Pembimbing
dr. Marta Isyana Dewi, Sp.OG
Disusun oleh :
A.Naesaburi S. G4A016044
Putri Rahmawati U. G4A016113
Naufal Sipta N. G4A016112
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian di Bagian Obstetri dan
Ginekologi Program Profesi Dokter di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
Disusun oleh :
A.Naesaburi S. G4A016044
Putri Rahmawati U. G4A016113
Naufal Sipta N. G4A016112
Purwokerto, 2017
Mengetahui,
Dokter Pembimbing,
A. Identitas
: Ny. S
Nama
: 37 tahun
Umur
: Perempuan
Jenis kelamin
: SMP
Pendidikan terakhir
: Sokawera RT 02/05 Cilongok, Banyumas
Alamat
: Islam
Agama
: Jawa
Suku bangsa
: Menikah
Status
: Ibu rumah tangga
Pekerjaan
: Tn. N
Nama Suami
: 44 tahun
Umur
: Laki-laki
Jenis kelamin
: SMA
Pendidikan terakhir
: Buruh
Pekerjaan
: Sokawera RT 02/05 Cilongok, Banyumas
Alamat
: Islam
Agama
: 13 Desember 2017
Tanggal masuk RSMS
:00819042
Nomor CM
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Hamil dengan tensi tinggi
2. Keluhan Tambahan
-
3. Riwayat Penyakit Sekarang
6. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun
b. Lama haid : + 5 hari
c. Siklus haid : teratur, 1x/bulan
d. Dismenore : tidak ada
e. Jumlah darah haid : normal (sehari ganti pembalut 2-3 kali
7. Riwayat Menikah
Pasien menikah sebanyak 2x. Pernikahan pertama berlangsung selama
4 tahun kemudian bercerai, sedangkan pernikahan kedua saat inisudah
berlangsung selama 8 tahun.
8. Riwayat Obstetri
G2P1A0
Anak 1 : Perempuan/ 7 tahun/ Spontan/ Bidan/ 1600 gram
Anak 2 : Hamil ini
9. Riwayat KB
Pasien menggunakan kontrasepsi IUD sebeluh kehamilan ini.
10. Riwayat Ginekologi
Riwayat Operasi : tidak ada
Riwayat kuret : tidak ada
Riwayat keputihan : tidak ada
Riwayat perdarahan pervaginam : tidak ada
1. Status Generalis
a. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala : Mesocephal, simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil +/+
normal, isokor, diameter 3/3 mm
Telinga : discharge -/- deformitas -/-
Hidung : discharge -/-, nafas cuping hidung -/-
Mulut : sianosis (-), lidah kotor -/-
b. Pemeriksaan leher
Trakea : deviasi trakea (-)
: tidak
Glandula Tiroid teraba
: tidak
Limfonodi Colli teraba
c. Pemeriksaan thoraks
1) Paru
Inspeksi : Dada simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercosta (-
), pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Vokal fremitus paru kanan = paru kiri
Ketertinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
d.
Auskultas Inspeksi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS
i : Suara
Palpasi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS
Dasar
vesikuler ictus cordis kuat angkat (-)
-/- , rbh
Perkusi : Batas jantung
+/+, rbk
-/-, Kanan atas SIC II LPSD
wheezing
Kiri atas SIC II LPSS
-/-
Kanan bawah SIC IV LPSD
2) Jantung
Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, regular, ST -/-
Pemeriksaan Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis (-/-)
Inferior : Edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis (-/-)
2. Status Lokalis
a. Abdomen
: cembung gravid, venektasi (-), Spider nevi (-), striae
Inspeksi
gravidarum (+)
Palpasi : TFU 23 cm
Leopold 1: Teraba bagian bulat lunak
Leopold 2: Teraba tahanan memanjang sebelah kiri
Leopold 3: Teraba bagian bulat keras mudah digerakkan
Leopold 4: -
His negatif
Perkusi : Pekak janin
Auskultasi : BU (+) Normal, DJJ 155 x/m
Genitalia
b.
Inspeksi : Rambut pubis tersebar merata, edem vulva (-), benjolan (-),
varises (-), fluor (-), perdarahan (-)
Palpasi (VT) : Dinding vagina licin, kenyal, massa (-)
Fornix penonjolan –
Portio kenyal
OUE belum ada pembukaan
D. Pemeriksaan Laboratorium
13 Desember 2017
Hb : 13,6 g/dL (L)
AL : 12.710 U/L (H)
Ht : 28 %
AE : 4.1 juta/uL
AT : 78.000 /uL (L)
PT : 9,5 detik
APTT : 35,3 detik
Albumin : 2.93 g/dL (L)
SGOT : 76 U/L (H)
SGPT : 110 U/L (H)
LDH : 374 U/L (H)
Ureum darah : 19.0 mg/dL
Kreatinin : 0.98 mg/dL
GDS : 119 mg/dL
Natrium : 137 mmol/L
Kalium : 3.8 mmol/L
Klorida : 108 mmol/L
Urine lengkap
Kimia
Eritrosit : 50
Protein : 30
Sedimen
Eritrosit : 5-10
Leukosit : 0-1
Epitel : 4-8
Silinder hialin: Negatif
Silinder lilin : Negatif
E. Diagnosis
G2P1A0 usia 38 tahun hamil 26 minggu janin tunggal hidup intrauterine dengan
Preeklampsia berat dan HELLP Syndrome.
F. Tata Laksana
1. Induksi persalinan dengan pemberian misoprostol 400 mg sub vag./3 jam maks. 3x
3. Inf. RL 20 tpm
7. Nifedipin 10 mg/18 jam jika TD ≥ 160/110 mmHg maka selang seling tiap 4 jam
Tanggal S O A P
13-12-17 Lemas, KU/Kes:Lemah/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin 20
TD : 169/117 mmHg
20.00 WIB Nyeri bekas tahun post IU/L.
RR: 20 x/menit
ICU operasi N : 96 x/menit histerotomi + Inj. MgSO4 20% 1 gr/
T :37°C jam syringe pump
IUD a.i PEB
Sp.O2: 97% Lasix pump 3x1
Mata : CA -/- dan HELLP Inj Tramadol 3x100
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) mg
Syndrome
Pulmo :SD vesikuler -/-, Inj Ondansentron 3x4
Rbh +/+ Wh -/- mg
Abd : datar, BU (+), Luka Inj Ceftriaxone 2x1
Bekas Operasi gram
Tertutup Kassa Inj Kalnex 3x500 mg
Ext : akral hangat
Lab 13-12-17 Pre Op
Hemoglobin : 13.6 g/dl L
Hematokrit : 28 %
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
14-12-17 Lemas, Nyeri KU/Kes:Lemah/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin
TD : 153/195 mmHg
02.00 WIB bekas operasi tahun post 20 IU/L.
RR: 17x/menit
ICU N : 66 x/menit histerotomi + Inj. MgSO4 20% 1
T :36..6°C gr/ jam syringe
IUD a.i PEB
Sp.O2: 98% pump
Mata : CA -/- dan HELLP Lasix pump 3x1
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) Inj Tramadol 3x100
Syndrome
Pulmo :SD vesikuler -/-, mg
Rbh +/+, Wh -/- Inj Ceftriaxone 2x1
Abd : datar, BU (+), Luka gram
Bekas Operasi
Tertutup Kassa
Ext : akral hangat
Lab 13-12-17 Pre Op
Hemoglobin : 13.6 g/dl L
Hematokrit : 28 %
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
14-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Lemah/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin
TD : 140/100 mmHg
07.00 WIB operasi masih tahun post 20 IU/L.
RR: 18x/menit
ICU dirasakan N : 92 x/menit histerotomi + Inj. MgSO4 20% 1
T :36.5°C gr/ jam syringe
IUD a.i PEB
Sp.O2: 98% pump
Mata : CA -/- dan HELLP Lasix pump 2x1 amp
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) Inj Tramadol 3x100
Syndrome
Pulmo :SD vesikuler -/-, mg
Rbh +/+ Wh -/- Inj Ceftriaxone 2x1
Abd : datar, BU (+), Luka gram
Bekas Operasi
Tertutup Kassa
Ext : akral hangat
Lab 13-12-17 Pre Op
Hemoglobin : 13.6 g/dl L
Hematokrit : 28 %
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
14-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin
TD : 166/104 mmHg
09.00 WIB operasi tahun post 20 IU/L.
RR: 18x/menit
HCU berkurang, N : 82 x/menit histerotomi + Inj. MgSO4 20% 1
T :36.5°C gr/ jam syringe
IUD a.i PEB
Maternal luka bekas Sp.O2: 100% pump ditunda
DC :950 cc/10 jam dan HELLP Inj Tramadol 3x100
operasi Mata : CA -/- mg
Syndrome
rembes Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) Inj Ceftriaxone 2x1
Pulmo :SD vesikuler -/-, gram
Rbh +/+, Wh -/- Inj asam traneksamat
Abd : datar, BU (+), Luka 3x500 mg
Bekas Operasi Deb+ tekan
Tertutup Kassa
rembes +
Ext : akral hangat
Lab 13-12-17 Pre Op
Hemoglobin : 13.6 g/dl L
Hematokrit : 28 %
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
15-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL 16 tpm
TD : 139/90 mmHg
07.00 WIB operasi tahun post Inj. MgSO4 20% 1
RR: 19x/menit
gr/ jam syringe
HCU berkurang, N : 87 x/menit histerotomi +
pump aff
T :36.6°C
IUD a.i PEB Inj Tramadol 3x100
Maternal batuk Sp.O2: 100%
mg
Mata : CA -/- dan HELLP
Inj Ceftriaxone 2x1
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-)
Syndrome gram
Pulmo :SD vesikuler -/-,
Inj ranitidine 2x1
Rbh +/+ Wh -/-
amp
Abd : datar, BU (+), Luka
Inj Lasix 2x1 amp
Bekas Operasi
Metildopa tab 3x500
Tertutup Kassa
mg
rembes -
Adfer tab 1x1
Ext : akral hangat
X foto thorax
Lab 15-12-17 Post Op
kesan kardiomegali,
Hemoglobin : 9.2 g/dl L
pulmo tak tampak
Hematokrit : 27% L
kelainan
Eritrosit: 2.8 jt/mm L Cek darah lengkap
Leukosit : 13140 g/dl H ulang
Trombosit : 86.000 /mm L
H. DIAGNOSA AKHIR
P2A0 usia 38 tahun post histerotomi + IUD a.i PEB dan HELLP
Syndrome.
I. Prognosis
Ibu :
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Bayi :
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
III. TINJAUAN PUSTAKA
A. Preeklampsia
1. Definisi
24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif
proteinuria (didefinisikan sebagai protein urine > 300 mg/24 jam atau
2013).
2. Etiologi
(POGI, 2016)
b. Nulipara
g. Kehamilan multiple
i. Hipertensi kronik
j. Penyakit Ginjal
4. Patofisiologi
terjadi karena berkurangnya aliran darah dalam arteri spiralis. Hal ini
terjadi karena kegagalan invasi sel trofoblas pada dinding arteri spiralis
et al, 2017).
zat toksis seperti sitokin, radikal bebas dalam bentuk lipid peroksidase
2011).
perubahan anatomis
5. Manifestasi Klinis
a. Sakit kepala dapat ringan hingga berat dan dapat intermiten atau
2017)
2017)
6. Penegakan Diagnosis
2016).
b. Manajemen Preeklampsia Berat
c. Pemberian Antihipertensi
Pemberian antihipertensi pada hipertensi ringan-sedang
tinggi pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 16.00 WIB. Pasien mengaku belum
dan darah. Pasien menyangkal adanya keluhan seperti pusing, pandangan kabur ,
nyeri ulu hati, mual, dan muntah. Pasien saat ini hamil kedua kalinya dengan usia
kehamilan 26 minggu. Hari pertama haid terakhir pasien adalah tanggal 14 Juni
2017 sehingga hari perkiraan lahirnya jatuh pada tanggal 21 Maret 2018. Pasien
saat ini hamil yang kedua dengan suami keduanya. Pada hamil pertama, tekanan
darah pasien selalu tinggi. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa tensi pasien
selalu tinggi selama kehamilan. Faktor risiko pada pasien ini yaitu multipara
mmHg, adanya ronki basah halus pada kedua lapang paru serta pada pemeriksaan
foto thorax kesan kardiomegali yang menunjukkan edema paru. Hal ini memenuhi
kriteria diagnosis preeklampsia berat menurut POGI, 2016 yaitu hipertensi yaitu
tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama dan
edema paru.
<100.000 uL. Selain itu, adanya peningkatan enzim hati lebih dari 2x normal yaitu
SGOT 76 U/L dan SGPT 110 U/L. Hal ini mendukung diagnosis preeklampsia
berat yaitu trombositopeni dimana trombosit < 100.000 / microliter dan adanya
gangguan liver berupa peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan
atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen (POGI, 2016).
Penatalaksanaan pada kasus ini yaitu inj. MgSO4 20% 1 gr/ jam syringe
pump, inj. Dexamethasone 10 mg/12 jam IM ( 2 hari), Dopamet tab 500 mg/ 18
jam, nifedipin 10 mg/18 jam jika TD ≥ 160/110 mmHg maka selang seling tiap 4
jam, dan histerotomi ambil anak CITO. Hal ini sesuai protap penatalaksanaan
kasus terdapat edema paru dan sindrom HELLP maka dilakukan terminasi
kehamilan (POGI,2016).
V. KESIMPULAN
Syndrome.
2. Diagnosa akhir yaitu P2A0 usia 38 tahun post histerotomi + IUD a.i PEB
3. Faktor risiko pada pasien ini yaitu multipara dengan riwayat preeklampsia