Ruptur Sklera Os + Hifema Os: Oleh
Ruptur Sklera Os + Hifema Os: Oleh
OLEH :
Pembimbing:
dr. Siti Farida, Sp.M
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Trauma okuli merupakan trauma atau cedera yang terjadi pada mata yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan
rongga orbita, kerusakan ini akan memberikan penyulit sehingga mengganggu
fungsi mata sebagai indra penglihat. Trauma okuli merupakan salah satu
penyebab yang sering menyebabkan kebutaan unilateral pada anak dan dewasa
muda, karena kelompok usia inilah yang sering mengalami trauma okuli yang
parah. Dewasa muda (terutama laki-laki) merupakan kelompok yang paling sering
mengalami trauma okuli. Penyebab trauma okuli bermacam-macam, diantaranya
kecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan aki, cedera olahraga, dan kecelakaan lalu
lintas.1
Berdasarkan Birmingham Eye Trauma Terminology (BETT) trauma pada
mata dibedakan menjadi closed globe injury dan open globe injury. Closed globe
injury dibagi menjadi contusion dan lamellar sedangkan open globe injury
dibedakan menjadi laceration dan rupture. Trauma pada sklera dapat disebabkan
oleh benda tumpul atau trauma tembus benda tajam. Penanganan kasus trauma
pada mata harus ditangani dengan cepat dan teliti untuk meningkatkan harapan
pulihnya visus pasien. untuk itu pengetahuan mengenai kasus trauma hingga
komplikasinya sangatlah penting.1,2
2
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1.Identitas
Nama : Tn. J
Usia : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sumbawa
Suku : Samawa
Agama : Islam
No. RM : 590745
Tanggal Pemeriksaan : Senin, 3 April 2017
2.2.Subyektif
Keluhan Utama: mata kiri mendadak kabur setelah terkena benda
Riwayat Penyakit Sekarang
3
Riwayat penyakit sistemik
o Pasien menderita hipertiroid yang diketahui sejak 6 tahun yang
lalu. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes
mellitus.
Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya sempat dibawa ke UGD RS HL Manambai Abdul
Kadir dan dilakukan penanganan. Pasien diberikan IVFD RL 7 tpm dan injeksi
levofloksasin sebelum akhirnya dirujuk.
Pasien rutin mengkonsumsi obat hipertiroidnya. Pasien mengaku diberikan
PTU.
2.3.Obyektif
Status Generalis
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
o Tekanan Darah :110/70 mmHg
o Nadi :84x/menit, reguler dan kuat angkat
o Frekuensi Nafas :20x/menit, regular
o Suhu :36,7o C
4
Status LokalisMata
No. Pemeriksaan Mata Okuler Dekstra Okuler Sinistra
(OD) (OS)
Anoftalmia
1. Visus Naturalis LP (+)
2. Posisi Bola Hirschberg Sde
Mata Cover-uncover Sde
Ektropion (-)
5
Bulbi konjungtiva
Injeksi siliar (+)
Perdarahan (-)
subkonjungtiva
Ruptur Tampak robekan
pada konjungtiva
bulbi bagian atas
dekat limbus
dengan arah
horizontal
Edema (+)
10. Sklera Ruptur Tampak robekan
pada sklera bagian
atas dekat limbus
dengan arah
horizontal,
berbentuk garis
lurus, mengarah
dari jam 9 sampai
jam 3, panjang 0,8-
1 cm.
10. Kornea Bentuk Cembung,
cenderung terlipat
ke arah inferior
pada kornea bagian
superior
Kejernihan Jernih
Permukaan Licin
Sikatrik (-)
edema (+)
6
12. Bilik Mata Kedalaman Kesan dangkal
Depan
Hifema Tampak koagulum
yang mengisi 1/3
bilik mata depan
inferior
Subluksasi Sde
Dislokasi Sde
7
Foto Mata Pasien
8
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
Subyektif
1. Mata kiri terkena benda yang tidak diketahui oleh pasien setelah terjatuh
2. Penglihatan mata kiri tiba-tiba menjadi kabur
3. Riwayat operasi katarak pada mata kiri
Obyektif
1. Visus naturalis OS LP(+)
2. Edema palpebra dan konjungtiva palpebra superior dan inferior OS
3. Edema konjungtiva bulbi OS
4. Ruptur konjungtiva bulbi bagian atas dekat limbus OS
5. Ruptur sklera bagian atas dekat limbus OS
6. Hifema OS
9
BAB IV
ANALISA KASUS
Pada laporan kasus ini, laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan
mata kirinya mendadak kabur setelah terkena benda yang tidak diketahui oleh
pasien. Pasien terkena benda setelah pasien terjatuh karena pasien tiba-tiba
mengalami pusing. Pasien mengaku saat ini penglihatannya masih kabur dan
hanya bisa melihat cahaya dan tidak dapat melihat objek. Berdasarkan keluhan
utama pasien, kasus ini merupakan kasus trauma, dimana trauma pada mata dapat
dibedakan menjadi closed globe injury atau open globe injury. Pada kasus ini
terdapat diskontinuitas pada sklera dan dapat digolongkan dalam open globe
injury. open globe injury dapat dibagi menjadi dua, yakni laceration dan rupture.
10
Assessment
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, tanda dan gejala yang terdapat
pada pasien mengarahkan pada ruptur sklera OS + Hifema OS
Planning Tatalaksana
Levofloxacin e.d 6 x 2 os
Xitrol e.d 6 x 2 os
Inj ketorolac 2 x 10 mg
KIE
- Pasien diberikan informasi bahwa telah terjadi kerusakan pada bola mata
pasien disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penglihatan pasien
menjadi kabur.
- Pasien diberikan informasi bahwa harus dilakukan tindakan pembedahan
untuk menilai seberapa jauh kerusakan pada mata kiri pasien. robekan
pada mata akan dijahit dan setelah menjalani operasi pasien harus dirawat
inap untuk menilai perkembangannya.
- Pasien diberi tahu bahwa kemungkinan penglihatan normal rendah
- Pasien diberi tahu untuk tetap menjaga kebersihan mata untuk mencegah
infeksi
- Pasien harus tidur dengan kepala ditinggikan 30 derajat
Prognosis
Quo ad functionam
Prognosis pengelihatan pasien dubia ad malam.
Quo ad vitam
Prognosis nyawa pasien bonam
11
BAB IV
RINGKASAN AKHIR
Pada laporan kasus ini, laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan
mata kirinya mendadak kabur setelah terkena benda yang tidak diketahui oleh
pasien. pasien hanya bisa melihat cahaya dan tidak dapat melihat objek. Pasien
pernah menjalani operasi katarak pada mata kirinya. Pada pemeriksaan status
lokalis mata pasien visus naturalis OS LP (+). Tampak ruptur pada konjungtiva
bulbi dan sklera superior dekat limbus. Tampak koagulum pada 1/3 inferior bilik
mata depan.
12
Lampiran
Follow Up
Tanggal Subjective Objective Assesment Planning
4 april Penglihatan kabur, VOS LP(+) Post op ruptur Levofloxacin
2017 terasa nyeri pada Edema sklera OS + e.d 6 x 2 os
mata konjungtiva hifema OS
Xitrol e.d 6 x
bulbi (+)
2 os
Koagulum 2/3
BMD Inj ketorolac 2
x 10 mg
Inj
levofloxacin
500 mg
13
Koagulum 2 os
seluruh BMD
Inj ketorolac 2
x 10 mg
Inj
levofloxacin
500 mg
14
DAFTAR PUSTAKA
15