Anda di halaman 1dari 22

KEGAWAT

DARURATAN
MATA PADA ANAK
R. Haryo Yudono
Syam Suharyono
Bagian Ilmu Kesehatan Mata
RSUP dr. Sardjito
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
EPIDEMIOLOGI
• Merupakan salah satu faktor yang bisa dicegah
yang bisa menimbulkan “visual loss” pada anak
• 2,4 Juta tiap tahunnya cedera pada mata di
amerika serikat, dan 40.000 diantaranya
menimbulkan “visual loss”
• Cidera pada mata merupakan faktor terbesar
penyebab kebutaan mata pada anak
• 60 % cidera mata biasanya terjadi pada saat
olahraga dan kegiatan rekreasi
TUJUAN

• Mengetahui anatomi dari mata


• Mengetahui komponen penting pada
pemeriksaan mata
• Mengerti kegawat daruratan pada mata
• Memahami manajemen pada kegawat
daruratan mata
ANATOMI MATA
PEMERIKSAAN FISIK
Anamnesis
 Mekanisme dan waktu cedera
 Perubahan visus
 Kilatan cahaya, benda yang mengambang atau
seperti tertutup kordin
 Nyeri, silau atau takut melihat cahaya
 Benda asing masuk di mata atai disekitar mata
Pemeriksaan Fisik
Visus
 Memeriksa mata bergantian kiri dan kanan
 Menggunakan Snellen chart, hitung jari, lambaian
tangan, atau dengan sentolop
Memeriksa bentuk dan fungsi organ mata
 Memeriksa segmen anterior dan posterior
 Memeriksa tekanan bola mata secara palpasi atau
menggunakan tonometer
 Memeriksa gerakan bola mata
PERDARAHAN RETROBULBAR

• Akibat dari trauma,


tindakan operasi mata,
anestesi mata
(retrobulbar), kelainan
darah, hemofilia, dll
• Mengakibatkan kenaikan
tekanan bola mata dan
iskemi nervus opticus
• Manajemen:
Dekompresi, dengan
canthotomy dan
chantolysis
TRAUMA KIMIA
• Basa lebih berbahaya dari pada asam
• Pada asam terjadi denaturasi protein
sehingga bisa menjadi pelindung agar tidak
lebih destruktif ke lapisan lainnya
• Pada basa, tidak terjadi denaturasi protein,
sehingga destruksi lebih luas
• Bisa menyebabkan corneal melting,
kerusakan di konjungtiva, kornea, uveitis, dan
glaukoma
MANAJEMEN

 Irigasi mata dengan larutal salin 3-6 liter sampai Ph


normal selama 30 menit
 Ulangi cek Ph 5 menit setelah irigasi menggunakan
kertas lakmus
 Menilai visus dan tekanan bola mata
 Beri salep atau tetes antibiotik dan sikloplegik
 Berikan obat penurun tekanan bola mata jika perlu
RUPTUR BULBI
Trauma benda tumpul
maupun tajam
Tanda – tandanya adalah
 Penurunan tajam penglihatan
 Perdarahan di semua
konjungtiva
 Bilik mata depan dangkal
 Susah menggerakan bola
mata
 Anatomis mata yang abnormal
(laserasi kornea, sklera,
prolaps iris, dll)
Manajemen
 Mengurangi manipulasi
pada mata
 Menutup luka dengan
kassa steril tanpa bebat
tekan
 Pemberian antibiotik IV
 Repair segera (cito)
KORPAL KORNEA DAN KONJUNGTIVA

• Korpal bisa berasal dari


tembaga, non organik
atau organik
• Nyeri, penurunan visus,
dan hiperlakrimasi
• Evaluasi berdasarkan,
kedalaman luka di
kornea, besar kecil dari
korpal, dan lokasi korpal
Manajemen:
• Anestesi lokal (tetes
mata)
• Ambil korpal dengan
cara menjauhi aksis
visual
• Evakuasi
menggunakan jarum
26 G atau cotton bud
jika memungkinkan
• Beri antibiotik topikal
HIFEMA • Adanya darah di bilik mata
depan
• Disebabkan oleh trauma,
perdarahan spontan, post
operasi mata, dll
• Evaluasi berdasarkan derajat
hifema dan penyebabnya
Manajemen:
 Tirah baring dengan posisi
setengah duduk 45 derajat
 Berikan obat sikloplegik (sulfas
atropin)
 Turunkan TIO jika terjadi
kenaikan TIO
OFTALMIA
NEONATORUM
• Sekret purulen, atau
mukopurulen
• Bisa disertai dengan
chemosis, edema palpebra
• Biasanya disebabkan oleh
gonokokus
Manajemen:
• Irigasi 24 jam dengan larutan
salin
• Pemberian antibiotik sistemik
• Kultur dengan usapan sekret
SELULITIS
P R E S E P TA L S E P TA L
SELULITIS SELULITIS
• Selulitis pada jaringan • Selulitis di jaringan orbita ,
sekitar mata (palpebra, bahkan sampai bagian
dan jaringan periorbital posterior
di sekitarnya) • Proptosis,
• Pasien datang dengan • Nyeri ketika menggerakkan
keluhan bengkak di bola mata
sekitar mata
• Ada perununan visus yang
• Eritema, kaku,dan signifikan
hangat jika diraba
• Reflek pupil yang abnormal
P R E S E P TA L O R B I TA L
SELULITIS SELULITIS
MANAJEMEN SELULITIS

• Pemberian antibiotik spektrum luas oral


ataupun intravena
• Pemberian antibiotik topikal
• Pemeriksaan penunjang ( CT scan, MRI)
untul mengetahui sejauh mana selulitis
• Pemeriksaan THT jika terdapat tanda – tanda
sinusitis atau ada sekret dari hidung
• Debridement jika perlu dilakukan
KESIMPULAN

• Harus dapat mengidentifikasi jenis – jenis


kegawatdaruratan pada mata
• Penanganan tepat dapat menghindari “visual
loss” lebih lanjut
• Menyarankan pasien untuk tidak makan
ataupun minum untuk keperluan tindakan
pembedahan yang segera (CITO)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai