Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN INDIVIDU

NEUROLOGICAL REFLEXES
Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah blok Reproduksi

Disusun Oleh:
Yunike Anggi Kalista
0910723041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
PEMERIKSAAN REFLEX PADA BAYI

Bayi dilahirkan dengan berbagai kemampuan untuk bertahan hidup yang menakjubkan
sebelum ia dapat melakukan semaua aktivitasnya secara mandiri. Kemampuan-kemampuan itu tak
lain adalah yang disebut reflex.

Reflex merupakan respon alami yang dimiliki bayi sehingga bayi dapat bertahan hidup diluar
kandungan. Kebanyakan reflek yang diperlihatkan oleh bayi ketika lahir dengan sendirinya akan
hilang dalam beberapa bulan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Biasanya pada usia 3-6 bulan bayi sudah dapat melakukan aktivitasnya secara voulenter /
sadar (bayi dapat mengontrol gerakannya). Pada usia inilah sebagian besar reflek yang dimiliki bayi
sudah menghilang.

Berikut beberapa reflex bayi pada bayi normal :

1. Rooting Reflex ( Search Reflex)


 Jika pipi bayi disentuh, maka ia akan memutar kepala menghadap datangnya rangsangan dan
membuka mulut seolah-olah ingin menemukan puting ibunya. Refleks ini akan hilang setelah
bayi berusia 3-4 bulan.
2. Sucking Reflex
 Merupakan kemampuan dasar bayi untuk bertahan hidup. Reflek ini menjamin bayi
mendapatkan makanan hingga ia dapat secara voulenter / sadar mampu menghisap. Reflek
ini dapat dimunculkan dengan menyentuh bibir bayi. Bayi menghisap benda yang menyentuh
bibir dengan kuat. Kemampuan untuk menghisap / sucking secara sadar muncul saat usia 2
bulan.
 Ada duatahapan dari reflek ini, yaitu :
a. Tahap expression : dilakukan pada saat puting susu diletakkan diantara bibir bayi dan
disentuhkan di permukaan langit-langitnya. Bayi akan secara langsungmenekan
(mengenyot) puting dengan menggunakan lidah dan langit-langitnya untuk
mengeluarkan air susunya.
b. Tahap milking : saat lidah bergerak dari areola menuju puting, mendorong air susu dari
payudara ibu untuk ditelan oleh bayi
3. Gag Reflex
 Reflex ini akan terlihat saat bayi merasakan jenis makanan yang baru. Meskipun reflek ini
menghambat pemberian makanan, tapi reflek ini melindungi bayi agar ia tidak tersedak
sampai bayi belajar mengunyah dan menelan.
4. Righting Reflex
 Posisikan bayi tengkurap, beberapa saat kemudian ia akan mengangkat kepalanya untuk
membebaskan hidung dan mulutnya agar dapat bernafas.
5. Palmar Grasp ( Grasping Reflex )
 Reflex menggenggam ini dapat dimunculkan dengan meletakkan benda / jari anda di telapak
tangan bayi. Bayi akan menggenggam jari anda secara kuat. Hilang pada usia 6 bulan.
 Genggaman bayidapat dikurangi kekuatannya dengan menggosok punggung atau bagian
samping tangan bayi. apabila tdk tejadi maka bagian otak akan rusak
6. Reflek Plantar
 Reflek ini juga disebut reflek plantar grasp, muncul sejak lahir dan berlangsung hingga sekitar
satu tahun kelahiran.
 Reflek plantar ini dapat diperiksa dengan menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka
jari-jari kakinya akan melekuk secara erat. Plantar adalah respon melakukan flekxi maksimal.
7. Babinski Reflex
 Gores telapak kaki bayi, maka jari-jari kaki akan membuka. Hilang di usia 4 bulan.
8. Moro Reflex ( Startle Reflex)
 Reflek ini ditemukan oleh seorang pediatri bernama Ernst Moro. Reflek inimuncul sejak lahir,
paling kuat pada usia satu bulan dan akan mulai mengjilang pada usiadua bulan.
 Reflek ini terjadi jika kepala bayi tiba-tiba terangkat, suhu tubuh bayi berubahsecara drastis
atau pada saat bayi dikagetkan oleh suara yang keras. Kaki dan tangan akanmelakukan
gerakan ekstensi dan lengan akan tersentak ke atas dengan telapak tangan keatas dan ibu
jarinya bergerak fleksi. Siingkatnya, kedua lengan akan terangkat dan tanganseperti ingin
mencengkeram atau memeluk tubuh dan bayi menangis sangat keras.
 Reflek ini normalnya akan menghilang pada usia tiga sampai empat bulan, meskipun
terkadangakan menetap hingga usia enam bulan. Tidak adanya reflek ini pada kedua sisi
tubuh atau bilateral (kanan dan kiri) menandakan adanya kerusakan pada sistem saraf pusat
bayi,sementara tidak adanya reflek moro unilateral (pada satu sisi saja) dapat
menandakanadanya trauma persalinan seperti fraktur klavikula atau perlukaan pada pleksus
brakhialis. Ernst palsy atau beberapa jenis paralysis kadang juga timbul pada beberapakasus.
