Belawan i. Turn Round Time (TRT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar
120.05 jam/kapal, dibanding anggarannya sebesar
Belawan Lama 101,30 jam/kapal atau mengalami penurunan, hal ini
a. Waiting Time (WT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar 0,80 dikarenakan tingginya berthing time. 

jam/kapal, dibanding anggaran sebesar 0,94 jam/ j. ET/BT 
Realisasi tahun 2016 sebesar 43.50%, dibanding
kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan anggaran sebesar 70,00 % atau mengalami penurunan,
kesiapan sarana bantu pemanduan dan pemaksimalan hal ini dikarenakan masih relative banyaknya kapal
dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan dengan pola kerja bongkar muat yang digunakan tidak
pelayanan kapal. 
 24 jam/hari. 

b. Postpone Time (PT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar 39.02 k. Utilisasi
jam/kapal, dibanding anggaran sebesar 45,50 jam/ (1) Utilisasi tambatan atau Berth Occupancy Ratio
kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan (BOR) tahun 2016 sebesar 43.10%, dibanding
menurunnya waktu tunggu yang disebabkan faktor- anggaran sebesar 51,94% terjadi penurunan, hal ini
faktor pihak eksternal seperti kesiapan muatan, disebabkan penurunan jumlah kunjungan kapal dan
kesiapan dokumen kapal dan barang. 
 jumlah produksi bongkar muat. 

c. Approach Time (AP) 
Realisasi tahun 2016 sebesar (2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016
1.76 jam/kapal, dibanding anggaran sebesar 2,00 jam/ sebesar 1.126,86 (Ton/M), dibanding anggaran
kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan sebesar 3.158,27(T on/M) terjadi penurunan
pemaksimalan olah gerak kapal dalam alur menuju dikarenakan menurunnya jumlah bongkar/muat. 

dermaga. 
 (3) Utilisasi lapangan atau Yard Occupancy Ratio (YOR)
d. Berthing Time (BT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar 78.47 tahun 2016 sebesar 15.70% jika dibandingkan dengan
jam/kapal, dibanding anggaran sebesar 52,86 jam/ anggaran sebesar 46,53% terjadi penurunan, hal ini
kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan disebabkan bongkar/muat barang menggunakan
besarnya not operating time, yang disebabkan antara truk losing. 

lain dikarenakan pola operasional kerja bongkar muat (4) Utilisasi gudang atau Shed Occupancy Ratio (SOR)
konvensional dengan komoditi dominan general cargo tahun 2016 sebesar 9.81% jika dibandingkan dengan
yang pola kerjanya belum 24 jam/hari. 
 anggaran sebesar 43,25% terjadi penurunan, hal ini
e. Berth Working Time (BWT) 
Realisasi tahun 2016 disebabkan bongkar/muat barang menggunakan
sebesar 35.61 jam/kapal, dibanding anggaran sampai truk losing. 

sebesar 38,61 jam/kapal atau mengalami peningkatan,
hal ini dikarenakan menurunnya efektive time dan idle
time. 


84
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

l. Produktivitas pasang untuk berlayar dan kapal komoditi dengan pola


Realisasi produktivitas general cargo tahun 2016 konvensional belum bekerja 24 jam/hari. 

sebesar 26,27 T/G/H, dibanding anggaran sebesar i. Turn Round Time (TRT) 

44,84 T/G/H terjadi penurunan, hal ini disebabkan Realisasi tahun 2016 sebesar 122.30 jam/kapal,
antara lain rendahnya kapasitas alat bongkar muat dibanding anggaran sebesar 101,30 jam/kapal atau
kapal dan realisasi komoditi dominan general cargo. mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya
peningkatan komponen waiting time dan berthing
Ujung Baru time. 

a. Waiting Time (WT) 
 j. ET/BT 

Realisasi tahun 2016 sebesar 1,09 jam/kapal, dibanding Realisasi tahun 2016 sebesar 58.90%, dibanding
anggaran sebesar 0,94 jam/kapal atau mengalami anggaran sebesar 70,00 % atau mengalami penurunan,
penurunan, hal ini dikarenakan antara lain meningkatnya hal ini dikarenakan tingginya komponen idle time dan
BT. 
 not operating time sehingga mempengaruhi berthing
b. Postpone Time (PT) 
 time. 

Realisasi tahun 2016 sebesar 44.53 jam/kapal, dibanding k. Utilisasi
anggaran sebesar 45,50 jam/kapal atau mengalami (1) Utilisasi tambatan atau Berth Occupancy Ratio
peningkatan, hal ini disebabkan antara lain menurunnya (BOR) tahun 2016 sebesar 54,24%, dibanding
waktu tunggu yang disebabkan faktor-faktor pihak anggaran sebesar 51,94% terjadi peningkatan,
eksternal seperti kesiapan muatan, kesiapan dokumen hal ini dikarenakan peningkatan throughput dan
kapal dan barang. 
 peningkatan BT. 

c. Approach Time(AP) (2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016
Realisasi tahun 2016 sebesar 2,20 jam/kapal, dibanding sebesar 3.262,16 (Ton/M) jika dibandingkan
anggaran sebesar 2,00 jam/kapal atau mengalami dengan anggaran sebesar 3.158,27 (Ton/M) terjadi
penurunan, hal ini dikarenakan pemaksimalan olah peningkatan, hal ini dikarenakan meningkatnya
gerak kapal dalam alur menuju dermaga. 
 jumlah bongkar/muat. 

d. Berthing Time (BT) 
 (3) Utilisasi lapangan atau Yard Occupancy Ratio (YOR)
Realisasi tahun 2016 sebesar 74,48 jam/kapal, dibanding tahun 2016 sebesar 35,79% jika dibandingkan dengan
anggaran sebesar 52,86 jam/kapal atau mengalami anggaran sebesar 46,53 terjadi penurunan, hal ini
penurunan, hal ini dikarenakan antara lain jumlah dikarenakan antara lain secara umum beberapa
bongkar muat kapal. 
 komoditi dilakukan dengan truk lossing. 

e. Berth Working Time (BWT) 
 (4) Utilisasi gudang Shed Occupancy Ratio (SOR) tahun
Realisasi tahun 2016 sebesar 49,31 jam/kapal, dibanding 2016 sebesar 81,57% jika dibandingkan dengan
anggaran sebesar 38,61 jam/kapal atau mengalami anggaran sebesar 43,25% terjadi peningkatan, hal
penurunan, hal ini dikarenakan peningkatan efektive ini dikarenakan antara lain peningkatan throughput
time dan idle time. 
 dan pengeluaran barang yang ditumpuk dalam
f. Efektive Time (ET) 
 gudang lebih lama. 

Realisasi tahun 2016 sebesar 43.87 jam/kapal, l. Produktivitas 

dibanding anggaran sebesar 37,00 jam/kapal atau atau Realisasi produktivitas general cargo tahun 2016
mengalami peningkatan, hal ini antara lain dipengaruhi sebesar 65,09 T/G/H jika dibandingkan dengan
peningkatan throughput dan pola operasional dominan anggaran sebesar 44,84 T/G/H terjadi peningkatan, hal
menggunakan alat mekanis. 
 ini disebabkan antara lain relative tingginya kapasitas
g. Idle Time (IT) 
 alat bongkar muat kapal dan jenis komoditi kapal. 

Realisasi tahun 2016 sebesar 5.44 jam/kapal, dibanding
anggaran sebesar 1,61 jam/kapal atau mengalami IKD
penurunan, hal ini disebabkan antara lain masih relatif a. Waiting Time (WT)
tingginya kendala B/M seperti cuaca. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 0,86 jam/kapal, dibanding
h. Not Operating Time (NOT) 
 anggaran sebesar 0,94 jam/kapal mengalami
Realisasi tahun 2016 sebesar 25.16 jam/kapal, dibanding peningkatan, hal ini disebabkan kesiapan sarana bantu
anggaran sebesar 14,25 jam/kapal atau mengalami pemanduan dan pemaksimalan dalam perencanaan dan
penurunan, dikarenakan antara lain pengaruh pasang pengendalian pemanfaatan dermaga.
surut terutama untuk kapal draft dalam menunggu air

85
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Operasional

b. Postpone Time (PT) k. Utilisasi


Realisasi tahun 2016 sebesar 29,80 jam/kapal dibanding (1) Utilisasi tambatan atau Berth Occupancy Ratio
anggaran sebesar 45,50 jam/kapal mengalami (BOR) tahun 2016 sebesar 23,80% jika dibandingkan
peningkatan, hal ini disebabkan antara lain relative dengan anggaran sebesar 51,94% terjadi penurunan,
menurunnya waktu tunggu yang disebabkan faktor hal ini disebabkan antara lain relative turunnya
eksternal. angka berthing time. 

c. ApproachTime(AP) (2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016
Realisasi tahun 2016 sebesar 1,83 jam/kapal dibanding sebesar 2.382,97 (Ton/M) jika dibandingkan
anggaran sebesar 2,00 jam/kapal mengalami dengan anggaran sebesar 3.158,27 (Ton/M)
peningkatan, hal ini disebabkan pemaksimalan olah terjadi penurunan, hal ini dikarenakan rendahnya
gerak kapal dalam alur menuju dermaga. troughput komoditi pada dermaga IKD. 

d. Berthing Time (BT) 
 l. Produktivitas
Realisasi tahun 2016 sebesar 27,80 jam/kapal dibanding Realisasi produktivitas unitized tahun 2016 sebesar
anggaran sebesar 52,86 jam/kapal mengalami 123,37 T/G/H dibanding anggaran sebesar 73,22 T/G/H
penurunan, hal ini disebabkan antara lain turunnya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan antara lain
throughput dan relative rendahnya berth working time kapasitas alat bongkar muat yang relative tinggi dan
dan not operating time. 
 jenis komoditi bongkar muat.
e. Berth Working Time (BWT)
Realisasi tahun 2016 sebesar 21,88 jam/kapal dibanding 2. BICT
anggaran sebesar 38,61 jam/kapal mengalami
penurunan, hal ini disebabkan rendahnya efektive time.
 a. Waiting Time (WT)
f. Efektive Time (ET) 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 2,34 jam/kapal, dibanding
Realisasi tahun 2016 sebesar 19,10 jam/kapal dibanding anggaran sebesar 1,00 jam/kapal mengalami
anggaran sebesar 37,00 jam/kapal mengalami penurunan, hal ini disebabkan peningkatan kunjungan
penurunan, hal ini disebabkan dipengaruhi peningkatan kapal, berth occupancy ratio dan throughput peti
produktivitas B/M secara umum dan penurunan kemas.
throughput. 
 b. Postpone Time (PT) 

g. Idle Time (IT) 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 1,54 jam/kapal disbanding
Realisasi tahun 2016 sebesar 2,78 jam/kapal dibanding anggaran sebesar 0,00 jam/kapal mengalami
anggaran sebesar 1,61 jam/kapal mengalami penurunan, penurunan, hal ini terjadi dikarenakan faktor pasang
hal ini disebabkan antara lain masih adanya hambatan surut air. 

yang terjadi khususnya untuk pelayanan komoditi jenis c. Approach Time (AT) 

unitized. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 2,44 jam/kapal dibanding
h. Not Operating Time (NOT) 
 anggaran sebesar 2,00 jam/kapal mengalami
Realisasi tahun 2016 sebesar 5,92 jam/kapal dibanding penurunan, hal ini disebabkan perubahan ukuran kapal
anggaran sebesar 14,25 jam/kapal mengalami yang lebih besar sehingga kecepatan di alur menjadi
peningkatan, hal ini disebabkan lebih dikarenakan berkurang. 

antara lain penanganan B/M didominasi dengan d. Berthing Time (BT) 

penggunaan alat mekanis (pipa losing). 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 27,57 jam/kapal dibanding
i. Turn Round Time (TRT) 
 anggaran sebesar 27,78 jam/kapal mengalami
Realisasi tahun 2016 sebesar 60,30 jam/kapal dibanding peningkatan, hal ini disebabkan peningkatan
anggaran sebesar 101,30 jam/kapal mengalami produktivitas B/M kapal (BSH). 

peningkatan, hal ini disebabkan relatif turunnya angka e. Berth Working Time (BWT)
waiting time, postpone time, approach time dan Realisasi tahun 2016 sebesar 21,22 jam/kapal dibanding
berthing time. 
 anggaran sebesar 21,00 jam/kapal mengalami
j. ET/BT 
 penurunan, hal ini disebabkan antara lain meningkatnya
Realisasi tahun 2016 sebesar 68,72% dibanding idle time (IT).
anggaran sebesar 70,00% mengalami penurunan, hal f. Efektive Time (ET) 

ini dikarenakan antara lain peningkatan produktivitas Realisasi tahun 2016 sebesar 19,50 jam/kapal
B/M secara umum dan penurunan throughput sehingga dibanding anggaran sebesar 20,00 jam/kapal
ET lebih kecil. 


86
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi peningkatan m. Dwelling Time


produktivitas B/M kapal (B/S/H). 
 Realisasi dwelling time untuk import tahun 2016
g. Idle Time (IT) sebesar 4,61 (hari) dibanding anggaran sebesar 3,00
Realisasi tahun 2016 sebesar 1,72 jam/kapal dibanding (hari) mengalami penurunan, hal ini terkait pengurusan
anggaran sebesar 1,00 jam/kapal mengalami dokumen import oleh pihak ekternal sedangkan
penurunan, hal ini disebabkan antara lain kendala pada realisasi dwelling time untuk export tahun 2016 sebesar
kegiatan di CY dan kesiapan alat bongkar muat. 
 1,94 (hari) dibanding anggaran sebesar 3,00 (hari)
h. Not Operating Time (NOT) 
 mengalami peningkatan, hal ini terkait pengurusan
Realisasi tahun 2016 sebesar 6,35 jam/kapal dibanding dokumen sudah siap sebelum petikemas masuk ke
anggaran sebesar 6,78 jam/kapal mengalami dalam CY.
peningkatan, hal ini disebabkan perencanaan dan
pengendalian kerja bongkar muat dan koordinasi 3. Terminal Petikemas Domestik Belawan
proses clearance kapal relative lebih baik. 

i. Turn Round Time (TRT) 
 a. Waiting Time (WT)
Realisasi tahun 2016 sebesar 33,89 jam/kapal dibanding Realisasi tahun 2016 sebesar 1,10 jam/kapal dibanding
anggaran sebesar 30,78 jam/kapal mengalami anggaran sebesar 1,23 jam/kapal mengalami
penurunan, hal ini disebabkan meningkatnya waiting peningkatan, hal ini dikarenakan antara lain penurunan
time, postpone time dan approach time. 
 jumlah kunjungan kapal.
j. ET/BT 
 b. Postpone Time (PT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar
Realisasi tahun 2016 sebesar 70,72% dibanding 0,00 jam/kapal dibanding anggaran sebesar 0,00
anggaran sebesar 72,00% mengalami penurunan, hal ini jam/kapal sesuai dengan target yang ditetapkan hal
dikarenakan peningkatan produktivitas yang signifikan, ini disebabkan sistem pengurusan dokumen yang
sehingga ET lebih singkat. 
 menggunakan sudah berbasis sistem online dan
k. Utilisasi terintegrasi pembayaran sehingga pengurusan untuk
(1) Utilisasi tambatan atau Berth Occupancy Ratio dokumen kapal bisa dilakukan dengan cepat. 

(BOR) tahun 2016 sebesar 51,55% dibanding c. Approach Time (AT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar
anggaran sebesar 40,71% mengalami peningkatan, 2,86 jam/kapal dibanding anggaran sebesar 2,00 jam/
hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kapal mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya
kunjungan kapal dan throughput. 
 penambahan ukuran kapal yang lebih besar sehingga
(2) Utilisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016 waktu pemanduan menjadi lebih lama. 

sebesar 928,78 (Teus/M) dibanding anggaran d. Berthing Time (BT) 
Realisasi tahun 2016 sebesar 52,45
sebesar 836,48 (Teus/M) mengalami peningkatan, jam/kapal dibanding anggaran sebesar 30,00 jam/
hal ini disebabkan meningkatnya troughtput kapal mengalami penurunan, hal ini disebabkan antara
petikemas di BICT. 
 lain relative tingginya angka berth working time yang
(3) Utilisasi lapangan penumpukan atau Yard disebabkan menurunnya produktivitas B/M dan non
Occupancy Ratio (YOR) tahun 2016 sebesar 27,43% operating time yang dipengaruhi kandasnya beberapa
dibanding anggaran sebesar 57,25% mengalami kapal yang akan sandar di depan dermaga sehingga
penurunan, hal ini terkait dengan realisasi rata – waktu mulai bongkar lebih lama.
rata Dwelling Time. 
 e. Berth Working Time (BWT)
l. Produktivitas 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 42,54 jam/kapal dibanding
Realisasi produktivitas Container tahun 2016 sebesar anggaran sebesar 22,00 jam/kapal mengalami
35,89 (B/S/H) dibanding anggaran sebesar 32,00 penurunan, hal ini disebabkan tingginya effective time
(B/S/H) mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi (ET) dan idle time (IT).
perbaikan dalam rasio alat dan perencanaan dan f. Efektive Time (ET) 
Realisasi tahun 2016 sebesar 36,61
pengendalian kerja bongkar muat lebih baik. 
 jam/kapal dibanding anggaran sebesar 21,00 jam/kapal
mengalami peningkatan, hal ini disebabkan antara lain
Realisasi produktivitas crane tahun 2016 sebesar menurunnya kinerja bongkar muat kapal (B/S/H) dan
21,69 (B/C/H) jika dibandingkan dengan anggaran meningkatnya rata-rata angkut kapal. 

sebesar 24,00 (B/C/H) mengalami penurunan, hal ini
dikarenakan belum maksimalnya tingkat kesiapan alat.

87
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Operasional

g. Idle Time (IT) 
 m. Dwelling Time


Realisasi tahun 2016 sebesar 5,93 jam/kapal dibanding Realisasi dwelling time untuk bongkar tahun 2016
anggaran sebesar 1,00 jam/kapal mengalami sebesar 2,19 (hari) dibanding anggaran sebesar 3,00
penurunan, hal ini disebabkan antara lain rendahnya (hari) mengalami peningkatan, hal ini disebabkan
tingkat kesiapan alat operasional. 
 pemberlakuan perubahan masa penumpukan
h. Not Operating Time (NOT) 
 petikemas dari 5 hari menjadi 3 hari sedangkan realisasi
Realisasi tahun 2016 sebesar 9,90 jam/kapal dibanding dwelling time untuk muat tahun 2016 sebesar 2,83 (hari)
anggaran sebesar 8,00 jam/kapal mengalami dibanding anggaran sebesar 3,00 (hari) mengalami
penurunan, hal ini disebabkan antara lain pengaruh peningkatan, hal ini dipengaruhi pola receiving dan
pasang surut saat kapal akan keluar dan pada saat proses pemuatan petikemas.
kegiatan bongkar muat. 

i. Turn Round Time (TRT) 
 4. Pelabuhan Dumai
Realisasi tahun 2016 sebesar 56,41 jam/kapal dibanding
anggaran sebesar 33,23 jam/kapal mengalami Dermaga A
penurunan, hal ini disebabkan antara lain tingginya a. Waiting Time (WT) 

komponen waiting time, approach time dan berthing Realisasi tahun 2016 sebesar 0,08 jam/kapal, dibanding
time. 
 anggaran sebesar 0,34 jam/kapal mengalami
j. ET/BT 
 peningkatan, hal ini disebabkan tingkat ketersediaan
Realisasi ET/BT tahun 2016 sebesar 69,81% dibanding dermaga cukup tinggi dan kesiapan sarana bantu
anggaran sebesar 70,00% mengalami penurunan, pemanduan (kapal pandu) yang baik. 

hal ini disebabkan tingginya komponen idle dan not b. Postpone Time (PT) 

operating time yang mempengaruhi berthing time. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 46.36 jam/kapal dibanding
k. Utilisasi anggaran sebesar 44,17 jam/kapal mengalami
(1) Utilisasi tambatan atau Berth Occupancy Ratio penurunan, hal ini disebabkan antara lain meningkatnya
(BOR) tahun 2016 sebesar 75,44% dibanding waktu tunggu yang disebabkan faktor-faktor pihak
anggaran sebesar 55,10% mengalami peningkatan, eksternal seperti kesiapan muatan, kesiapan dokumen
hal ini disebabkan peningkatan waktu tambat kapal dan barang. 

(Berthing Time). 
 c. Approach Time(AP) 

(2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016 Realisasi tahun 2016 sebesar 10,83 jam/kapal dibanding
sebesar 1.035,07 (Teus/M) dibanding anggaran anggaran sebesar 11,00 jam/kapal mengalami
sebesar 1.052,90 (Teus/M) mengalami penurunan, peningkatan, hal ini disebabkan pemaksimalan olah
hal ini disebabkan menurunnya troughtput gerak kapal dalam alur menuju dermaga. 

petikemas di TPKDB. 
 d. Berthing Time (BT) 

(3) Utilisasi Lapangan Penumpukan atau Yard Realisasi tahun 2016 sebesar 61,25 jam/kapal dibanding
Occupancy Ratio (YOR) tahun 2016 sebesar 35,09% anggaran sebesar 87,08 jam/kapal mengalami
dibanding anggaran sebesar 47,68% mengalami peningkatan, hal ini disebabkan rendahnya komponen
penurunan, hal ini dipengaruhi oleh penurunan berth working time dan non operation time, serta
waktu realisasi Dweling Time. 
 peningkatan produktivitas bongkar muat. 

l. Produktivitas 
 e. Berth Working Time (BWT) 

Realisasi produktivitas B/M kapal tahun 2016 sebesar Realisasi tahun 2016 sebesar 43,23 jam/kapal dibanding
26,28 (B/S/H) dibanding anggaran sebesar 30.00 anggaran sebesar 67,02 jam/kapal mengalami
(B/S/H) mengalami penurunan, hal ini disebakan kurang peningkatan, hal ini disebabkan menurunnya komponen
lancarnya kegiatan bongkar khususnya di jam 13:00 s.d efektive time dan idle time. 

22:00 dimana pada jam tersebut kegiatan receiving f. Efektive Time (ET) 

dan delivery sangat padat. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 41,19 jam/kapal dibanding
Realisasi produktivitas alat (crane) tahun 2016 sebesar anggaran sebesar 60,00 jam/kapal mengalami
18,40 (B/C/H) dibandingkan anggaran sebesar 22,00 penurunan, hal ini disebabkan penurunan throughput
(B/C/H) mengalami penurunan, hal ini disebabkan di Dermaga A dan peningkatan produktivitas bongkar
antara lain relative rendahnya tingkat kesiapan alat muat. 

B/M.

88
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

g. Idle Time (IT) 
 Dermaga B


Realisasi tahun 2016 sebesar 2,04 jam/kapal dibanding a. Waiting Time (WT) 

anggaran sebesar 7,02 jam/kapal mengalami Realisasi tahun 2016 sebesar 0,06 jam/kapal, dibanding
peningkatan, hal ini disebabkan tingginya kesiapan alat anggaran sebesar 0,34 jam/kapal mengalami
bongkar muat, alat angkut dan kesiapan muatan. 
 peningkatan, hal ini disebabkan kesiapan sarana bantu
h. Not Operating Time (NOT) 
 pemanduan (kapal pandu) dan pemaksimalan dalam
Realisasi tahun 2016 sebesar 18,02 jam/kapal dibanding perencanaan waktu tunggu dermaga. 

anggaran sebesar 20,06 jam/kapal mengalami b. Postpone Time (PT) 

peningkatan, hal ini disebabkan optimalisasi jam kerja Realisasi tahun 2016 sebesar 70,34 jam/kapal dibanding
buruh dan jam kerja B/M. 
 anggaran sebesar 44,17 jam/kapal mengalami
i. Turn Round Time (TRT) 
 penurunan, hal ini disebabkan antara lain meningkatnya
Realisasi tahun 2016 sebesar 118,52 jam/kapal dibanding kunjungan kapal dan throughput. 

anggaran sebesar 142,59 jam/kapal mengalami c. Approach Time(AT) 

peningkatan, hal ini disebabkan penurunan Berthing Realisasi tahun 2016 sebesar 10,80 jam/kapal jika
Time, Approach Time dan Waiting Time. 
 dibandingkan anggaran sebesar 11,00 jam/kapal
j. ET/BT 
 atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan
Realisasi ET/BT tahun 2016 sebesar 67,25% dibanding pemaksimalan olah gerak kapal dalam alur menuju
anggaran sebesar 68,90% mengalami penurunan, hal ini dermaga. 

dikarenakan antara lain peningkatan produktivitas B/M d. Berthing Time (BT) 

dan penurunan throughput sehingga ET relative lebih Realisasi tahun 2016 sebesar 60,09 jam/kapal jika
singkat. 
 dibandingkan anggaran sebesar 87,08 jam/kapal atau
k. Utilisasi mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan antara lain
(1) Utilisasi tambatan atau Berth Occupancy Ratio peningkatan produktivitas. 

(BOR) tahun 2016 sebesar 37,44% dibanding e. Berth Working Time (BWT) 

anggaran sebesar 70,75% mengalami penurunan, Realisasi tahun 2016 sebesar 53,01 jam/kapal jika
hal ini disebabkan penurunan berthing time kapal. 
 dibandingkan anggaran sebesar 67,02 jam/kapal
(2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016 atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan
sebesar 1.575,40 (Ton/M) dibanding anggaran menurunnya komponen efektive time dan idle time. 

sebesar 3.665,28 (Ton/M) mengalami penurunan, f. Efektive Time (ET) 

hal ini disebabkan turunnya troughput komoditi Realisasi tahun 2016 sebesar 50,81 jam/kapal jika
pada dermaga A. 
 dibandingkan anggaran sebesar 60,00 jam/kapal
(3) Utilisasi lapangan atau Yard Occupancy Ratio (YOR) atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan
tahun 2016 sebesar 11,76% jika dibandingkan dengan meningkatnya produktivitas B/M di Dermaga B. 

anggaran sebesar 52,00 % terjadi penurunan, hal ini g. Idle Time (IT) 

disebabkan bongkar/muat barang dominan melalui Realisasi tahun 2016 sebesar 2,20 jam/kapal jika
gudang. 
 dibandingkan anggaran sebesar 7,02 jam/kapal atau
(4) Utilisasi gudang atau Shed Occupancy Ratio (SOR) mengalami peningkatan, hal ini disebabkan tingginya
tahun 2016 sebesar 32,51% jika dibandingkan dengan kesiapan alat bongkar muat. 

anggaran sebesar 25,00% terjadi peningkatan, hal h. Not Operating Time (NOT) 

ini disebabkan pemilik barang tidak cepat dalam Realisasi tahun 2016 sebesar 7,08 jam/kapal jika
mengambil barangnya dan bongkar/muat barang dibandingkan anggaran sebesar 20,06 jam/kapal atau
dominan melalui gudang. 
 mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan antara lain
l. Produktivitas baiknya perencanaan dan pengendalian proses bongkar
Realisasi produktivitas general cargo tahun 2016 muat dan penggunaan alat full mekanis (pipa losing). 

sebesar 33,91 T/G/H dibanding anggaran sebesar 32,94 h. Turn Round Time (TRT) 

T/G/H mengalami peningkatan, hal ini disebabkan Realisasi tahun 2016 sebesar 141,30 jam/kapal jika
kapasitas alat bongkar muat dan jenis komoditi bongkar dibandingkan anggaran sebesar 142,59 jam/kapal atau
muat. mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi penurunan
nilai WT, AT dan BT. 


89
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Operasional

i. ET/BT 
 e. Berth Working Time (BWT) 



Realisasi ET/BT tahun 2016 sebesar 84,55 % jika Realisasi tahun 2016 sebesar 56,03 jam/kapal jika
dibandingkan anggaran sebesar 68,90 % atau dibandingkan anggaran sebesar 67,02 jam/kapal atau
mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan antara lain mengalami penurunan, hal ini dikarenakan menurunnya
penggunaan alat full mekanis (pipa losing) sehingga komponen efektive time dan idle time. 

waktu yang direncanakan untuk tidak bekerja lebih f. Efektive Time (ET) 

kecil. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 52,49 jam/kapal jika
j. Utilisasi dibandingkan anggaran sebesar 60,00 jam/kapal atau
(1) Realisasi utilisasi dermaga (BOR) tahun 2016 mengalami penurunan, hal ini dikarenakan penurunan
sebesar 69,36% jika dibandingkan anggaran sebesar throughput Dermaga C. 

70,75% terjadi penurunan, hal ini dikarenakan g. Idle Time (IT) 

menurunnya berthing time. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 3,54 jam/kapal jika
(2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016 dibandingkan anggaran sebesar 7,02 jam/kapal atau
sebesar 5.699,62 (Ton/M) jika dibandingkan mengalami peningkatan, hal ini disebabkan menurunnya
anggaran sebesar 3.665,28 (Ton/M) terjadi kendala – kendala yang terjadi dalam proses B/M, dan
peningkatan, hal ini dikarenakan tingginya kesiapan muatan. 

troughput komoditi pada dermaga B. 
 h. Not Operating Time (NOT) 

k. Produktivitas 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 25,77 jam/kapal jika
Realisasi produktivitas curah cair (pipa losing) tahun dibandingkan anggaran sebesar 20,06 jam/kapal atau
2016 sebesar 149,99 T/P/H jika dibandingkan anggaran mengalami penurunan, hal ini dikarenakan antara lain
sebesar 118,18 (T/P/H) atau mengalami peningkatan, hal pengaruh pasang surut untuk kapal draft dalam saat
ini disebabkan tingginya kesiapan alat bongkar muat mau berlayar, kegiatan clearance dan survey cargo. 

curah cair pipa lossing. i. Turn Round Time (TRT) 

Realisasi tahun 2016 sebesar 135,06 jam/kapal jika
Dermaga C dibandingkan anggaran sebesar 142,59 jam/kapal atau
a. Waiting Time (WT) 
 mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan penurunan
Realisasi tahun 2016 sebesar 0,07 jam/kapal, jika WT, PT, AT dan BT. 

dibandingkan anggaran sebesar 0,34 jam/kapal j. ET/BT 

atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan Realisasi tahun 2016 sebesar 64,17% jika dibandingkan
kesiapan sarana bantu pemanduan (kapal pandu) dan anggaran sebesar 68,90% atau mengalami penurunan,
pemaksimalan dalam perencanaan waktu tunggu hal ini dikarenakan relative tingginya angka Not
dermaga. 
 Operating Time. 

b. Postpone Time (PT) 
 k. Utilisasi
Realisasi tahun 2016 sebesar 42,35 jam/kapal jika (1) Realisasi utilisasi dermaga (BOR) tahun 2016
dibandingkan anggaran sebesar 44,17 jam/kapal atau sebesar 54,59% jika dibandingkan anggaran
mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi antara lain sebesar 70,75% atau mengalami penurunan, hal ini
cukup besarnya tingkat ketersediaan dermaga. 
 disebabkan penurunan berting time kapal. 

c. Approach Time(AT) (2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016
Realisasi tahun 2016 sebesar 10,83 jam/kapal jika sebesar 2.355,88(Ton/M) 

dibandingkan anggaran sebesar 11,00 jam/kapal Jika dibandingkan anggaran sebesar 3.665,28 (T on/M)
atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan mengalami penurunan, hal ini dikarenakan turunnya
pemaksimalan olah gerak kapal dalam alur menuju troughput komoditi pada dermaga C.
dermaga. l. Produktivitas
d. Berthing Time (BT) 
 Realisasi produktivitas general cargo tahun 2016
Realisasi tahun 2016 sebesar 81,80 jam/kapal jika sebesar 29,52 T/G/H dibanding anggaran sebesar
dibandingkan anggaran sebesar 87,08 jam/kapal 32,94 T/G/H mengalami penurunan, hal ini disebabkan
atau mengalami penurunan, hal ini lebih dikarenakan adanya penurunan kapasitas alat bongkar muat dan
penurunan jumlah throughput sehingga waktu tambat jenis komoditi secara umum.
kapal lebih singkat. 


90
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

5. Pelabuhan Lhokseumawe i. Turn Round Time (TRT) 



Realisasi tahun 2016 sebesar 60,30 jam/kapal jika
a. Waiting Time (WT) 
 dibandingkan anggaran sebesar 52,45 jam/kapal atau
Realisasi tahun 2016 sebesar 0,33 jam/kapal, jika mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi antara lain
dibandingkan anggaran sebesar 1,00 jam/kapal peningkatan angka berthing time. 

mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan tingginya j. ET/BT 

kesiapan armada maupun fasilitas. 
 Realisasi ET/BT tahun 2016 sebesar 58,96% jika
b. Postpone Time (PT) 
 dibandingkan anggaran sebesar 70,00% atau
Realisasi tahun 2016 sebesar 0,01 jam/kapal jika mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi peningkatan
dibandingkan anggaran sebesar 2,19 jam/kapal non operation time. 

mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan adanya k. Utilisasi
percepatan dalam pengurusan dokumen kapal dan (1) Realisasi utilisasi dermaga (BOR) tahun 2016
muatan. 
 sebesar 41,87% jika dibandingkan anggaran sebesar
c. Approach Time(AP) 
 31,32% terjadi peningkatan, hal ini dikarenakan
Realisasi tahun 2016 sebesar 0,93 jam/kapal jika peningkatan berthing time. 

dibandingkan anggaran sebesar 2,00 jam/kapal (2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016
atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan sebesar 1.361,57 (Ton/M) jika dibandingkan anggaran
pemaksimalan olah gerak kapal dalam alur menuju sebesar 1.271,30 (Ton/M) terjadi peningkatan.
dermaga. 
 Secara umum, troughput Pelabuhan Lhokseumawe
d. Berthing Time (BT) 
 mengalami peningkatan. 

Realisasi tahun 2016 sebesar 59,05 jam/kapal jika l. Produktivitas
dibandingkan anggaran sebesar 48,26 jam/kapal atau Realisasi produktivitas bag cargo tahun 2016 sebesar
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya 41,06 T/G/H, dibanding anggaran sebesar 43,83 T/G/H
peningkatan pada komponen berth working time dan mengalami penurunan, hal ini disebabkan menurunnya
non operation time serta peningkatan throughput. 
 kapasitas alat bongkar muat dan faktor spesifikasi
e. Berth Working Time (BWT) 
 ukuran kapal.
Realisasi tahun 2016 sebesar 35,48 jam/kapal jika
dibandingkan anggaran sebesar 34,76 jam/kapal 6. Pelabuhan Pekanbaru
atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan
peningkatan nilai ET. 
 a. Waiting Time (WT) 

f. Efektive Time (ET) 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 0,00 jam/kapal, jika
Realisasi tahun 2016 sebesar 34,82 jam/kapal jika dibandingkan anggaran sebesar 0,25 jam/kapal atau
dibandingkan anggaran sebesar 33,78 jam/kapal atau mengalami peningkatan, hal ini disebabkan semakin
mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi antara baiknya perencanaan dan pelayanan pemanduan. 

lain penurunan produktivitas B/M bag cargo dan b. Postpone Time (PT) 

peningkatan throughtput. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 5,07 jam/kapal jika
g. Idle Time (IT) 
 dibandingkan anggaran sebesar 6,24 jam/kapal atau
Realisasi tahun 2016 sebesar 0,67 jam/kapal jika mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan adanya
dibandingkan anggaran sebesar 0,98 jam/kapal atau percepatan dalam pengurusan dokumen kapal dan
mengalami peningkatan, hal ini disebabkan cukup muatan. 

banyak kapal bermuatan semen yang beroperasi 24 c. ApproachTime (AP) 

jam menggunakan conveyor. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 14,12 jam/kapal jika
h. Not Operating Time (NOT) 
 dibandingkan anggaran sebesar 10,34 jam/kapal atau
Realisasi tahun 2016 sebesar 23,56 jam/kapal jika mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi antara
dibandingkan anggaran sebesar 13,50 jam/kapal atau lain sebahagian kapal memiliki kecepatan di bawah
mengalami penurunan, dipengaruhi antara lain jam standard dan penambahan ukuran kapal yang lebih
kerja operasional untuk komoditi bag cargo belum besar sehingga waktu pemanduan menjadi lebih lama. 

24 jam perhari dan beberapa kapal harus mengalami
hambatan saat proses bongkar karena kondisi silo full
serta keterlambatan keberangkatan beberapa kapal
yang disebabkan kondisi kapal yang kurang baik. 


91
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Operasional

d. Berthing Time (BT) 
 (3) Utilisasi lapangan atau Yard Occupancy Ratio (YOR)
Realisasi tahun 2016 sebesar 15,82 jam/kapal jika sebesar 81,49% jika dibandingkan dengan anggaran
dibandingkan anggaran sebesar 21,58 jam/kapal atau sebesar 65,00% terjadi peningkatan throughput
mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan antara lain peti kemas dan Dwelling Time. 

peningkatan produktivitas B/M secara umum. 
 l. Produktivitas 

e. Berth Working Time (BWT) 
 Realisasi produktivitas untuk kontainer pada tahun
Realisasi tahun 2016 sebesar 7,81 jam/kapal jika 2016 sebesar 15,45 (B/C/H) jika dibandingkan anggaran
dibandingkan anggaran sebesar 9,08 jam/kapal atau sebesar 14,00 (B/C/H) mengalami peningkatan, hal ini
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan rendahnya disebabkan konsistensi pelayanan petikemas kepada
effective time dan idle time. 
 pengguna jasa dengan menerapkan SLA/SLG. 
Realisasi
f. Efektive Time (ET) 
 produktivitas untuk curah cair tahun 2016 sebesar
Realisasi tahun 2016 sebesar 6,97 jam/kapal jika 123,98 (T/J) jika dibandingkan anggaran sebesar 120,00
dibandingkan dengan anggaran sebesar 8,01 jam/ (T/J) mengalami peningkatan, hal ini disebabkan antara
kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan lain secara umum kesiapan pompa portable milik kapal/
produktivitas B/M petikemas mengalami peningkatan. 
 pemilik barang dalam pelaksanaan pekerjaan bongkar
g. Idle Time (IT) 
 muat dalam kondisi baik. 

Realisasi tahun 2016 sebesar 0,84 jam/kapal jika m. Dwelling Time 

dibandingkan anggaran sebesar 1,07 jam/kapal atau Realisasi dwelling time untuk import pada tahun 2016
mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh sebesar 4,69 (hari) jika dibandingkan anggaran sebesar
tingginya kesiapan alat bongkar muat untuk melakukan 4,00 (hari) mengalami penurunan, hal ini terkait
bongkar muat container. 
 pengurusan dokumen import oleh pihak eksternal
h. Not Operating Time (NOT) 
 sedangkan realisasi dwelling time untuk export tahun
Realisasi tahun 2016 sebesar 8,00 jam/kapal jika 2016 sebesar 2,42 (hari) jika dibandingkan anggaran
dibandingkan anggaran sebesar 12,50 jam/kapal atau sebesar 4,00 (hari) mengalami peningkatan, hal ini
mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan antara lain terkait pengurusan dokumen sudah siap sebelum
perencanaan dan pengendalian kunjungan kapal dan petikemas masuk ke dalam TPS.
bongkar muatnya dan sistem penyaluran B/M curah
cair menggunakan pipa yang bekerja 24 jam/hari. 7. Pelabuhan Tanjungpinang
i. Turn Round Time (TRT) 

Realisasi tahun 2016 sebesar 35,01 jam/kapal jika Batu Anam
dibandingkan anggaran sebesar 38,41 jam/kapal atau a. Waiting Time (WT) 

mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi oleh Realisasi tahun 2016 sebesar 0,00 jam/kapal, jika
penurunan angka berthing time, waiting time dan dibandingkan dengan sebesar 0,00 jam/kapal setara
postpone time. 
 dengan target anggaran hal ini dikarenakan pada
j. ET/BT 
 Pelabuhan Sri Batu Anam langsung melakukan tender
Realisasi tahun 2016 sebesar 44,06 % jika dibandingkan ketika masuk di pelabuhan. 

anggaran sebesar 37,12 % atau mengalami peningkatan, b. Postpone Time (PT) 

hal ini dikarenakan antara lain sistem penyaluran B/M Realisasi tahun 2016 sebesar 0,00 jam/kapal jika
curah cair menggunakan pipa yang bekerja 24 jam/hari dibandingkan dengan anggaran sebesar 0,23 jam/
sehingga NOT lebih rendah. 
 kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan
k. Utilisasi adanya percepatan dalam pengurusan dokumen kapal
(1) Realisasi utilisasi dermaga (BOR) tahun 2016 dan muatan. 

sebesar 24,46% jika dibandingkan anggaran c. Approach Time(AT) 

sebesar 30,90% atau mengalami penurunan, hal ini Realisasi tahun 2016 sebesar 1,03 jam/kapal jika
dipengaruhi penurunan berthing time. 
 dibandingkan dengan anggaran sebesar 1,72 jam/
(2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016 kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan
sebesar 255,00 (Teus/M) jika dibandingkan kelancaran sepanjang alur pelayaran dan pengaruh
anggaran sebesar 78,00 (Teus/M) terjadi kecepatan kapal. 

peningkatan, dikarenakan meningkatnya
throughput petikemas yang melintasi dermaga. 


92
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

d. Berthing Time (BT) 
 Kijang


Realisasi tahun 2016 sebesar 79,88 jam/kapal jika a. Waiting Time (WT) 

dibandingkan dengan anggaran sebesar 73,47 jam/ Realisasi tahun 2016 sebesar 0,00 jam/kapal, jika
kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan dibandingkan anggaran sebesar 0,00 jam/kapal
adanya peningkatan berth working time (BWT) dan non setara dengan target anggaran sebesar 0.00 hal ini
operastion time (NOT). 
 dikarenakan kesiapan sarana bantu pemanduan (kapal
e. Berth Working Time (BWT) 
 pandu) dan pemaksimalan dalam perencanaan waktu
Realisasi tahun 2016 sebesar 21,62 jam/kapal jika tunggu dermaga. 

dibandingkan dengan anggaran sebesar 18,81 jam/ b. Postpone Time (PT) 

kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan Realisasi tahun 2016 sebesar 1,65 jam/kapal jika
meningkatnya efektive time dan idle time. 
 dibandingkan anggaran sebesar 0,23 jam/kapal atau
f. Efektive Time (ET) 
 mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tingginya
Realisasi tahun 2016 sebesar 20,41 jam/kapal jika waktu tunggu disebabkan faktor eksternal terkait
dibandingkan dengan anggaran sebesar 17,68 jam/ dokumen kapal dan kesiapan muatan. 

kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan c. Approach Time (AT)
peningkatan rata – rata angkut kapal. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 1,39 jam/kapal jika
g. Idle Time (IT) 
 dibandingkan anggaran sebesar 1,72 jam/kapal atau
Realisasi tahun 2016 sebesar 1,21 jam/kapal jika mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan antara lain
dibandingkan dengan anggaran sebesar 1,13 jam/ kecepatan kapal dan faktor cuaca.
kapal atau mengalami penurunan, hal ini lebih karena d. Berthing Time (BT) 

dipengaruhi faktor cuaca. 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 72,41 jam/kapal jika
h. Not Operating Time (NOT) 
 dibandingkan dengan anggaran sebesar 73,47 jam/
Realisasi tahun 2016 sebesar 58,26 jam/kapal jika kapal atau mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi
dibandingkan dengan anggaran sebesar 54,66 jam/ antara lain peningkatan produktivitas dan penurunan
kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan jumlah throughput. 

pola operasional tidak 24 jam. 
 e. Berth Working Time (BWT) 

i. Turn Round Time (TRT) 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 13,25 jam/kapal jika
Realisasi tahun 2016 sebesar 80,91 jam/kapal jika dibandingkan dengan anggaran sebesar 18,81 jam/
dibandingkan dengan anggaran sebesar 75,42 jam/ kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan
kapal atau mengalami penurunan, hal ini didominasi menurunnya efektive time dan idle time. 

oleh peningkatan Berthing Time. 
 f. Effective Time (ET) 

j. ET/BT 
 Realisasi tahun 2016 sebesar 12,26 jam/kapal jika
Realisasi tahun 2016 sebesar 25,55 % jika dibandingkan dibandingkan dengan anggaran sebesar 17,68 jam/
anggaran sebesar 24,06 % atau mengalami peningkatan, kapal atau mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi
hal ini dipengaruhi peningkatan effective time. 
 antara lain peningkatan produktivitas dan penurunan
k. Utilisasi jumlah throughput. 

(1) Utilisasi dermaga atau Berth Occupancy Ratio g. Idle Time (IT) 

(BOR) tahun 2016 sebesar 77,15 % jika dibandingkan Realisasi tahun 2016 sebesar 1,00 jam/kapal jika
anggaran sebesar 73,12% terjadi peningkatan, hal ini dibandingkan dengan anggaran sebesar 1,13 jam/
dikarenakan meningkatnya berthing time. 
 kapal atau mengalami peningkatan, hal ini disebabkan
(2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016 tingginya kesiapan alat bongkar muat untuk mendukung
sebesar 1.127,84 (Ton/M) jika dibandingkan dengan proses bongkar muat. 

anggaran sebesar 3.849,79 (Ton/M) terjadi h. Not Operating Time (NOT) 

penurunan, hal ini dikarenakan turunnya troughput Realisasi tahun 2016 sebesar 59,16 jam/kapal jika
komoditi pada pelabuhan Batu Anam. 
 dibandingkan dengan anggaran sebesar 54,66 jam/
l. Produktivitas 
 kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan
Realisasi produktivitas general cargo tahun 2016 pola jam kerja operasional belum 24 jam/hari. 

sebesar 36,42 T/G/H, dibanding anggaran sebesar
36,00 T/G/H mengalami peningkatan, hal ini disebabkan
penggunaan kapasitas alat bongkar muat yang relative
lebih besar dan jenis komoditi bongkar muat.

93
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Operasional

i. Turn Round Time (TRT) 
 d. Kapal Tunda



Realisasi tahun 2016 sebesar 75,46 jam/kapal jika Rata-rata utilisasi sebesar 26,77% atau 95,61% dari
dibandingkan dengan anggaran sebesar 75,42 jam/ anggaran sebesar 28,00%, hal ini disebabkan beberapa
kapal atau mengalami penurunan, hal ini dikarenakan kapal direlokasi ke cabang lain sehingga kapal yang ada
adanya peningkatan postpone time. 
 dioptimalkan.
j. ET/BT 

Realisasi tahun 2016 sebesar 16,93 % jika dibandingkan 2. Belawan International Container
anggaran sebesar 24,06 % atau mengalami penurunan, Terminal (BICT)
hal ini dikarenakan waktu kerja buruh yang rata-rata 7 a. Container Crane 

jam/hari. 
 Rata-rata utilisasi adalah 54,90% atau 91,50% dari
k. Utilisasi anggaran sebesar 60,00%. hal ini disebabkan oleh
(1) Utilisasi dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) adanya pemeliharaan. 

tahun 2016 sebesar 63,97 % jika dibandingkan dengan b. Transtainer 

anggaran sebesar 73,12% terjadi peningkatan, hal ini Rata-rata utilisasi adalah 44,58% atau 99,07% dari
dikarenakan penurunan BT. 
 anggaran sebesar 45,00%, hal ini dikarenakan kegiatan
(2) Realisasi Berth Through Put (BTP) tahun 2016 bongkar muat dilapangan penumpukan berkurang
sebesar 718.53 (Ton/M) jika dibandingkan dengan disebabkan diberlakukan metode denda penumpukan
anggaran sebesar 3.849,79 (Ton/M) terjadi lebih dari 1 (satu) hari dan pengelolaan buffer zone
penurunan, hal ini dikarenakan turunnya troughput untuk mengurangi dwelling time. 

komoditi pada pelabuhan Sei Kolak Kijang. 
 c. Head Truck 

l. Produktivitas Rata-rata utilisasi adalah 27,68% atau 110,72% dari
Realisasi produktivitas general cargo tahun 2016 anggaran sebesar 25,00%, hal ini disebabkan oleh
sebesar 48,79 T/G/H, dibanding anggaran sebesar peningkatan volume bongkar muat peti kemas. 

36,00 T/G/H mengalami peningkatan, hal ini d. Reachstacker

disebabkan pemanfaatan alat bongkar muat yang Rata-rata utilisasi adalah 34,61% atau 138,44% dari
gunakan dimaksimalkan pada cabang Pelabuhan Sei anggaran sebesar 
25,00%, hal ini disebabkan oleh
Kolak Kijang. peningkatan volume bongkat muat peti kemas. 


UTILISASI ALAT PRODUKSI 3. Terminal Petikemas Domestik Belawan


Realisasi utilisasi peralatan hingga berakhirnya tahun 2016 (TPKDB)
dibanding anggarannya, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Container Crane

Rata-rata utilisasi adalah 48,14% atau 80,23% dari
1. Pelabuhan Belawan anggaran sebesar 
 60,00%, hal ini disebabkan
a. Mobile Harbour Crane
 dioperasikannya MHC Milik dan KSO sehingga waktu
Rata-rata utilisasi sebesar 68,06% atau 136,12% dari pelayanan lebih cepat. 

anggaran sebesar 50,00%, hal ini disebabkan adanya b. Mobile Harbour Crane 

peningkatan kunjungan kapal cargo petikemas untuk Rata-rata utilisasi adalah 29,85% atau 59,70% dari
melakukan bongkar muat. 
 anggaran sebesar 50,00%. Hal ini disebabkan
b. Mobile Crane
 dioperasikannya MHC Milik dan KSO sehingga waktu
Rata-rata utilisasi sebesar 1,66% atau 16,60% dari pelayanan lebih cepat. 

anggaran sebesar 10,00%, hal ini disebabkan Mobile c. Transtainer 

Crane masih digunakan sebagai alat pendukung dalam Rata-rata utilisasi adalah 34,18% atau 75,96% dari
setiap kegiatan bongkar muat general cargo sehingga anggaran sebesar 45,00%. Hal ini dikarenakan kegiatan
belum dioptimalkan untuk digunakan dalam persewaan bongkar muat dilapangan penumpukan berkurang
pada kegiatan PBM lain. 
 disebabkan diberlakukan metode denda penumpukan
c. Kapal Pandu
 lebih dari 1 (satu) hari dan pengelolaan buffer zone
Rata-rata utilisasi sebesar 23,37% atau 83,46% dari untuk mengurangi dwelling time. 

anggaran sebesar 28,00%, hal ini disebabkan oleh
adanya pelaksanaan pemeliharaan kapal. 


94
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

d. Head Truck
 5. Pelabuhan Lhokseumawe


Rata-rata utilisasi adalah 18,53% atau 74,12% dari a. Kapal Pandu

anggaran sebesar 25,00%. Hal ini dikarenakan kegiatan Rata-rata utilisasi adalah 4.17% atau 41,70% dari target
bongkar muat dilapangan penumpukan berkurang anggaran sebesar 10,00%, hal ini disebabkan adanya
disebabkan diberlakukan metode denda penumpukan penurunan kunjungan kapal. 

lebih dari 1 (satu) hari dan pengelolaan buffer zone b. Kapal Tunda

untuk mengurangi dwelling time. 
 Rata-rata utilisasi adalah 5,79% atau 96.50% dari target
e. Reachstacker
 anggaran sebesar 6,00%, hal disebabkan adanya
Rata-rata utilisasi adalah 1,98% atau 7,92% dari target penurunan kunjungan kapal. 

anggaran 25,00%. Hal ini dikarenakan kegiatan bongkar c. Kapal Kepil 

muat dilapangan penumpukan berkurang disebabkan Rata-rata utilisasi adalah 1,95% atau 65,00% dari target
diberlakukan metode denda penumpukan lebih dari anggaran sebesar 3,00%, hal ini disebabkan adanya
1 (satu) hari dan pengelolaan buffer zone untuk penurunan kunjungan kapal.
mengurangi dwelling time. 

6. Pelabuhan Pekanbaru
4 Pelabuhan Dumai a. ReachStacker 

a. Mobile Harbor Crane 
 Rata-rata utilisasi adalah 28,55% atau 95,17% dari target
Rata-rata utilisasi adalah 12,65% atau 84.33% dari target anggaran sebesar 30,00%, hal ini disebabkan adanya
anggaran sebesar 15,00%, hal ini disebabkan pemakaian menurunnya bongkar muat petikemas. 

MHC hanya untuk melayani bongkar muat container. 
 b. Head Truck 

b. Excavator 
 Rata-rata utilisasi adalah 19,59% atau 97,95% dari target
Rata-rata utilisasi adalah 3,51% atau 35.10% dari target anggaran sebesar 20,00%, hal ini disebabkan adanya
anggaran sebesar 10,00%, berkurangnya kegiatan menurunnya bongkar muat petikemas. 

bongkar muat yang menggunakan excavator antara c. Kapal Pandu 

lain bongkar muat pupuk di gudang, batu bara di atas Rata-rata utilisasi adalah 2,00% atau 100,00% dari
tongkang dan bungkil di gudang. 
 target anggaran sebesar 2,00%.
c. Wheel Loader 

Rata-rata utilisasi adalah 14,97% atau 99.80% dari target 7. Pelabuhan Tanjungpinang
anggaran sebesar 15,00%, hal ini disebabkan adanya a. Kapal Pandu
peningkatan bongkar muat curah kering. 
 Rata-rata utilisasi adalah 3,99% atau 199,50%
d. Dump Truck
 dari anggaran sebesar 2,00%, hal ini disebabkan
Rata-rata utilisasi adalah 59.07% atau 118.14% dari target meningkatnya kunjungan dan gerakan kapal.
anggaran 
sebesar 50,00%, hal ini disebabkan adanya
peningkatan bongkar muat curah kering. 

e. Kapal Pandu 

Rata-rata utilisasi adalah 19.10% atau 95.50% dari
target anggaran sebesar 20,00%, hal ini disebabkan
penurunan kunjungan kapal wajib pandu. 

f. KapalTunda 

Rata-rata utilisasi adalah 29.61% atau 59.22% dari target
anggaran sebesar 50,00%, hal ini disebabkan adanya
perawatan dan ada kerja sama operasi kapal (KSO/
Time charter).

95
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Per Segmen Usaha

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan Badan Nomor 90 tanggal 22 Agustus 2011 yang telah disahkan
Usaha Milik Negara (BUMN) sektor Perhubungan Laut yang berdasarkan Surat Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-
bergerak dalam bidang pengusahaan jasa kepelabuhanan. AH.01-10-30810 tanggal 28 September 2011.“Menyediakan
Bidang pengusahaan jasa kepelabuhanan sebagaimana jasa kepelabuhanan yang terintegrasi, berkualitas dan
tertuang dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar Nomor bernilai tambah untuk memacu pertumbuhan ekonomi
1 tanggal 01 Desember 1992 yang dibuat dihadapan Imas wilayah”.
Fatimah, S.H., diubah terakhir dengan Akta Notaris Agus
Sudiono Kuntjoro, S.H. Nomor 01 tanggal 15 Agustus 2008 Sepanjang tahun 2016, kinerja usaha Perusahaan yang
dan Akta Notaris Junita Ritonga, S.H. Nomor 26 tanggal 31 bergerak di bidang jasa kepelabuhanan dapat dijelaskan
Juli 2009, serta Akta Notaris Rahmad Nauli Siregar, S.H. sebagai berikut.

Realisasi RKAP Realisasi


No Uraian Satuan
2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6
I. PELAYANAN JASA KAPAL 
 
  1. Labuh GT 13.085.866 - -
  2. Tambat GT/ETM 126.341.647 117.882.525 128.467.938
 
  3. Pemanduan GERAKAN 14.857 16.103 3.617
   
GT 98.122.826 94.224.340 91.307.477
4. Penundaan JAM 17.993 16.498 14.430
 
GT/JAM 144.756.985 111.776.419 110.532.542
II. PELAYANAN BARANG 
 
  1. Dermaga        
  - Barang TON 18.495.401 19.999.077 12.721.304
 
  - Peti Kemas BOX 13.707 12.495 13.778
 
2. Gudang Penumpukan/Pengusahaan TON/HARI 745.093 761.929 1.020.755
 
  3. Lapangan Penumpukan/Pengusahaan TON/HARI 1.863.741 1.198.087 2.490.394
 
4. Terminal Operator BOX 75.997 81.129 85.501
5. Pel. Jasa Barang Lainnya        
- Pipa Terpadu TON 9.600.943 9.308.411 10.659.135
- Terminal Curah Kering TON 1.268.372 1.208.946 1.092.095
III. PELAYANAN TERMINAL 
 
  1. Stevedoring TON/M3 2.260.185 2.082.195 1.839.264
2. Cargodoring TON/M3 1.593.468 1.464.352 956.444
IV. PELY.TERMINAL PETI KEMAS INTERNASIONAL 
 
  1. Captive Cargo BOX 342.149 349.216 364.866
  2. Lift On/Off BOX 361.179 376.537 365.527
3. Penumpukan Container BOX.HARI 2.430.941 2.001.053 970.164
V. PELAYANAN TERMINAL PETI KEMAS ANTAR PULAU 
 
  1. Captive Cargo BOX 394.000 370.807 426.197
  2. Lift On/Off BOX 371.381 406.795 454.051
3. Penumpukan Container BOX.HARI 622.537 935.105 618.204

96
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Realisasi RKAP Realisasi


No Uraian Satuan
2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6
VI. PRODUKSI PENGUSAHAAH TBAL 
 
  1. Tanah Daratan M2 1.482.989 1.483.778 1.506.451
  2. Tanah Perairan M2 141 141 141
 
3. Pengusahaan Air (Umum) TON 30.176 33.191 30.666
4. Pengusahaan Listrik KWH 22.412.386 27.602.740 21.881.251
VII. TERSUS/TUKS 
 
  1. Labuh GT 10.780.447 - -
  2. Tambat GT/ETM 12.289.257 - -
 
  3. Dermaga TON 5.879.700 6.855.648 1.812.823
   
BOX 165.967 132.474 38.200
4. Pemanduan GERAKAN 27.140 27.580 32.226
 
GT 145.316.551 151.433.053 168.344.668
VIII. PRODUKSI RUPA-RUPA USAHA 
 
1. Pas Pelabuhan LEMBAR 13.319.809 13.686.142 13.256.560
IX. PRODUKSI KERJA SAMA MITRA USAHA (KSMU) 
 
  1. KSMU Pelayanan Kapal        
  1. Labuh GT 4.216.013 - -
 
  2. Tambat GR/ETM 1.806.526 - -
 
3. Pemanduan GERAKAN 737 776 693
 
 
  GT 27.461.384 35.979.036 6.239.187
4. Penundaan JAM 4.089 4.072 8.628
 
GRT 25.994.860 30.274.601 77.692.039
5. Air Kapal TON 318.443 351.335 249.031
X. PRODUKSI PELAYANAN ANAK PERUSAHAAN/UNIT USAHA 
 
  1. RS Pelabuhan        
  1. Klinik PASIEN 39.836 39.726 47.675
 
  2. Farmasi LEMBAR 49.631 50.366 49.699
 
3. Rawat Inap HARI 9.952 9.825 12.036
 
  2. Unit Galangan Kapal        
 
  1. Slipway HARI 251 147 268
 
2. Dry Dock HARI 94 5 283
3. Replating KG 163.932 94.178 108.909
3. Unit Depo Peti Kemas        
1. Lift On/Off - 54.106 52.755 56.11
2. Penumpukan Container - - 21.812 -

97
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Per Segmen Usaha

PELAYANAN KAPAL hal ini disebabkan pemakaian gudang 202 dan gudang
107 - 108 di Belawan untuk komoditi pupuk dan rubber
a. Tambat 
 milik PT Gresik Cipta Sejahtera dan PT Bridgestone dan
Realisasi sebesar 128.467.938 gt/etm dibanding material milik PLN. 

anggaran sebesar 117.882.525 gt/etm melampaui c. Lapangan Penumpukan
target, hal ini sehubungan peningkatan waktu tambat Realisasi sebesar 2.490.394 ton/hari dibanding
kapal di Belawan, TPKDB, Tanjung Balai Karimun dan anggaran sebesar 1.198.087 ton/hari melampaui target,
Lhokseumawe. 
 hal ini disebabkan adanya penumpukan material milik
b. Pemanduan 
 PLN untuk kebutuhan PLTU Paluh Kuro di Belawan.
Realisasi sebesar 13.694 gerakan dibanding anggaran d. Pelayanan Jasa Barang Lainnya
sebesar 16.103 gerakan tidak mencapai target, hal 1. Pipa Terpadu

ini disebabkan menurunnya kegiatan pemanduan Realisasi sebesar 10.659.135 ton dibanding anggaran
di pelabuhan umum cabang Belawan, Dumai, sebesar 9.308.411 ton melampaui target, hal ini
Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Lhokseumawe, disebabkan meningkatnya volume ekspor minyak
Pekanbaru, Sei Pakning, Tembilahan dan Malahayati sawit Indonesia seiring dengan membaiknya harga
seiring dengan menurunnya arus barang di dermaga minyak sawit dan meningkatnya permintaan negara
umum. 
 pembeli seperti China dan India. 

c. Penundaan 
 2. Curah Kering

Realisasi sebesar 14.430 jam dibanding anggaran Realisasi sebesar 1.092.095 ton dibanding anggaran
sebesar 16.498 jam tidak mencapai target, hal ini sebesar 1.208.946 ton tidak mencapai target, hal ini
disebabkan karena menurunnya jasa tunda seiring disebabkan menurunnya b/m komoditi bungkil dan
dengan menurunnya jasa pemanduan. pupuk melalui pelabuhan Belawan dan Dumai. 


PELAYANAN BARANG PELAYANAN TERMINAL

a. Dermaga 
 a. Stevedoring
Realisasi sebesar 12.721.304 ton dibanding anggaran Realisasi sebesar 1.839.264 ton/m3 dibanding anggaran
sebesar 19.999.077 ton tidak mencapai target, hal ini sebesar 2.082.195 ton/m3 tidak mencapai target, hal ini
disebabkan oleh: disebabkan belum terlaksananya kegiatan trucking PKE
1. Di cabang Dumai, beralihnya sebagian kegiatan dari gudang pemilik ke dalam pelabuhan oleh UBM milik
ekspor CPO dari pelabuhan Dumai ke TUKS KID di cabang Dumai, menurunnya arus barang terutama
Pelintung dan Lubuk Gaung, menurunnya kegiatan CPO dan pupuk bag serta semen bag di Dumai sehingga
bongkar/muat bungkil, cangkang, BBM dan caustic berdampak pada penurunan aktivitas stevedoring dan
soda, minyak RDP dan pupuk, pasir kwarsa, beras, penyewaan alat, pemasukan material projek milik
pupuk bag dan BBM, pupuk bag, semen bag dan PT PLN di Lhokseumawe tertunda dikarenakan belum
semen curah. 
 selesainya proses lelang penunjukan Vendor dan b/m
2. Di cabang Belawan, menurunnya kegiatan bongkar/ material projek on shore PT Medco di Aceh Timur
muat BBM, biji sawit, bungkil, gula tetes, karet, diundur hingga Triwulan IV 2016.
jagung, makanan ternak, plywood/kayu lapis, bahan b. Cargodoring
bangunan, bahan industry, bahan kimia, baja dan Realisasi sebesar 956.444 ton/m3 dibanding anggaran
material dari besi, mesin dan semen bag, pupuk sebesar 1.464.352 ton/m3 tidak mencapai target, hal ini
bag dan sayur. 
 disebabkan seiring dengan tidak tercapainya kegiatan
3. Menurunnya kegiatan bongkar semen di cabang produksi stevedoring.
Pekanbaru. 

4. Menurunnya kegiatan bongkar/muat beras, pupuk
bag dan alat-alat proyek di cabang Lhokseumawe. 

b. Gudang Penumpukan 

Realisasi sebesar 1.020.755 ton/hari dibanding
anggaran sebesar 761.929 ton/hari melampaui target,

98
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PELAYANAN TERMINAL PETIKEMAS RUPA-RUPA USAHA

Realisasi sebesar 791.063 box dibanding anggaran sebesar Realisasi sebesar 13.256.560 lembar dibanding anggaran
720.023 box melampaui target, hal ini disebabkan perubahan sebesar 13.686.142 lembar tidak mencapai target, hal ini
trend kemasan general cargo menjadi petikemas. disebabkan menurunnya pas pelabuhan di Belawan, Dumai,
Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Lhokseumawe,
PENGUSAHAAN TBAL Pekanbaru, Sibolga, Gunung Sitoli, Malahayati dan Tanjung
Balai Asahan.
a. Tanah
Realisasi sebesar 1.506.451 m2 dibanding anggaran KERJA SAMA MITRA USAHA
sebesar 1.483.778 m2 melampaui target, hal ini
disebabkan terealisasinya persewaan oleh PT Aceh a. Pemanduan
Makmur Bersama di Lhokseumawe untuk tanki CPO. Realisasi sebesar 693 gerakan dibanding anggaran
b. Air sebesar 776 gerakan tidak mencapai target, hal ini
Realisasi sebesar 30.666 ton dibanding anggaran disebabkan menurunnya kegiatan pemanduan di
sebesar 33.191 ton tidak mencapai target, hal ini PT Multi Nabati Asahan untuk komoditi minyak sawit
disebabkan menurunnya pemakaian produksi air untuk dan PT Inalum untuk komoditi Aluminium.
penduduk dan instansi yang ada di TPKDB dan Tanjung b. Penundaan
Balai Asahan. Realisasi sebesar 8.628 jam dibanding anggaran
c. Listrik sebesar 4.072 jam melampaui target, hal ini disebabkan
Realisasi sebesar 21.881.251 kwh dibanding anggaran tercapainya produksi jam penundaan kapal tunda milik
sebesar 27.602.740 kwh tidak mencapai target, hal mitra usaha di pelabuhan Belawan.
ini disebabkan menurunnya penggunaan listrik oleh c. Air Kapal
penduduk dan instansi yang ada di Belawan dan Dumai. Realisasi sebesar 249.031 ton dibanding anggaran
sebesar 351.335 ton tidak mencapai target, hal ini
TERSUS/TUKS disebabkan berhentinya kerja sama air milik PT Metito
di Dumai.
a. Dermaga
Realisasi sebesar 1.812.823 ton dibanding anggaran UNIT USAHA
sebesar 6.855.648 ton tidak mencapai target, hal ini
disebabkan menurunnya kegiatan antar pulau bongkar a. Rumah Sakit Pelabuhan
di Belawan untuk komoditi semen curah (lafarge). Pelabuhan 
Realisasi sebesar 47.675 pasien dibanding
Menurunnya kegiatan ekspor, antar pulau muat dan anggaran sebesar 39.726 pasien melampaui target, hal
antar pulau bongkar di Dumai untuk komoditi crude ini disebabkan: 

oil dan minyak masak. Menurunnya kegiatan ekspor di 1. Meningkatnya kunjungan pasien masyarakat
Lhokseumawe untuk komoditi amoniak. Menurunnya dan pegawai yang menjadi anggota BPJS yang
kegiatan antar pulau muat untuk komoditi amoniak, berdomisili di daerah Belawan dan sekitarnya. 

pupuk bag dan sulfur. Menurunnya kegiatan antar pulau 2. Meningkatnya kunjungan pasien dari pensiunan
bongkar untuk komoditi BBM. Menurunnya kegiatan PNS, pensiunan pegawai, Askes dan Asabri. 

antar pulau bongkar di Pekanbaru untuk komoditi batu b. Usaha Galangan Kapal
kapur. Realisasi produksi slipway dan dry dock sebesar 551
b. Pemanduan hari dibanding anggaran sebesar 152 hari mencapai
Realisasi sebesar 32.226 gerakan dibanding anggaran target, hal ini disebabkan meningkatnya utilisasi dry
sebesar 27.580 gerakan melampaui target, hal ini dock dan slip way sehubungan ada beberapa pekerjaan
disebabkan meningkatnya kegiatan pemanduan kapal perawatan kapal milik PT Metralindo Jaya Mandiri dan
di Tersus/TUKS di Belawan untuk kapal yang membawa PT Aljano.
komoditi kayu log dan batu bara. Meningkatnya kegiatan
pemanduan di Pekanbaru untuk kapal yang membawa
komoditi Pulp. Meningkatnya kegiatan di Rengat untuk
kapal yang membawa komoditi cangkang dan batu
granit.

99
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

Uraian mengenai kinerja keuangan ini disusun berdasarkan Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini
Laporan Keuangan Perusahaan yang disajikan sesuai disajikan dalam empat bagian sebagai berikut:
dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku 1. Kinerja Posisi Keuangan

umum di Indonesia (PSAK) untuk tahun yang berakhir pada 2. Kinerja Laba/Rugi Komprehensif
tanggal 31 Desember 2016. Laporan keuangan tersebut 3. Kinerja Arus Kas

telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono & 4. Kinerja Rasio Keuangan
Rekan (Akuntan Publik: Heliantono, Ak., Cert. IFRS., CA.,
CPA. dengan opini bahwa laporan keuangan terlampir LAPORAN POSISI KEUANGAN
menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang material,
posisi keuangan konsolidasian PT Pelabuhan Indonesia Aset
I (Persero) dan entitas anak pada tanggal 31 Desember Realisasi aset pada tahun 2016 mencapai Rp7,30 triliun,
2016, serta kinerja keuangan konsolidasian, dan arus kas meningkat 32,95% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal Kontribusi Aset lancar mencapai 33,98% dari total aset.
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia. (Rp Miliar)

Uraian 2016 2015 2014


Bahasan kinerja keuangan Perusahaan, untuk tahun
Aset Lancar 2.481,34 1.766,67 1.478,31
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Aset Tidak Lancar 4.820,01 3.725,24 3.364,75
disampaikan dengan memperhatikan penjelasan pada
catatan Laporan Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal Total Aset 7.301,35 5.491,92 4.843,05

auditor tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan


dari Laporan tahunan ini.

100
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Aset Lancar: Realisasi dan Target Berikut ini rincian akun aset tidak lancar dalam tiga tahun
Posisi aset lancar Perusahaan pada tahun 2016 mencapai terakhir:
Rp2,48 triliun. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yang sebesar Rp1,77 triliun, mengalami peningkatan 40,45%. (Rp Miliar)
Kontribusi terbesar aset lancar berasal dari kas dan setara
Uraian 2016 2015 2014
kas yang mencapai 88,69% atau Rp2,20 triliun.
Penyertaan pada entitas
44,43 36,49 36,86
asosiasi
Pencapaian ini jauh di atas target yang telah ditetapkan
Penyertaan pada
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pengendalian bersama 900,76 530,01 272,40
tahun 2016 yang sebesar Rp587,05 miliar. Pencapaian entitas

ini disebabkan adanya penempatan kas pada investasi Properti investasi 8,85 10,22 10,17
jangka pendek melampaui target anggaran seiring dengan Aset tetap 3.750,63 3.073,38 2.909,51
realisasi pendapatan, belum terealisasinya pembayaran Aset tak berwujud 80,45 26,22 36,37
utang usaha, cash inflow cukup tinggi yang ditempatkan Biaya yang ditangguhkan - 16,34 41,57
pada instrumen deposito.
Aset tetap yang belum
23,93 25,88 49,78
dimanfaatkan
Berikut ini rincian akun aset lancar dalam tiga tahun Aset pajak tangguhan - 0,06 -
terakhir:
Aset lainnya 10,95 6,65 8,08
Jumlah Aset Tidak Lancar 4.820,00 3.725,24 3.364,75
(Rp Miliar)

Uraian 2016 2015 2014


Liabilitas
Kas dan setara kas 2.200,77 1.479,38 1.272,71
Pada tahun 2016, total kewajiban Perusahaan mencapai
Piutang usaha 125,32 155,88 85,50
Rp3,17 triliun, meningkat 62,02% dibandingkan tahun
Pendapatan yang masih 54,41 84,76 79,89 sebelumnya. Kontribusi kewajiban jangka pendek mencapai
harus diterima
50,38% dari total liabilitas Perusahaan.
Piutang lain-lain 66,09 11,87 18,24
Persediaan 20,12 21,25 17,30 Berikut ini rincian liabilitas Perusahaan dalam tiga tahun
Pajak dibayar di muka - 0,47 0,02 terakhir:
Aset lancar lainnya 14,64 13,09 4,64
Jumlah Aset Lancar 2.481,34 1.766,67 1.478,31 (Rp Miliar)

Uraian 2016 2015 2014


Liabilitas Jangka Pendek 1.511,59 1.114,46 727,17
Aset Tidak Lancar: Realisasi dan Target
Liabilitas Jangka Panjang 1.488,59 737,23 1.092,75
Posisi aset tidak lancar pada tahun 2016 mencapai Rp4,82
triliun. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang Jumlah 3.000,17 1.851,69 1.819,92

sebesar Rp3,73 triliun, mengalami peningkatan 29,39%.


Kontribusi terbesar aset tidak lancar berasal dari aset Liabilitas Jangka Pendek
tetap yang mencapai 77,81% atau Rp3.750,63 miliar. Posisi liabilitas jangka pendek Perusahaan pada tahun 2016
mencapai Rp1,51 triliun, lebih besar 35,63% dibandingkan
Kendati demikian, pencapaian ini dibawah target yang telah dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,11 triliun.
ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Kontribusi terbesar liabilitas jangka pendek berasal dari
(RKAP) tahun 2016 sebesar Rp6,16 triliun, hal ini disebabkan utang usaha, yaitu 71,14% atau Rp1,07 triliun dari total
belum selesainya beberapa program investasi dan tidak liabilitas jangka pendek.
terealisasinya investasi untuk pembentukan SPV Indonesia
Barat.

101
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

Jika dibandingkan dengan target RKAP, posisinya juga Berikut ini rincian posisi liabilitas Jangka Panjang
berada di atas atau melebihi yang sudah direncanakan. Hal Perusahaan dalam tiga tahun terakhir:
ini disebabkan oleh:
1. Belum terealisasinya pembayaran hutang usaha (Rp Miliar)
atau utang investasi sehubungan belum diterimanya
Uraian 2016 2015 2014
penagihan dari pihak ketiga.
Utang bank jangka panjang
2. Pembebanan biaya-biaya yang masih harus dibayar setelah dikurangi bagian
52,88 270,03 512,41
dan pembukuan hutang PPh Badan yang baru yang jatuh tempo dalam
satu tahun
diperhitungkan pada akhir tahun pembukuan.
Utang obligasi 995,77 - -

Berikut ini rincian liabilitas jangka pendek Perusahaan Pendapatan diterima di


236,96 261,35 226,69
muka jangka panjang
dalam tiga tahun terakhir:
Liabilitas pajak tangguhan 49,32 - 46,42

(Rp Miliar) Liabilitas Imbalan kerja 153,65 205,85 307,23


Jumlah 1.488,59 737,23 1.092,75
Uraian 2016 2015 2014
Utang usaha 1.075,33 369,08 259,18
Ekuitas
Utang lain-lain 112,87 58,56 32,43
Realisasi ekuitas Perusahaan pada tahun 2016 mencapai
Utang pajak 35,96 67,74 19,68 Rp4,30 triliun, tumbuh Rp660,96 miliar atau 18,16%
Biaya yang masih harus
209,00 301,65 156,29
dibandingkan realisasi ekuitas tahun sebelumnya yang
dibayar
sebesar Rp3,64 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan
Pendapatan diterima di peningkatan atas penggunaan saldo laba dan ekuitas
31,43 39,96 28,92
muka jangka pendek
yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk serta
Utang bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam 47,00 277,47 230,67
kepentingan non pengendali.
satu tahun
Jumlah 1.511,59 1.114,46 727,17 Berikut ini rincian posisi ekuitas Perusahaan dalam tiga
tahun terakhir:

Liabilitas Jangka Panjang (Rp Miliar)


Posisi liabilitas jangka panjang Perusahaan pada tahun 2016
Uraian 2016 2015 2014
mencapai Rp1,49 triliun, lebih besar 101,92% dibandingkan
Modal saham - nilai
dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp737,23 miliar. nominal
Rp1.000.000
Kontribusi terbesar liabilitas jangka panjang berasal dari per saham
Modal dasar -
1.800.000 saham
Modal 1.700,00 1.700,00 1.700,00
utang obligasi, yaitu 66,89% atau Rp995,77 miliar dari total ditempatkan dan disetor
liabilitas jangka panjang. penuh
dan 1.700.000 saham
pada 2016 dan 2015
Bantuan Pemerintah yang
Jika dibandingkan dengan target RKAP, posisinya berada
belum ditetapkan statusnya 538,81 538,81 538,81
di bawah atau tidak mencapai target dari yang sudah (BPYBDS)
direncanakan. Hal ini disebabkan oleh tidak terealisasinya Saldo Laba
penerimaan utang obligasi sebesar yang dianggarkan. Ditentukan penggunaannya 1.402,21 807,08 355,85
Belum ditentukan
733,60 700,40 550,96
penggunaannya
Pengukuran kembali
(114,90) (107,72) (122,65)
imbalan pasca kerja
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 4.259,72 3.638,58 3.022,97
Kepentingan non
41,47 1,65 0,17
pengendali
Jumlah Ekuitas 4.301,18 3.640,220 3.023,13

102
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

LAPORAN LABA/RUGI Pendapatan Usaha


Pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2016 mengalami
Laba Komprehensif Tahun Berjalan kenaikan sebesar 2,91% dibandingkan dengan tahun
Pada tahun 2016, Perusahaan berhasil membukukan laba sebelumnya, yaitu dari Rp2,34 triliun di tahun 2015 menjadi
komprehensif tahun berjalan Rp726,12 miliar, tumbuh Rp2,41 triliun.
1,51% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
sebesar Rp715,30 miliar. Peningkatan laba ini, terutama Kontribusi terbesar pendapatan Perusahaan berasal
didukung oleh kenaikan pendapatan. Pada saat bersamaan, dari pelayanan terminal peti kemas yang mencapai
Perusahaan juga berhasil menekan beban usaha. Rp1,04 triliun atau 43,12% dari total pendapatan usaha.
Dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp988,57
Berikut ini rincian kinerja laba/rugi Perusahaan dalam tiga miliar, mengalami peningkatan 5,08%.
tahun terakhir:
Kendati demikian, realisasi pendapatan usaha masih
(Rp Miliar) di bawah target anggaran yang telah ditetapkan, yaitu
sebesar Rp2,48 triliun. Hal ini antara lain disebabkan oleh:
Uraian 2016 2015 2014
1. Pendapatan pelayanan terminal peti kemas tidak
Pendapatan Usaha 2.408,90 2.340,72 2.095,52
tercapai target karena telah terjadi penurunan
Beban Usaha (1.349,41) (1.447,10) (1.405,90)
pendapatan pelayanan terminal peti kemas pada
Laba Usaha 1.059,49 893,62 689,62 aktivitas pelayanan buka/tutup palka. Sementara
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 995,85 846,27 678,98 pada aktivitas pelayanan lainnya justru mengalami
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 733,30 700,37 534,90 peningkatan meskipun tidak signifikan. 

Laba Tahun Berjalan yang 2. Pendapatan pelayanan kapal tidak mencapai target
dapat diatribusikan kepada: hal ini disebabkan adanya penurunan pada beberapa
Pemilik Entitas Induk 733,60 700,40 534,90 aktivitas layanan, khususnya pemanduan dan
Kepentingan Non penundaan di beberapa cabang seperti Dumai dan
(300,37) (0,029) (0,003)
Pengendali Belawan. 

Laba Komprehensif Tahun 3. Pendapatan pelayanan barang tidak tercapai target
726,12 715,30 536,44
Berjalan karena terjadi penurunan pendapatan pada pelayanan
Laba Komprehensif yang jasa dermaga, khususnya di Cabang Belawan, Sibolga
dapat diatribusikan kepada:
dan Kuala Tanjung. Selain itu, ada juga penurunan pada
Pemilik Entitas Induk 726,42 715,33 536,44 jasa pengusahaan gudang yang hanya mencapai 33,39%
Kepentingan Non
(0,30) (0,029) (0,003) dari anggaran yang ditetapkan. 
Penyebab lainnya
Pengendali
adalah terjadinya penurunan pendapatan juga terjadi
Laba per Saham Dasar pada aktivitas pelayanan pengusahaan lapangan di
427,304 420,784 481,493
(dalam satuan penuh)
Belawan dan Dumai. 

4. Pendapatan pelayanan Unit Bongkar Muat (UBM) tidak
Pada tahun 2016, realisasi laba usaha Perusahaan mencapai sesuai target, karena penurunan pendapatan cukup
Rp1,06 triliun, lebih tinggi 18,56% dibandingkan dengan signifikan terdapat pada aktivitas receiving/delivery
tahun sebelumnya yang mencapai Rp893,62 miliar. Rincian di Lhokseumawe, bongkar muat barang per 
paket
penjelasan laba-rugi Perusahaan adalah sebagai berikut: di Tanjung Pinang, serta penyewaan alat di Belawan,
Lhokseumawe dan Sibolga.
5. Pendapatan kerja sama mitra usaha juga tidak mencapai
target, karena terjadi penurunan pada aktivitas
pelayanan pemanduan dan penundaan, seperti terjadi
di Belawan dan Tanjung Balai Karimun.

103
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

Berikut ini rincian pendapatan usaha Perusahaan dalam ketentuan di dalam PSAK terkait aktiva tidak berwujud
tiga tahun terakhir: berupa jasa konsultan seharusnya dibebankan sebagai
biaya yang sebelumnya dibukukan sebagai aset.
(Rp Miliar)
Berikut ini rincian beban usaha Perusahaan dalam tiga
Uraian 2016 2015 2014
tahun terakhir:
Pelayanan Terminal Peti 1.038,75 988,57 905,62
Kemas
Pelayanan Kapal 305,81 332,26 303,53 (Rp Miliar)

Pelayanan Barang 281,77 309,07 243,63 Uraian 2016 2015 2014


Pelayanan Khusus/DUKS 302,52 250,42 247,90 Beban Pegawai (338,02) (324,74) (280,25)

Pendapatan Terminal 133,38 129,76 85,68 Beban Penyusutan dan (200,35) (272,89) (201,18)
Amortisasi
Pendapatan Sewa, Air, dan 112,77 103,17 86,99
Listrik Beban Bahan (146,15) (155,82) (196,20)

Pendapatan KSMU 80,29 87,06 98,72 Beban Sewa (278,43) (225,09) (188,07)

Pelayanan Unit Depo Peti 52,62 34,24 26,82 Beban Kerja sama Mitra (110,30) (114,61) (121,58)
Kemas Usaha

Pelayanan Rumah Sakit 22,29 19,91 26,31 Beban Umum (187,06) (168,32) (138,41)

Pelayanan Usaha Galangan 9,07 12,93 12,58 Beban Pemeliharaan (86,42) (78,12) (89,39)
Kapal
Beban Imbalan Pasca Kerja 57,58 (36,77) (124,52)
Pelayanan Pengusahaan 1,59 1,70 1,56
Beban Administrasi Kantor (32,89) (31,50) (34,29)
Alat
Beban Asuransi (31,38) (41,48) (33,02)
Lain-lain 68,03 71,64 56,20
Laba Penyertaan 2,34 2,23 (1,01)
Jumlah 2.408,90 2.340,72 2.095,52
Jumlah (1.351,09) (1.447,10) (1.405,90)

Beban Usaha
Pada tahun 2016, Perusahaan berhasil mengefisienkan ARUS KAS
kinerja operasional, sehingga beban yang dikeluarkan oleh Posisi kas dan setara kas Perusahaan pada akhir tahun buku
Perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,64%. Jika 2016 tercatat sebesar Rp2,20 triliun. Dibandingkan dengan
pada tahun 2015 total beban usaha mencapai Rp1,45 triliun, awal tahun yang Rp1,48 triliun, telah terjadi peningkatan
maka di tahun 2016 menjadi Rp1,35 triliun. 48,77%.

Beban usaha terbesar dikontribusikan oleh beban pegawai Berikut ini rincian arus kas Perusahaan dalam tiga tahun
yang mencapai 25,02% atau Rp338,02 miliar dari total terakhir:
beban.
(Rp Miliar)
Dibandingkan dengan target yang sebesar Rp1,44 triliun,
Uraian 2016 2015 2014
realisasi beban usaha Perusahaan tidak melampaui target.
Arus Kas dari Aktivitas
Penyebabnya, antara lain: 1.547,09 1.138,04 909,66
Operasi
1. Beban pegawai walaupun ada kenaikan dibandingkan
Arus Kas dari Aktivitas
(1.238,72) (591.20) (180,70)
tahun sebelumnya, namun masih di bawah target Investasi
anggaran yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena Arus Kas dari Aktivitas
413,02 (340,17) (553,01)
beberapa pegawai telah menjalani masa pensiun serta Pendanaan
belum terealisasi rencana rekrutmen pegawai. Kenaikan (Penurunan)
721,38 206,67 175,94
2. Beban penyusutan dan amortisasi tidak melampaui Bersih Kas dan Setara Kas

target, karena belum terealisasinya investasi Saldo Awal Tahun Kas dan
1.479,38 1.272,71 1.096,77
Setara Kas
pengadaan alat. Selain itu, terdapat penurunan
beban amortisasi akibat adanya sebagian biaya telah Saldo Akhir Tahun Kas dan
2.200,77 1.479,38 1.272,71
Setara Kas
dibebankan sekaligus di tahun 2015 sehubungan

104
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kas dari Aktivitas Operasi Kas dari Aktivitas Pendanaan


Pada tahun 2016, kas bersih dari kegiatan operasional Pada tahun 2016, arus kas dari aktivitas pendanaan
Perusahaan mencapai Rp1,55 triliun. Dibandingkan dengan mencapai Rp413,02 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan
tahun 2015 yang sebesar Rp1,14 triliun, terjadi peningkatan dengan tahun sebelumnya yang sebesar (Rp340,17
35,94%. Kenaikan ini, antara lain disebabkan oleh miliar). Peningkatan tersebut, terutama didorong oleh
pertumbuhan penerimaan kas dari pelanggan, sementara hasil penerbitan obligasi yang mencapai Rp995,77 miliar,
beban kas yang dibayarkan kepada karyawan mengalami sementara tahun sebelumnya tidak ada penerbitan surat
penurunan. berharga tersebut.

Rincian arus kas dari aktivitas operasi dalam tiga tahun Rincian arus kas dari aktivitas pendanaan dalam tiga tahun
terakhir adalah sebagai berikut: terakhir adalah sebagai berikut:

(Rp Miliar) (Rp Miliar)

Uraian 2016 2015 2014 Uraian 2016 2015 2014


Penerimaan kas dari Pembayaran utang bank (447,61) (195,59) (296,51)
2.429,66 2.334,65 2.146,47
pelanggan
Beban keuangan (69,98) (46,37) (60,88)
Penerimaan kas lain-lain 44,06 27,63 -
Penambahan modal disetor
Pembayaran kas ke pada entitas anak – non 40,16 1,51 0,17
pemasok, karyawan dan (687,94) (1.068,20) (1.110,75) pengendali
lainnya
Penerbitan obligasi 995,77 - -
Pembayaran pajak
(238,69) (156,04) (126,06) Pembayaran atas
penghasilan
pembagian sado laba, (105,33) - (195,70)
Kas bersih dari aktivitas Dividen, dan lainnya
1.547,09 1.138,04 909,66
operasi
Kas bersih diperoleh dari/
(digunakan untuk) aktivitas 413,02 (340,17) (553,01)
pendanaan
Kas dari Aktivitas Investasi
Kas bersih yang digunakan Perusahaan dari kegiatan
investasi pada tahun 2016 mencapai Rp1,24 triliun, naik INVESTASI BARANG MODAL
109,53% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp591,2
miliar. Kenaikan tersebut, antara lain berasal dari perolehan Sepanjang tahun 2016, Perusahaan telah merealisasikan
aset tetap dan investasi. total investasi sebesar Rp1,78 triliun. Investasi tersebut
terdiri dari investasi fisik dan non fisik, dengan proporsi
Rincian arus kas dari aktivitas investasi dalam tiga tahun investasi fisik lebih besar.
terakhir adalah sebagai berikut:
Dari total investasi tersebut, di antaranya adalah investasi
(Rp Miliar) barang modal. Rinciannya seperti pada tabel di bawah ini:
Uraian 2016 2015 2014
(Rp Miliar)
Perolehan investasi (376,35) (255,00) (95,70)
Penerimaan bunga 81,68 57,16 40,75
Jenis Investasi Biaya
Bangunan fasilitas pelabuhan 363,04
Perolehan aset tetap dan
(948,21) (363,98) (95,45)
properti investasi Kapal 44,96
Penjualan aset tetap 4,16 0,33 - Alat-alat fasilitas pelabuhan 284,15
Pembayaran beban Jalan dan bangunan 185,28
- (29,71) (30,28)
ditanggungkan
Kendaraan 3,42
Kas bersih digunakan untuk
(1.238,72) (591,20) (180,70)
aktivitas investasi

105
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

KINERJA ANAK PERUSAHAAN PT Prima Terminal Petikemas


Kepemilikan Perusahaan: 70%
PT Prima Indonesia Logistik Bidang Usaha: Jasa pelayanan terminal petikemas
Kepemilikan Perusahaan: 99% internasional untuk mengakomodasi pertumbuhan trafik
Bidang Usaha: Pelayanan jasa depo peti kemas dan jasa dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.
logistik lainnya dengan pelayanan prima. Didirikan: 2013
Didirikan: 2014
Kinerja Usaha
Kinerja Usaha (Rp Juta)
(Rp Juta) Keterangan Nilai
Keterangan Nilai Pendapatan Operasi 0
Pendapatan Operasi 47.073,17 Beban Operasi 13.357,90
Beban Operasi 27.780,01 Laba/(Rugi) Operasi 13.357,90
Laba/(Rugi) Operasi 19.293,17 Pendapatan Diluar Usaha 9.900,41
Pendapatan Diluar Usaha 1.708,71 Biaya Diluar Usaha 15,89
Biaya Diluar Usaha 74,20 Laba/(Rugi) Sebelum Pajak (3.473,38)
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak 17.510,25 Total Pajak (3.473,38)
Total Pajak 3.567,53 Laba/(Rugi) Setelah Pajak (588,70)
Laba/(Rugi) Setelah Pajak 13.942,72 Bagian laba yang menjadi hak perusahaan
(412,019)
(70%)
Bagian laba yang menjadi hak perusahaan
13.381,40
(99%) CATATAN:
Dalam pencatatan Laba/Rugi anak perusahaan digunakan Metode
Equity di mana laba maupun rugi anak perusahaan menjadi
penambah/pengurang penyertaan Modal.

106
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT Prima Multi Terminal PT Prima Pengembangan Kawasan


Kepemilikan Perusahaan: 55% Kepemilikan Perusahaan: 90%
Bidang Usaha: Jasa pelayanan Terminal Multi Purpose Bidang Usaha: Penyewaan dan pengelolaan kawasan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Terminal Kuala industri.
Tanjung. Didirikan: 2015
Didirikan: 2014
Kinerja Usaha
Kinerja Usaha (Rp Juta)
(Rp Juta) Keterangan Nilai
Keterangan Nilai Pendapatan Operasi 0
Pendapatan Operasi 1.414,12 Beban Operasi 6.126,18
Beban Operasi 22.307,11 Laba/(Rugi) Operasi (6.126,18)
Laba/(Rugi) Operasi (22.037,11) Pendapatan Diluar Usaha 334,62
Pendapatan Diluar Usaha 26.627,53 Biaya Diluar Usaha 85,06
Biaya Diluar Usaha 5.147,31 Laba/(Rugi) Sebelum Pajak (5.871,62)
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak 587,23 Total Pajak 1,516,11
Total Pajak (6.775,88) Laba/(Rugi) Tahun Berjalan (4.355,51)
Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 6.927,56 Bagian laba yang menjadi hak perusahaan
(3.919,96)
(90%)
Bagian laba yang menjadi hak perusahaan
3.810,16
(55%)
CATATAN:
Dalam pencatatan Laba/Rugi anak perusahaan digunakan Metode PT Prima Husada Cipta Medan
Equity dimana laba maupun rugi anak perusahaan menjadi Kepemilikan Perusahaan: 99%
penambah/pengurang penyertaan Modal.
Bidang Usaha: Kesehatan, rumah sakit, klinik dan poliklinik,
balai pengobatan serta usaha terkait.
PT Terminal Petikemas Indonesia Didirikan: 2016
Kepemilikan Perusahaan: 25%
Bidang Usaha: Penyediaan dan pengembangan fasilitas Kinerja Usaha
pelabuhan. (Rp Juta)
Didirikan: 2013 Keterangan Nilai
Pendapatan Operasi 0
Kinerja Usaha
Beban Operasi 0
(Rp Juta)
Laba/(Rugi) Operasi 0
Keterangan Nilai
Pendapatan Diluar Usaha 1.65
Pendapatan Operasi 0
Biaya Diluar Usaha 0.36
Beban Operasi 11.154,16
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak 1.30
Laba/(Rugi) Operasi (11.154,16)
Total Pajak 0
Pendapatan Diluar Usaha 8.619,97
Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 1.30
Biaya Diluar Usaha 10,13
Bagian laba yang menjadi hak perusahaan
1.28
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak (2.544,31) (99%)
Total Pajak 0
Laba/(Rugi) Setelah Pajak (2.544,31)
Bagian laba yang menjadi hak perusahaan
(636,08)
(25%)
CATATAN:
Dalam pencatatan Laba/Rugi anak perusahaan digunakan Metode
Equity dimana laba maupun rugi anak perusahaan menjadi
penambah/pengurang penyertaan Modal.

107
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

TARGET, REALISASI DAN PROYEKSI

Target dan Realisasi 2016


Awal tahun buku 2016, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menetapkan target yang ingin dicapai, khususnya terkait
dengan indikator keuangan. Pada umumnya, realisasi telah dicapai oleh manajemen melampaui target yang telah ditetapkan.
Di bawah ini adalah rinciannya:

(Rp Juta)

Target RKAP Tahun Realisasi Tahun


No Uraian Pencapaian (%)
2016 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN
1 Aset 6.745.475 7.301.351 108,24
a. Aset Lancar 587.052 2.481.343 422,68
b. Aset Tidak Lancar 6.158.423 4.820.008 78,28
2 Liabilitas 2.628.401 3.000.176 114,14
a. Liabilitas Jangka Pendek 545.718 1.511.587 276,99
b. Liabilitas Jangka Panjang 2.082.683 1.488.589 71,47
3 Ekuitas 4.117.073 4.301.176 104,47
4 Total Liabilitas dan Ekuitas 6.745.475 7.301.351 108,24
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
1 Pendapatan Usaha 2.477.134 2.408.900 97,25
2 Laba Sebelum Pajak 892.011 995.846 111,64
3 Laba Tahun Berjalan 655.050 733.602 111,99
4 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 655.050 726.117 110,85
ARUS KAS
1 Penerimaan Kas 10.367.993 13.265.011 127,94
2 Pengeluaran Kas 10.862.869 12.543.626 115,47
3 Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Dan Setara Kas (494.876) 721.385 (145,77)
4 Saldo Awal Kas Dan Setara Kas 819.523 1.479.384 180,52
5 Saldo Akhir Kas Dan Setara Kas 324.647 2.200.770 677,90

Proyeksi Kinerja Tahun 2017


Asumsi-asumsi yang digunakan Perusahaan dalam
Asumsi RKAP 2017
penyusunan RKAP tahun 2017, meliputi asumsi eksternal
dan asumsi internal yang bersumber dari Nota Keuangan II INTERNAL

dan RAPBN 2017 adalah sebagai berikut: 1. Kunjungan Kapal


• Call 65.554

Asumsi RKAP 2017 • GT 160.834.715

I EKSTERNAL 2. Bongkar Muat (Ton) 40.953.730

1. Pertumbuhan Ekonomi 5,30% 3. Bongkar Muat Peti Kemas

2. Inflasi 4,00% • Box 1.043.307

3. Nilai Tukar Rp13.300 • Teus 1.319.533

4. Suku Bunga SPN 5,30% 4. Naik/Turun Penumpang (Org) 5.962.385

108
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Dengan asumsi tersebut serta memperhatikan kinerja sebelumnya dan potensi yang ada pada tahun 2017. Perseroan
optimis peningkatan kinerja dapat terus terjadi. Selain pencapaian secara financial, diharapkan juga terjadi peningkatan dan
perubahan kinerja manajemen dalam rangka pencapaian performance excellence.

(Rp Miliar)

Realisasi Tahun Target RKAP Tahun


No Uraian
2016 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN
1 Aset 7.301,35 7.967,45
a. Aset Lancar 2.481,34 532,97
b. Aset Tidak Lancar 4.820,01 7.434,48
2 Liabilitas 3.000,18 3.116,86
a. Liabilitas Jangka Pendek 1.511,59 459,49
b. Liabilitas Jangka Panjang 1.488,59 2.657,37
3 Ekuitas 4.301,17 4.850,59
4 Total Liabilitas dan Ekuitas 7.301,35 7.967,45
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
1 Pendapatan Usaha 2.408,90 2.756,90
2 Laba Sebelum Pajak 995,85 986,15
3 Laba Tahun Berjalan 733,60 718,16
4 Pendapatan Komprehensif Lain 7,19 -
5 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 726,12 719,00
ARUS KAS
1 Penerimaan Kas 13.265,01 9.755,50
2 Pengeluaran Kas 12.543,63 10.126,83
3 Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Dan Setara Kas 721,38 (371,33)
4 Saldo Awal Kas Dan Setara Kas 1.479,38 662,36
5 Saldo Akhir Kas Dan Setara Kas 2.200,77 291,03

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG Total Dividen 2016


TERJADI SETELAH TANGGAL PELAPORAN Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
AKUNTAN sebagaimana tertuang dalam Risalah RUPS No. 02 tanggal
Tahun 2016, tidak terdapat informasi atau fakta material 19 Mei 2016, maka penggunaan laba bersih Perseroan tahun
atas kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan buku 2015 ditetapkan sebagai berikut:
termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di • Dividen sebesar 15% atau Rp105.275.000.000
masa mendatang. • Cadangan sebesar 85% atau Rp595.121.937.267

DIVIDEN

Kebijakan Dividen
Perseroan adalah badan usaha milik negara, yang 100%
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah RI. Penyetoran dividen
sepenuhnya menjadi hak pemerintah. Penentuan besarnya
dividen yang disetorkan kepada Pemegang Saham
berdasarkan keputusan Kementerian BUMN selaku RUPS
dan kuasa pemegang saham.

109
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

Berikut ini rincian dalam dua tahun buku terakhir:

Uraian 2016 2015


Total Dividen Rp105.275.000.000,- Rp87.990.751.265,-
Jumlah Dividen Kas Per Saham 61.926 51.759
Payout Rasio 15% 15%
Tanggal Pengumuman Pembayaran 19 Mei 2016 13 Mei 2015
Tanggal Realisasi Pembayaran 17 Juni 2016 9 Juni 2015

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN (ESOP/


MSOP)
Hingga laporan tahunan ini dibuat, seluruh saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dikuasai oleh Pemerintah RI. Dengan
demikian, Perseroan tidak menjalankan program kepemilikan saham oleh manajemen maupun karyawan.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM


Perseroan selalu merencanakan dengan seksama setiap melakukan aksi korporasi penerbitan surat utang. Selain nilainya
sudah ditentukan sejak awal, begitu juga dengan pemanfaatannya. Berikut ini adalah rinciannya:

Jenis Penawaran Umum Efek bersifat utang


Tanggal Efektif 10 Juni 2016
Realisasi Hasil Penawaran Umum Rp1.000.000.000.000
Biaya Penawaran Umum 900.000.000
Hasil Bersih 999.100.000.000
Rencana Penggunaan Dana 1. Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur: Rp540.000.000.000
2. Pengadaan Peralatan: Rp420.000.000.000
3. Bina Usaha: Rp3.000.000.000
4. Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi: Rp37.000.000.000
Ralisasi Penggunaan Dana 1. Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur: Rp56.670.575.950
2. Pengadaan Peralatan: Rp10.280.000.000
3. Bina Usaha: -
4. Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi: -
Sisa Dana Penawaran Umum Rp932.149.424.050

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN


TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena entitas di bawah pengendalian yang sama (Pemerintah) dan/
atau kepengurusan dalam kegiatan usahanya, Kebijakan dan syarat transaksi telah disepakati bersama secara wajar telah
dilakukan pada semua transaksi dengan pihak berelasi.

Perseroan tidak memberikan perlakuan khusus dalam bertransaksi dengan pihak berelasi. Seluruh transaksi Perseroan
termasuk dengan pihak berelasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rinciannya adalah sebagai berikut:

110
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Transaksi Afiliasi pada PT Prima Indonesia Transaksi Afiliasi pada PT Prima Terminal
Logistik Petikemas
Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan pada Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan pada
PT Prima Indonesia Logistik berupa penyertaan saham. Nilai PT Prima Terminal Petikemas berupa penyertaan saham.
saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Indonesia Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima
Logistik adalah sebesar Rp67.320.000.000 di tahun 2016 Terminal Petikemas adalah sebesar Rp336.501.000.000
dan 2015 atau sebesar 99%, sedangkan 1% lainnya dimiliki dan Rp259.000.000.000 pada tahun 2016 dan 2015 atau
oleh Koperasi Karyawan Pelabuhan Unit Usaha Terminal sebesar 70%, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Wijaya
Peti Kemas Kotamadya Medan (KOPKARPEL UTPK). Karya sebesar 15% dan PT HUtama Karya sebesar 15%
dengan tujuan pengendalian bersama.
Perusahaan bergerak dalam bidang penyediaan pelayanan
jasa depo peti kemas dan jasa logistik lainnya dengan Perusahaan bergerak dalam bidang penyediaan jasa
pelayanan prima. pelayanan terminal petikemas intemasional.

Transaksi Afiliasi pada PT Prima Husada Transaksi Afiliasi pada PT Prima Multi
Cipta Medan Terminal
Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan pada Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan pada
PT Prima Husada Cipta Medan berupa penyertaan saham. PT Prima Multi Terminal berupa penyertaan saham.
Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Husada Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima
Cipta Medan adalah sebesar Rp10.890.000.000 di tahun Multi Terminal adalah sebesar Rp559.548.000.000 dan
2016 atau sebesar 99%, sedangkan 1% lainnya dimiliki oleh Rp269.698.000.000 tahun 2016 dan 2015 atau sebesar
Koperasi Karyawan Pelabuhan Unit Usaha Terminal Peti 55%. Sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Pembagunan
Kemas Kotamadya Medan (KOPKARPEL UTPK). Perumahan (Persero) Tbk sebesar 30% dan PT Wakita Karya
(Persero) Tbk sebesar 15% dengan tujuan pengendalian
Perusahaan melakukan usaha di bidang pelayanan jasa bersama.
kesehatan: rumah sakit, klinik, poliklinik, balai pengobatan,
serta usaha terkait. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyediaan jasa
pelayanan Terminal Mufti Purpose untuk memenuhi
Transaksi Afiliasi pada kebutuhan pelanggan di Terminal Kuala Tanjung dalam
PT Prima Pengembangan Kawasan rangka menyukseskan Program MP3EI Sei Mangke dan
Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan pada tuntutan pasar atas keberadaan Terminal Curah Cam/
PT Prima Pengembangan Kawasan berupa penyertaan Terminal Multi Purpose yang terbuka untuk umum.
saham. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada
PT Prima Pengembangan Kawasan adalah sebesar Transaksi Afiliasi pada PT Terminal
Rp369.000.000.000 dan Rp9.000.000. 000 di tahun 2016 Petikemas Indonesia
dan 2015 atau sebesar 90%. Sedangkan 10% sisanya dimiliki Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan pada
oleh PT Prima Multi Terminal. PT Terminal Petikemas Indonesia berupa penyertaan
saham. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada
PT Prima Pengembangan Kawasan memulai kegiatan PT Terminal Petikemas Indonesia adalah sebesar
operasionalnya pada tahun 2015. Perusahaan bergerak Rp37.500.000.000 atau sebesar 25%. Perusahaan bergerak
dalam bidang penyediaan jasa dengan melakukan dalam bidang pengusahaan di pelabuhan.
kegiatan usaha utama antara Iain: Jasa penyewaan dan
pengelolaan kawasan industri, meliputi pengelolaan dan
penyewaan, pemeliharaan, perawatan serta penyediaan
fasilitas penunjang lainnya, seperti pabrik, gudang dan
kegiatan terkait; Jasa pembangunan dan pengelolaan
kawasan industri; Konsultasi bidang manajemen operasi
dan pemeliharaan kawasan industri beserta sarana dan
prasarana fisik infrastruktur wilayah.

111
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

Transaksi lainnya adalah:

Penjualan
2016 2015
PT Pertamina 137.433.030.491 96.410.381.270
PT Sarana Argo Nusantara 10.210.564.670 15.549.361
PT Arun NGL 7.397.890.112 14.990.296.681
PT Pupuk Sriwijaya Palembang 6.358.366.513 425.738.020
PT Semen Padang 5.854.585.889 1.447.507.565
PT Pelayaran Nasional Indonesia 5.416.961.151 7.727.580.653
PT Bahtera Adiguna 2.544.977.595 4.050.772.619
PT Banda Graha Reksa 1.680.042.820 -
PT Perkebunan Nusantara III 1.438.886.862 -
PT ASDP 485.937.395 315.279.831
PT Telekomunikasi Seluler Tbk. 374.794.439 1.020.121.398
PT Perkebunan Nusantara IV 329.133.168 320.353.166
PT Sarana Bandar Nasional 232.421.347 1.033.299.085
PT Pupuk Iskandar Muda 231.012.333 648.424.847
PT Jasa Prima Logistik Bulog 180.930.180 -
PT Waskita Karya 148.529.113 -
PT Adhi Karya 134.254.068 -
PT Wijaya Karya 128.309.816 -
PT Jakarta LLYOD 96.631.909 -
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 84.980.895 -
Balai Diklat Belawan 69.391.882 -
PT Varuna Tirta Prakarsa 41.319.311 -
PT Lafarge Cement Indonesia - 11.170.279.936
PT Adhiguna Putra - 674.513.658
PT Pengerukan Indonesia - 14.614.667
Jumlah Penjualan 180.872.951.959 140.264.712.757
Presentase terhadap Jumlah Penjualan 7,51% 5,99%

Saldo pada pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2016 2015
Bank
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 156.193.367.961 91.481.124.232
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 54.912.903.732 46.555.012.983
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 243.791.247.404 1.451.466.829
454.897.519.097 139.487.604.044

112
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

2016 2015
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 698.669.450 27.214.247.792
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.872.115.539 13.739.353.027
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 132.194.924 274.346.685
3.702.979.913 41.227.947.504
Sub Jumlah 458.600.499.010 41.227.947.504

Deposito Berjangka
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 633.126.890.425 399.185.288.180
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 252.663.375.012 97.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 402.688.574.088 64.000.000.000
Bank Tabungan Negara 62.189.507.664 40.215.342.460
1.350.668.347.189 600.400.630.640
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 206.242.600.000 137.950.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 67.180.000.000 68.975.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 372.465.000.000
273.422.600.000 579.390.000.000
Sub Jumlah 1.624.090.947.189 1.179.790.630.640

Jumlah Bank dan Deposito Berjangka 2.082.691.446.199 1.360.506.182.188


Presentase terhadap Jumlah Aset 28,52% 24,77%

Piutang Usaha
2016 2015
Rupiah
PT Pertamina Trans Kontinental 11.218.473.988 11.052.102.225
PT Pertamina UPPDN I 3.705.638.499 -
PT Arun NGL 1.906.808.930 4.329.239.907
PT Pertamina (Persero) 1.775.166.671 3.931.270.935
PT Pelni (Persero) 617.259.681 1.131.721.995
PT Telekomunikasi Selular Tbk 349.510.406 1.105.505.603
Lain-lain (dengan saldo masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 2.354.286.821 7.385.736.571
Sub Jumlah 21.927.144.996 28.935.577.236
Dolar Amerika Serikat
PT Pelni (Persero) 911.201.707 1.008.036.517
Lain-lain (dengan saldo masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 289.200.782.575 1.132.064.189
Sub Jumlah 1.200.782.575 2.140.100.706

Jumlah Piutang Usaha 23.127.927.571 31.075.677.942


Presentase terhadap Jumlah Aset 0,32% 0,57%

113
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

Piutang Lain-lain
2016 2015
PT Prima Multi Terminal 40.000.000.000 3.175.038.425
Havenbedrijf Rotterdam N.V. 20.347.553.951 -
PT Pengerukan Indonesia (Persero) 4.550.000.000 4.550.000.000
Lain-lain (dengan saldo masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 399.262.718 1.410.883.429
Jumlah Piutang Lain-lain 65.296.816.669 9.135.921.854
Persentase terhadap Jumlah Aset 0,89% 0,17%

Utang Usaha
2016 2015
Rupiah
PT Wijaya Karya (Persero) 176.873.193.014 34.537.369.050
PT Hutama Karya (Persero) 91.430.336.409 12.117.273.500
PT Brantas Abipraya (Persero) 66.209.897.652 28.580.281.500
PT Nindya Karya (Persero) 30.560.811.595 -
Perusahaan Galangan Kapal 28.099.110.030 7.463.159.660
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 20.822.478.567 -
PT Prima Indonesia Logistik 19.733.476.316 -
PT Virama Karya (Persero) 8.730.375.500 -
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 7.281.447.301 1.416.957.888
PT Surveyor Indonesia (Persero) 3.447.901.956 -
PT Danareksa Sekuritas 2.119.000.000 -
PT Sucofindo (Persero) 1.745.165.907 2.771.275.300
PT Arkananta Indonesia - 4.248.805.350
Lain-lain (dengan saldo masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 1.686.280.000 433.028.819
458.739.474.247 91.568.151.067
Dolar Amerika Serikat
PT Sucofindo (Persero) 294.323.574 302.187.614
Sub Jumlah 459.033.797.821 91.870.338.681

Utang Kerja sama Mitra Usaha


Rupiah
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 1.837.367.281 -
Lain-lain (dengan saldo masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 304.158.906 456.200.713
Sub Jumlah 2.141.526.187 456.200.713

Jumlah Utang Usaha 461.175.324.008 92.326.539.394


Persentase terhadp Jumlah Liabilitas 15,37% 4,99%

114
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Utang Lain-lain
2016 2015
PT Prima Terminal Petikemas 77.501.000.000 -
Jumlah Utang Lain-Lain 77.501.000.000 -
Persentase terhadap Jumlah Liabilitas 2,58% 0,00%

Utang Bank
2016 2015
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 72.583.056.564 92.583.056.564
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 48.450.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 27.299.959.981 49.299.959.981
99.883.016.545 190.333.016.545
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 357.162.206.500
Jumlah Utang Bank 99.883.016.545 547.495.223.045
Persentase terhadap Jumlah Liabilitas 3,33% 29,57%

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihakpihak yang Berelasi Hubungan Sifat Transaksi


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Bank, Deposito berjangka, Utang bank,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Bank, Deposito berjangka, Utang bank,
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Bank, deposito berjangka, utang berjangka
PT Bank Tabungan Negara Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Deposito berjangka
PT Pertamina Trans Kontinental Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang usaha, Pendapatan
PT Arun NGL Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang usaha, pendapatan
PT Pertamina (Persro) Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang usaha, Utang usaha, Pendapatan
PT Pelni (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang usaha, Pendapatan
PT Telekomunikasi Selular Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang usaha, Pendapatan
PT Pengerukan Indonesia (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang usaha, Piutang lain-lain, Utang
usaha
PT Prima Multi Terminal Ventura bersama perusahaan Piutang lain-lain
PT WIjaya Karya (Persro) Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Utang usaha
PT Brantas Abipraya (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Utang usaha
PT Hutama Karya Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang lain-lain, Utang usaha
Perusahaan Galangan Kapal Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Utang usaha
PT Arkindo Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Utang usaha
PT Sucofindo (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Utang usaha
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah Indonesia Piutang usaha, Pendapatan
PT Prima Terminal Petikemas Ventura bersama perusahaan Piutang lain-lain, Utang lain-lain

115
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tinjauan Keuangan

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Kondisi perekonomian negara maju akan terdorong oleh
YANG DITERAPKAN PERUSAHAAN ekspansi perekonomian Amerika Serikat, namun masih
Di tahun 2016, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi terkendala oleh pelemahan ekonomi kawasan Eropa yang
yang diterapkan oleh Perseroan. Dengan demikian Laporan akan mengalami dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Tahunan 2016 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak Modernisasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan
menyajikan informasi terkait penerapan perubahan masih berlanjut namun akan diimbangi oleh pertumbuhan
kebijakan akuntansi oleh Perseroan, seperti alasan dan ekonomi India yang meningkat pesat. Inisiasi kerja sama
dampaknya terhadap laporan keuangan. regional, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga akan
memberikan dampak positif bagi perekonomian negara-
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN negara di kawasan Asia Tenggara.
Dalam menyusun prospek usaha Perseroan untuk tahun
buku 2017, manajemen telah mempertimbangkan faktor Tahun 2017 adalah tahun konsolidasi fiskal, baik dari
internal dan eksternal. Untuk faktor eksternal, manajemen sisi pendapatan negara, belanja negara, maupun sisi
terutama berpatokan pada asumsi makro ekonomi yang pembiayaan anggaran berdasarkan Nota Keuangan dan
telah ditetapkan oleh pemerintah. APBN Tahun 2017. Pemerintah masih tetap fokus pada
pembangunan infrastruktur di bidang belanja negara.
Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Sementara itu, di bidang pembiayaan anggaran, dilakukan
(APBN) 2017, pemerintah menargetkan pertumbuhan penghematan pada pembiayaan investasi dengan fokus
ekonomi sebesar 5,1%. Sedangkan laju inflasi sebesar 4,0%, pada kemandirian BUMN dan infrastruktur dengan mencari
nilai tukar rupiah Rp13.300 per dolar Amerika, serta tingkat sumber pembiayaan yang murah.
suku bunga SPN 3 bulan rata-rata 5,3% per tahun.
Dengan mempertimbangkan situasi ini, Perseroan telah
Sementara itu, meskipun masih diwarnai ketidakpastian, menetapkan target kinerja yang lebih tinggi dibandingkan
perkembangan perekonomian global di tahun 2017 tahun 2016. Selain kondisi eksternal yang mendukung,
diperkirakan mengalami perbaikan dibandingkan tahun faktor internal berupa pengalaman dan perkembangan
2016. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan volume perdagangan bisnis Perseroan merupakan indikasi yang akan mendukung
dunia dan peningkatan harga komoditas. pencapaian tahun 2017.

116
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN Assessment yang dilakukan:


Salah satu tujuan arah kebijakan pemerintah di tahun 2017 1. Meninjau ulang dan mengusulkan besaran dan lamanya
adalah peningkatan ekspor non migas barang dan jasa yang waktu konsesi
bernilai tambah lebih tinggi dengan produk yang lebih 2. Melakukan optimalisasi sumber daya yang ada
bervariasi menuntut dukungan infrastruktur sehingga 3. Melakukan program efisiensi (cost reduction Program)
mampu menurunkan biaya logistik dan memperbaiki daya 4. Membentuk Anak Perusahaan
saing investasi.
Asumsi Dasar Kelangsungan Usaha
Demi menjaga kelangsungan usaha dan mendukung Kekuatan
kebijakan pemerintah, Perseroan melakukan • Visi yang jelas dari tingkat perusahaan
pengembangan usaha yang dikelompokkan dalam bisnis • Tim manajemen pelabuhan yang cukup berpengalaman
Marine Service, Terminal Operator, Port Developer, Bisnis • Menjadi pemain tunggal di Sumatra Utara dan Aceh
Logistik, dan Pendukung dengan uraian sebagai berikut: • Sebagian besar pelabuhan memiliki lokasi yang
1. Pengembangan bisnis marine melalui pemanduan Selat strategis
Malaka; • Pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam jangka
a. Kerja sama bisnis marine di Dumai menengah dan panjang di Sumatera
b. Pemanduan Selat Malaka • Penguasaan pasar yang kuat di pelabuhan penting
c. Jasa Pemanduan dan Penundaan di Tersus Lubuk seperti Belawan dan Dumai
Gaung • Batas yang tinggi di pelabuhan-pelabuhan utama
2. Terminal Operator disebabkan oleh kemampuan biaya yang kuat
a. Penataan dan pengembangan Terminal Curah
Kering Pelabuhan Dumai Peluang
b. Pengembangan terminal keperintisan Pelabuhan • Peraturan Presiden tahun 2012 membuka peluang
Malahayati pengembangan bisnis jasa logistik
c. Penataan dan pengembangan pelabuhan Sibolga • Penetapan Kuala Tanjung sebagai Hub Port bagian
3. Port Developer dengan pengembangan Pelabuhan barat dan pengembangan pelabuhan untuk mendukung
Kuala Tanjung sebagai Industrial Gateway Port toll laut.
a. Pengembangan Terminal Multi Purpose • Tersedianya teknologi infrastruktur & sistem informasi
b. Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung kepelabuhanan
c. Container Terminal Hub Port • Pertumbuhan ekonomi di sektor transportasi
d. Integrated Urban Area • Sumatera bagian Utara menjadi penghasil CPO
4. Bisnis Logistik terbesar di Indonesia
a. Handling dan trucking Bisnis di Dumai • Pelimpahan pemanduan Selat Malaka
b. Anak perusahaan pengantongan semen Belawan • Pembangunan pelabuhan memberikan dampak yang
5. Pendukung/Supporting, melalui pembentukan anak sangat baik kepada kemajuan dan perkembangan
perusahaan (Kawasan Industri dan Rumah Sakit). masyarakat dan daerah sekitarnya
• Meningkatnya jumlah pelanggan yang menggunakan
Hal-hal yang berpengaruh secara signifikan terhadap peti kemas
kelangsungan usaha antara lain: • Penetapan Rencana pembangunan jalan toll dan kereta
1. Beberapa peraturan Pemerintah mempengaruhi api koridor Sumatera
kegiatan operasional perusahaan seperti: • Terbukanya peluang untuk mengelola pelabuhan UPT
a. PP No. 11 tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas pemerintah
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
pada Kementerian Perhubungan
b. Perjanjian Konsesi
2. Perkembangan makro ekonomi (inflasi, suku bunga,
pertumbuhan ekonomi) dan kondisi perkenomian
global yang belum kondusif

117
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Pemasaran

Perdagangan ekspor dan impor di Indonesia yang melewati Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo I melayani transaksi
pelabuhan setiap tahun menunjukkan tren peningkatan. perdagangan ekspor dan impor. Sebanyak 7 pelabuhan
Volume kegiatan bongkar muat petikemas maupun bongkar yang dimiliki oleh Pelindo I melayani transaksi ekspor dan
muat minyak sawit mentah (CPO) juga selalu mencatatkan sebanyak 9 pelabuhan melayani transaksi impor. Dengan
kenaikan setiap tahunnya. Begitu pun dengan pengguna begitu, pangsa pasar Perseroan terdiri dari:
jasa transportasi laut juga terus bertambah karena kondisi 1. Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yang berkontribusi
kepulauan di Indonesia. Kondisi ini, memberikan peluang dalam kelancaran operasional pelabuhan dalam bentuk
yang sangat baik bagi industri jasa kepelabuhan, khususnya membongkar dan memuat barang dari dan ke kapal,
bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). kegiatan pergudangan dan penumpukan barang.
2. Owner Kapal yang berkontribusi untuk mempercayakan
Menyadari hal tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) kapal – kapalnya tetap melakukan kegiatan yang dilayani
telah menyusun strategi pemasaran dalam rangka merebut oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak dengan
potensi pasar industri jasa kepelabuhan. Melanjutkan tahun BUP lain.
2015, strategi pemasaran yang ditetapkan dan dijalankan 3. Shipping Lines yang mengangkut barang dari pelabuhan
Perseroan pada tahun 2016 masih mencakup aspek product awal ke pelabuhan tujuan di wilayah PT Pelabuhan
management dan customer management. Indonesia I (Persero) berdasarkan instruksi pengiriman
(Shipping Instruction) barang dari Shipper untuk
PANGSA PASAR memperlancar proses administrasi yang menunjuang
Secara geografis, wilayah Indonesia dengan bentuk kegiatan pelayaran.
kepulauan memiliki potensi bisnis yang besar dalam 4. Shipper adalah pemilik barang/komoditi yang
pelayanan jasa kepelabuhan dan transportasi laut. Hal ini menjamin troughtput barang dan penumpukan di
ditambah dengan wilayah perairan Indonesia sebagai jalur pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
perdagangan dan pengiriman logistik internasional untuk 5. Consignee adalah konsumen yang menerima barang
asia tenggara dan sekitarnya. Kondisi tersebut memberikan dari Shipper.
peluang yang besar sekaligus menjadi kekuatan Indonesia 6. Penumpang yang menjadi layanan publik sebagai
dalam industri maritim global. customer utama di terminal penumpang milik
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

118
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PELAKSANAAN PROGRAM 2016 BIAYA PEMASARAN


Untuk mendukung rencana-rencana strategis tersebut Sepanjang tahun 2016, total biaya pemasaran yang telah
dan mendukung pengembangan kinerja usaha Perseroan, dikeluarkan oleh Perusahaan sebesar Rp990.000.000.
strategi pemasaran yang diterapkan pada tahun 2016, Dana tersebut antara lain digunakan untuk:
antara lain: 1. Monitoring tindak lanjut hasil survey kepuasan dan
1. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada loyalitas pelanggan.
masyarakat dari segmen pelayanan jasa penumpang di 2. Jasa konsultan survey kepuasan dan loyalitas
terminal penumpang di wilayah PT Pelabuhan Indonesia pelanggan.
I (Persero); 3. Pemberian apresiasi kepada pengguna jasa.
2. Perkuatan dan penataan layanan petikemas keperintisan 4. Penyesuaian tarif jasa kepelabuhanan.
di cabang pelabuhan Dumai, Lhokseumawe, Malahayati,
Sei Kolak Kijang, Sibolga, dan Terminal Petikemas
Pekanbaru;
3. Pertumbuhan Pasar (Market Share) segmen
pemanduan dan penundaan di perairan Batam, Tanjung
Balai Karimun dan Tanjung Pinang;
4. Roadshow promosi bisnis dan persiapan untuk
pengoperasian Kuala Tanjung;
5. Implementasi diversifikasi usaha jasa kepelabuhanan
berkaitan dengan revisi peraturan jasa kepelabuhanan
oleh Kementerian Perhubungan yang menjadi pedoman
untuk mendukung bisnis kepelabuhanan;
6. Indentifikasi dan mempromosikan kepada beberapa
calon mitra potensial untuk bersedia menggunakan
beberapa investasi strategis jasa kepelabuhanan yang
dibangun di Belawan (Car Terminal, Terminal Curah
Cair, Terminal Curah Kering, Petikemas Antar Pulau,
Cold Storage Facility, Listrik Kapal, Pusat Logistik
Berikat)

119
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

122 Komitmen Pelaksanaan GCG


132 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
135 Dewan Komisaris
139 Direksi
155 Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris
160 Sekretaris Perusahaan
161 Satuan Pengawasan Intern
164 Manajemen Risiko

120
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

TATA KELOLA
PERUSAHAAN

121
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola


Perusahaan yang Baik (GCG), merupakan
langkah untuk mewujudkan bisnis yang
konsisten, berkelanjutan dan transparan.
Implementasi GCG merupakan landasan
operasional sekaligus strategi dalam
menciptakan iklim kondusif yang sejalan
dengan tujuan Perusahaan.

Sebagai sarana untuk membangun bisnis yang konsisten GCG dengan perubahan peraturan perundang-undangan
dan berkelanjutan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang berlaku, program transformasi dan perkembangan
berkomitmen untuk senantiasa menerapkan prinsip- Perusahaan.
prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance/GCG). Dalam menjamin agar Perusahaan Pemutakhiran ini dikuatkan dengan sosialisasi dan
siap beradaptasi pada setiap perubahan peraturan yang penerapannya. Pelaksanaan sosialisasi sebagai komitmen
terjadi, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) senantiasa PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk senantiasa
menyesuaikan prinsip-prinsip GCG sesuai dengan ketentuan mengingatkan kepada seluruh Pemangku Kepentingan
hukum terbaru. Dengan komitmen tersebut, Perusahaan betapa pentingnya GCG dalam setiap aktivitas pekerjaan.
berhasil menciptakan budaya korporat yang memandang
penting nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) terhadap Peraturan Menteri Negara
Implementasi GCG juga sangat bermanfaat bagi Perusahaan BUMN Nomor: PER-9/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012
agar berhasil mencapai target yang telah ditetapkan dalam tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN
jangka panjang, bukan sekadar memenuhi ketentuan Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
dari regulator. Untuk itulah, Perusahaan menjadikan Penerapan GCG Pada Badan Usaha Milik Negara.
implementasi GCG sebagai landasan operasional sekaligus
strategi penting dalam menciptakan iklim kondusif sejalan MANFAAT PENERAPAN GCG
dengan tujuan perusahaan. Penerapan praktik terbaik GCG bagi PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) kini tidak hanya dilakukan dalam
KOMITMEN PELAKSANAAN GCG rangka menindaklanjuti Peraturan Menteri Negara BUMN
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menjadikan Tata No. PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik GCG
Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance pada BUMN maupun peraturan sejenis lainnya. Namun
(GCG) dan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, penerapan GCG dilakukan berdasarkan keyakinan akan
Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran sebagai banyaknya manfaat positif dari penerapan praktik terbaik
dasar peningkatan kinerja Perseroan dengan secara terus GCG dalam jangka panjang. Manfaat penerapan praktik
menerus melakukan pemutakhiran berbagai Kebijakan terbaik GCG tersebut adalah:

122
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

1. Mengoptimalkan nilai PT Pelabuhan Indonesia I PRINSIP-PRINSIP GCG


(Persero) agar memiliki daya saing yang kuat, baik Untuk mencapai maksud dan tujuan penerapan GCG,
secara nasional maupun internasional, sehingga PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berupaya menerapkan
mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup prinsip-prinsip GCG, mencakup prinsip transparency,
berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan accountability, responsibility, independency dan fairness
Perusahaan. berjalan seimbang dengan upaya pembangunan nilai-nilai
2. Mendorong pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia dan budaya Perusahaan yang tertuang dalam rumusan
I 
(Persero) secara profesional, efisien dan efektif serta kode etik serta budaya Perusahaan. Penerapan praktik
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian terbaik GCG yang diiringi dengan kesadaran integritas yang
Organ Perusahaan. tinggi melalui penerapan kode etik dan nilai-nilai budaya
3. Mendorong agar Organ Perusahaan dalam membuat tersebut diyakini memberi hasil terbaik dari penerapan
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai GCG, yang pada akhirnya memberikan hasil optimalnya
moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan kinerja Perusahaan.
perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya
tanggung jawab sosial PT Pelabuhan Indonesia I Prinsip 1: Transparansi
(Persero) terhadap Pemangku Kepentingan maupun Keterbukaan dalam melaksanakan proses
kelestarian lingkungan di sekitar PT Pelabuhan pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam
Indonesia I (Persero); mengungkapkan informasi material dan relevan
4. Meningkatkan kontribusi PT Pelabuhan Indonesia I mengenai perusahaan.
(Persero) dalam perekonomian nasional.
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan Prinsip 2: Akuntabilitas
investasi nasional. Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
6. Meningkatkan citra Perusahaan yang semakin baik. pertanggungjawaban organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara
efektif.

123
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Prinsip 3: Pertanggungjawaban 1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN


Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan 2. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik
terhadap peraturan perundang-undangan dan Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012
prinsip-prinsip korporasi yang sehat. tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi
atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Prinsip 4: Independensi (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Keadaan dimana Perusahaan dikelola secara Negara.
profesional tanpa benturan kepentingan dan 3. SK 16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola
tidak sesuai dengan peraturan perundang- Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang pada Badan Usaha Milik Negara.
sehat.
Selain itu, sebagai sebuah Perusahaan Terbatas,
Prinsip 5: Kewajaran Perusahaan juga mendasarkan penerapan GCG terhadap
Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi sejumlah acuan lain yang di antaranya adalah:
hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) - Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus
yang timbul berdasarkan perjanjian dan 2007.
peraturan perundang-undangan. - Pedoman Good Coorporate Governance yang
diterbitkan Komite Nasional Kebijakan Governance
DASAR-DASAR PELAKSANAAN GCG (KNKG).
Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), - Suran Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/
implementasi praktik GCG PT Pelabuhan Indonesia I SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola
(Persero) merupakan wujud kepatuhan terhadap peraturan Perusahaan Terbuka.
Menteri Negara BUMN Nomor: PER-9/MBU/2012 tanggal - Dokumen Panduan Good Corporate Governance (GCG)
6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus pada 19 November 2015.
2011 tentang Penerapan GCG Pada Badan Usaha Milik
Negara dengan mengadopsi ketentuan-ketentuan yang
diatur dalam:

124
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

KONSEP GCG PERUSAHAAN


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk GCG Strategy Map yang dijalankan
oleh seluruh pihak internal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagaimana dijelaskan dalam gambar berikut ini.

Konsep GCG tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: b. Rumusan nilai-nilai PT Pelabuhan Indonesia 
 I
1. Commitment on Governance (Persero) Rumusan nilai-nilai akan menjadi
Commitment on Governance merupakan fondasi pegangan moral dalam melaksanakan bisnis dan
dasar implementasi GCG di PT Pelabuhan Indonesia menjadi komitmen dalam pelaksanaan GCG.
I (Persero) Komitmen menjadi prasyarat dasar dari c. Rumusan Code of Conduct. Code of Conduct akan
implementasi GCG, dimana stakeholders sangat menjadi:
memperhatikannya. Komitmen menjadi syarat • Acuan dan referensi bagi perusahaan, organ
utama untuk mengimplementasikan GCG. Lemahnya perusahaan dan karyawan dalam melaksanakan
komitmen berarti kegagalan untuk melaksanakan kegiatan bisnis sehari-hari, menjadi acuan
GCG. Selain komitmen, faktor lain yang tidak kalah dalam memecahkan suatu masalah serta
penting dalam pelaksanaan implementasi GCG diharapkan menjadi pembeda bagi yang benar
adalah konsistensi pelaksanaannya. PT Pelabuhan dan yang salah. 

Indonesia I (Persero) menyadari hal ini, untuk itulah, • Dalam merumuskan Code of Conduct,
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) senantiasa PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
berupaya melaksanakan GCG dengan penuh komitmen menggunakan dua pendekatan yakni
dan konsistensi. Penampakan komitmen tersebut pendekatan berdasarkan aspek yang diatur
tercermin dari: (perilaku individu, penyelenggaraan bisnis
a. Rumusan Visi Misi PT Pelabuhan Indonesia I yang beretika), maupun berdasarkan hubungan
(Persero) yang telah disepakati oleh seluruh organ dengan stakeholders (hubungan sesama
Perusahaan dan dilaksanakan oleh seluruh Insan pegawai, benturan kepentingan, pemberian
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). hadiah, kepatuhan dan aspek-aspek lainnya. 


125
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

• Penandatanganan Pernyataan Komitmen Hal inilah yang sedang dibangun oleh PT Pelabuhan
GCG secara berkala, PT Pelabuhan Indonesia Indonesia I (Persero) agar menjadi budaya perusahaan.
I (Persero) melakukan penandatanganan Governance Structure di PT Pelabuhan Indonesia I
Pernyataan Komitmen yang diharapkan (Persero) terdiri dari:
menjadi kontrak antara Insan PT Pelabuhan • Organ utama (terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris
Indonesia I (Persero) dengan stakeholders. dan Direksi) 

Penandatanganan komitmen dilakukan • Organ pendukung (terdiri dari komite-komite di
secara terbuka dan disaksikan oleh pihak- bawah Dewan Komisaris dan Direksi, Corporate
pihak yang berkepentingan terhadap Secretary, Fungsi Pengendalian Internal
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). [compliance, risk management, internal dan
external audit]) dan lain sebagainya, yang dibentuk
2. Governance Structure untuk melengkapi infrastruktur implementasi
Struktur dapat didefinisikan sebagai suatu cara GCG. 
Penjelasan mengenai Governance Structure
bagaimana aktivitas organisasi dibagi, diorganisir dan akan dijabarkan dalam Bagian-bagian berikutnya. 

dikoordinasikan. Governance Structure dapat diartikan
sebagai suatu kerangka di dalam organisasi dimana 3. Governance Mechanism 

berbagai prinsip GCG dapat dibagi, dijalankan dan Governance Mechanism merupakan mekanisme
dikendalikan. Governance Structure juga dapat disebut implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang
dengan infrastruktur GCG. kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi
GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar
Melalui infrastruktur GCG maka peran dan fungsi governance structure, melainkan dibutuhkan adanya
masing-masing organ akan menjadi jelas dan tegas. aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme.
Tidak ada lagi tumpang tindih pelaksanaan tugas dan Governance mechanism dapat diartikan sebagai
tanggung jawab dari masing-masing organ tersebut, aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara
terlebih lagi hanya mengedepankan kepentingan pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang
segelintir pihak saja, mengebiri hak-hak pihak lainnya, melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan
yang marak digunakan di dalam praktik bisnis hanky- tersebut. 

panky alias praktik bad corporate governance atau
“good corruption governance”. Dengan demikian, aktivitas dalam sebuah organisasi
dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan
Secara spesifik, Governance Structure harus didesain dalam strategi perusahaan. 
Governance mechanism
sedemikian rupa untuk mendukung berjalannya dapat dibagi dua yakni internal governance mechanism
aktivitas organisasi secara bertanggung jawab dan (mekanisme internal) dan external governance
terkendali. Masing-masing organ memiliki fungsi dan mechanism (mekanisme governance external). Internal
tugas masing-masing, sehingga tidak ada intervensi governance mechanism akan membentuk aturan
dari organ-organ yang satu kepada organ lainnya. main, prosedur dan hubungan yang jelas antara RUPS,
Selain itu, setiap fungsi mendukung penuh pelaksanaan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, Corporate
implementasi GCG. Secretary dan jajaran manajemen lainnya. Sementara
eksternal governance mechanism akan membentuk
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengedepankan mekanisme pasar di dalam pengendalian Perusahaan.
konsep bahwa GCG yang diterapkan di PT Pelabuhan Kedua aspek ini, apabila dapat dijalankan dengan benar,
Indonesia I (Persero) tidak hanya menjadi milik top level akan membentuk perusahaan yang kokoh berbasis
management saja, namun dijabarkan sampai ke seluruh sistem. Bergantinya pimpinan tidak akan terlalu banyak
level perusahaan sampai kepada tataran operasional menimbulkan perubahan, karena semua telah tertata
sehingga menjadi budaya perusahaan. Hal ini menjadi oleh sistem. 
 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
penting, karena penanggung jawab implementasi GCG menyebut governance mechanism dengan sebutan
memang top level management, namun berdasarkan Softstructure GCG. Softstructure merupakan aspek
konsep GCG sebagai payung bagi seluruh aktivitas penting dalam implementasi GCG, karena Softstructure
operasional, maka pelaksanaannya haruslah sampai GCG akan menjadi living document bagi segenap
kepada setiap jenjang dan meliputi seluruh struktur jajaran dan tingkatan organisasi di suatu perusahaan. 

dalam perusahaan.

126
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Dengan membentuk dan menguatkan Softstructure Strategi implementasi GCG di PT Pelabuhan Indonesia
GCG, diharapkan tidak akan ada lagi praktik-praktik I (Persero) dijabarkan dalam berbagai bentuk kegiatan,
pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan. yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Tidak akan ada lagi praktik-praktik yang termasuk Strategi implementasi GCG di PT Pelabuhan Indonesia
“grey area”. Pembangunan aturan main yang I (Persero) diarahkan untuk memperoleh pemahaman
kuat ini diharapkan akan memperkokoh sistem di komprehensif mengenai pelaksanaan GCG, tidak saja di
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Apabila aturan level top management, melainkan sampai kepada level
main telah terbiasa dijalankan, ini akan menjadi budaya, pelaksana operasional.
dimana Insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
diharapkan telah terbiasa menjalankan sistem. Strategi Implementasi GCG di PT Pelabuhan Indonesia I
Secara bertahap, hal ini terus menerus dijalankan di (Persero) dapat terlihat pada gambar berikut:
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) • Awareness
Merupakan langkah sosialisasi awal untuk
Beberapa dokumen GCG Softstructure dipublikasikan membangun kesadaran mengenai arti
secara luas dan menjadi dokumen publik yang dapat penting GCG dan komitmen bersama dalam
diakses secara terbuka. Melalui dokumen tersebut, penerapannya. Upaya yang dilakukan adalah
stakeholders dapat melakukan penilaian sejauh mana dengan mengundang tenaga ahli dari luar
implementasi GCG telah dijalankan oleh PT Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk
Indonesia I (Persero) Selain itu, stakeholders melakukan knowledge sharing mengenai
diharapkan dapat menjadi external control yang implementasi GCG. Pada tahap ini kegiatan yang
akan mengingatkan jika terdapat hal-hal yang tidak dilakukan adalah dengan mengadakan seminar,
dijalankan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). lokakarya, dan diskusi kelompok. Awareness
diperlukan agar tercipta pemahaman yang sama
Governance mechanism perlu dirancang dan digagas mengenai GCG pada seluruh Insan PT Pelabuhan
sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sistem dan Indonesia I (Persero), sehingga tidak timbul salah
kontrol yang efektif. Setiap kebijakan harus didesain pengertian dan penafsiran yang pada akhirnya
sedemikian rupa agar senantiasa aplikatif dalam dapat menimbulkan resistensi terhadap GCG itu
pelaksanaannya. Belajar dari pengalaman lampau, sendiri. Awareness dilaksanakan pada tahap awal
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dimana penyusunan ketika implementasi GCG baru akan dijalankan.
kebutuhan dan prosedur dilakukan oleh masing- • Internalisasi dan institusionalisasi
masing divisi sehingga tidak terlihat integrasi Internalisasi dan institusionalisasi mencakup
kebijakan tersebut. Saat ini, penyusunan tersebut telah upaya-upaya untuk memperkenalkan GCG di dalam
diintegrasikan. seluruh proses bisnis perusahaan melalui berbagai
prosedur operasi, sistem kerja, dan berbagai
Penjelasan mengenai Governance Mechanism yang peraturan perusahaan. Dengan upaya ini dapat
dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) akan dipastikan bahwa penerapan GCG bukan sekadar
disampaikan pada Bagian Mekanisme GCG. dipermukaan atau sekedar suatu kepatuhan yang
bersifat superficial, tetapi benar-benar tercermin
4. Strategi Implementasi dalam seluruh aktivitas Perusahaan.
Dalam mengaplikasikan GCG sebagai budaya, diperlukan • Assessment Program
strategi yang tepat dan komprehensif. Strategi Merupakan upaya untuk mengukur dan memetakan
merupakan hal yang sangat penting, mengingat tanpa kondisi perusahaan dalam penerapan GCG
strategi, Perusahaan tidak akan memiliki arah dalam secara objektif, independen dan apa adanya.
mencapai tujuan perusahaan. Assessment diperlukan untuk memastikan
titik awal atau level penerapan GCG dan untuk
Jika diibaratkan, perusahaan tersebut seperti kapal mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat guna
tanpa kemudi yang hanya berputar-putar tanpa arah mempersiapkan infrastruktur dan softstructure
sehingga lama kelamaan akan terdampar atau bahkan perusahaan yang kondusif bagi penerapan GCG
tenggelam. secara efektif. Dengan kata lain, assessment
dibutuhkan untuk mengidentifikasi aspek-aspek
apa yang perlu mendapatkan perhatian terlebih

127
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

dahulu, dan langkah-langkah apa yang dapat pengungkapan benturan kepentingan, pengumuman
diambil untuk mewujudkannya. Pada tahap awal, kondisi keuangan sesuai batas waktu yang ditetapkan,
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengundang pemenuhan berbagai laporan kepada otoritas selaras
pihak luar yang independen untuk memotret dengan ketentuan dan batas waktu yang ditetapkan,
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) apa adanya pelaksanaan survei iklim kerja dengan hasil yang baik,
dan dengan jujur. Pada tahap-tahap berikutnya, rating GCG oleh rating agency dengan hasil yang yang
selain pihak eksternal, PT Pelabuhan Indonesia I diharapkan, penilaian dari pihak eksternal (seperti
(Persero) secara berkala melaksanakan GCG Self annual report award, survey service excellence,
Assessment untuk mengukur secara mandiri corporate governance perception index, ISO dan lain
kondisi implementasi GCG yang ada. Hasil sebagainya).
assessment berupa rekomendasi perbaikan yang
disebut dengan Kerangka Kerja Implementasi yang Governance Outcome diharapkan terlihat dari
harus dijalankan dengan penuh komitmen dan membaiknya kinerja perusahaan. Semakin baik
konsistensi. implementasi GCG yang dilakukan, semakin baik pula
• Eksternalisasi 
 hasil yang tercipta. Selain itu, implementasi GCG ini
Merupakan penyampaian apa yang telah dilakukan juga diharapkan telah menjadi budaya. Pada akhirnya
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam kaitannya sistem, kontrol dan budaya GCG yang tercipta akan
dengan implementasi GCG kepada pihak eksternal. menguatkan kinerja perusahaan secara signifikan.
Hal ini sangat penting, untuk membangun citra Pertumbuhan dan profitabilitas terus meningkat
positif PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terhadap secara sustainable (dalam jangka panjang) yang pada
stakeholders. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gilirannya mampu meningkatkan corporate value
senantiasa berupaya menghindarkan diri dari perusahaan.
penyampaian GCG secara artifisial dan cenderung
membohongi publik. PT Pelabuhan Indonesia I UPAYA MEMPERKUAT IMPLEMENTASI
(Persero) senantiasa menyampaikan hal-hal yang GCG
sudah dilakukan secara jujur dan apa adanya. 
 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menjadikan Tata
• Monitoring/feedback 
 Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance
Merupakan mekanisme penyerapan aspirasi (GCG) dan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas,
dan informasi dari stakeholders PT Pelabuhan Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran sebagai
Indonesia I (Persero) Hal ini akan menjadi bagian dasar peningkatan kinerja Perseroan dengan secara terus
dari mekanisme check and balances yang menerus melakukan pemutakhiran berbagai Kebutuhan
dimiliki. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) GCG dengan perubahan peraturan perundang-undangan
membuka seluas-luasnya kesempatan bagi yang berlaku, program transformasi dan perkembangan
stakeholders untuk berinteraksi terhadap Perusahaan.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Pada tahap
ini, penyerapan aspirasi dilakukan baik ke dalam Pemutakhiran ini dikuatkan dengan sosialisasi dan
(internal) maupun eksternal. 
 penerapannya. Pelaksanaan sosialisasi sebagai komitmen
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk senantiasa
5. Governance outcome mengingatkan kepada seluruh Pemangku Kepentingan
Governance Outcome tercermin dari terlaksananya betapa pentingnya GCG dalam setiap aktivitas pekerjaan.
prinsip-prinsip GCG dan hasil yang terlihat dan
dirasakan oleh stakeholders. Artinya, masyarakat Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan PT Pelabuhan
dan stakeholders dapat melihat dan atau langsung Indonesia I (Persero) terhadap Peraturan Menteri Negara
merasakan, bagaimana penerapan prinsip- BUMN Nomor: PER-9/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012
prinsip GCG tersebut secara nyata dilakukan. Hal tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN
ini tercermin, antara lain, melalui publikasi hasil Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
GCG self assessment, penerbitan annual report, Penerapan GCG Pada Badan Usaha Milik Negara.

128
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

ASSESSMENT PENERAPAN GCG


Sejak tahun 2004, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan pengukuran (assessment) implementasi GCG secara berkala.
Melalui proses pengukuran tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bertujuan untuk:
• Menguji dan menilai penerapan GCG melalui elaborasi kondisi penerapan GCG dan pembandingan dengan indikator dan
parameter pengujian yang telah ditentukan. 

• Memberikan gambaran hasil pengukuran melalui pemberian nilai atas penerapan GCG, berikut rekomendasi perbaikan
yang diusulkan, guna mengurangi kesenjangan antara tataran praktik dengan indikator dan parameter pengujian. 

• Memantau konsistensi penerapan GCG di lingkungan organisasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), serta untuk
memperoleh masukan demi penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG. 

• Mendorong pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang semakin profesional, transparan, dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan

Indikator parameter yang digunakan adalah Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) yang dikeluarkan oleh
Kementerian BUMN.

Untuk tahun 2016, assessment dilakukan dengan mengundang pihak independen berdasarkan Keputusan Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik.

Hasil Assessment GCG 5 (lima ) Tahun Terakhir


Skor Assessment
Tahun Peringkat Parameter yang Digunakan Pelaksana
GCG
2012 90,375 SANGAT BAIK Parameter yang digunakan adalah sesuai dengan surat KAP Rama Wendra
edaran Kementerian Negara BUMN Nomor S-168/
MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 tentang Assessment
Good Corporate Governance di BUMN.
2013 93,31 SANGAT BAIK Parameter yang digunakan adalah sesuai dengan surat KAP Rama Wendra
edaran Kementerian Negara BUMN Nomor S-168/
MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 tentang Assessment
Good Corporate Governance di BUMN.
2014 94,16 SANGAT BAIK Parameter yang digunakan adalah sesuai dengan surat KAP Heliantono &
edaran Kementerian Negara BUMN Nomor S-168/ Rekan
MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 tentang Assessment
Good Corporate Governance di BUMN.
2015 94,19 SANGAT BAIK Parameter yang digunakan adalah sesuai dengan surat KAP Heliantono &
edaran Kementerian Negara BUMN Nomor S-168/ Rekan
MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 tentang Assessment
Good Corporate Governance di BUMN.
2016 94,23 SANGAT BAIK Parameter yang digunakan adalah sesuai dengan surat KAP Heliantono &
edaran Kementerian Negara BUMN Nomor S-168/ Rekan
MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 tentang Assessment
Good Corporate Governance di BUMN.

ASSESSMENT GCG 2016


Untuk mematuhi ketentuan yang berlaku Perusahaan telah melakukan evaluasi GCG secara mandiri berdasarkan Pasal 72
huruf (b) Peraturan Menteri Keuangan No. 88/PMK.06/2015. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dicapai nilai implementasi
GCG selama 2016 sebesar 94,23 dengan predikat “Sangat Baik”

Pelaksanaan kajian penerapan GCG di lingkungan Perusahaan dilakukan oleh pihak independen, yaitu Kantor Akuntan Publik
Heliantono & Rekan. Berikut adalah ringkasan hasil penilaian/evaluasi atas Penerapan Good Corporate Governance pada
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun 2016.

129
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Bobot Capaian
No Aspek Reviu Capaian (%)
Maksimal Aktual
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola 7,00 6,70 95,65
Secara Berkelanjutan
2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9,00 8,74 97,11
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35,00 34,61 98,87
4. Direksi 35,00 34,58 98,80
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9,00 8,36 92,89
6. Aspek Lainnya 5,00 1,25 25,00
Jumlah 100,00 94,23 94,23
Kalsifikasi Kualitas Penerapan GCG Sangat baik

Dari tabel diatas, skor Assessment GCG dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meningkat dari 94,19 Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
(kriteria “Sangat Baik”) di tahun 2015 menjadi 94,23 (Kriteria sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 
Organ
”Sangat Baik”) di tahun 2016. Peningkatan nilai skor Perusahaan tersebut memainkan peran kunci dalam
Assessment GCG merupakan bukti komitmen PT Pelabuhan keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perusahaan
Indonesia I (Persero) dalam menerapkan Implementasi menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan
GCG di seluruh sendi kegiatan Perusahaan. perundang- undangan, Anggaran Dasar Perseroan
dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa
STRUKTUR DAN HUBUNGAN TATA masing-masing organ mempunyai independensi
KELOLA dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung
Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 Bab jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.
I mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perseroan
terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi saling menghormati
Komisaris dan Direksi. tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing
• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya sesuai Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran
disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang Dasar. Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris.
ditentukan dalam Undang Undang dan/atau Anggaran Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada
Dasar. 
 Dewan Komisaris.
• Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/ Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi
atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan
memberi nasihat kepada Direksi. 
 Intern serta satuan kerja lain yang menjalankan fungsi
• Direksi adalah Organ Perusahaan yang berwenang kepengurusan Perseroan. Selain itu, Direksi juga dibantu
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan oleh jajaran manajemen lainnya.
Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai

130
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

MEKANISME GCG
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memiliki kelengkapan kebijakan-kebijakan (soft-structure) yang mengatur berbagai
aspek pelaksanaan GCG di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Soft-structure GCG disusun sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan dan mengacu pada berbagai ketentuan yang berlaku di Indonesia. Soft-structure GCG yang dimiliki PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) adalah sebagai berikut:

No Nama Kebijakan GCG Dasar Peratusan Isi


1. Panduan Good Corporate Governance Lampiran I Keputusan Direksi PT Pelabuhan I. Prinsip-prinsip Good Corporate
(GCG) Indonesia I (Persero) Nomor: UM.50/27/15/ Governance
PI-15.TU tanggal 19 November 2015 II. Organ Perusahaan 

III. Anak Perusahaan 

IV. Kebijakan Perseroan
2. Pedoman Pelaksanaan Tugas Direksi dan Lampiran II Keputusan Direksi PT Pelabuhan I. Dewan Komisaris 

Komisaris (Board Manual) Indonesia I (Persero) Nomor: UM.50/27/15/ II. Direksi 

PI-15.TU tanggal 19 November 2015 III. Penggunaan Waktu, Sarana dan 
Fasilitas
Perusahaan 

IV. Hubungan dengan Anak Perusahaan
3. Pedoman Sistem Pengendalian Intern Lampiran III Keputusan Direksi PT Pelabuhan I. Pendahuluan 

Indonesia I (Persero) Nomor: UM.50/27/15/PI- II. Satuan Pengawasan Intern 

15.TU tanggal 19 November 2015 III. Standar Audit 

IV. Kode Etik 

V. Penutup
4. Pedoman Sistem Pengawasan Intern (Audit Lampiran IV Keputusan Direksi PT Pelabuhan I. Pendahuluan 

Charter) Indonesia I (Persero) Nomor: UM.50/27/15/PI- II. Satuan Pengawasan Intern 

15.TU tanggal 19 November 2015 III. Standar Audit 

IV. Kode Etik 

V. Penutup
5 Pedoman Mekanisme Pelaporan Atas Lampiran V Keputusan Direksi PT Pelabuhan I. Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing Indonesia I (Persero) Nomor: UM.50/27/15/PI- pada Perusahaan 

System) 15.TU tanggal 19 November 2015 II. Penegakan Sanksi dan Penutup 

III. Gratifikasi
6 Pedoman Etika Usaha dan Etika Kerja Lampiran VI Keputusan Direksi PT Pelabuhan I. Pendahuluan 

Indonesia I (Persero) Nomor: UM.50/27/15/PI- II. Tata Nilai Perusahaan 

15.TU tanggal 19 November 2015 III. Pedoman Tata Etika Usaha 

IV. Pedoman Etika Perilaku 

V. Kebijakan Disiplin

Kebijakan-kebijakan tersebut saling menunjang dan terus dikembangkan untuk menunjang peningkatan penerapan GCG di
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Selain memiliki softstructure GCG, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga memiliki
berbagai sistem dan prosedur untuk menjabarkan lebih lanjut pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI


Pemegang saham utama dan pengendali PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah Negara Republik Indonesia yang
memegang 100% saham Perseroan. Berdasarkan UU nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, Menteri BUMN bertindak selaku
(RUPS).

131
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tidak terdapat kepemilikan saham individu dalam Jenis-jenis RUPS


kepemilikan saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). RUPS sebagai instansi tertinggi dalam PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero), mempunyai wewenang yang
tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi
dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang
tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban
Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), mengubah anggaran
Negara Republik Indonesia dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan
Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas
dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

Selama tahun 2015 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


melakukan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan tidak
PT Pelabuan Indonesia I (Persero) menyelenggarakan RUPS Luar Biasa.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Hak dan Wewenang RUPS


Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan Anggaran Dasar RUPS sebagai instansi tertinggi dalam PT Pelabuhan
Perusahaan menetapkan bahwa RUPS adalah organ Indonesia I (Persero), mempunyai wewenang yang
Perusahaan yang mempunyai wewenang tertinggi yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. Di dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan
lingkungan Perusahaan, RUPS terbagi menjadi dua bagian: peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang
RUPS Tahunan yang diadakan setiap tahun dan RUPS Luar tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban
Biasa yang dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai dengan Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan
kebutuhan. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), mengubah anggaran
dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan
Akses Informasi kepada Pemegang Saham Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menyediakan dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
akses terhadap informasi untuk memungkinkan Pemegang
Saham melaksanakan hak dan tanggung jawabnya, yaitu: Pelaksanaan RUPS 2016
1. RUPS, dimana Perusahaan dapat berkomunikasi dengan Pada tahun 2016, Perusahaan telah melaksanakan RUPS
Pemegang Saham, menyampaikan informasi mengenai sebanyak 1 (satu) kali. RUPS dilaksanakan pada 19 Mei 2016,
Perusahaan, dan memungkinkan Pemegang Saham yang hasilnya disahkan oleh Notaris Tuti Sumarni, SH.
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
yang memerlukan persetujuan Pemegang Saham. 
 Agenda RUPS
2. Media elektronik seperti situs dan email untuk Berikut rincian agenda Rapat Umum Pemegang Saham
menyampaikan informasi yang relevan termasuk (RUPS) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun 2016:
laporan tahunan. 
 I. Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2015
termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan
Media komunikasi lain adalah external meetings, program Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan
advertising, dan site visit. untuk Tahun Buku yang Berakhir pada Tanggal 31
Desember 2015 serta Pengesahan Laporan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun Buku 2015.
II. Penetapan Penggunaan Laba Bersih untuk tahun Buku
2015

132
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

III. Penetapan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan 7. Terkait kegiatan Program Kemitraan dan Bina
Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun Buku Lingkungan (PKBL) Direksi diminta:
2016 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan a. Mengoptimalkan penagihan pengembalian
Bina Lingkungan Tahun Buku 2016. pinjaman/piutang mitra binaan, sehingga tingkat
IV. Penetapan tantiem Tahun Buku 2015, Gaji Honorarium kolektibilitas PK dapat mencapai 80%.
dan Tunjangan serta fasilitas Lainnya bagi Anggota b. Merealisasikan program-program unggulan
Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun 2016. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
2016 yang telah direncanakan pada RKA Program
Arahan Pemegang Saham Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2016.
1. Direksi diminta untuk menindaklanjuti temuan-temuan, c. Mulai melakukan pelatihan kepada mitra binaan
saran-saran auditor eksternal yakni Badan Pengawas untuk mempromosikan produknya secara daring/
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan/atau online via e-commerce dan menjadikan pelatihan
Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun auditor internal promosi tersebut sebagai salah satu program
(SPI) tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya, serta unggulan.
menyelesaikannya secara tuntas sehingga di masa d. Merealisasikan program Siswa Mengenal Nusantara
mendatang temuan auditor atas masalah yang sama dan Bedah Rumah pada Bina Lingkungan tahun
tidak terjadi lagi. Tindak lanjut penyelesaian temuan 2016 sesuai Surat Menteri BUMN Nomor: S-279/
dan saran auditor dimaksud agar dibahas secara MBU/05/2016 tanggal 3 Mei 2016.
komprehensif dengan Dewan Komisaris dan dilaporkan 8. Direksi dengan pengawasan Dewan Komisaris
secara tertulis kepada Pemegang Saham. diminta terus meningkatkan compliance/
2. Menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan termasuk pemenuhan pengisian dan pemutakhiran data
Laporan Keuangan Tahun Buku 2016 yang telah diaudit pada portal aset, portal financial information
oleh Kantor Akuntan Publik selambat-lambatnya Akhir system (FIS), portal SDM, portal Program
Februari 2017. Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dan portal
3. Direksi harus terus berupaya melaksanakan Publik. Sehubungan dengan peningkatan kualitas
pengendalian biaya serta mengoptimalkan kinerja pengawasan dan pembinaan Perseroan kami minta
manajemen korporasi guna mewujudkan pengelolaan agar pemutakhiran data, ketepatan dan kelengkapan
perusahaan yang semakin efektif dan efisien sesuai pengisian portal tersebut menjadi perhatian utama
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen.
(GCG). 9. Direksi agar memperlihatkan dan menindaklanjuti saran
4. Direksi agar segera menyelesaikan permasalahan dan rekomendasi Dewan Komisaris yang disampaikan
pembangunan sistem aplikasi Enterprise Resource dalam RPS ini.
Planning (ERP) dan memaksimalkan penggunaan 10. Laporan Keuangan, Laporan Pelaksanaan Program
aplikasi tersebut dalam rangka mendukung kegiatan Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Laporan
operasional perusahaan dan penerapan single billing Evaluasi Kinerja, Laporan Kepatuhan Terhadap
system. Perundang-undangan dan Pengendalian Internal,
5. Direksi agar tetap melakukan langkah-langkah Laporan Penilaian Key Performance Indicator (KPI) dan
persiapan dan pelaksanaan rencana pembentukan tanggapan Dewan Komisaris adalah bagian yang tidak
holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Maritim. terpisahkan dari risalah rapat ini.
6. Direksi agar berkordinasi dengan instansi terkait
lainnya untuk penetapan dan pelaksanaan layanan
pelabhan secara penuh waktu (24/7) dalam rangka
meningkatkan layanan kepada pelanggan.

133
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Pelaksanaan RUPS 2015 dan Realisasinya


Pada tahun 2015, Perusahaan telah melaksanakan RUPS sebanyak 1 (satu) kali. RUPS dilaksanakan pada 13 Mei 2015.

Berikut ini adalah rinciannya:

Realisasi
No Agenda Keputusan
Pelaksanaan
1 Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun a. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi Telah dilaksanakan
Buku 2014 Mengenai Kegiatan Perseroan dan mengenai keadaan jalannya Perseroan selama Tahun seluruhnya
Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, Buku 2014 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan
Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Komisaris selama Tahun Buku 2014 

Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 b. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun
serta Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 yang telah
Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2014 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Heliantono
& Rekan dengan pendapat Wajar Dalam Semua Hal
yang Material, sekaligus memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig
acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan
yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014 sepanjang
tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana atau
tidak melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang
berlaku dan tercermin di dalam Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Perseroan. 

c. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan Tahun Buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) Heliantono & Rekan
dengan pendapat Wajar Dalam Semua Hal yang Material
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan
selama Tahun Buku 2014 sepanjang tindakan tersebut
bukan merupakan tindak pidana atau tidak melanggar
ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dan
tercermin di dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Perseroan. 


2 Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Telah dilaksanakan
Untuk Tahun Buku 2014 Rp586.605.008.436 yang dialokasikan untuk: seluruhnya
a. Sebesar 15% dari laba bersih atau sejumlah
Rp87.990.751.265 
dibagikan sebagai dividen tunai. 

b. Sebesar 86% dari laba bersih atau sejumlah
Rp496.614.257.171 untuk 
cadangan. 

RUPS memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
melaksanakan pembayaran dividen sesuai ketentuan dan
peraturan perundangan.

3 Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Heliantono & Telah dilaksanakan
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Rekan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan PT seluruhnya
Tahun Buku 2015 dan Laporan Keuangan Program Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk Tahun Buku yang akan
Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2015 berakhir pada 31 Desember 2015 dan Laporan Keuangan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk Tahun Buku yang akan
berakhir pada 31 Desember 2015.
4 Penetapan Tantiem Tahun Buku 2014,
 Gaji, Tantiem Tahun Buku 2014, Gaji, Honorarium dan Tunjangan Telah dilaksanakan
Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya serta Fasilitas Lainnya Bagi Anggota Direksi dan Dewan seluruhnya
bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Komisaris untuk Tahun 2015 akan ditetapkan dalam
Tahun 2015 keputusan tersendiri.

134
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

DEWAN KOMISARIS diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS, dan tidak lagi


Dewan Komisaris sebagai organ Perusahaan yang dalam memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris
menjalankan tugasnya, yaitu mengawasi dan memberikan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
nasihat atas jalannya usaha Perusahaan, bertanggung
jawab secara kolegial. Sesuai dengan Undang-Undang Pedoman dan Tata Tertib Dewan
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Komisaris (Board Manual)
setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak Pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris diatur dalam
sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Pedoman Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris yang
Komisaris. disahkan pada 19 November 2015. Pakta ini mengatur
hak, kewajiban dan wewenang Dewan Komisaris dalam
Persyaratan Keanggotaan dan Masa rangka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Segala
Jabatan keputusan yang diambil oleh Dewan Komisaris harus
Seorang calon Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi disampaikan dan ditandatangani secara tertulis dengan
dua kualifikasi, yaitu kualifikasi umum dan kualifikasi mengutamakan transparansi, pertimbangan teknis,
khusus. Kualifikasi umum adalah persyaratan dasar yang efisiensi serta hukum atas keputusan yang akan diambil.
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku, sedangkan kualifikasi khusus adalah persyaratan Independensi Dewan Komisaris
tayang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Seluruh anggota Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai BUMN di (Persero) bertindak independen dan bebas intervensi dari
bidang jasa kepelabuhan. pihak manapun.

Secara keseluruhan, anggota Dewan Komisaris Perusahaan Kriteria Pengangkatan Dewan Komisaris
telah memenuhi kualifikasi umum dan khusus yang Dewan Komisaris terdiri dari 3 orang, yaitu satu Komisaris
berlaku. Landasan hukum aktivitas Dewan Komisaris Utama dan 2 Komisaris. Anggota Dewan Komisaris
Perusahaan merujuk pada Peraturan Menteri BUMN No. diseleksi oleh Pemegang Saham, dalam hal ini adalah
PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Tata Kelola Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan diangkat
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) di melalui mekanisme RUPS.
Lingkungan BUMN.
Komposisi Dewan Komisaris
Periode jabatan masing-masing Komisaris adalah lima Pada tahun 2016, terjadi pemberhentian dan pengalihan
tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan tugas, serta pengangkatan anggota Dewan Komisaris.
RUPS. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir Komposisi Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I
apabila meninggal dunia, berakhirnya masa jabatan, (Persero) adalah sebagai berikut:

Periode sampai dengan tanggal 4 September 2016


Nama Jabatan Dasar Hukum Pengangkatan Masa Jabatan
Mustofa Wijaya Komisaris Utama SK-237/MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014 7 Oktober 2014 – 22 November 2017
M. Nawawiy Loebis Komisaris Independen SK-420/MBU/2012 tanggal 22 November 2012 22 November 2012 – 22 November 2017
Umar Aris Komisaris KEP-232/MBU/2011 tanggal 9 November 2011 9 November 2011 – 9 November 2016
Zulfahmi Rizal Komisaris KEP-44/MBU/2012 tanggal 30 Januari 2012 30 Januari 2012 – 30 Januari 2017
Icu Zukafril Komisaris SK-364/MBU/2012 tanggal 2 Oktober 2012 2 Oktober 2012 – 2 Oktober 2017

135
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Periode 5 Oktober 2016 sampai dengan tanggal pelaporan


Nama Jabatan Dasar Hukum Pengangkatan Masa Jabatan
M. Nawawiy Loebis Komisaris Utama SK-218/MBU/09/2016 tanggal 5 September 2016
Icu Zukafril Komisaris Independen SK-64/MBU/3/2016 tanggal 24 Maret 2016
Umar Aris Komisaris SK-232/MBU/2011 tanggal 9 November 2011 9 November 2011 – 9 November 2016
Zulfahmi Rizal Komisaris SK-364/MBU/2012 tanggal 2 Oktober 2012 2 Oktober 2012 – 2 Oktober 2017
Djarot Sri Sulistyo Komisaris SK-218/MBU/09/2016 tanggal 5 September 2016

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan 7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada
Komisaris (Board Charter) RUPS mengenai Laporan tahunan, apabila diminta.
Berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan, Dewan 8. Mengusulkan penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada
Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai RUPS.
berikut: 9. Meneliti dan menelaah laporan-laporan dari komite-
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan komite yang ada di bawah Dewan komisaris.
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik 10. Menghadiri rapat-rapat kerja/koordinasi dengan
mengenai Perusahaan atau pun usaha Perusahaan yang Direksi dan segenap jajarannya.
dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada 11. Melakukan usaha-usaha untuk memastikan bahwa
Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Direksi dan jajarannya telah mematuhi ketentuan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja perundang-undangan serta peraturan-peraturan
dan Anggaran Perusahaan, serta ketentuan Anggaran lainnya dalam mengelola Perusahaan.
Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, 12. Menyusun Rencana Kerja Dewan Komisaris untuk
serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, periode tahun berjalan.
untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan 13. Melakukan self assessment atas kinerja Dewan
maksud dan tujuan Perusahaan. Komisaris secara periodik
2. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disusun 14. Memantau efektivitas praktik Good Corporate
Direksi serta menandatangani laporan tahunan Governance
tersebut. Jika Dewan Komisaris tidak bersedia 15. Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan
menandatangani Laporan Tahunan harus disertai rekomendasi tentang risiko serta penerapan
dengan alasannya. manajemen risiko di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
3. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan 16. Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit
segenap jajarannya berkaitan dengan penyusunan mempunyai kewajiban untuk:
visi, misi, serta rencana-rencana strategis perusahaan a. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal,
lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka dengan menilai kompetensi dan jumlah sumber
panjang. daya, ruang lingkup tugas dan kewenangan, serta
4. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana independensi dari Auditor Internal
Kerja Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja b. Memberikan usulan mengenai penunjukan Auditor
dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai eksternal kepada RUPS
dengan ketentuan Anggaran Dasar. c. Mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas
5. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Auditor Eksternal, dengan menilai kompetensi,
Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka independensi, serta ruang lingkup tugas Auditor
Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Eksternal.
Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris d. Memastikan Auditor Eksternal dan Komite Audit
menandatangani Rencana Jangka Panjang dan Rencana memiliki akses terhadap informasi mengenai
Kerja dan Anggaran Perseroan. Perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan
6. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, tugasnya.
memberikan pendapat dan saran kepada Rapat RUPS
mengenai masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perusahaan.

136
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

17. Dewan Komisaris berkewajiban untuk mengawasi 4. Icu Zukafril


agar Perusahaan mengungkapkan informasi penting Satuan Pengawas Internal, Akuntansi Manajemen,
dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan kepada Perbendaharaan, Akuntansi Keuangan, Kemitraan dan
pihak lain, sesuai peraturan perundang-undangan yang Bina Lingkungan, Project Management Officer (PMO)
berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan objektif. Manajemen Aset, PMO Pengembangan Terminal
18. Dewan Komisaris berkewajiban menjaga kerahasiaan Petikemas Perintis, serta bertugas sebagai Ketua
informasi Perusahaan Komite Audit
19. Dewan Komisaris berkewajiban untuk mengusulkan 5. Zulfahmi Rizal
sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta Umum, Logistik, Pelayanan Kapal dan Barang, Fasilitas
sistem evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. dan Peralatan, Bina Usaha, Pemasaran, serta bertugas
sebagai Wakil Ketua Pemantau Manajemen Risiko.
Upaya Meminimalkan Benturan
Kepentingan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, Berdasarkan rencana kerja yang telah disusun, pelaksanaan
setiap Anggota Dewan Komisaris diwajibkan untuk tugas yang telah dijalankan adalah:
membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan 1. Melaksanakan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak
kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan/atau 16 kali dan rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 15
keluarganya pada perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan kali.
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris. 2. Pengawasan dan evaluasi terhadap kepatuhan Direksi
dalam implementasi rencana dan kebijakan.
Pembagian Tugas Dewan Komisaris Pengawasan dan evaluasi Dewan Komisaris terhadap
Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang kepatuhan Direksi dalam implementasi rencana
secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara kebijakan antara lain sebagai berikut:
umum dan/atau khusus serta memberikan nasihat a. Mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam
kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam menjalankan peraturan perundang-undangan yang
mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing- berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga;
masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah meminta
Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai Direksi diminta untuk menyusun rencana guna
primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan mengantisipasi diberlakukannya PP Nomor 11 Tahun
Dewan Komisaris. 2015 sebab akan berpotensi untuk menurunkan
pendapatan Perusahaan yaitu sesuai dengan
Untuk lebih fokus, bidang tugas Dewan Komisaris dibagi ke Pendapat dan Saran Dekom atas Persetujuan
dalam beberapa bidang, sebagaimana berikut: Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan
1. Mustofa Wijaya Tahunan Tahun 2015 KU.66/131/DK/PP.I/III/2016
Koordinator, Strategic Management Office (SMO) dan tanggal 31 Maret 2016.
Kinerja Operasional Selain itu, sehubungan dengan rekomendasi
2. M. Nawawiy Loebis Penghapusbukuan Aset Tetap, antara lain Cabang
PMO Pendirian Anak Perusahaan, Perencanaan dan Dumai, BICT dan RSPM, Cabang Pelabuhan Tanjung
Pengembangan Usaha (Investasi dan Pengadaan), Pinang, Cabang Pelabuhan Belawan maupun
Manajemen Risiko dan Manajemen Mutu, Teknologi Penghapusbukuan Aktiva Tetap Gedung Kantor dan
Informasi, serta bertugas sebagai Ketua Pemantau Musholla Cabang Kuala Tanjung, Direksi diminta
Manajemen Risiko agar Penghapusbukuan aktiva tetap dilakukan
3. Umar Aris sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara
PMO Pengembangan Selat Malaka, PMO Pengelolaan BUMN Nomor PER-02/MBU/2010 tentang Tata Cara
Alur Pelayaran, PMO Penyelesaian Permasalahan Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva
Hukum, Perencanaan Organisasi dan SDM, Administrasi Tetap BUMN; jo. PER-06/MBU/2010; Jo. PER-22/
dan Kesejahteraan SDM, Hukum, PMO Pengembangan MBU/12/2014 serta memperhatikan ketentuan
Marine Service, serta bertugas sebagai Wakil Ketua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Komite Audit

137
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

b. Mengawasi kepatuhan/tindak lanjut Direksi 1) Laporan PKPT SPI tahun 2016;


terhadap rekomendasi dari hasil audit kepatuhan 2) Laporan Pengendaliam Intern Perusahaan
oleh akuntan publik dan arahan RUPS; tahun 2016;
Sehubungan dengan kepatuhan/tindak lanjut 3) Laporan Manajemen Risiko dan
Direksi terhadap rekomendasi hasil audit Implementasinya;
kepatuhan oleh akuntan publik, Dewan Komisaris 4) Laporan Sistem Teknologi Informasi;
telah melakukan pengawasan dan pemberian 5) Laporan Pengelolaan Sumber Daya Manusia;
nasihat melalui Pendapat dan Saran Dekom atas 6) Laporan Kebijakan Mutu dan Pelayanan beserta
Perhitungan Laporan Tahunan dan Pengesahan Pelaksanaannya;
Perhitungan Tahunan Tahun 2015 Nomor KU.66/131/ 7) Daftar dan uraian Pengelolaan Anak
DK/PP.I/III/2016 tanggal 31 Maret 2016. Perusahaan/Perusahaan Patungan;
Sedangkan terhadap arahan RUPS antara lain 8) Laporan inventarisasi SOP di lingkungan
berdasarkan Surat KBUMN kepada Direksi Nomor PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
S-400/MBU/D4/07/2016 tanggal 1 Juli 2016 3. Kunjungan kerja ke cabang/unit usaha
perihal Tanggapan Laporan Triwulan I Tahun 2016 Selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan Nomor kunjungan kerja ke Cabang Pelabuhan/Unit Bisnis
S-959/MBUMN/D4/II/2016 tanggal 30 November sesuai dengan Program yang telah direncanakan, yaitu
2016 perihal Tanggapan Laporan Triwulanan III sebagai berikut:
Tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan a. Cabang Pekanbaru pada tanggal 16 Februari 2016;
pengawasan dan pemberian nasihat melalui b. Cabang Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe
Pendapat dan Saran Dekom atas LMPT Triwulan pada tanggal 6 sampai dengan 7 April 2016;
I Nomor KU.66/171/DK/PP.I/V/2016 Tanggal 18 c. Benchmarking ke Rumah Sakit PHC Surabaya pada
Mei 2016; Pendapat dan Saran Dekom atas LMPT tanggal 10 Mei 2016;
Triwulan II Nomor PR.04/259/DK/PP.I/VIII/2016 d. Benchmarking ke PT Pelabuhan Tanjung Priok pada
tanggal 15 Agustus 2016; dan Pendapat dan Saran tanggal 20 September 2016;
Dekom atas LMPT Triwulan III Nomor PR.04/390/ e. Cabang Belawan International Container Terminal
DK/PP.I/XI/2016 tanggal 16 November 2016. (BICT) dan Terminal Petikemas Domestik Belawan
c. Mereview perjanjian dan komitmen yang dibuat (TPKDB) pada tanggal 27 September 2016;
oleh Perusahaan dengan pihak ketiga; f. Cabang Dumai dan Sei Pakning pada tanggal 6
Selama tahun 2016, sejalan dengan aksi korporasi sampai dengan 8 Oktober 2016;
yang dilakukan Direksi, organ Dewan Komisaris g. Cabang Batam dan Tanjung Pinang pada tanggal 27
telah melakukan penelaahan atas kerja sama Oktober 2016.
dengan PT Kreasijaya Adhikarya di Dumai, PT BTI Dari hasil Kunjungan kerja Dewan Komisaris ke
di Pelabuhan Belawan, PT DPA di Pelabuhan Dumai, Cabang Pelabuhan/Unit Bisnis, Dewan Komisaris telah
PT Smart Tbk, PT AKR Tbk, PT Aceh Makmur menyampaikan hasil kunjungan dan rekomendasi
Bersama di Cabang Pelabuhan Lhokseumawe, perbaikan Cabang Pelabuhan yang telah dikunjungi
PT Pusri, maupun Kerja sama BOT dengan PT Prima kepada Direksi.
Terminal Petikemas.
d. Mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi Program Pengembangan Dewan Komisaris
dalam menjalankan Perusahaan sesuai dengan Dalam rangka meningkatkan kapabilitas bagi Dewan
RKAP dan RJPP melalui rencana pembahasan Komisaris demi memaksimalkan pelaksanaan tugasnya
Laporan Manajemen Triwulan I, III, dan III Tahun di bidang pengawasan dan nasihat, sepanjang tahun 2016
2016. Untuk melaksanakan tugas monitoring dan Dewan Komisaris telah melaksanakan sejumlah kegiatan
controlling sesuai yang diamanahkan Peraturan yang mendukung hal itu. Kegiatan dimaksud, antara lain:
Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 Tempat
tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata No Kegiatan Penyelenggara & Waktu
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Pelaksanaan
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, 1 Expand Corporate Hotel Sheraton
informasi yang harus disampaikan oleh Direksi Leadership Leadership Kuta Bali, 12-15
Program For Development Oktober 2016
kepada Dewan Komisaris, yaitu sebagai berikut: Bod/Boc Institute (CLDI)

138
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Program Orientasi Bagi Dewan Komisaris sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Baru Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
Program Pengenalan diadakan bagi anggota Dewan - Pernah menyebabkan perusahaan yang
Komisaris baru untuk memberikan pengenalan kepada memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran
Anggota Dewan Komisaris baru tentang berbagai dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi
hal, baik menyangkut pelaksanaan dan tugas Dewan kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/
Komisaris, maupun untuk pemahaman tentang proses atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa
bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sehingga dapat Keuangan.
menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
Dewan Komisaris dengan sebaik-baiknya. Program perundang-undangan;
Orientasi meliputi: e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
a. Gambaran umum mengenai PT Pelabuhan Indonesia I dibutuhkan Emiten atau Perusahaan;
(Persero) f. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
b. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan hubungannya wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
dengan tata kerja Dewan Komisaris - Direksi memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
c. Pengenalan hukum Perusahaan khususnya menyangkut Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu
tanggung jawab hukum anggota Dewan Komisaris 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan
d. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau
didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem Perusahaan Publik pada periode berikutnya;
dan kebijakan pengendalian internal, serta tugas dan g. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak
peranan Komite-Komite di bawah Komisaris langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;
e. Implementasi good corporate governance. dan
h. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
KOMISARIS INDEPENDEN maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan
usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
Kriteria Penentuan Komisaris Independen
Kriteria Penentuan Komisaris Independen didasarkan Berdasarkan persyaratan di atas, maka M. Nawawiy Loebis
pada ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. memenuhi kriteria sebagai Komisaris Independen dan juga
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris sebagai Komisaris Utama. Profil beliau telah disajikan pada
Emiten atau Perusahaan Publik, pada saat diangkat dan profil Dewan Komisaris.
selama menjabat, Komisaris Independen wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut: DIREKSI
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertugas
b. Cakap melakukan perbuatan hukum; dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) serta
selama menjabat; melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang
• Tidak pernah dinyatakan pailit: organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi
• Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip
• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak GCG. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
• Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/ atau Persyaratan Keanggotaan dan Masa
anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: Jabatan
- Tidak pernah menyelenggarakan RUPS tahunan; Direksi Perusahaan terdiri dari lima orang, yaitu satu
- Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direktur Utama dan empat Direktur. Seluruh anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi diseleksi dan
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-
tidak memberikan pertanggungjawaban masing anggota selama lima tahun dan dapat diangkat
kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi

139
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung
persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Jawab Masing-Masing Direksi
Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada
Per 31 Desember 2016, susunan Direksi Perusahaan adalah Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan
sebagai berikut: perundang- undangan yang berlaku.
Nama Jabatan
Tugas pokok Direksi adalah:

Bambang Eka Cahyana Direktur Utama
1. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan
Iman Achmad Sulaiman Direktur Perencanaan dan
Pengembangan maksud dan tujuan Perusahaan dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas
Farid Luthfi Direktur Keuangan
Perusahaan.
Syahputera Sembiring Direktur Bisnis
2. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
M. Hamied Wijaya Direktur SDM dan Umum
Perusahaan.

Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan
1. Meninggal dunia Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan
2. Masa jabatan berakhir serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di
3. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS luar pengadilan sebagai amanat dari RUPS. Direksi
4. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Anggota mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS.
peraturan perundang-undangan
Kegiatan pengelolaan Perusahaan dapat berjalan dengan
Board Charter baik didukung oleh adanya kejelasan dan spesifikasi
Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris tugas yang terstruktur. Maka, tugas dan tanggung jawab
dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang Direksi diklasifikasikan lebih spesifik sesuai Direktur yang
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi menjabatnya.
serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan Cakupan tugas dan tanggung jawab masing-masing
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan anggota Direksi adalah sebagai berikut:
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk
mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Dengan demikian Direktur Utama
diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras a. Untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan
dengan prinsip-prinsip GCG. menerima petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung
jawab kepada RUPS tentang kebijakan umum untuk
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum menjalankan tugas pokok Perusahaan dan tugas-tugas
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan lain yang ditetapkan oleh RUPS. 

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan b. Melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan & usaha
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik GCG. lain. 

c. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang
Isi dari Board Manual sebagai berikut: dilakukan oleh para Direktur. 

Bab I Dewan Komisaris
Bab II Direksi Direktur Bisnis
Direktur Bisnis memimpin Direktorat Bisnis, membawahkan
Bab III Penggunaan Waktu, Saran dan Fasilitas Perusahaan
7 (tujuh) Bidang terdiri dari:
Bab IV Hubungan dengan Anak Perusahaan
• Bidang Pemasaran. 

Bab V Penutup • Bidang Pelayanan Kapal dan Barang. 

• Bidang Bina Usaha. 

• Bidang Fasilitas. 

• Bidang Peralatan. 


140
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

• Bidang PMO Pengembangan Terminal Petikemas d. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan


Perintis. 
 penyelenggaraan pengembangan Selat Malaka di
• Bidang PMO Pengembangan Marine Services 
 Batam 

e. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan
Tugas/fungsi Direktur Bisnis meliputi: penyelenggaraan pengembangan pelabuhan Kuala
a. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan Tanjung 

penyelenggaraan pemasaran jasa kepelabuhanan serta f. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan
penyusunan 
trafik produksi dan pendapatan (TPP). 
 penyelenggaraan 

b. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan g. Pengelolaan Alur Pelayaran di lingkungan PT Pelabuhan
penyelenggaraan bina usaha. 
 Indonesia I (Persero) 

c. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan
penyelenggaraan pelayanan kapal dan barang. 
 Direktur SDM dan Umum
d. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan Direktur SDM dan Umum memimpin Direktorat SDM dan
penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan Umum , membawahkan 6 (enam) bidang terdiri dari:
peralatan pelabuhan. 
 • Bidang Perencanaan Organisasi dan SDM 

e. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan • Bidang Administrasi dan Kesejahteraan SDM 

penyelenggaraan fasilitas pelabuhan. 
 • Bidang Umum/Kepala Kantor Pusat 

f. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan • Hukum Perusahaan 

penyelenggaraan petikemas perintis yang dilaksanakan • PMO Pendirian Anak Perusahaan 

oleh PMO 
 Pengembangan Terminal Petikemas • Bidang PMO Penanganan Masalah Hukum 

Perintis. 
 • Bidang PMO Pembenahan Belawan 

g. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan
penyelenggaraan pengembangan Marine Services Tugas/fungsi Direktur SDM dan Umum meliputi: 

yang dilaksanakan 
 PMO Pengembangan Marine a. Pembinaan, dan penyelenggaraan perencanaan,
Services. 
 pengembangan organisasi dan pengembangan sumber
daya manusia 

Direktur Perencanaan dan Pengembangan b. Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan
Direktur Perencanaan dan Pengembangan memimpin ketenagakerjaan dan administrasi sumber daya
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, manusia serta kesejahteraan 
sumber daya manusia 

membawahkan 6 (enam) bidang terdiri dari: c. Pembinaan dan penyelenggaraan tata usaha
• Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha 
 perakantoran serta kerumahtanggaan dan keamanan
• Bidang Teknologi Informasi 
 perusahaan dan 
keprotokolan Direksi 

• Bidang Manajemen Risiko dan Mutu 
 d. Pembinaan dan penyelenggaraan penelahaan hukum
• Bidang PMO Pengembangan Selat Malaka di Batam 
 dan peraturan perusahaan serta penanganan masalah
• PMO Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung 
 hukum 

• PMO Pengelolaan Alur Pelayaran di Lingkungan e. Pembinaan, perencanaan, pengembangan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) 
 dan penyelenggaraan anak perusahaan yang
diselenggarakan oleh PMO 
Pendirian Anak Perusahaan.

Tugas/fungsi Direktur Perencanaan dan Pengembangan
meliputi: 
 Direktur Keuangan
a. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan Direktur Keuangan memimpin Direktorat Keuangan,
penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan membawahi 5 (lima) bidang terdiri dari:
usaha dan penyusunan 
master plan dan lingkungan 
 • Bidang Akuntansi Manajemen

b. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan • Bidang Akuntansi Keuangan

penyelenggaraan teknologi informasi 
 • Bidang Perbendaharaan

c. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan • Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan
penyelenggaraan manajemen risiko, manajemen • PMO Manajemen Aset
kesehatan dan 
keselamatan kerja (K3) dan manajemen • PMO ERP
mutu 


141
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tugas/fungsi Direktur Keuangan meliputi: sebagai anggota Direksi dengan sebaik-baiknya. Hal ini
a. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi dirasa sangat penting untuk dilaksanakan, sebab Anggota
manajemen. 
 Direksi dapat berasal dari berbagai latar belakang,
b. Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan. 
 sehingga untuk dapat membentuk suatu tim kerja yang
c. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi keuangan. 
 kompak, Program Pengenalan tersebut wajib dijalankan,
d. Pembinaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina
lingkungan 
 Program Orientasi meliputi:
e. Pembinaan, perencanaan, pengembangan dan 1. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab
penyelenggaraan manajemen aset yang dilaksanakan Direksi berdasarkan hukum
oleh PMO Manajemen 
Aset 
 2. Melaksanakan prinsip-prinsip good corporate
governance oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Secara detail Direksi akan menyusun Job Description 3. Gambaran mengenai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
untuk masing-masing Anggota Direksi. Kewenangan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, kinerja
menetapkan Job Description ada pada RUPS, namun keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka
wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Keputusan pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko
Direksi. dan masalah-masalah strategis lainnya.
4. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan
Direksi kebijakan pengendalian internal serta komite audit
Seluruh anggota Direksi Perusahaan memiliki integritas,
kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian Independensi Direksi
yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
masing-masing. diatur dalam Peraturan Menteri Negara pengurusan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau
BUMN Nomor: PER- 06/MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa
campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran
kemampuan adalah sebagai berikut: Dasar yang secara material dapat menganggu keobjektifan
Nama Lulus dan kemandirian tugas Direksi yang dijalankan semata-
mata untuk kepentingan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Bambang Eka Cahyana Lulus
Iman Achmad Sulaiman Lulus
Rangkap Jabatan dan Benturan
Farid Luthfi Lulus
Kepentingan Anggota Direksi
Syahputera Sembiring Lulus Anggota Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak
M. Hamied Wijaya Lulus yang menjabat sebagai anggota Direksi di perusahaan lain.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan,
Program Pengenalan bagi Anggota Direksi setiap anggota Direksi juga diwajibkan utuk membuat
Baru Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan
Program Pengenalan diadakan bagi anggota Direksi baru, saham disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris
sehingga dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab Perusahaan.

Kepemilikan Lembar Saham

Nama Jabatan Jumlah


Pada Di Luar Tanggal
Lembar
Pelindo 1 Pelindo 1 Diperoleh
Saham
Bambang Eka Cahyana Direktur Utama Nihil Nihil - Nihil
Iman Achmad Sulaiman Direktur Perencanaan dan Pengembangan Nihil Nihil - Nihil
Farid Luthfi Direktur Keuangan Nihil Nihil - Nihil
Syahputera Sembiring Direktur Bisnis Nihil Nihil - Nihil
M. Hamied Wijaya Direktur SDM dan Umum Nihil Nihil - Nihil

142
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Program Pengembangan Direksi


Partisipasi pada pelatihan, seminar dan workshop merupakan upaya Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi Direksi.
Kegiatan pelatihan dan pengembangan Direksi yang dilakukan sepanjang 2016 adalah sebagai berikut:

No Judul Pelatihan Penyelenggara Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1 Tata Kelola BUMN Sesuai Konstitusi untuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Ruang Auditorium BPK RI, Gedung
Kemakmuran Rakyat Indonesia Umar Wirahadikusuma Jl. Jend. Gatot
Subroto N0. 31 Jakarta Pusat 10210, 17-18
Februari 2016
2 CEO Talk on Holding Company Pertamina Training & Consulting (PTC) Hotel Ritz Carton Mega Kuningan
Jakarta, 6-7 April 2016
3 PwC Future of Work Conference Price Waterhouse Coopers (PwC) Paris, Perancis, 4-8 April 2016
4 Corporate Culture Summit Pertamina Training & Consulting (PTC) Hotel Ritz Carton Mega Kuningan
Jakarta, 2-3 Mei 2016
5 Indonesia Human Capital Summit Forum Human Capital Indonesia Hotel Ritz Carton Pacific Place Jakarta,
27-28 Oktober 2016

KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS – DIREKSI


Jumlah Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari lima orang yang memiliki usia, pengalaman kerja dan kompetensi yang
beragam. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki kebijakan terkait dengan keberagaman komposisi Dewan Komisaris
dan Direksi dalam Board Manual.

Tabel Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris


Latar Belakang
Nama Usia (Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan
Pengalaman Kerja
Mustofa Wijaya 66 Laki-laki • Sarjana Teknik Sipil Korporasi
• Magister Manajemen

M. Nawawiy Loebis 65 Laki-laki • Sarjana Teknik Sipil Pegawai Negeri Sipil


• Master
• Doktor (Ph.D)
Umar Aris 54 Laki-laki • Sarjana Hukum Pegawai Negeri Sipil
• Magister Hukum
• Magister Manajemen
Zulfahmi Rizal 69 Laki-laki • Jummaster Militer
• Suspa Intel
Icu Zukafril 61 Laki-laki • Sarjana Pegawai Negeri Sipil
• Master Ilmu Sosial Ilmu Politik
• Doktor Ilmu Sosial dan Politik

Tabel Keberagaman Komposisi Direksi


Latar Belakang
Nama Usia (Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan
Pengalaman Kerja
Bambang Eka Cahyana 50 Laki-laki • Sarjana Kehutanan Korporasi
• Magister Manajemen
Iman Achmad Sulaiman 54 Laki-laki • Sarjana Teknik Sipil Internal PT Pelabuhan Indonesia I
• Magister Manajemen (Persero)
Farid Luthfi 50 Laki-laki • Sarjana Ekonomi Korporasi
• Magister Manajemen
Syahputera Sembiring 59 Laki-laki • Sarjana Teknik Sipil Internal PT Pelabuhan Indonesia I
• Magister Manajemen (Persero)
M. Hamied Wijaya 61 Laki-laki • Sarjana Ekonomi Internal PT Pelabuhan Indonesia I
• Magister Manajemen (Persero)

143
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS - DIREKSI Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris


Tugas dan tanggung jawab dewan Komisaris dan Direksi Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06
sebagai 2 (dua) organ yang menjalankan operasional secara Juni 2012.
harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah
sebagai pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan Dari hasil assessment tersebut, skor Dewan Komisaris
tugas utama Direksi adalah menjalankan pengelolaan mencapai 98,87 dan skor Direksi mencapai 98,80.
operasional PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara garis
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang 1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/
masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan pembelajaran secara berkelanjutan. 

dan anggaran bekerja sama untuk mencapai tujuan dan 2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas,
kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta
dan menjadi role model bagi jajaran di bawahnya. menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 

Hubungan yang bersifat informasi dapat dilakukan oleh 3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap
masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi. pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/
Namun tidak memiliki kekuatan hukum sebelum diputuskan perusahaan 
patungan. 

melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan 4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota
Perundang-undangan yang berlaku. Dalam bebrapa hal Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial)
tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, dan 
 mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai
ekuitas, struktur organisasi serta penetapan Direksi ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan
dan Dewan Komisaris Entitas Anak, Direksi memerlukan kinerja Direksi. 

persetujuan Dewan Komisaris secara formal. 5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi
benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. 

Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara 6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa
Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah
Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan diterapkan secara 
efektif dan berkelanjutan. 

Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata 7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
cara hubungan kerja antara Dewa Komisaris dan Direksi. Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai 
 dengan ketentuan perundang-
PENILAIAN TERHADAP DEWAN undangan. 

KOMISARIS DAN DIREKSI 8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan
Proses Komisaris 

Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi 9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris
bertanggung jawab keada RUPS. Pertanggungjawaban yang efektif. 

Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS merupakan
perwujudan prinsip akuntabilitas sebagai bagian dari Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi
upaya implementasi GCG. Pemegang saham yang akan aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
menentukan apakah menerima atau menolak pengelolaan 1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/
Perusahaan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan pembelajaran serta melaksanakan program tersebut
Direksi berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) secara berkelanjutan.
Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional
dan keuangan terhadap implementasi rencana dan
Penilaian Penerapan GCG kebijakan Perusahaan.
Pada tahun 2016 dilakukan assessment implementasi 3. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai
GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yang dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan dan Anggaran Dasar
assessment GCG yang dikembangkan oleh Kementerian 4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi
Perusahaan dan Stakeholders


144
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi
6. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu.
7. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan Perundang-
undangan.
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif. 

9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan efektif. 

10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai Peraturan Perundang-undangan.

Pihak yang Melaksanakan Assessment


Pihak yang melaksanakan assessment GCG adalah lembaga independen KAP Heliantono & Rekan dengan menggunakan
parameter penilaian mengacu kepada SK- 16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan
Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

Penilaian Penerapan GCG oleh Dewan Komisaris


Secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan tindak lanjut perbaikan penerapan GCG yang terkait dengan
aspek Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menunjukan persentase capaian atas parameter yang diuji sebesar 98,87% dari
target bobot maksimal aspek tersebut sebesar 35,00 atau mencapai 34,61. Rincian penilaian atas aspek-aspek tersebut adalah
sebagai berikut:

Skor Capaian
Capaian Maksimal
Jumlah % Tindak Lanjut
No Aspek/Indikator
Parameter Para- Capaian Para-
Bobot Bobot
meter meter
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan 2,00 2,00 1,35 95,83% 2,00 1,29
program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian 4,00 4,00 2,13 100,00% 4,00 2,13
tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara jelas
serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris/Dewan
Pengawasan.
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan 2,00 2,00 2,90 100,00% 2,00 2,90
persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang
disampaikan oleh Direksi.
4. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan 9,00 9,00 9,59 100,00% 9,00 9,59
terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan
Perusahaan.
5. Dewan Komisaris/Dewan pengawas melaksanakan 6,00 6,00 6,48 98,69% 6,00 6,39
pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana
dan kebijakan Perusahaan.
6. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan 2,00 2,00 1,50 100,00% 2,00 1,50
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan
Anak Perusahaan/Perusahaan patungan
7. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam 3,00 3,00 2,44 100,00% 3,00 2,44
pencalonan anggota direksi, menilai kinerja Direksi
(individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/
insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan
mempertimbangkan kinerja Direksi.
8. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan 1,00 1,00 0,57 100,00% 1,00 0,57
terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut
dirinya.
9. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan 2,00 2,00 1,66 100,00% 2,00 1,66
memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang
baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

145
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Skor Capaian
Capaian Maksimal
Jumlah % Tindak Lanjut
No Aspek/Indikator
Parameter Para- Capaian Para-
Bobot Bobot
meter meter
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
10. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan 3,00 3,00 1,35 100,00% 3,00 1,35
rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif
dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
11. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris 4,00 4,00 2,59 96,25% 4,00 2,50
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung
tugas kesekretariatan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
12. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite 5,00 5,00 2,44 93,62% 5,00 2,28
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif.
Jumlah 43 43 35,00 98,87% 43,00 34,61

Dari tabel di atas dilihat bahwa aspek “Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan/pembelajaran
secara berkelanjutan” mendapat capaian 95,83% dan aspek “Dewan komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan
terhadap direksi atas implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan” mendapat capaian 98,69% dan aspek “Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas” mendapat capaian 96,25% dan aspek “Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif” mendapat capaian 93,62%. Selain apek tersebut, masing-masing aspek
penilaian memperoleh nilai maksimum 100%, sehingga nilai capaian secara keseluruhan mencapai 98,87%.

Penilaian Penerapan GCG oleh Direksi


Secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan tindak lanjut perbaikan penerapan GCG yang terkait dengan
aspek Direksi menunjukkan persentase capaian atas parameter yang diuji sebesar 98,80% dari target bobot maksimal aspek
tersebut sebesar 35,00 atau mencapai 34,58. Rincian penilaian atas aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:

Skor Capaian
Capaian Maksimal
Jumlah % Tindak Lanjut
No Aspek/Indikator
Parameter Para- Capaian Para-
Bobot Bobot
meter meter

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1. Direksi melaksakan program pelatihan/pembelajaran 2,00 2,00 1,09 97,62% 2,00 1,06
secara berkelanjutan.

2. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang 3,00 3,00 1,87 100,00% 3,00 1,87
dan tanggung jawab secara jelas.

3. Direksi menyusun perencanaan Perusahaan. 5,00 5,00 4,04 100,00% 5,00 4,04

4. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja 11,00 11,00 8,09 97,84% 11,00 7,91
Perusahaan.

5. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan 4,00 4,00 3,27 96,43% 4,00 3,15
keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan
Perusahaan.

6. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai 2,00 2,00 0,78 88,34% 2,00 0,69
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
anggaran dasar.

7. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi 8,00 8,00 6,69 100,00% 8,00 6,69
Perusahaan dan stakeholders.

146
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Skor Capaian
Capaian Maksimal
Jumlah % Tindak Lanjut
No Aspek/Indikator
Parameter Para- Capaian Para-
Bobot Bobot
meter meter

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


8. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan 2,00 2,00 1,09 100,00% 2,00 1,09
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah
Direksi.

9. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan 2,00 2,00 1,09 100,00% 2,00 1,09
keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu.

10. Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dan menghadiri 5,00 5,00 1,56 100,00% 5,00 1,56
Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

11. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang 3,00 3,00 1,71 100,00% 3,00 1,71
berkualitas dan efektif.

12. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris Perusahaan 3,00 3,00 1,71 99,32% 3,00 1,70
yang berkualitas dan efektif.

13. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS 2,00 2,00 2,02 100,00% 2,00 2,02
lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

Jumlah 52,00 52,00 35,0 98,80% 52,00 34,58

Dari tabel di atas dilihat bahwa aspek “Direksi melaksakan Prosedur Penetapan Remunerasi
program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan” 1. Dewan Komisaris melakukan kajian mengenai
mendapat capaian 97,62%, aspek “Direksi berperan dalam remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan
pemenuhan target kinerja perusahaan” mendapat capaian Direksi. Kajian ini dapat dilakukan dengan meminta
97,84%, aspek “Direksi melaksanakan pengendalian bantuan dari pihak independen. 

operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana 2. Dewan Komisaris mengusulkan penetapan remunerasi
dan kebijakan Perusahaan” mendapat capaian 96,43%, aspek Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS 

“Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai 3. RUPS melakukan kajian terhadap usulan dari Dewan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Komisaris 

dan anggaran dasar” mendapat capaian 88,34% dan “aspek 4. RUPS menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan Direksi 

yang berkualitas dan efektif” mendapat capaian 99,32%.
Selain aspek-aspek tersebut, masing-masing aspek Indikator Penetapan Remunerasi Dewan
penilaian memperoleh nilai maksimum 100%, sehingga nilai Komisaris dan Direksi
capaian secara keseluruhan 98,80%. 1. Pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
mengacu kepada keputusan dari RUPS dengan
PROSEDUR PENERAPAN REMUNERASI memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Perusahaan. Kajian dalam penetapan remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi mempertimbangkan aspek seperti:
yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Perusahaan a. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance
menetapkan besaran remunerasi berdasarkan Indicator (KPI).
keseimbangan antara tugas dan tanggung jawab serta b. Prestasi kerja individu.
kinerja. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh Dewan 2. Kewajaran dengan peer perusahaan lainnya.
Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Pemegang Saham. 3. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Perusahaan.

147
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris


Pemberian remunerasi merupakan kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan atau kegagalan insan perusahaan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Pemberian remunerasi didasarkan atas pertimbangan
kinerja dan tanggung jawab individual, serta level jabatan yang dilakukan secara transparan sehingga dapat memotivasi
dalam mencapai tujuan perusahaan. Proses penetapan dan pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut:
• Dewan Komisaris menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/target
yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Dewan Komisaris perusahaan.

• Dewan Komisaris menyusun dan menetapkan term of reference (TOR) yang memuat rencana kerja, sasaran/target
yang 
akan dicapai dalam satu tahun yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 

• Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pencapaian Indikator Key Performance Indicators (KPI) secara self-
assessment baik kolektif maupun individual dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah disetujui bersama
oleh 
anggota Dewan Komisaris, minimal sekali dalam setahun. 

• Pemegang saham melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolektif maupun individual berdasarkan
capaian 
Key Performance Indicators (KPI) dan realisasi RKAT. 


Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi


Gaji dan tunjangan Direksi mengacu kepada evaluasi kinerja yang dilakukan secara komprehensif, berjenjang, dan berkala.
Proses penetapan gaji dan tunjangan Direksi adalah sebagai berikut:
• Direksi menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/target yang akan
dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Direksi perusahaan. 

• Direksi menyusun Key Performance Indicators (KPI) yang memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai dalam
satu tahun maupun triwulanan yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 

• Direksi melaporkan realisasi pencapaian target masing-masing Key Performance Indicators (KPI) dalam laporan
triwulanan dan laporan tahunan kepada Komisaris baik secara individu maupun kolektif untuk di evaluasi. 

• Hasil evaluasi Key Performance Indicators (KPI) dan RKAT Direksi oleh Dewan Komisaris merupakan media penilaian
pertanggungjawaban Direksi di RUPS. 

• Dewan Komisaris melakukan review sistem remunerasi Direksi sebelum disampaikan kepada RUPS untuk ditetapkan. 


Komponen Remunerasi Dewan Komisaris


Rincian komponen remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris selama 2016 sebagai berikut:

No Jenis Penghasilan Keputusan Keterangan


1 Honorarium Komisaris utama: 45% dari Gaji Direktur Utama
Komisaris: 90% dari Honorarium Komisaris Utama
2 Tunjangan:
Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu) kali honorarium Sesuai PER-04/MBU/2014
Tunjangan Transportasi 20% dari Honorarium per Bulan Sesuai PER-04/MBU/2014
Asuransi Purna Jabatan Premi yang ditanggung oleh Perusahaan sebesar 25% dan Honorarium Sesuai PER-04/MBU/2014
dalam 1 tahun
3 Fasilitas:
Fasilitas Kesehatan Dalam bentuk asuransi kesehatan dan penggantian biaya pengobatan Sesuai PER-04/MBU/2014
(at cost)
Fasilitas Bantuan Hukum Sebesar Pemakaian (at cost) Sesuai PER-04/MBU/2014

148
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Komponen Remunerasi Direksi


No Jenis Penghasilan Keputusan
1 Gaji Direktur Utama: Rp97.000.000
Direktur: 90% dari Direktur Utama
2 Tunjangan:
Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu) kali honorarium
Asuransi Purna Jabatan Premi yang ditanggung oleh Perusahaan sebesar 25% dan Gaji dalam 1 tahun
Tunjangan Perumahan Rp25.000.000 per bulan
3 Fasilitas:
Fasilitas Kendaraan 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan biaya operasional, dengan memperhatikan kondisi
keuangan Perusahaan
Fasilitas Kesehatan Dalam bentuk asuransi kesehatan dan penggantian biaya pengobatan (at cost)
Fasilitas Bantuan Hukum Sebesar Pemakaian (at cost)

Rincian Remunerasi Dewan Komisaris


Nama Jabatan Honor Tunjangan Take Home Pay
M. Nawawiy Loebis Komisaris Utama 43.650.000 8.730.000 52.380.000
Icu Zukafril Komisaris Independen 39.285.000 7.857.000 47.142.000
Umar Aris Komisaris 39.285.000 7.857.000 47.142.000
Zulfahmi Rizal Komisaris 39.285.000 7.857.000 47.142.000
Djarot Sri Sulistyo Komisaris 39.285.000 7.857.000 47.142.000

Rincian Remunerasi Direksi


Nama Jabatan Honor Tunjangan Take Home Pay
Bambang Eka Cahyana Direktur Utama 97.000.000 25.000.000 122.000.000
Iman Achmad Sulaiman Direktur Perencanaan dan Pengembangan 87.300.000 25.000.000 112.300.000
Farid Luthfi Direktur Keuangan 87.300.000 25.000.000 112.300.000
Syahputera Sembiring Direktur Bisnis 87.300.000 25.000.000 112.300.000
M. Hamied Wijaya Direktur SDM dan Umum 87.300.000 25.000.000 112.300.000

149
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Rapat Dewan Komisaris

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran


Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala sedikitnya satu bulan sekali. Selama 2016, Dewan Komisaris mengadakan
rapat bersama Direksi sebanyak 16 kali dengan rincian kehadiran sebagai berikut:

1. Kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Internal untuk periode 1 Januari 2016 sampai dengan 30 Agustus 2016 adalah
sebagai berikut:
Nama Jabatan Kehadiran Tingkat Kehadiran
Mustofa Wijaya Komisaris Utama 10 100%
M. Nawawiy Loebis Komisaris Independen 8 80%
Umar Aris Komisaris 7 70%
Zulfahmi Rizal Komisaris 10 100%
Icu Zukafril Komisaris 10 100%

2. Kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Internal untuk periode 31 Agustus 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut
Nama Jabatan Kehadiran Tingkat Kehadiran
M. Nawawiy Loebis Komisaris Utama 6 100%
Icu Zukafril Komisaris Independen 3 50%
Umar Aris* Komisaris 3 100%
Zulfahmi Rizal Komisaris 6 100%
Djarot Sri Sulistyo Komisaris 3 50%
* Masa jabatan berakhir tanggal 9 November 2016

Risalah Rapat Dewan Komisaris


Keputusan rapat didokumentasikan dengan baik dalam sebuah risalah rapat (minutes of meeting) yang ditandatangani oleh
ketua rapat dan salah seorang anggota Dewan Komisaris. Risalah tersebut kemudian didistribusikan kepada seluruh anggota
Dewan Komisaris, baik yang menghadiri rapat maupun yang tidak. Dalam hal terdapat perbedaan pendapat, hal tersebut
turut dicantumkan dalam risalah rapat disertai dengan alasan di balik perbedaan pendapat.

No Waktu Agenda & Risalah Rapat


1 15 Januari 2016 1. Evaluasi Rapat Internal Dewan Komisaris sebelumnya (Pending Matters);
2. Usulan Penghapusbukuan CC 04;
3. Rencana Pembentukan Anak Perusahaan Rumah Sakit Pelabuhan Medan;
4. Pembahasan Reviu Hasil Audit SPI Semester 2 Tahun 2015;
5. Lain-lain yang berkembang dalam rapat
2 28 Januari 2016 1. Evaluasi Rapat Internal Dewan Komisaris sebelumnya (Pending Matters);
2. Evaluasi Persetujuan Kerja sama Pemanfaatan Tanah dengan
PT Pusri di Cabang Pelabuhan Belawan;
3. Evaluasi Pengendalian Internal Perusahaan (Internal Control) Tahun 2015;
4. Evaluasi Penghapusbukuan Aset Gedung Kantor dan Musholla Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung;
5. Rapat Terbatas tentang Surat Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana
Perhubungan Nomor S-24/MBU/D4/01/2016;
6. Lain-lain yang berkembang dalam rapat
3 29 Februari 2016 1. Evaluasi Rapat Internal Dewan Komisaris sebelumnya (Pending Matters);
2. Pembahasan Draft Pendapat dan Saran Dewan Komisaris atas Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan
Perhitungan Tahunan Tahun 2015;
3. Pembahasan Usulan Permohonan Rekomendasi Pendirian Anak Perusahaan Bongkar Muat di Belawan;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat

150
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

No Waktu Agenda & Risalah Rapat


4 29 Maret 2016 1. Evaluasi Rapat Internal Dewan Komisaris sebelumnya (Pending Matters);
2. Laporan Komite Audit tentang Pembahasan Teknis di KBUMN atas Laporan Audit Tahun Buku 2015 tanggal 23
Maret 2016 dan Summary Pengaduan mengenai Tenaga Kerja Bongkar Muat;
3. Rencana Persiapan RUPS dan Finalisasi Draft Pendapat dan Saran Dewan Komisaris atas Persetujuan Laporan
Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Tahun 2015;
4. Rencana Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi;
5. Pembahasan Laporan Realisasi Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko Tahun 2015;
6. Laporan Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Cabang Pelabuhan Pekanbaru;
7. Lain-lain yang berkembang dalam rapat
5 28 April 2016 1. Evaluasi Rapat Internal Dewan Komisaris sebelumnya (Pending Matters);
2. Pembahasan Laporan Realisasi Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko Tahun 2015;
3. Pemaparan Laporan Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Cabang Pelabuhan Pekanbaru;
4. Pemaparan Laporan Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Cabang Malahayati dan Lhokseumawe;
5. Pemaparan Laporan Benchmarking Dewan Komisaris ke PHC Surabaya;
6. Laporan Realisasi KPI Dewan Komisaris sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
7. Evaluasi atas Keputusan Direksi Nomor PR.02/1/17/PI-16.TU tanggal 16 Maret 2016 tentang Tata Kelola
Pembinaan Anak Perusahaan di Lingkungan PT PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Persero);
8. Lain-lain yang berkembang dalam rapat
6 30 Mei 2016 1. Evaluasi Rapat Internal Dewan Komisaris sebelumnya (Pending Matters);
2. Pemaparan Komite Audit atas Review Laporan Hasil Audit SPI Triwulan I Tahun 2016;
3. Pemaparan Kepala Rumah Sakit Pelabuhan Medan (RSPM) atas Laporan Benchmarking ke Rumah Sakit PHC
Surabaya dan Rencana Aksi Pengembangan PSPM;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat
7 9 Juni 2016 1. Pemaparan PMO Anak Perusahaan/Direksi PT Prima Multi Terminal atas Rencana Aksi Peningkatan Modal
Disetor PT Prima Multi Terminal;
2. Pemaparan Bidang Manajemen Aset atas Inventarisasi Aset
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);
3. Pemaparan Detail SPI atas Progress Laporan Kerja sama Mitra Usaha (KSMU);
8 1 Agustus 2016 1. Evaluasi Rapat Internal Dewan Komisaris Sebelumnya (Pending Matters);
2. Pemaparan Progress Lelang KAP untuk General Audit Tahun Buku 2016;
3. Pemaparan atas Progress Penataan SOP di lingkungan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);
4. Pemaparan Usulan Kerja sama Pemanfaatan Lahan oleh PT Aceh Makmur Bersama (PT AMB) di Lhokseumawe;
5. Pemaparan Realisasi KPI Dewan Komisaris sampai dengan Triwulan II Tahun 2016;
6. Serah Terima Jabatan Sekretaris Dewan Komisaris;
7. Lain-lain yang berkembang dalam rapat
9 15 Agustus 2016 1. Aspirasi Dewan Komisaris dalam RKAP Tahun 2017;
2. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris atas Pengendalian Intern (Internal Control) Perusahaan sampai dengan
Semester I Tahun 2016;
3. Laporan Telaahan Komite Audit atas:
• Piutang Usaha di Cabang Pelabuhan Tanjung Pinang;
• Pengelolaan Lahan di Cabang Pelabuhan Malahayati dan Tanjung Balai Asahan.
10 9 September 2016 Pembahasan Pelaksanaan General Audit Laporan Keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun Buku 2016.
11 29 September 2016 1. Laporan Benchmarking ke PT Pelabuhan Tanjung Priok dan JICT serta Laporan Kunjungan Kerja ke BICT dan
TPKDB;
2. Pembagian Tugas Dewan Komisaris;
3. Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2017;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
12 28 November 2016 1. Realisasi KPI Dewan Komisaris sampai dengan Triwulan III Tahun 2016;
2. Laporan Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Cabang Pelabuhan Dumai dan Sei Pakning;
3. Reviu atas Revisi Investasi Tahun 2016;
4. Reviu atas Realisasi Laporan Manajemen Triwulan III Tahun 2016;
5. Reviu atas RKAP Tahun 2017;
6. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
13 13 Desember 2016 1. Presentasi Bidang Manajemen Aset mengenai Inventarisasi seluruh Aset Perusahaan;
2. Presentasi Bidang Bina Usaha mengenai Pemanfaatan Aset Perusahaan yang dikerjasamakan dengan Mitra
(Kerja sama Bina Usaha/KSMU);
3. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
14 28 Desember 2016 1. Evaluasi atas Usulan RKAP Tahun 2017;
2. Evaluasi atas Realisasi Progress Investasi sampai dengan Desember Tahun 2016;
3. Evaluasi atas Kebijakan Realisasi Kebijakan Pengadaan dan Penerapannya sampai dengan Desember Tahun
2016;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.

151
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Rapat Direksi

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran


Rapat Direksi diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam sebulan. Rapat Direksi dapat berupa rapat internal Direksi atau
rapat Direksi dengan Kepala Divisi. Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan
keputusan Direksi secara kolektif.

Selama 2016, Direksi telah mengadakan 66 kali rapat. Rincian kehadiran dalam Rapat Direksi selama 2016 sebagai berikut:

Nama Jabatan Kehadiran


Bambang Eka Cahyana Direktur Utama 66
Iman Achmad Sulaiman Direktur Perencanaan dan Pengembangan 61
Farid Luthfi Direktur Keuangan 60
Syahputera Sembiring Direktur Bisnis 66
M. Hamied Wijaya Direktur SDM dan Umum 61

Risalah Rapat
Keputusan rapat didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat (minutes of meeting) yang ditandatangani oleh ketua
rapat dan salah seorang anggota Direksi. Risalah tersebut kemudian akan didistribusikan kepada semua anggota Direksi, baik
yang menghadiri rapat maupun yang tidak. Perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat turut dicantumkan dalam risalah
rapat beserta dengan alasan mengenai perbedaan pendapat.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dan Direksi

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran


Direksi Perusahaan mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Perusahaan. Selama
2016, Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat gabungan sebanyak 15 kali. Berikut adalah perincian jumlah rapat
dan kehadiran rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi selama 2016:

Nama Jabatan Kehadiran


Mustofa Wijaya Komisaris Utama (s.d. 4 September 2016) 9
M. Nawawiy Loebis Komisaris Independen 14
Umar Aris Komisaris (s.d. 4 September 2016) 8
Zulfahmi Rizal Komisaris 15
Icu Zukafril Komisaris (s.d. 4 September 2016) 12
Djarot Sri Sulistyo Komisaris 2
Bambang Eka Cahyana Direktur Utama 14
Iman Achmad Sulaiman Direktur Perencanaan dan Pengembangan 11
Farid Luthfi Direktur Keuangan 14
Syahputera Sembiring Direktur Bisnis 13
M. Hamied Wijaya Direktur SDM dan Umum 15

152
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Risalah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

No Waktu Agenda & Risalah Rapat


1 15 Januari 2016 1. Pemaparan Kronologis Pembelian sampai dengan Usulan Penghapusan CC-04;
2. Pemaparan Kerja sama BOT antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan PT Prima Terminal Petikemas
dalam Pengelolaan BICT Fase 2;
3. Pemaparan Progress Pembangunan Terminal Multi Purpose dan Fasilitas Pendukung di Pelabuhan Kuala
Tanjung;
4. Pemaparan Proyek Pengembangan Terminal Belawan Fase 2;
5. Pemaparan Progress Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung;
6. Pemaparan Network Plan Investasi Strategis Tahun 2016;
7. Pemaparan Permohonan Pengagunan Tanah dan Bangunan TPK Belawan Fase 2;
8. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
2 27 Januari 2016 1. Pembahasan Laporan Audit PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun 2015;
2. Pembahasan LMPT Tahun 2015 (Unaudited);
3. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
3 15 Februari 2016 1. Pemaparan Progress Investasi Tahun 2016;
2. Pemaparan Realisasi PKPT SPI Tahun 2015;
3. Pemaparan Rencana Pendirian Anak Perusahaan Bongkar Muat;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
4 29 Februari 2016 1. Pemaparan Realisasi Penetapan dan Pengelolaan Manajemen Risiko dan Manajemen Mutu sampai dengan
Triwulan IV Tahun 2015;
2. Pemaparan Realisasi Penerapan Sistem Teknologi dan Informasi sampai dengan Triwulan IV Tahun 2015;
3. Pemaparan Realisasi Kebijakan Pengadaan dan Penerapannya sampai dengan Triwulan IV Tahun 2015;
4. Pemaparan Realisasi Pengelolaan SDM sampai dengan Triwulan IV Tahun 2015 (Progres Profil Jabatan, Analisis
Jabatan, dan Analisis Beban Kerja Pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);
5. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
5 Maret 2016 1. Pemaparan Progress Investasi Tahun 2016 beserta Penjelasan Target Output dan Outcome;
2. Pemaparan Progress Laporan Audit dengan Tujuan Tertentu kegiatan KSMU;
3. Pemaparan Perubahan Struktur Organisasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
6 April 2016 1. Pemaparan Realisasi Laporan Manajemen Perusahaan sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
2. Pemaparan Realisasi Penerapan Sistem Teknologi dan Informasi sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
3. Pemaparan Realisasi Kebijakan Pengadaan dan Penerapannya sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
4. Pemaparan Rencana Peningkatan Modal Disetor Anak Perusahaan PT Prima Pengembangan Kawasan;
5. Pemaparan Rencana Pendirian Perusahaan Patungan PT Pelabuhan Indonesia Barat;
6. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
7 11 Mei 2016 1. Pemaparan Rencana Pendirian Perusahaan Patungan PT Pelabuhan Indonesia Barat;
2. Pemaparan Realisasi Kebijakan Pengadaan dan Penerapannya sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
3. Pemaparan Rencana Peningkatan Modal Disetor Anak Perusahaan PT Prima Pengembangan Kawasan;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
8 30 Mei 2016 1. Pemaparan Realisasi Pengelolaan SDM sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
2. Pemaparan Realisasi Kebijakan Manajemen Risiko sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
3. Pemaparan Realisasi Kebijakan Manajemen Mutu sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
4. Pemaparan Realisasi PKPT SPI sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
5. Paparan Rencana Safari Ramadhan Dewan Komisaris dan Direksi;
6. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
9 Juni 2016 1. Pemaparan Realisasi Kebijakan Manajemen Risiko sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
2. Pemaparan Realisasi Kebijakan Manajemen Mutu sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
3. Pemaparan Realisasi PKPT SPI sampai dengan Triwulan I Tahun 2016;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
10 1 Agustus 2016 1. Pemaparan Progress Penjualan Obligasi dan Rencana Penggunaan Dana Obligasi;
2. Pemaparan Realisasi Laporan Manajemen Perusahaan sampai dengan Triwulan II Tahun 2016;
3. Pemaparan Realisasi PKPT SPI sampai dengan Triwulan II Tahun 2016;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
11 15 Agustus 2016 1. Pembahasan Detail Progress Investasi Tahun 2016, termasuk Penjelasan tentang Output, Outcome, Analisa
Sensitifitas Keterlambatan untuk Masing-Masing Program Investasi;
2. Pembahasan Realisasi Kebijakan Manajemen Risiko sampai dengan Triwulan II Tahun 2016;
3. Pembahasan Usulan Kerja sama Pemanfaatan Lahan;
4. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.

153
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

No Waktu Agenda & Risalah Rapat


12 30 Agustus 2016 1. Pembahasan Lanjutan atas Kerja sama Pemanfaatan Lahan;
2. Pembahasan Review Laporan Manajemen Mutu sampai dengan Triwulan II Tahun 2016;
3. Lain-lain yang berkembang dalam rapat.
13 September 2016 1. Pembahasan Kinerja BICT dan TPKDB;
2. Pembahasan Action Plan Percepatan Investasi Tahun 2016.
14 Oktober 2016 1. Pemaparan Revisi Investasi Tahun 2016;
2. Pemaparan Realisasi Laporan Manajemen Triwulan III Tahun 2016;
3. Pemaparan RKAP Tahun 2017;
4. Lain-lain yang Berkembang dalam Rapat.
15 November 2016 1. Pemaparan Realisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia sampai dengan Triwulan III Tahun 2016;
2. Pemaparan Realisasi Pengelolaan Teknologi Informasi sampai dengan Triwulan III Tahun 2016;
3. Pemaparan Realisasi Kebijakan Mutu sampai dengan Triwulan III Tahun 2016;
4. Lain-lain yang Berkembang dalam Rapat.
16 Desember 2016 1. Usulan RKAP Tahun 2017;
2. Realisasi Progress Investasi sampai dengan Desember Tahun 2016;
3. Kebijakan Realisasi Kebijakan Pengadaan dan Penerapannya sampai dengan Desember Tahun 2016;
4. Lain-lain yang Berkembang dalam Rapat.

HUBUNGAN AFILIASI DENGAN DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA,


SERTA PEMEGANG SAHAM
Masing-masing Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi dan/atau Pemegang Saham Perusahaan.

Sifat Afiliasi Dewan Komisaris

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan


Dewan Pemegang Dewan Pemegang
Keterangan Direksi Direksi
Komisaris saham Komisaris saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Mustofa Wijaya √ √ √ √ √ √
M. Nawawiy Loebis √ √ √ √ √ √
Umar Aris √ √ √ √ √ √
Zulfahmi Rizal √ √ √ √ √ √
Icu Zukafril √ √ √ √ √ √

Dewan Komisaris Perusahaan melaksanakan tugasnya Dalam memberikan arahan, rekomendasi, keputusan dan
secara independen sesuai dengan peraturan perundang- kebijakan, seluruh Komisaris tidak mencampuri keputusan
undangan termasuk menghindari benturan kepentingan dan pendapat lainnya, memberi dan mendapat tekanan
dengan pihak manapun. Anggota Dewan Komisaris juga yang mengarah pada benturan kepentingan, serta terikat
menyatakan tidak memiliki hubungan keluarga dengan secara moral dan material kepada pihak-pihak tertentu
anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi Perusahaan. yang dapat memengaruhi independensi.

154
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sifat Afiliasi Direksi


Anggota Direksi tidak saling terafiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, dengan Dewan Komisaris maupun dengan
Pemegang Saham.

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan


Dewan Pemegang Dewan Pemegang
Keterangan Direksi Direksi
Komisaris saham Komisaris saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Bambang Eka Cahyana √ √ √ √ √ √
Iman Achmad Sulaiman √ √ √ √ √ √
Farid Luthfi √ √ √ √ √ √
Syahputera Sembiring √ √ √ √ √ √
M. Hamied Wijaya √ √ √ √ √ √

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN Pemberhentian Komite Audit


KOMISARIS Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan
Dewan Komisaris melakukan pengawasan jalannya apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan
operasional Perusahaan dengan dibantu oleh Komite keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan
yang memiliki wilayah kerja masing-masing yang spesifik. Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja
Dewan Komisaris dibantu oleh 2 (dua) komite, yaitu Komite yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam
Audit dan Komite Pemantau Risiko. menjalankan tugasnya.

Komite Audit Profil Komite Audit


Komite Audit bertugas mengevaluasi, mengidentifikasi hal- Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KP
hal yang memerlukan perhatian khusus serta memberikan 01 Tahun 2016 tanggal 15 Maret 2016 tentang Pemberhentian
pendapat profesional yang independen kepada Dewan dan Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Pelabuhan
Komisaris dalam bidang Laporan Keuangan dari Direksi, Indonesia I (Persero) dan Nomor KP 11 Tahun 2016 tanggal 3
laporan dari auditor internal dan auditor eksternal, serta Oktober 2016 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris,
laporan atas ketaatan pada peraturan perundang-undangan komposisi Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
dan pelaksanaan manajemen risiko. Selain itu Komite Audit adalah sebagai berikut:
menjalankan fungsi dan tugas lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris. Nama Jabatan
Icu Zukafril Ketua
Dasar Hukum
Djarot Sri Sulistyo Wakil Ketua
Komite Audit ditetapkan dengan:
Ambal Lubis Anggota
1. Keputusan Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Nomor KP.25 Tahun 2012 tentang Lidya Noor H Anggota
Pembentukan dan Pengangkatan Ketua Komite Audit
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
2. KP.01 tahun 2014 tentang Pembentukan dan
Pengangkatan Ketua Komite Audit PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).
3. KP.10 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Ketua
Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

155
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Berikut ini profil ringkas Anggota Komite Audit Periode Perseroan sejak 15 Maret 2016 berdasarkan Surat
2016: Keputusan Dewan Komisaris Nomor Nomor KP 01
1. Icu Zukafril (ketua Komite) Tahun 2016. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi
Memperoleh gelar Doktor Ilmi Sosial dan Politik dari dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1983.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2011), gelar Beliau memulai karir profesionalnya di Bapindo sebagai
Master Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia Junior Officer pada Bagian Accounting (1984-1986),
(1995), gelar Master Program Studi Pembangunan Officer pada Tim Sistem Akuntansi Bapindo (1986-
bidang Manajemen Perencanaan Pengembangan Desa 1989), Senior Officer pada Ekspor-Impor Departmen
(1990), gelar Sarjana IKIP Jakarta (1979). Bapindo Cabang Medan (1989-1990), Manajer Cash
Beliau pernah bekerja di Bappenas (1980-1985), Outlet Bapindo Cabang Medan (1990-1991), Manager
tahun 1985-1995 bekerja di Departemen Tenaga Accounting & Information Bapindo Cabang Medan (1991-
Kerja dan Transmigrasi dan Koperasi/Menteri Muda 1992), Manager Jasa Perbankan Bapindo Cabang Medan
Transmigrasi, Ditjen RAHBIN, Kementerian Ekploitasi (1992-1993), Senior Auditor Bapindo Kantor Pusat (1993-
Laut (1999), Departemen Eksploitasi Laut dan Perikanan 1994), Manager General Audit Bapindo Kantor Pusat
(2000), Kementerian Kelautan dan Perikanan (1999- (1994-1996), Instruktur (Tenaga Pengajar) Bapindo
2002). Pernah menjabat sebagai Sekretariat Wakil (1994-1999), Manager treasury Audit Bapindo Kantor
Presiden RI (2002-2004), Staf Kementerian Tenaga Pusat (1996-1999), Satuan Kerja Intern bank Mandiri
Kerja (2005-2006), Staf Kementerian Pendayagunaan (1999-2000), Instruktur di Alatief Institut (2000-2002),
dan Aparatur Negara (2010-sekarang). Dosen di Universitas Bina Nusantara Jakarta (2001-
2. Djarot Sri Sulistyo (Wakil Ketua Komite) 2011) dan Instruktur di Lembaga Pendidikan Perbankan
Profil lengkapnya dapat dilihat di Profil Dewan Indonesia (LPPI) Kemang (2003-sekarang).
Komisaris
3. Ambal Lubis Kualifikasi Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Barumun pada tanggal Anggota Komite Audit memiliki kualifikasi pendidikan
1 Agustus 1955. Saat ini berdomisili di Jakarta. Diangkat dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung
sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 15 Maret pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Seluruh Anggota
2016 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Komite Audit memiliki integritas, kompetensi dan reputasi
Nomor Nomor KP 01 Tahun 2016. keuangan yang baik.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Darma
Agung Medan pada tahun 1988 dan Magister Manajemen Indenpendensi Anggota Komite Audit
dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2001. Mengacu pada Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, kriteria
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Pelaksana Independensi Anggota Komite Audit adalah sebagai
Divisi Komersial/Jasa Cabang Belawan (1976-1978), berikut:
Kepala Seksi Divisi Keuangan Cabang Belawan (1978- 1. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik,
1983), Kepala Seksi Direktorat Keuangan Kantor Pusat Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik
(1984-1989), Kepala Divisi Keuangan Pelabuhan Cabang atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa
Dumai (1989-1994), Pengawas Bidang Keuangan Satuan non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi
Pengawas Intern Kantor Pusat (1994-1998), Senior lain kepada Emiten atau Perusahaan Publik yang
Manager Perbendaharaan & PUKK Direktorat Keuangan bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
Kantor Pusat (1998-2004), Senior Manager Akuntansi 2. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
Keuangan (2004-2006), Senior Manager Akuntansi wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
Manajemen Direktorat Keuangan Kantor Pusat (2006- memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
2007) dan Senior Manager Perbendaharaan Direktorat Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6
Keuangan Kantor Pusat (2007-2011). (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen;
4. Lidya Noor H 3. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak
Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik;
pada tanggal 13 September 1957. Saat ini berdomisili
di Jakarta. Diangkat sebagai anggota Komite Audit

156
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

4. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Pelaksanaan Kegiatan


Emiten atau Perusahaan Publik baik langsung maupun Selama tahun 2016, Komite Audit dalam fungsinya
tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi
saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain pengawasan (oversight) terhadap proses Pelaporan
dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah Keuangan, Pengendalian Internal, Proses Audit, Manajemen
diperolehnya saham tersebut. Risiko dan Good Corporate Governance, telah memiliki
5. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Charter yang berisi Tujuan, Fungsi, Peran, Kewajiban,
Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Tanggung Jawab dan Kewenangan yang dilengkapi dengan
Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; Guidelines dan standar serta manual-manual yang diadopsi
dan dari Institute of Internal Audit (IIA) dan best practices
6. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung yang di-endors oleh Konsorsium-Konsorsium Profesi di
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan Indonesia.
usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
Komite Audit telah menjalankan fungsinya sesuai dengan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit ketentuan yang berlaku termasuk pelaksanaan komunikasi
Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan yang independen dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI),
Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu Manajemen, dan Auditor Eksternal, sehingga tercipta
agar pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat mekanisme informasi yang memadai dari Manajemen, SPI
berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas dan dan Auditor Eksternal ke Dewan Komisaris (melalui Komite
dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat mandiri dan Audit) yang selanjutnya digunakan sebagai masukan dalam
bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. pemberian saran-saran oleh Dewan Komisaris kepada
Direksi.
Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Rapat Komite Audit
Komite Audit kepada Dewan Komisaris merupakan Selama 2016, dilakukan 16 kali rapat. Jumlah kehadiran
perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan masing-masing anggota komite periode Januari sampai
perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip dengan Desember 2016 adalah sebagai berikut:
GCG.
Nama Jabatan Kehadiran
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana
Icu Zukafril Ketua 13
yang tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee
Umar Aris Wakil Ketua 10
Audit Charter) terdiri atas: (s.d 9 Nov 2016)
1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern
Djarot Sri Sulistyo Wakil Ketua 3
dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor (sejak 3 Okt 2016)
dan internal auditor; Armen Lubis Anggota (s.d 31 Mar 2016) 4
2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
Ambal Lubis Anggota 12
sistem pengendalian manajemen perusahaan serta
Lidya Noor H Anggota 16
pelaksanaannya; Menilai pelaksanaan kegiatan serta
hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan
Intern maupun auditor ekstern. Komite Nominasi dan Remunerasi
3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memiliki Komite
sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. Nominasi dan Remunerasi. Namun demikian, fungsi
4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang Nominasi dan Remunerasi djalankan oleh Dewan Komisaris.
memuaskan terhadap segala informasi yang
dikeluarkan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan
Komisaris lainnya.

157
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Komite Pemantau Manajemen Risiko 3. Armen Lubis


Komite Pemantau Manajemen Risiko ditetapkan dengan Warga Negara Indonesia, lahir di Hutanamale pada
Keputusan Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I tanggal 19 November 1955. Saat ini berdomisili di
(Persero) Nomor KP.13 Tahun 2014 tanggal 1 Desember Medan. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau
2014. Manajemen Risiko sejak 3 Oktober 2016 berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KP 02 Tahun
Pemberhentian anggota Komite Pemantau Manajemen 2016 tanggal 15 Maret 2016. Memperoleh D3 Manajemen
Risiko dapat dilakukan apabila yang bersangkutan dari Universitas Dharma Agung Medan pada tahun
berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan 1984, Sarjana Manajemen dari Universitas Dharma
keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak Agung pada tahun 1987 dan Magister Manajemen dari
memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak Universitas Sumatera Utara pada tahun 2002. Beliau
kompeten dalam menjalankan tugasnya. Susunan anggota memulai karir sebagai Bendaharawan Proyek di Kantor
Komite Komite Pemantau Manajemen Risiko dari: 1 (satu) Wilayah Perhubungan Laut (1986-1991), Kepala Seksi
orang Ketua Komite yang merupakan Anggota Komisaris Penayluran Direktorat Teknik Kantor Pusat (1986), Kadin
Independen, dan 1 (satu) orang anggota Komite. Aneka Jasa Divisi Komersil cabang Belawan (1990),
Kediv Komersial Divisi Komersil Cabang Lhokseumawe
Profil Komite Pemantau Manajemen Risiko (1991), Kasie Pengembangan Usaha Direktorat Usaha
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KP Kantor Pusat (1993), Manajer Pengkajian Pasar
02 Tahun 2016 tanggal 15 Maret 2016 tentang Pemberhentian Direktorat Usaha Kantor Pusat (1994), Senior Manajer
dan Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Manajemen Aneka Usaha Direktorat Usaha Kantor Pusat (1995),
Risiko PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan Nomor KP Kepala Unit Galangan Kapal (1997), General Manager
11 Tahun 2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Pembagian Cabang Belawan (1998), Sekretaris Perusahaan
Tugas Dewan Komisaris, komposisi Komite Pemantau PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (2001), Kepala
Manajemen Risiko PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Sistem Pengendalian Intern PT Pelabuhan Indonesia I
adalah sebagai berikut: (Persero) (2002), Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) (2011).
Nama Jabatan 4. Denny Purwanto
Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada
Umar Aris Ketua
tanggal 4 Mei 1974. Saat ini berdomisili di Tangerang.
Zulfahmi Rizal Wakil Ketua
Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau
Armen Lubis Anggota
Manajemen Risiko sejak 3 Oktober 2016 berdasarkan
Denny Purwanto Anggota Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KP 02
Tahun 2016 tanggal 15 Maret 2016. Menyelesaikan
Berikut ini profil ringkas Anggota Komite Pemantau pendidikan Diploma III di Sekolah Akuntansi Negara
Manajemen Risiko Periode 2016: pada tahun 1996, Sarjana Akuntansi dari Universitas
1. Umar Aris Airlangga Surabaya pada tahun2000, Diploma IV
Menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di dari Sekolah Akuntansi Negara pada tahun 2005 dan
Universitas Indonesia pada tahun 2015. Pada tahun Magister Keuangan Negara dari Pasca Sarjana STIA
2000, memperoleh gelar Magister Hukum di LAN Jakarta pada tahun 2011. Sebelumya, beliau pernah
Universitas Indonesia. Pada tahun 1998 memperoleh bekerja di Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara di
gelar Magister Manajemen di universitas yang sama. Surabaya (1996-2002), Kantor Pusat Direktorat Jendral
Pada tahun 1988, memperoleh gelar Sarjana Hukum Perbendaharaan Departemen Keuangan (2005-2006),
di universitas yang sama. Memperoleh penghargaan Auditor Ahli pada Auditoriat Keuangan Negara III (AKN
Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun dan juga menjabat III) BPK RI (2006-2011) dan Auditor Ahli pada BPK RI
sebagai Kepala Biro Hukum dan Kerja sama Luar Negeri Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat (2012-2014).
(KSLN) Kementerian Perhubungan.
2. Zulfahmi Rizal Kualifikasi Komite Pemantau Manajemen Risiko
Profil lengkapnya dapat dilihat di Profil Dewan a. Memiliki integritas, kemampuan, pengetahuan dan
Komisaris pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta

158
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

mampu mengkomunikasikan secara lisan maupun d. Memantau berbagai potensi risiko yang dihadapi
tulisan semua hasil pelaksanaan tugasnya disampaikan Perusahaan; 

kepada Dewan Komisaris sesuai prosedur yang berlaku.
 e. Mengevaluasi berbagai kebijakan manajemen risiko
b. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat Perusahaan; 

memahami prinsip-prinsip dan proses Manajemen f. Melakukan koordinasi implementasi dan pengawasan
Risiko, serta mampu mengkomunikasikan secara lisan keberadaan dan tingkat efekti tas masing-masing
maupun tertulis hasil pelaksanaan tugas disampaikan komponen dari 
Enterprise Risk Management (ERM)
kepada Dewan Komisaris. 
 dalam Perusahaan; 

c. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang g. Mengukur efektivitas masing-masing komponen dari
Anggaran Dasar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), ERM yang telah diterapkan di Perusahaan; 

peraturan yang berkaitan dengan operasi perusahaan, h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
serta peraturan lainnya yang berhubungan dengan Komisaris berdasarkan peraturan perundang-
manajemen risiko. 
 undangan. 

d. Mampu mempelajari dan memahami kegiatan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara baik, Rapat Komite Pemantau Manajemen Risiko
memiliki pengetahuan yang memadai tentang bidang Selama 2016, dilakukan 16 kali rapat. Jumlah kehadiran
perusahaan dan kaitannya dengan aspek Manajemen masing-masing anggota komite periode Januari sampai
Risiko. 
 dengan Desember 2016 adalah sebagai berikut:
e. Sekurang - kurangnya salah satu anggota dari komite
harus memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki Nama Jabatan Kehadiran
keahlian dalam Manajemen Risiko dan atau Bidang
M. Nawawiy Loebis Ketua (s.d 3 Okt 2016) 12
Keuangan. 

Umar Aris Ketua (sejak 3 Okt 2016) 2
Zulfahmi Rizal Wakil Ketua
Indenpendensi Anggota Komite Pemantau Manajemen 4
(sejak 3 Okt 2016)
Risiko
Ambal Lubis Anggota (s.d 31 Mar 2016) 4
Komite Pemantau Manajemen Risiko diketuai oleh salah
Armen Lubis Anggota
seorang anggota Dewan Komisaris dan memiliki 1 (satu) 12
(1 Apr s.d 31 Mar 2016)
anggota profesional lainnya berasal dari luar PT Pelabuhan
Denny Purwanto Anggota 16
Indonesia I (Persero) serta mempunyai latar belakang
Manajemen Risiko dan atau Keuangan sesuai dengan
bidang industri PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan
Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Pemantau Komisaris mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris
Manajemen Risiko bersifat mandiri serta bekerja secara untuk membantu kelancaran tugas dan wewenang Dewan
profesional dan independen. Komisaris untuk kepentingan dan usaha Perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Dasar Hukum Pengangkatan Sekretaris
Manajemen Risiko Dewan Komisaris
a. Mendapatkan pemahaman atas manajemen risiko Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KP
Perusahaan yang mencakup berbagai risiko yang 07 Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016, terjadi pergantian
dihadapi Perusahaan, strategi, system dan kebijakan Sekretaris Dewan Komisaris yaitu Sdri. Susi Meyrista
manajemen risiko Perusahaan, pengendalian intern Tarigan digantikan oleh Sdr. Masyhur Usman.
Perusahaan, termasuk kebijakan, metodologi dan
infrastruktur; 
 Periode Jabatan
b. Melakukan evaluasi terhadap berbagai model Masa jabatan Sekretaris Dewan Komisaris ditetapkan oleh
pengukuran risiko yang digunakan Perusahaan dan Dewan Komisaris maksimum 3 tahun dan dapat diangkat
memberikan rekomendasi penyempurnaan lebih lanjut;
 kembali untuk paling lama 2 tahun dengan tidak mengurangi
c. Memantau kesesuaian berbagai kebijakan dan hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-
pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan; 
 waktu.

159
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

4. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran


Dewan Komisaris;
5. Menyusun Rancangan Pendapat dan Saran Dewan
Komisaris atas Laporan Manajemen baik triwulanan
maupun tahunan;
6. Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan
Komisaris lainnya;
7. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.

B. Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud


pada butir A, Sekretaris Dewan Komisaris selaku
pimpinan Sekretariat, melaksanakan tugas lain berupa:
1. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi
peraturan perundang-undangan serta menerapkan
Profil Sekretaris Dewan Komisaris prinsip-prinsip GCG;
Masyhur Usman 2. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan
Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang pada Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu
tanggal 14 September 1971. Diangkat sebagai Sekretaris apabila diminta;
Dewan Komisaris Perseroan sejak 1 Agustus 2016 3. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor dalam rangka memperlancar tugas Dewan
KP 07 Tahun 2016. Meraih gelar Sarjana Manajemen Komisaris;
dari Universitas 45 Ujung Pandang pada tahun 1996. 4. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Sub Komisaris dengan pihak lain.
Bidang Tata Kelola dan Manajemen Risiko Usaha Sarana
Angkutan Pariwisata II (2006-2010), Kepala Sub Bidang SEKRETARIS PERUSAHAAN
Pendayagunaan Aset dan Sinergi IIb (2010-2014), Kepala Sekretaris Perusahaan adalah satuan fungsi struktural
Sub Bidang Restrukturisasi BUMN Ia (2014-2015), Sekretaris dalam organisasi Perusahaan yang bertugas untuk
Dewan Komisaris PT ASDP (2003-2013), dan Sekretaris memberikan dukungan kepada Direksi dalam melaksanakan
Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara I (2013-2016). tugasnya.
Saat ini, selain menjabat sebagai Sekretaris Dewan
Komisaris Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Kepala
Sub Bidang Pendayagunaan Portofolio Kepemilikan Negara
Minoritas II di Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).

Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2016


Sepanjang tahun 2016, kegiatan-kegiatan yang telah
dijalankan Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut:
A. Sekretaris Dewan Komisaris bertugas melakukan
kegiatan untuk membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugasnya berupa:
1. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat
(briefing sheet) Dewan Komisaris;
2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai Profil Sekretaris Perusahaan
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan; Muhammad Eriansyah
3. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, Warga Negara Indonesia, lahir di Banda Aceh pada tanggal
baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun 26 April 1972. Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak
dokumen lainnya; 11 Februari 2016 berdasarkan SK Direksi KP.32/2/22/PI/-

160
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

16.TU. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Pembangunan dari Daftar media massa lokal:

Universitas Sumatera Utara pada tahun 1997. Sebelum di Harian Analisa, Harian Waspada, Harian Sinar Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) beliau pernah berkarir Baru, Harian Sumut Pos, Harian Tribun Medan, Harian
di PT Astra Group (1997-1998). Berbagai jabatan pernah ia Koran Sindo, 
Harian Medan Pos, Harian Jurnal Asia,
duduki di Perseroan, di antaranya Staf (1999-2005), Asmen Harian Medan Bisnis.
IT (2005-2008), ACS Hubungan Kelembagaan dan HI (2009- 3. Email: pelabuhan1@pelindo1.co.id 

2011), ACS Humas (2012-2016) dan CS (2016). 4. Majalah Internal: Majalah Gema yang terbit setiap 1
(satu) bulan sekali 

Uraian Tugas Sekretaris Perusahaan 5. Facebook di: Pelindo I Persero
Perseroan menyadari sepenuhnya pentingnya peranan 6. Fanpage di: PT Pelabuhan Indonesia I - Persero
Corporate Secretary dalam memperlancar hubungan 7. Twitter di: @Pelindo_1
antar organ Perseroan dan hubungan angtara Persrroan 8. Instagram di: Pelindo1
dengan stakeholders. Secara struktural Corporate 9. Youtube di: PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) 

Secretary bertanggung jawab kepada Direksi dan memiliki 10. Papan Informasi Internal
kewenangan yang cukup untuk melaksanakan tugas-
tugasnya. Corporate Secretary harus selalu mengikuti SATUAN PENGAWASAN INTERN
perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku dan Pembentukan Satuan Pengawasan Intern merupakan salah
memastikan Perseroan untuk memenuhi dan mematuhi satu wujud komitmen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
peraturan tersebut. Corporate Secretary akan memberikan dalam menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya Satuan Pengawasan Intern bertugas untuk memberikan
kepada Direksi secara berkala. rekomendasi dan pelaporan yang independen dan objektif
melalui kegiatan pengawasan yang komprehensif terhadap
Dalam pelaksanaan tugasnya terdapat fungsi utama yang aktivitas Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab ini
dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan. Fungsi Utama itu dilakukan guna memperkuat penerapan praktik tata kelola
adalah: melalui pendekatan yang sistematis. Mekanisme Satuan
1. Menangani masalah kesekretariatan Direksi. Pengawasan Intern SMF sampai saat ini dilaksanakan oleh
2. Menjalankan fungsi hubungan masyarakat dan publikasi Satuan Pengawasan Intern (SPI).
Perseroan, dan kegiatan antar lembaga.
Dasar Hukum Pembentukan
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Dasar hukum pembentukan Satuan Pengawasan Intern
Jawab Perusahaan adalah sebagai berikut:
Pada 2016, Sekretaris Perusahaan telah menunaikan tugas 1. Undang-undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN
dan tanggung jawabnya dengan baik. pasal 67 (1) yang menyatakan bahwa “Pada setiap BUMN
dibentuk satuan pengawasan intern yang merupakan
AKSES INFORMASI DAN DATA aparat pengawas intern perusahaan”.
PERUSAHAAN 2. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) membuka akses seluas- Perusahaan Perusahaan pasal 28 (1): “Pada setiap
luasnya kepada publik terhadap perolehan informasi PERSERO dibentuk Satuan Pengawasan Intern yang
mengenai identitas dan rekam jejak, perkembangan usaha, merupakan apparat pengawasan intern perusahaan”.
produk dan jasa yang ditawarkan, serta berita-berita 3. Peraturan Bapepam LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan
terbaru terkait bidang usaha PT Pelabuhan Indonesia I dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal pasal
(Persero) melalui: 2 (1): “Emiten atau Perusahaan Publik wajib membentuk
1. Website: www.pelindo1.co.id yang tersaji dalam Bahasa Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan
Indonesia 
 No. IX.I.7, Lampiran Keputusan ini, selambatnya 31
2. Media Massa, baik media massa skala nasional maupun Desember 2009.
skala lokal.
Daftar media massa nasional:

Harian Bisnis Indonesia, Kompas, The Jakarta Post,
Harian Kontan, Harian Media Indonesia, Harian
Republika, Harian Investor Daily, Harian Merdeka,
Harian Jawa Pos, Koran Tempo.

161
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Pihak yang Mengangkat/Memberhentikan Sertifikasi Profesi Audit Internal


Kepala Satuan Pengawasan Intern Untuk mendukung kompetensi pelaksanaan auditor
Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI) ditunjuk dan internal di Perusahaan, personil Satuan Pengawasan Intern
diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan aktif mengikuti workshop dan pelatihan audit internal serta
Dewan Komisaris Perusahaan. Dalam pelaksanaan telah memperoleh sertifikasi Qualified Internal Auditor
tugasnya, Kepala SPI bertanggung jawab secara langsung (QIA) dari Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor
kepada Direktur Utama. (DSQIA) dan sertifikasi Manajemen Risiko Level I yang
dikeluarkan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR).
Kualifikasi dan Sertifikasi Satuan Pengawasan Intern
Kualifikasi Satuan Pengawasan Intern Perusahaan
sebagaimana diatur dalam Piagam Audit Internal adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional,
independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan
tugasnya.
2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai
teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan
bidang tugasnya.
3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal dan peraturan
perundang-undangan terkait lainnya.
4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara
efektif. Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern
5. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern per 31 Desember 2015
Asosiasi Audit Internal. dijabat oleh Arif Hutomo.
6. Wajib mematuhi kode etik Audit Internal.
7. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data Lahir di Magelang pada tanggal 24 Desember 1966 (umur 50
perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tahun). Menamatkan pendidikan terakhir di Magister (S2)
tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern SMF Transport & Logistic pada Universitas Paris. Mulai bekerja
kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang- di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tanggal 25 Februari
undangan atau penetapan/putusan pengadilan. 1993 sampai dengan sekarang. Memiliki pengalaman jabatan
8. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang sebelumnya sebagai Koordinator project management
baik dan manajemen risiko. office pembentukan anak perusahaan. Menjabat sebagai
9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan Kepala Satuan Pengawas Intern sejak 16 Juni 2014.
kemampuan profesionalismenya secara terus-
menerus. Struktur dan Komposisi Satuan
Pengawasan Intern
Struktur Satuan Pengawasan Intern Organisasi SPI
dipimpin oleh seorang Kepala SPI dan dibantu 3 orang
Pengawas Wilayah, 1 orang Pengawas Bidang Khusus, 1
orang Manajer Administrasi dan Monitoring, 6 orang Ketua
Tim Audit, 15 orang Auditor dan 1 orang staf administrasi.

162
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

dan Identifikasi Fraud”, dengan PJP di Kantor Pusat, workshop


Kepala SPI
“Dasar-dasar Audit” oleh perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara bagi pejabat 1 tingkat dibawah Direksi, Pengarahan
Manajer Pengawas Kaper BPKP Provinsi Sumatera Utara serta konsolidasi
Pengawas Pengawas Pengawas
Administrasi & Bidang
Monitoring
Wilayah I Wilayah II Wilayah III
Khusus
pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan investasi bagi PJP
terkait di Cabang-cabang dan Kantor Pusat.

AKUNTAN PUBLIK INDEPENDEN


Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim
(Team (Team (Team (Team (Team (KAP) telah mendapat persetujuan RUPS. Akuntan
Leader) Leader) Leader) Leader) Leader)
Perusahaan yang ditunjuk adalah KAP Heliantono & Rekan,
sebagai auditor yang akan mengaudit Laporan Keuangan
Indonesia Perusahaan serta tugas lain yang diperlukan.
Pemeriksa Senior dan Junior

Keterangan: Garis Koordinasi


Bertanggung jawab terhadap KAP yang melakukan audit keuangan Perusahaan dalam
administrasi pegawai
tiga tahun terakhir adalah:

Tugas dan Tanggung Jawab Tahun Audit KAP Biaya


Sesuai dengan Internal Audit Charter, tugas dan tanggung
2016 Heliantono & Rekan Rp1.070.300.00
jawab Satuan Pengawasan Intern, meliputi:
2015 Heliantono & Rekan Rp971.080.000
• Memberikan penilaian mengenai kecukupan dan
2014 Heliantono & Rekan Rp1.023.770.000
efektivitas proses manajemen PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) dalam mengendalikan kegiatannya dan
pengelolaan risiko. 
 Ruang Lingkup Audit
• Melaporkan hal-hal penting berkaitan dengan Ruang Lingkup Audit di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
proses pengendalian intern, termasuk melaporkan adalah melakukan General Audit atas Laporan Keuangan
kemungkinan melakukan peningkatan pada proses Konsolidasian dan Entitas Anak serta Laporan Keuangan
tersebut. 
 PKBL.
• Memberikan informasi mengenai perkembangan dan
hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan Informasi Mengenai Jasa Lain Selain Audit
kecukupan sumber daya audit. 
 Laporan Keuangan
• Memberikan penilaian terhadap hasil evaluasi lainnya Selain Audit Laporan Keuangan, Kantor Akuntan Publik
yang dilaksanakan oleh SPI. 
 Heliantono & Rekan juga melakukan lingkup pekerjaan
dengan output sebagai berikut:
Laporan Kegiatan 2016 Satuan • Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan
Pengawasan Intern Terhadap Peraturan Perundang-undangan dan
Disamping pelaksanaan masing-masing Program Kerja Pengendalian Intern. 

Manajemen (PKM), SPI juga senantiasa melakukan sosialisai • Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan
“Three Line of Defenses”, “Gratifikasi” serta Pengenalan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
dan pemahaman fraud pada saat pelaksanaan audit • Laporan Akuntan Independen atas Prosedur yang
lapangan (Cabang Tanjungpinang, TB. Asahan Dumai, TB. Disepakati Bersama terhadap Evaluasi Kinerja. 

Karimun, Batam, Pekanbaru, Sibolga, Malahayati, Belawan, • Laporan Akuntan Independen atas Prosedur yang
Unit Galangan Kapal dan Belawan International Container Disepakati Bersama Terhadap Penerapan Praktik
Terminal), melakukan inventarisasi dan revisi SISPRO cabang- Good Corporate Governance. 

cabang pelabuhan, penyelenggaraan workshop “Pemahaman

163
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO dan pelayanan terminal peti kemas serta peraturan


Sebagai BUMN, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus lainnya yang bersifat mandatory, yang akan berdampak
tunduk pada peraturan perundang-undangan yang ada. pada terhentinya proses layanan sehingga hilangnya
Sejalan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN RI Nomor pendapatan dan mengganggu kinerja keuangan
Per-01/MBU/2011 pasal 25, PT Pelabuhan Indonesia I Perusahaan. Risiko terkait hukum/legal lainnya
(Persero) wajib menerapkan hal-hal berikut: adalah tidak dipenuhinya kewajiban oleh pihak mitra
1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan sebagaimana yang telah disepakati pada perjanjian
korporasi, harus mempertimbangkan risiko usaha. 
 kerja sama usaha, sehingga perusahaan berpotensi
2. Majemen risiko korporasi secara terpadu yang kehilangan pendapatan yang telah dianggarkan pada
merupakan 
bagian dari pelaksanaan program GCG. 
 tahun berjalan.
3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan
dengan membentuk unit kerja tersendiri yang ada di Untuk memitigasi seluruh risiko tersebut di atas,
bawah 
Direksi; atau memberi penugasan kepada unit Perusahaan terus melakukan kegiatan optimalisasi dan
kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi peningkatan kapasitas bisnis yang ada melalui program
manajemen risiko. 
 intensifikasi dan ekstensifikasi, memenuhi seluruh
persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah/
Pedoman penerapan manajemen risiko di Lingkungan instansi terkait lainnya untuk setiap segmen usaha
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), dituangkan dalam dan operasional Perusahaan lainnya khususnya yang
Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bersifat mandatory, seperti penerapan International
Nomor KP.39/1/3/PI-14.TU tanggal 27 Maret 2014 (yang Ship and Port Security (ISPS) Code, sistem manajemen
merupakan pengganti Keputusan Direksi sebelumnya yaitu K3 dan melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya
Nomor UM.50/12/18/P.I-11 tanggal 31 Maret 2011). oleh satuan pengawas internal Perusahaan, serta
memastikan bahwa kriteria dan metode pemilihan
Evaluasi Efektivitas Manajemen Risiko mitra kerja sama telah ditetapkan dengan benar untuk
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terus berupaya untuk mendapatkan mitra usaha yang tepat.
penerapan manajemen risiko yang efektif di seluruh level
manajemen dan aktivitas/proses bisnis yang dijalankan. 2. Risiko Strategis
Evaluasi dilaksanakan secara berkala oleh auditor eksternal Risiko strategis yang dihadapi perusahaan adanya
dan Komite Pemantauan Manajemen Risiko di Dewan potensi penyimpangan negatif antara proyeksi
Komisaris. Sistem Manajemen Risiko terus ditinjau dan dan realisasi atas kebijakan yang bersifat strategis
disempurnakan baik dalam rapat internal Direksi maupun untuk pengembangan bisnis perusahaan yang dapat
rapat dengan Dewan Komisaris. mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan,
seperti pelaksanaan investasi dalam pemenuhan
Profil dan Mitigasi Risiko kebutuhan peralatan dan fasilitas serta penunjang
Berbagai risiko yang dihadapi oleh PT Pelabuhan Indonesia operasional kepelabuhan lainnya, pendirian anak
I (Persero) perlu dikelola secara bertanggung jawab perusahaan dan penerimaan pembiayaan yang
dengan berlandaskan prinsip kehati-hatian untuk menjamin bersumber dari dana eksternal dalam rangka
pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Berikut pengembangan Perusahaan yang bersifat jangka
akan diuraikan risiko-risiko yang dihadapi perusahaan panjang. Hal ini dapat berdampak pada hilangnya
berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap potensi pendapatan dan atau terjadinya peningkatan
kinerja Perusahaan dan Entitas Anak. biaya operasional, sehingga kinerja keuangan korporat
akan terganggu.
1. Risiko Hukum/Legal
Perusahaan berpotensi menghadapi risiko terkait Perusahaan melakukan mitigasi atas risiko di atas
dengan kondisi politik dan peraturan/kebijakan dengan cara memastikan bahwa setiap rencana
pemerintah yang dapat berdampak pada pengelolaan keputusan yang bersifat strategis didukung dengan
proses bisnis perusahaan dan hilangnya pendapatan kajian kelayakan sesuai dengan kriteria yang berlaku
perusahaan, dicabut/tidak diperpanjangnya ijin suatu dan dapat dipertanggungjawabkan termasuk kajian
segmen usaha/pelayanan operasional dari pemerintah risiko tersendiri, memastikan pelaksanaan investasi/
seperti pelayanan pemanduan, bongkar muat barang pengadaan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,

164
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

memonitoring setiap tahapan implementasi investasi 4. Risiko Bisnis


mulai dari perencanaan hingga pemanfaatannya. Untuk melaksanakan pengelolaan pelabuhan di
4 (empat) propinsi yang telah ditetapkan oleh
3. Risiko Operasional pemerintah, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau
Pelayanan operasional Perusahaan di bisnis dan Kepulauan Riau, Perusahaan menghadapi
kepelabuhanan utamanya meliputi ketidakefektifan risiko keterbatasan market share untuk pelayanan
SOP, teknologi yang tidak mendukung, ketidakhandalan bongkar muat barang, berkurangnya pangsa pasar
SDM, kecelakaan kerja dan gangguan keamanan. Dalam karena kebijakan pemerintah yang memberikan ijin
memberikan pelayanan Perusahaan memiliki risiko pengoperasian terminal untuk kepentingan sendiri
keterlambatan pelayanan pemanduan kapal, kerusakan dan pendirian badan usaha pelabuhan (BUP) oleh
kapal pandu dan kapal tunda, alat bongkar muat tidak pihak swasta, penurunan kondisi perekonomian yang
cukup atau mengalami kerusakan, kerusakan barang berdampak pada turunnya arus barang ekspor dan
dan petikemas milik pihak ketiga selama kegiatan impor, kegagalan untuk menerapkan tarif optimal
bongkar muat, kerusakan jaringan dan aplikasi sistem sesuai layanan serta kegagalan dalam mendapatkan
teknologi informasi, kekurangan jumlah tenaga kerja mitra kerja sama untuk rencana pengembangan dan
operasional seperti pandu dan operator alat bongkar peningkatan kualitas layanan. Risiko-risiko tersebut
muat, terjadinya kecelakaan kerja dan pemogokan akan berdampak terjadinya kelebihan kapasitas yang
buruh bongkar muat. Jika risiko operasional tersebut tidak dapat dimanfaatkan (idle capacity), tingginya
terjadi, maka akan berdampak pada tidak tercapainya biaya operasional, tidak tercapainya target pendapatan
target standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan dan terganggunya kinerja keuangan.
oleh pemerintah untuk pelayanan kapal, barang dan peti
kemas, tidak terpenuhinya Service Level Agreement Namun Perusahaan telah melaksanan program mitigasi
(SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) kepada untuk meminimalisir kemungkinan dampak dengan
pengguna jasa, citra baik perusahaan berkurang cara meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa
karena komplain pelanggan, target pendapatan tidak dengan jaminan layanan bongkar muat melalui Service
tercapai dan terganggunya kinerja keuangan secara Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee
keseluruhan. (SLG) kepada pengguna jasa disertai dengan telah
dilaksanakannya survei kepuasan pelanggan setiap
Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko, tahunnya untuk mengetahui kebutuhan pelanggan
Perusahaan telah melaksanakan penyusunan rencana untuk peningkatan kualitas layanan, optimalisasi
kerja setelah mendapatkan permintaan pelayanan, kapasitas melalui penataan pelabuhan melalui
guna memastikan seluruh perangkat pelayanan penetapan dedicated berth/dedicated terminal untuk
tersedia dalam jumlah yang cukup dan dalam kondisi meyakinkan pasar bahwa pelayanan yang diberikan
baik untuk melakukan kegiatan baik peralatan maupun Perusahaan lebih efisien dibanding pendirian
sumber daya manusia, pelaksanaan perawatan armada pelabuhan sendiri, perluasan pelayanan di luar wilayah
kapal secara rutin, menerapkan kontrak perawatan kerja seperti pelayanan pemanduan Selat Malaka,
dengan mitra profesional untuk jaminan kesiapan ekstensifikasi usaha seperti jasa logistik barang
alat bongkar muat dan kesiapan jaringan dan aplikasi mulai dari gudang pemilik hingga pemuatan ke kapal,
sistem teknologi informasi, pemenuhan kompetensi pengusahaan depo peti kemas, serta pengembangan
sumber daya manusia dan sertifikasi yang dibutuhkan, layanan pendukung lainnya seperti pembangunan cold
penerapan sistem manajemen keselamatan dan storage bagi komoditi agriculture yang akan diekspor
kesehatan kerja, jaminan atas kerugian pihak ketiga serta pembangunan car terminal untuk layanan
melalui asuransi port liability dan melakukan koordinasi bongkaran mobil, serta pengembangan bisnis lainnya
dengan instansi penyedia tenaga kerja buruh, serta melalui kerjasa usaha dengan mitra strategis, baik
melaksanakan survei setiap tahun untuk mengetahui dilaksanakan oleh Perusahaan maupun melalui Entitas
tingkat kepuasan dan keterikatan pelanggan melalui Anak.
lembaga independen sebagai bahan umpan balik dalam
peningkatan kualitas layanan.

165
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

5. Risiko Finansial Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Perusahaan


Risiko finansial yang mungkin terjadi antara lain mengembangan program Corporate Sosial
melemahnya nilai tukar rupiah yang berdampak pada Responsibility/CSR dan program bina lingkungan
peningkatan pembayaran pokok dan bunga pinjaman, yang melibatkan pengusaha kreatif di lingkungan
karena saat ini Perusahaan masih memiliki pinjaman kerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), membangun
dalam mata uang USD sedangkan penerimaan stakeholder management untuk menjaga keharmonisan
pendapatan dalam mata uang rupiah, kenaikan tingkat hubungan dengan berbagai pihak terkait serta
suku bunga pinjaman bank, terjadinya risiko likuiditas responsif terhadap kondisi-kondisi yang berpotensi
yang disebabkan pencatatan pendapatan dalam menimbulkan persepsi negatif terhadap Perusahaan.
bentuk piutang. Risiko tersebut akan berdampak
pada terganggunya likuiditas perusahaan dan kinerja SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
keuangan lainnya. Perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian
internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur yang
Untuk itu telah dilaksanakan mitigasi dengan cara dijalankan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh
mengalokasikan dana simpanan dalam mata uang karyawan. Sistem Pengendalian Internal dirancang untuk
USD sesuai dengan besaran kewajiban, penerimaan memberikan keyakinan memadai mengenai keandalan
pembiayaan dari dana eksternal (bank dan non bank) pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan
hanya dalam mata uang rupiah, penerapan Cash peraturan yang berlaku, pengelolaan risiko, efektivitas dan
Management System (CMS) dan uang panjar atas setiap efisiensi operasi serta untuk menjaga aktiva Perusahaan di
permintaan pelayanan, serta penerapan sistem Host to setiap level organisasi.
Host untuk kemudahan pembayaran oleh pengguna
jasa. Kesesuaian Sistem Pengendalian Internal
dengan Kerangka yang Diakui Secara
6. Risiko Aset Internasional.
Kebijakan perusahaan untuk melakukan pengembangan Pengembangan sistem pengendalian internal Perusahaan
bisnis diikuti dengan pengelolaan aset yang dimiliki menggunakan pendekatan COSO (Committee of
untuk mencegah terjadinya risiko kerusakan dan Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions)
kehilangan nilai atas aset berwujud dan aset tidak untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan.
berwujud perusahan termasuk didalamnya risiko
terkait fasilitas, peralatan, tanah dan bangunan. Sistem Pengendalian Internal tersebut mencakup:
a. Lingkungan Pengendalian Internal dalam Perusahaan
Untuk itu telah dilaksanakan mitigasi dengan cara yang disiplin dan terstruktur termasuk pengendalian
melakukan inventarisasi aset secara berkala, keuangan, operasional, SDM dan kepatuhan terhadap
pemasangan plank terhadap aset tanah dan bangunan peraturan perundang-undangan;
milik perusahaan, setifikasi bukti kepemilikan aset dan b. Identifikasi, Pengukuran dan Pengelolaan risiko;
melengkapi bukti-bukti kepemilikan aset. Aset produksi c. Aktivitas Pengendalian;
juga dilindungi asuransi untuk meminimalisir dampak d. Sistem informasi dan komunikasi;
kerugian yang ditimbulkan. e. Monitoring.

7. Risiko Reputasi Dalam implementasi secara operasional dijabarkan lebih


Potensi kerugian yang ditimbulkan dari penyimpangan lanjut kedalam berbagai kebijakan berupa Pedoman,
reputasi atau nama baik perusahaan antara lain Petunjuk Operasional maupun Instruksi Kerja.
disebabkan oleh penerimaan lingkungan eksternal
(stakeholder, masyarakat dan lain-lain) yang rendah Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian
bahkan bisa terjadi penolakan diantaranya publikasi Internal
negatif, persepsi negatif terhadap perusahaan maupun Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian
hubungan komunikasi kelembagaan yang kurang internal, dibentuk Satuan Pengawas Intern. Hasil evaluasi
harmonis yang disebabkan oleh faktor internal dan atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi
eksternal perusahaan. salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektivitas

166
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan Atas putusan tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I
dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang (Persero) telah membuat surat penolakan eksekusi ke
memungkinkan Manajemen untuk dapat secara lebih Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan sesuai surat
efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan. No. HK.45/1/12/PI-14 tanggal 30 Juni 2014 tentang
Penolakan Eksekusi Perkara Tata Usaha Negara Medan
Satuan Pengawas Intern merupakan bagian dari Sistem No. 43/G/2009/PTUN-Mdn.
Pengendalian Internal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) 2. Nurhayati Asmar, dkk mengajukan gugatan terhadap
yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam memenuhi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan registrasi
kewajibannya kepada Pemegang saham, yang bertanggung perkara No. 07/Pdt.G/2000/PN-Dum tanggal 17 Februari
jawab didalam penyelenggaraan Audit Internal di 2000 karena PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Satuan menguasai bidang-bidang tanah milik Nurhayati
Pengawas Intern secara kontinyu melakukan evaluasi Asmar, dkk seluas 1839 m2 dan bangunan seluas 1.832,34
terhadap pengendalian internal (internal control) dalam m2 yang terletak di RT.03 RW.04 Kelurahan Buluh Kasap
berbagai kegiatan operasional di lingkungan PT Pelabuhan Kecamatan Dumai Timur dengan gugatan ganti rugi
Indonesia I (Persero), untuk kemudian melakukan upaya tambahan sebesar Rp841.151.683. Saat ini perkara masih
perbaikan dan peningkatan yang diperlukan agar mampu dalam proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik
mengikuti perkembangan usaha perusahaan. Indonesia.
3. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selaku Penggugat
PERKARA HUKUM PADA TAHUN 2016 mengajukan gugatan baru terhadap ahli waris alm. Ali
Selama tahun 2016, terdapat beberapa perkara hukum Umar dengan registrasi perkara No. 232/Pdt.G/2011/
yang sedang berlangsung (in progress) yang dihadapi oleh PN.Mdn tanggal 04 Mei 2011 yang menyatakan bahwa
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) antara lain: sah dan berharga surat jual beli tanah yang dibuat di
1. T. Aswandin menggugat Kantor Pertanahan Kota antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan Alm.
Medan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Muhammad Ali Umar atas sebidang tanah seluas 20.028
dengan registrasi perkara No. 43/TUN/2009/PTUN- m2 yang terletak di km 20 Medan – Belawan Labuhan
MDN tanggal 18 Mei 2009 atas perbuatan Kantor Deli Lingkungan X B Pekan Labuhan Kecamatan Medan
Pertanahan Kota Medan yang menolak permohonan Belawan dan pembayaran Jual beli atas tanah tersebut
penerbitan sertifikat hak milik atas tanah seluas telah lunas. Saat ini telah ada relaas pemberitahuan
±66.800 m2 yang terletak di Jalan Bagan Deli, putusan No. 1430 K/Pdt/2014 yang meyatakan menolak
Kelurahan Bagan Deli, tanah seluas ±7.100 m2 yang permohonan kasasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
terletak di Jalan Pelabuhan Kelurahan Belawan II, dan 4. Hafizham menggugat PT Pelabuhan Indonesia I
tanah seluas 10 ha yang terletak di Jalan Bagan Deli (Persero) selaku Tergugat I dan Kepala Kantor
Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan Propinsi Pertanahan Kota Medan selaku Tergugat II dengan
Sumatera Utara, atas nama T. Aswandin, karena tanah registrasi perkara No. 561/Pdt.G /2011/PN.Mdn tanggal
yang dimohonkan penerbitan sertifikatnya atas nama 06 November 2011 di Pengadilan Negeri Medan atas
T. Aswandin tersebut merupakan bagian sertifikat kepemilikan tanah seluas ±10 ha (yang dikenal dengan
HPL No. 1 Belawan I tanggal 03 Maret 1993 atas nama tanah Pantai Anjing) yang merupakan bagian HPL No. 1/
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Atas gugatan Belawan I tanggal 3 Maret 1993 atas nama PT (Persero)
tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), masuk Pelabuhan Indonesia I di Belawan. Putusan Pengadilan
sebagai Tergugat Intervensi dan saat ini perkara Negeri tanggal 5 Juni 2012, antara lain:
telah di putus oleh Mahkamah Agung sesuai surat a. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik sah dari
pemberitahuan putusan Peninjauan Kembali No. tanah sengketa;
43/G/2009/PTUN-Mdn jo. No. 37/PK/TUN/2013 tanggal b. Menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum
18 Juni 2014 yang putusannya menyatakan menolak Sertipikat Hak Pengelolaan No. 1/Belawan I atas
permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon nama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);
Peninjauan Kembali (PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero)).

167
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut PT Pelabuhan Belawan I tertanggal 03 Maret 1993 a.n PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) melakukan upaya hukum Banding Indonesia I (Persero) (Persero) khusus terhadap tanah
ke Pengadilan Tinggi Medan. Pada 5 Juni 2013 Putusan Penggugat seluas sekitar 6,3 ha dan memerintahkan
Pengadilan Tinggi tanggal atas perkara ini, antara lain: Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan untuk mencabut
a. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Sertifikat HPL No. 1 Belawan I tanggal 03 Maret 1993 a.n
tanggal 05 Juni 2012 Nomor 561/Pdt.G/2011/PN.Mdn; PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) khusus terhadap
b. Menyatakan Gugatan Penggugat (Terbanding) tidak tanah Penggugat seluas sekitar 6,3 Ha, dimana putusan
dapat diterima (Niet Ont Van Kelijke Verklaard). ini telah dikuatkan sampai dengan tingkat Peninjauan
Atas putusan Banding ini, M. Hafizham mengajukan Kembali oleh MA RI, sesuai putusan Banding No. 12/
upaya hukum Kasasi dan telah keluar putusan Mahkamah BDG/2008/PT.TUN-MDN tanggal 15 April 2008, Kasasi
Agung No. 2843 K/Pdt/2013 tanggal 19 Maret 2014 yang MA RI No. 248 K/TUN/2008 tanggal 03 Feruari 2009
putusannya menyatakan mengabulkan permohonan M. dan Putusan Peninjauan Kembali MA RI No. 106 PK/
Hafizham. TUN/2009 tanggal 13 Januari 2010.

Atas putusan Kasasi ini, PT Pelabuhan Indonesia Pada tanggal 23 Oktober 2015 Kepala Kantor Wilayah
I (Persero) mengajukan upaya hukum Peninjauan BPN Provinsi Sumatera Utara mengirimkan surat
Kembali, dan telah keluar putusan Peninjauan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI
Kembali MA RI No. 227 PK/PDT/2015 yang putusannya No. 1393/19-12.600/X/2015 perihal Pelaksanaan Putusan
menyatakan mengabulkan permohonan PK Pengadilan yang telah memiliki Kekuatan Hukum
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan membatalkan Tetap. Untuk menolak pelaksanaan putusan dimaksud
putusan PN Medan. sehingga perkara perdata tersebut PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah mengirimkan
telah berkekuatan hukum tetap dan telah selesai. surat kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
5. Gunawan Lusman selaku Penggugat mengajukan BPN RI No. HK.45/4/7/PI-15 tanggal 14 Desember 2015
Gugatan Tata Usaha Negara karena yang bersangkutan perihal Penolakan Pembatalan Sertifikat HPL No. 1
tidak dapat mengurus sertifikat hak milik atas tanahnya, Belawan I khusus terhadap tanah seluas sekitar 6,3 ha
dengan register perkara No. 59/G.TUN/2007/PTUN- atas Putusan PTUN Medan.
Mdn dimana Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan
selaku Tergugat dan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) M. Hafizham, dkk membuat dan menggunakan surat
masuk dalam perkara ini selaku Tergugat Intervensi yang diduga palsu berupa 7 (tujuh) buah SPMHAT
karena objek gugatan yakni tanah seluas ±6,3 ha yang yang dikeluarkan oleh Camat Medan Belawan atas
terletak di Pelabuhan Belawan dan merupakan bagian tanah seluas sekitar 6,3 Ha, dimana 7 (tujuh) SPMHAT
dari Seritifikat HPL No. 1/Belawan I. Dasar gugatannya tersebut digunakan oleh M. Hafizham mengajukan
adalah 7 (tujuh) Surat Pernyataan Melepaskan Hak atas gugatan Perdata atas tanah seluas 10 ha di PN Medan
Tanah (SPMHAT) yang dibuat oleh M. Hafizham selaku dan oleh Gunawan Lusman di PTUN Medan atas
Penual dengan Gunawan Lusman selaku Pembeli tanah seluas sekitar 6,3 Ha. PT Pelabuhan Indonesia I
dihadapan Camat Medan Belawan. Inti gugatannya (Persero) telah melaporkan M. Hafizham dan Gunawan
adalah menggugat Kepala Kantor Pertanahan Kota Lusman kepada Direskrimum Polda Sumatera Utara
Medan untuk melakukan pembatalan Sertifikat HPL No. atas dugaan tindak pidana membuat surat palsu atau
1/1993 di Pelabuhan Belawan khusus tanah seluas sekitar menggunakan surat palsu dan atau menjual tanah
63.000 m2. Putusan PTUN Medan No. 59/G.TUN/2007/ diatas tanah yang sudah bersertifikat sebagaimana
PTUN-Mdn tanggal 06 Desember 2007 adalah batal Pasal 263 ayat (1) dan (2) dan/atau Pasal 385 KUH Pidana,
dan mencabut sertifikat Hak Pengelolaan (HPL) No. 1 sesuai Laporan Pidana No. LP/796/VII/2014/SPKT “I”

168
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

tanggal 07 Juli 2014 dan sesuai surat Pemberitahuan KODE ETIK PERUSAHAAN
Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) tanggal 22 Saat ini PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah
Desember 2015 M. Hafizham, dkk telah ditetapkan mempunyai Code of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan
sebagai tersangka dan penetapan M. Hafizham masuk Tata Perilaku). Code of Conduct tersebut disusun untuk
sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) sesuai Daftar melaksanakan pengelolaan perusahaan yang baik dan
Pencarian Orang No. DPO/258/XII/2015/Ditreskrimum benar sehingga diperlukan suatu pedoman yang bertujuan
dan saat ini Penyidik Polda Sumut telah melimpahkan untuk membentuk dan mengatur kesesuaian tingkah laku
berkas kepada Penyidik Kejaksaan Tinggi Sumut dan sehingga mencapai penerapan GCG yang konsisten sebagai
menunggu pelimpahan berkas ke Pengadilan. budaya yang memaksimalkan penerapan prinsip-prinsip
Saat ini PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melalui GCG sehingga tercapainya Visi dan Misi Perusahaan.
kuasa hukum sedang mengajukan Peninjauan Kembali
atas Putusan Peninjauan Kembali MA RI No. 106 Code of Conduct mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang
PK/TUN/2009 tanggal 13 Januari 2010 sesuai akta dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku
Peninjauan Kembali tertanggal 21 September 2016. yang harus dipedomani oleh seluruh Insan PT Pelabuhan
6. CV SAA Inti Karya Tehnik melalui kuasanya Abraham Indonesia I (Persero) yang terdiri dari:
Law Firm mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri • Etika Bisnis, mengatur hubungan dengan Pegawai
Medan yang terdaftar dengan register perkara No. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Pelanggan,
256/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 18 Mei 2016 terkait Pemegang saham, Pemerintah dan Regulator,
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dianggap lingkungan, penyedia barang/jasa, kreditur/investor,
melakukan perbuatan melawan hukum karena telah pesaing dan masyarakat sekitar. 

menimbulkan kerugian atas pemotongan Plat Deck • Tata Perilaku, mengatur tuntutan perilaku individu,
seberat 8.528,99 kg sehingga total kerugian yang harus kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
di bayar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebesar perundangundangan, 
kerahasiaan informasi, benturan
Rp505.107.690,-. Putusan Pengadilan Negeri Medan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah,
tanggal 14 November 2016 menyatakan: anti penggelapan, melindungi aset perusahaan,
a. Mengabulkan gugatan CV SAA Inti Karya Tehnik keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga kriteria
untuk sebagian; perusahaan, serta ketepatan pencatatan. 

b. Menyatakan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
telah melakukan perbuatan melawan hukum; Code of Conduct berlaku untuk seluruh Insan PT Pelabuhan
c. Menghukum PT Pelabuhan Indonesia Indonesia I (Persero) mulai dari Dewan Komisaris, Direksi
I (Persero) untuk mengembalikan DP sampai kepada seluruh pegawai di level operasional.
kepada CV SAA Inti Karya Tehnik sebesar
Rp186.209.000,- Penyebaran Kode Etik Perusahaan
Code of Conduct diungkapkan dan/atau disebarkan kepada
Saat ini PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sedang semua insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melalui
mengajukan Banding atas putusan PN Medan sesuai berbagai media yang dimiliki, termasuk melalui teknologi
akta banding No. 170/2016 tanggal 23 November 2016. informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan
mudah setiap saat. Secara periodik, kepada segenap insan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) disampaikan melalui
media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang
pelaksanaan etika bisnis.

169
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Media Sosialisasi Penyebaran Code of Conduct antara lain SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
melalui: (WHISTLE BLOWING SYSTEM)
1. Website
 Penerapan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran merupakan
2. Buku
 upaya peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola
3. CD
 perusahaan khususnya dalam bidang transparansi dan
4. Poster
 akuntabilitas. Kebijakan ini memfasilitasi semua pihak
5. Buletin Internal baik pimpinan, karyawan, maupun pihak luar yang
terkait dengan perusahaan untuk melakukan pelaporan
Penegakan Sanksi dan Pelanggaran Kode pelanggaran terhadap adanya indikasi tindakan-tindakan
Etik yang melanggar dan/atau menyalahgunakan peraturan,
Personil yang melakukan pelanggaran akan dikenakan tata nilai dan kebijakan Perusahaan.
sanksi sesuai dengan materialitas, sifat, dan frekuensi
terjadinya pelanggaran. Prosedur pemberian sanksi Secara khusus, pelanggaran yang dimaksud meliputi
mengacu pada Anggaran Dasar, Peraturan Perusahaan penyimpangan atas etika bisnis, etika kerja, kebijakan
dan ketentuan yang berlaku. Kode Etik yang diterapkan perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku,
Perusahaan bersifat universal terhadap seluruh anggota anggaran dasar perusahaan, perjanjian kontrak perusahaan
perusahaan, baik dari Dewan Komisaris, Direksi, dengan pihak luar, rahasia perusahaan, atau perbuatan
Manajemen hingga karyawan. lainnya yang dapat merugikan perusahaan maupun
pemangku kepentingan yang dilakukan oleh karyawan atau
Pelanggaran Kode Etik pimpinan perusahaan.
Segala pelanggaran atas Kode Etik dan Pedoman Tingkah
Laku akan dikenakan sanksi sebagaimana diuraikan Pelaporan ditujukan kepada pimpinan perusahaan atau
dalam ketentuan internal perihal Pemberian Sanksi yang kelembagaan lain yang dapat mengambil tindakan atas
ditetapkan dari waktu ke waktu. Selama 2016, ada/tidak ada pelanggaran tersebut.
laporan pelanggaran kode etik dan pedoman tingkah laku
yang terjadi. Mekanisme Whistleblowing
Mekanisme/Prosedur Penerimaan Pelaporan Pelanggaran
Tata Nilai Perusahaan yang diduga dilakukan oleh Karyawan, Direksi, Dewan
Tata Nilai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah Komisaris, Organ Penunjang Dewan Komisaris, Kepala
“CIPTA” dengan penjelasan sebagai berikut: Divisi dan Organ Penunjang Direksi dilakukan dengan
• Customer Focus mekanisme sebagai berikut:
Proaktif dalam melayani dan membangun hubungan • Melalui e-mail: pelaporan@pelindo1.co.id, dengan
dengan pelanggan. melampirkan bukti pendukung seperti dokumen yang
• Professionalism berkaitan atas penyimpangan yang dilaporkan tersebut.
Penguasaan terhadap pekerjaan yang mencakup • Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Direksi, dengan cara diantar langsung atau melalui pos
• Integrity ke Perusahaan dengan alamat:
Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai, Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
prinsip dan etika perusahaan. u.p. Pengelola Pelaporan atas dugaan penyimpangan
• Teamwork pada perusahaan
Keinginan yang tulus untuk bekerja sama dengan orang Jalan Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241
lain.

170
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Penggunaan dan Output Sistem Pelaporan Pengelola Pengaduan Pelanggaran


Pelanggaran PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah mengatur
Berdasarkan pada pelaporan pelanggaran yang diterima, mengenai langkah langkah dalam Penanganan Pelaporan
Tim Pengelola Pelaporan melakukan proses penanganan Pelanggaran antara lain sebagai berikut:
pelaporan dengan melakukan verifikasi atas laporan • Komisi Pelaporan Pelanggaran melakukan verifikasi
yang masuk berdasarkan tim. Tim Pengelola Pelaporan atas laporan yang masuk untuk memberikan
Pelanggaran akan memutuskan perlu atau tidaknya rekomendasi perlu tidaknya dilakukan investigasi atas
dilakukan investigasi atas Pelaporan pelanggaran dalam Pelaporan Pelanggaran; 

waktu 30 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 • Berdasarkan hasil verifikasi awal, Komisi Pelaporan
hari kerja. Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa Pelanggaran menyampaikan rekomendasi untuk
pelaporan tidak akurat dan tidak terbukti kebenarannya, diputuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi atas
maka pelaporan tidak akan diproses lebih lanjut. Apabila pelaporan pelanggaran dalam periode 10 (sepuluh) hari
hasil verifikasi menunjukkan terdapat indikasi pelanggaran kerja; 

yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka pelaporan akan • Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa pelaporan
diproses ke tahap investigasi. pelanggaran tidak benar dan tidak ada bukti maka tidak
akan dilakukan pemrosesan lebih lanjut. 

Pelaku pelanggaran yang telah terbukti bersalah • Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi
berdasarkan hasil investigasi akan diproses sesuai pelanggaran yang disertai bukti-bukti cukup,maka
dengan peraturan yang berlaku. Apabila hasil investigasi Direksi memutuskan agar pelaporan pelanggaran
membuktikan adanya pelanggaran disiplin oleh karyawan, dapat diproses ke tahap investigasi; 

maka Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran dapat • Terkait pelaporan pelanggaran yang melibatkan
menindaklanjuti dengan melaporkan hasil investigasi oknum insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang
kepada Direksi untuk ditindaklanjuti. Apabila hasil memerlukan investigasi, wajib ditindaklanjuti dengan
investigasi membuktikan adanya pelanggaran oleh melakukan penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi
karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka pelaporan Pelaporan Pelanggaran dan jika diperlukan dapat
dapat ditindaklanjuti pada proses hukum yang berlaku menggunakan bantuan fungsi lain terkait serta pihak
kepada lembaga penegak hukum dengan Direksi sebagai eksternal; 

pejabat penyerah perkara. • Komisi Pelaporan Pelanggaran melaporkan hasil
investigasi; 

Perlindungan Pelapor • Direksi akan memutuskan tindak lanjut hasil investigasi
Kebijakan Whistleblowing System telah mengatur dan menetapkan status pelaporan pelanggaran apakah
mengenai Perlindungan Bagi Pelapor diantaranya: ditutup 
jika tidak terbukti atau diberikan sanksi; 

a. Kewajiban PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk • Dalam hal hasil investigasi yang dapat dibuktikan
memberikan perlindungan pelapor.
 menyangkut anggota Direksi, anggota Dewan
b. Perlindungan pelapor meliputi hal-hal antara lain: Komisaris, Organ Penunjang Dewan Komisaris, maka
jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi laporan tindak lanjut diselesaikan oleh Direksi tanpa melibatkan
serta jaminan keamanan bagi pelapor maupun pihak pihak yang terlibat; 

keluarganya.
 • Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan
c. Seorang pelapor akan mendapatkan perlindungan hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan
dari perusahaan terhadap perlakuan yang merugikan peraturan yang berlaku.
seperti: pemecatan yang tidak adil, penurunan jabatan
atau pangkat, pelecehan atau diskriminasi dalam
bentuk apapun serta catatan yang merugikan dalam
data pribadi (personal le record).

171
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

175 Oganisasi Pelaksana


175 Realisasi Kegiatan dan Anggaran
177 Program Bina Lingkungan
178 Komitmen Perusahaan terhadap Lingkungan Hidup
179 Komitmen Perusahaan terhadap Ketenagakerjaan,
Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
179 Komitmen Perusahaan terhadap Pengembangan
Sosial Kemasyarakatan
180 Komitmen Perusahaan terhadap Tanggung Jawab
kepada Konsumen

172
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN

173
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pelaksanaan program CSR di PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) merupakan komitmen
untuk menciptakan harmoni dengan
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Disamping itu juga sebagai kewajiban
sebagai Badan Usaha Milik Negara, untuk
melaksanakan berbagai bentuk program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memandang bahwa Landasan hukum pelaksanaan PKBL adalah sebagai berikut:
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate • Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Social Responsibility/CSR) merupakan bentuk komitmen Perseroan Terbatas;
untuk dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, • Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
lingkungan, dan sumber daya manusia. Sebagai perusahaan Usaha Milik Negara;
milik negara, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki • Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik
ikatan moral untuk mampu memberikan sumbangan Negara No. SE-07/MBU/2008 tanggal 5 Mei 2008
terbaiknya kepada masyarakat Indonesia secara umum, tentang Pelaksanaan PKBL dan Penerapan Pasal 74
dan kepada para pemangku kepentingan secara khusus. Undang undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Karena itulah, pelaksanaan program CSR ini bukan sekadar • Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik
pemenuhan kewajiban, melainkan bentuk komitmen untuk Negara No. SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008
menciptakan harmoni dengan masyarakat dan lingkungan tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan melalui
sekitar serta terlibat dalam pembangunan berkelanjutan. Kerja Sama Penyaluran.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran • Surat dari Kementerian BUMN No. S-92/D5.MBU/2013
anggaran CSR untuk sejumlah kegiatan. perihal Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan.
Selain itu, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), • Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Perseroan memiliki kewajiban untuk melaksanakan CSR Nomor PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015
dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tentang Program Kemitraan dan Program Bina
(PKBL). Pemenuhan tanggung jawab tersebut dilaksanakan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
dalam berbagai kegiatan dan program sebagai bagian dari • Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Nomor PER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember
2016 tentang Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara

174
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

ORGANISASI PELAKSANA REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN


Perusahaan memiliki unit khusus yang menangani PKBL.
Sesuai keputusan Direksi Perusahaan Nomor PR.02/2/11/ Kebijakan Manajemen
P.I-07 tentang Organisasi dan Tata Kerja pada kantor Pusat Peran BUMN dalam memberdayakan dan mengembangkan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagaimana telah di kondisi ekonomi dan sosial masyarakat ini pada awalnya
ubah dengan keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1983
(Persero) Nomor PR.02/1/21/P.I-09 tanggal 23 maret 2009 dimana semua BUMN diminta untuk dapat turut membantu
tentang perubahaan keputusan Direksi Perusahaan Nomor pengembangan usaha kecil yang ditindaklanjuti melalui
PR. 02/2/11/P.I-07 tanggal 30 maret 2007 tentang organisasi Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1232/
dan Tata Kerja pada Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia KMK/.013/1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan
l (Persero), bahwa bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) melalui pemanfaatan laba
(KBL) berada satu tingkat dibawah Direksi yaitu Direktur Badan Usaha Milik Negara.
Keuangan, dengan struktur organisasi sebagai berikut:
• Penanggung jawaban: Farid Luthfi Keputusan tersebut kembali di sempurnakan dengan surat
• Senior Manager Kemitraan dan Bina Lingkungan Saiful Keputusan Menteri Keuangan No.60/KMK.016/1996 tanggal
Anwar, SE, Msi 9 Februari 1996 tentang perubahan Pasal dalam surat
• Asisten Senior Manajer Pembinaan: Fatimah Zuhra, SE Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 yang
• Asisten Senior Manajer Administrasi dan Pelaporan: kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Bersama
Santi Saptasari, SE Direktur Jendral Pembinaan BUMN Departemen Keuangan
• Pimpinan di Kantor Cabang: General Manager dan Direktur Jendral Pembinaan Pengusaha Kecil dan
Koperasi Departemen Koperasi dan PPK No.KEP.1515/
BU/1994 dan 02/SKB/PPKX/1994 tanggal 14 oktober 1994.

175
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pelaksanaan PKBL di ubah dengan mengacu pada PER-08/MBU/2013. Keluarnya berbagai peraturan ini
Keputusan Menteri Keuangan No.266/KMK.016/1997 menjadi dasar pelaksanaan PKBL di lingkungan Pelindo l.
tanggal 11 juni 1997 yang diikuti dengan Keputusan Menteri Sejak tanggal 16 Desember 2016, Peraturan Menteri Badan
Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Usaha Milik Negara Nomor: PER-07/MBU/2015 telah di
Indonesia/Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik perbaharui kembali dengan Peraturan Menteri Badan
Negara No. 197/MPBUMN/1999 tanggal 29 juli 1999 tentang Usaha Milik Negara Nomor: PER-03/MBU/12/2016 tentang
Pedoman Penentuan Kualitas dan Penghapus Bukuan Program Kemitraan Badan Usaha Kecil dan Program Bina
(Write off) pinjaman Dana Program Pembinaan Usaha Kecil Lingkungan, yang menjadi pedoman pelaksanaan PKBL
Dan Koperasi (PUKK) dan dilakukan perubahan kembali sampai dengan saat ini.
dengan Keputusan Besar Menteri Negara Pendayagunaan
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No.KEP-2016/ Sejak PKBL di dirikan pada tahun 1991, setiap tahun
MPBUMN/1999 tanggal 28 september 1999 tentang PT Pelabuhan Indonesia l (Persero) mengembalikan
pedoman Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN. sebagian laba bersih perusahaan kepada masyarakat,
khususnya komunitas di sekitar wilayah PT Pelabuhan
Dalam rangka meningkatkan partisipasi BUMN melalui Indonesia l (Persero) sebagai wujud kepedulian dalam
program kemitraan dengan usaha kecil program bina bentuk dana Kemitraan dan Bina Lingkungan.
lingkungan serta untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dengan pengelolahannya, Menteri Badan Usaha PROGRAM KEMITRAAN
Milik Negara Indonesia mengeluarkan surat keputusan Program Kemitraan merupakan kegiatan penyaluran dana
No.236/MBU/103 tanggal 17 juni 2003 tentang program pinjaman bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada
Kemitraan dengan Usaha Kecil dan program Bina mitra binaan. Sasaran dari kegiatan Program Kemitraan
Lingkungan Junto Surat Edaran Menteri badan Usaha Milik yaitu usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau Badan
Negara Republik Indonesia No.SE-433/MBU/2003 tanggal Usaha dan Koperasi yang mempunyai Penjualan (omset)
16 september 2003 tentang petunjuk Pelaksanaan Program pertahun setinggi tingginya Rp1.000.000.000 atau
Kemitraan. Pelaksanaan PKBL perusahaan dan Edaran memiliki aktiva setinggi tingginya Rp200.000.000 di luar
Menteri BUMN ini. tanah dan bangunan untuk usaha.

Pada tanggal 27 April 2007, Menteri Negara BUMN Pelaksanaan Program Kemitraan dengan usaha kecil oleh
mengeluarkan peraturan Menteri Negara BUMN PER- PT Pelabuhan Indonesia l (Persero) bertujuan agar usaha
05/MBU/2007 tentang program Kemitraan Badan kecil maupun Menengah, menjadi tangguh dan mandiri.
Lingkungan untuk menggantikan keputusan Meneg Program ini di lakukan dengan cara memberikan pinjaman
KEP-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan dan dengan bunga flat sebesar 6% per tahun dari saldo
Bina Lingkungan. Peraturan Meneg BUMN No. PER-05/ pinjaman awal tahun yang di tujukan untuk membiayai
MBU/2017 di berlakukan unutk Laporan Keuangan Tahun modal kerja atau membeli aktiva tetap, sehingga usaha
2008 dan direvisi dengan Peraturan Menteri Negara kecil yang menjadi mitra binaan PT Pelabuhan Indonesia
Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-08/MBU/2004 l (Persero) dapat menikmati pembinaan dalam berbagai
tanggal 10 September 2014 tentang Perubahan Keempat aspek. Seperti peningkatan penguasaan aspek keuangan,
atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara peningkatan kemampuan manejemen/produksi dalam
Nomor: PER05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan mengelola usaha, perluasan pemasaran dan upaya
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program peningkatan produk dan kualitas produk.
Bina Lingkungan.
Hingga 31 Desember 2016, Program Kemitraan Perusahaan
Pada tanggal 22 Mei 2015, Menteri BUMN mengeluarkan telah membina sebanyak 1.024 mitra binaan yang mencakup
kembali Peraturan Nomor: PER-07/MBU/2015 tentang sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan,
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan perkebunan, perikanan dan jasa. Penyebaran mitra binaan
Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan yang merupakan tersebut meliputi daerah-daerah sebagai berikut:
tambahan dari Peraturan Menteri BUMN dengan nomor

176
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Jumlah Bencana Alam, Bantuan Pendidikan dan/atau pelatihan,


No Provinsi Mitra Jumlah Dana Bantuan Peningkatan Kesehatan, Bantuan Pengembangan
Binaan
Prasarana dan/atau Sarana Umum, Bantuan sarana ibadah,
1 Naggroe Aceh 190 6.781.643.867 Bnatuan Pelestarian Alam dan sosial kemasyarakatan
Darussalam
dalam rangka pengentasan Kemiskinan. Dimana Pengertian
2 Sumatera Utara 331 12.447.841.824
dari masing masing adalah:
3 Riau 391 15.380.148.254 A. Bantuan kepada Korban Bencana Alam, yaitu Bantuan
4 Kepulauan Riau 112 4.286.333.066 yang di berikan untuk meringankan beban para korban
Jumlah 1.024 38.895.967.011 yang diakibatkan bencana alam (force majeure) dengan
obyek bantuan antara lain berupa:
Pada tahun 2016, penyaluran program kemitraan telah 1) Penyediaan bahan bahan kebutuhan pokok, air
dilakukan secara maksimal dengan capaian anggaran bersih dan mandi cuci dan kakus (MCK) pengungsi;
sebesar Rp14.548.000.000 atau mencapai 100,33% dari 2) Bantuan Obat obatan dan atau Tenaga Medis;
target anggaran sebesar Rp14.500.000.000. 3) Bantuan Perahu Karet, Tenda pengungsi/tempat
penampungan sementara;
Jumlah 4) Penyediaan dana untuk sewa angkutan/
No Provinsi Mitra Jumlah Dana Transfortasi Pengungsi, sewa alat alat berat;
Binaan
1 Naggroe Aceh 42 1.845.000.000 B. Bantuan Pendidikan dan atau Pelatihan, yaitu
Darussalam bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan
2 Sumatera Utara 86 4.988.000.000 pengetahuan dan keterampilan, baik bersifat Formal
3 Riau 102 6.010.000.000 maupun Informal termasuk di antaranya bantuan
4 Kepulauan Riau 32 1.705.000.000 pendidikan/pelatihan dalam rangka pelestarian seni
dan budaya dengan obyek bantuan antara lain berupa:
Jumlah 262 14.548.000.000
1) Pengadaan Peralatan sekolah, baik untuk sekolah
umum maupun pesantren dan madrasah;
Di akhir tahun 2016 tingkat kolektabilitas pengembalian 2) Bantuan biaya pendidikan atau beasiswa;
pinjaman tercatat 76,23% dengan skor 3 (tiga). Untuk itu, 3) Pelatihan dan atau pemagangan bagi anak putus
Perseroan terus melakukan pembinaan dan pengembangan sekolah;
agar mitra-mitra binaan dapat meningkatkan kinerja usaha 4) Penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan
mereka dan pada gilirannya dapat memenuhi kewajibannya. pengetahuam masyarakat;

Tabel Rekapitulasi Piutang Mitra Binaan C. Bantuan Peningkatan kesehatan, yaitu bantuan yang di
berikan dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan,
Jumlah
No Kualitas Pinjaman Mitra Jumlah Dana dengan obyek bantuan antara lain berupa:
Binaan 1) Renovasi balai pengobatan masyarakat;
1 Lancar 42 27.069.002.883
2) Bantuan untuk kegiatan yang bersifat kesehatan
masyarakat;
2 Kurang Lancar 80 2.838.659.878
3 Diragukan 44 1.813.397.926
D. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana
4 Macet 269 7.174.906.324 umum, yaitu bantuan yang di berikan dalam rangka
Jumlah 1.024 38.895.967.011 meningkatkan fasilitas, dengan obyek bantuan antara
lain berupa:
PROGRAM BINA LINGKUNGAN 1) Renovasi balai pendidikan;
Tujuan Program Bina Lingkungan adalah sebagai 2) Pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan
cerminan tanggung jawab sosial ekonomi Perusahaan sarana umum;
guna mendukung perkembangan Mitra Binaan dan juga 3) Pembangunan dan atau rehabilitasi panti asuhan
masyarakat serta stakeholder Perusahaan. Hal tersebut dan panti jompo;
ditujukan kepada 7 (Tujuh) sasaran yaitu: Bantuan Korban

177
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

E. Bantuan sarana ibadah, yaitu bantuan untuk Pelaksanaan Kegiatan


meningkatkan kualitas sarana ibadah, dengan obyek Beberapa kegiatan yang dilakukan terkait dengan
bantuan antara lain berupa: lingkungan hidup antara lain:
1) Bantuan pembangunan/rehabilitasi rumah ibadah; • Melakukan pemantauan dan pelaporan pengelolaan
2) Pengadaan perlengkapan ibadah; lingkungan di wilayah pelabuhan PT Pelabuhan
3) Bantuan dana Untuk menunjang pelaksanaan Indonesia I (Persero).
kegiatan kegiatan keagamaan; • Melakukan revisi dokumen lingkungan Pelabuhan
Dumai.
F. Bantuan untuk pelestarian alam, yaitu bantuan • Penyusunan dokumen lingkungan hidup Pelabuhan
yang bertujuan unutk merehabilitasi atau menjaga Tembilahan, Rengat, Bengkalis, Sei Pakning dan Selat
kelestarian sumber daya alam dengan titik berat Panjang.
pada kegiatan penghijauan dengan tanaman yang • Melakukan kampanye hemat energi kepada seluruh
memberikan manfaat/nilai ekonomis. stakeholders.
• Melaksanakan program hemat energi di bidang BBM
G. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam Rangka Kendaraan, BBM Genset, Bahan Air, Bahan Listirk dan
Pengentasan Kemiskinan, yaitu bantuan yang bertujuan Bahan Telepon.
meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada • Mengeluarkan Surat Edaran Direksi tentang Larangan
di lingkungan Perusahaan, seperti: Merokok di Areal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
1) Elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik; • Mengeluarkan Surat Direksi untuk cabang pelabuhan
2) Penyediaan Sarana air bersih; tertentu (Belawan, Dumai, Pekanbaru, Tanjung Pinang
3) Penyediaan sarana Mandi Cuci Kakus; dan Tanjung Balai Karimun) agar Limbah B3 yang
4) Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, dihasilkan dikelola dengan baik dan benar sesuai
promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait kententuan yang berlaku.
dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi
usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan; Dampak Keuangan dari Kegiatan
5) Perbaikan rumah untuk masyarakat tidak mampu; Pada tahun 2016, Perseroan menyalurkan dana Bina
6) Bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan Lingkungan sebesar Rp9.880.935.610, atau 102,02% dari total
dan perikanan; dana yang direncanakan, yaitu sebesar Rp9.685.000.000,
7) Bantuan peralatan usaha. dengan rincian sebagai berikut:

KOMITMEN PERUSAHAAN TERHADAP No Uraian RKAP Realisasi


LINGKUNGAN HIDUP 1 Bencana Alam 200.000.000 400.000.000
Perusahaan secara proaktif membina budaya tanggung
2 Pendidikan/Pelatihan 1.840.000.000 2.530.328.000
jawab lingkungan tidak saja terhadap pegawai tetapi juga
3 Peningkatan Kesehatan 650.000.000 10.000.000
meliputi masyarakat pada umumnya. Hal ini dilakukan
dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan 4 Prasarana Umum 825.000.000 593.930.800
Perusahaan maupun kegiatan manusia pada umumnya, 5 Sarana Ibadah 1.460.000.000 2.165.762.900
selain untuk mendukung program-program nasional yang 6 Pelestarian Alam 330.000.000 -
terkait dengan lingkungan hidup. 7 Bantuan Sosial 2.580.000.000 4.151.758.910
Kemasyarakatan dalam
Target & Rencana Kegiatan rangka pengentasan
kemiskinan
8 Bantuan Pendidikan, 1.800.000.000 29.155.000
Kebijakan Pelatihan, Pemagangan,
Komitmen Perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap Pemasaran, Promosi,
dan bentuk bantuan
lingkungan didasari oleh arahan dari Kementerian BUMN lainyang terkait dengan
dan dituangkan dalam Surat Edaran Direksi Perusahaan upaya peningkatan
juga telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan kapasitas mitra binaan
program kemitraan
yang telah tersertifikasi ISO 14001:2004 untuk mengurangi
Jumlah 9.685.000.000 9.880.935.610
dampak negatif aktivitas produksi terhadap lingkungan
sekitarnya.

178
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Sertifikasi di Bidang Lingkungan diatur dalam Keputusan Direksi. Perusahaan telah


Perusahaan memiliki sertifikasi di bidang lingkungan yakni memiliki Prosedur Penanganan Keadaan Darurat yang
ISO 14001:2004 di Cabang Belawan, BICT dan Dumai. mengatur berbagai hal serta langkah-langkah yang
dilakukan dalam keadaan darurat.
KOMITMEN PERUSAHAAN TERHADAP
KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN Kebijakan mengenai K3 tertuang dalam SK Pedoman
KESELAMATAN KERJA Umum Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di lingkungan Perusahaan nomor: KP.33/4/8/PI-15.
Target & Rencana Kegiatan TU tanggal 14 September 2015.

1. Ketenagakerjaan Tingkat Kecelakaan Kerja


Sepanjang tahun 2016, tidak ada kecelakaan kerja yang
Kebijakan terjadi di lingkungan Perseroan.
Perusahaan memandang Sumber Daya Manusia
(SDM) sebagai bagian penting Perseroan. Untuk itu, Sertifikasi Terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menekankan 1. Sertifikat Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan
pentingnya penerapan nilai-nilai Perseroan, melalui Dumai dari Kementerian Tenaga Kerja dan
penerapan code of conduct yang telah ditetapkan. Transmigrasi Republik Indonesia (26 Mei 2014 - 26
Mei 2017) 

Dalam menjalankan kebijakan dalam ketenagakerjaan, 2. Berlisensi SMK3 di Belawan International Container
Perseroan selalu mengacu kepada Undang-undang Terminal (BICT) dari Kementerian Tenaga Kerja dan
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Transmigrasi Republik Indonesia. (22 April 2013 - 22
Hal tersebut bentuk kepatuhan Perseroan terhadap April 2016)
perundang-undangan yang berlaku, dan juga untuk 3. Berlisensi SMK3 di Pelabuhan Belawan dari
meminimalisir terjadinya pelanggaran terhadap hak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
asasi manusia dalam hubungan kerja. Republik Indonesia. (23 April 2012 - 23 April 2015).

Pengelolaan Hubungan Pegawai dengan Manajemen KOMITMEN PERUSAHAAN


Hubungan antara pegawai dengan manajemen telah TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIAL
terbina dengan baik. Perusahaan memiliki Serikat KEMASYARAKATAN
Pekerja Pelabuhan I yang merupakan serikat pekerja
di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Kebijakan
Serikat Pekerja Pelabuhan I merupakan organisasi yang Tanggung jawab CSR di bidang Sosial dan kemasyarakatan
berhak mewakili pegawai dalam berhubungan dengan dilakukan melalui program kemitraan dan Bina Lingkungan
manajemen dan telah terlibat secara aktif dalam (PKBL). Pelaksanaan program PKBL Perseroan berpedoman
perundingan PKB dengan manajemen. kepada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No.KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan Peraturan
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Menteri Badan Usahan Milik Negara No.Per.05/MBU/2007,
tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan
Kebijakan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Pengelolaan K3 difokuskan untuk meminimalisir Lingkungan.
dampak yang terjadi akibat adanya kecelakaan kerja
yang bersifat fatal. Program ini diselenggarakan Sesuai dengan keputusan tersebut penyaluran dana
berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan Program Bina Lingkungan ditujukan untuk kegiatan-
K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi kegiatan yang terkait dengan korban bencana alam,
dan dinilai setiap tahun. Komitmen Perusahaan untuk pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan,
mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan pengembangan prasarana dan sarana umum, sarana
kerja diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan yang ibadah, pelestarian alam.

179
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Bina Lingkungan yang telah di laksanakan oleh Beberapa cara telah dilakukan oleh Perusahaan tidak lain
PT Pelabuhan Indonesia l (Persero) sepanjang tahun 2016 untuk memberikan kenyamanan dalam berhubungan
adalah: dengan konsumen antara lain melalui:
• Feedback performance
No Kategori Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Komitmen yang tinggi terhadap layanan membuat
Perusahaan menerapkan sistem yang memungkinkan
1 Bantuan Bencana Alam Bantuan korban gempa di Aceh
dan Garut, Jawa Barat diperolehnya feedback dari para pelanggan.
2 Bantuan Pendidikan dan Memberikan Bantuan beasiswa dan Perusahaan menyediakan beberapa jalur komunikasi
atau Pelatihan perbaikan fasilitas gedung sekolah untuk mengakomodasi penilaian dari para pelanggan
3 Bantuan Peningkatan Kegiatan Khitanan masal di terhadap layanan Perusahaan. Penilaian dapat
Kesehatan Belawan disampaikan melalui:
4 Bantuan Pembuatan taman di Belawan, 1. Menyediakan ruangan khusus untuk pelayanan
Pengembangan Penyediaan sarana air bersih di
Prasarana dan sarana Pekanbaru
pelanggan (Customer Care) sebagai media
umum komunikasi langsung dengan pengguna
5 Bantuan saran ibadah Pembangunan masjid di Perawang, jasa/mitra bisnis dilengkapi dengan line
Pembangunan Gereja Katholik di telephone khusus 24 jam yang siap sedia dalam
Medan
menyelesaikan masalah operasional para
6 Pelestarian alam Bantuan berupa penanaman pohon pengguna jasa di BICT.

7 Bantuan sosial Kegiatan pasar murah 2. Menyediakan kotak saran pada setiap cabang-
kemasyarakatan dalam
rangka pengentasan cabang untuk menampung kritik, saran dan
kemiskinan masukan dari pelanggan sebagai feedback atas
kegiatan pelayanan yang diberikan Perusahaan.
KOMITMEN PERUSAHAAN TERHADAP 3. Kegiatan Temu Pelanggan, dimana dalam acara
TANGGUNG JAWAB KEPADA KONSUMEN ini terjadi komunikasi dua arah dari Perusahaan
menyampaikan berbagai informasi yang perlu
Target & Rencana Kegiatan diketahui pelanggan dan dari Pelanggan untuk
menyampaikan berbagai masukan dan keluhan
Kebijakan secara langsung.
Perusahaan memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan 4. Menyelenggarakan event/acara Customer
kualitas layanan kepada pelanggan sesuai dengan Gathering untuk memberikan penghargaan
menyediakan jasa layanan yang fokus kepada pelanggan. dan apresiasi kepada mitra bisnis terbaik
Perusahaan selalu aktif meluncurkan berbagai program berdasarkan data produktivitas dalam jangka
sebagai upaya peningkatan kualitas layanan kepada waktu setahun sekaligus sebagai media sharing
pelanggan. Sebagai perusahaan yang bergerak informasi dan sosialisasi kebijakan maupun
dibidang jasa kepelabuhanan, beberapa program yang sistem baru untuk pengembangan bisnis antara
dilakukan untuk mendukung hal tersebut adalah melalui Perusahaan dengan seluruh mitra bisnis.
penambahan kapasitas fasilitas produksi, peningkatan 5. Mengirimkan ucapan apresiasi melalui surat
kinerja operasional, pengembangan aplikasi inovasi dalam resmi sebagai ungkapan terimakasih kepada
teknologi
informasi dan billing untuk mengoptimalkan pengguna jasa atas kontribusinya dalam
pelayanan yang diberikan. memberikan pendapatan kepada Perusahaan
setiap bulannya. 

6. Mengirimkan kartu ucapan selamat kepada
pejabat-pejabat Perusahaan/mitra bisnis yang
berulang tahun atau peresmian-peresmian
Perusahaan lain yang terkait dengan bidang
Kepelabuhanan. 


180
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Indeks Kepuasan Pelanggan


Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan misi Perusahaan, Perusahaan berkomitmen untuk selalu meningkatkan
pelayanannya terhadap pengguna jasa. Hal ini ditandai dengan dicantumkannya indeks kepuasan pengguna jasa sebagai salah
satu indikator pencapaian Key Performance Indicator.

Indeks kepuasan pengguna jasa (Customer Satisfaction Index) juga digunakan oleh Perusahaan sebagai acuan untuk
melakukan perbaikan dan peningkatan berkesinambungan atas pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa, sehingga
dapat memenuhi standar kriteria yang ditetapkan pengguna jasa.

Hal ini dapat terlihat pada indeks kepuasan pelanggan dengan adanya pertumubuhan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016,
Indeks Kepuasan Pelanggan Perseroan mencapai 77,25%, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 76,25%.

Indeks Kepuasan Pelanggan Perusahaan dalam lima tahun terakhir:

PT Pelabuhan
Tahun Pelayanan Kapal Pelayanan Barang Pelayanan Petikemas
Indonesia I (Persero)
2016 85,63% 69,63% 70,63% 77,25%
2015 78,37% 79,02% 72,69% 76,25%
2014 75,86% 72,55% 63,41% 75,29%
2013 72,00% 75,60% 78,40% 73,60%
2012 73,29% 71,21% 71,52% 72,06%

181
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan


Direksi Tentang Tanggung Jawab atas
Laporan Tahunan 2016
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun 2016 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

DEWAN KOMISARIS

Zulfahmi Rizal M. Nawawiy Loebis Djarot Sri Sulistyo


Komisaris Komisaris Utama Komisaris

DIREKSI

Bambang Eka Cahyana


Direktur Utama

Iman Achmad Sulaiman Farid Luthfi


Direktur Perencanaan dan Direktur Keuangan
Pengembangan

M. Hamied Wijaya Syahputera Sembiring


Direktur SDM dan Umum Direktur Bisnis

182
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

LAPORAN
KEUANGAN
KONSOLIDASIAN

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


dan Entitas Anak

Untuk yang Berakhir 31 Desember 2016

183
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2d,2t,4 2.200.769.796.594 1.479.384.440.740
Piutang usaha - setelah dikurangi pencadangan
penurunan nilai piutang sebesar
Rp26.803.903.203 dan Rp25.686.409.459
pada 2016 dan 2015 2c,2e,2f,2t,5 125.321.592.573 155.877.564.385
Pendapatan yang masih harus diterima 2t,6 54.410.007.969 84.757.329.602
Piutang lain-lain 2c,2f,2t,7 66.087.137.688 11.871.104.742
Persediaan 2g,2o,8 20.116.083.124 21.226.159.916
Pajak dibayar di muka 2s,20a - 471.145.085
Aset lancar lainnya 2c,2h,9 14.638.571.077 13.085.701.905
JUMLAH ASET LANCAR 2.481.343.189.025 1.766.673.446.375

ASET TIDAK LANCAR


Penyertaan pada entitas asosiasi 2i,10 44.426.032.784 36.488.271.884
Penyertaan pada pengendalian
bersama entitas 2j,11 900.759.210.428 530.010.140.028
Properti investasi - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp4.639.632.667 dan Rp6.609.536.978
pada 2016 dan 2015 2k,12 8.849.841.133 10.216.956.447
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp1.394.213.292.578
dan Rp1.253.451.854.268
pada 2016 dan 2015 2l,2o,2r,13 3.750.634.523.627 3.073.381.562.700
Aset tak berwujud 2m,14 80.451.824.082 26.221.198.722
Beban ditangguhkan - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi sebesar
Rp0 dan Rp104.154.295.363
pada 2016 dan 2015 2n,15 - 16.335.093.089
Aset tetap yang belum dimanfaatkan 2o,2y,16 23.935.009.251 25.879.756.366
Aset pajak tangguhan - 62.850.280
Aset lain-lain 17 10.951.679.929 6.646.306.180
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 4.820.008.121.234 3.725.242.135.696

JUMLAH ASET 7.301.351.310.259 5.491.915.582.071

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1

187
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha 2c,2f,2t,18 1.075.335.306.782 369.076.778.798
Utang lain-lain 2c,2f,2t,19 112.864.937.500 58.561.040.391
Utang pajak 2s,20b 35.955.877.699 67.737.183.224
Biaya yang masih harus dibayar 2c,21 209.002.860.663 301.653.375.812
Pendapatan diterima di muka jangka pendek 25 31.427.777.357 39.963.644.346
Utang bank jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2c,2r,2t,22 47.000.000.000 277.468.815.000
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 1.511.586.760.001 1.114.460.837.571

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang bank jangka panjang setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2c,2r,2t,22 52.883.016.545 270.026.408.045
Utang obligasi 2c,2f,2p,23 995.770.735.699 -
Pendapatan diterima di muka jangka panjang 25 236.963.533.712 261.351.917.354
Liabilitas pajak tangguhan 2s,20d 49.321.401.959 -
Liabilitas Imbalan kerja 2u,24 153.649.951.025 205.851.329.851
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.488.588.638.940 737.229.655.250

JUMLAH LIABILITAS 3.000.175.398.941 1.851.690.492.821

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp1.000.000 per saham
Modal dasar - 1.800.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
dan 1.700.000 saham pada 2016 dan 2015 26 1.700.000.000.000 1.700.000.000.000
Bantuan Pemerintah yang belum ditetapkan
statusnya (BPYBDS) 2y,27 538.812.899.239 538.812.899.239
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya 1.402.206.722.174 807.084.784.907
Belum ditentukan penggunaannya 28 733.602.829.177 700.396.937.267
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja (114.903.276.811) (107.718.081.087)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 4.259.719.173.779 3.638.576.540.326
Kepentingan non pengendali 2b,29 41.456.737.539 1.648.548.924
JUMLAH EKUITAS 4.301.175.911.318 3.640.225.089.250

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.301.351.310.259 5.491.915.582.071

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2

188
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

Pendapatan usaha 2q,30 2.408.899.664.963 2.340.724.008.344

Pendapatan lainnya 2q,39 47.758.710.794 23.914.235.317


Pendapatan bunga 81.679.006.551 57.157.946.081
Laba (rugi) selisih kurs (6.103.509.762) 28.821.786.240
Beban pegawai 2q,31 (338.016.140.945) (324.744.569.933)
Beban penyusutan dan amortisasi 2q,32 (200.346.697.628) (272.889.447.974)
Beban bahan 2q,33 (146.153.199.442) (155.817.396.886)
Beban sewa 2q,34 (278.431.439.829) (225.087.239.295)
Beban kerjasama mitra usaha 2x,30 (110.300.712.983) (114.607.837.616)
Beban umum 2q,35 (187.064.926.381) (168.322.362.022)
Beban pemeliharaan 2q,36 (86.418.179.712) (78.116.767.430)
Beban bunga dan administrasi bank 2r (69.976.407.713) (47.730.941.631)
Beban imbalan pasca kerja 24 57.584.143.208 (36.773.542.386)
Beban administrasi kantor 2q,37 (32.892.892.395) (31.498.906.756)
Beban asuransi 2q,38 (31.383.137.999) (41.480.864.013)
Beban lainnya 2q,39 (115.323.747.277) (109.514.672.226)
Laba penyertaan 1d,2i,2j,10,11 2.335.831.300 2.234.185.942

LABA SEBELUM PAJAK 995.846.364.750 846.267.613.756

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN


Pajak kini 2s,20c (210.764.590.159) (197.358.059.287)
Pajak tangguhan 2s,20d (51.779.317.481) 51.458.472.524
(262.543.907.640) (145.899.586.763)

LABA TAHUN BERJALAN 733.302.457.110 700.368.026.993

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN


Pengukuran kembali imbalan kerja (7.185.195.724) 14.935.797.485
(7.185.195.724) 14.935.797.485

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 726.117.261.386 715.303.824.478

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA


Pemilik entitas induk 726.417.633.453 715.332.734.752
Kepentingan non pengendali 2b,29 (300.372.067) (28.910.274)
726.117.261.386 715.303.824.478

Laba per saham dasar 427.304 420.784

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3

189
190
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Bantuan
Modal Pemerintah yang Ekuitas yang
ditempatkan belum ditetapkan Saldo laba Pengukuran dapat diatribusikan
dan Tambahan statusnya Ditentukan Belum ditentukan kembali imbalan kepada pemilik Kepentingan
Catatan disetor penuh modal disetor (BPYBDS) penggunaannya penggunaannya pasca kerja entitas induk non pengendali Jumlah

Saldo 1 Januari 2015 511.960.000.000 1.188.040.000.000 538.812.899.239 355.849.980.800 550.957.655.540 (122.653.878.572) 3.022.966.657.007 167.459.198 3.023.134.116.205
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Laba komprehensif tahun berjalan:


Laba tahun berjalan - - - 700.396.937.267 700.396.937.267 (28.910.274) 700.368.026.993
Penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - 14.935.797.485 14.935.797.485 14.935.797.485
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan - - - - 700.396.937.267 14.935.797.485 715.332.734.752 (28.910.274) 715.303.824.478

Setoran modal kepentingan non pengendali 2b,29 - - - - - - - 1.510.000.000 1.510.000.000

Penambahan modal - - - - - - - - -

Pembagian laba tahun 2014:


Dividen dan lainnya 28 - - - - (87.990.751.265) - (87.990.751.265) - (87.990.751.265)
Cadangan umum 28 - - - 451.234.804.107 (451.234.804.107) - - - -
Dana PKBL 28 - - - - (11.732.100.168) - (11.732.100.168) - (11.732.100.168)

Saldo 31 Desember 2015 511.960.000.000 1.188.040.000.000 538.812.899.239 807.084.784.907 700.396.937.267 (107.718.081.087) 3.638.576.540.326 1.648.548.924 3.640.225.089.250

Saldo 1 Januari 2016 511.960.000.000 1.188.040.000.000 538.812.899.239 807.084.784.907 700.396.937.267 (107.718.081.087) 3.638.576.540.326 1.648.548.924 3.640.225.089.250

Laba komprehensif tahun berjalan:


Laba tahun berjalan - - - - 733.602.829.177 - 733.602.829.177 (300.372.067) 733.302.457.110
Penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - - - (7.185.195.724) (7.185.195.724) - (7.185.195.724)
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan - - - - 733.602.829.177 (7.185.195.724) 726.417.633.453 (300.372.067) 726.117.261.386

Setoran modal kepentingan non pengendali 2b,29 - - - - - - - 40.160.000.000 40.160.000.000


Pembayaran deviden kepentingan
non pengendali - - - - - - - (51.439.318) (51.439.318)

Pembagian laba tahun 2015:


Dividen dan lainnya 28 - - - - (105.275.000.000) - (105.275.000.000) - (105.275.000.000)
Cadangan umum 28 - - - 595.121.937.267 (595.121.937.267) - - - -
Dana PKBL 28 - - - - - - - - -

Saldo 31 Desember 2016 511.960.000.000 1.188.040.000.000 538.812.899.239 1.402.206.722.174 733.602.829.177 (114.903.276.811) 4.259.719.173.779 41.456.737.539 4.301.175.911.318

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas dari pelanggan 2.429.657.704.271 2.334.653.535.292
Penerimaan kas lain-lain 44.061.183.604 27.630.411.676
Pembayaran kas ke pemasok, karyawan
dan lainnya (687.941.218.872) (1.068.203.401.551)
Pembayaran pajak penghasilan 2s,20c (238.688.780.222) (156.037.859.657)
KAS BERSIH DIPEROLEH DARI
AKTIVITAS OPERASI 1.547.088.888.781 1.138.042.685.760

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan investasi 2i,2j,10,11 (376.351.000.000) (254.998.000.000)
Penerimaan bunga 81.679.006.551 57.157.946.081
Perolehan aset tetap dan properti investasi 2k,2l,12,13,16 (948.206.531.626) (363.981.568.624)
Penjualan aset tetap 4.159.309.980 332.124.457
Pembayaran beban ditangguhkan 2n,15 - (29.713.633.732)
KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK
AKTIVITAS INVESTASI (1.238.719.215.095) (591.203.131.818)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran utang bank (447.612.206.500) (195.586.181.500)
Beban keuangan 2r (69.976.407.713) (46.368.449.918)
Penambahan modal disetor pada entitas
anak - non pengendali 40.160.000.000 1.510.000.000
Penerbitan obligasi 2p,23 995.770.735.699 -
Pembayaran atas pembagian saldo laba:
Dividen dan lainnya 28 (105.326.439.318) (99.722.851.433)
KAS BERSIH DIPEROLEH DARI/
(DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN 413.015.682.168 (340.167.482.851)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 721.385.355.854 206.672.071.091

SALDO AWAL KAS DAN SETARA KAS 1.479.384.440.740 1.272.712.369.649

SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 2c,2d,2t,4 2.200.769.796.594 1.479.384.440.740

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5

191
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dahulu pada masa penjajahan Belanda adalah sebuah Perusahaan
dengan nama “Haven Badrift”. Selanjutnya setelah kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945
sampai dengan tahun 1950 Perusahaan berubah status menjadi Jawatan Pelabuhan. Pada tahun 1969
Jawatan Pelabuhan berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status Perusahaan
Negara Pelabuhan disingkat dengan nama PNP. Pada periode tahun 1969 sampai dengan tahun 1983,
PN Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Pengusaha Pelabuhan dengan nama Badan Pengusahaan
Pelabuhan disingkat BPP. Pada tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.11 tahun 1983
Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) dirubah menjadi Perseroan Umum Pelabuhan I disingkat
Perumpel I. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 Perumpel I berubah status menjadi
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berdasarkan Akta No. 1
tanggal 1 Desember 1992 dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-
8519.HT.01.01 tahun 1992 tertanggal 1 Juni 1992 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 8612 tanggal 1 Nopember 1994, tambahan No. 87.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir
berdasarkan akta notaris nomor 207 tanggal 30 Juni 2014 oleh Risna Rahmi Arifa, S.H., Notaris di
Medan, mengenai Risalah Rapat Umum Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), yang
berisi peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Perubahan
anggaran tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-05403.40.20.2014 tertanggal 11 Juli 2014.

Sebelum tahun 2008, Perusahaan bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan, pelayanan peti kemas,
terminal dan depo peti kemas, usaha galangan kapal, pelayanan tanah, listrik dan air, pengisian BBM,
distribusi termasuk hewan, jasa konsultasi kepelabuhanan dan pengusahaan kawasan pabean. Sejak
tahun 2008, dalam rangka optimalisasi sumber daya maka Perusahaan dapat melakukan kegiatan
usaha lain meliputi jasa angkutan, sewa dan perbaikan fasilitas, perawatan kapal dan peralatan, alih
muat kapal, properti di luar kegiatan utama kepelabuhanan, kawasan industri, fasilitas pariwisata dan
perhotelan, jasa konsultan dan surveyor, komunikasi dan informasi, konstruksi kepelabuhanan,
ekspedisi, kesehatan, perbekalan, shuttle bus, penyelaman, tally, pas pelabuhan dan timbangan.

Kegiatan usaha Perusahaan dibidang pelayanan jasa kepelabuhanan ini meliputi wilayah kerja 4
(empat) Propinsi yakni Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Aceh, Propinsi Riau, dan Kepulauan Riau.
Pelabuhan yang dikelola Perusahaan berjumlah 16 (enambelas) Pelabuhan Cabang dan 11 (sebelas)
Pelabuhan Kawasan (Perwakilan), serta 2 (dua) unit usaha. Dari seluruh cabang pelabuhan/unit usaha
yang dikelola, terdapat 5 (Lima) Cabang yang menjadi Pelabuhan Andalan yaitu Cabang Belawan
International Container Terminal (BICT), Cabang Dumai, Cabang Belawan, Cabang Terminal Peti
Kemas Domestik, dan Cabang Pekanbaru, karena memberikan kontribusi laba yang signifikan bagi
Perusahaan.

Kantor Pusat Perusahaan berlokasi di Jl. Krakatau Ujung No. 100, Medan, Sumatera Utara.

192
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

b. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan

Pada tanggal 10 Juni 2016, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-281/D.04/2016 untuk melaksanakan penawaran umum
obligasi Perusahaan dengan jumlah sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah). Pada tanggal 31
Desember 2016, jumlah utang obligasi yang belum dilunasi atau belum jatuh tempo sebesar
Rp1.000.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah Tenor Tanggal Tanggal Jatuh


No Obligasi (Rp) (Tahun) Penerbitan Tempo Status
1 Obligasi Seri A 50.000.000.000 3 21/6/2016 21/6/2019 Belum lunas
2 Obligasi Seri B 500.000.000.000 5 21/6/2016 21/6/2021 Belum lunas
3 Obligasi Seri C 400.000.000.000 7 21/6/2016 21/6/2023 Belum lunas
4 Obligasi Seri D 50.000.000.000 10 21/6/2016 21/6/2026 Belum lunas

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 46 tanggal 31 Agustus 2016 dan Akta No. 1 tanggal 4 Oktober 2016 yang dibuat
di hadapan Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H,susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2016 sebagai berikut:

Komisaris Utama : M. Nawawiy Loebis


Komisaris : Umar Aris
: Zulfahmi Rizal
: Djarot Sri Sulistyo
Komisaris Independen : Icu Zukafril

Direktur Utama : Bambang Eka Cahyana


Direktur : Syahputera Sembiring
: Iman A. Sulaiman
: Farid Luthfi
: M. Hamied Wijaya

Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 31 Oktober 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Rahmad Nauli
Siregar, S.H, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015
sebagai berikut:

Komisaris Utama : Mustofa Widjaja


Komisaris : Icu Zukafril
: M. Nawawiy Loebis
: Umar Aris
: Zulfahmi Rizal

Direktur Utama : Bambang Eka Cahyana


Direktur : Syahputera Sembiring
: Iman A. Sulaiman
: Farid Luthfi
: M. Hamied Wijaya

193
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Susunan Komite Audit dan Komite Manajemen Resiko Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 sebagai berikut:

2016 2015

Ketua Komite Audit : Icu Zukafril Icu Zukafril


Wakil Ketua : Djarot Sri Sulistyo -
Anggota : Ambal Lubis Armen Lubis
: Lidya Noor Haryanto Lidya Noor Haryanto

Ketua Komite Manajemen Resiko : Umar Haris M. Nawawiy Loebis


Wakil Ketua : Zulfahmi Rizal -
Anggota : Armen Lubis Ambal Lubis
: Denny Purwanto Denny Purwanto

Jumlah gaji dan tunjangan yang diterima Komisaris dan Direksi untuk tahun 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp14.381.855.927 dan Rp12.447.341.725.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai masing-masing 1.141 dan 1.192
karyawan tetap (tidak diaudit).

d. Struktur Entitas Anak, Pengendalian Bersama dan Entitas Asosiasi

Penyertaan entitas yang dimiliki Perusahaan atas entitas anak, pengendalian bersama dan entitas
asosiasi pada tanggal adalah sebagai berikut:

Tahun
beroperasi % Efektif pemilikan Jumlah aset (sebelum
secara perusahaan eliminasi) *)
Entitas Domisili komersial 2016 2015 2016 2015

Entitas anak
PT Prima Indonesia Logistik Medan 2014 99 99 110.600 80.713
PT Prima Pengembang kawasan Medan 2015 90 90 405.314 9.311
PT Prima Husada Cipta Medan Medan 2017 **) 99 - 16.001 -

Pengendalian Bersama
PT Prima Terminal Petikemas Medan 2013 70 70 495.574 419.804
PT Prima Multi Terminal Medan 2014 55 55 1.960.527 1.005.978

Entitas Asosiasi
PT Terminal Petikemas Indonesia Jakarta 2013 25 25 140.075 142.519
*) disajikan dalam jutaan rupiah
**) rencana mulai beroperasi

PT Prima Indonesia Logistik

PT Prima Indonesia Logistik didirikan berdasarkan akta No. 34 yang dibuat di hadapan Rahmad Nauli
Siregar, S.H., Notaris di Medan pada tanggal 26 September 2014 dan telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-
27882.40.10.2014 tanggal 6 Oktober 2014. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan,
terakhir dengan Akta Notaris No. 15 dan 16 yang dibuat di hadapan Notaris Hapizo, S.H., Notaris di

194
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Medan tertanggal 16 Desember 2015 mengenai penambahan modal disetor dan pergantian pengurus
(komisaris) Perusahaan, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-3599821.AH.01.11.TAHUN 2015.
Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah
melakukan usaha di bidang pelayanan jasa depo peti kemas dan jasa logistik lainnya dengan pelayanan
prima.

Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Indonesia Logistik adalah sebesar
Rp67.320.000.000 di tahun 2016 dan 2015 atau sebesar 99%, sedangkan 1% lainnya dimiliki oleh
Koperasi Karyawan Pelabuhan Unit Usaha Terminal Peti Kemas Kota Medan (KOPKARPEL UTPK).

PT Prima Pengembang Kawasan

PT Prima Pengembangan Kawasan didirikan berdasarkan akta No.15 yang dibuat dihadapan Risna
Rahmi Arifa, S.H., Notaris di Medan pada tanggal 8 September 2015 dan telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
Nomor AHU-2455231.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal 8 September 2015. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 9 yang dibuat di hadapan Notaris Risna
Rahmi Arifa, S.H., Notaris di Medan tertanggal 21 Nopember 2016 mengenai pergantian Direktur
Perusahaan, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-AH.01.03-0103276 tanggal 29 November 2016.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. KU.60/1/20/PPK-16
tanggal 1 Desember 2016, Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui penambahan modal dasar
dan modal disetor pada tahun 2016, namun pembuatan akta notaris atas RUPS-LB tersebut masih
dalam proses.

Perusahaan memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 2015. Maksud dan tujuan Perusahaan adalah
untuk menyediakan jasa dengan melakukan kegiatan usaha utama antara lain: Jasa penyewaan dan
pengelolaan kawasan industri, meliputi pengelolaan dan penyewaan, pemeliharaan, perawatan serta
penyediaan fasilitas penunjang lainnya, seperti pabrik, gudang dan kegiatan terkait; Jasa pembangunan
dan pengelolaan kawasan industri; Konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan
industri beserta sarana dan prasarana fisik infrastruktur wilayah.

Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Pengembangan Kawasan adalah sebesar
Rp369.000.000.000 dan Rp9.000.000.000 di tahun 2016 dan 2015 atau sebesar 90%, sedangkan
sisanya sebesar 10% dimiliki oleh PT Prima Multi Terminal.

PT Prima Husada Cipta Medan

PT Prima Husada Cipta Medan didirikan berdasarkan akta No. 4 yang dibuat dihadapan Risna Rahmi
Arifa, S.H., Notaris di Medan pada tanggal 8 November 2016 dan telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-
0052052.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 22 November 2016. Berdasarkan Risalah Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. UM.50/1/3/PHCM-16.TU tanggal 21 Desember 2016,
Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengoperasian
klinik estetika dan penambahan modal disetor, namun RUPS-LB tersebut belum dituangkan dalam akta
notaris.

195
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Sesuai dengan pasal 3, maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah melakukan usaha di bidang
pelayanan jasa kesehatan: Rumah Sakit, Klinik, Poliklinik, Balai Pengobatan, serta usaha terkait.

Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Husada Cipta Medan adalah sebesar
Rp10.890.000.000 di tahun 2016 atau sebesar 99%, sedangkan 1% lainnya dimiliki oleh Koperasi
Karyawan Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I Medan.

PT Prima Terminal Petikemas

PT Prima Terminal Petikemas didirikan berdasarkan akta No. 162 yang dibuat di hadapan Rahmad
Nauli Siregar, S.H., Notaris di Medan pada tanggal 20 Juli 2013 dan telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-
46327.AH.01.01.Tahun 2013. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan terakhir dengan
Akta Notaris No. 73 yang dibuat di hadapan Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H., Notaris di Medan
tertanggal 30 Nopember 2015 dan telah mendapat mendapatkan pengesahan dengan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.03.0991253 tanggal 24 Desember 2015.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. UM.50/4/17/PTP-15 tanggal 18
Desember 2015, Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui penambahan modal disetor pada tahun
2016, namun RUPS tersebut belum dituangkan dalam akta notaris.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah
menyediakan jasa pelayanan terminal petikemas internasional.

Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Terminal Petikemas adalah sebesar
Rp336.501.000.000 dan Rp259.000.000.000 tahun 2016 dan 2015 atau sebesar 70%, sedangkan
sisanya dimiliki oleh PT Wijaya Karya sebesar 15% dan PT Hutama Karya sebesar 15% dengan tujuan
pengendalian bersama.

PT Prima Multi Terminal

PT Prima Multi Terminal didirikan berdasarkan akta No. 04 yang dibuat di hadapan Tuti Sumarni, S.H.,
Notaris di Jakarta pada tanggal 26 September 2014 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-
26883.40.10.2014 tanggal 29 September 2014. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 20 yang dibuat di hadapan Notaris Risna Rahmi Arifa,
S.H., Notaris di Medan tertanggal 22 November 2016 mengenai peningkatan modal dasar dan modal
disetor Perusahaan, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-0023804.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 13
Desember 2016.

Maksud dan tujuan Perusahaan ini untuk menyediakan jasa pelayanan Terminal Multi Purpose untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan di Terminal Kuala Tanjung dalam rangka menyukseskan Program
MP3EI Sei Mangke dan tuntutan pasar atas keberadaan Terminal Curah Cair/Terminal Multi Purpose
yang terbuka untuk umum.

Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Multi Terminal adalah sebesar Rp559.548.000.000
dan Rp269.698.000.000 tahun 2016 dan 2015 atau sebesar 55%, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebesar 30% dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar
15% dengan tujuan pengendalian bersama.

10

196
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Terminal Petikemas Indonesia

PT Terminal Petikemas Indonesia didirikan berdasarkan akta No. 36 yang dibuat di hadapan
Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, M.K, Notaris di Jakarta pada tanggal 10 April 2013 dan
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan Nomor AHU-21873.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 24 April 2013 dan diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 2013. Anggaran
Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 1 yang dibuat di
hadapan Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, M.K, Notaris di Jakarta pada tanggal 02
Desember 2016 mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan Nomor No. AHU-AH.01.03-0104991 tanggal 05 Desember 2016.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah
bergerak di bidang kegiatan pengusahaan di pelabuhan.

Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Terminal Petikemas Indonesia adalah sebesar
Rp37.500.000.000 atau sebesar 25%.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Berikut ini ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang dipergunakan dalam rangka menyusun
laporan keuangan konsolidasian PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2016 dan 2015.

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan patuh sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK - IAI), Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten
atau perusahaan publik, dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Pelabuhan Indonesia (PAPPI).

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan
arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran
kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
2015.

11

197
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks
atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di catatan 3.

b. Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang
dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung,
hak suara di entitas anak dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari entitas anak
untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas entitas anak tersebut.

Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) dimana Perusahaan memiliki
kendali. Perusahaan mengendalikan suatu entitas ketika Perusahaan terkena, atau memiliki hak atas
pengembalian variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan ketika Perusahaan memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi pengembalian melalui kuasanya atas entitas.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada
Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Perusahaan kehilangan
pengendalian.

Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar
perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan entitas
anak sebagai satu kesatuan usaha.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila entitas anak menggunakan kebijakan
akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan entitas anak
tersebut.

Kepentingan non pengendali atas ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham
non pengendali atas laba bersih dan ekuitas entitas anak tersebut sesuai dengan persentase
kepemilikan pemegang saham non pengendali pada entitas anak tersebut, dan disajikan sebagai bagian
ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasian.

Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham non pengendali pada suatu entitas anak dapat
melebihi bagiannya dalam modal disetor dan disajikan tetap negatif.

Transaksi pihak-pihak berelasi, saldo dan keuntungan antar entitas Perusahaan yang belum direalisasi
telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak
diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi oleh
Perusahaan.

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian


merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi
atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan
kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

12

198
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ketika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas sesuatu entitas, kepentingan Perusahaan yang
masih tersisa di entitas tersebut diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal hilangnya
pengendalian, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah
sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas
asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada
penghasilan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Perusahaan
telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui
pada penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.

Prosentase jumlah aset entitas anak yang dikonsolidasikan dibandingkan dengan aset konsolidasian
Perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Jumlah Aset Jumlah Aset Entitas


Konsolidasian Anak Presentase
31 Desember 2016 7.301.351.310.259 531.915.879.739 7,29%
31 Desember 2015 5.491.915.582.071 90.024.895.632 1,64%

c. Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.

Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung
dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada saat awal pengakuannya.

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah aset
keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan untuk transaksi ambil untung dalam jangka
pendek. Piutang derivatif dikategorikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali
ditetapkan sebagai lindung nilai.

Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif sebagai bagian dari “keuntungan/ kerugian selisih kurs”.

Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

13

199
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman
dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses
amortisasi.

(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif;
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan
likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui
pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi komprehensif
dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia
untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi komprehensif yang sebelumnya diakui
pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif, sedangkan pendapatan
bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian
akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia
untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

14

200
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan
dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya).
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun
berjalan.

Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang
diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan
pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada
Perusahaan. Jika pada periode berikutnya nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui
maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan
akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan maka jumlah
pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Untuk cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman dan piutang, Perusahaan menerapkan metode Roll
Rate atau Flow Model.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.

(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek
terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai.

Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

15

201
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saling Hapus dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabiitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Estimasi nilai wajar

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan
yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi.

Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam
perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian
atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi
Perusahaan

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai
pasar yang berlaku pada laporan keuangan konsolidasian.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan tingkat suku bunga telah mendekati nilai wajar pada akhir tahun buku.

d. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan
sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

e. Piutang Usaha

Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
dengan menggunakan metode Roll Rate Model. Metode ini juga dikenal sebagai Migration Analysis atau
Flow Model, menggunakan pengalaman masa lalu untuk menghitung rata-rata persentase perpindahan
(roll rate average) dan disesuaikan secara statistik untuk persentase-persentase yang berubah secara
signifikan.

Piutang usaha disajikan dalam nilai wajar awal, dan diukur dalam nilai yang diamortisasi setelah
dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu.

f. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "entitas pelapor").

16

202
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;


ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dan entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah penyelenggara suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi baik yang dilakukan dengan persyaratan dan
kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan harga terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Untuk persediaan rusak, seluruh atau sebagian telah usang, atau harga jualnya telah menurun, serta
jika estimasi biaya penyelesaian atau estimasi biaya untuk membuat penjualan telah meningkat maka
nilai persediaan diturunkan ke nilai realisasi bersih secara terpisah untuk setiap item atau kelompok item
dalam persediaan yang serupa atau berkaitan. Selisih yang timbul akibat penurunan nilai persediaan
dibebankan langsung dalam laporan laba rugi komprehensif pada pos “pendapatan/(beban) lain-lain”.

Persediaan rusak, alat induknya sudah tidak ada atau secara ekonomis tidak dapat digunakan
dipisahkan penyajiannya ke dalam kelompok “aset lain-lain”.

h. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
17

203
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

i. Penyertaan pada Entitas Asosiasi

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan melalui
kepemilikan hak suara antara 20% sampai dengan 50%. Investasi pada entitas asosiasi diukur dengan
menggunakan metode ekuitas. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai investasi diakui sejumlah nilai
perolehan ditambah atau dikurang dengan bagian atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen
dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

Keberadaan pengaruh signifikan dibuktikan dengan cara masing-masing dewan direksi mewakili setiap
pemegang saham. Perusahaan terwakili di dalam dewan direksi melalui penunjukan direktur keuangan.
Akta pendirian juga mengakomodasi partisipasi Perusahaan di dalam proses pengambilan keputusan
dan penetapan kebijakan.

Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila
terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, mengakui bagiannya atas
perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba
atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara dengan entitas asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.

Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas
investasi dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah
terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami
penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih
antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya
dalam laba atau rugi.

j. Penyertaan Pada Pengendalian Bersama Entitas

Pengendalian bersama entitas adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama
dengan satu venturer atau lebih. Pengendalian bersama entitas memiliki pengaruh signifikan dan dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas, sebesar partisipasi atas pengendalian bersama entitas. Dimana
pengendalian bersama entitas melibatkan pendirian suatu Perseroan Terbatas, yang mana setiap
venturer mempunyai bagian partisipasi dari perjanjian kontraktual antara venturer yang menciptakan
pengendalian bersama.

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penilaian ketika terdapat bukti objektif bahwa
investasi pada pengendalian bersama entitas mengalami penurunan nilai.

Hasil usaha pengendalian bersama entitas dimasukkan atau dikeluarkan di dalam laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan masing-masing sejak tanggal akuisisi atau tanggal pelepasan.

k. Properti Investasi

Properti Investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.

18

204
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Properti Investasi dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan
disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis (2-50 tahun). Biaya pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan
penambahan dikapitalisasi.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan
berakhirnya pemakaian. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat
perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya
pengembangan untuk dijual.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut
tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan
properti investasi diakui dalam laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau
pelepasan tersebut.

l. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan yang mencakup semua pengeluaran yang terkait secara
langsung dengan perolehan aset tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sesuai dengan PSAK
16, Perusahaan memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Penyusutan aset tetap dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaat dikurangi nilai residunya.

Pengelompokan persentase penyusutan dan umur aset adalah sebagai berikut:

Jenis Aset % Penyusutan Nilai Sisa


/tahun
Bangunan dan prasarana 2 – 50 Rp 1.000.000 atau 2%
Kapal 5 – 10 2%
Alat fasilitas Pelabuhan 5 – 20 2%
Peralatan 5 – 25 2%
Kendaraan 20 20%

Nilai residu aset tetap dikaji ulang, dan telah disesuaikan pada setiap tanggal laporan keuangan
konsolidasian.

Perusahaan telah melakukan pengkajian ulang atas nilai sisa dimana nilai sisa yang baru dihitung dari
persentase tertentu dari harga perolehan kecuali untuk kolam pelabuhan, penahan gelombang,
lapangan penumpukan, jalan, jembatan, lapangan parkir dan taman. Sebelumnya nilai sisa dari aset
tetap adalah Rp0 (nihil).

Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan
hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dan tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan
pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasikan sepanjang umur
hukum hak.

19

205
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Biaya perbaikan dan perawatan aset untuk menjaga manfaat ekonomi masa yang akan datang
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang
menambah nilai, kegunaan dan masa manfaat dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan
yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu
aset tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif tahun
berjalan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset
tetap. Akumulasi biaya perolehan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada
saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

Aset yang tidak dipergunakan lagi, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dipindahkan ke
akun aset tetap tidak berfungsi dalam akun aset lain-lain pada kelompok aset tidak lancar dan dicatat
sebesar nilai residunya. Aset tetap yang belum digunakan dicatat sebesar biaya perolehan pada akun
aset tetap belum dimanfaatkan dalam kelompok aset tidak lancar.

Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan (financial lease) apabila memenuhi semua
kriteria yang diisyaratkan (disajikan sebagai bagian dalam aset tetap). Jika salah satu kriteria tidak
terpenuhi, maka transaksi sewa dikelompokkan sebagai transaksi sewa operasi (operating lease). Aset
sewa dengan sewa pembiayaan dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama
masa sewa ditambah nilai sisa yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Setiap pembayaran sewa
dialokasikan sebagai angsuran pokok.

Kewajiban sewa dan beban bunga. Penyusutan atas aset yang disewa dengan sewa pembiayaan
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang
sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap yang bersangkutan.

Nilai aset yang dapat dipulihkan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali sesuai PSAK
No. 48 “Penurunan Nilai Aset“. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi
komprehensif.

Aset tetap yang belum dan/atau tidak produktif diakui dalam laporan posisi keuangan sebagai aset tetap
tidak produktif pada kelompok aset lain-lain dan diukur sebesar nilai tercatatnya.

Mengacu pada SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV Nomor KU.60/2/9/PI-12,
NomorHK.56/5/12/PI.II-11, Nomor HK.04/19/P.III-2011, dan Nomor 1/HK.104/DUT-2012 tanggal 30
Desember 2011 batasan minimum pengeluaran pemeliharaan aset tetap yang dapat dikapitalisasi diatur
sebagai berikut:

20

206
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Batas Minimum Kapitalisasi


(% dariReplacement Cost)

Bangunan fasilitas pelabuhan 2


Kapal 2
Alat-alat fasilitas pelabuhan 5 – 20
Instalasi fasilitas pelabuhan 4 – 10
Tanah, jalan dan bangunan 3 – 10
Peralatan 4 – 25
Kendaraan 20
Emplasemen 4 – 34

Bunga dan biaya pinjaman lain yang timbul baik yang langsung maupun yang tidak langsung digunakan
dalam membiayai konstruksi aset tetap, dikapitalisasikan sampai dengan saat aset tetap telah siap
dipakai. Bunga dan biaya pinjaman yang timbul setelah aset tetap tersebut siap digunakan dibebankan
dalam laporan laba rugi komprehensif.

Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap aset kualifikasian, maka
jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama
periode berjalan dikurangi penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.

Untuk biaya pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung terhadap aset kualifikasian, maka
jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi ditentukan dengan menggunakan tingkat kapitalisasi
untuk pengeluaran atas aset tersebut.

Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman atas saldo pinjaman yang dapat
diterapkan atas saldo pinjaman selama periode berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk
tujuan memperoleh aset kualifikasian. Jumlah biaya pinjaman dikapitalisasi selama suatu periode tidak
boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi pada periode tersebut.

m. Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi
penurunan nilai aset. Biaya perolehan meliputi biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk
memperoleh aset bersangkutan.

Seluruh aset yang diklasifikasikan sebagai aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas
diamortisasikan. Jumlah yang dapat disusutkan aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas yaitu
biaya perolehan dikurangi nilai residunya.

Amortisasi atas aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas menggunakan metode garis lurus.
Metode amortisasi aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas selalu dikaji ulang pada setiap
tanggal pelaporan.

Nilai residu aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas selalu dikaji ulang, dan dilakukan
penyesuaian jika diperlukan, pada setiap tanggal pelaporan. Umur manfaat untuk setiap aset tak
berwujud dengan umur manfaat terbatas adalah 5 (lima) tahun.

21

207
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Nilai tercatat suatu aset tak berwujud diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan aset tak berwujud
bersangkutan, jika nilai tercatat aset tak berwujud tersebut lebih besar daripada nilai terpulihkannya.
Penurunan nilai aset tak berwujud diakui sebagai kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi
komprehensif pada pos ”pendapatan/(beban) lain-lain-bersih”.

Aset tak berwujud yang sudah tidak memiliki manfaat ekonomi manfaat depan atau yang dijual
dikeluarkan dari kelompok aset tak berwujud berikut akumulasi amortisasinya.

n. Beban Ditangguhkan

Beban yang memberikan manfaat pada masa yang akan datang atau lebih dari 12 bulan disajikan
sebagai beban ditangguhkan. Beban ditangguhkan meliputi pengerukan kolam dan beban pemeliharaan
kapal yang digolongkan intermediate dan special survey serta beban pengurusan legal hak atas tanah
berupa hak guna bangunan dan hak pakai yang jumlahnya material.

Beban ditangguhkan disajikan sebagai aset tidak lancar sebesar nilai tercatatnya serta diamortisasi
dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun.

Beban investasi yang dikeluarkan namun tidak dapat diatribusikan ke jenis aset tetap juga dikapitalisasi
sebagai beban ditangguhkan.

o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan
nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai
wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan
mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam
menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,
transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu
(valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang
konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat
indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada
lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi
jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya

22

208
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak
melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada
rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan
rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset
yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

p. Utang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi

Utang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau
diskonto. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang dikurangkan langsung dari hasil emisi
dalam menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal
merupakan diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan.

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan usaha jasa kepelabuhanan diakui pada saat kegiatan pelayanan jasa telah selesai
dilakukan (accrual basis). Kegiatan jasa pelayanan yang telah selesai dilakukan sampai dengan akhir
periode yang belum diterbitkan nota tagihannya dicatat sebagai pendapatan yang masih akan diterima.
Pendapatan sewa aset tetap diakui pada saat timbulnya hak sewa bagi penyewa sesuai masa kontrak
sewa. Pendapatan usaha galangan kapal dan pelayanan rumah sakit diakui pada saat jasa telah selesai
diberikan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

r. Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan
biaya lainnya (amortisasi diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan
peminjaman dana.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau
pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Jika Perusahaan meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka
Perusahaan menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman
aktual yang terjadi selama tahun berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari
pinjaman tersebut.

Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Perusahaan menghentikan kapitalisasi
biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan
untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.

23

209
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

s. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer
antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada) juga diakui
sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung
ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak
tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan
liabilitas pajak kini.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau,
jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

t. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan disajikan dalam Rupiah yang juga merupakan mata uang
fungsional Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs
tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs
yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebagai
berikut:

2016 2015
Dolar Amerika Serikat (USD) 13.436 13.795

u. Imbalan Kerja

PSAK 24 menyediakan pedoman untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan
kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi
komprehensif aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi
komprehensif aktuarial diakui sebagai laba atau rugi komprehensif pada periode terjadinya sebagai
bagian dari pendapatan komprehensif lain.

24

210
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan
Perusahaan. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun
sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Program pensiun
imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan,
biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Program
pensiun iuran pasti adalah sebuah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap
kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki kewajiban hukum atau
konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aset
yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang berhubungan dengan pelayanan yang
diberikan oleh karyawan pada periode kini dan sebelumnya.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, yang
disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode
projected-unit-credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus
kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga obligasi perusahaan berkualitas
tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh
temponya kurang lebih sama dengan kewajiban yang bersangkutan.

Biaya jasa kini dari program pensiun imbalan pasti diakui pada beban imbalan kerja dalam laporan laba
rugi yang mencerminkan peningkatan kewajiban imbalan pasti yang dihasilkan dari jasa karyawan
dalam tahun berjalan.

Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi
aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain pada periode
terjadinya.

Sebelum penerapan PSAK 24 (revisi 2013), keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar
antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal tahun
diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama rata-rata sisa masa kerja yang
diharapkan dari para pekerja yang berhak. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali
perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode
tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus
sepanjang periode vesting.

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk karyawan yang
memenuhi syarat. Kontribusi didanai dan dibayar oleh Perusahaan dan karyawan. Selain itu,
Perusahaan juga memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Undang-
Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.

v. Laba Komprehensif Per Saham

Sesuai PSAK No. 56, tentang laba per saham, laba per saham dihitung dengan membagi laba yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham masing-masing sebesar
1.700.000 saham untuk tahun 2016 dan tahun 2015.

25

211
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

w. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya;
dan
c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya
dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing jasa.

x. Kerjasama Mitra Usaha

Pendapatan kontrak kerjasama operasi yang mencakup dan memenuhi kriteria perjanjian konsesi jasa
pembangunan atau peningkatan kemampuan, berupa aset keuangan atau aset tak berwujud, diukur
pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima.

Pendapatan dan beban kontrak diakui berdasarkan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal
akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian).

Taksiran rugi yang timbul karena jumlah biaya kontrak melebihi jumlah pendapatan kontrak diakui
sebagai beban. Jumlah kerugian tersebut ditentukan tanpa memperhatikan pekerjaan telah atau belum
dilaksanakan, tahap penyelesaian aktivitas kontrak dan jumlah taksiran laba yang akan diperoleh dari
kontrak lain yang tidak diperlakukan sebagai satu proyek tunggal konstruksi.

Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi
pada akhir periode pelaporan.

y. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)

Aset tetap

Aset tetap yang diperoleh dari donasi Pemerintah diakui dan diukur sebesar biaya perolehannya dan
disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai aset tidak lancar. Biaya perolehan meliputi nilai
wajar aset dan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tetap bersangkutan dalam
kondisi siap digunakan sesuai keinginan dan maksud manajemen. Aset tetap yang diperoleh dari donasi
Pemerintah diakui berdasarkan bukti serah terima.

Apabila aset tetap yang diperoleh dari donasi Pemerintah tidak dapat diukur dengan nilai wajar maka
biaya perolehannya diukur sesuai dengan nilai transaksi pasar yang serupa.

26

212
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Penyertaan Modal Negara

Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diperoleh dari donasi Pemerintah dicatat secara terpisah dari
modal saham Perusahaan dan diakui sebesar nilai wajar kas dan/atau aset keuangan dan/atau aset non
keuangan yang diterima.

PMN berupa aset yang diperoleh dari donasi Pemerintah diakui berdasarkan bukti obyektif bahwa
Perusahaan telah memenuhi kondisi dan persyaratan donasi tersebut dan donasi tersebut akan
diperoleh.

PMN berupa aset dan didukung oleh berita acara serah terima diakui bagian dari ekuitas sebagai
bantuan Pemerintah yang belum ditetapkan statusnya sampai dengan Peraturan Pemerintah atas PMN
tersebut sudah terbit.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam catatan 2 pada
laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset
dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut adalah
berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan
dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang
dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

1) Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak penghasilan untuk laporan
keuangan konsolidasian. Perhitungan pajak penghasilan akhir akan dilakukan untuk laporan keuangan
konsolidasian. Perhitungan pajak untuk laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016, dilakukan dengan mengasumsikan koreksi fiskal konsisten dengan
koreksi fiskal atas laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015.

2) Penilaian Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual
pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi
kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

3) Penentuan Metode Penyusutan Aset Tetap dan Masa Manfaat Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 2 tahun
sampai dengan 50 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana
Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset. Manajemen Perusahaan tidak melakukan
perubahan estimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan evaluasi terkini.

27

213
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4) Penilaian Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Tertentu

PSAK No. 48 mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset non-keuangan
tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
tidak dapat diperoleh kembali.

Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Perusahaan yang dapat memicu penelaahan atas penurunan
nilai adalah sebagai berikut:

a) kinerja yang kurang signifikan relatif terhadap expected historical atau hasil dari operasional yang
diharapkan dari proyek masa depan;
b) perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara
keseluruhan; dan
c) Industri negatif yang signifikan atau tren ekonomi.

Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah yang
dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut membutuhkan
estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir
dari aset tersebut.

5) Penentuan Biaya Pensiun dan Liabilitas Imbalan Kerja

Beban dari program pensiun imbalan pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan dengan
menggunakan metode projected-unit-credit. Penilaian aktuaris mencakup penentuan asumsi yang
bervariasi yang antara lain terdiri dari, tingkat diskonto, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat
kematian. Setiap perubahan dari asumsi tersebut akan berdampak terhadap nilai tercatat dari kewajiban
pensiun. Oleh karena kompleksitas dari penilaian yang dilakukan, asumsi terkait dan sifatnya yang
jangka panjang, kewajiban imbalan pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.

Meskipun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi Perusahaan sudah memadai dan tepat, perbedaan
signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat
mempengaruhi secara material beban dan kewajiban pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya.
Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

28

214
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KAS DAN SETARA KAS

2016 2015

Kas 1.300.721.422 1.804.756.990


Bank:
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 40) 454.897.519.097 139.487.604.044

Pihak ketiga:
PT Bank CIMB Niaga, Tbk 3.164.762.576 7.372.163.004
PT Bank Bukopin, Tbk 273.341.563 2.623.056.432
PT Bank Permata Syariah 376.931.543 -
3.815.035.682 9.995.219.436

Sub jumlah 458.712.554.779 149.482.823.480

Dolar Amerika Serikat


Pihak berelasi (Catatan 40) 3.702.979.913 41.227.947.504

Pihak ketiga:
PT Bank CIMB Niaga, Tbk 43.223.476 4.110.395.034
Sub jumlah 3.746.203.389 45.338.342.538

Jumlah bank 462.458.758.168 194.821.166.018

Deposito Berjangka:
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 40) 1.350.668.347.189 600.400.630.640

Pihak ketiga:
PT Bank CIMB Niaga, Tbk 42.000.000.000 97.967.887.092
PT Bank Permata Syariah 11.306.711.654 -
PT Bank Bukopin, Tbk 2.500.000.000 -
PT Bank Tabungan Negara Syariah 51.759.032.075 -
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah 5.353.626.086 5.000.000.000
112.919.369.815 102.967.887.092

Sub jumlah 1.463.587.717.004 703.368.517.732

Dolar Amerika Serikat


Pihak berelasi (Catatan 40) 273.422.600.000 579.390.000.000

Pihak ketiga:
PT Bank CIMB Niaga, Tbk - -
Sub jumlah 273.422.600.000 579.390.000.000

Jumlah deposito berjangka 1.737.010.317.004 1.282.758.517.732

Jumlah kas dan setara kas 2.200.769.796.594 1.479.384.440.740

29

215
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015

Jangka waktu deposito berjangka:


Rupiah 8 s.d 90 hari 30 s.d 180 hari
Dolar Amerika Serikat 30 s.d 90 hari 30 hari

Tingkat bunga deposito berjangka pertahun:


Rupiah 5,50% - 7,00% 7,50% - 9,50%
Dolar Amerika Serikat 0,50% - 1,00% 0,50% - 1,00%

Tingkat suku bunga yang diperoleh dari penempatan kas pada bank, dan deposito berjangka pada bank
pihak berelasi sebanding dengan tingkat bunga yang diperoleh dari bank pihak ketiga.

5. PIUTANG USAHA

2016 2015

Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 40) 21.927.144.996 28.935.577.236

Pihak ketiga:
PT Rizkia Armada Nusantara 5.678.631.061 7.831.290.701
PT Godwin Austen Indonesia 3.772.105.855 3.307.013.115
PT Bintang Samudera Utama 3.712.348.681 2.886.571.732
Usda Seroja Jaya 3.017.525.583 9.707.400.403
PT Cuaca Marina Servicatama 2.827.238.151 1.053.155.006
PT Ivo Mas Tunggal 2.669.124.587 2.893.648.961
PT Shohibul Barokah 2.490.978.747 2.585.365.270
PT Snepac Shipping 2.045.100.048 4.401.064.150
PT Dobel Mas 2.021.819.800 2.021.819.800
Naga Mas 2.002.880.583 2.604.909.074
PT Bintika Bangun Nusa 1.923.974.315 2.908.083.801
PT Intibenua Perkasatama 784.638.166 1.363.032.074
PT Riau Andalas Jasa Dermaga 752.899.113 1.168.473.832
PT Bahari Sandi P 709.463.481 1.094.366.684
PT Wilmar Nabati Indonesia 698.918.006 1.466.768.320
PT Tanto Intim Line 584.192.209 2.056.757.385
Piutang Perorangan 518.229.065 1.465.724.179
PT Gresik Cipta Sejahtera 456.955.767 1.144.211.900
PT Citra Pase Indah 371.026.700 1.377.100.161
PT Sobeldia Indonesia 327.262.768 1.886.575.121
Pelita Agung 211.741.548 2.104.522.830
PT Samudera Indonesia 186.510.084 2.522.539.558
PT Bintan Golden 145.259.840 1.609.773.341
PT Victorindo Alam Lestari 114.400.000 1.741.739.663
Perusahaan Bongkar Muat 67.571.466 1.311.593.418
PT Armada Maritim Nusantara 11.061.001 2.478.665.216
PT Addei Plantiton 3.133.656 1.597.570.975
PT Asia Pasific Energindo 2.890.471 1.286.535.500
PT Charoen Pokhand Indonesia 1.740.929 1.085.129.725
Jumlah dipindahkan 38.109.621.681 70.961.401.895

30

216
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015

Jumlah pindahan 38.109.621.681 70.961.401.895


PT Tebeka Terminal - 1.135.167.000
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
dibawah Rp1.000.000.000) 77.514.795.799 56.289.895.944
115.624.417.480 128.386.464.839

Sub jumlah 137.551.562.476 157.322.042.075

Dolar Amerika Serikat


Pihak berelasi (Catatan 40) 1.200.782.575 2.140.100.706

Pihak ketiga:
PT Citra Abadi Marine 2.234.439.718 2.294.142.298
PT The Nasional Global 1.976.768.813 2.149.336.597
PT Tri Eka Lines 1.839.870.646 2.157.230.261
PT Cuaca Marina Service Utama 1.666.075.824 2.853.997.198
PT Sandico Ocean Line 1.488.488.694 1.642.100.699
PT Garuda Mahakam Pratama 932.966.991 1.000.956.273
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 3.234.540.039 10.004.067.737
Sub jumlah 14.573.933.300 24.241.931.769

Jumlah piutang usaha 152.125.495.776 181.563.973.844


Pencadangan penurunan nilai piutang (26.803.903.203) (25.686.409.459)
Jumlah piutang usaha bersih 125.321.592.573 155.877.564.385

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:


2016 2015

Umur piutang:
0 s/d 12 bulan 148.607.954.685 172.177.369.648
12 s/d 24 bulan 1.437.700.694 2.409.873.774
24 s/d 36 bulan 371.377.037 939.295.730
>36 bulan 1.708.463.360 6.037.434.692
152.125.495.776 181.563.973.844
Pencadangan penurunan nilai piutang (26.803.903.203) (25.686.409.459)
Jumlah 125.321.592.573 155.877.564.385

Perubahan pencadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:


2016 2015

Saldo awal (25.686.409.459) (21.298.748.232)


Pencadangan selama tahun berjalan (6.466.291.778) (4.754.432.311)
Pemulihan selama tahun berjalan 5.348.798.034 366.771.084
Saldo akhir (26.803.903.203) (25.686.409.459)

Manajemen berkeyakinan bahwa pencadangan penurunan nilai piutang cukup untuk menutupi kerugian
dari tidak tertagihnya piutang.
Piutang usaha merupakan piutang tanpa bunga. Karena jatuh temponya yang pendek, jumlah tercatat
piutang usaha kurang lebih sama dengan nilai wajarnya.

31

217
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

2016 2015

Pelayanan unit galangan kapal 30.356.042.678 25.498.238.881


Pelayanan kapal dan barang 2.126.950.636 9.897.959.950
Pelayanan terminal petikemas 5.980.812.550 14.089.537.157
Lain-lain 15.946.202.105 35.271.593.614
Jumlah 54.410.007.969 84.757.329.602

Perusahaan mengakui pendapatan yang masih harus diterima berdasarkan pra nota tagihan ketika
pemberian jasa telah dilakukan namun belum dibuatkan nota penagihan kepada pelanggan bersangkutan.
Pada tahun 2016, pendapatan yang masih harus diterima lain-lain Rp15.946.202.105 terdiri atas pelayanan
Tanah Bangunan Air Listrik sebesar Rp6.143.561.430 pada Cabang Lhokseumawe dan Dumai, pelayanan
terminal khusus sebesar Rp3.639.867.566 pada cabang Lhokseumawe, Tanjung Balai Karimun,
Tembilahan dan Batam, pelayanan Rumah Sakit sebesar Rp1.770.961.482, serta pelayanan lainnya
sebesar Rp4.391.811.627.

Pada tahun 2015, pendapatan yang masih harus diterima lain-lain sebesar Rp35.271.593.614 terdiri atas
pelayanan Tanah Bangunan Air Listrik sebesar Rp27.530.239.707 pada cabang Cabang Belawan, Dumai,
dan Tembilahan, pelayanan rumah sakit sebesar Rp1.277.079.263, serta pelayanan lainnya sebesar
Rp6.464.274.644.

7. PIUTANG LAIN-LAIN

2016 2015

Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 40):
PT Prima Multi Terminal 40.000.000.000 3.175.038.425
Havenbedrijf Rotterdam N.V 20.347.553.951 -
PT Pengerukan Indonesia (Persero) 4.550.000.000 4.550.000.000
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 399.262.718 1.410.883.429
Sub jumlah 65.296.816.669 9.135.921.854

Pihak ketiga:
Piutang karyawan 2.727.077.660 2.755.299.660
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 1.694.197.999 2.669.765.708
Sub jumlah 4.421.275.659 5.425.065.368

Jumlah piutang lain-lain 69.718.092.328 14.560.987.222


Pencadangan penurunan nilai piutang (3.630.954.640) (2.689.882.480)
Jumlah piutang lain-lain bersih 66.087.137.688 11.871.104.742

Piutang kepada PT Prima Multi Terminal pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp40.000.000.000
merupakan piutang atas penyertaan tambahan modal pada PT Prima Pengembang Kawasan dan pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp3.175.038.425 merupakan piutang atas biaya-biaya pra pendirian
PT Prima Multi Terminal.

32

218
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Piutang kepada Havenbedrijf Rotterdam N.V pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp20.347.553.951
merupakan piutang atas biaya-biaya pra pendirian PT Pelabuhan Industri Kuala Tanjung sesuai dengan
perjanjian usaha patungan antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan Havenbedrijf Rotterdam N.V
(Port Of Rotterdam Authority) tanggal 23 November 2016.

Piutang kepada PT Pengerukan Indonesia (Persero) (Rukindo) adalah pinjaman untuk revitalisasi Rukindo
berdasarkan permintaan Kementerian BUMN. Sesuai dengan surat nomor KU.008/1/3/DIRUT-2016 tanggal
13 Desember 2016, pihak Rukindo masih dalam proses restrukturisasi utang dengan cara melakukan
penjadwalan pembayaran dan permintaan diskon.

Piutang karyawan adalah merupakan piutang yang timbul karena pengambilan uang muka kegiatan
operasional yang belum dipertanggungjawabkan, atas potensi piutang yang tidak tertagih telah dilakukan
pencadangan penurunan nilai.

Rincian piutang lain-lain berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:


2016 2015

Umur piutang:
0 s/d 12 bulan 60.774.602.670 9.258.827.283
12 s/d 24 bulan 1.065.606.436 -
24 s/d 36 bulan 2.024.573.224 -
>36 bulan 5.853.309.998 5.302.159.939
69.718.092.328 14.560.987.222
Pencadangan penurunan nilai piutang (3.630.954.640) (2.689.882.480)
Jumlah 66.087.137.688 11.871.104.742

Perubahan pencadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:


2016 2015

Saldo awal (25.686.409.459) (21.298.748.232)


Pencadangan selama tahun berjalan (6.466.291.778) (4.754.432.311)
Pemulihan selama tahun berjalan 5.348.798.034 366.771.084
Saldo Akhir (26.803.903.203) (25.686.409.459)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutupi kerugian dari
tidak tertagihnya piutang.

8. PERSEDIAAN
2016 2015

Suku cadang 14.865.449.140 14.749.779.507


Bahan bakar minyak dan pelumas 3.626.181.099 4.164.416.258
Perlengkapan kantor 920.452.552 1.147.472.556
Obat-obatan 247.216.739 327.877.286
Lain-lain 456.783.594 836.614.309
Jumlah 20.116.083.124 21.226.159.916

Pada 31 Desember 2016 dan 2015, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen berpendapat
bahwa persediaan Perusahaan tidak memerlukan perlindungan asuransi sesuai dengan kondisi persediaan
yang ada.

33

219
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET LANCAR LAINNYA

2016 2015

Uang muka 10.493.294.616 3.382.972.006


Biaya dibayar di muka 4.145.276.461 9.702.729.899
Jumlah 14.638.571.077 13.085.701.905

Uang muka merupakan biaya untuk pembelian bahan bakar, uang muka pelaksanaan pekerjaan, dan
keperluan operasional kantor.

Biaya dibayar dimuka merupakan pembayaran pajak tahun 2015 atas revaluasi aset tetap Perusahaan
yang akan dikompensasi dengan angsuran PPh Badan.

10. PENYERTAAN PADA ENTITAS ASOSIASI

2016 2015

Biaya perolehan 46.500.000.000 37.500.000.000


Akumulasi rugi investasi (2.073.967.216) (1.011.728.116)
Nilai tercatat 44.426.032.784 36.488.271.884

PT Terminal Petikemas Indonesia

Pada bulan 10 April 2013, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Pelabuhan Indonesia
II, III dan IV (Persero) untuk mendirikan entitas asosiasi dengan nama PT Terminal Petikemas Indonesia
(TPI) dengan penyertaan saham sebesar Rp37.500.000.000 atau sebesar 25% yang dimiliki bersama
dengan PT Pelindo II, III dan IV.

Berdasarkan akta pendirian, masing-masing dewan direksi mewakili setiap pemegang saham. Perusahaan
terwakili di dalam dewan direksi melalui penunjukan direktur keuangan. Akta pendirian juga
mengakomodasi partisipasi Perusahaan di dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan.
Kegiatan usaha utama TPI adalah kegiatan pengusahaan di Pelabuhan. Pembukuan TPI dimulai pada 1
Januari 2014.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada TPI sebesar
Rp35.852.193.160 dan mengakui kerugian nilai penyertaan saham sebesar Rp636.078.724 dalam laporan
laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016.

34

220
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Rangkuman informasi keuangan TPI sebagai berikut:

2016 2015

Tanggal 31 Desember
Aset lancar 138.907.737.781 140.791.144.842
Aset tidak lancar 1.167.754.600 1.727.754.600
Liabilitas jangka pendek 1.044.996.904 944.088.258

Periode yang berakhir 31 Desember


Pendapatan usaha - -
Beban usaha (11.154.156.113) (1.495.985.712)
Pendapatan/(beban) lainnya - net 8.609.841.216 -
Rugi komprehensif (2.544.314.897) (1.495.985.712)

PT Prima Tangki Indonesia (Anak Usaha PT Prima Indonesia Logistik)

Berdasarkan akta Nomor 65 yang dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., M.kn, Notaris di Jakarta pada
tanggal 27 April 2016 tentang Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa,
PT Prima Indonesia Logistik (PIL) telah menyertakan saham sebanyak 18.000 lembar saham pada entitas
asosiasi dengan nama PT Prima Tangki Indonesia (PTI) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp9.000.000.000 atau sebesar 20% dari jumlah saham PTI.

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PTI adalah melaksanakan kegiatan usaha berupa penyediaan
fasilitas pelabuhan berupa tangki timbun (tank storage).

Sampai dengan 31 Desember 2016, PIL memiliki penyertaan saham pada PTI sebesar Rp8.573.839.624
dan mengakui kerugian nilai penyertaan saham sebesar Rp426.160.376 dalam laporan laba rugi
komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016.

Rangkuman informasi keuangan PTI sebagai berikut:

2016

Tanggal 31 Desember
Aset lancar 40.564.793.555
Aset tidak lancar 2.363.377.300
Liabilitas jangka pendek 59.279.750

Periode yang berakhir 31 Desember


Pendapatan usaha -
Beban usaha (2.217.287.685)
Pendapatan/(beban) lainnya - net 86.485.806
Rugi komprehensif (2.130.801.879)

35

221
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. PENYERTAAN PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS

2016 2015

Biaya perolehan 896.049.000.000 528.698.000.000


Akumulasi laba investasi 4.710.210.428 1.312.140.028
Nilai tercatat 900.759.210.428 530.010.140.028

Perubahan nilai penyertaan selama tahun berjalan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

2016
Penambahan/ Bagian laba/
Saldo awal (pengurangan) (rugi) bersih Dividen Saldo akhir

PT Prima Terminal
Petikemas 260.543.627.687 77.501.000.000 (412.090.320) - 337.632.537.367
PT Prima Multi
Terminal 269.466.512.341 289.850.000.000 3.810.160.720 - 563.126.673.061
Jumlah 530.010.140.028 367.351.000.000 3.398.070.400 - 900.759.210.428

2015
Penambahan/ Bagian laba/
Saldo awal (pengurangan) (rugi) bersih Dividen Saldo akhir

PT Prima Terminal
Petikemas 176.662.236.906 81.000.000.000 2.881.390.781 - 260.543.627.687
PT Prima Multi
Terminal 95.741.720.752 173.998.000.000 (273.208.411) - 269.466.512.341
Jumlah 272.403.957.658 254.998.000.000 2.608.182.370 - 530.010.140.028

PT Prima Terminal Petikemas

Pada bulan Juli 2013, Perusahaan telah menandatangani “Perjanjian Perusahaan Patungan” (Joint Venture
Agreement) dengan PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya, untuk mendirikan PT Prima Terminal
Petikemas (Prima TPK). Prima TPK bergerak dalam bidang menyediakan jasa pelayanan terminal
petikemas internasional.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada Prima TPK sebesar
Rp337.632.537.367. Penambahan investasi pada tahun 2016 merupakan tambahan setoran modal yang
dilakukan Perusahaan pada Prima TPK dan tidak merubah komposisi kepemilikan pada Prima TPK
per 31 Desember 2016 dengan kepemilikan tetap sebesar 70% serta mengakui kerugian dari penurunan
nilai penyertaan sebesar Rp412.090.320 dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2016.

Penambahan investasi pada tahun 2015 merupakan tambahan setoran modal yang dilakukan oleh
Perusahaan pada Prima TPK, yang pelunasan penuhnya dilakukan pada tahun 2015. Sehingga
penambahan investasi ini dibukukan oleh Perusahaan sebagai uang muka tambahan setoran modal dan
tidak merubah komposisi kepemilikan pada Prima TPK per 31 Desember 2015 dengan kepemilikan tetap
sebesar 70% dan mengakui kenaikan nilai penyertaan pada Prima TPK sebesar Rp2.881.390.781 dalam
laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2015 sehingga nilai penyertaan saham sampai
dengan 31 Desember 2015 menjadi Rp260.543.627.687.

36

222
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Rangkuman informasi keuangan Prima TPK sebagai berikut:

2016 2015

Tanggal 31 Desember
Aset lancar 384.988.845.849 365.525.320.441
Aset tidak lancar 110.584.716.173 54.278.567.099
Liabilitas jangka pendek 13.242.080.069 47.598.705.130
Periode yang berakhir 31 Desember
Pendapatan usaha - -
Beban usaha (13.357.903.357) (11.538.730.420)
Pendapatan/(beban) lainnya - net 12.769.202.900 15.655.002.964
Laba (rugi) komprehensif (588.700.457) 4.116.272.544

PT Prima Multi Terminal

Pada bulan September 2014, Perusahaan telah menandatangani “perjanjian Perusahaan patungan” (Joint
Venture Agreement) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero)
Tbk, untuk mendirikan PT Prima Multi Terminal (PMT). PMT bergerak dalam bidang pembangunan dan
pengoperasian jasa pelayanan terminal curah cair/terminal multi purpose untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan di Pelabuhan Kuala Tanjung.

Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PMT sebesar
Rp563.126.673.061. Penambahan investasi pada tahun 2016 merupakan tambahan setoran modal
yang dilakukan Perusahaan pada PMT dan tidak merubah komposisi kepemilikan pada PMT
per 31 Desember 2016 dengan kepemilikan tetap sebesar 55% serta mengakui keuntungan dari kenaikan
nilai penyertaan sebesar Rp3.810.160.720 dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2016.

Per 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PMT sebesar Rp269.466.512.341
dengan kepemilikan sebesar 55% dan mengakui kerugian dari penurunan nilai penyertaan pada
PMT sebesar Rp273.208.411 dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2015.

Rangkuman informasi keuangan PMT sebagai berikut:

2016 2015

Tanggal 31 Desember
Aset lancar 751.407.045.601 358.131.275.333
Aset tidak lancar 1.209.119.962.670 647.846.491.986
Liabilitas jangka pendek 448.686.410.843 516.038.653.971
Liabilitas jangka panjang 487.973.919.134 -
Periode yang berakhir 31 Desember
Pendapatan usaha 1.414.117.160 -
Beban usaha (22.307.108.241) (15.601.414.154)
Pendapatan/(beban) lainnya - net 27.820.556.026 15.104.671.590
Laba (rugi) komprehensif 6.927.564.945 (496.742.564)

Persentase kepemilikan pada pengendalian bersama entitas tersebut dapat dilihat dalam catatan 1d pada
laporan keuangan.

37

223
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PROPERTI INVESTASI

2016
Mutasi Reklasifikasi
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga Perolehan:
Tanah 4.777.574.584 - - 65.590.468 - 4.843.165.052
Bangunan dan Prasarana 12.048.918.841 - (3.688.351.911) 285.741.818 - 8.646.308.748
16.826.493.425 - (3.688.351.911) 351.332.286 - 13.489.473.800

Akumulasi Penyusutan:
Bangunan dan Prasarana (6.609.536.978) (321.261.308) 2.291.165.619 - - (4.639.632.667)
(6.609.536.978) (321.261.308) 2.291.165.619 - - (4.639.632.667)

Nilai tercatat 10.216.956.447 8.849.841.133

2015
Mutasi Reklasifikasi
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga Perolehan:
Tanah 4.437.931.789 595.481.521 - - (255.838.726) 4.777.574.584
Bangunan dan Prasarana 12.046.772.841 - - 2.146.000 - 12.048.918.841
16.484.704.630 595.481.521 - 2.146.000 (255.838.726) 16.826.493.425

Akumulasi Penyusutan:
Bangunan dan Prasarana (6.311.409.139) (296.024.759) - (2.103.080) - (6.609.536.978)
(6.311.409.139) (296.024.759) - (2.103.080) - (6.609.536.978)

Nilai tercatat 10.173.295.491 10.216.956.447

Pada tahun 2016, penambahan dari reklasifikasi tanah merupakan tanah di Cabang Kuala Tanjung sebesar
Rp54.745.074 yang disewakan kepada pihak lain yang sebelumnya dicatat sebagai aset tetap dan sebesar
Rp10.845.382 merupakan pemanfaatan atas tanah di Cabang Kuala Tanjung yang sebelumnya dicatat
sebagai aset tetap yang belum dimanfaatkan, sedangkan penambahan bangunan sebesar Rp285.741.818
merupakan renovasi terminal penumpang di Cabang Gunung Sitoli yang direklasifikasi dari aset dalam
penyelesaian. Pengurangan harga perolehan bangunan sebesar Rp3.688.351.911 dan akumulasi
penyusutan sebesar Rp2.291.165.619 merupakan realisasi penghapusan bangunan fasilitas pelabuhan
(lihat catatan 13.f).

Penambahan pada tahun 2015 merupakan tanah dan bangunan yang disewakan kepada pihak lain yang
sebelumnya digunakan kegiatan operasional oleh Perusahaan sebesar Rp597.627.521, sedangkan
pengurangan merupakan tanah yang kontrak sewanya sudah habis dan digunakan kembali untuk kegiatan
operasional Perusahaan sebesar Rp255.838.726.

Properti investasi telah diasuransikan kepada PT Jasa Asuransi Indonesia (Persero) (lihat catatan 13.b).

38

224
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP

2016
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Harga Perolehan:
Tanah 99.238.331.647 3.839.335.000 - (54.745.074) 103.022.921.573
Bangunan dan
prasarana 3.247.381.598.910 9.536.391.780 (5.381.581.371) 319.256.152.241 3.570.792.561.560
Kapal 511.614.588.579 14.459.541.235 - 59.372.359.781 585.446.489.595
Peralatan 69.711.865.410 - - 2.558.848.572 72.270.713.982
Kendaraan 11.933.818.637 - - 297.700.000 12.231.518.637
Aset dalam
penyelesaian 386.953.213.785 854.610.075.379 - (440.479.678.306) 801.083.610.858
4.326.833.416.968 882.445.343.394 (5.381.581.371) (59.049.362.786) 5.144.847.816.205

Akumulasi Penyusutan:
Bangunan dan
prasarana (979.993.725.036) (163.474.225.364) 3.528.504.314 26.128.340.398 (1.113.811.105.688)
Kapal (214.207.353.391) (22.375.488.823) - 20.630.697.648 (215.952.144.566)
Peralatan (50.089.859.024) (4.841.861.192) - 19.051.619 (54.912.668.597)
Kendaraan (9.160.916.817) (376.456.910) - - (9.537.373.727)
(1.253.451.854.268) (191.068.032.289) 3.528.504.314 46.778.089.665 (1.394.213.292.578)

Nilai Tercatat 3.073.381.562.700 3.750.634.523.627

2015
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Harga Perolehan:
Tanah 99.571.803.530 6.170.912 - (339.642.795) 99.238.331.647
Bangunan dan
prasarana 3.167.864.827.750 102.857.538.550 (586.979.272) (22.753.788.118) 3.247.381.598.910
Kapal 502.943.610.610 8.953.372.728 - (282.394.759) 511.614.588.579
Peralatan 63.063.899.092 6.950.970.167 (757.849) (302.246.000) 69.711.865.410
Kendaraan 11.935.414.637 - (1.596.000) - 11.933.818.637
Aset dalam
penyelesaian 137.901.111.330 387.892.263.301 - (138.840.160.846) 386.953.213.785
3.983.280.666.949 506.660.315.658 (589.333.121) (162.518.232.518) 4.326.833.416.968

Akumulasi Penyusutan:
Bangunan dan
prasarana (829.889.440.795) (163.824.460.156) 505.315.540 13.214.860.375 (979.993.725.036)
Kapal (192.433.812.812) (22.050.287.443) - 276.746.864 (214.207.353.391)
Peralatan (43.645.055.298) (6.741.004.806) - 296.201.080 (50.089.859.024)
Kendaraan (7.803.326.258) (1.358.867.360) 1.276.801 - (9.160.916.817)
(1.073.771.635.163) (193.974.619.765) 506.592.341 13.787.808.319 (1.253.451.854.268)

Nilai Tercatat 2.909.509.031.786 3.073.381.562.700

39

225
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

a. Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp191.068.032.289 dan Rp193.974.619.765.

b. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mengasuransikan aset tetap dan properti
investasi kepada pihak ketiga PT Jasindo (Persero) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan
nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp2.453.973.947.311 dan Rp3.482.902.808.889, yang
menurut pendapat manajemen memadai untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian yang timbul
dari risiko-risiko tersebut.

c. Beberapa aset tetap dijaminkan ke beberapa bank atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan
(lihat catatan 22).

d. Pada tahun 2016 Perusahaan telah mereklasifikasi yang terdiri dari penambahan dan pengurangan aset
tetap. Penambahan aset merupakan alat-alat fasilitas pelabuhan dan peralatan cabang Belawan yang
digunakan kembali untuk kegiatan operasional yang sebelumnya dicatat sebagai aset tetap belum
dimanfaatkan sebesar Rp1.452.640.000 dan sebesar Rp149.068.333 dan alat-alat fasilitas pelabuhan
cabang Gunung Sitoli sebesar Rp196.900.000 yang sebelumnya dicatat sebagai aset tidak berfungsi.
Pengurangan tanah cabang Kuala Tanjung sebesar Rp54.745.086 merupakan tanah yang disewakan
kepada pihak lain dan dicatat sebagai properti investasi, serta pengurangan aset bangunan fasilitas
pelabuhan, alat-alat fasilitas pelabuhan, jalan dan bangunan, kapal, instalasi fasilitas pelabuhan, dan
peralatan sebesar Rp53.637.440.957 merupakan reklasifikasi aset tetap ke akun aset tidak berfungsi
karena tidak lagi digunakan dalam kegiatan operasional Perusahaan.

Reklasifikasi di tahun 2015 terdiri dari bangunan fasilitas pelabuhan, kapal, alat fasilitas pelabuhan,
instalasi fasilitas pelabuhan, peralatan dan emplasmen. Reklasifikasi aset tetap atas bangunan dan
prasarana ke akun aset tidak berfungsi akibat adanya indikasi penurunan nilai (impairment aset)
container dan reach stacker yang dibukukan sebagai beban tahun 2015.

e. Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:

2016 2015

Bangunan fasilitas pelabuhan 394.756.847.061 165.138.571.657


Alat-alat fasilitas pelabuhan 267.796.279.575 78.017.473.651
Kapal 21.388.938.795 73.866.387.850
Jalan dan bangunan 112.684.249.427 61.641.832.117
Instalasi fasilitas pelabuhan 4.457.296.000 7.708.369.252
Emplasemen - 56.351.986
Peralatan - 524.227.272
Nilai tercatat 801.083.610.858 386.953.213.785

Perusahaan mereklasifikasi aset dalam penyelesaian sebagian besar ke aset tetap berdasarkan
realisasi penyelesaian yang didukung dengan berita acara serah terima pekerjaan masing-masing
sebesar Rp433.836.328.304 dan Rp138.840.160.846 untuk tahun 2016 dan 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian rata-rata
berkisar antara 50% sampai dengan 80%.

40

226
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

f. Pada tahun 2016 terdapat realisasi penghapusan aset atas persetujuan penghapusbukuan aset
Perusahaan sesuai dengan Surat Menteri BUMN Nomor S-253/MBU/05/2015 tanggal 7 Mei 2015,
Nomor S-399/MBU/07/2016 tanggal 11 Juli 2016, dan Nomor S-566/MBU/09/2016 tanggal
29 September 2016 yang tersebar pada akun aset sebagai berikut:
- Properti investasi sebesar harga perolehan Rp3.688.351.911 dan nilai buku Rp1.397.186.292.
- Aset tetap sebesar harga perolehan Rp5.381.581.361 dan nilai buku Rp1.853.077.047.
- Aset tetap belum dimanfaatkan sebesar nilai bukuRp332.193.400.
- Aset tidak tetap berfungsi sebesar harga perolehan Rp269.569.000 dan nilai buku Rp5.391.380.

Pada tahun 2015 terdapat realisasi penghapusan aset atas persetujuan penghapusbukuan aset
Perusahaan sesuai dengan Surat Menteri BUMN Nomor S-84.MBU/02/2015 tanggal 11 Februari 2015
dan Nomor S-253/MBU/05/2015 tanggal 7 Mei 2015 sebesar harga perolehan Rp589.333.121 dan nilai
buku sebesar Rp82.740.780.

14. ASET TAK BERWUJUD

2016 2015

Konsultan penelitian dan pengembangan 298.470.000 1.651.526.159


Pendidikan karyawan 13.886.210.295 124.100.000
Lainnya 72.123.991.821 104.892.448.251
86.308.672.116 106.668.074.410
Akumulasi amortisasi (5.856.848.034) (80.446.875.688)
Nilai tercatat 80.451.824.082 26.221.198.722

Aset tak berwujud pendidikan karyawan adalah merupakan program pengembangan sumber daya manusia
yang antara lain terdiri dari program pendidikan pasca sarjana dan sertifikasi karyawan. Pada tahun 2016
dan 2015, Perusahaan telah menghapuskan aset tak berwujud yang telah diamortisasi secara penuh.

Saldo aset tak berwujud lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp72.123.991.821 dan
Rp104.892.448.251, sebagian besar merupakan aset implementasi SIM Terpadu.

15. BEBAN DITANGGUHKAN

2016 2015

Beban pengerukan kolam dan alur pelayaran - 69.902.989.282


Beban pengurusan hak atas tanah - 4.222.759.161
Beban pemeliharaan aset tetap - 2.745.301.683
Beban pendirian perusahaan - 1.861.677.600
Beban ditangguhkan lain-lain - 41.756.660.726
- 120.489.388.452
Akumulasi amortisasi - (104.154.295.363)
Nilai tercatat - 16.335.093.089

Pada tahun 2016, Perusahaan telah menghapuskan beban ditangguhkan yang telah diamortisasi secara
penuh.

41

227
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Beban ditangguhkan lain-lain tahun 2015 merupakan beban atas pengembangan amdal, peningkatan
perluasan perairan wajib, pengurusan ijin pemanduan, penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001-
14001 dan penerapatan SMK3 dan penataan aturan K3.

16. ASET TETAP YANG BELUM DIMANFAATKAN


2016 2015

Tanah 789.609.797 800.455.179


Bangunan fasilitas pelabuhan 21.968.133.230 21.968.133.230
Jalan dan bangunan 16.242.000 16.242.000
Kapal 527.000.000 527.000.000
Alat-alat fasilitas pelabuhan - 1.452.640.000
Peralatan - 149.068.333
Kendaraan 634.024.224 966.217.624
Nilai tercatat 23.935.009.251 25.879.756.366

Pada tahun 2016, pengurangan tanah sebesar Rp10.845.382 merupakan pemanfaatan atas tanah di
cabang Kuala Tanjung yang direklasifikasi ke properti investasi, pengurangan alat-alat fasilitas pelabuhan
dan peralatan sebesar Rp1.452.640.000 dan sebesar Rp149.068.333 merupakan alat-alat fasilitas
pelabuhan dan peralatan di cabang Belawan yang digunakan kembali untuk kegiatan operasional yang
direklasifikasi ke aset tetap, sedangkan pengurangan kendaraan sebesar Rp322.193.400 merupakan
realisasi penghapusan aset (lihat catatan 13.f).
Pada tahun 2015, terdapat penambahan kendaraan sebesar Rp966.217.624 yang merupakan aset tetap
kendaraan yang sudah diperoleh izin penghapusbukuannya dari Kementerian BUMN namun masih dalam
proses pelelangan untuk dijual dan pengurangan bangunan fasilitas pelabuhan sebesar Rp16.242.000 yang
merupakan kelanjutan pekerjaan pembangunan jembatan yang berlokasi di pelabuhan Dumai.

Saldo bangunan fasilitas pelabuhan merupakan bangunan pelabuhan di Tembilahan dan Tanjung Balai
Asahan yang belum bisa dimanfaatkan karena akses jalan/jembatan menuju ke area tersebut belum
tersedia. Manajemen berkeyakinan bahwa aset tetap yang belum dimanfaatkan masih berada dalam nilai
wajar sehingga tidak perlu diturunkan nilainya.

17. ASET LAIN-LAIN


2016 2015

Aset tetap tidak berfungsi 81.681.521.007 31.528.722.620


Piutang lain-lain 13.703.068.370 11.005.114.469
Uang jaminan 315.728.210 271.228.210
Lainnya 9.208.648 62.065.537
95.709.526.235 42.867.130.836
Cadangan penyisihan piutang lain-lain (12.312.620.702) (11.005.114.469)
Amortisasi aset tetap tidak berfungsi (72.445.225.604) (25.215.710.187)
Nilai tercatat 10.951.679.929 6.646.306.180

Aset tetap tidak berfungsi merupakan aset tetap yang tidak dapat dioperasikan lagi dalam kegiatan
operasional Perusahaan, yang sebagian besar terdiri atas kapal dan alat-alat fasilitas pelabuhan seperti
Transtainer, Rubber Tire Gantry Crane, Forkliftdan Reach Steaker.

Saldo piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp13.703.068.370 dan
Rp11.005.114.469 merupakan piutang usaha tidak tertagih lebih dari 3 tahun dan telah dibentuk cadangan
penyisihannya.

42

228
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. UTANG USAHA


2016 2015

Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 40) 458.739.474.247 91.568.151.067

Pihak ketiga:
Sennobogen Maschinenfabrik GmbH 109.960.400.000 -
Liebherr Werk Nenzing 91.272.950.000 -
PT Wahana Adidaya Pertiwi 48.325.224.000 -
Terberg Tractors Malaysia SDN BHD 25.125.000.000 -
Kaharutama 22.105.664.436 1.809.312.000
Harijadi Sukses 17.627.281.818 -
PT Karya Hutama Unggul 16.516.265.310 -
Konsulindo Informatika Perdana 13.866.433.438 -
Shanghai Zhenhua Heavy Industri.Co 11.705.330.264 11.705.330.264
PT Brama Sari 10.886.769.091 11.543.800.000
CV Kawasan Industri Dumai 9.477.379.294 7.586.250.000
PT Primus Indonesia 9.418.169.859 7.283.219.858
Andi Hakim 9.297.402.182 -
Arkindo 9.012.617.409 -
PT Daya Radar Utama 8.261.009.705 9.001.538.820
PT Antaraksa 7.792.749.162 17.515.200.000
Koperasi UPTK Belawan 6.494.793.288 3.283.603.353
PT Chairani 6.332.727.273 12.621.500.000
PT Tisa Lestari 6.188.954.544 3.436.363.636
PT Price Water House Coopers Consulting 6.074.380.182 2.909.558.300
PT Sena Sanjaya Makmur Sejahera 5.985.360.000 5.985.360.000
PT Aneka Kimia Raya Corporindo 5.808.564.372 5.458.926.003
Harbarindo Baharitama 4.803.971.005 -
PT Lemo, TM 4.477.713.052 -
CV Aryaguna Jaya 3.904.370.348 -
Multi Jaya Samudera 3.900.000.000 -
Kemenangan 3.638.129.000 -
PT Maha Karya Geo Survey 3.549.276.000 -
Pelayaran Multi Jaya Samudera 3.304.800.000 -
Tiga Lestari 2.927.960.000 -
PT Haskoning Indonesia 2.902.647.353 -
PT Inti Persada Raya Lestari 2.763.996.860 8.274.213.318
PT Rasya Utama 2.429.648.545 1.523.033.010
CV Trijaya Anugrah Lestari 2.266.000.000 -
PT Bina Pemuda 2.196.460.000 -
PT Sumatra Komputer Center 2.097.539.620 -
CV Mitra Sukses 2.025.691.130 4.489.244.312
Prima Teknik Husada 1.876.093.229 -
PT Tirta Nusa Persada 1.851.051.221 -
Mandiri Teknik Utama Sejahtera 1.830.441.600 -
Jet Marine Supplier 1.820.240.909 -
PT Sinar Jaya Mandiri 1.803.903.636 1.321.188.000
PT Asha Portindo 1.681.974.496 4.529.586.896
Jumlah dipindahkan 515.587.333.631 120.277.227.770

43

229
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015

Jumlah pindahan 515.587.333.631 120.277.227.770


PT Abadi Tetap Jaya 1.643.554.273 -
Roland Berger Strategy Consultans 1.530.191.600 -
PT Harijadi Sukses 1.502.124.454 6.957.208.000
Gambir Mas Pangkalan 1.482.395.577 -
PT Adei Plantation & Industry 1.435.000.000 1.435.000.000
Putra Rahyan Gemilang 1.387.990.450 -
CV Khoda Medan 1.364.545.455 -
PT Kurnia Samudera 1.355.668.637 -
PT Synergy Engineering 1.325.025.000 -
PT Layar Dumai Sejahtera 1.254.393.048 1.172.886.742
Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia 1.211.450.328 -
CV Putera Gemilang 1.035.142.836 -
PT Wisaka Tidar Jaya 1.020.823.975 -
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 43.746.607.608 88.331.386.050
576.882.246.872 218.173.708.562

Sub jumlah 1.035.621.721.119 309.741.859.629

Dolar Amerika Serikat


Pihak berelasi (Catatan 40) 294.323.574 302.187.614

Pihak ketiga:
Shanghai Zhenhua Heavy Industri Co.Ltd 9.597.872.240 9.854.320.300
PT Dwisaka Mas Indah 2.213.245.100 9.089.525.500
PT Daya Radar Utama 1.866.260.400 7.664.502.000
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 428.481.231 310.912.400
14.105.858.971 26.919.260.200

Sub jumlah 14.400.182.545 27.221.447.814

Utang Kerjasama Mitra Usaha


Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 40) 2.141.526.187 456.200.713

Pihak ketiga:
PT Musim Mas 4.997.924.339 7.103.602.766
DPC INSA 2.830.018.825 -
PT Metito Indonesia 1.609.764.856 1.266.952.913
PT Karya Karimun Mandiri 1.437.193.128 -
PT Indoterminal Belawan Perkasa 1.214.221.801 1.163.481.329
PT Hamparan Alam Baruna Indonesia 1.028.917.000 1.059.863.636
Poetra Fajar - 1.980.909.091
PT Waruna Nusa Sentana - 1.866.825.383
PT Lemo TM - 1.772.384.757
Jumlah dipindahkan 13.118.039.949 16.214.019.875

44

230
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015

Jumlah pindahan 13.118.039.949 16.214.019.875


PT Wisaka Tidar Jaya - 1.334.780.549
PT Multimas Nabati Asahan - 1.307.908.597
PT Mitra Rama Samudera - 1.286.756.810
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 4.369.446.830 4.188.412.476
17.487.486.779 24.331.878.307

19.629.012.966 24.788.079.020

Dolar Amerika Serikat


Pihak ketiga:
PT Karya Karimun Mandiri 4.258.501.236 4.372.285.245
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 1.425.888.916 2.953.107.090
5.684.390.152 7.325.392.335

Sub jumlah 25.313.403.118 32.113.471.355

Jumlah utang usaha 1.075.335.306.782 369.076.778.798

Utang usaha pihak berelasi kepada PT Wijaya Karya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp176.873.193.014 (Catatan 40), merupakan pekerjaan penataan terminal multipurpose pelabuhan
Belawan yang meliputi: pekerjaan perpanjangan dermaga IKD 150x25M, Proteksi Sheet File, Perkuatan
Dermaga Ferry, Pembangunan Gudang Curah, Pembangunan Conveyor Belt, Breasthing Dolphin dan
Pembangunan Kantor Kepanduan, dengan periode kontrak pekerjaan sampai dengan tahun 2017.

Utang usaha pihak berelasi kepada PT Hutama Karya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp91.430.336.409 (Catatan 40) merupakan pekerjaan pengembangan dedicated terminal pelabuhan
Belawan yang meliputi : pembangunan car terminal di Belawan lama dan penyiapan instalasi CPO antar
pulau di pelabuhan Belawan yaitu: pembangunan tangki timbun, instalasi pipa dan pompa, akses jalan
masuk, perbaikan dermaga, pembuatan daprah dan mooring dolphin untuk CPO antar pulau.

Utang usaha pihak berelasi kepada PT Brantas Abipraya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp66.209.897.652 (Catatan 40) terdiri atas pekerjaan pengerasan beton (rigid) jalan raya pelabuhan
Belawan yang meliputi: pekerjaan badan jalan, pekerjaan ramp, marka jalan dan pulau jalan sebesar
Rp54.557.205.402 dan sebesar Rp11.652.692.250 atas pekerjaan lanjutan pembangunan jembatan sungai
dumai (progress 18,489%).

Utang usaha pihak berelasi kepada PT Nindya Karya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp30.560.811.595 (Catatan 40) merupakan pekerjaan penataan lingkungan Belawan.

Tidak ada utang usaha yang dijaminkan.

45

231
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. UTANG LAIN-LAIN

2016 2015

Pihak berelasi (Catatan 40):


Utang setoran modal 77.501.000.000 -

Pihak ketiga:
Uang muka pelanggan 15.336.496.062 25.059.085.667
Uang titipan 20.027.441.438 33.501.954.724
Jumlah 112.864.937.500 58.561.040.391

a. Utang setoran modal merupakan utang penyertaan atas tambahan modal pengendalian bersama
kepada PT Prima Terminal Petikemas.

b. Uang muka pelanggan merupakan pendapatan diterima di muka sebelum pelayanan jasa
kepelabuhanan diberikan kepada pelanggan.

c. Uang titipan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp20.027.441.438 terdiri dari klaim asuransi
sebesar Rp1.725.436.452, serta iuran peserta Taspen, pensiun, koperasi, serikat pekerja dan lainnya
sebesar Rp18.302.004.986.

Uang titipan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp33.501.954.724 terdiri dari klaim asuransi
sebesar Rp1.843.386.425, jasa pipanisasi sebesar Rp2.167.604.781, PNBP sebesar Rp11.010.950.985
atas penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang jenis dan tarif
atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan, serta iuran
peserta Taspen, pensiun, koperasi, dan lainnya sebesar Rp18.480.012.533.

20. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar di muka

2016 2015

Perusahaan - -

Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai - 471.145.085
Jumlah - 471.145.085

46

232
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

b. Utang pajak

2016 2015

Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai 6.171.492.176 8.028.502.097
Pajak Penghasilan Pasal 25 15.613.245.566 12.980.762.469
Pajak Penghasilan Pasal 29 23.388.288 32.739.324.267
Pajak lainnya 11.792.510.009 12.137.409.150
Sub jumlah 33.600.636.039 65.885.997.983

Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai 468.893.830 -
Pajak Penghasilan Pasal 21 127.554.909 106.757.102
Pajak Penghasilan Pasal 23 43.752.685 75.868.550
Pajak Penghasilan Pasal 29 1.711.411.204 1.263.559.589
Pajak lainnya 3.629.032 405.000.000
Sub jumlah 2.355.241.660 1.851.185.241

Jumlah 35.955.877.699 67.737.183.224

c. Pajak penghasilan

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun berakhir 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015

Beban pajak kini


Perusahaan (207.215.851.250) (195.521.015.750)
Entitas Anak (3.548.738.909) (1.837.043.537)
Jumlah pajak penghasilan (210.764.590.159) (197.358.059.287)

Manfaat/(Beban) pajak tangguhan


Perusahaan (53.276.640.257) 51.453.930.241
Entitas Anak 1.497.322.776 4.542.283
Jumlah manfaat/(beban) pajak tangguhan (51.779.317.481) 51.458.472.524

Jumlah beban pajak penghasilan (262.543.907.640) (145.899.586.763)

47

233
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Perhitungan rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

2016 2015

Laba sebelum pajak penghasilan


menurut laporan laba rugi komprehensif 995.846.364.750 846.267.613.756
Dikurangi:
Laba sebelum pajak
penghasilan - entitas anak (11.639.931.083) (7.716.116.603)
Penyesuaian eliminasi konsolidasi (2.335.831.300) (2.263.096.216)
981.870.602.367 836.288.400.937
Beda temporer:
Beban manfaat karyawan bersih (61.781.639.793) (81.103.230.119)
Penyisihan piutang usaha (1.117.493.744) (4.387.661.227)
Beda amortisasi beban ditangguhkan
secara fiskal dan komersil 4.521.919.113 42.899.105.000
Beda penyusutan aset tetap dan properti
investasi secara fiskal dan komersil (55.982.875.873) (44.586.540.034)
(114.360.090.297) (87.178.326.380)
Beda tetap:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan 87.274.234.713 191.680.997.459
Penghasilan yang telah dikenakan
pajak final (125.921.341.307) (158.707.009.016)
(38.647.106.594) 32.973.988.443
Taksiran penghasilan kena pajak 828.863.405.476 782.084.063.000
Taksiran penghasilan kena pajak dibulatkan 828.863.405.000 782.084.063.000
Tarif pajak 25% 25%
Beban pajak kini 207.215.851.250 195.521.015.750
Dikurangi kredit pajak:
PPh pasal 22 - (1.298.449.393)
PPh pasal 23 (23.807.909.822) (5.714.092.462)
PPh pasal 25 (183.384.553.140) (155.769.149.628)
(207.192.462.962) (162.781.691.483)

Kurang bayar pajak penghasilan badan 23.388.288 32.739.324.267

Perhitungan Pajak Penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
adalah suatu perhitungan yang dibuat untuk tujuan akuntansi pada waktu Perusahaan menyampaikan
Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan.

Pajak penghasilan yang dibebankan/(dikreditkan) sehubungan dengan pendapatan komprehensif


lainnya selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

2016 2015
Beban Imbalan Kerja yang diakui di laporan
ekuitas - Program DP4 5.722.823.144 360.607.399
Beban/(Pendapatan) Imbalan Kerja yang diakui di
laporan ekuitas- PPUKP 3.857.437.823 (20.275.004.045)
(Pendapatan)/Beban pajak (2.395.065.243) 4.978.599.161
Beban/(Pendapatan) Imbalan Kerja yang diakui di
laporan ekuitas 7.185.195.724 (14.935.797.485)

48

234
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

d. Aset (Liabilitas) pajak tangguhan


Dikreditkan/
(Dibebankan) Dikreditkan/
ke laporan laba (Dibebankan)
2015 rugi ke ekuitas 2016

Aset/(Liabilitas) pajak tangguhan:


Aset tetap dan properti investasi (64.127.125.081) (31.999.221.655) - (96.126.346.736)
Beban ditangguhkan 6.471.810.617 (6.111.382.089) - 360.428.528
Imbalan kerja 51.462.832.463 (15.445.409.948) 2.395.065.242 38.412.487.757
Cadangan piutang 6.236.361.630 279.373.436 - 6.515.735.066
Beban lainnya 14.428.368 - - 14.428.368
Kerugian fiskal yang belum digunakan 4.542.282 1.497.322.776 - 1.501.865.058
Jumlah 62.850.279 (51.779.317.480) 2.395.065.242 (49.321.401.959)
-
Dikreditkan/
(Dibebankan) Dikreditkan/
ke laporan laba (Dibebankan)
2014 rugi ke ekuitas 2015

Aset/(Liabilitas) pajak tangguhan:


Aset tetap dan properti investasi (122.016.827.312) 57.889.702.231 - (64.127.125.081)
Beban ditangguhkan (8.015.047.694) 14.486.858.311 - 6.471.810.617
Imbalan kerja 26.349.253.609 4.978.599.162 20.134.979.692 51.462.832.463
Cadangan piutang 6.793.032.552 (556.670.922) - 6.236.361.630
Beban lainnya 14.428.368 - - 14.428.368
Kerugian fiskal yang belum digunakan - 4.542.282 - 4.542.282
Jumlah (96.875.160.477) 76.803.031.064 20.134.979.692 62.850.279

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika
aset yang direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang ditetapkan.

Rekonsiliasi antara jumlah beban/(penghasilan) pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku sebagai berikut:

2016 2015

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan 995.846.364.750 846.267.613.756


Tarif pajak yang berlaku
(sesudah pembulatan) 248.961.591.188 211.566.903.439
Dampak pajak penghasilan pada:
Laba setelah pajak entitas asosiasi (2.397.128.738) (2.494.803.205)
Efek pajak dari beda tetap:
Beban yang tidak dapat dikurangkan 48.509.154.663 52.479.594.341
Pemanfaataan imbalan kerja (1.049.374.146) (4.559.344.976)
Penghasilan kena pajak final (31.480.335.327) (39.676.752.254)

Beban pajak penghasilan 262.543.907.640 217.315.597.345

e. Administrasi perpajakan

49

235
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan sendiri


atas jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban
pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Pada tahun 2016, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan Nomor
Pemb-00069/WPJ.19/KP.0405/RIK.SIS/2016 dan Pemb-00070/WPJ.19/KP.0405/RIK.SIS/2016 tanggal
7 Juni 2016 atas pemeriksaan pajak tahun 2013 dan 2014. Sampai dengan diterbitkan laporan
keuangan ini, belum terdapat kewajiban yang timbul dari pemeriksaan pajak tersebut.

21. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR


2016 2015

Biaya pegawai 98.838.565.963 104.177.328.226


Biaya umum 34.130.778.507 62.422.642.768
Biaya asuransi 2.115.340.759 15.340.064.203
Biaya bahan 22.860.885.868 14.212.057.642
Biaya sewa 12.761.060.152 8.327.675.459
Biaya pemeliharaan 5.808.498.142 5.725.679.589
Biaya administrasi kantor 2.380.781.888 4.803.698.315
Biaya di luar usaha 1.665.749.208 3.722.063.455
Biaya kerjasama mitra usaha 10.873.979.923 2.409.566.584
Lain-lain 17.567.220.253 80.512.599.571
Jumlah 209.002.860.663 301.653.375.812

Biaya lain-lain tahun 2016, antara lain merupakan fee konsesi atas penerapan Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 15 Tahun 2015, biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP), dan biaya KSMU Petikemas.

Biaya lain-lain tahun 2015, antara lain merupakan fee konsesi atas penerapan Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 15 Tahun 2015 tentang Konsesi dan Bentuk Kerjasama
Lainnya antara Pemerintah dengan Badan Usaha Pelabuhan di Bidang Kepelabuhan. Perusahaan
mengakui akrual atas fee konsesi dengan besaran 2,5% dari pendapatan bruto yaitu sebesar
Rp56.962.394.136.

22. UTANG BANK


2016 2015

Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 40):
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 72.583.056.564 92.583.056.564
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - 48.450.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 27.299.959.981 49.299.959.981
99.883.016.545 190.333.016.545
Dolar Amerika Serikat
Pihak berelasi (Catatan 40):
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - 357.162.206.500
- 357.162.206.500
Jumlah 99.883.016.545 547.495.223.045

50

236
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015

Bagian utang jangka panjang yang jatuh


tempo dalam satu tahun:
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 40):
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 25.000.000.000 20.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - 48.450.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 22.000.000.000 22.000.000.000
47.000.000.000 90.450.000.000
Dolar Amerika Serikat
Pihak berelasi (Catatan 40):
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - 187.018.815.000
- 187.018.815.000
Jumlah jatuh tempo 47.000.000.000 277.468.815.000
Utang bank jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 52.883.016.545 270.026.408.045

Batasan rasio keuangan yang dipersayaratkan untuk masing-masing pinjaman bank:


PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. : Current ratio: 100%, DSCR: 110%, Leverage Ratio: 250%
Bank BNI (Persero), Tbk. : Current ratio: 100%, Debt Equity Ratio: 220%, DSCR: 100%, Days
Receivable: 60 hari
Bank BRI (Persero), Tbk. : Debt Equity Ratio: 210%

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Berdasarkan perjanjian kredit investasi Nomor CRO.KP/016/KI/11 tanggal 02 Pebruari 2011, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. memberikan fasilitas Letter of Credit (L/C) / Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

- Limit/plafond kredit : USD 39.000.000 (tiga puluh sembilan juta US dollar) termasuk sub limit
fasilitas L/C / SKBDN maksimum sebesar USD 35.000.000 (tiga puluh lima
juta dolar AmerikaSerikat).
- Jenis kredit : Kredit Investasi (KI) dengan sub limit L/C / SKBDN.
- Tujuan : Untuk refinancing dan atau membiayai pembelian mesin / alat-alat fasilitas
Belawan International Container Terminal (BICT).
- Jenis fasilitas/plafond : LC Impor / SKBDN.
- Jangka waktu : 7 (tujuh) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit termasuk
di dalamnya masa penarikan kredit sampai dengan akhir triwulan I tahun
2012.
- Penarikan kredit : Penarikan kredit dengan cara reimburse atas alat-alat / mesin fasilitas
pelabuhan yang telah dibeli Perusahaan dengan komposisi pembiayaan
80% (Kredit Investasi) : 20% (Self Financing) dengan disertai invoice asli.
Penarikan kredit untuk pembelian / pengadaan mesin / alat-alat fasilitas
pelabuhan yang menggunakan L/C / SKBDN dengan ketentuan sebagai
berikut:
- Pembayaran L/C / SKBDN dilakukan selama masa penarikan kredit
sampai dengan maksimal akhir triwulan I tahun 2012.
- Dana fasilitas Kredit Investasi maksimal sebesar 80% dan dana
Perusahaan (Self Financing) minimal sebesar 20%.

51

237
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

- Menyerahkan dokumen progres pengawasan pelaksanaan proyek yang


ditandatangani oleh konsultan pengawas / pihak ketiga dan Perusahaan.
- Jika L/C / SKBDN diterbitkan dalam valuta berbeda dengan valuta
fasilitas kredit, Perusahaan akan melakukan konversi menjadi valuta L/C
/ SKBDN dengan kurs yang berlaku di Bank pada saat pelaksanaan
transaksi.
- Agunan kredit : Agunan berupa mesin/ alat-alat fasilitas pelabuhan yang dibiayaidengan
fasilitas Kredit Investasi dengan nilai pengikatan Fidusia minimal sebesar
Rp360.000.000.000 (tiga ratus enam puluh milyar rupiah) atau total nilai
agunan aset tetap yang diikat mengcover minimal 100% terhadap total
fasilitas kredit.
Atas seluruh barang agunan yang telah diserahkan wajib diikat sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku. Agunan yang Insurable
diasuransikan dengan Banker’s clause PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
melalui Perusahaan asuransi rekanan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Seluruh biaya yang timbul menjadi beban Perusahaan.

Berdasarkan perjanjian kredit Nomor CRO.KP/089/KI/11 tanggal 05 April 2011 dan Nomor
CRO.KP/090/KI/11 tanggal 05 April 2011, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. memberikan penawaran
tambahan fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

- Limit/plafond kredit : USD 21.000.000 (dua puluh satu juta US dollar).


: Rp126.000.000.000 (seratus dua puluh enam miliar rupiah).
- Jenis kredit : Kredit Investasi.
- Tujuan : Untuk membiayai pengadaan alat-alat fasilitas pelabuhan atas nama
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) termasuk cabang pelabuhannya.
- Jenis fasilitas/plafond : LC Impor / SKBDN.
- Jangka waktu : 8 (delapan) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit atau
maksimum sampai dengan 31 Desember 2018 termasuk masa tenggang
pembayaran angsuran pokok dan masa penarikan kredit s.d akhir triwulan
IV 2012.
- Suku bunga : USD = 4,00% p.a. (dibayar setiap triwulan).
: Rp = 9,50% p.a. (dibayar setiap triwulan).
- Provisi kredit : 0,25% (dibayar pada saat penarikan kredit).
- Agunan kredit : USD = Agunan berupa alat-alat pelabuhan yangidibiayai dengan
fasilitas Kredi tInvestasi dengan nilai pengikatan fidusia minimal
USD21.500.000 dan atau Equivalent Rupiah atau total nilai
agunan aset tetap yang diikat mengcover minimal 100%
terhadap total fasilitas kredit.
Rp = Agunan berupa alat-alat pelabuhan yang dibiayai dengan
fasilitas Kredit Investasi dengan nilai pengikatan fidusia minimal
Rp126.500.000.000 dan atau total nilai agunan aset tetap yang
diikat mencakup minimal 100% terhadap total fasilitas kredit.

52

238
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Berdasarkan surat Perjanjian Kredit Nomor R.II.272-ADK/DKR/07/2011 tanggal 27 Juli 2011, dari PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Perusahaan mendapat fasilitas kredit dengan rincian sebagai berikut:

- Limit/plafond kredit : Rp400.000.000.000 (empat ratus milyar rupiah).


- Jenis kredit : Kredit Investasi.
- Tujuan penggunaan : Bangunan fasilitas pelabuhan, kapal dan alat-alat fasilitas pelabuhan.
- Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan (termasuk grace period selama12 bulan).
- Suku bunga : 9,5% p.a. (riviu per 3 bulan).
- Provisi kredit : 0,5 % (dibayar pada saat penarikan kredit).
- Commitment fee : 0,5 % dihitung dari jumlah porsi yang belum ditarik sampai denganakhir
periode penarikan.
- Biaya administrasi : Rp80.000.000 (delapan puluh juta rupiah) dibayar sebelum
penandatanganan Surat Perjanjian Kredit.
- Pengikatan : Notariil.
- Agunan kredit : 1. 4 unit Kapal Tunda 2x 1600 HP.
2. 5 unit Kapal Pandu cepat (KP) Konstruksi.
3. 2 unit Wheel loader (multi years).
4. 1 unit Truk Tangki BBM kap 5.000.
5. 1 unit Forklift Kap 2,5 ton.
6. 1 unit Mobile Genset 1250 KVA dan instalasi external supply.
7. 1 unit Mobile Crane 60 ton.
8. 100 m Dermaga.
9. 2 unit Gudang 4000 m.
10. 400 m Perpanjangan Dermaga B400M dan Trestel.
11. 640 m2 Gedung Workshop.
12. 1 unit Genset Kapasitas 2725 KVA dan trafo.
13. 1 unit Genset 1825 KVA.
14. 1 unit Mobile Genset 1250 KVA.
15. 1 LS Conveyor System terminal Curah.

Pemberian fasilitas-fasilitas kredit investasi sebesar Rp400.000.000.000 (empat ratus milyar rupiah) telah
diaktakan Nomor 21 tertanggal 14 Desember 2011 dari Notaris Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., notaris
di Jakarta.

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Berdasarkan surat Perjanjian Kredit Nomor 038/KPS/PK/2011 tanggal 27 September 2011 dan PPPK No.
(1) 038/KPS/PK/2011 tanggal 17 Nopember 2011, dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Perusahaan mendapat fasilitas kredit dengan rincian sebagai berikut:

- Limit/plafond kredit : Rp264.000.000.000 (dua ratus enam puluh empat miliar rupiah).
- Jenis kredit : Kredit Investasi.
- Tujuan penggunaan : Pengembangan pelabuhan dan pembelian peralatan.
- Jangka waktu : 5 (lima) tahun sejak perjanjian kredit ditandatangani.
- Suku bunga : 8,75% per tahun (riviu per 3 (tiga) bulan).
- Commitment fee : 0,25 % dihitung dari Maksimum Kredit.
- Agunan Kredit : Negative pledge.

53

239
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Berdasarkan surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Nomor (2) 038/KPS/PK/2011 tanggal 5 April
2012 bahwa PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyetujui penurunan fasilitas kredit PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) sebagai berikut:

- Limit/plafond kredit : Rp204.000.000.000 (dua ratus empat miliar rupiah).


- Jenis kredit : Kredit Investasi.
- Tujuan penggunaan : Pengembangan pelabuhan dan pembelian peralatan.
- Jangka waktu : 5 (lima) tahun sejak perjanjian kredit ditandatangani.
- Suku bunga : 8,75% per tahun (riviu per 3 (tiga) bulan).
- Commitment fee : 0,25 % dihitung dari Maksimum Kredit.
- Agunan Kredit : Negative pledge.

23. UTANG OBLIGASI


2016 2015

Nilai nominal 1.000.000.000.000 -


Biaya transaksi perolehan obligasi (4.644.505.179)
Akumulasi amortisasi biaya perolehan obligasi 415.240.878 -
Jumlah utang obligasi 995.770.735.699 -
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - -
Utang obligasi bagian jangka panjang 995.770.735.699 -

Obligasi I Pelindo 1 Gerbang Nusantara Tahun 2016 diterbitkan tanpa warkat dan dijamin secara
kesanggupan penuh (Full Commitment) yang terdiri dari 4 (empat) seri, sebagai berikut:

Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 8,25% (delapan koma dua puluh lima persen) per
tahun berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal emisi. Jumlah pokok obligasi Seri A yang
ditawarkan adalah sebesar Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar Rupiah) secara kesanggupan
penuh (Full Commitment). Pembayaran obligasi Seri A akan dilakukan secara penuh (bullet
payment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi Seri A pada tanggal
pelunasan pokok obligasi yaitu pada tanggal 21 Juni 2019.
Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 9% (sembilan persen) per tahun berjangka waktu 5
(lima) tahun sejak tanggal emisi. Jumlah pokok obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar
Rp500.000.000.000 (lima ratus milyar Rupiah) secara kesanggupan penuh (Full Commitment).
Pembayaran obligasi Seri B akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100%
(seratus persen) dari jumlah pokok obligasi Seri B pada tanggal pelunasan pokok obligasi yaitu
pada tanggal 21 Juni 2021.
Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 9,25% (sembilan koma dua puluh lima persen) per
tahun berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal emisi. Jumlah pokok obligasi Seri C yang
ditawarkan adalah sebesar Rp400.000.000.000 (empat ratus milyar Rupiah) secara
kesanggupan penuh (Full Commitment). Pembayaran obligasi Seri Cakan dilakukan secara
penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi Seri C pada
tanggal pelunasan pokok obligasi yaitu pada tanggal 21 Juni 2023.
Seri D : Obligasi dengan tingkat bunga sebesar 9,5% (sembilan koma lima persen) per tahun
berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal Emisi. Jumlah pokok obligasi Seri D yang
ditawarkan adalah sebesar Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar Rupiah) secara kesanggupan
penuh (Full Commitment). Pembayaran obligasi Seri D akan dilakukan secara penuh (bullet
payment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi Seri D pada tanggal
pelunasan pokok obligasi yaitu pada tanggal 21 Juni 2026.

54

240
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang
bersangkutan. Pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada tanggal 21 September 2016 sedangkan
pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri obligasi adalah pada
tanggal 21 Juni 2019 untuk obligasi Seri A, tanggal 21 Juni 2021 untuk obligasi Seri B, tanggal 21 Juni 2023
untuk obligasi Seri C, dan tanggal 21 Juni 2026 untuk obligasi Seri D. Pembayaran Obligasi dilakukan
secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Seluruh obigasi dijual pada nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan PT Bank
Tabungan Negara Tbk. sebagai wali amanat.

Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan
baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada
dikemudian hari menjadi jaminan bagi pemegang obligasi sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan
1132 KUHP. Hak pemegang obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur emiten
lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur perseroan yang dijamin
secara khusus dengan kekayaan perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

Dalam rangka penerbitan obligasi Ini, Perusahaan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat hutang
jangka panjang (obligasi) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia
(”Pefindo”) dengan peringkat: AA(idn) / idAA (Double A).

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas
nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang untuk kepentingan pemegang
obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang rekening di KSEI yang
selanjutnya untuk kepetingan pemegang obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya sertifikat
jumbo obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan obligasi bagi pemegang obligasi adalah
konfirmasi tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (Buy Back) Obligasi, dapat ditujukan sebagai pelunasan
atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar, pelaksanaan pembelian kembali obligasi
dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, pembelian kembali obligasi baru dapat dilakukan 1
(satu) tahun setelah tanggal penjatahan sebagaimana disebutkan dalam prospektus.

24. IMBALAN KERJA

Liabilitas imbalan kerja terdiri dari:


2016 2015

Liabilitas imbalan kerja - Program DP4 5.742.384.940 -


Liabilitas imbalan kerja - PPUKP 147.907.566.085 205.851.329.851
153.649.951.025 205.851.329.851

Beban imbalan kerja terdiri dari


2016 2015
Beban Imbalan Kerja yang diakui di laporan laba
rugi- Program DP4 1.675.146.691 1.482.200.863
(Pendapatan)/Beban Imbalan Kerja yang diakui di
laporan laba rugi- PPUKP (59.259.289.899) 35.291.341.523
(57.584.143.208) 36.773.542.386

55

241
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

a. Program Dana Pensiun Manfaat Pasti

Program Dana Pensiun Manfaat Pasti dikelola oleh Dana Pensiun Perseroan Pelabuhan dan
Pengerukan (DP4) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia
dalam Surat Keputusannya No. KEP-248/KM.6/2002 tanggal 21 Oktober 2002. DP4 merupakan dana
pensiun yang didirikan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan mitra pendiri dari PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) dan PT Pengerukan Indonesia (Persero).

Perhitungan beban pensiun dan aset manfaat dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2016dan 2015
menggunakan angka yang dihitung oleh Aktuaris PT Bestama Aktuaria melalui laporannya dengan
Nomor16017/PEL-1/EP/01/2017 tanggal 5 Januari 2017dan Nomor 15026/PEL-1/EP/01/2016 tanggal 27
Januari 2016.

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban imbalan pasti

2016 2015

Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun 183.320.055.766 204.279.253.319


Biaya bunga (interest cost ) 15.546.311.759 16.538.906.650
Biaya jasa kini (current service cost ) 2.287.619.103 2.189.423.461
Pembayaran imbalan kerja (benefit paid ) (22.298.705.914) (21.597.185.400)
(Keuntungan)/kerugian aktuaria - Asumsi (4.634.878.370) (1.380.131.565)
(Keuntungan)/kerugian aktuaria - Kewajiban 4.563.780.374 (16.710.210.699)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun 178.784.182.718 183.320.055.766

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari aset program


2016 2015

Aset program awal periode 192.188.493.093 205.905.599.243


Hasil Pengembangan riil 883.113.605 5.344.749.410
Pembayaran iuran-iuran - Pemberi kerja 1.655.584.895 1.842.808.262
Pembayaran iuran-iuran - Peserta program 613.312.099 692.521.578
Pembayaran imbalan kerja (22.298.705.914) (21.597.185.400)
Aset program akhir periode - Aktual 173.041.797.778 192.188.493.093

Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan

Penentuan defisit/(surplus)
2016 2015

Nilai kini kewajiban imbalan pasti


akhir periode - Aktual 178.784.182.718 183.320.055.766
Aset program akhir periode - Aktual (173.041.797.778) (192.188.493.093)
Defisit/(surplus) sesuai paragraf 57 PSAK 24 5.742.384.940 (8.868.437.327)

56

242
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Liabilitas imbalan kerja


2016 2015
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 178.784.182.718 183.320.055.766
Nilai wajar aset program (173.041.797.778) (192.188.493.093)
Defisit/(Surplus) program yang didanai 5.742.384.940 (8.868.437.327)
Batas atas aset - 8.868.437.327
Liabilitas/(Aset) 5.742.384.940 -

Beban yang diakui di laba rugi


2016 2015
Biaya jasa kini 2.287.619.103 2.189.423.461
Beban bunga neto 839.687 (14.701.020)
Iuran peserta (613.312.099) (692.521.578)
Jumlah yang diakui dalam laba rugi 1.675.146.691 1.482.200.863

Perubahan liabilitas bersih


2016 2015
Liabilitas bersih awal tahun - -
Biaya imbalan pasti 1.675.146.691 1.482.200.863
Pengukuran kembali imbalan kerja 5.722.823.144 360.607.399
Pembayaran imbalan kerja oleh entitas - -
Pembayaran iuran tahun berjalan (1.655.584.895) (1.842.808.262)
Liabilitas bersih akhir tahun 5.742.384.940 -

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto


2016 2015
Jumlah pengukuran kembali awal tahun 9.932.835.952 9.572.228.553
- Keuntungan aktuaria (71.097.996) (18.090.342.264)
- Imbal hasil atas aset program 15.457.857.295 11.347.097.664
- Perubahan atas dampak atas aset diluar
bunga neto aset/liabilitas (9.663.936.155) 7.103.851.999
Jumlah pengukuran kembali tahun berjalan 5.722.823.144 360.607.399
Akumulasi jumlah pengukuran kembali 15.655.659.096 9.932.835.952

Persentase setiap kategori utama dari aset investasi

Taksasi (%)
31 Desember 2016
Surat Berharga Pemerintah 14,28%
Deposito On Call 0,00%
Deposito Berjangka 3,75%
Saham 3,74%
Obligasi 0,00%
Sukuk 0,00%
Reksadana 37,37%
Penempatan Langsung 9,43%
Tanah 29,42%
Bangunan 2,01%
Tanah dan Bangunan 0,00%
Lainnya 0,00%
Jumlah 100,00%

57

243
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Asumsi Aktuaria

Perhitungan Aktuaria untuk biaya imbalan pasti, menganut prinsip nilai sekarang dari jumlah
pembayaran atas imbalan karena pensiun, imbalan karena meninggal dunia dan imbalan karena cacat.
Perhitungan nilai sekarang diperoleh dari penggunaan berbagai asumsi aktuaria. Tidak hanya
berdasarkan tingkat bunga tetapi juga berdasarkan atas kenaikan PhDP, tingkat kematian, cacat dan
pengunduran diri. Perhitungan atas semua faktor dimaksud lazim disebut nilai tunai aktuaria.

Metode Perhitungan Aktuaria yang digunakan adalah metode Projected Unit Credit, sesuai yang
dipersyaratkan oleh PSAK 24 (Revisi 2013). Metode Projected Unit Credit digunakan sesuai ketentuan
yang disyaratkan pada paragraf 67 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 24 (Revisi 2013)
tentang imbalan kerja. Perhitungan Aktuaria dengan metode ini adalah dengan mengalokasikan setiap
unit imbalan kerja kedalam masa kerja yang mungkin dijalani sampai dengan pensiun.

Asumsi-asumsi aktuaria yang digunakan untuk perhitungan nilai kini liabilitas imbalan pasti untuk tahun
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015

Tingkat diskonto : 8,00% 8,97%


Tingkat kenaikan PhDP : 4,00% 7,00%
Tabel mortalita : AMT - 1949 Mod
Tingkat cacat : 1,00% dari tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri : 1,00% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier
sampai dengan 0 pada usia pensiun normal

Jumlah, waktu, dan arus kas masa depan

i. Analisis sensitivitas berdasarkan perubahan tingkat diskonto


Nilai Kini Kewajiban Perubahan
Imbalan Pasti
0,50% 177.722.282.629 -0,59%
-0,50% 179.899.684.801 0,62%

ii. Analisis iuran jatuh tempo


Tahun ke Iuran Jatuh Tempo
<1 1.351.947.694
1-<2 1.351.182.902
2-<3 1.288.558.103
3-<4 1.268.595.307
4-<5 1.244.874.586
>= 5 8.531.411.992

58

244
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

b. Imbalan Pasti Pasca Kerja Lainnya

Selain program pensiun di atas, Perusahaan memiliki Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon
(PPUKP) yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
manfaat PPUKP dapat dikompensasikan terhadap semua kewajiban Perusahaan kepada karyawannya
dalam memenuhi ketentuan Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 pada saat karyawan memasuki
usia pensiun maupun karyawan yang terkait dengan kasus Pemutusan Hubugan Kerja (PHK),
sepanjang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perusahaan.

Beban imbalan kerja lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 menggunakan angka yang
dihitung oleh Aktuaris PT Bestama Aktuaria melalui laporannya dengan Nomor 16017/PEL-
1/EP/01/2017tanggal 5 Januari 2017dan Nomor 15026/PEL-1/EP/01/2016tanggal 27 Januari 2016,
adalah sebagai berikut:

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas imbalan pasti

2016 2015

Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal


periode 294.265.333.505 307.229.564.016
Biaya bunga 25.562.408.900 25.284.173.931
Biaya jasa kini 13.006.037.119 13.547.815.708
Kurtailmen (120.132.935.525) -
Biaya jasa lalu 28.870.103.176 -
Pembayaran imbalan kerja (33.483.173.023) (33.085.204.195)
(Keuntungan)/kerugian aktuaria - Asumsi 579.757.064 (12.168.145.918)
(Keuntungan)/kerugian aktuaria - Kewajiban 145.518.404 (6.542.870.037)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir
periode - aktual 208.813.049.620 294.265.333.505
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari aset program

2016 2015

Aset program awal tahun 88.414.003.654 -


Hasil Pengembangan riil 3.432.741.214 5.104.636.207
Pembayaran iuran-iuran - Pemberi kerja - 100.000.000.000
Pembayaran iuran-iuran - Peserta program - -
Pembayaran imbalan kerja (30.941.261.333) (16.690.632.553)
Aset program akhir tahun - Aktual 60.905.483.535 88.414.003.654

Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan

2016 2015

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 208.813.049.620 294.265.333.505


Nilai wajar aset program (60.905.483.535) (88.414.003.654)
Defisit/(surplus) 147.907.566.085 205.851.329.851
Batas atas aset - -
Liabilitas/(Aset) 147.907.566.085 205.851.329.851

59

245
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Jumlah beban yang diakui di laba rugi

2016 2015

Biaya jasa kini 13.006.037.119 13.547.815.708


Bunga neto atas liabilitas/(aset) 18.997.505.331 21.743.525.815
Kurtailmen (120.132.935.525) -
Biaya jasa lalu 28.870.103.176 -
Jumlah yang diakui dalam laba rugi (59.259.289.899) 35.291.341.523

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto

2016 2015

Jumlah pengukuran kembali awal tahun 79.892.183.447 100.167.187.492


- Kerugian/(Keuntungan) aktuaria 725.275.468 (18.711.015.954)
- Imbal hasil atas aset program 3.132.162.355 (1.563.988.091)
- Perubahan atas dampak atas aset diluar
bunga neto aset/liabilitas - -
Jumlah pengukuran kembali akhir tahun 83.749.621.270 79.892.183.447

Perubahan liabilitas bersih


2016 2015

Liabilitas bersih awal tahun 205.851.329.852 307.229.564.016


Biaya imbalan pasti (55.401.852.077) 15.016.337.478
Pembayaran imbalan kerja oleh entitas (2.541.911.690) (16.394.571.642)
Pembayaran iuran periode berjalan - (100.000.000.000)
Liabilitas bersih akhir tahun 147.907.566.085 205.851.329.852

Asumsi Aktuaria

Perhitungan Aktuaria untuk biaya imbalan pasti, menganut prinsip nilai sekarang dari jumlah
pembayaran atas imbalan karena pensiun, imbalan karena meninggal dunia dan imbalan karena cacat.
Perhitungan nilai sekarang diperoleh dari penggunaan berbagai asumsi aktuaria. Tidak hanya
berdasarkan tingkat bunga tetapi juga berdasarkan atas kenaikan upah, tingkat kematian, cacat dan
pengunduran diri. Perhitungan atas semua faktor dimaksud lazim disebut nilai tunai aktuaria.

Metode Perhitungan Aktuaria yang digunakan adalah metode Projected Unit Credit, sesuai yang
dipersyaratkan oleh PSAK 24 (Revisi 2013). Metode Projected Unit Credit digunakan sesuai ketentuan
yang disyaratkan pada paragraf 67 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 24 (Revisi 2013)
tentang imbalan kerja. Perhitungan Aktuaria dengan metode ini adalah dengan mengalokasikan setiap
unit imbalan kerja kedalam masa kerja yang mungkin dijalani sampai dengan pensiun.

60

246
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Asumsi-asumsi aktuaria yang digunakan untuk perhitungan beban pensiun dan aset manfaat pensiun
untuk tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015

Tingkat diskonto : 8,60% 9,00%


Tingkat kenaikan upah : 6,60% 7,00%
Tabel mortalita : Tabel Mortalita Indonesia tahun 2011
Tingkat cacat : 1,00% dari kemungkinan orang meninggal
pada masing-masing usia
Tingkat pengunduran diri : 1,00% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier
sampai dengan 0 pada usia pensiun normal

Jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan

i. Analisis sensitivitas berdasarkan perubahan tingkat diskonto


Nilai Kini Kewajiban Perubahan
Imbalan Pasti
0,50% 201.401.346.371 -3,55%
-0,50% 216.751.325.239 3,80%

ii. Analisis manfaat jatuh tempo dan nilai kini kewajiban imbalan pasti
Tahun ke Manfaat Jatuh Tempo Nilai Kini Kewajiban
Imbalan Pasti
<1 20.910.541.367 20.306.647.980
1-<2 21.559.029.747 18.919.032.592
2-<3 15.041.771.847 11.602.855.319
3-<4 18.257.566.160 12.463.837.958
4-<5 17.981.773.829 10.674.071.611
>= 5 1.406.769.916.708 134.846.604.161

25. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

2016 2015

Pendapatan sewa diterima di muka 268.391.311.069 301.315.561.700


Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun (31.427.777.357) (39.963.644.346)
Bagian jangka panjang 236.963.533.712 261.351.917.354

Pendapatan sewa diterima dimuka merupakan pendapatan sewa tanah dan bangunan dari pihak ketiga.

61

247
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. MODAL SAHAM

Jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Kepemilikan Lembar Nominal


Saham (%) Saham (Rp)

Pemerintah Republik Indonesia 100 1.700.000 1.700.000.000.000

Berdasarkan Akta No. 1, tanggal 15 Agustus 2008 oleh Agus Sudiono Kuntjoro, S.H., Notaris di Bekasi,
anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari
Rp1.248.000.000.000 yang terbagi atas 1.248.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham
menjadi Rp1.800.000.000.000 yang terbagi atas 1.800.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per
saham.

Peningkatan modal disetor Perusahaan sesuai Akta No.1 tanggal 15 Agustus 2008 Notaris Agus Sudiono
Kuntjoro, S.H., dari sebesar Rp312.000.000.000 menjadi sebesar Rp455.059.000.000 dilakukan dengan
cara mengeluarkan saham dalam portepel sejumlah 143.059 saham atau sebesar Rp143.059.000.000 yang
seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia. Perubahan anggaran dasar tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
85564.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008.

Berdasarkan Akta No. 88 tanggal 16 Agustus 2012 yang dikeluarkan oleh Notaris Rahmad Nauli Siregar,
S.H., anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan peningkatan modal disetor Perusahaan
dari Rp455.059.000.000 yang terbagi atas 455.059 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham
menjadi Rp511.960.000.000 yang terbagi atas 511.960 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per
saham, terdiri atas:

a. Sebesar Rp455.059.000.000 merupakan setoran modal sesuai Akta nomor 1 tanggal 15 Agustus 2008
yang dibuat oleh Notaris Agus Sudiono Kuntjoro.
b. Sebesar Rp48.167.600.000 merupakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sesuai PP No. 79 tahun 2011.
c. Sebesar Rp85.000 merupakan kapitalisasi Cadangan Perseroan sampai dengan tahun buku 2011.
d. Sebesar Rp8.733.315.000 merupakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sesuai PP No. 34 tahun 2012.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU.AH.01.1.0-3524 Tahun 2012 tanggal 28 September 2012.

Berdasarkan Akta No. 207 tanggal 30 Juni 2014 yang dikeluarkan oleh Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H.,
anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari
Rp1.800.000.000.000 yang terbagi atas 1.800.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham
menjadi Rp6.800.000.000.000 yang terbagi atas 6.800.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per
saham. Berdasarkan akta tersebut juga telah terjadi peningkatan modal disetor Perusahaan dari
Rp511.960.000.000 yang terbagi atas 511.960 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham
menjadi Rp1.700.000.000.000 yang terbagi atas 1.700.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per
saham, terdiri atas:

a. Sebesar Rp511.960.000.000 merupakan setoran modal lama sesuai Akta Nomor 88 tanggal 16 Agustus
2012 yang dikeluarkan oleh Notaris Rahmad Nauli Siregar, S.H.

62

248
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

b. Sebesar Rp1.188.040.000.000 merupakan kapitalisasi Cadangan Perseroan sampai dengan tahun buku
2013.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU.05403.40.20.2014 tanggal 11 Juli 2014.

27. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITETAPKAN STATUSNYA

Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) sebesar Rp538.812.899.239 untuk
masing-masing 31 Desember 2016 dan 2015, merupakan Penyertaan Modal Negara berupa aset yang
berasal dari proyek-proyek Pemerintah dengan rincian sebagai berikut:

2016 2015

Tambahan Aset BPYBDS Tahun 2011


a) Bersumber dari Kementerian Perhubungan
Dermaga dan Fasilitas Pelabuhan
Dumai Phase III 427.056.982.506 427.056.982.506
Jumlah I 427.056.982.506 427.056.982.506

Tambahan Aset BPYBDS Tahun 2013


a) Bersumber dari Kementerian Perhubungan
Pembangunan Dermaga sisi Selatan dan
fasilitas pendukung lainnya (8,3x43,5 M)
di Sibolga 36.743.091.536 36.743.091.536
1 (satu) unit Forklift Merk Patria
Kapasitas 3 Ton 196.900.000 196.900.000
1 (satu) unit Forklift Merk Patria
Kapasitas 5 Ton 365.200.000 365.200.000
Fasilitas Pelabuhan Gunung Sitoli 19.203.989.000 19.203.989.000

63

249
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015

b) Bersumber dari Kementerian Perhubungan


1 (satu) unit Kapal Tunda TB Krueng Raya
di Malahayati 26.799.668.974 26.799.668.974
3 (tiga) unit Forklift Merk Patria
Kapasitas 3 Ton 590.700.000 590.700.000
3 (tiga) unit Forklift Merk Patria
Kapasitas 5 Ton 1.095.600.000 1.095.600.000
Pembukuan pencatatan BPYBDS (19.450.875) (19.450.875)
c) Bersumber dari Kementerian Perhubungan
1 (satu) unit Kapal Tunda Krueng Geukueh
di Lhokseumawe 26.780.218.098 26.780.218.098
Jumlah II 111.755.916.733 111.755.916.733

Jumlah (I + II) 538.812.899.239 538.812.899.239


Jumlah 538.812.899.239 538.812.899.239

Dermaga dan Fasilitas Pelabuhan Dumai Phase III

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Dumai Nomor
KN.38/2/20/DJPL-11 tanggal 29 Maret 2011 perihal penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Indonesia
kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), maka pada tahun 2011 terdapat penambahan aset dengan
nilai penyerahan sebagai berikut:

DalamRupiah(Rp) : 349.273.056.206
Dalam Dolar Amerika Serikat (USD) : 2.905.914
Dalam Yen Jepang (¥) : 474.296.987

Nilai penyerahan dalam mata uang asing sebagaimana tersebut di atas dikonversi ke dalam mata uang
rupiah dengan kurs buku Perusahaan pada bulan April 2011 sebesar Rp8.900/ USD 1 (¥ 100 ekuivalen
dengan USD 1,23) sehingga nilai penyerahan BPYBDS menjadi Rp427.056.982.506.

Dermaga Dumai phase III sudah digunakan secara komersil sejak tahun 2012, pada tanggal 31 Desember
2013 disajikan sebagai aset dalam penyelesaian, dan per tanggal 31 Desember 2014 telah dilakukan
reklasifikasi ke dalam aset tetap - bangunan dan prasarana (catatan 13).

Tambahan Aset Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) tahun 2013

Penambahan aset BPYBDS Terdiri dari 2 (dua) unit Kapal Tunda di Cabang Pelabuhan Malahayati dan
Lhokseumawe, Forklift 3 (tiga) ton dan 5 (lima) ton di Cabang Pelabuhan Gunung Sitoli dan Malahayati,
Dermaga dan Fasilitas di Cabang Pelabuhan Gunung Sitoli. Sudah diusulkan kepada Kementerian Teknis
pada tanggal 19 Nopember 2013 dan diriviu oleh BPKP pada tanggal 14 Agustus 2013 dan 02 Desember
2013.

64

250
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. PEMBAGIAN LABA DAN CADANGAN UMUM

2016 2015

Penyisihan untuk cadangan umum 595.121.937.267 435.177.922.294


Pembagian dividen tunai 105.275.000.000 87.990.751.265
Dana untuk PKBL - 11.732.100.168
Jumlah 700.396.937.267 534.900.773.727

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
RUPS PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor 02 tanggal 19 Mei 2016, penggunaan laba bersih
Perusahaan tahun buku 2015 ditetapkan sebagai berikut:

a. Dividen sebesar 15% atau Rp105.275.000.000.


b. Cadangan sebesar 85% atau Rp595.121.937.267.

Laba bersih Perusahaan tahun 2015 sebesar Rp700.396.937.267, Perusahaan menetapkan besaran Dana
untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2016 sebesar Rp12.000.000.000 (dua
belas milyar Rupiah) dihitung equivalen ±2% dari laba bersih tahun 2015, yang sumber dananya diambil
dari beban Perusahaan serta sisa saldo dana PKBL dari rangkaian tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tertuang dalam Risalah RUPS No.
UM.50/9/18/PI-15.TU tanggal 13 Mei 2015, maka penggunaan laba bersih Perusahaan tahun buku 2014
ditetapkan sebagai berikut:

a. Dividen sebesar 15% atau Rp87.990.751.265.


b. Cadangan sebesar 85% atau Rp498.614.257.171.

Laba bersih Perusahaan tahun 2014 sebesar Rp534.900.773.727, Perusahaan menetapkan Dana untuk
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diambil dari laba bersih Perusahaan sesuai dengan
Risalah Umum Pemegang Saham Tahunan dan Surat dari Kuasa Menteri BUMN selaku RUPS No. S-
07/D4.MBU/07/2015 tanggal 14 Juli 2015 sebesar Rp11.732.100.168.

65

251
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS ASET BERSIH DAN LABA BERSIH ENTITAS ANAK

Kepentingan non pengendali atas aset bersih dan atas laba/(rugi) bersih entitas anak yang dikonsolidasikan
adalah sebagai berikut:

2016 2015

Kepentingan non pengendali atas aset bersih


entitas anak:
Koperasi Karyawan Pelabuhan Unit Usaha
Peti Kemas Kotamadya Medan 829.771.274 746.044.955
PT Prima Multi Terminal 40.466.953.288 902.503.969
Koperasi Karyawan Kantor Pusat
PT. Pelabuhan Indonesia I Medan 160.012.977 -
Jumlah 41.456.737.539 1.648.548.924

Kepentingan non pengendali atas laba/(rugi)


bersih entitas anak:
Koperasi Karyawan Pelabuhan Unit Usaha
Peti Kemas Kotamadya Medan 135.165.637 68.585.757
PT Prima Multi Terminal (435.550.681) (97.496.031)
Koperasi Karyawan Kantor Pusat
PT. Pelabuhan Indonesia I Medan 12.977 -
Jumlah (300.372.067) (28.910.274)

30. PENDAPATAN USAHA


2016 2015

Pelayanan terminal petikemas 1.038.746.826.183 988.570.774.253


Pelayanan kapal 305.813.449.368 332.259.687.415
Pelayanan khusus/duks 302.516.374.407 250.416.593.150
Pelayanan barang 281.775.343.688 309.074.212.531
Pendapatan terminal 133.377.767.533 129.757.346.747
Pendapatan sewa, air, dan listrik 112.772.617.749 103.166.636.821
Pendapatan KSMU 80.286.070.944 87.058.002.885
Pelayanan unit depo peti kemas 52.619.095.183 34.238.251.129
Pelayanan rumah sakit 22.294.715.359 19.911.786.155
Pelayanan usaha galangan kapal 9.073.859.607 12.932.436.909
Pelayanan pengusahaan alat 1.593.622.422 1.699.090.599
Lain-lain 68.029.922.520 71.639.189.750
Jumlah 2.408.899.664.963 2.340.724.008.344

Pada tahun 2016, Perusahaan mengakui pendapatan KSMU sebesar Rp80.286.070.944 merupakan hasil
dari pendapatan jasa kepelabuhanan yang kegiatannya dikerjasamakan dengan pihak ketiga, sedangkan
pendapatan KSMU yang diakui di dalam pelayanan khusus/duks sebesar Rp100.030.084.590, yang terdiri
dari pelayanan jasa tambat sebesar Rp553.821.678, pelayanan jasa tunda non milik sebesar
Rp88.783.885.035, pelayanan jasa dermaga sebesar Rp10.668.539.927 dan pelayanan jasa lainnya
sebesar Rp23.837.950. Sehingga jumlah pendapatan KSMU dari pelayanan jasa kepelabuhanan
seluruhnya sebesar Rp180.316.155.534 dengan biaya KSMU sebesar Rp110.300.712.983.

66

252
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada tahun 2015, Perusahaan mengakui pendapatan KSMU sebesar Rp87.058.002.885 merupakan hasil
dari pendapatan jasa kepelabuhanan yang kegiatannya dikerjasamakan dengan pihak ketiga, sedangkan
pendapatan KSMU yang diakui di dalam pelayanan khusus/duks sebesar Rp92.394.413.517, yang terdiri
dari pelayanan atas jasa labuh sebesar Rp4.299.058.156, pelayanan jasa tambat sebesar
Rp7.739.951.954, pelayanan jasa tunda non milik sebesar Rp68.295.928.534, pelayanan jasa dermaga
sebesar Rp12.043.015.483 dan pelayanan jasa lainnya sebesar Rp16.459.390. Sehingga jumlah
pendapatan KSMU dari pelayanan jasa kepelabuhanan seluruhnya sebesar Rp179.452.416.402 dengan
biaya KSMU sebesar Rp114.607.837.616.

Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan pas pelabuhan, pendapatan sharing bongkar muat dan
pendapatan sharing persewaan tanah.

Untuk pendapatan dengan pihak-pihak berelasi lihat catatan 40.

31. BEBAN PEGAWAI

Beban pegawai sebesar Rp338.016.140.945 dan Rp324.744.569.933 untuk masing-masing tahun 2016
dan 2015 merupakan beban penghasilan merit pegawai, beban tunjangan pegawai, beban lembur, beban
bonus dan beban pegawai lainnya.

32. BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

2016 2015

Penyusutan aset tetap 191.068.032.289 193.974.619.765


Penyusutan properti investasi 321.261.308 296.024.759
Amortisasi aset tidak berwujud 5.647.486.095 23.670.710.417
Amortisasi beban ditangguhkan 3.309.917.936 54.948.093.033
Jumlah 200.346.697.628 272.889.447.974

33. BEBAN BAHAN

Beban bahan sebesar Rp146.153.199.442 dan Rp155.817.396.886 untuk masing-masing tahun 2016 dan
2015 merupakan beban bahan bakar, pelumas, listrik dan air.

34. BEBAN SEWA

Beban sewa sebesar Rp278.431.439.829 dan Rp225.087.239.295 untuk masing-masing tahun 2016 dan
2015 merupakan beban sewa alat-alat fasilitas pelabuhan, kapal dan kendaraan.

67

253
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. BEBAN UMUM


2016 2015

Pengembangan usaha 24.226.215.246 3.636.086.243


Pajak bumi dan bangunan 24.005.165.803 26.945.107.953
Perjalanan dinas 20.236.880.313 18.692.232.503
Keamanan pelabuhan 13.826.152.862 11.424.117.163
Promosi/pemasaran 11.076.564.541 20.470.899.358
Perawatan kesehatan pegawai aktif 9.777.787.078 7.920.408.390
Konsultan 8.602.240.991 442.243.227
Pendidikan dan latihan 8.415.785.791 7.363.228.602
Penyisihan piutang 6.147.500.392 4.387.661.227
Iklan 2.805.147.813 3.222.405.358
Pakaian dinas 2.137.199.116 4.796.079.420
Olahraga dan kesenian 1.974.336.562 2.065.902.117
Pakaian kerja 1.652.226.516 954.648.547
Bantuan sosial 1.487.003.617 1.250.253.518
Pajak kendaraan 1.394.653.577 1.457.282.585
Perjalanan pindah/mutasi 1.107.719.836 1.085.357.553
Survei 86.808.327 71.614.000
Ganti rugi 900.000 6.163.601
Lainnya 48.104.638.000 52.130.670.657
Jumlah 187.064.926.381 168.322.362.022

36. BEBAN PEMELIHARAAN

Beban pemeliharaan sebesar Rp86.418.179.712 dan Rp78.116.767.430 untuk masing-masing tahun 2016
dan 2015 merupakan beban pemeliharaan bangunan fasilitas pelabuhan, kapal, jalan, alat-alat fasilitas
pelabuhan, peralatan, dan kendaraan.

37. BEBAN ADMINISTRASI KANTOR

Beban administrasi kantor sebesar Rp32.892.892.395 dan Rp31.498.906.756 untuk masing-masing tahun
2016 dan 2015 merupakan beban alat tulis kantor, cetak dan fotocopy, jasa kirim paket, beban rumah
tangga, dan beban penanganan perkara.

38. BEBAN ASURANSI

Beban asuransi sebesar Rp31.383.137.999 dan Rp41.480.864.013 untuk masing-masing tahun 2016 dan
2015 merupakan beban asuransi bangunan fasilitas pelabuhan, kapal, alat-alat fasilitas pelabuhan,
peralatan, kendaraan dan beban asuransi tenaga kerja.

68

254
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN

2016 2015

Pendapatan lain-lain:
Laba penjualan aset tetap 841.224.100 249.383.677
Pendapatan atas denda 4.103.693.329 911.313.675
Pendapatan administrasi 246.201.897 128.969.063
Pendapatan di luar usaha lainnya 42.567.591.468 22.624.568.902
Jumlah 47.758.710.794 23.914.235.317

Pendapatan di luar usaha lainnya tahun 2016 antara lain merupakan penerimaan dari pemanfaatan atas
aset tanah, bangunan dan peralatan, penerimaan klaim asuransi Jasindo, koreksi pembukuan pendapatan
labuh tambat dan koreksi uang titipan.

Pendapatan di luar usaha lainnya tahun 2015 merupakan koreksi atas pengakuan utang KSMU, persewaan
tanah dan bangunan, dan persewaan peralatan.

2016 2015
Beban lain-lain:
Biaya denda dan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) (25.929.115.002) (13.223.692.293)
Pengobatan pensiun (10.865.587.609) (12.224.298.131)
Penurunan nilai aset (2.385.781.504) (7.614.471.490)
Fee konsesi (38.399.885.988) (56.962.394.136)
Beban di luar usahanya lainnya (37.743.377.174) (19.489.816.176)
Jumlah (115.323.747.277) (109.514.672.226)

Beban di luar usaha lainnya tahun 2016 diantaranya, merupakan pencatatan pembebanan biaya Sektap,
biaya penjualan jasa kapal nasional Pertamina Trans Kontinental, penyesuaian pencatatan atas
penghapusbukuan aset tetap, penyesuaian pembukuan biaya penyusutan (bea masuk impor), dan
penyesuaian pembukuan pencatatan tagihan PNBP.

Beban di luar usaha lainnya tahun 2015 merupakan beban atas penghapusan aset tetap, beban penyisihan
piutang pegawai dan koreksi atas fee konsesi.

69

255
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI

Perusahaan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang melakukan transaksi-transaksi dengan
pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2016 2015
Penjualan:
PT Pertamina 137.433.030.491 96.410.381.270
PT Sarana Argo Nusantara 10.210.564.670 15.549.361
PT Arun NGL 7.397.890.112 14.990.296.681
PT Pupuk Sriwijaya Palembang 6.358.366.513 425.738.020
PT Semen Padang 5.854.585.889 1.447.507.565
PT Pelayaran Nasional Indonesia 5.416.961.151 7.727.580.653
PT Bahtera Adhiguna 2.544.977.595 4.050.772.619
PT Banda Graha Reksa 1.680.042.820 -
PT Perkebunan Nusantara III 1.438.886.862 -
PT A.S.D.P 485.937.395 315.279.831
PT Telekomunikasi Seluler Tbk. 374.794.439 1.020.121.398
PT Perkebunan Nusantara IV 329.133.168 320.353.166
PT Sarana Bandar Nasional 232.421.347 1.033.299.085
PT Pupuk Iskandar Muda 231.012.333 648.424.847
PT Jasa Prima Logistik Bulog 180.930.180 -
PT Waskita Karya 148.529.113 -
PT Adhi Karya 134.254.068 -
PT Wijaya Karya 128.309.816 -
PT Djakarta LLYOD 96.631.909 -
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 84.980.895 -
Balai Diklat Belawan 69.391.882 -
PT Varuna Tirta Prakarsa 41.319.311 -
PT Lafarge Cement Indonesia - 11.170.279.936
PT Adhiguna Putra - 674.513.658
PT Pengerukan Indonesia - 14.614.667
Jumlah penjualan 180.872.951.959 140.264.712.757
Persentase terhadap jumlah penjualan 7,51% 5,99%

Saldo pada pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2016 2015
Bank:
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 156.193.367.961 91.481.124.232
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 54.912.903.732 46.555.012.983
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 243.791.247.404 1.451.466.829
454.897.519.097 139.487.604.044
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 698.669.450 27.214.247.792
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 2.872.115.539 13.739.353.027
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 132.194.924 274.346.685
3.702.979.913 41.227.947.504
Sub jumlah 458.600.499.010 180.715.551.548

70

256
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo pada pihak berelasi adalah sebagai berikut:


2016 2015
Deposito Berjangka:
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 633.126.890.425 399.185.288.180
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 252.663.375.012 97.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 402.688.574.088 64.000.000.000
PT Bank Tabungan Negara 62.189.507.664 40.215.342.460
1.350.668.347.189 600.400.630.640

Dolar Amerika Serikat


PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 206.242.600.000 137.950.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 67.180.000.000 68.975.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - 372.465.000.000
273.422.600.000 579.390.000.000
Sub jumlah 1.624.090.947.189 1.179.790.630.640

Jumlah bank dan deposito berjangka 2.082.691.446.199 1.360.506.182.188


Persentase terhadap jumlah aset 28,52% 24,77%

2016 2015
Piutang usaha:
Rupiah
PT Pertamina Trans Kontinental 11.218.473.988 11.052.102.225
PT Pertamina UPPDN I 3.705.638.499 -
PT Arun NGL 1.906.808.930 4.329.239.907
PT Pertamina (Persero) 1.775.166.671 3.931.270.935
PT Pelni (Persero) 617.259.681 1.131.721.995
PT Telekomunikasi Selular Tbk. 349.510.406 1.105.505.603
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
dibawah Rp1.000.000.000) 2.354.286.821 7.385.736.571
Sub jumlah 21.927.144.996 28.935.577.236

Dolar Amerika Serikat


PT Pelni (Persero) 911.201.707 1.008.036.517
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
dibawah Rp1.000.000.000) 289.580.868 1.132.064.189
Sub jumlah 1.200.782.575 2.140.100.706

Jumlah piutang usaha 23.127.927.571 31.075.677.942


Persentase terhadap jumlah aset 0,32% 0,57%

2016 2015
Piutang lain-lain:
PT Prima Multi Terminal 40.000.000.000 3.175.038.425
Havenbedrijf Rotterdam N.V. 20.347.553.951 -
PT Pengerukan Indonesia (Persero) 4.550.000.000 4.550.000.000
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 399.262.718 1.410.883.429
Jumlah piutang lain-lain 65.296.816.669 9.135.921.854
Persentase terhadap jumlah aset 0,89% 0,17%

71

257
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015
Utang usaha:
Rupiah
PT Wijaya Karya (Persero) 176.873.193.014 34.537.369.050
PT Hutama Karya (Persero) 91.430.336.409 12.117.273.500
PT Brantas Abipraya (Persero) 66.209.897.652 28.580.281.500
PT Nindya Karya (Persero) 30.560.811.595 -
Perusahaan Galangan Kapal 28.099.110.030 7.463.159.660
PT Adhi Karya (Persero), Tbk. 20.822.478.567 -
PT Prima Indoesia Logistik 19.733.476.316 -
PT Virama Karya (Persero) 8.730.375.500 -
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. 7.281.447.301 1.416.957.888
PT Surveyor Indonesia (Persero) 3.447.901.956 -
PT Danareksa Sekuritas 2.119.000.000 -
PT Sucofindo (Persero) 1.745.165.907 2.771.275.300
PT Arkananta Indonesia - 4.248.805.350
Lain-lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp 1.000.000.000) 1.686.280.000 433.028.819
458.739.474.247 91.568.151.067

Dolar Amerika Serikat


PT Sucofindo (Persero) 294.323.574 302.187.614
Sub jumlah 459.033.797.821 91.870.338.681

Utang Kerjasama Mitra Usaha


Rupiah
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 1.837.367.281 -
Lain-Lain (dengan saldo masing-masing
di bawah Rp1.000.000.000) 304.158.906 456.200.713
Sub jumlah 2.141.526.187 456.200.713

Jumlah utang usaha 461.175.324.008 92.326.539.394


Persentase terhadap jumlah liabilitas 15,37% 4,99%

2016 2015
Utang lain-lain:
PT Prima Terminal Petikemas 77.501.000.000 -
Jumlah utang lain-lain 77.501.000.000 -
Persentase terhadap jumlah liabilitas 2,58% 0,00%
2016 2015
Utang bank:
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 72.583.056.564 92.583.056.564
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - 48.450.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 27.299.959.981 49.299.959.981
99.883.016.545 190.333.016.545
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - 357.162.206.500
- 357.162.206.500
Jumlah utang bank 99.883.016.545 547.495.223.045
Persentase terhadap jumlah liabilitas 3,33% 29,57%

72

258
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak yang berelasi Hubungan Sifat transaksi

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Entitas berelasi dengan Bank,


Pemerintah Indonesia Deposito berjangka,
Utang bank
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Entitas berelasi dengan Bank,
Pemerintah Indonesia Deposito berjangka,
Utang bank
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Entitas berelasi dengan Bank,
Pemerintah Indonesia Deposito berjangka,
Utang bank
PT Bank Tabungan Negara Entitas berelasi dengan Deposito berjangka
Pemerintah Indonesia
PT Pertamina Trans Kontinental Entitas berelasi dengan Piutang usaha,
Pemerintah Indonesia Pendapatan
PT Arun NGL Entitas berelasi dengan Piutang usaha,
Pemerintah Indonesia Pendapatan
PT Pertamina (Persero) Entitas berelasi dengan Piutang usaha,
Pemerintah Indonesia Utang usaha,
Pendapatan
PT Pelni (Persero) Entitas berelasi dengan Piutang usaha,
Pemerintah Indonesia Pendapatan
PT Telekomunikasi Selular Tbk. Entitas berelasi dengan Piutang usaha,
Pemerintah Indonesia Pendapatan
PT Pengerukan Indonesia (Persero) Entitas berelasi dengan Piutang usaha,
Pemerintah Indonesia Piutang lain-lain,
Utang usaha
PT Prima Multi Terminal Ventura bersama Piutang lain-lain
perusahaan
PT Wijaya Karya (Persero) Entitas berelasi dengan Utang usaha
Pemerintah Indonesia
PT Brantas Abipraya (Persero) Entitas berelasi dengan Utang usaha
Pemerintah Indonesia
PT Hutama Karya Entitas berelasi dengan Piutang lain-lain,
Pemerintah Indonesia Utang usaha
Perusahaan Galangan Kapal Entitas berelasi dengan Utang usaha
Pemerintah Indonesia
PT Arkindo Entitas berelasi dengan Utang usaha
Pemerintah Indonesia
PT Sucofindo (Persero) Entitas berelasi dengan Utang usaha
Pemerintah Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Entitas berelasi dengan Piutang usaha,
Tbk. Pemerintah Indonesia Pendapatan
PT Prima Terminal Petikemas Ventura bersama Piutang lain-lain,
perusahaan Utang lain-lain

73

259
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. SEGMEN OPERASI

Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang
digunakan dalam mengambil keputusan strategis, Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif
jenis bisnis dan geografis. Transaksi seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi, informasi menurut
segmen sebagai berikut:

a. Pendapatan usaha berdasarkan kegiatan utama

2016 2015

Sumatera Utara
Pelayanan terminal petikemas 1.017.346.648.042 967.863.952.174
Jasa kepelabuhan 578.430.682.276 613.393.297.294
Pelayanan rumah sakit 22.294.715.359 19.911.786.155
Depo petikemas 47.073.173.213 29.384.019.824
Usaha galangan kapal 9.073.859.607 12.932.436.909
Aceh
Jasa kepelabuhan 28.683.008.544 29.655.738.283
Riau dan Kepulauan Riau
Jasa kepelabuhan 640.661.723.147 606.990.341.596
Pelayanan terminal petikemas 59.789.932.805 55.738.204.804
Depo petikemas 5.545.921.970 4.854.231.305
Jumlah 2.408.899.664.963 2.340.724.008.344

b. Laba usaha sebelum pajak berdasarkan kegiatan utama

Laba usaha sebelum pajak dihitung dengan mengurangkan pendapatan dengan beban usaha

2016 2015

Sumatera Utara
Pelayanan terminal petikemas 659.189.805.628 636.695.220.734
Jasa kepelabuhan 257.708.089.450 298.097.393.587
Depo terminal petikemas 17.510.254.498 8.622.491.153
Pelayanan rumah sakit 4.354.919.088 3.668.767.859
Usaha galangan kapal 739.000.087 928.654.806
Kantor pusat (240.434.851.154) (372.721.616.384)
Aceh
Jasa kepelabuhan (3.491.711.538) (2.028.738.205)
Riau dan Kepulauan Riau
Jasa kepelabuhan 259.325.297.097 250.870.260.683
Pelayanan terminal petikemas 40.945.561.594 22.135.179.523
Jumlah 995.846.364.750 846.267.613.756

74

260
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

c. Jumlah aset berdasarkan kegiatan utama

2016 2015

Sumatera Utara
Kantor pusat 3.971.247.521.409 2.389.381.506.138
Pelayanan terminal petikemas 857.720.711.942 856.097.556.587
Jasa kepelabuhan 531.579.087.255 532.813.127.441
Depo terminal petikemas 45.358.805.125 13.300.941.832
Usaha galangan kapal 58.357.053.017 55.547.611.218
Pelayanan rumah sakit 17.734.508.073 19.559.605.124
Aceh
Jasa kepelabuhan 173.890.464.848 134.581.796.683
Riau dan Kepulauan Riau
Jasa kepelabuhan 1.467.766.114.574 1.324.811.064.106
Pelayanan terminal petikemas 177.697.044.016 165.822.372.942
Jumlah 7.301.351.310.259 5.491.915.582.071

d. Jumlah liabilitas berdasarkan kegiatan utama

2016 2015

Sumatera Utara
Kantor pusat 2.246.324.691.838 1.183.308.823.119
Pelayanan terminal petikemas 124.358.102.585 100.575.022.922
Jasa kepelabuhan 317.957.742.925 321.779.318.828
Depo terminal petikemas 24.609.185.275 6.016.446.330
Usaha galangan kapal 24.731.742.675 15.257.120.247
Pelayanan rumah sakit 3.684.478.495 3.206.901.691
Aceh
Jasa kepelabuhan 7.324.419.975 12.505.930.059
Riau dan Kepulauan Riau
Jasa kepelabuhan 221.848.533.678 187.223.144.170
Pelayanan terminal petikemas 29.336.501.495 21.817.785.455
Jumlah 3.000.175.398.941 1.851.690.492.821

42. LABA KOMPREHENSIF PER SAHAM

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tujuan perhitungan laba
komprehensif per saham adalah sebesar Rp726.417.633.453 tahun 2016 dan sebesar Rp715.332.734.752
tahun 2015. Laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah
sejumlah Rp427.304 dan Rp420.784 per lembar saham.

75

261
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. PERIKATAN

a. Pelabuhan Belawan menandatangani perjanjian kerjasama No.UM.58/41/18/P.I-04, tanggal 26


Nopember 2004 dengan PT Metito Indonesia untuk Kerjasama Operasi Pengusahaan Air Minum.
Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2021.

b. Pelabuhan Belawan menandatangani perjanjian kerjasama No.B.XV-436/BLW-PP.24, tanggal 30


Agustus 2007 dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Dela Rohita untuk Kerjasama Penyediaan dan
Pelayanan Jasa Bunker Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pelabuhan Belawan. Kerjasama ini berlaku dari
tanggal 30 Agustus 2007 sampai dengan 29 Agustus 2025.

c. Pelabuhan Belawan menandatangani perjanjian kerjasama No.B.VIII-373/BLW-US.13, tanggal 18 Juli


2012 dengan PT Indoterminal Belawan Perkasa untuk Maintenance Instalasi Rak dan Pipa serta
Fasilitas Pendukung Terminal Minyak Kelapa Sawit di Dermaga 105 dan 106 Pelabuhan Belawan.
Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2023.

d. Pelabuhan Belawan menandatangani perjanjian kerjasama No. B.XV-306/BLW-US.12, tanggal 23 Mei


2016 dengan PT Multi Jaya Samudera untuk kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan di Pelabuhan
Belawan. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 25 Mei 2016 sampai dengan 22 Mei 2017.

e. Pelabuhan Pekanbaru menandatangani perjanjian kerjasama No. B.VII-18/Pbr-US.15, tanggal 15


September 2016 dengan PT Pelayaran Cahaya Papua untuk kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan
Kapal di Perairan Wajib Pandu Sei Siak Pekanbaru. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 Juli 2016
sampai dengan 30 Juni 2017.

f. Pelabuhan Pekanbaru menandatangani perjanjian kerjasama No.B.IX-08/Pbr-US.14, tanggal 4 April


2016 dengan PT Hamparan Alam Baruna Indonesia untuk kerjasama Pengelolaan dan Pengoperasian
Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas di Terminal Petikemas Perawang Cabang Pelabuhan Pekanbaru.
Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 April 2016 sampai dengan 31 Maret 2017.

g. Pelabuhan Kuala Tanjung menandatangani perjanjian kerjasama No.B.VIII-13/KTG-US.13 tanggal


17 Januari 2013 dengan PT Inalum untuk kerjasama jasa kepelabuhanan kapal. Kerjasama ini berlaku
dari tanggal 01 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2018.

h. Pelabuhan Kuala Tanjung menandatangani perjanjian kerjasama No.B.VIII-12/KTG-US.13 tanggal 17


Januari 2013 dengan PT Multimas Nabati Asahan untuk kerjasama pembagian sharing air dan PBM
Dermaga untuk keperluan sendiri. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 Januari 2013 sampai dengan
31 Desember 2018.

i. Pelabuhan Kuala Tanjung menandatangani perjanjian kerjasama No. 016/PKT/MNA/XII/2016 tanggal


28 Oktober 2016 dengan PT Multi Nabati Asahan tentang kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan di
Pelabuhan Kuala Tanjung. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 November 2016 sampai dengan 2017.

j. Pelabuhan Dumai menandatangani perjanjian kerjasama No.UM.58/41/18/P.I-04 dan No.001/AGR/PI-


MI/04 tanggal 26 Nopember 2004 dengan PT Metito Indonesia untuk kerjasama operasi pelayanan air.
Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 April 2005 sampai dengan 31 Maret 2019.

76

262
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

k. Pelabuhan Dumai menandatangani perjanjian kerjasama No.B.XV-05/DUM/US-12 dan No.05/LEGAL-


KID/1/2013 tanggal 15 Januari 2015 dengan PT Kawasan Industri Dumai untuk kerjasama pemanduan
dan penundaan di Tersus PTKID Dumai. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 15 Januari 2015 sampai
dengan 14 Januari 2018.

l. Pelabuhan Dumai menandatangani perjanjian kerjasama No. B.XV-10/Dum-US.15 dan


014/SPK/IBP/IX/2015 tanggal 09 September 2015 dengan PT Inti Benua Perkasatama untuk kerjasama
Operasi Pelayanan Jasa Kepelabuhanan pada Terminal Khusus (Tersus) di Lubuk Gaung Dumai.
Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 September 2015 sampai dengan 31 Agustus 2020.

m. Pelabuhan Batam menandatangani perjanjian kerjasama No. US.12/1/3/BTM-16.TU tanggal 10


November 2016 dengan PT Maxsteer Dyrynusa Perdana untuk kerjasama Pengelolaan dan
Pengoperasian Ship Transit Anchorage Area di Perairan Nipah. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 11
November 2016 sampai dengan 10 November 2018.

n. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun menandatangani perjanjian kerjasama No. US.15/2/6/TBK-16 dan
448/OSCT/SK/VI/16 tanggal 09 Mei 2016 dengan PT Oil Spill Combat Team (OSCT) untuk kerjasama
Pelayanan Jasa Oil Spill Response (OSR). Kerjasama ini berlaku dari tanggal 09 Mei 2016 sampai
dengan 08 Mei 2017.

o. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun menandatangani perjanjian kerjasama No.US.15/1/15/TBK-16


tanggal 29 Februari 2016 dengan PT Karya Karimun Mandiri untuk kerjasama pas Masuk Terminal
Penumpang Dalam Negeri di Pelabuhan TBK. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 Januari 2016
sampai dengan 31 Desember 2016.

p. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun menandatangani perjanjian kerjasama No. US.15/1/14/TBK-16


tanggal 29 Februari 2016 dengan PT Karya Karimun Mandiri untuk kerjasama pas Masuk Terminal
Penumpang Luar Negeri di Pelabuhan TBK. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 Januari 2016 sampai
dengan 31 Desember 2016.

q. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun menandatangani perjanjian kerjasama No.US.58/13/21/PI-15 tanggal


08 Januari 2015 dengan PT Oiltanking Indonesia untuk Kerjasama Pemanduandan Penundaan di TUKS
Oiltanking. Kerjasama ini berlaku dari tanggal 08 Januari 2015 sampai dengan 07 Januari 2018.

r. Pelabuhan Tanjung Pinang menandatangani perjanjian kerjasama No.US.11/1/1/TPI-16.TU tanggal


22 Maret 2016 dengan CV Tirta Rizki untuk kerjasama Pelayanan Air Kapaldi Pelabuhan Sei Kolak
Kijang.Kerjasama ini berlaku dari tanggal 01 April 2016 sampai dengan 31 Maret 2017.

77

263
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44. PERISTIWA HUKUM

a. T. Aswandin menggugat Kantor Pertanahan Kota Medan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
dengan registrasi perkara No.43/TUN/2009/PTUN-MDN tanggal 18 Mei 2009 atas perbuatan Kantor
Pertanahan Kota Medan yang menolak permohonan penerbitan sertifikat hak milik atas tanah seluas
2 2
±66.800 m yang terletak di Jalan Bagan Deli, Kelurahan Bagan Deli, tanah seluas ±7.100 m yang
terletak di Jalan Pelabuhan Kelurahan Belawan II, dan tanah seluas 10 Ha yang terletak di Jalan Bagan
Deli Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan Propinsi Sumatera Utara, atas nama T. Aswandin, karena
tanah yang dimohonkan penerbitan sertifikatnya atas nama T. Aswandin tersebut merupakan bagian
sertifikat HPL No. 1 Belawan I tanggal 03 Maret 1993 atas nama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Atas gugatan tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), masuk sebagai Tergugat Intervensi dan
saat ini perkara telah diputus oleh Mahkamah Agung sesuai surat pemberitahuan putusan Peninjauan
Kembali No. 43/G/2009/PTUN-Mdn jo. No. 37/PK/TUN/2013 tanggal18 Juni 2014 yang putusannya
menyatakan menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali (PT Pelindo
I). Atas putusan tersebut, PT Pelindo I (Persero) telah membuat surat penolakan eksekusi ke Kepala
Kantor Pertanahan Kota Medan sesuai surat No. HK.45/1/12/PI-14 tanggal 30 Juni 2014 tentang
Penolakan Eksekusi Perkara Tata Usaha Negara Medan No. 43/G/2009/PTUN-Mdn.

b. Nurhayati Asmar, dan kawan-kawan mengajukan gugatan terhadap PT Pelabuhan IndonesiaI (Persero)
dengan registrasi perkara No. 07/Pdt.G/2000/PN-Dum tanggal 17 Pebruari 2000 karena PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) menguasai bidang-bidang tanah milik Nurhayati Asmar dan kawan-kawan seluas
2 2
1.839 m dan bangunan seluas 1832,34 m yang terletak di RT.03 RW.04 Kelurahan Buluh Kasap
Kecamatan Dumai Timur dengan gugatan ganti rugi tambahan sebesar Rp841.151.683. Saat ini perkara
masih dalam proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

c. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selaku Penggugat mengajukan gugatan baru terhadap ahli waris
alm. Ali Umar dengan registrasi perkara No. 232/Pdt.G/2011/PN.Mdn tanggal 4 Mei 2011, dengan inti
gugatan menyatakan bahwa sah dan berharga surat jual beli tanah yang dibuat di antara PT Pelindo I
2
dengan Alm. Muhammad Ali Umar atas sebidang tanah seluas 20.028 m yang terletak di km 20 Medan
- Belawan Labuhan Deli Lingkungan X B Pekan Labuhan Kecamatan Medan Belawan dan pembayaran
Jual beli atas tanah tersebut telah lunas. Saat ini telah relaas pemberitahuan putusan Kasasi No. 1430
K/Pdt/2014 yang menyatakan menolak permohonan kasasi PT Pelindo 1 (Persero).

d. Hafizham menggugat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selaku Tergugat I dan Kepala Kantor
Pertanahan Kota Medan selaku Tergugat II dengan registrasi perkara No.561/Pdt.G /2011/PN.Mdn
tanggal 06 Nopember 2011 di Pengadilan Negeri Medan atas kepemilikan tanah seluas ± 10 Ha (yang
dikenal dengan tanah Pantai Anjing) yang merupakan bagian HPL No.1/Belawan I tanggal 03 Maret
1993 atas nama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) di Belawan. Putusan Pengadilan Negeri tanggal
05 Juni 2012, antara lain:
- Menyatakan Penggugat sebagai pemilik sah dari tanah sengketa;
- Menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Sertipikat Hak Pengelolaan No.1/Belawan I atas
nama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);

Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan upaya hukum
Banding ke Pengadilan Tinggi Medan. Pada 05 Juni 2013 Pengadilan Tinggi Medan memutuskan
perkara ini dengan No. 375/PDT/2013/PT.MDN, yang amarnya antara lain:
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 05 Juni 2012 Nomor
561/Pdt.G/2011/PN.Mdn;
- Menyatakan Gugatan Penggugat (Terbanding) tidak dapat diterima (Niet Ont Van Kelijke Verklaard).

78

264
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Atas putusan Banding ini, M. Hafizham mengajukan upaya hukum kasasi dan telah keluar putusan
Mahkamah Agung No. 2843 K/Pdt/2013 tanggal 19 Maret 2014 yang putusannya menyatakan
mengabulkan permohonan M. Hafizham.

Atas putusan Kasasi ini, PT Pelindo I mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali, dan telah keluar
putusan Peninjauan Kembali MA RI No. 227 PK/PDT/2015 yang putusannnya menyatakan
mengabulkan permohonan PK PT Pelindo I (Persero) dan membatalkan putusan PN Medan. Sehingga
perkara perdata tersebut telah berkekuatan hukum tetap dan telah selesai.

e. Gunawan Lusman selaku Penggugat mengajukan gugatan Tata Usaha Negara karena yang
bersangkutan tidak dapat mengurus sertifikat hak milik atas tanahnya, dengan register perkara No.
59/G.TUN/2007/PTUN-Mdn dimana Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan selaku Tergugat dan PT
Pelindo I (Persero) masuk dalam perkara ini selaku Tergugat Intervensi karena objek gugatan yakni
tanah seluas ± 6,3 Ha yang terletak di Pelabuhan Belawan dan merupakan bagian dari Sertifikat HPL
No.1/Belawan I. Dasar gugatannya adalah 7 (tujuh) Surat Pernyataan Melepaskan Hak atas Tanah
(SPMHAT) yang dibuat oleh M. Hafizham selaku Penjual dengan Gunawan Lusman selaku Pembeli
dihadapan Camat Medan Belawan. Inti gugatannya adalah menggugat Kepala Kantor Pertanahan Kota
Medan untuk melakukan pembatalan Sertifikat HPL No. 1/1993 di Pelabuhan Belawan khusus tanah
2
seluas sekitar 63.000 m . Putusan PTUN Medan No. 59/G.TUN/2007/PTUN-Mdn tanggal 06 Desember
2007 adalah batal dan mencabut sertifikat Hak Pengelolaan (HPL) No. 1 Belawan I tertanggal 03 Maret
1993 a.n PT Pelindo I (Persero) khusus terhadap tanah Penggugat seluas sekitar 6,3 Ha dan
memerintahkan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan untuk mencabut Sertifikat HPL No.1 Belawan I
tanggal 03 Maret 1993 a.n PT Pelindo I (Persero) khusus terhadap tanah Penggugat seluas sekitar 6,3
Ha, dimana putusan ini telah dikuatkan sampai dengan tingkat Peninjauan Kembali oleh MA RI, sesuai
putusan Banding No. 12/BDG/2008/PT.TUN-MDN tanggal 15 April 2008, Kasasi MA RI No. 248
K/TUN/2008 tanggal 3 Februari 2009 dan Putusan Peninjauan Kembali MA RI No. 106 PK/TUN/2009
tanggal 13 Januari 2010.

Pada tanggal 23 Oktober 2015 Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara mengirimkan surat
kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI No. 1393/19-12.600/X/2015 perihal
Pelaksanaan Putusan Pengadilan yang telah memiliki Kekuatan Hukum Tetap. Untuk menolak
pelaksanaan putusan dimaksud PT Pelindo I (Persero) telah mengirimkan surat kepada Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala BPN RI No. HK. 45/4/7/PI-15 tanggal 14 Desember 2015 perihal Penolakan
Pembatalan Sertifikat HPL No.1 Belawan I Khusus terhadap tanah seluas sekitar 6,3 Ha atas Putusan
PTUN Medan.

M. Hafizham dan kawan-kawan membuat dan menggunakan surat yang diduga palsu berupa 7(tujuh)
buah SPMHAT yang dikeluarkan oleh Camat Medan Belawan atas tanah seluas sekitar 6,3 Ha, dimana
7 (tujuh) SPMHAT tersebut digunakan oleh M. Hafizham mengajukan gugatan Perdata atas tanah
seluas 10 Ha di PN Medan dan oleh Gunawan Lusman di PTUN Medan atas tanah seluas sekitar 6,3
Ha. PT Pelindo I (Persero) telah melaporkan M. Hafizham dan Gunawan Lusman kepada Direskrimum
Polda Sumatera Utara atas dugaan tindak pidana membuat surat palsu atau menggunakan surat palsu
dan atau menjual tanah di atas tanah yang sudah bersertifikat sebagaimana pasal 263 ayat (1) dan (2)
dan/atau pasal 385 KUH Pidana, sesuai LaporanPidanaNo.LP/796/VII/2014/SPKT “I” tanggal 07 Juli
2014 dan sesuai surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) tanggal 22 Desember
2015 M. Hafizham, dkk telah ditetapkan sebagai tersangka dan penetapan M. Hafizham masuk sebagai
Daftar Pencarian Orang (DPO) sesuai Daftar Pencarian Orang No. DPO/258/XII/2015/Ditreskrimum dan
saat ini menunggu pelimpahan berkas kembali dari Penyidik Polda Sumut kepada Penyidik Kejaksaan
Tinggi Sumut. Saat ini PT Pelindo I (Persero) melalui kuasa hukum sedang mengajukan Peninjauan

79

265
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kembali atas Putusan Peninjauan Kembali MA RI No. 106 PK/TUN/2009 tanggal 13 Januari 2010
sesuai akta Peninjauan Kembali tertanggal 21 September 2016.

e. CV SAA Inti Karya Tehnik melalui kuasanya Abraham Law Firm mengajukan gugatan di Pengadilan
Negeri Medan yang terdaftar dengan register perkara No. 256/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 18 Mei 2016
terkait PT Pelindo I (Persero) dianggap melakukan perbuatan melawan hukum karena telah
menimbulkan kerugian atas pemotongan Plat Deck seberat 8.528,99 kg sehingga total kerugian yang
harus dibayar PT Pelindo I (Persero) sebesar Rp505.107.690. Putusan pengadilan Negeri Medan
tanggal 14 Nopember 2016 menyatakan:
- Mengabulkan gugatan CV SAA Inti Karya Tehnik untuk sebagian;
- Menyatakan PT Pelindo I telah melakukan perbuatan melawan hukum;
- Menghukum PT Pelindo I untuk mengembalikan DP kepada CV SAA Inti Karya Tehnik sebesar
Rp186.209.000.

Saat ini PT Pelindo I sedang mengajukan Banding atas putusan PN Medan sesuai akta banding No.
170/2016 tanggal 23 Nopember 2016.

Manajemen berkeyakinan bahwa peristiwa hukum tidak berdampak material pada laporan keuangan
Perusahaan.

45. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING


2016
USD Rupiah Equivalen
Aset
Kas dan setara kas 20.628.818 277.168.803.389
Piutang usaha 1.084.693 14.573.933.300
21.713.511 291.742.736.689
Liabilitas
Utang usaha 1.494.833 20.084.572.697
Utang lain-lain 103.298 1.387.908.788
1.598.131 21.472.481.485
Aset (Liabilitas) bersih dalam
mata uang asing 20.115.380 270.270.255.204

2015
USD Rupiah Equivalen
Aset
Kas dan setara kas 45.286.578 624.728.342.538
Piutang usaha 1.757.298 24.241.931.769
Pendapatan yang masih harus diterima 8.164 112.627.622
47.052.040 649.082.901.929
Liabilitas
Utang bank jangka pendek 13.557.000 187.018.815.000
Utang bank jangka panjang 12.333.700 170.143.391.500
Utang usaha 2.504.302 34.546.840.149
Utang lain-lain 652.892 9.006.643.821
29.047.894 400.715.690.470
Aset (Liabilitas) bersih dalam
mata uang asing 18.004.146 248.367.211.459

80

266
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (MANAJEMEN RISIKO)

Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan menghadapi berbagai macam risiko keuangan,
termasuk dampak perubahan nilai tukar mata uang asing. Program manajemen risiko yang dimiliki
Perusahaan ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan dan untuk
meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan. Beberapa risiko yang
dihadapi oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko perubahan nilai wajar arus kas di masa mendatang dari
suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi sebagai akibat perubahan nilai tukar mata uang asing yang
digunakan oleh Perusahaan. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari kas
dan setara kas, dan utang bank dalam mata uang asing.

Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2016 terdapat aset dalam mata
uang Dolar Amerika Serikat sebesar USD21.713.511 dengan kurs buku Rp13.436/Dolar AS, sedangkan
liabilitas sebesar USD1.598.131, apabila dibandingkan antara aset dan liabilitas pada saat tanggal
penerbitan laporan keuangan audited tahun 2016 (3 Februari 2017 kurs BI Rp13.362/Dolar AS) terdapat
pengurangan rugi selisih kurs sebesar Rp1.488.538.120.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga atas arus kas merupakan suatu risiko dimana arus kas masa mendatang suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur yang ada saat ini
terutama berasal dari utang bank dalam mata uang asing dengan suku bunga mengambang. Pinjaman
dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko arus kas.

Manajemen Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal untuk lindung nilai atas risiko suku bunga.
Kebijakan yang diambil oleh Manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga adalah dengan
melakukan evaluasi secara periodik perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang
sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar. Manajemen juga melakukan survei di
perbankan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang relevan.

Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang
sesuai atas tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Di samping itu, suku bunga bank di
dalam perjanjian ditetapkan berdasarkan angka JIBOR plus margin untuk rupiah dan SIBOR plus margin
untuk valuta asing.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak
lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko
kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

Perusahaan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha, pendapatan
yang masih harus diterima, piutang lain-lain, dan aset lancar lainnya.

81

267
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Manajemen mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan usaha dengan pihak lain yang memiliki
kredibilitas, dan menerapkan cash management system pada operasional pelabuhan serta melakukan
pemantauan atas posisi piutang pelanggan secara teratur. Perusahaan meminimalkan risiko kredit aset
keuangan seperti simpanan di bank dengan memilih bank yang berkualitas untuk penempatan dana.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi dimana pendapatan jangka pendek tidak dapat
menutupi pengeluaran jangka pendek.

Mengingat kebutuhan dana Perusahaan saat ini cukup signifikan akibat dari meningkatnya aktivitas
pengembangan atau perluasan bisnis, maka dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan terus menerus
memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas agar memadai untuk membiayai kebutuhan operasional
Perusahaan.

Selain itu, Perusahaan juga secara rutin melakukan evaluasi proyeksi arus kas untuk mengatasi dampak
dari fluktuasi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas jangka panjang, dan terus menelaah kondisi
pasar keuangan untuk inisiatif penempatan dan penggalangan dana yang meliputi pinjaman bank,
penerbitan ekuitas utang dan ekuitas pasar modal.

Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Pengelolaan Modal

Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam
mempertahankan kelangsungan usaha serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya, dan mempertahankan struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi
biaya modal.

Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur
modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi
penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, mempertimbangkan kebutuhan
modal di masa yang akan datang.

Perusahaan memonitor modal berdasarkan rasio pinjaman bank terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan
membagi total pinjaman bank dengan total modal. Modal terdiri dari seluruh komponen ekuitas yang ada
sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan
antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya
perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh
tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

82

268
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan
tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang
memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.

2016
Aset keuangan Liabilitas
Pinjaman dan keuangan
Piutang Biaya perolehan Nilai tercatat Nilai wajar

Aset keuangan
Kas dan setara kas 2.200.769.796.594 - 2.200.769.796.594 2.200.769.796.594
Piutang usaha 152.125.495.776 - 152.125.495.776 152.125.495.776
Piutang lain-lain 66.087.137.688 - 66.087.137.688 66.087.137.688
Uang muka 14.638.571.077 - 14.638.571.077 14.638.571.077
Jumlah 2.433.621.001.135 - 2.433.621.001.135 2.433.621.001.135

Liabilitas
Utang bank - 99.883.016.545 99.883.016.545 99.883.016.545
Utang usaha 1.075.335.306.782 - 1.075.335.306.782 1.075.335.306.782
Utang lain-lain 112.864.937.500 - 112.864.937.500 112.864.937.500
Biaya masih harus
dibayar 209.002.860.663 - 209.002.860.663 209.002.860.663
Jumlah 1.397.203.104.945 99.883.016.545 1.497.086.121.490 1.497.086.121.490

2015
Aset keuangan Liabilitas
Pinjaman dan keuangan
Piutang Biaya perolehan Nilai tercatat Nilai wajar

Aset keuangan
Kas dan setara kas 1.479.384.440.740 - 1.479.384.440.740 1.479.384.440.740
Piutang usaha 155.877.564.385 - 155.877.564.385 155.877.564.385
Piutang lain-lain 181.563.973.844 - 181.563.973.844 181.563.973.844
Uang muka 13.085.701.905 - 13.085.701.905 13.085.701.905
Jumlah 1.829.911.680.874 - 1.829.911.680.874 1.829.911.680.874

Liabilitas
Utang bank - 547.495.223.045 547.495.223.045 547.495.223.045
Utang usaha 369.076.778.798 - 369.076.778.798 369.076.778.798
Utang lain-lain 58.561.040.391 - 58.561.040.391 58.561.040.391
Biaya masih harus
dibayar 301.653.375.812 - 301.653.375.812 301.653.375.812
Jumlah 729.291.195.001 547.495.223.045 1.276.786.418.046 1.276.786.418.046

47. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 3 Februari 2017.

83

269
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Referensi Kriteria
Annual Report Award

Kriteria dan Penjelasan Halaman


I. Umum
1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa √
Inggris
2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca √
3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1. Sampul muka; √
2. Samping; √
3. Sampul belakang; dan √
4. Setiap halaman. √
4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan

Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir. √


II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:


1. Penjualan/pendapatan usaha; 10
2. Laba (rugi):
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan 10
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; 10
3. Penghasilan komprehensif periode berjalan :
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan 10
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan 10
4. Laba (rugi) per saham. 10

Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) dan penghasilan komprehensif
periode berjalan secara total.
2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya
jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:


1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 10
2. Jumlah aset; 10
3. Jumlah liabilitas; dan 10
4. Jumlah ekuitas. 10
3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan 13
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik 14
1. Jumlah saham yang beredar;
2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;
b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan
c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.
3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang:
a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan
b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.

Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar, informasi harga saham, dan volume perdagangan saham,
agar diungkapkan.

270
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kriteria dan Penjelasan Halaman


5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir

Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); 14
2. Tingkat bunga/imbalan; 14
3. Tanggal jatuh tempo; dan 14
4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2016. 14

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/obligasi konversi, agar diungkapkan.


III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1. Laporan Dewan Komisaris

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 23-24
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 25-26
3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system (WBS) di perusahaan dan peran Dewan Komisaris 24
dalam WBS tersebut; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya. 26
2. Laporan Direksi

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain:
a. kebijakan strategis; 32
b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan 32-33
c. kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan langkah-langkah penyelesaiannya; 31
2. Analisis tentang prospek usaha; 33
3. Perkembangan penerapan tata kelola perusahaan pada tahun buku; dan 34
4. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya. 34
3 Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 182
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 182
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 182
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau 182
anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari
anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
IV. Profil Perusahaan
1. Nama dan alamat lengkap perusahaan
Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website. 42
2. Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, perubahan nama perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan 43-44
nama perusahaan.

Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan
3. Bidang usaha

Uraian mengenai antara lain:


1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 48
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 48
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. 49
4 Struktur Organisasi
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi. 52-53
5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
Mencakup:
1. Visi perusahaan; 46
2. Misi perusahaan; 46
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah direviu dan disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris pada tahun buku; dan 46
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. 47

271
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Referensi Kriteria Annual Report Award

Kriteria dan Penjelasan Halaman


6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris

Informasi memuat antara lain:


1. Nama; 29
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 29
3. Umur; 29
4. Domisili; 29
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 29
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 29
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk. 29
7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Informasi memuat antara lain:
1. Nama; 37-39
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 37-39
3. Umur; 37-39
4. Domisili; 37-39
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 37-39
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 37-39
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk. 37-39
8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data pengembangan kompetensi karyawan yang mencerminkan adanya
kesempatan untuk masing-masing level organisasi

Informasi memuat antara lain:


1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 71
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 70
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 70
4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) 68-69
yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada tahun buku. 69
9. Komposisi Pemegang saham

Mencakup antara lain:


1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 50-51
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; dan 50-51
b. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%. 50-51
3. Nama Direktur dan Komisaris serta persentase kepemilikan sahamnya secara langsung dan tidak langsung. 50-51

Catatan: apabila Direktur dan Komisaris tidak memiliki saham langsung dan tidak langsung, agar diungkapkan.
10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi

Dalam bentuk tabel memuat informasi antara lain:


1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; 54-55
2. Persentase kepemilikan saham; 54-55
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan 54-55
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). 54-55
11. Struktur grup perusahaan

Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas induk, entitas anak, entitas asosiasi, joint 51
venture, dan special purpose vehicle (SPV).
12. Kronologi penerbitan saham (termasuk private placement) dan/atau pencatatan saham dari awal penerbitan sampai
dengan akhir tahun buku

Mencakup antara lain:


1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham, dan harga penawaran saham untuk masing-masing 56
tindakan korporasi (corporate action);
2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi (corporate action); dan 56
3. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. 56

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar diungkapkan.

272
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kriteria dan Penjelasan Halaman


13. Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan efek lainnya dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku

Mencakup antara lain:


1. Nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/imbalan efek lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek 56
lainnya;
2. Nilai penawaran efek lainnya; 56
3. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 56
4. Peringkat efek. 56

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi penerbitan dan pencatatan efek lainnya, agar diungkapkan
14. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang

Informasi memuat antara lain:


1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; 56
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 56
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 56
15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir
baik yang berskala nasional maupun internasional

Informasi memuat antara lain:


1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi; 18-19
2. Tahun perolehan penghargaan dan/atau sertifikasi; 18-19
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi; dan 18-19
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi). 18-19
16. Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)

Memuat informasi antara lain:


1. Nama dan alamat entitas anak; dan 58-61
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. 58-61

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor cabang, dan kantor perwakilan, agar diungkapkan
17. Informasi pada Website Perusahaan

Meliputi paling kurang:


1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 57
2. Isi Kode Etik; 57
3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, 57
ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS,
tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan;
4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir); 57
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan 57
6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal. 57
18. Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Audit Internal

Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam mengikuti):
1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris; 138
2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi; 143
3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit; 68-69
4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan Remunerasi; 68-69
5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya; 68-69
6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan; dan 68-69
7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal. 68-69

Yang diikuti pada tahun buku.

Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada tahun buku, agar diungkapkan

273
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Referensi Kriteria Annual Report Award

Kriteria dan Penjelasan Halaman


V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
1. Tinjauan operasi per segmen usaha

Memuat uraian mengenai:


1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 96-99
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi; 82-95
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 82-95
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan 82-95
d. Profitabilitas.
2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan suatu akun (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 100-101
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; 101-102
3. Ekuitas; 102
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan penghasilan komprehensif periode 103-104
berjalan; dan
5. Arus kas. 104-105
3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan
menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan

Penjelasan tentang:
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan –
2. Tingkat kolektibilitas piutang. –
4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)

Penjelasan atas:
1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga/sukuk dan ekuitas; dan –
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies); dan –
3. Dasar pemilihan kebijakan manajemen atas struktur modal. –
5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal (bukan ikatan pendanaan) pada tahun buku terakhir

Penjelasan tentang:
1. Nama pihak yang melakukan ikatan; –
2. Tujuan dari ikatan tersebut; –
3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; –
4. Mata uang yang menjadi denominasi; dan –
5. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. –

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar
diungkapkan.
6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir

Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal; 105
2. Tujuan investasi barang modal; dan 105
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. 105

Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.
7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi
yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi
perusahaan.

Informasi memuat antara lain:


1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 108
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang. 108-109

274
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kriteria dan Penjelasan Halaman


8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa 109
mendatang.

Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan

Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung 116-117
kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
10. Uraian tentang aspek pemasaran

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 118-119
11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau
dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir

Memuat uraian mengenai:


1. Kebijakan pembagian dividen; 109-110
2. Total dividen yang dibagikan; 109-110
3. Jumlah dividen kas per saham; 109-110
4. Payout ratio; dan 109
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masing-masing tahun. 110

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.


12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) yang masih
ada sampai tahun buku

Memuat uraian mengenai:


1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 110
2. Jangka waktu; 110
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 110
4. Harga exercise. 110

Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.


13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan
realisasi penggunaan dana)

Memuat uraian mengenai:


1. Total perolehan dana; 110
2. Rencana penggunaan dana; 110
3. Rincian penggunaan dana; 110
4. Saldo dana; dan 110
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada). 110

Catatan: apabila tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, agar diungkapkan.
14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi

Memuat uraian mengenai:


1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 110-115
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 110-115
3. Alasan dilakukannya transaksi; 110-115
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 110-115
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 110-115
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. 110-115

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

275
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Referensi Kriteria Annual Report Award

Kriteria dan Penjelasan Halaman


15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan terhadap perusahaan pada tahun buku terakhir

Uraian memuat antara lain:


1. Nama peraturan perundang-undangan yang mengalami perubahan; dan –
2. Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif) terhadap perusahaan (jika signifikan) atau pernyataan bahwa dampaknya –
tidak signifikan.

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir

Uraian memuat antara lain:


1. Perubahan kebijakan akuntansi; 116
2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan 116
3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan. 116

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
17. Informasi kelangsungan usaha
Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; 117
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan 117
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. 117

Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan
pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-
hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir.
VI. Good Corporate Governance
1. Uraian Dewan Komisaris

Uraian memuat antara lain:


1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 136-137
2. Penilaian atas kinerja masing-masing komite yang berada di bawah Dewan Komisaris dan dasar penilaiannya; dan 155-159
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). 135
2. Komisaris Independen (jumlahnya minimal 30% dari total Dewan Komisaris)

Meliputi antara lain:


1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 139
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. 135
3. Uraian Direksi

Uraian memuat antara lain:


1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 140-141
2. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada); dan –
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). 140
4. Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 2016 yang meliputi paling kurang aspek Dewan Komisaris dan Direksi

Memuat uraian mengenai:


1. Kriteria yang digunakan dalam penilaian; 144
2. Pihak yang melakukan penilaian; 145
3. Skor penilaian masing-masing kriteria; 145-147
4. Rekomendasi hasil penilaian; dan 145-147
5. Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi. 145-147

Catatan: apabila tidak ada penilaian penerapan GCG untuk tahun buku 2015, agar diungkapkan.

276
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kriteria dan Penjelasan Halaman


5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Mencakup antara lain:


1. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 148
2. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Direksi; 148
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota 148-149
Dewan Komisaris;
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota 149
Direksi;
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi; dan 147
6. Pengungkapan bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris –
dan Direksi (jika ada).

Catatan: apabila tidak terdapat bonus kinerja, bonus non kinerja, dan opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, agar diungkapkan.
6. Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat yang dihadiri mayoritas anggota pada rapat Dewan Komisaris (minimal 1 kali dalam
2 bulan), Rapat Direksi (minimal 1 kali dalam 1 bulan), dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi (minimal 1 kali
dalam 4 bulan)

Informasi memuat antara lain:


1. Tanggal Rapat; 150-154
2. Peserta Rapat; dan 150-154
3. Agenda Rapat. 150-154
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik
individu

Dalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang saham utama dengan pemegang saham pengendali. 131-132

Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan
oleh suatu Perseroan, tetapi bukan pemegang saham pengendali.
8. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau
pengendali

Mencakup antara lain: 154-155


1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 154-155
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 154-155
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali; 154-155
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan 154-155
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.


9 Komite Audit

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan periode jabatan anggota komite audit; 155-156
2. Riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode 155-156
Menjabat) anggota komite audit;
3. Independensi anggota komite audit; 156
4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 157
5. Uraian pelaksanaan kegiatan komite audit pada tahun buku; dan 157
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
10. Komite Nominasi dan/atau Remunerasi

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi; 157
2. Independensi komite nominasi dan/atau remunerasi; 157
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 157
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi pada tahun buku; 157
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi; 157
6. Pernyataan adanya pedoman komite nominasi dan/atau remunerasi; dan 157
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 157

277
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Referensi Kriteria Annual Report Award

Kriteria dan Penjelasan Halaman


11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 158
2. Independensi komite lain; 159
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 159
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain pada tahun buku; dan 159
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 159
12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan

Mencakup antara lain:


1. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 160-161
2. Domisili; 160-161
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan 161
4. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku. 161
13 Uraian mengenai unit audit internal

Mencakup antara lain:


1. Nama ketua unit audit internal; 162
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 162-163
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 162
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 161
5. Uraian pelaksanaan kegiatan unit audit internal pada tahun buku; dan 163
6. Pihak yang mengangkat dan memberhentikan ketua unit audit internal. 162
14. Akuntan Publik

Informasi memuat antara lain:


1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 163
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 163
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan 163
4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun 163
buku terakhir.

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.


15. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan

Mencakup antara lain:


1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 164
2. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas sistem manajemen risiko pada tahun buku; 164
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 164-166
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 164-166
16. Uraian mengenai sistem pengendalian intern

Mencakup antara lain:


1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 166
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal 166
control framework); dan
3. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas pelaksanaan sistem pengendalian intern pada tahun buku. 166-167
17. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; 178
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan terkait program lingkungan hidup 178
yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah
lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, mekanisme pengaduan masalah lingkungan,
pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. –
18. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; dan 179
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan 179
keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain.

278
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kriteria dan Penjelasan Halaman


19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; 179
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan 180
3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya,
komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain.
20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen

Mencakup antara lain:


1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2016 ditetapkan manajemen; dan 180
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan 180
keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
21. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
yang menjabat pada periode laporan tahunan

Mencakup antara lain:


1. Pokok perkara/gugatan; 167-169
2. Status penyelesaian perkara/gugatan; 167-169
3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/gugatan; dan 167-169
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait 167-169
(pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi
administrasi).

Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi tidak memiliki perkara penting,
agar diungkapkan.
22. Akses informasi dan data perusahaan

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa 161
Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
23. Bahasan mengenai kode etik

Memuat uraian antara lain:


1. Pokok-pokok kode etik; 169
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 169
3. Penyebarluasan kode etik; 169-170
4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode etik (normatif); dan 170
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. 170

Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
24. Pengungkapan mengenai whistleblowing system

Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:


1. Penyampaian laporan pelanggaran; 170
2. Perlindungan bagi whistleblower; 171
3. Penanganan pengaduan; 171
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 171
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir; dan 171
6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun buku. 171

Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar
diungkapkan.
25. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi

Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan 143
(bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.

Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya.

279
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Referensi Kriteria Annual Report Award

Kriteria dan Penjelasan Halaman


VII. Informasi Keuangan
1. Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. 184
2. Opini auditor independen atas laporan keuangan √
3. Deskripsi Auditor Independen di Opini 187

Deskripsi memuat tentang:


1. Nama dan tanda tangan; √
2. Tanggal Laporan Audit; dan √
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. √
4. Laporan keuangan yang lengkap 187

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:


1. Laporan posisi keuangan; √
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; √
3. Laporan perubahan ekuitas; √
4. Laporan arus kas; √
5. Catatan atas laporan keuangan; √
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan √
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara √
retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya (jika relevan).
5. Perbandingan tingkat profitabilitas

Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya 189


6. Laporan Arus Kas 190

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; √
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; √
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, √
investasi dan pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. √
7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 196-212

Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; √
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; √
3. Pajak penghasilan; √
4. Imbalan kerja; dan √
5. Instrumen Keuangan. √
8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi 255-258

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:


1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; √
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan √
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas terkait. √
9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan 231-235

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; √
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; √
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan √
tahun 2016;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan √
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat
dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. √

280
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) • Laporan Tahunan 2016

Kriteria dan Penjelasan Halaman


10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap 224-226

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Metode penyusutan yang digunakan; √
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; √
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau
pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan √
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan √
menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
11 Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi 259-260

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; √
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; √
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur √
material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan √
pelanggan utama.
12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan 266-268

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; √
2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; √
3. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; √
4. Kebijakan manajemen risiko; dan √
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. √
13. Penerbitan laporan keuangan 268

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:


1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan √
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. √

281
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan 2016

TRANSFORMING BUSINESS CULTURE


ENHANCING VALUE

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241
Telp. +62-61-6610220
Fax. +62-61-6610906
E-mail : pelabuhan1@pelabuhan1.co.id
Website : http://www.pelindo1.co.id

Anda mungkin juga menyukai