BAB I
PENDAHULUAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum,
spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
1. ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm.
2. spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi
sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum
uteri. Disini sel sperma menunggu sel telur.
3. konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di
ampula
dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36)
pada setiap kali kunjungan tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat penting, diantaranya
yaitu:
Kunjungan Waktu Informasi penting
Trimester Sebelum Membangun hubungan saling percayaantara petugas
pertama minggu ke kesehatan dan ibu hamil.
24 Mendeteksi masalah dan menanganinya.
Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan, istirahat, dan sebagainya).
Trimester Sebelum Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus
kedua minggu ke mengenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
28 preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa
untuk mengetahui proteinuria).
Trimester Antara Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk
ketiga minggu mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
28-36
Trimester Setelah 36 Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak
ketiga minggu normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran
dirumah sakit.
Tujuan dari kunjungan tersebut untuk mendapatkan informasi yang sangat penting sehubungan
dengan proses kehamilanya. Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat
masalah, dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila mana ia
merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan mata rantai satu kesatuan dari konsepsi, nidasi,
pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai
persiapan menyongsong kelahiran bayi, dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Pada kehamilan terdapat adaptasi ibu dalam bentuk perubahan rohani dan jasmani.
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999).
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial
didalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang
biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan
dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru,
memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang
janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Pada umumnya
kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan
melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui
bahwa kehamilan akan menjadi masalah. System penilaian resiko tidak dapat memprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/ asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal
dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. (Prawirohardjo, 2001)
Hasil akhir yang diharapkan selama kehamilan adalah kelangsungan hidup ibu dan bayinya.
Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu, bukan hanya kelangsungan hidup tetapi jika kualitas
hidup yang baik. Perawatan antenatal meliputi:
1. pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal.
2. Untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelalaian yang timbul, dan untuk mengantisipasi
semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periode postnatal.
Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-cara mengatasi
gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta gaya hidup. Hampir setiap pertemuan dengan ibu
hamil (dengan suaminya) mrmberikan kesempatan untuk memberikan penyuluhan dalam satu
atau lain bentuk.
Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan atau pelahiran, dan pemberian
Anjuran pada masa ini berkaitan dengan kesehatan umum dan kesehatan khusus berkaitan
dengan kehamilanya juga petunjuk kapan datang ke rumah sakit. Pada bulan kesembilan,
dilakukan pemeriksaan setiap minggu dengan rancangan yang sama. Kelahiran dapat terjadi
setiap waktu, oleh karena itu perlu diberikan petunjuk kapan harus datang kerumah sakit.
Anjuran untuk datang kerumah sakit adalah bila:
Sakit perut datang menghilang dan makin lama makin bertambah keras dan waktu makin
pendek
Terjadi pengeluaran darah, keluar banyak (sampai basah), keluar lendir campur darah
Adanya keluhan badan panas, penglihatan kabur, sakit kepala berat dan sakit ulu hati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan terakhir.
(Farrer, 1999)
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40
minggu)
9. Traktus urinarius
pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar,
sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun
kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
mulai tertekan kembali.
10. Kulit
pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini
merupakan salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-
kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai kloasma
gravidarum
Perkembangan Desidua
Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut desidua (kira-kira terjadi hari ke
empat belas)
Desidua terbagi dalam 3 lapisan yaitu:
- stratum kompaktum yang siftnya padat, telur terdapat di dalamnya.
- Stratum spongiosum yang mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah yang melebar.
- Startum basale, tidak mengalami perubahan.
Ketika bayi membesar, desidua terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu desidua basalis, desidua
kapsularis dan desidua vera. Pada bulan keempat desidua kapsularis melekat jadi satu dengan
lapisan desidua vera akibat pembesaran telur.
Perkembangan Selaput Janin
Selaput janin terdiri dari:
- yolk sac dan allantois: nantinya akan menjadi tali pusat
- amnion: pertumbuhan janin menyebabkan ruangan amnion semakin membesar bersamaan
dengan membesarnya ruang amnion, amnion dan chorion menjadi lisut, tali penghubung bersama
yolk sac mebentuk tali pusat
- chorion: terbentuk dari trofoblast yang diliputi oleh mesoderm. Chorion yang mulanya hanya
terdiri dari satu lapisan, lmbat laun menjadi 2 Lapisan, lapisan langhans atau cytotrofoblast dan
lapisan syntitium atau syinsitiotrofoblast.
