Anda di halaman 1dari 17

Cara Budidaya Bawang Merah Di Lahan Pertanian

taniorganik.com/cara-budidaya-bawang-merah-di-lahan-pertanian/

share

Cara Budidaya Bawang Merah Di Lahan Pertanian – Halo sahabat Tani Organik semua, semoga selalu setia
untuk mengikuti artikel-artikel cara budidaya yang terus kami sajikan setiap harinya. Pada kesempatan kali ini,
artikel yang akan dibahas yaitu mengenai cara budidaya bawang merah di lahan pertanian. Kebutuhan masyarakat
akan pangan seperti bawang merah di pasaran memang sangat tinggi, digunakan sebagai bumbu masakan sehari-
harinya. Dari itu, prospek budidaya bawang merah ini sangat menjanjikan sekali, dan insyaalloh menguntungkan.
Agar hasil budidaya bawang merah maksimal tentu perlu tahu tahap demi tahap cara budidaya bawang merah
dengan baik. Untuk itu, mari ikuti pembahasan selengkapnya dibawah ini..

Tanaman bawang merah atau Allium cepa L. var Aggregatum merupakan jenis tanaman banyak dijadikan bumbu
berbagai masakan masyarakat di Asia Tenggara dan dunia. Bagian yang paling banyak untuk dimanfaatkan adalah
umbi bawang merah, meskipun ada beberapa tradisi kuliner yang menggunakan daun serta tangkai bunganya
sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman bawang merah ini diduga berasal dari daerah Asia Tengah dan Asia
Tenggara.

1/17
Cara Budidaya Bawang Merah Di Lahan Pertanian

Syarat Tumbuh Budidaya Bawang Merah


Budidaya bawang merah tumbuh baik dalam ketinggian 0-400 m diatas permukaan laut, pada lahan terbuka tanpa
naungan dengan pencahayaan kurang lebih 70%, budidaya bawang merah membutuhkan sinar matahari cukup
panjang, tiupan angin sepor-sepoi sangat baik dalam mempengaruhi pada budidaya bawang merah terhadap laju
fotosintesis dan pembentunkan umbi, budidaya bawang merah tumbuh baik pada lahan tanah yang subur, gembur,
banyak mengandung bahan organik, jenis tanah lempung berpasir, pH 5,5-6,5, drainasi dan serasi dengan baik.

Budidaya bawang merah bisa ditanam di lahan pasang surut dengan membuat parit pada ketinggian bedengan
atau diatas rata-rata air tanah, bawang merah membutuhkan banyak air untuk pertumbuhan tapi tidak suka lahan
yang becek atau tergenang. Pada lahan darat atau tegalan harus disiapkan sumur mata air dangkal (beje/tabukan)
disekitar areal pertanaman, yang digunakan penyiraman. Contoh untuk kondisi iklim di Kalimantan selatan budidaya
bawang merah dapat dilaksanakan pada akhir musim hujan atau kisaran bulan April – Juni dan pada saat musim
kemarau atau dibulan Juli – Agustus.

Benih Untuk Budidaya Bawang Merah


Budidaya bawang merah cukup banyak varietas yang digunakan para petani. Dari benih lokal hingga benih hibrida
impor. Bentuk benihnya ada yang dari biji, ada juga berupa umbi. Kebanyakan untuk budidaya bawang merah di
sentra-sentra produksi menggunakan umbi sebagai benih.

Benih untuk budidaya bawang merah yang bagus berasal dari umbi yang dipanen tua, lebih dari 80 hari untuk
dataran rendah dan 100 hari dataran tinggi. Benih budidaya bawang merah yang baik setidaknya telah disimpan 2-3

2/17
bulan. Dalam ukuran benih sekitar 1,5-2 cm dengan bentuk yang bagus, tidak cacat, berwarna merah tua
mengkilap.

Kebutuhan benih untuk budidaya bawang werah tergantung dari varietas, ukuran benih dan jarak tanamnya. Untuk
jarak tanam 20×20 dengan bobot umbi 5 gram diperlukan sekitar 1,4 ton benih per Ha. Untuk bobot yang sama
dengan jarak tanam 15×15 diperlukan 2,4 ton per Ha. Jika bobot umbi lebih kecil, kebutuhan umbi per hektarnya
lebih sedikit lagi.

Persiapan Lahan Budidaya Bawang Merah


Setelah benih untuk budidaya bawang merah dipilih, selanjutnya adalah persiapan lahan tanam. Tujuan dari
persiapan lahan ini adalah untuk menggemburkan, membersihkan tanaman pengganggu, serta membuat sistem
penyerapan air. Dalam persiapan lahan ini dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan
menggemburkan tanah dengan alat cangkul, bajak, atau traktor apabila lahan yang akan digunakan budidaya
terbilang cukup luas.

Kemudian, membuat bedengan-bedengan dengan menempatkan parit di antara bedengan tersebut. Parit berfungsi
sebagai tempat air masuk dan tempat untuk membuang air yang berlebihan. Lebar bedengan sekitar 100-120 cm,
sedang ukuran parit sekitar 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Panjang bedengan dan panjang parit
dapat disesuaikan dengan luas lahan.

Menjelang penanaman, tepatnya seminggu sebelumnya, tanah bedengan harus diberi pupuk dasar. Pupuk dasar
akan dibahas pada poin pemupukan dibawah. Pupuk dasar tersebut diletakan diatas bedengan secara merata.
Tepat sehari sebelum proses penanaman, lahan untuk budidaya bawang merah diairi secukupnya sehingga siap
untuk ditanami.

Penanaman Budidaya Bawang Merah


Sebelum penanaman benih dilakukan, kulit luar benih bawang merah yang mengering dan sisa-sisa akarnya harus
dibuang. Untuk umbi bawang merah yang belum bertunas bagian ujung umbi dipotong dengan pisau kurang lebih
1/3 – 1/4 bagian dari panjang umbi. Hati-hati dalam melakukan pemotongan supaya tunasnya tidak ikut terpotong.
Pemotongan ini bertujuan agar umbi tumbuh merata, merangsang tumbuhnya tunas, mempercepat tumbuhnya
tanaman, merangsang pertumbuhan umbi samping dan mendorong terbentuknya anakan. Sebelum umbi ditanam,
luka bekas pemotongan perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya pembusukan pada tanaman.

Selanjutnya, lahan dibuat lubang-lubang menggunakan penugal kecil jarak tanam 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Bibit
dibenamkan 2/3, jika terlalu dalam akan mudah mengalami pembusukan. Pada ujung umbi sedikit ditutup dengan
tanah, apabila terlalu tebal tanah yang menutupinya akan menghambat pertumbuhan budidaya bawang merah.
Setelah penanaman selesai, bedengan disiram dengan air, umbi akan terus tumbuh setelah 5-7 hari.

Pemupukan Budidaya Bawang Merah


I. Pemupukan Dasar untuk Budidaya Bawang Merah (pada saat olah lahan/pembuatan bedengan)

Pemupukan dasar pada budidaya bawang merah sangat dianjurkan, bertujuan untuk menambah nutrisi baik pada
tanah yang bagus untuk pertumbuhan budidaya bawang merah. Kami berikan 2 cara untuk pemupukan dasar pada
budidaya bawang merah. Sahabat Tani Organik dapat menggunakan pemupukan dasar budidaya bawang merah
secara organik ataupun pemupukan dasar budidaya bawang merah secara kimia. Silahkan sahabat memilih salah
satunya..

Cara Organik Budidaya Bawang Merah : pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) + dolomit + tepung ikan +
tepung tulang/tepung bulu + disemprot nopatek + poc bmw

3/17
Cara Kimia Budidaya Bawang Merah : pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) + dolomit + za + sp36 + kcl
+ disemprot nopatek + poc bmw

II. Pemupukan Susulan untuk Budidaya Bawang Merah

Pemupukan susulan pada budidaya bawang merah juga penting, selain untuk pertumbuhan budidaya bawang
merah sehat, juga untuk merangsang pertumbuhan budidaya bawang merah agar kualitas umbinya optimal.
Pemupukan susulan budidaya bawang merah kami berikan 2 cara. Sahabat Tani Organik dapat aplikasikan salah
satunya..

CARA ORGANIK BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) 1 karung + dolomit 4 kg + tepung ikan 4 kg + tepung tulang/tepung


bulu 4 kg + nopatek 1 btl + poc bmw 1 btl. Semua bahan dimasukkan ke dalam drum 200 ltr, ditambahkan air
sampai hampir penuh, diaduk rata. Kemudian drum ditutup rapat, dan diamkan 5 hari. Bahan siap
digunakan.
Cara penggunaan: ambil 1/2 gayung pupuk dari peraman kemudian tambahkan air 1 ember falkon. Diaduk,
lalu kocorkan ke tanaman bawang merah, dosis 100 ml per lubang tanam.

CARA KIMIA BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) 1 karung + dolomit 4 kg + za 4 kg + sp36 2 kg + kcl 3 kg + nopatek 1


botol + poc bmw 1 btl. Semua bahan dimasukkan ke dalam drum 200 ltr, ditambahkan air sampai hampir
penuh, diaduk rata. Kemudian drum ditutup rapat, dan diamkan 5 hari. Bahan siap digunakan.
Cara penggunaan: ambil 1/2 gayung pupuk dari peraman kemudian tambahkan air 1 ember falkon. Diaduk,
lalu kocorkan ke tanaman bawang merah, dosis 100 ml per lubang tanam.

Pemeliharaan Budidaya Bawang Merah


Penyiraman dan Penyiangan Budidaya Bawang Merah

Perlu perhatikan bahwa untuk budidaya bawang merah memerlukan banyak air, namun bawang merah juga tidak
tahan terhadap genangan atau tanah yang becek. Penyiraman sebaiknya dilakukan menggunakan gembor atau
embrat. Pada umur budidaya bawang merah 0 -10 hari, penyiraman dilakukan 2 (dua) kali yakni pagi dan sore hari,
sedangkan jika sudah umur 10 hari, penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari (sebaiknya dilakukan pada pagi
hari).

Penyiraman lainnya juga bisa dilakukan dengan cara ”leb” (mengairkan air ke bedengan hingga merata) digunakan
di lahan persawahan, untuk lahan yang kering tetap menggunakan gembor atau selang. Jika digunakan cara ini
(”leb”), sebaiknya dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 10 hari. Pengairan dengan cara ”leb” dapat
dilakukan setiap 3 -4 hari sekali. Penyiangan pada budidaya bawang merah baik dilakukan 2 kali yakni pada saat
budidaya bawang merah berumur 10 -15 hari dan 28 – 35 hari (sebelum pemupukan susulan). Penyiangan
dilakukan dengan mencabut gulma di sekitar tanaman bawang merah.

Hama dan Penyakit Budidaya Bawang Merah


Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada budidaya bawang merah adalah hama ulat dan penyakit
layu. Hama ulat (Spodoptera sp.) menyerang daun, gejalanya terlihat bercak putih pada daun. Jika daun ditelaah
terlihat seperti hasil gigitan ulat. Hama ini ditanggulangi dengan pemungutan manual, ulat dan telur diambil untuk
dimusnahkan. Bila serangan cukup banyak menyebar, kerusakannya lebih dari 5% per rumpun daun, semprot
dengan insektisida hayati ANTILAT 4 hari sekali secara rutin, dosis 4 tutup btl per 17 ltr air.

4/17
Penyakit yang menyerang budidaya bawang merah yaitu layu fusarium, yang disebabkan oleh cendawan. Gejala
dari penyakit ini daun menguning dan seperti terpilin. Bagian dari pangkal batang membusuk. Untuk
penanganannya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian membakarnya. Penyemprotan bisa menggunakan
fungsida hayati NOPATEK 4 hari sekali secara rutin, dosis 4 tutup btl per 17 ltr air.

Panen Budidaya Bawang Merah


Yang terakhir dalam cara budidaya bawah merah yaitu pemanenan. Budidaya bawang merah yang siap panen
biasanya 70% daunnya sudah mulai rebah ke tanah. Bisa juga dengan menghitung masa tanam ketika mencapai
usia 70 hari maka budidaya bawang merah sudah siap dipanen. Pemanenan dilakukan dengan pencabutan batang
dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan. Kemudian, bawang Merah yang telah
dipanen dikeringkan dibawah sinar matahari langsung kira-kira 1 – 2 minggu. Penjemuran bertujuan untuk
memperoleh bawang merah yang memiliki kadar air 80% sesuai dengan permintaan pasar.

Itulah pembahasan mengenai Cara Budidaya Bawang Merah Di Lahan Pertanian, Insyaalloh dengan cara
budidaya diatas hasil panen pun dapat maksimal. Silahkan sahabat Tani Organik dapat mempraktekannya dilahan
perkebunannya sendiri. Semoga bermanfaat dan sukses selalu..

Lihat juga artikel budidaya lainnya :

Cara Mudah Menanam Bawang Merah dari Umbi


Panduan Cara Budidaya Bawang Merah
Cara Budidaya Bawang Bombay
Inilah 5 Cara Merangsang Tanaman Stroberi Berbuah
Ruaar.. Biasa! Tanaman Buncis Nampak Subur Hijau Kebiruan dengan Pupuk Organik POC BMW –
Leuwisari, Tasikmalaya

Terimakasih sahabat Tani Organik atas kunjungannya. Kalau artikel kami ini bermanfaat untuk sahabat jangan pelit
ya untuk men-share di Facebook atau Twitter. Ditunggu pula partisipasi sobat semua untuk mengisi komentar di
bawah.

UNTUK KONSULTASI ATAU PEMESANAN PRODUK, SILAKAN MENGONTAK KAMI MELALUI:

SMS/Telp: 0821-1547-5387
WhatsApp: 0896-6673-9495
BBM: 53551D73
Email: orderbmw2@gmail.com

*****

KESAKSIAN HASIL APLIKASI


Berikut ini kami tampilkan sebagian hasil aplikasi Pupuk Organik Cair POC BMW dari berbagai kota. Nampak
bahwa Pupuk Organik Cair POC BMW memberi pengaruh yang luar biasa pada pertumbuhan tanaman, kuantitas
dan kualitas hasil panen.

5/17
Cabe merah berbuah super lebat (Bpk Agus, Banyuwangi). Penyemprotan dengan POC BMW yang
mengandung hormon buah yang tinggi.

6/17
Padi menjadi bernas dan padat setelah penyemprotan dengan POC BMW (bpk Asdar, Kab. Sinjai, SulSel).
Hama wereng dan penyakit kresek/merah tidak menjadi kendala lagi saat POC BMW digabung dengan
ANTILAT.

7/17
Tidak rumit untuk merangsang tanaman buah kita berbuah, cobalah kita pak Yudi, Tasikmalaya. Dalam
melebatkan jambu jamaica-nya, yaitu dengan mengocorkan Kocor BMW dan POC BMW ke sekitar akar.

8/17
Menyulap lahan tandus menjadi gembur, bunga cabai pun bersemi dan buah pun bermunculan.
Alhamdulillah, aplikasi POC BMW tidak sia-sia…

9/17
Panen kacang panjang dan mentimun yang melimpah (kang Agung, Sukabumi). Murni organik,
mengandalkan pupuk kandang yang direndam dan dikasih POC BMW.

10/17
Cabe rawit (pak Rachmad, Parepare, SulSel) menjadi super lebat setelah 2x penyemprotan POC BMW.
Bandingkan dengan kondisi sebelumnya (pojok kiri-atas).

11/17
Pertumbuhan tanaman buncis (pak Oom di Tasikmalaya) yang dahsyat dengan dengan POC BMW seminggu
sekali. Perjuangan kami, semoga diberkahi dan tidak sia-sia…

12/17
Alhamdulillah, panen padi jauh meningkat setelah aplikasi POC BMW dengan cara disemprotkan. (Pak
Dada, Tasikmalaya)

13/17
Bpk Wayan dari Bali, tengah berpose dengan pohon cabe rawitnya yang tinggi dan berbuah lebat. POC BMW
mendorong tanaman untuk tumbuh meninggi dan produktif. Efektif saat disemprotkan dan disiramkan ke
akar.

14/17
Berkebun tomat di pekarangan rumah pun hasilnya jempol, berbuah lebat dan ukuran buahnya super jumbo.
Bayangkan, berat 1 butirnya rata-rata 300gram lebih, jadi 1 kg isinya cuma 3 butir saja. Mantap kan? POC
BMW gitu lho…

15/17
Tanaman cabe rawit (Bpk Supriyono, Kebumen) yang terserang virus kuning/gemini (gambar pojok-kiri),
alhamdulillah pulih kembali setelah disemprot POC BMW dengan dosis tinggi, 2x lipat. Mau coba?

16/17
Penyemprotan dan pengocoran dengan POC BMW, alhamdulillah menghasilkan buah cabe merah yang
berukuran jumbo, padahal varietasnya cabe lokal biasa. (Bpk Ii di Tasikmalaya).

17/17

Anda mungkin juga menyukai