Sebuah cara untuk memeriksa keadaan reflek adalah dengan melatakkan bayisecara
horizontal dan meluruskan punggungnya dan biarkan kepala bayi turun secara pelan-pelan
atau kagetkan bayi dengan suara yang keras dan tiba-tiba. Reflek moro iniakan membantu
bayi untuk memeluk ibunya saat ibu menggendong bayinya sepanjang hari. Jika bayi
kehilangan keseimbangan, reflek ini akan menyebabkan bayi memeluk ibunya dan
bergantung pada tubuh ibunya. Hilang pada usia 4 tahun.
 Refex ini muncul apabila bayi merasa jatuh atau dikejutkan oleh suara yang keras. Bayi akan
membuka kedua lengan dan tungkainya dan kepalanya bergerak ke belakang. Kebanyakan
bayi akan menangis terlebih dahulu saat dikejutkan. Reflek Moro ini hilang saat bayi berusia
6 bulan.
9. Tonic Neck Reflex /(Fencing Reflex)
 Reflek ini disebut juga posisi menengadah,muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang
pada sekitar usia lima bulan. Saatkepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi
tersebut akan lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk (kadang-kadang pergerakan
akan sangat halus atau lemah).Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini
atau jika reflek ini terus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami
gangguan pada neuron motorik atas.
 Berdasarkan penelitian, reflek tonick neck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan
kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.apabila tdk terjadi maka
trjadi kerusakan motorik bagian atas.
 Telentangkan bayi dan beberapa waktu kemudian ia akan menunjukkan “fencer’s pose “
(seperti pemain anggar). Lengan dan tungkainya yang sehadap dengan wajahnya
direntangkan. Sedangakan lengan dan tungkai yang lain ditekuk. Hilang saat usia 4 bulan.
10. Crawling Reflex
 Letakkan bayi tengkurap diatas perutnya. Ia akan bereaksi dengan menggerakkan tungkainya
seperti sedang mencoba untuk merangkak. Hilang ketika bayi berusia 2 bulan.
11. Stepping Reflex
 Ketika tubuhnya ditegakkan di atas permukaan datar seperti lantai, maka kakinya akan
bergerak maju dan menjejakkan kakinya di lantai. Refleks ini akan hilang setelah bayi berusia
2-3 bulan.
 Pegangi bayi di ketiak / di bawah lengannya. Biarkan jari-jari kakinya menyentuh lantai. Ia
akan mengangkat kakinya seperti saat melangkah.
12. Galant Reflex
 Reflex ini terlihat saat punggung tengah atau punggung bawah bayi dibagian kanan atau kiri
tulang punggung diusap. Tubuh bayi akan melengkung ke sisi yang diusap.
13. Crossed Extensor Reflex
 Reflex ini dapat dimunculkan dengan meluruskan salah satu tungkai bayi, maka tungkai yang
lain (yang tadinya lurus) akan menekuk (lututnya). Cara lain adalah dengan mengetuk paha
bagian dalam salah satu tungkai bayi, maka tungkai yang lain akan bergerak ke dalam
(mendekati tungkai yang diketuk). Hilang pada usia 1 atau 2 bulan.
14. Flexor Withdrawal Reflex
 Reflex ini dapat dimunculkan dengan menggores / menyentuh telapak kaki tungkai bayi yang
lurus, maka tungkai tersebut akan menekuk. Hilang pada usia 1 atau 2 bulan.
15. Extensor Thrust Reflex
 Dapat dimunculkan dengan menggores / menyentuh telapak kaki tungkai bayi yang
menekuk, maka tungkai tersebut akan menjadi lurus. Hilang pada usia 1 atau 2 bulan.
16. Tonic Labyrinthine
 Pada posisi telentang, reflek ini dapat diamati dengan menggangkat tungkai bayi beberapa
saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat, kemudian jatuh. Hilang
pada usia 6 bulan.
17. Reflek Swimming (berenang)
 Jika meletakkan bayi di air, maka ia akan menggerakkan lengan dan kakinya sambil menahan
napas seolah-olah sedang berenang. Refleks ini biasanya akan muncul sebelum bayi berusia
6 bulan.
18. Reflek Puppilary
 Mata bayi akan menyipit ketika ada cahaya terang dan ketika akan tidur, tapi akan membesar
jika ada cahaya redup dan ketika bangun tidur. Selain itu bayi juga akan menutup matanya
ketika ada cahaya silau dan hembusan angin.
Daftar Pustaka

1. Mattson, S., & Smith, J. (2000). Core curriculum for maternal newborn nursing. 2nd edtion.
J.B. Lippincott.
2. Melson, K., Kenner, C., & Amlung, S., (1999). Maternal infant care planning. Third Edition.
United State of Amerika; Springhouse Corporation.
3. Nichols, F.H., & Humenick, S.S., (2000). Childbirth education (2nd ed). Philadelphia : W.B.
Sounders Company.
4. Pillitery, A. (2007). Maternal & Child health nursing: Care of the childbearing & childrearing
family. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai