Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
ii
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Coach, Mentor,
ii
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ini dapat tersusun
dengan baik. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan para peserta pelatihan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
yang diajarkan selama periode on campus pada kegiatan pelayanan sehari-hari di unit kerja
masing-masing.
Saya menyadari bahwa proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun. sangat diharapkan
untuk memperoleh luaran sesuai yang diharapkan. Semoga dengan laporan rancangan
aktualisasi ini saya dapat terus meningkatkan kinerja saya sebagai pegawai negeri sipil nanti.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan laporan rancangan aktualisasi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ibu Artati P. Humokor, S.ST,M.Kes selaku coach yang selalu memberikan
bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.
2. Dr. Chair Jauhari, Sp.M selaku mentor yang memberikan dukungan serta memberi
masukan kepada penulis selama pendidikan latsar.
3. Rekan-rekan peserta Diklat latsar Golongan III Angkatan I dan II Kemenkes RI-
BBPK Batam, yang dengan semangat, kebersamaan dan tujuan yang sama selalu
bahu-membahu dalam melewati proses pendidikan.
4. Seluruh staf BBPK Batam yang telah memberi fasilitas dan pelayanan optimal
sehingga pelatihan dapat berlangsung dengan lancar.
Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat bagi sesama demi kemajuan generasi
ASN sebagai agent of change untuk memajukan bangsa dan negara.
ii
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 1
I.1.1 Dasar Penyelenggaraan
I.1.2 Pola Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
I.1.3 Kompetensi selama Pelatihan Dasar
I.1.4 Tahapan Aktualisasi
I.1.5 Profil Organisasi
I.1.6 Visi, Misi, Nilai, dan Motto Organisasi
I.1.7 Struktur Organisasi
I.2 Tujuan dan Manfaat
I.2.1 Bagi Peserta
I.2.2 Bagi Organisasi
I.3 Ruang Lingkup
I.4 Data Diri Peserta
I.5 Analisis Isu
I.5.1 Enviromental Scanning, Problem Solving, Analisis
I.5.2 Alat Bantu Analisis
I.5.3. Rumusan Isu
I.5.4. Identifikasi Sumber Isu
I.5.5 Lembar Konfirmasi
I.5.6 Judul Laporan Aktualisasi
BAB II. NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN SERTA PERAN PNS
DALAM NKRI
ii
i
DAFTAR TABEL
....................................................................................................................................
iii
4
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
1
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif
dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan di
tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi),
Penyelenggaraan diklat dasar ( Latsar) CPNS Golongan III
bertujuan untuk membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh sikap
dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI, dan menguasai kompetensi teknis bidang tugas,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional
sebagai pelayan masyarakat. Peserta diklat latsar CPNS Tahun 2018
ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi yang
disingkat menjadi ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat kerja
sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama
mengikuti latsar dalam kurun waktu 32 hari belajar/on class.
2
I.1.3 Kompetensi yang dibangun selama Latsar
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan
III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan:
Disamping itu, peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III memiliki kemempuan
untuk menganalisis dampak apabila kompetensi sikap perilaku bela Negara, nilai
nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI tidak
diaplikasikan.
3
jalan serta pelayanan penunjang yang terbatas. Pada bulan November 1957
pelayanan berkembang dengan adanya pelayanan rawat inap dengan jumlah
tempat tidur 78 unit, disertai penambahan fasilitas lainnya dan ditetapkan sebagai
RSU Type C.
Dengan fasilitas pelayananan yang memadai, cukup lengkapnya tenaga
dokter spesialis serta telah berkembang menjadi tempat pendidikan paramedis
(1959) dan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (1968) maka pada tahun
1972 RSUP Palembang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Type B.
Di bidang Pendidikan Kedokteran pada tahun 1980 RSUP Dr.Mohammad
Hoesin Palembang mulai dijadikan sebagai tempat pendidikan Dokter Spesialis
Universitas Sriwijaya. Dengan adanya kebijakan pemerintah terhadap beberapa
Rumah Sakit Vertikal agar dapat meningkatkan mutu layanannya maka salah
satunya RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dinyatakan sebagai Rumah
sakit Swadana berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
1134/MENKES/SK/1993 tanggal 10 Desember 1993.
RSUP Palembang resmi menggunakan nama RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang pada tanggal 4 Oktober 1997 berdasarkan SK Menteri
Kesehatan RI Nomor: 1297/MENKES/SK/XI/1997.
Di bidang organisasi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang telah
mengalami beberapa kali perubahan struktur organisasi salah satunya pada tahun
1994 struktur organisasi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang berdasarkan
SK Menteri Kesehatan RI nomor: 549/MENKES/SK/VI/1994 tanggal 13 Juni
1994. Perubahan ini seiring dengan perubahan status RS menjadi Unit Swadana.
Pada tahun 2000 berdasarkan PP nomor: 122/2000, RSUP dr. Mohammad Hoesin
Palembang ditetapkan manjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan, karena
perubahan status tersebut maka terjadi perubahan susunan organisasinya sesuai
Peraturan Perusahaan Jawatan dimana tidak adanya peraturan eselonisasi. Struktur
Organisasi dan tata kerja RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang diatur
berdasarkan SK No: YM.00.03.2.2.330 tanggal 13 Maret 2002.
Pada tahun 2005 adanya kebijakan pemerintah terhadap 13 rumah sakit
vertikal termasuk RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang berdasarkan SK
MENKES RI nomor: 1243/MENKES/SK/VIII/2005, tentang penetapan 13
(tigabelas) eks rumah sakit Perusahaan Jawatan (PERJAN) menjadi unit
4
pelaksana teknis (UPT) Depertemen Kesehatan RI dengan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum(BLU).
RSMH merupakan Rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya sesuai SK Menkes Nomor HK.0202/MENKES/192/2015
tanggal 27 Mei 2015 dengan mewujudkan Academic Health System (AHS).
Selain itu sesuai dengan PERMENKES No. HK.02.02/MENKES/390/2014
tanggal 17 Oktober 2014 ditetapkan menjadi rumah sakit
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan penelitian berstandar
internasional
2. menyelenggarakan promosi kesehatan secara komprehensif dan berkelanjutan
3. Menjalin kemitraan dan melaksanakan sistem rujukan dengan rumah sakit
jejaring
4. Meningkatkan kompetensi, kinerja dan kesejahteraan pegawai
Motto
Kesembuhan dan kepuasan Anda merupakan kebahagiaan kami
Tata Nilai
Sinergi, Integritas, Profesional
Perilaku Utama
Koordinasi, Kolaborasi, dan Satu Persepsi
Jujur, Disiplin, Konsisten, Komitmen, dan Menjadi Teladan
Tanggung Jawab, Kompeten, Bekerja tuntas, Akurat, Efisien dan Efektif
I.1.7 Struktur Organisasi
5
I.2 Tujuan dan Manfaat
I.2.1 Bagi Peserta
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS sesuai indikator yang
terkandung dalam Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan
Anti korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas serta mengaktualisasi
pemahaman mengenai pelayanan publik manajemen ASN dan Whole of
Government.
Menjadi proses pembelajaran bagi peserta demi terwujudnya PNS
professional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap
perilaku bela Negara, nilai nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat.
6
I.2.2 Bagi Organisasi
Untuk memberikan solusi terhadap isu yang berkembang dengan menanamkan
juga nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti korupsi (ANEKA) pada RSUP dr. Mohammad
Hoesin Palembang sehingga dapat memberikan pelayanan paripurna.
Membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai Negeri Sipil guna
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah bahan
kepustakaan Balai Pelatihan Kesehatan Batam untuk meningkatkan mutu
program pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan selanjutnya.
7
I.4 Data Diri Peserta
Tugas jabatan dan target yang harus dicapai oleh seorang staf medis
dimuat dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Selain sebagai deskripsi tugas,
SKP juga merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok
setiap PNS selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis
organisasi. Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus berdasarkan
tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugas yang telah
ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja. SKP wajib disusun oleh
seluruh PNS, baik jabatan struktural maupun fungsional sesuai dengan rencana
kerja organisasi yang kemudian dinilai oleh atasan langsung.
8
coach dan mentor, serta penugasan dari atasan. Berdasarkan kaitannya
dengan Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan
Publik, penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut:
9
akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya. Metode USG analisa dilakukan dengan menetapkan rentang
penilaian (1-5) pada tiap poin mulai dari sangat USG atau tidak sangat
USG. Urgency tentang seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness tentang seberapa serius isu
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth
tentang seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Kriteria APKL
No Identifikasi Isu Peringkat
A P K L Total
1. Kurangnya jumlah DPJP Radiologi untuk
melakukan fungsi pelayanan maupun fungsi 1 2 1 2 9 9
pendidikan / penelitian di rumah sakit.
2. Jaga onsite Radiologi pada saat hari libur / diluar
3 4 4 3 14 3
jam kerja.
3. Lamanya antrian daftar tunggu pasien Radiologi
2 2 2 2 8 7
baik untuk rawat inap / rawat jalan.
4. Pendaftaran pasien terjadwal untuk pemeriksaan
2 2 3 2 10 5
Radiologi masih manual.
5. Pemberian informasi pasien terjadwal pemeriksaan
2 3 3 3 11 4
radiologi belum optimal.
6. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pendidikan
peserta didik mahasiswa profesi kedokteran 1 2 2 2 7 8
UNSRI (Dokter Muda / Koass).
7. Indeks kepuasan pasien terhadap hasil pemeriksaan
3 4 4 4 15 2
radiologi belum optimal.
8. Jumlah TLD bagi pekerja radiasi yang jumlahnya
3 2 2 2 9 6
masih kurang.
9. Kurang optimalnya respon time hasil pemeriksaan 4 5 4 5 18 1
radiologi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin
10
Kriteria APKL
No Identifikasi Isu Peringkat
A P K L Total
Palembang.
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat
dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini:
Berdasarkan analisa diatas penulis memilih isu “Kurang optimalnya respon time
hasil pemeriksaan radiologi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang ”.
Sumber isu diangkat dari kondisi dan tuntutan di lingkungan kerja baik dari klinisi
maupun masyarakat, indeks kepuasan pasien.
11
Artati P. Humokor, S.ST,M.Kes dr. Chair Jauhari, SpM
K asi Pelayanan Medik
NIP. NIP. 197305062006041001
12
BAB II
NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN SERTA PERAN PNS DALAM
NKRI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam akuntabilitas yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN)
untuk diterapkan di unit kerja yaitu, kepemimpinan, transparasi, integritas,
tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan dan pribadi
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menujukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut:
13
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, menjaga kerjasama dalam tim dan
komunikasi.
2. Akuntabilitas beroientasi pada hasil.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
2. Nasionalisme
Sebagai pelaksana kebijakan peayanan publik tentu setiap pegawai ASN
harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan
senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara diatas
kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang
kepentingan sektoral atau golongan.
Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :
1. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang
terkandungnya; ketepetan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun
dalam memberikn pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan
mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap
adil dan tidak deskriminatif.
2. ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan
jujur,bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya
dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan
tanpa tekanan, melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika peerintahan, menjaga
14
kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara, menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien,
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugas,
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi, tidak menyalahgunakan informasi, dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. ASN sebagai pemersatu bangsa bersikap netral dan adil, mengawoni
kepentingan kelompok minoritas, menjadi teladan dilingkungan
masyarakat.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik
antara lain adalah
1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi pancasila.
2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi prinsip standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil & mendorong kinerja kesetaraan pekerjaan
13. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4.
15
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam
pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang.
Untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga
sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai
yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:
5. Anti Korupsi
Anti korupsi Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan
untuk memperkaya diri sendiri maupun golongan
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain:
16
1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kemandirian
4. Kedisiplinan
5. Keadilan
6. Tanggung jawab
7. Kerja keras
8. Sederhana
9. Berani
6. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh
sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya
faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain
itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga
mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara
kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing
sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau „saling
membunuh‟. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang
lainnya. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya,
adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai
perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu
frame NKRI.
7.
7. Manajemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek
manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK. Manajemen ASN akan
membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN.
1. Kedudukan ASN
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun demikian pegawai ASN
merupakan satu kesatuan.
2. Peran ASN
Peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat
pemersatu bangsa
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini manjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraanbirokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat penting
dalam birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut, antara lain :
1.Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik / aparatur sipil Negara dalam menjalankan tugas
dan kewenangan agar tindakan nya dinilai baik.
2.Sebagai standar penilaian sifat, perilaku dan tindakan birokrasi publik / aparatur sipil Negara
dalam menjalankan tugas dan kewenangan.
Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam menjalankan tugas
pelayanan pada masyarakat dan menempatkan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi,
kelompok dan organisasinya. Etika diarahkan pada kebijakan yang benar benar mengutamakan
kepentingan masyarakat luas.