Perkembangan Plasenta.
Plasenta merupakan organ yang emnghubungkan ibu dengan ajnin dan memproduksi hormon
penting dalam kehamilan yaitu HCG dan HPL.
Plasenta menjadi 2 bagian permukaan yaitu permukaan maternal (menghadap ke dinding rahim,
warna merah tua, permukaan kasar) dan permukaan vetal (menghadap ke janin, berwarna putih
kuning dan licin).
Fungsi plasenta adalah:
a. Respirasi
Yaitu mengambil oksigen dari ibu menuju plasenta melaLUi pembuluh darah janin, dan
sebaliknya.
b. Nutrisi
Yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang diperoleh ajnin dari darah ibu, berupa air,
karbohidrat, garam an organik, protein dan mineral.
c. Ekskresi
Yaitu pengeluran sisa-sia metabolisme zat dari janin ke darah ibu
d. Barier
Plasenta melindungi janin dari kuman yang terdapat dalam darah ibu. Tapi beberapa substansi
teratogenik tidak dapat dihalangi oleh plasenta, misalnya virus.
e. Endokrin
Lasenta mengeluarkan beberapa hormon yaitu hormon steroid (estrogen dan progesteron),
hormon protein (HCG, HPL, HCT), hormon releasing (TSH releasing hormon dan LH serta
FSH)
f. Imunisasi pasif
Yaitu kekebalan terhadap smallpox, difteri dan measless, diperoleh ajni dari antibodi ibu.
Plasenta dan tali pusat terbentuk sempurna pada usia kehamilan 16 minggu.
Liquor Amnii
Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Fungsi air ketuban adalah sebagai berikut:
a. melindungi janin dari rudapaksa tumpul
b. menjaga agar tali pusat tidak mudah tertekan
c. menjaga agar janin dapat tumbuh bebas ke segala jurusan sehingga pertumbuhanya tidak
terganggu
d. menjaga agar tidak timbul perlekatan antara amnion dan janin
e. menjaga keseimbangan suhu uterus
f. menjaga infeksi dalam uterus
g. membuat jalan lahir bersih dan licin pada saat partus
Kejadian penting dalam minggu ke II:
a. pembentukan lapisan sytotrofoblast dan lapisan luar synsitiotrofoblast (hari 7-8)
b. trofoblast masuk ke endometyrium maternal dan sinusoid (hari 8)
c. teerlihatnya ruang amnion (hari 8)
d. pembentukan selaput & cairan amnion (hari 9)
e. dimulainya sirkulasi uteroplasenta sederhana (hari 11)
f. pembentukan vilii korialis sderhana (hari 13)
g. pembentukan desidua pada uterus (hari 14)
h. pembentukan procholdal plate (hari 14)
Minggu III
selama minggu ke tiga, hasil konsepsi tumbuh pesat, yaitu berlangsung mulai hari ke 15-21
2) Periode embrio (minggu 4 - 8)
Minggu IV
Embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kurang lebih 5 cm. Perpanjangan
embrio arah atas menjadi kepala, bawah menjadi ekor, dan samping menjadi tubula. Sistem
peredaran darah sederhana mulai terbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung. Liver,
pankreas, thiroid, dan kelenjar thimus mulai berkembang. Plasenta tumbuh sempurna.
Minggu V
Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung dan
membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa benjolan.
Minggu VI
Posisi mata, hidung, mulut, kaki, telapak tangan dan jari-jari tangan mulai terbentuk dan
berkembang. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40 – 50.
Minggu VIII
Selama akhir periode embrio, embrio sudah menunjukkan bentuk dan ciri manusia, hemisfere
cerebral tumbuh pesat. Alis mata mulai berkembang dan menjadi lisut selama minggu ke
sembilan dan tinggal bekasnya sampai bulan ketujuh. Jari-jari tangan memanjang dan dapat
dibedakan pada akhir minggu ke delapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar dapat dilihat oleh
mata yang sudah terlatih, me;lalui pemeriksaan anatomik dan histologic kelenjar kelamin, namun
masih membingungkan.
3) Periode janin (minggu 9-40)
Janin tumbuh lebih pesat dan perkembangan fungsi organ mulai terjadi.
Minggu 9 - 12
- besar kepala satu setengah kali besar tubuh
- CRL dua kali lipat
- Alis mata hanya tinggal bekas
- Tungkai atas berkembang menjadi proporsi normal dan tungkai bawah berkembang lebih
panjang
- Genitalia eksterna pria dan wanita dapat dibedakan pada minggi 12
Minggu 13 - 16
- pertumbiuhan janin pesat
- ukuran janin menjadi dua kali lipat
- lanugo mulai tumbuh
- jari kaki mulai dibentuk
- ginjal mulai mengeluarkan urine
- janin mulai menelan cairan amnion
- janin terlihat seperti manusia
- plasenta sudah terbentuk sempurna
Minggu 17 - 23
- janin tumbuh lambat
- tungkai bawah terbentuk sempurna
- tubuh janin tertutup lanugo
- verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan amnion
- pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20 minggu
- bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/ pemantau DJJ
- lemak-lemak coklat dibentuk
Minggu 24 – 27
- kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput
- mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk
- janin dapat hidup pada usia 27 minggu
Minggu 28 – 31
- lemak sub kutan disimpan
- jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress syndroma (RSD) dapat
terjadi
Minggu 32 – 36
- berat janin menetap
- lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala
- kuku jari tumbuh
- janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu ini.
Minggu 37 – 40
- lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal
- kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan dan kaki
- testis turun ke arah scrotum
- tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh
(Depkes RI, 1993)
D. Keluhan Kehamilan
Keluhan ringan kehamilan terutama terjadi pada hamil muda. Dengan makin tua kehamilan
keluhan makin berkurang, kecuali varises dan kaki bengkak makin meningkat. Keluhan ringan
segera dapat diatasi hanya dengan nasihat atau obat tertentu yang tidak berbahaya bagi janin
dalam rahim
1. Morning Sickness
disebut morning sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun dengan keluhan pening
kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat diatasi. Keadaan ini
disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi bila mungkin minum teh panasdengan
gula sebelum bangun dan berjalan.
2. Hipersalivasi
pengeluaran air liur makin meningkat pada beberapa orang, sehingga menambah kesulitan untuk
makan. Air liur dapat menyebabkan gangguan “gigi” terjadi pembengkakan dalam bentuk
pembengkakan gusi (epulis). Hipersalivasi dapat diatasi dengan menghisap gula-gula, yang
banyak dijual dipasaran bebas, biskuit atau roti tawar.
3. Kram Betis
pada hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kurangnya beberapa vitasmin
tertentu dan mineral seperti vitamin E dan B komplek serta kalsium. Kram lokal amsih dapat
diurut dengan obat gosok seperti balsem dan sebagainya. Keluhan ini segera akan menghilang
setelah makan dan minum makin baik
4. Varises
varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Sbagian besar varises
terjadi pada kehamilan berulang. Varises banyak terjadi pada kehamilan diatas tiga kali. Varises
disebabkan hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena keturunan. Pada kasus yang berat
dapat terjadi infeksi dan bendungan berat. Bahaya yang paling penting adalah yrombiosis yang
dapat menimbulkan. Gangguan sirkulasi darah. Unutk sementara dapat memakai stoking ketat,
kaos kaki nilon panjang sampai paha.
5. Sinkope (Pingsan)
Sinkope keadaan pening, kepala ringan , mata kabur sejenak oleh karena bangun mendadak.
Dengan bangun mendadak, aliran darah ke pusat susunan syaraf (otak) terlambat sehingga terjadi
kekurangan darah kepusat susunan syaraf (otak) menyebabkan sinkope. Unutk dapat mengatasi
dilakukan bangun dari tidur atau berdiri secara bertahap. Duduk dahulu di tepi tempat tidur
sejenak sebelum berdiri atau berjalan sehingga peredaran darah dapatr beradaptasi dengan posisi
baru.
6. Kaki Bengkak
kaki bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga. Terdapat ua gangguan kaki bengkak yaitu
retensi (penahanan) air dan garam karena gestosi dan tertekannya pembuluh darah, karena bagian
terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul. Pada keadaan ringan, kaki bengkak dapat diatasi
dengan tidur dengan kaki lebih tinggi dan mengurangi makan garam. Bila kaki bengkak yang
bersifat abnormal dapat diikuti oleh sakit kepala, pandangan mata kabur, pemeriksaaan air
kencing dijumpai protein yang meningkat dan tekanan darah meningkat. Benkak kaki yang
ebrhubungan dengan komplikasi hamil yang harus mendapat pengobatab khusus.
(Ida bagus Gde Manuaba, 1999)
H. Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua : Pada Kehamilan Trimester Ketiga Dan
Kelahiran Bayi
1. perubahan fisik pada trimester tiga
2. perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post partum
3. sexuality
a. perubahan kebutuhan
b. sexual expression (cara yang berbeda)
c. sexual concerns
d. problem solving
4. ketidaknyamanan ringan kehamilan
a. frekuensi berkemih
b. sakit punggung
c. dyspnea
d. varicose veins
e. kontraksi braxton hicks
f. kram kaki
g. vaginal discharge
h. konstipasi
i. nyeri disekitar tulang
j. fatigue
5. tanda bahaya
a. perdarahan vagina
b. nyeri perut
c. edema pada muka, tangan, dan kaki
d. sakit kepala yang hebat
e. gangguan bicara
f. rupture of membrane (sebelum 38 minggu)
6. nutrisi
7. general hygiene
a. istirahat dan tidur
b. latihan
8. penggunaan obat
a. rokok
b. alkohol
c. obat OTC
d. resep obat
9. pertumbuhan janin
10. persiapan menyusui
11. support system
12. Persiapan kelahiran bayi
a. rasa takut dan cemas
b. keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi
c. manajemen nyeri
d. intervensi obstetri
13. Persiapan menjadi orang tua
a. perubahan gaya hidup
b. perubahan peran
c. konflik peran
d. keseimbangan tuntutan keluarga
e. tugas perkembangan maternal
14. Persiapan untuk bayi baru lahir
15. Rencana keluarga.(Reeder, 1992)
L. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
- ketidaknyamanan dan status pernapasan
- adanya nyeri
- riwayat penyakit
- edema
- kaji pola seksual
- kaji respon penurunan pola tidu
- kaji persiapan persalinan, kelahiran, dan kedatangan bayi baru lahir
b. Diagnosa Keperawatan
- Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi
- Resiko tinggi hargadiri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan tugas
kehamilan / kelahiran anak
- Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/ penyalahgunaan zat,
perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini.
- Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus
- Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan, atau
merasa takut
- Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/ perubahan aliran
balik vena, perubahan permeabilitas kapiler
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
- Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen/ agen infeksi
- Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/
maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem
pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat
c. Rencana keperawatan
6. kaji terhadap
5. penggunaan/
perdarahan vagina penyalahgunaan zat
dan tanda-tanda membuat klien
koagulasi intra berisiko terhadap
vaskulardiseminat persalinan prematur
a.. dan janin sulit
dilahirkan
6. adanya kedaruratan
obstetrik, dengan
reduksi pada
volume cairan dan
penurunan kapasitas
vaskular diseminata
5. Eliminasi urin Setelah diberikan asuhan 1.berikan informasi1. membantu klien
berhubungan keperawatan, klien tentang perubahan memahami alasan
dengan mengerti tentang perkemihan fisiologis dari
pembesaran perubahan pola eliminasi sehubungan frekuensi berkemih
uterus, urin. dengan trimester dan nokturia.
peningkatan Kriteria hasil yang ketiga Pembesaran uterus
tekanan diharapkan: 2.anjukan klien trimester ketiga
abdomen, untuk melakukan
1. mengungkapkan
fluktuasi aliran posisi miring saat2. meningkatkan
pemahaman
darah ginjal dan tidur. Perhatikan perfusi ginjal
tentang kondisi
laju filtrasi keluhan-keluhan
glomerolus nokturia.
2. mengidentifikasi
3.anjurkan klien
cara-cara untuk
untuk
mencegah stasis
menghindari 3. posisi ini
urinarius dan atau
posisi tegak dalam memungkinkan
edema jaringan
waktu yang lama terjadinya sindrom
4.berikan informasi vena kava dan
mengenai menurunkan aliran
perlunya masukan vena
cairan 6-8 gelas/4. mempertahankan
hari, penurunan tingkat cairan dan
masukan 2-3 jam perfusi ginjal
sebelum adekuat, yang
beristirahat, dan mengurangi natrium
penggunaan diet untuk
garam, makanan, mempertahankan
dan produk status isotonik
mengandung
natrium dalam
jumlah sedang
5.berikan informasi
mengenai bahaya
menggunakan
diuretik dan
penghilangan
natrium dari diet
6.tes urin midstream5. kehilangan/
untuk memeriksa pembatasan natrium
albumin dapat sangat
menekan regulator
renin-angiotensin-
aldosteron dari
kadar cairan,
mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat
6. dapat
mengidentifikasi
spasme glomerulus
atau penurunan
perfusi ginjal
berkenaan dengan
hipertensi akibat
kehamilan
4. posisi
supine/rekumben
dan posisi tegak
lama sangat
menurunkan aliran
balik vena dan
curah jantung pada
trimester tiga,
secara negatif
mempengaruhi
aliran pada uterus
dan ginjal. Posisi
sim/ semifowler
miring
mengoptimalkan
perfusi plasenta/
ginjal
5. meningkatkan
aliran balik vena,
sehingga
menurunkan edema,
8. Gangguan pola Setelah diberikan asuhan
1. tinjau ulang
1. membantu
tidur keperawatan, diharapkan kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan pasien tidak mengalami perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan gangguan pola tidur. normal berkenaan menetapkan pola
perubahan pada Kriteria hasil yang dengan kehamilan. tidur yang berbeda
tingkat aktifitas, diharapkan: Tentukan pola
stres, psikologi,
1. melaporkan perbaikan tidur saat ini
ketidakmampuan tidur/istirahat 2. evaluasi tingkat
untuk 2. melaporkan peningkatan kelelahan
mempertahankan rasa sejahtera dan 2. peningkatan retensi
kenyamanan. perasaan segar cairan,
penambzahan berat
badan, dan
pertumbuhan janin,
semua memperberat
3. kaji terhadap perasaan lelah,
kejadian insomnia khususnya pada
dan respons klien multipara.
terhadap 3. ansietas yang
penurunan tidur. berlebihan,
Anjurkan alat kegembiraan,
bantu untuk tidur, ketidaknyamanan
seperti teknik fisik, nokturia, dan
relaksasi, aktifitas janin dapat
membaca, mandi mempersulit tidur
air hangat,dan
penurunan
aktifitas sebelum
istirahat
4. perhatikan
keuslitan bernafas
karena posisi.
Anjurkan tidur
pada posisi semi
4. pada posisi
fowler rekumben,
pembesaran
uterusserta organ
abdomen menekan
diafragma, sehingga
membatasi ekspansi
paru. Penggunaan
posisi semifowler
5. dapatkan sel darah memugnkinkan
merah (SDM) dan diafragma menurun,
kadar Hb membantu
mengembangkaneks
pansi paru optimal
5. anemia dan
6. rujuk klien untuk penurunan kadar
konseling bila Hb/SDM,
kekurangan mengakibatkan
tidur/kelelahan penurunan
mempengaruhi oksigenasi jaringan
aktifitas serta mempengaruhi
kehidupan sehari- perasaan letih
hari berlebihan
6. mungkin perlu bagi
klien menghadapi
perubahan siklus
tidur-terjaga,
mengidentifikasi
prioritas yang tepat
dan memodifikasi
komitmen
9. Risiko tinggi Setelah diberikan asuhan
1. lanjutkan
1. perubahan pada
cedera janin keperawatan, diharapkan pengkajian nutrisi ibu dapat
berhubungan dapat menjaga kesehatan berkelanjutan menurunkan
dengan masalah ibu dan janin dan dapat tentang nutrisi ibu cadangan zat besi
kesehatan ibu, menghindari resiko pada janin,
pemajanan pada cedera. membatasi
teratogen/ agen Kriteria hasil yang cadangan lemak,
infeksi diharapkan: memperlambat
1. mengidentifikasi faktor- perkembangan
faktor risiko individu neurologis pada
2. mengubah gaya hidup/ neonatus/ anak, dan
perilaku yang menurunkan menurunkan
resiko cadangan protein
untuk pertumbuhan
2. hindari otak, sehingga
penggunaan menurunkan lingkar
tembakau kepala pada
keturunan
2. dapat menghambat
penebalan berat
badan ibu,
menurunkan
3. berikan informasi pertumbuhan intra
tentang resiko uterus/ plasenta, dan
terapi obat mengakibatkan skor
apgar rendah saat
kelahiran
3. pada trimester
ketiga, sulfonamid
meningkatkan risiko
hiperbilirubinemia
dengan
mempengaruhi
ikatan albumin-
bilirubin. Tetrasiklin
menyebabkan
pewarnaan pada
pelapisan desisua
gigi dan
menghambat
pertumbuhan tulang
pada bayi prematur.
4. pantau profil Streptomisin
biofisik janin mengakibatkan
5. perhatikan kondisi kerusakan pada
membran; klien saraf pendengaran
yang dirawat di serta kemungkinan
rumah sakit bila kehilangan
membran pecah kehilangan
pendengaran
4. tentukan
kesejahteraan
uteroplasenta/ janin
dan klien berisiko
terkena sepsis
10. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan
1. kaji persiapan
1. keterlibatan pada
koping individu/ keperawatan, diharapkan persalinan, kelas kelahiran bayi
keluarga tidak klien mendapatkan kopign kelahiran, dan dan keahlian tentang
efektif individu yang efektif. kedatangan bayi peralatan dan bahan
berhubungan Kriteria hasil yang baru lahir dalam perawatan
dengan krisis diharapkan: dapat menunjukkan
situasi/ maturasi,
1. mendiskusikan reaksi kesiapan secara
kerentanan emosional pada trimester psikologis.
pribadi, persepsi tiga Kurangnya
tidak realistis,
2. menyiapkan kelahiran persiapan dapat
metoda koping bayi, sesuai dengan didasarkan pada
yang tidak keyakinan budaya melalui keyakinan budaya,
adekuat, sistem pendidikan/ keahlian atau dapat
pendukung yang
3. mengidentifikasi model
2. tentukan persepsi menandkan masalah
tidak ada/ tidak peran yang tepat klien/ pasangan keuangan atau
adekuat 4. menggambarkan terhadap janin psikologis
karakteristik kepribadian sebagai kesatuan
2. persepsi ini
tentang janin yang terpisah menandakan
3. tentukan pelengkapan tugas-
bagaimana tugas psikologis dari
manusia kehamilan
mengetahui
kehamilan saat
3. seorang dengan
persalinan dan tingkat
kelahiran ketergantungan
mendekat yang tinggi dapat
mengalami
kesulitan memenuhi
peningkatan
kebutuhan
ketergantunagnm
klien sehingga dapat
4. perhatikan menciptakan
kehilangan dari konflik. Selain itu,
kehamilan koping negatif
sebelumnya, dimanifestasikan
faktor-faktor sebagai akibat
genetik, atau kurangnya
riwayat lahir mati, persiapan persalinan
dan diskusikan dan atau pada bayi
makna kejadian baru lahir.
tersebut kepada
4. pasangan risiko
pasien/klien tinggi mungkin
5. evaluasi sistem lebih memilih untuk
pendukung yang tidak membuat
tesedia pada klien/ persiapan dengan
pasangan. baik sebagai cara
perlindungan bagi
mereka sendiri dari
kemungkinan
kehilangn/ cedera
apabila janin tidak
hidup
5. ketersediaan
keluarga dan teman
dapat membantu
klien/ pasangan
untuk mengatasi
tugas-tugas yang
datang karena
persalinan dan
kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta. Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran:EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care. USA: Lipponcott
Company