Makalah KMB 1 Ileus
Makalah KMB 1 Ileus
“ILEUS”
DI SUSUN OLEH :
IBNU HBIB MUSTOFA
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I.................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................................
BAB II..................................................................................................................................
2.1 Definisi...................................................................................................................
2.2 Etiologi........................................................................................................
2.3 Manifestasi masalah...................................................................................................
2.4 Patofisiologi................................................................................................................
BAB III................................................................................................................................
3.1 Pengkajian..................................................................................................................
3.2 Diagnosa Keperawatan...............................................................................................
3.3 Rencana Intervensi.....................................................................................................
3.4 Evaluasi......................................................................................................................
BAB IV................................................................................................................................
4.1 Simpulan....................................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ileus obstruksi adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal. Obstruksi usus dapat akut atau kronis, parsial atau total (komplit),
keperahannya tergantung pada usus yang terkena, derajat dimana lumen tersumbat
dan khususnya derajar dimana sirkulasi darah dalam dinding usus terganggu.
Ileus obstruktif adalah blok saluran usus yang menghambat pasase cairan,
flatus, dan makanan, dapat secara mekanis atau fungsional. Ileus obstruktif adalah
kerusakan parsial atau komplit ke arah depan dari isi usus. Obstruksi pada ileus
sering terjadi karena mempunyai segmen yang paling sempit. Ileus obstruksi adalah
keadaan dimana usus terjadi sumbatan mencegah aliran normal dari susu melalui
saluran usus yang dapat bersifat parsial atau komplit. Abstrak Ileus obstruktif
merupakan gangguan pasase usus oleh sebab adanya sumbatan atau obstruksi dan
sebab lain yang menyebabkan menyempitnya atau tersumbatnya lumen usus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ileus obstruksi?
2. Apa saja patofisiologi ileus obstruksi ?
3. Apa saja cara penanganan pada pasien obstruksi ?
2.2 Etiologi
Illeus secara umum disebabkan oleh :
Cedera pada pembuluh darah usus
Kelainan diluar usus , seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit darah yang abnormal
(misalnya rendah kalium, tinggi kalsium)
Obat-obat tertentu.
Kelenjar tiroid yang kurang aktif
Suatu infeksi atau bekuan darah didalam perut
Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus
Secara khusus penyebab ileus ada 2 :
a) Ileus Obstruktif etiologinya adalah :
Disebabkan karena gangguan mekanik berupa sumbatan sehingga terjadi obstruksi.
Hernia Incaserata
Non Hernia Incaserata :
a. Penyempitan lumen usus
Scibala, fekalith, keganasan, radang, tumor mesenterium
b. Adhesi
Radang, trauma, post laparatomi
c. Invaginasi
Hiperperistaltik usus yang menyebabkan bagian oral lebih mobil sehingga masuk ke yang
anal. Bagian anal berkontraksi sehingga terjadi oedema kemudian perlengketan dan
kahirnya terjadi invaginasi.
Ciri kahasnya : ada lendir darah peranus
Causanya : hiperperistaltik akibat obat-obatan, lesi organ (polipoid tumor Ca colon),
factor mobilitas (bagian proximal mobil dan distal terfixir).
Gejalanya : perut kembung, flatus (-), defekasi (-), muntah-muntah, lendir darah, pada
RT teraba portio Geruis.
d. Volvulus
Faktor terjadinya : segmen usus yang bergerak leluasa dan ada titik fiksasi pada segmen
usus sebagai focus volvulus.
Causa : alat penggantung usus terlalu panjang, terlalu banyak divertikulum,
peradangan / trauma, makanan tinggi selulose, orang tua dengan retardasi mental.
e. Malformasi usus
Pada waktu perputaran usus (minggu ke 10) terjadi pemuntiran sehingga terjadi
penjepitan yang akan menyebabkan terjadinya ileus mekanik.
2.4 Patofisiologi
Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa
memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional.
Perbedaan utama adalah obstruksi paralitik di mana peristaltik dihambat dari permulaan,
sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten,
dan akhirnya hilang.
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas (70% dari
gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air
dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam
saluran cerna setiap hari,tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan
intralumen dengan cepat. Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai
merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini
adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok—hipotensi, pengurangan
curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang
terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan
sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan
peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam
rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia. Pengaruh
sistemik dari distensi yang mencolok adalah elevasi diafragma dengan akibat terbatasnya
ventilasi dan berikutnya timbul atelektasis. Aliran balik vena melalui vena kava inferior juga
dapat terganggu. Segera setelah terjadinya gangguan aliran balik vena yang nyata, usus
menjadi sangat terbendung, dan darah mulai menyusup kedalam lumen usus. Darah yang
hilang dapat mencapai kadar yang cukup berarti bila segmen usus yang terlibat cukup
panjang. Makanan dan cairan yang ditelan, sekresi usus, dan udara terkumpul dalam jumlah
yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian usus proksimal distensi, dan bagian distal
kolaps. Fungsi sekresi dan absorpsi membrane mukosa usus menurun, dan dinding usus
menjadi edema dan kongesti. Distensi intestinal yang berat, dengan sendirinya secara terus
menerus dan progresif akan mengacaukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa dan
meningkatkan resiko dehidrasi, iskemia, nekrosis, perforasi, peritonitis, dan kematian.
Penanganan Ileus
1. Konservatif
Penderita dirawat di rumah sakit.
Penderita dipuasakan
Kontrol status airway, breathing and circulation.
Dekompresi dengan nasogastric tube.
Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan
Lavement jika ileus obstruksi, dan kontraindikasi ileus paralitik.
2. Farmakologis
Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.
Analgesik apabila nyeri
3. Operatif
Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis.
Obstruksi usus dengan prioritas tinggi adalah strangulasi, volvulus, dan jenis
obstruksi kolon.
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric untuk mencegah
sepsis sekunder atau rupture usus.
Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang
disesuaikan dengan hasil explorasi melalui laparotomi.
Komplikasi Ileus
Nekrosis usus
Perforasi usus
Sepsis
Syok-dehidrasi
Abses
Sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi
Pneumonia aspirasi dari proses muntah
Gangguan elektrolit
Meninggal
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Suku/Bangsa :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :
Diagnosa medis :
Penanggung jawab :
3.4. Evaluasi
Hasil yang diharapkan sesuai diagnose keperawatan
1. Tidak ada atau nyeri abdomen berkurang
2.Menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan elektrolit
3. Membuat pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup dengan ketetapan
jumlah dan konsistensi
4. Mendapat nutrisi yang optimal
5. Tidak adanya depresi pernafasan
6. Tidur/istirahat tidak ada gangguan
7.Tidak mengalami komplikasi dengan suhu batas normal
8. Menunjukkan rileks dan tidak cemas
9. Memperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang proses penyakitnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi non-mekanis atau ileus adinamik
penghambatan pristaltik ini sering disebut sebagai ileus paralatik, walaupun paralisis
peristaltik ini tidak terjadi seara total. Keadaan lain yang sering menyebapkan
terjadinya ileus adinamik adalah peritonitis. Obstruksi paralitik (ileus paralitik) yaitu
Peristaltik usus dihambat sebagian akibat pengaruh toksin atau trauma yang
obstruksi intralumen atau obstruksi mural oleh tekanan ekstrinsik. Obstruksi mekanik
bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC.