Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita
untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan
dan perkembangan tersebut.
Praktik kerja lapangan merupakan salah satu sistem pengajaran kuliah yang mendukung
kegiatan belajar yang membuat mahasiswa lebih terdidik dan mendalami ilmu di bidang yang
ditekuninya.Meskipun seseorang mempunyai ilmu pengetahuan dan nilai akademis yang
memuaskan, bukan berarti dia mudah dalam mendapatkan pekerjaan. Para mahasiswa didorong
untuk melakukan kegiatan praktik kerja lapangan untuk memperoleh pengetahuan praktis
sekaligus mengenal dunia kerja yang sesungguhnya sebelum menempuh jenjang karir. Oleh
karena itu, dilaksanakanlah sebuah praktik kerja lapangan ini untuk membantu mahasiswa
mengatasi permasalahan di dunia kerja yang sesungguhnya.
Praktik kerja lapangan ini merupakan rangkaian pelaksanaan program yang direncanakan
oleh Universitas Atma Jaya Jakarta sebagai kegiatan wajib untuk memenuhi prasyaratan dalam
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan pada Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan yang
berbobot 2 sks (atau setara dengan 120 jam)

1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Maksud Praktik Kerja Lapangan antara lain:
1. Mempelajari bidang pekerjaan akuntansi dan keuangan di PT Indomobil Finance Indonesia
2. Melakukan praktik kerja lapangan sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis, yaitu
bidang akuntansi

Tujuan Praktik Kerja Lapangan antara lain:


1. Bertujuan untuk memperoleh wawasan tentang bidang pekerjaan akuntansi dan keuangan
2. Bertujuan untuk memperoleh pengalaman dari pekerjaan nyata yang sesuai dengan teori yang
diperoleh di bangku kuliah

1
1.3 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
Kegunaan dari Praktik Kerja Lapangan adalah sebaai berikut:
1. Menambah wawasan mahasiswa dalam bidang yang ditekuninya, dalam hal ini adalah
akuntansi di bidang keuangan
2. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam bekerja di lapangan di sebuah
Perusahaan
3. Membantu program studi akuntansi dalam FEB Atma Jaya menghasilkan lulusan yang
berkualitas
4. Membatu PT Indomobil Finance Indonesia menyelesaikan pekerjaannya dan mendapatkan
saran yang konstruktif dari mahasiswa yang dapat membuat instansi tersebut menjadi lebih
baik

1.4 Tempat Praktik Kerja Lapangan


Praktik kerja lapangan dilakukan di PT Indomobil Finance Indonesia yang beralamat di
Wisma Indomobil I lantai 11 Jalan MT Haryono Kav. 8 Jakarta. Perusahaan tempat penulis
melakukan praktik kerja lapangan merupakan kantor pusat dari seluruh cabang yang ada di
Indonesia. Penulis memilih PT Indomobil Finance Indonesia karena sesuai denga latar belakang
penulis, yaitu bidang akuntansi

1.5 Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan


Penulis telah menyelesaikan kewajiban pelaksanaan kerja lapangan selama kurang lebih
150 jam yang dimulai dari tanggal 3 Juli 2017 sampai tanggal 4 Agustus 2017. Praktik kerja
lapangan dilakukan pada libur pergantian semester yang hanya dilakukan 4 hari dalam seminggu,
yaitu setiap hari Senin hingga Kamis, dikarenakan setiap hari Jumat penulis ada kelas SAP. Pada
umumnya, jam kerja perusahaa ini dimulai pada jam 08.30 WIB dan berakhir pada jam 17.30
WIB.
Dalam melaksanakan praktik kerja lapangan, tentu harus ada laporan yang digunakan
sebagai bentuk pertanggungjawaban. Laporan praktik kerja lapangan ini disusun untuk
melaporkan hasil praktik kerja lapangan yang telah dilakukan oleh penulis. Laporan ini disusun
sejak tanggal 21 Agustus 2017 hingga 30 Oktober 2017

2
BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT Indomobil Finance Indonesia "Perseroan" adalah perusahaan yang bergerak dalam


bisnis jasa pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat dengan bentuk pembiayaan konsumen,
sewa guna usaha dan anjak piutang yang didirikan pada tahun 1993 dengan nama PT Indomaru
Multi Finance. Perseroan yang merupakan perusahaan joint venture antara PT Indomobil
Investment Corporation dengan Marubeni Corporation. Setelah restrukturisasi kepemilikan saham
Perseroan di tahun 2000 sehingga menghasilkan komposisi baru, yaitu PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk sebagai pemegang saham mayoritas yang menguasai 99,25% saham Perseroan
dan PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL) yang menguasai 0,75%. Perseroan mengubah namanya
pada tahun 2003 menjadi PT Indomobil Finance Indonesia.

Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan pasar dengan menghadirkan produk dan


layanan yang beragam dan berkualitas untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Menyusul
keberhasilan Perseroan dalam mengembangkan bisnis pembiayaan kendaraan komersial sejak
pertengahan tahun 2009, Perseroan yang memanfaatkan momentum pertumbuhan di industri
pertambangan dan komoditas pada tahun 2010 mulai melayani permintaan pembiayaan dari sektor
alat berat, mesin dan lainnya. Lalu di tahun 2012, Perseroan juga menjajaki peluang yang
menjanjikan di sektor jasa pembiayaan syariah dengan membuka Unit Usaha Syariah. Pada tahun
2013, Perseroan mengalami dinamika internal menyusul aksi akuisisi yang dilakukan oleh PT
Indomobil Multi Jasa Tbk atas seluruh saham Perseroan yang dimiliki oleh PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk. Kemudian di tahun 2015, Perseroan memanfaatkan momentum bangkitnya
bisnis properti dengan menjalin kerja sama dengan mitra strategis untuk meluncurkan program
pembiayaan properti. Aksi korporasi ini telah menumbuhkan membuka peluang baru bagi
Perseroan untuk terus mengembangkan bisnisnya agar dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan
akan ragam solusi pembiayaan yang inovatif, kompetitif dan terpercaya.

3
PT Indomobil Finance Indonesia memiliki 214 kantor layanan yang tersebar di seluruh
Indonesia.

Gambar 1 : Persebaran Kantor PT Indomobil Finance Indonesia di Indonesia

PT Indomobil Finance Indonesia juga memperoleh beberapa prestasi yang dapat dilihat
dari banyaknya penghargaan-penghargaan yang diterima. Prestasi ini diraih melalui kegiatan yang
dilakukan PT Indomobil Finance Indonesia dan juga berasal dari masyarakat, investor dan kreditor
PT Indomobil Finance Indonesia. Berikut adalah sebagian dari penghargaan-penghargan yang
diterima oleh perusahaan.

Gambar 2 : Penghargaan dari Majalah Economic Review, Warta Ekonomi dan Itech 2016

4
Gambar 3 : Penghargaan dari Majalah Economic Review 2016

Gambar 4: Penghargaan dari Indonesia Excellent Quality Award 2017

Perseroan telah melewati sejarah panjang yang menjadikan Perseroan matang dalam
menjalankan bisnis di industri pembiayaan. Melalui strategi bisnis yang terus diselaraskan dengan
tuntutan perkembangan iklim usaha, perkembangan iklim usaha, Perseroan tetap menjaga
komitmen untuk menjadi perusahaan pembiayaan yang handal dan terpercaya di Indonesia.

Struktur Kepemilikan Pemegang Saham

Gambar 5: Susunan Pemegang Saham


5
Visi, Misi Perusahaan

Visi
Menjadi perusahaan pembiayaan produk-produk Indomobil Group yang terbaik dalam hal kepuasan
pelanggan, dan terbesar dalam hal jumlah pembiayaan dan perolehan tingkat keuntungan bagi para
pemegang saham.

Misi
Menjadi perusahaan pembiayaan yang terpercaya, memiliki Teknologi Informasi yang tepat guna
dengan jaringan cabang yang dapat mewakili seluruh potensi pasar di Indonesia, sumber daya
manusia yang berkualitas, pengelolaan sumber dana yang optimal serta program penjualan yang
kompetitif dan berkesinambungan.

Nilai –nilai Perusahaan


 Kejujuran
 Kerja Keras
 Kepuasan Pelanggan

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 6: Struktur Organisasi

6
Gambar 7: Struktur Organisasi Bagian Akuntansi

Penjelasan dari jabatan diatas diuraikan sebagai berikut:

1. Finance Director
 Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat
waktu.
 Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban
pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
 Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan, terutama
pengelolaan piutang dan hutang, memastikan ketersediaan dana untuk operasional
perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
 Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol
penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan
efisien dalam kegiatan operasional perusahaan.
 Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan
efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan

7
2. Finance, Accounting and Tax Manager
 Bekerjasama dengan manajer lain, merencanakan dan meramalkan aspek dalam
perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.
 Membentuk, menganalisa dan menginterpretasikan data statistik maupun informasi
keuangan, sehingga dapat memberikan penilaian yang independent mengenai rasio atau
perbandingan antara hasil operasi dan kinerja terhadap anggaran, dan hal-hal lain terkait
dengan perpajakan maupun tingkat ke-efektif-an operasional perusahaan
 Bertanggung jawab secara langsung untuk mengevaluasi kinerja staf maupun manajer
Bagian Accounting. Kemampuan untuk memberikan pelatihan terhadap karyawan adalah
diperulan, bertugas untuk menjaga keterampilan staf di bagian keuangan
dan accounting agar tetap berada di level yang terbaik.
 Berpartisipasi di dalam menyusun anggaran dan peramalan keuangan, institusi, dan
pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan prosedur, analisa dan pelaporan selisih.
 Bertanggung jawab terhadap perencanaan perpajakan, sejalan dengan peraturan Ditjen
Pajak terkait dengan peraturan pemerintah setempat mengenai penggajian dan
pengupahan, serta peraturan lainnya terkait dengan perpajakan.
 Melengkapi laporan internal, beserta perbaikan dan perubahannya agar dapat lebih
berguna dan efisien, serta kelengkapan laporan terhadap pihak eksternal perusahaan.
 Meneliti rekening Koran dan laporan rekonsiliasinya atas bank yang mengelola keuangan
perusahaan, anak, atau cabang perusahaan

3. Supervisor Finance Accounting


 Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan sistem dan prosedur akuntasi serta pengawasan
internal dengan baik dan benar.
 Menyetujui dan menandatangani pengeluaran uang kas perusahaan yang bersifat umum
dan rutin sesuai denga batas jumlah pengeluaran yang telah ditetapkan.
 Memeriksa kelengkapan dan keabsahan Bukti Pengeluaran Kas/Bank sebagai media
pembayaran perusahaan berikut dokumen pendukungnya sebelum diserahkan kepada
Finance Manager atau Direksi untuk disetujuidan ditandatangani.
 Menyetujui dan menandatangani Bukti Penerimaan Kas/Bank sebagai media penerimaan
perusahaan
 Memeriksa dan menandatangani laporan harian kas /bank dan laporan Rekonsiliasi Bank
sebelum diserahkan kepada Finance Manager
 Menyiapkan laporan rencana dan realisasi cash flow baik per minggu maupun per bulan
 Mengkoordinasikan, mengarahkan, membimbing dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pembuatan invoice/tagihan dan faktur pajak serta penagihan atas atas piutang dagang
perusahaan.
8
4. Koordinator Finance Accounting
 Memeriksa berkas pencairan, meliputi PO, subsidi yang diberikan ke masing2 konsumen,
apakah sudah sesuai dengan tipe kendaraan dan nominal subsidi yang sudah disetujui oleh
direksi, lalu rekap pencairan meliputi nomor rekening, atas nama di rekening, nama bank,
dan nilai yang ditransfer
 Memeriksa tiap rekening tujuan ke hasil print out upload transfer dana maupun listing.
Lalu jumlahkan. Untuk upload transfer dana, koordinator berlaku sebagai approval 1,
menggunakan program e-banking plus
 Setelah selesai memeriksa, koordinator melakukan pendataan nominal transfer para staff
dengan tujuan sebagai data utk konfirmasi ke bank pada hari H.
 Setelah selesai mendata, lalu seluruh berkas diteruskan ke SPV/up.

5. Staff Finance Accounting


 Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam program
 Melakukan transaksi keuangan perusahaan
 Melakukan pembayaran kepada suplier
 Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas keuangan
perusahaan
 Melaukan penagihan kepada customer
 Mengontrol aktivitas keuangan / transaksi keuangan perusahaan
 Membuat laporan mengenai aktivitas keuanganperusahaan
 Menerima dokumen dari vendor internal maupun external
 Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen
 Melakukan Evaluasi budget
 Membuat laporan manajemen kepada induk perusahaan
 Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan beserta kelengkapannya
 Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain

9
2.3 Kegiatan Umum Perusahaan

PT Indomobil Finance Indonesia tempat penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja


Lapangan bergerak dibidang bisnis jasa pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat dengan
bentuk pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anak piutang.

Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, Kegiatan Usaha Perseroan adalah:

a. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan yang disalurkan bagi debitur yang membutuhkan pengadaan barang modal dan
jasa yang diperlukan untuk mendukung kegiatan usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi,
ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi dalam jangka waktu lebih dari dua tahun.
b. Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan yang disalurkan bagi debitur yang memiliki keperluan pengeluaran-pengeluaran
yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dengan jangka waktu maksimal dua
tahun.
c. Pembiayaan Multiguna
Pembiayaan yang disalurkan bagi debitur yang memiliki keperluan pengeluaran-pengeluaran
yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dengan jangka waktu maksimal dua
tahun.
d. Sewa operasi (Operation lease) dan / atau kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
e. Melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
Kegiatan jasa pembiayaan yang ditawarkan kepada debitur dengan berbasis prinsip-prinsip
syariah, yang meliputi sumber pendanaan, penyaluran dana dan/atau kegiatan lain yang sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang.

10
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Bidang Kerja


Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis diugaskan untuk membantu di
Staff Finance & Accounting dalam melakukan pekerjaan. Tempat penulis melakukan Praktik
Kerja Lapangan bergerak merupakan kantor pusat dan memiliki 214 cabang di Indonesia, namun
di bagian penulis hanya menangani 12 cabang (di area 1 dan 4) antara lain kota Jakarta,
Yogyakarta, Banjarbaru, Banjarmasin, Bekasi, Ciputat, Magelang, dan lain-lain. Tugas yang
diberikan kepada penulis antara lain:
a. melakukan pemeriksaan dan melakukan filling dokumen
b. mengantar dokumen
c. mengurutkan berkas transfer dana yang ada di cabang

3.2 Pelaksaan Kerja

Gambar 8 : Flowchart Perusahaan

11
Dari arus yang ada di atas dapat dijelaskan sebagai arus perusahaan secara sederhana.
Awalnya, staf finance menerima email angka pencairan dealer berserta attachment lampiran-
lampirannya dari cabang email kantor cabang. Cabang harus konfirmasi telah mengirimkan email
dan fax kepada staf finance untuk mencegah kegagalan transmisi data. Lalu, staf finance
melaporkan angka pencairan ke treasuri,yang telah direview terlebih dahulu oleh coordinator.
Setelah itu staf finance print email yang dikirim cabang beserta Bukti Bank Keluar (BBK), Bukti
Jurnal (BJ), rekap pencairan, serta list subsidi. Staf finance menginput data di sistem perusahaan
dan mencetak transfer bank tersebut. Setelah diprint, dihasilkan lembaran PO dan dicocokan list
subsidi konsumen yang sudah dibuat oleh cabang dengan SPP subsidi apakah sesuai dengan tipe
ataupun merk kendaraan yang telah diotorisasi oleh direksi. Jika semuanya sudah diperiksa dan
benar, maka staf memisahkan jurnal dan BBK berdasarkan sumber dana pencairan tersebut. Ada 2
jenis Bank yang digunakan yaitu BCA dan non BCA yang terdiri dari Mandiri, Danamon dan BRI.
Setelah itu masuk ke program transfer (e-transfer plus) untuk mengirim sesuai dengan nominal
dan Bank yang dituju. Dokumen-dokumen yang terkait proses ini nantinya akan diperiksa,
diurutkan dan di filling sesuai dengan area masing-masing.

Sebelum melaksanakan kegiatan kerja, penulis diberikan pengarahan dan profil


perusahaan, kebijakan yang terkait perusahaan tersebut, dan tahap-tahap pengerjaan dari tugas
yang diberikan. Pekerjaan yang dilakukan antara lain:

a. Melakukan pemeriksaan dan melakukan filling dokumen


Dari pekerjaan yang dilakukan oleh bagian FAD yaitu menginput data, transfer dana dan
transaksi yang terjadi antara kantor cabang kepada kantor pusat yang menghasilkan dokumen-
dokumen tertentu. Dokumen tersebut sebagai bukti-bukti dari transaksi yang dapat
dipertanggungjawabkan saat dimana perusahaan akan diaudit. Dokumen yang diperoleh
memiliki sistem prenumbered sehingga perlu di urutkan dan di arsipkan. Dalam melakukan
pengarsipan dokumen, penulis diajarkan bagaimana cara mengurutkan dan melakukan
pengarsipan dokumen. Beberapa data yang digunakan dalam pengarsipan dokumen:
1. BBKA
Dokumen ini digunakan untuk bukti pencairan dana dari bank. Bank yang terkait dalam
pencairan dana, banyak transaksi dari Bank BCA, Mandiri, dan Danamon. Dokumen ini
terdiri dari BBKA 12 sampai BBKA 96, penulis hanya mengarsipkan BBKA 11, BBKA
21, BBKA 31, BBKA 61, BBKA 91, BBKA 14, BBKA 24, BBKA34, BBKA 64, dan
BBKA 94. Angka terakhir BBKA merupakan kode area.

12
Gambar 9: Contoh Dokumen BBKA

2. BBK
Dokumen ini digunakan untuk mencatat bukti jurnal pengeluaran di kantor cabang oleh
kantor pusat, dan dokumen ini di input secara manual oleh kantor pusat. Penulis hanya
mengarsipkan dokumen BBK dan BBK 1.

Gambar 10: Contoh Dokumen BBK

3. BBKD
Dokumen ini merupakan bukti bank keluar yang digunakan untuk bukti mencairkan dana
yang diperlukan oleh dealer cabang. Dokumen ini terdiri dari BBKD 1 sampai BBKD 6.
Namun, penulis hanya mengarsipan BBKD 5 dan BBKD 6 di bulan Juni dan Juli.

13
Gambar 11: Contoh Dokumen BBKD

4. JMA dan BJA


Dokumen ini merupakan dokumen pertanggung jawaban. Dokumen ini terdiri dari JMA
21 sampai dengan JMA 26 dan BJA 21 sampai dengan BJA 26, angka terakhir sesuai
dengan area masing-masing. Namun, penulis hanya mengerjakan pengarsipan JMA 21,
JMA 24, BJA 21 dan BJA 24.

Gambar 12: Contoh Dokumen JMA

5. JM, JMR, BJM


Dokumen ini adalah dokumen pendukung untuk BBK. JM adalah jurnal untuk mencatat
pembelian alat tulis kantor. JMR adalah jurnal untuk mencatat amortisasi dan depresiasi.
BJM adalah jurnal untuk mencatat data bank yang masuk.

14
Dokumen BBKD, BBKA, BBK, JMA dan BJA diarsipkan dengan cara yang sama serta
dokumen ini dihasilkan setiap transaksi yang terjadi per bulannya. Dokumen ini hasil input
dari staff.

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengurutkan nomor transaksi yang terjadi pada
dokumen dari angka yang terkecil sampai yang terbesar

Gambar 13: Langkah Pertama

Langkah kedua dibuat dalam bentuk buku sesuai dengan urutannya dan bulannya.

Gambar 14: Langkah ke 2

Langkah ketiga yaitu melakukan rekap terhadap dokumen yang telah diarsipkan, hal ini
diperlukan untuk membantu user untuk melakukan pengecekan saat dokumen diperlukan oleh
pihak audit telah diarsipkan dan ada buktinya

Gambar 15: Hasil dari rekapan Dokumen BBKD, BBKA, BBK, JMA, dan BJA
15
Untuk dokumen JM, JMR, dan BJM yang merupakan dokumen pendukung dari BBK
berupa bukti jurnal secara manual dari cabang-cabang yang memberikan bukti transaksi
kepada kantor pusat kemudian diinput oleh staff dan penulis mengarsipkan dan mengurutkan
kedalam ordner file setiap cabangnya serta merekap setelah diarsipkan.

Gambar 16: Hasil dari rekapan Dokumen JM, JMR dan BJM

b. Mengantar dokumen
Pelaksanaan kerja yang dilakukan dalam hal ini yaitu membantu bagian FAD untuk
mengantarkan beberapa dokumen yang dibutuhkan pengecekan dari bagian lain untuk
disesuaikan kebenarannya saat menginput data serta mengirimkan dokumen penting ke bagian
yang membutuhkan dari bagian FAD.

c. Mengurutkan berkas transfer dana yang ada di cabang


Berkas transfer dana adalah hasil dari pencairan dana yang dilakukan oleh bagian
Treasury atau bendahara kantor pusat setiap harinya dan diinput oleh bagian FAD berupa
upload-an dan dokumen itu akan di urutkan sesuai nomor dari yang terkecil sampai terbesar.
Transaksi Transfer adalah dokumen yang diperiksa yang selanjutnya akan dilakukan
pembayaran lewat bank tertentu dan di transfer pada hari berikutnya.

Gambar 17: Contoh Dokumen Transfer Dana

16
Gambar 18: Hasil dari Mengurutkan Dokumen Transfer Dana

3.3 Masalah yang Dihadapi


Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, penulis mengalami beberapa kesulitan dan
masalah yang dihadapi. Beberapa permasalaan yang dihadapi antara lain:
1. Ada sikap canggung karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan.
2. Karena belum berpengalaman dalam melakukan pekerjaan yang diberikan,terkadang penulis
melakukan kesalahan seperti kurangnya ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan yang
diberikan.
3. Pada saat mengalami kesulitan pada pekerjaan, penulis tidak bisa langsung berkonsultasi
dengan pembimbing lapangan karena pembimbing tidak selalu ada di tempat, jika pun ada
pastinya pembimbing lapangan dan senior lainnya sibuk dengan pekerjaannya. Sehingga
waktu yang diberikan kepada penulis tidak dapat digunakan secara efisien.

3.4 Cara Mengatasi Masalah


Dari kendala-kendala yang dihadapi, penulis berusaha untuk mengatasi kendala-kendala
tersebut dengan cara:
1. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan
2. Lebih berhati-hari dengan melakukan suatu pekerjaa yan diberikan
3. Banyak bertanya dengan pembimbing lapangan jika ada pekerjaan yang kurang dimengerti.
Jika pembimbing lapangan tidak ada ditempat, penulis berusaha bertanya kepada senior lain.

17
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sebagai bentuk tugas wajib kuliah yang merupakan
bagian dari mata kuliah Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja Lapangan dilakukan selama 150
jam terhitung dari tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 4 Agustus 2017. Atas pelaksanaan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan tersebut, dapat disimpulakan beberapa hal sebagai berikut.
 Melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan mendapatkan pengalaman bekerja di Perusahaan
sehingga penulis mengetahui gambaran dunia kerja
 Menambah tanggung jawab, kedisiplinan dan ketelitian mahasiswa terhadap tugas
 Membangun pola pikir dan nalar mahasiswa pada saat diberi tugas/ pekerjaan

4.2 Saran
Atas pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilakukan, penulis ingin memberikan
saran untuk perusahaan dan mahasiswa yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan yang
sekiranya dapat membantu agar dapat menjadi lebih baik lagi. Saran-saran dapat dijelakan dalam
beberapa poin sebagai berikut.
 Alangkah baiknya apabila penulis sebagai pekerja magang diberikan wawasan mengenai
keseluruhan cakupan proses pekerjaan yang dilakukan, sehingga penulis dapat mengerti
totalapa kontribusi penulis dalam mengerjakan pekerjaan tersebut
 Sebagai pekerja magang sebaiknya terlebih dahulu mengenal mengenai latar belakang
perusahaan dan bidang kerja yang akan dilakukan, dalam bekerja para pekerja magang juga
harus aktif bertanya bila mengalami permasalahan

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai