Anda di halaman 1dari 46

ASKEP KEHAMILAN TRIMESTER 3

BAB I
PENDAHULUAN

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum,
spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.

1. ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm.

2. spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi
sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum
uteri. Disini sel sperma menunggu sel telur.

3. konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di
ampula

4. nidasi : dinding endometrium yang menebal, selanjutnya membentuk desidua, dimana


memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada
desisua disebut nidasi.

(Depkes RI, 1993)


Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Prawirohardjo, 2001)
setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena
itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
satukali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)

satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)

dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36)

pada setiap kali kunjungan tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat penting, diantaranya
yaitu:
Kunjungan Waktu Informasi penting
Trimester Sebelum Membangun hubungan saling percayaantara petugas
pertama minggu ke kesehatan dan ibu hamil.
24 Mendeteksi masalah dan menanganinya.
Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan, istirahat, dan sebagainya).
Trimester Sebelum Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus
kedua minggu ke mengenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
28 preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa
untuk mengetahui proteinuria).
Trimester Antara Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk
ketiga minggu mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
28-36
Trimester Setelah 36 Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak
ketiga minggu normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran
dirumah sakit.

Tujuan dari kunjungan tersebut untuk mendapatkan informasi yang sangat penting sehubungan
dengan proses kehamilanya. Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat
masalah, dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila mana ia
merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)

Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu:


1. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
2. Triwulan kedua dari bulan empat sampai usia enam bulan

3. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Prawirohardjo, 2001)

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan mata rantai satu kesatuan dari konsepsi, nidasi,
pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai
persiapan menyongsong kelahiran bayi, dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Pada kehamilan terdapat adaptasi ibu dalam bentuk perubahan rohani dan jasmani.
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999).

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial
didalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang
biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan
dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru,
memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang
janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Pada umumnya
kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan
melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui
bahwa kehamilan akan menjadi masalah. System penilaian resiko tidak dapat memprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/ asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal
dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. (Prawirohardjo, 2001)

Hasil akhir yang diharapkan selama kehamilan adalah kelangsungan hidup ibu dan bayinya.
Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu, bukan hanya kelangsungan hidup tetapi jika kualitas
hidup yang baik. Perawatan antenatal meliputi:
1. pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal.

2. Untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelalaian yang timbul, dan untuk mengantisipasi
semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periode postnatal.
Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-cara mengatasi

gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta gaya hidup. Hampir setiap pertemuan dengan ibu
hamil (dengan suaminya) mrmberikan kesempatan untuk memberikan penyuluhan dalam satu
atau lain bentuk.
Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan atau pelahiran, dan pemberian

petunjuk mengenai segala aspek dalam perawatan bayi.


Pada trimester tiga pemeriksaan dilakukan tiap dua minggu atau setiap minggu.
Rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa terhadap keadaan normal dan keluhan hamil
trimester tiga, pemeriksaan fisik (umum, khusus, dan tambahan). Kesimpulan dari pemeriksaan
ini adalah normal, sehat dan memuaskan, serta penggolongan kehamilan (resiko tinggi,
meragukan, atau resiko rendah). Juga dilakukan pengobatan penyakit ibu atau komplikasi
kehamilan. Obat penyokong kesehatan hamil adalah vitamin tambahan dan obat khusus, juga
pemberian vaksinasi tetanus toxoid II.

Anjuran pada masa ini berkaitan dengan kesehatan umum dan kesehatan khusus berkaitan
dengan kehamilanya juga petunjuk kapan datang ke rumah sakit. Pada bulan kesembilan,
dilakukan pemeriksaan setiap minggu dengan rancangan yang sama. Kelahiran dapat terjadi
setiap waktu, oleh karena itu perlu diberikan petunjuk kapan harus datang kerumah sakit.
Anjuran untuk datang kerumah sakit adalah bila:
Sakit perut datang menghilang dan makin lama makin bertambah keras dan waktu makin

pendek
Terjadi pengeluaran darah, keluar banyak (sampai basah), keluar lendir campur darah

Adanya keluhan badan panas, penglihatan kabur, sakit kepala berat dan sakit ulu hati

(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan terakhir.
(Farrer, 1999)
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40
minggu)

B. Perubahan Anatomik Dan Fisiologik Pada Wanita Hamil


Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia
eksternal dan internal dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan yang
terdapat pada wanita hamil antara lain:
1. Uterus
uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron
yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos
uterus, disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal kurang lebih 30 gram; pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus
menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm. Pada
bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokad, agak gepeng. Pada
kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti
bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan
sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil
fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita penyakit seperti molahidatidosa, dsb.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak
antara pusat ke prosessus Xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara
setengah jarak pusat dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak
kira-kira 1 jari di bawah prosessus Xifoideus.
2. Servic uteri
serviks uteri pada kehamilan juga mengaklami perubahan karena hormone estrogen. Jika korpus
uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan
ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini lebih banyak mengandung kolagen.
Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks
menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih
banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.
3. Vagina dan vulva
vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut
tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide.
4. Ovarium
pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya plasenta
pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm.
Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. Mammae
mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak
jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi. Sesudah partus, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning. Meskipun
kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ini
ditekan oleh PIH (prolacting Inhibiting Hormone)
6. Sirkulasi darah
sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi plasenta, uterus yang
membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat-alat lain
yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah akan bertambah banyak,
kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac out put yang
meninggi sebanyak kira-kira 30%.
7. Sistem respirasi
seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilanya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan
pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus
tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak.
8. Traktus digestivus
pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea0. mungkin ini akibat kadar
hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestifus menurun sehingga
motilitas seluruh traktus digestifus juga berkurang. Makanan lebih lama berada dalam lambung
dan apa yang dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi, akan
tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita
hamil.

9. Traktus urinarius
pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar,
sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun
kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
mulai tertekan kembali.
10. Kulit
pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini
merupakan salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-
kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai kloasma
gravidarum

C. Pertumbuhan dan perkembangan janin


Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi atau vertilisasi.
Perkembangan janin mulai konsepsi sampai dengan bayi lahir terbagi dalam tiga periode, yaitu:
1) periode pre embrio (minggu 1-3)
periode Ini dimulai dari pperistiwa konsepsi sampai terjadinya perubahan menjadi embrio.
Periode ini berlangsung selama tiga minggu, yaitu mulai minggu pertama sampai mingu ketiga
Minggu I
Diulai adanya konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya zigote atau hasil konsepsi
mengalami pembelahan dan akhirnya bermigrasi di endometrium yang telah dipersiapkan.
Minggu II
Setelah implementasi, terjadi perubahan pada bintik benih yanG merupakan bagian blastokist,
dan ruangan amnion dan yolk sac yang akan meliputi seluruh embrio. Di ruang inilah embrio
akan tumbuh. Sel yang membatasi ruangan ini disebut ektoderm.
Pada waktu yang sama timbul rongga lain yaitu ruang kuning telur pada amnion. Sel di sekitar
ruang kuning telur disebut endoderm. Kemudian akan timbul lapisan lain di antara ektoderm dan
endoderm yaitu mesoderm.

Perkembangan Desidua
Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut desidua (kira-kira terjadi hari ke
empat belas)
Desidua terbagi dalam 3 lapisan yaitu:
- stratum kompaktum yang siftnya padat, telur terdapat di dalamnya.
- Stratum spongiosum yang mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah yang melebar.
- Startum basale, tidak mengalami perubahan.
Ketika bayi membesar, desidua terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu desidua basalis, desidua
kapsularis dan desidua vera. Pada bulan keempat desidua kapsularis melekat jadi satu dengan
lapisan desidua vera akibat pembesaran telur.
Perkembangan Selaput Janin
Selaput janin terdiri dari:
- yolk sac dan allantois: nantinya akan menjadi tali pusat
- amnion: pertumbuhan janin menyebabkan ruangan amnion semakin membesar bersamaan
dengan membesarnya ruang amnion, amnion dan chorion menjadi lisut, tali penghubung bersama
yolk sac mebentuk tali pusat
- chorion: terbentuk dari trofoblast yang diliputi oleh mesoderm. Chorion yang mulanya hanya
terdiri dari satu lapisan, lmbat laun menjadi 2 Lapisan, lapisan langhans atau cytotrofoblast dan
lapisan syntitium atau syinsitiotrofoblast.
Perkembangan Plasenta.
Plasenta merupakan organ yang emnghubungkan ibu dengan ajnin dan memproduksi hormon
penting dalam kehamilan yaitu HCG dan HPL.
Plasenta menjadi 2 bagian permukaan yaitu permukaan maternal (menghadap ke dinding rahim,
warna merah tua, permukaan kasar) dan permukaan vetal (menghadap ke janin, berwarna putih
kuning dan licin).
Fungsi plasenta adalah:
a. Respirasi
Yaitu mengambil oksigen dari ibu menuju plasenta melaLUi pembuluh darah janin, dan
sebaliknya.

b. Nutrisi
Yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang diperoleh ajnin dari darah ibu, berupa air,
karbohidrat, garam an organik, protein dan mineral.
c. Ekskresi
Yaitu pengeluran sisa-sia metabolisme zat dari janin ke darah ibu
d. Barier
Plasenta melindungi janin dari kuman yang terdapat dalam darah ibu. Tapi beberapa substansi
teratogenik tidak dapat dihalangi oleh plasenta, misalnya virus.
e. Endokrin
Lasenta mengeluarkan beberapa hormon yaitu hormon steroid (estrogen dan progesteron),
hormon protein (HCG, HPL, HCT), hormon releasing (TSH releasing hormon dan LH serta
FSH)
f. Imunisasi pasif
Yaitu kekebalan terhadap smallpox, difteri dan measless, diperoleh ajni dari antibodi ibu.
Plasenta dan tali pusat terbentuk sempurna pada usia kehamilan 16 minggu.

Liquor Amnii
Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Fungsi air ketuban adalah sebagai berikut:
a. melindungi janin dari rudapaksa tumpul
b. menjaga agar tali pusat tidak mudah tertekan
c. menjaga agar janin dapat tumbuh bebas ke segala jurusan sehingga pertumbuhanya tidak
terganggu
d. menjaga agar tidak timbul perlekatan antara amnion dan janin
e. menjaga keseimbangan suhu uterus
f. menjaga infeksi dalam uterus
g. membuat jalan lahir bersih dan licin pada saat partus
Kejadian penting dalam minggu ke II:
a. pembentukan lapisan sytotrofoblast dan lapisan luar synsitiotrofoblast (hari 7-8)
b. trofoblast masuk ke endometyrium maternal dan sinusoid (hari 8)
c. teerlihatnya ruang amnion (hari 8)
d. pembentukan selaput & cairan amnion (hari 9)
e. dimulainya sirkulasi uteroplasenta sederhana (hari 11)
f. pembentukan vilii korialis sderhana (hari 13)
g. pembentukan desidua pada uterus (hari 14)
h. pembentukan procholdal plate (hari 14)

Minggu III
selama minggu ke tiga, hasil konsepsi tumbuh pesat, yaitu berlangsung mulai hari ke 15-21
2) Periode embrio (minggu 4 - 8)
Minggu IV
Embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kurang lebih 5 cm. Perpanjangan
embrio arah atas menjadi kepala, bawah menjadi ekor, dan samping menjadi tubula. Sistem
peredaran darah sederhana mulai terbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung. Liver,
pankreas, thiroid, dan kelenjar thimus mulai berkembang. Plasenta tumbuh sempurna.
Minggu V
Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung dan
membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa benjolan.
Minggu VI
Posisi mata, hidung, mulut, kaki, telapak tangan dan jari-jari tangan mulai terbentuk dan
berkembang. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40 – 50.
Minggu VIII
Selama akhir periode embrio, embrio sudah menunjukkan bentuk dan ciri manusia, hemisfere
cerebral tumbuh pesat. Alis mata mulai berkembang dan menjadi lisut selama minggu ke
sembilan dan tinggal bekasnya sampai bulan ketujuh. Jari-jari tangan memanjang dan dapat
dibedakan pada akhir minggu ke delapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar dapat dilihat oleh
mata yang sudah terlatih, me;lalui pemeriksaan anatomik dan histologic kelenjar kelamin, namun
masih membingungkan.
3) Periode janin (minggu 9-40)
Janin tumbuh lebih pesat dan perkembangan fungsi organ mulai terjadi.
Minggu 9 - 12
- besar kepala satu setengah kali besar tubuh
- CRL dua kali lipat
- Alis mata hanya tinggal bekas
- Tungkai atas berkembang menjadi proporsi normal dan tungkai bawah berkembang lebih
panjang
- Genitalia eksterna pria dan wanita dapat dibedakan pada minggi 12
Minggu 13 - 16
- pertumbiuhan janin pesat
- ukuran janin menjadi dua kali lipat
- lanugo mulai tumbuh
- jari kaki mulai dibentuk
- ginjal mulai mengeluarkan urine
- janin mulai menelan cairan amnion
- janin terlihat seperti manusia
- plasenta sudah terbentuk sempurna
Minggu 17 - 23
- janin tumbuh lambat
- tungkai bawah terbentuk sempurna
- tubuh janin tertutup lanugo
- verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan amnion
- pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20 minggu
- bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/ pemantau DJJ
- lemak-lemak coklat dibentuk
Minggu 24 – 27
- kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput
- mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk
- janin dapat hidup pada usia 27 minggu
Minggu 28 – 31
- lemak sub kutan disimpan
- jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress syndroma (RSD) dapat
terjadi
Minggu 32 – 36
- berat janin menetap
- lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala
- kuku jari tumbuh
- janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu ini.
Minggu 37 – 40
- lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal
- kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan dan kaki
- testis turun ke arah scrotum
- tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh
(Depkes RI, 1993)

D. Keluhan Kehamilan
Keluhan ringan kehamilan terutama terjadi pada hamil muda. Dengan makin tua kehamilan
keluhan makin berkurang, kecuali varises dan kaki bengkak makin meningkat. Keluhan ringan
segera dapat diatasi hanya dengan nasihat atau obat tertentu yang tidak berbahaya bagi janin
dalam rahim
1. Morning Sickness
disebut morning sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun dengan keluhan pening
kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat diatasi. Keadaan ini
disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi bila mungkin minum teh panasdengan
gula sebelum bangun dan berjalan.
2. Hipersalivasi
pengeluaran air liur makin meningkat pada beberapa orang, sehingga menambah kesulitan untuk
makan. Air liur dapat menyebabkan gangguan “gigi” terjadi pembengkakan dalam bentuk
pembengkakan gusi (epulis). Hipersalivasi dapat diatasi dengan menghisap gula-gula, yang
banyak dijual dipasaran bebas, biskuit atau roti tawar.
3. Kram Betis
pada hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kurangnya beberapa vitasmin
tertentu dan mineral seperti vitamin E dan B komplek serta kalsium. Kram lokal amsih dapat
diurut dengan obat gosok seperti balsem dan sebagainya. Keluhan ini segera akan menghilang
setelah makan dan minum makin baik
4. Varises
varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Sbagian besar varises
terjadi pada kehamilan berulang. Varises banyak terjadi pada kehamilan diatas tiga kali. Varises
disebabkan hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena keturunan. Pada kasus yang berat
dapat terjadi infeksi dan bendungan berat. Bahaya yang paling penting adalah yrombiosis yang
dapat menimbulkan. Gangguan sirkulasi darah. Unutk sementara dapat memakai stoking ketat,
kaos kaki nilon panjang sampai paha.
5. Sinkope (Pingsan)
Sinkope keadaan pening, kepala ringan , mata kabur sejenak oleh karena bangun mendadak.
Dengan bangun mendadak, aliran darah ke pusat susunan syaraf (otak) terlambat sehingga terjadi
kekurangan darah kepusat susunan syaraf (otak) menyebabkan sinkope. Unutk dapat mengatasi
dilakukan bangun dari tidur atau berdiri secara bertahap. Duduk dahulu di tepi tempat tidur
sejenak sebelum berdiri atau berjalan sehingga peredaran darah dapatr beradaptasi dengan posisi
baru.
6. Kaki Bengkak
kaki bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga. Terdapat ua gangguan kaki bengkak yaitu
retensi (penahanan) air dan garam karena gestosi dan tertekannya pembuluh darah, karena bagian
terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul. Pada keadaan ringan, kaki bengkak dapat diatasi
dengan tidur dengan kaki lebih tinggi dan mengurangi makan garam. Bila kaki bengkak yang
bersifat abnormal dapat diikuti oleh sakit kepala, pandangan mata kabur, pemeriksaaan air
kencing dijumpai protein yang meningkat dan tekanan darah meningkat. Benkak kaki yang
ebrhubungan dengan komplikasi hamil yang harus mendapat pengobatab khusus.
(Ida bagus Gde Manuaba, 1999)

E. Tanda Subjektif Dan Objektif Kehamilan Trimester Tiga


1. Tanda Subjektif
a. 29-33 minggu
- fatigue
- ansietas tentang masa depan
- mimpi buruk
- penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
b. 34-38 minggu
- sakit punggung, perubahan gaya berjalan
- ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
- perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
c. sebelum kelahiran
- lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
- sakit perut bagian bawah
2. Tanda Objektif
a. 29-33 minggu
- rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan asam perut
ke dalam esophagus
- kontaraksi Braxton-Hick (kontraksi tidak teratur rahim dan tanpa nyeri sepanjang kehamilan
sehingga dapat membantu sirkuladsi darah dalam plasenta) mungkin terjadi
- fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid
b. 34-38 minggu
peningkatan sesak napas dan tanda tekanan lain (heartburn, merasa penuh setelah makan,
konstipasi, varicose veins, edema, haemoroid)
- heartburn (pirosis, nyeri dada)
pirosis merupakan perasaan nyeri di dada, karena masuknya isi lambung ke dalam esophagus
bagian bawah. Keluhan sering ditemukan dalam kehamilan, terutama dalam posisi tengkurap
atau menelan suatu makanan tertentu atau obat.
- Konstipasi
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga memerlukan
waktu lebih lama untuk menyerap cairan. Demikian pula usus dapat saling berdesakan akibat
tekanan dari uterus yang membesar
- vena varikosa (varicose veins)
vena varikosa (varicose veins) mengakibatkan lemahnya dinding vena atau cacatnya fungsi
katup. Sirkulasi yang buruk di ekstremitas bawah merupakan predisposisi wanita terkena vena
varikosa (varicose veins) di kaki dan paha juga lamanya berdiri atau duduk. Penatalaksanaan
dengan metode pembedahan dan injeksi tidak dianjurkan selama kehamilan.
- edema kaki
sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki di akhir kehamilan, karena peningkatan
kesulitan pengembalian darah vena dari ekstremitas bawah. Lamanya duduk dan udara yang
panas meningkatkan terjadinya edema. Edema kaki menjadi perhatian ketika disertai hipertensi
atau proteinuria
- haemoroid (wasir0
haemoroid dapat menonjol keluar anus. Wasir yang kecil kadang tidak menimbulkan keluhan,
sedang yang besar sering menimbulkan keluhan bahkan dapat menimbulkan komplikasi hebat,
yaitu rasa nyeri, serta perdarahan pada saat buang air, serta ada sesuatu yang keluar dari anus
c. sebelum kelahiran
fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga panggul, kemudian
perut kelihatan maju ke depan.
(Dickason, 1997)
F. Adaptasi Kehamilan
1. Tugas Perkembangan Selama Kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan untuk melahirkan bayinya.
Dia harus mempersiapkan fase letting go dari kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan
kreatifitas, proses perpisahan dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian
atau abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan hal yang normal
dan sehat.
Selama kehamila, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat, puncaknya pada trimester
ketiga, selama persalinan dan periode asuhan kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus
memelihara dirinya sendiri sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa
kebutuhannya meningkat, terutama untuk seorang ynag dapat dipercaya untuk merawat bayinya,
karena ibu yang sedang mengandung lebih banyak introspektif dengan kemajuan kehamilannya.
Anggota keluarga seharusnya mengingatkan, khususnya pada periode ini.
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada trimester ketiga walaupun
berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan pengalaman seorang wanita memusatkan
perhatian pada bayinya, proses kelahiran, perubahan fisik dan emosional. Ekspresi pada trimester
tiga ini antara lain:
a. kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan bayi, bagaimana pengaruh
kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
b. biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)
c. proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika ada di rumah sakit)
d. keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran bayi, bagaimana perencanaan
selama dirumah sakit, bagaimana pasangan merespon bayi)
2. Harapan-Harapan Yang Terkandung Dalam Tugas Seorang Ayah
Pada saat trimester tiga, seorang ayah lebih memusatkan perhatian kepada kedatangan bayi.
Seorang ayah mungkin lebih enggan untuk datang pada kelas pendidikan kelahiran bayi atau
mendengar rencana atau ide tentang bayi berulang-ulang. Seorang ayah mungkin akan mengecat
ruang bayi atau menata ulang perabotanya.
Seperti seorang ibu, seorang ayah juga mengungkapkan peningkatan kecemasan kelahiran bayi
yang semakin dekat. Dia mungkin takut dengan kesehatan pasangannya dan kesehatan bayinya.
Bantuan yang dapat dilakukan pada proses ini antara lain support dan pengakuan pencapaian
hasil.(Dickason, 1997)
G. Perubahan Psikologis Ibu Dan Ayah Pada Trimester Tiga
1. perubahan psikologis pada ibu
Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan body image dan juga mengharuskan mengulang
hubungan sosial dan perubahan peran anggota keluarga. Bagaimanapun juga, wanita
menunjukkan respon psikologis dan emosional yang sama selama kehamilan, antara lain:
a. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan bahwa
konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu yang “salah”,
kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier ; ketakutan
tentang peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
b. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan cenderung
dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan dan konflik. Pada
trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut mengenai kelahiran anak. Pada
periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti.
Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang adekuat
menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan
waktu yang lama untuk mempertimbangkan nama anaknya.
c. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa yang biasa
dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan aktifitas terdahulunya dan
lebih berkonsentrasi dengan
kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.
d. Mood Swings (Perasaan Buaian) selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai,
dengan suka cita. Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku
kehamilan, hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi
sumber stress selama kehamilan.
e. change in body image (perubahan gambaran tubuh)
Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat. Wanita
menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan kehamilan.
Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester tiga:
- lebih cemas akan kecanggungan fisik
- ketidaknyamanan
- persiapan persalinan
- sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.
- Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba.
2. Perubahan Psikologis Pada Ayah
Harapan ayah menunjukkan persamaan perasaan dan konflik denga ibu yang mengandung ketika
kehamilan akan ditegaskan. Tingkat ambivalence tergantung beberapa faktor , seperti apakah
kehamilan direncanakan, hubungan laki-laki dengan pasangannya, pengalaman kehamilan
sebelumnya, umur, dan stabilitas ekonominya.
Pada trimester tiga, perhatian dan ketakutan mungkin berulang. Banyak laki-lakki merasa takut
melukai bayi yang belum lahir selama intercourse. Ayah juga mulai takut dan membayaqngkan
tentang apa yang akan terjadi dengan pasangannya dan bayinya yang belum lahir selama
persalinan dan kelahiran.
Reaksi ayah/ suami pada kehamilan trimester tiga:
- memilih alternatif kontak seksual
- perhatian tertuju pada tanggung jawab financial
- melamun tentang anak, jadi apa, kehilangan istri
- merubah perilaku seksual dengan pasangannya.
(Olds, 1995)

H. Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua : Pada Kehamilan Trimester Ketiga Dan
Kelahiran Bayi
1. perubahan fisik pada trimester tiga
2. perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post partum
3. sexuality
a. perubahan kebutuhan
b. sexual expression (cara yang berbeda)
c. sexual concerns
d. problem solving
4. ketidaknyamanan ringan kehamilan
a. frekuensi berkemih
b. sakit punggung
c. dyspnea
d. varicose veins
e. kontraksi braxton hicks
f. kram kaki
g. vaginal discharge
h. konstipasi
i. nyeri disekitar tulang
j. fatigue
5. tanda bahaya
a. perdarahan vagina
b. nyeri perut
c. edema pada muka, tangan, dan kaki
d. sakit kepala yang hebat
e. gangguan bicara
f. rupture of membrane (sebelum 38 minggu)
6. nutrisi
7. general hygiene
a. istirahat dan tidur
b. latihan
8. penggunaan obat
a. rokok
b. alkohol
c. obat OTC
d. resep obat
9. pertumbuhan janin
10. persiapan menyusui
11. support system
12. Persiapan kelahiran bayi
a. rasa takut dan cemas
b. keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi
c. manajemen nyeri
d. intervensi obstetri
13. Persiapan menjadi orang tua
a. perubahan gaya hidup
b. perubahan peran
c. konflik peran
d. keseimbangan tuntutan keluarga
e. tugas perkembangan maternal
14. Persiapan untuk bayi baru lahir
15. Rencana keluarga.(Reeder, 1992)

I. Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimester Tiga


1. Pemulihan ketidaknyamanan fisik
Fatigue, beban yang berat, frekuensi, sleepnessness, kekakuan.
2. Pengembangan ukuran psychososial
Kebanyakan perubahan gambaran diri terjadi pada trimester tiga; perasaan kejanggalan dan
kekakuan
3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri
4. Peningkatan perhatian
- ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance” selama persalinan
- ketakutan pada kesehatan bayi
5. Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu
- membayangkan situasi sebagai orang tua
- obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan
- peningkatan nesting behavior.(Reeder, 1992)
J. Komplikasi Kehamilan Trimester Tiga (28-40 Minggu)
1. Persalinan Prematuritas
Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara
umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan
prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur
kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna. Sebab persalinan prematuritas :
a. hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda
b. kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia)
c. kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung,
dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur
karena jarak hamil terlalu pendek.
2. Kehamilan Ganda (Kembar)
Beberapa pengaruh yang merugikan ibu yang hamil ganda :
a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu :
Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan,
pada hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah, sering terjadi
penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada saat persalinan dijumpai
kesulitan.
b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin :
Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau BBLR, setelah
persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya dan
membahayakan janin ke dua.
3. Kehamilan Dengan Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin dalam
kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester ketiga
adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio plasenta, perdarahan dari
pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa previa.
4. Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi
langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan
kecil mungkin dapat terjadi deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan kehamilan
dengan mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang kerumah sakit
dengan fasilitas yang memadai.
5. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Penyebab kematian janin dalam rahim:
a. kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus
b. mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
c. terjadi simbol tali pusat
d. gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
e. kehamilan dengan perdarahan
f. kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
6. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:
a. janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri,
dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai
gejala janin dengan hasil lewat waktu
b. air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan
gangguan pernafasan saat kelahirannya.
c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi
cukup dan janin menjadi lebih besar
e. Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi persalinan
f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan
operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea
7. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan :
a. tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg untuk sistolik 15
mmHg untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6 jam
b. terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-+2
c. edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
d. kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu
Gejala preklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :
a. tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b. pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam
c. terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam
d. terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.
e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerah perut
atas). (Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)
K. Pengkajian Biophysical Fetus
Ultrasonosgrafi digunakan pada trimester pertama, kedua, ketiga
1. Trimester Pertama
a. penentuan tanggal dan penegasan kehamilan
b. deteksi IUD
c. diagnosis kehamilan ektopik
d. diagnosis multiple gestation
e. pengkajian lokasi plasenta
2. Trimester Kedua Dan Ketiga
a. pengkajian plasenta
b. pengkajian struktur tubuh fetus
c. pengkajian pertumbuhan fetus
d. visualization of fetus, plasenta, dan amniotoc cavity selama amniosintesis
e. pengkajian posisi dan presentasi fetus
f. diagnosa kelangsungan hidup fetus
g. biophysical profile scorer. (Dickason, 1997)

L. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
- ketidaknyamanan dan status pernapasan
- adanya nyeri
- riwayat penyakit
- edema
- kaji pola seksual
- kaji respon penurunan pola tidu
- kaji persiapan persalinan, kelahiran, dan kedatangan bayi baru lahir
b. Diagnosa Keperawatan
- Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi
- Resiko tinggi hargadiri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan tugas
kehamilan / kelahiran anak
- Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/ penyalahgunaan zat,
perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini.
- Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus
- Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan, atau
merasa takut
- Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/ perubahan aliran
balik vena, perubahan permeabilitas kapiler
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
- Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen/ agen infeksi
- Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/
maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem
pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat

c. Rencana keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


. keperawatan
1. Ketidaknyamana Setelah diberikan asuhan
1. kaji secara terus-
1. data dasar terbaru
n berhubungan keperawatan, klien merasa menerus untuk
dengan nyaman. ketidaknyamanan merencanakan
perubahan fisik Kriteria hasil yang klien dan metoda perawatan
pengaruh diharapkan : untuk 2. penurunan kapasitas
hormonal 1. melakukan aktivitas mengatasinya pernapasan saat
perawatan diri dengan
2. kaji satatus uterus menekan
tepat untuk mengurangi pernapasan klien diafragma,
ketidaknyamanan. mengakibatkan
2. melaporkan dispnea
ketidaknyamanan dapat
3. perhatikan adanya
3. lordosis dan
diminimalkan/ dikontrol keluhan regangan otot
3. mencari pertolongan ketegangan pada disebabkan oleh
medis dengan tepat punggung dan pengaruh hormon
perubahan cara (relaksin,
jalan. Anjurkan progesteron) pada
penggunaan sambungan pelvis
sepatu hak rendah, dan perpindahan
latihan pelvicrock, pusat gravitasi
girdle maternitas, sesuai dengan
penggunaan perbesaranuterus.
kompres panas, Intervensi multipel
sentuhan biasanya membantu
terapeutik atau untuk
stimulasi saraf menghilangkan
elektrikal ketidaknyamanan.
transkutan dengan
tepat
4. perhatikan adanya
kram pada kaki.
Anjurkan klien
untuk meluruskan
kaki dan
mengangkat 4. menurunkan
telapak kaki ketidaknyamanan
bagian dalam berkenaan dengan
keposisi perubahan kadar
dorsofleksi, kalsium/
menurunkan ketidakseimbangan
masukan susu, kalsium-fosfor atau
sering mengganti karena tekanan dari
posisi, dan pembesaran uterus
menghindari pada saraf yang
berdiri/ duduk mensuplai
lama ekstremitas bawah
5. kaji adanya/
frekuensi
kontraksi braxton
Hick. Berikan
informasi
mengenai fisiologi
aktifitas uterus
5. kontraksi ini dapat
6. perhatikan menciptakan
keluhan aktifitas ketidaknyamanan
BAK dan tekanan pada multigrafida
pada kandung pada trimester
kemih kedua. Primigrafida
biasanya tidak
7. kaji adanya mengalami
konstipasi dan ketidaknyamanan
hemoroid ini sampai trimester
akhir
8. kaji adanya
6. pembesaran uterus
pirosis (nyeri ulu trimester ketiga
hati). Tinjau menurunkan
pembatasan diet kapasitas kandung
kemih,
9. perhatikan adanya mengakibatkan
leukorea dan sering berkemih
pruritus. Anjurkan
7. peningkatan
klien untuk sering pemindahan posisi
mandi, uterus memperberat
menggunakan masalah eliminasi
celana dalam
8. masalah sering
katun, pakaian terjadi pada
longgar dan trimester kedua dan
menghindari dapat berlanjut,
duduk untuk khususnya bila diet
waktu yang lama tidak dimodifikasi.
10. berikan suplemen
9. saat kadar estrogen
kalsium dengan tinggi, sekresi
tepat. Anjurkan kelenjar servikal
penggunaan jel menghasilkan media
aluminium asam yang
hidroksida sesuai mendorong
kebutuhan proliferasi
organisme.

10. penambahan produk


susu bila intoleransi
dapat menjadi
masalah. Jeli dapat
menurunkan kadar
fosfor dan
memperbaiki
ketidak seimbangan
kalsium-fosfor
2. Kurang Setelah mendapatkan
1. berikan informasi
1. pemahaman
pengetahuan asuhan keperawatan, klien tentang perubahan kenormalan
berhubungan mampu menambah fisik/ fisiologis perubahan ini dapat
dengan kurang pengetahuannya tentang normal berkenaan menurunkan
pengalaman, perubahan fisik/ dengan trimester kecemasan dan
kesalahan psikologis, persalinan atau ketiga membantu
interpretasi kelahiran. 2. berikan informasi meningkatkan
informasi Kriteria hasil yang tertulis/ verbal penyesuaian
diharapkan: tentang tanda- aktifitas perawatan
1. mendiskusikan perubahan tanda awitan diri
fisik/ psikologis berkenaan persalinan 2. membantu klien
dengan persalinan/ untuk mengenali
kelahiran 3. berikan informasi awitan persalinan,
2. mengidentifikasi sumber- verbal/ tertulis untuk menjamin tiba
sumber yang tepat untuk tentang perawtan dirumah sakit tepat
mendapatkan informasi bayi dan waktu, dan
tentang perawatan bayi pemberian makan menangani
3. mengungkapkan kesiapan
4. anjurkan persalinan/
untuk persalinan/ keikutsertaan kelahiran
kelahiran dan bayi dalam kelas
3. membantu
kelahiran anak dan menyiapkan
melakukan pengambilan peran
orientasi rumah baru, memrlukan
sakit atau rumah barang-barang
bersalin tertentu untuk
perabot, pakaian,
dan suplai.
4. menurunkan
ansietas berkenaan
dengan ketidak
tahuan;
meningkatkan
mekanisme koping
untuk persalinan/
kelahiran.
3. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan
1. perhatikan isyarat
1. Krisis trimester
hargadiri rendah keperawatan, diharapkan verbal dan akhir ini dapat
berhubungan klien dapat meningkatkan nonverbal klien/ mengakibatkan
dengan harga dirinya. pasangan saat klien merasa cemas,
kemampuan Kriteria hasil yang diskusi tentang ambivalen, dan
untuk diharapkan: masalah-masalah depresi akan
menyelesaikan 1. mendiskusikan reaksi- perubahan tubuh tubuhnya dan efek-
tugas reaksi terhadap perubahan dan harapan efek kehamilan pada
kehamilan / citra tubuh dan impian- peran. kemampuan/
kelahiran anak impian 2. diskusikan sifat aktifitasnya.
2. mencari model peran atau frekuensi
positif dalam persiapan mimpi-mimpi
untuk menjadi orangtua 2. mimpi dan fantasi
3. mengungkapkan perasaan berhubungan
percaya diri mengenal dengan pengalaman
peran baru. melahirkan,
3. evaluasi adaptasi kemungkinan
fisiologis klien/ abnormalitas bayi
pasangan terhadap baru lahir,
kehamilan perubahan peran
4. berikan informasi yang berat
kepada pasangan
3. tugas normal pada
mengenai trimester ketiga
kenormalan berfokus pada
introspeksi, persiapan menjadi
perubahan alam ibu/ ayah.
perasaan, dan rasa
takut. 4. memikirkan diri
terus-menerus dapat
membingungkan,
tetapi hal ini
memungkinkan
klien untuk menilai,
beradaptasi, dan
5. berikan/ tinjau meningkatkan
ulang informasi kekuatan dari dalam
tentang perubahan diri yang diperlukan
fisik normal pada untuk melahirkan
trimester ketiga. anak, menjadi orang
tua, dan perubahan
peran. Mimpi/ rasa
takut terhadap
persalinan adalah
normal.
5. pendidikan/
komunikasi tentang
bagaimana
perubahan tubuh
normal dapat
mempengaruhi
secara positif sikap
dan persepsi yang
memudahkan
pemahaman dan
apresiasi terhadap
kehamilan pada
kedua anggota
pasangan.
4. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan
1. periksa/ evaluasi
1. situasi potensial
cedera keperawatan, pasien faktor-faktor risiko tinggi sering
berhubungan diharapkan tidak risiko yang ada menjadi masalah
dengan mengalami cedera. sebelumnya/ baru, dan memerlukan
hipertensi, Kriteria hasil yang nadi, dan bunyi intervensi segera,
infeksi, diharapkan: jantung. Periksa bila kebutuhan
penggunaan/ 1. mengungkapkan tanda-tanda sirkulasi dan
penyalahgunaan pemahaman tentang hipertensi akibat metabolik paling
zat, perubahan faktor-faktor risiko kehamilan besar.
sistem imun, individu yang potensial 2. dapatkan kultur
profil darah
2. bebas dari komplikasi vagina. Kaji
abnormal, terhadap infeksi
2. infeksi vagina yang
hipoksia dan penyakit tidak dapat diobati,
jaringan, hubungan seksual menciptakan
ketuban pecah 3. dapatkan Hb dan ketidaknyamanan
dini. Ht pada gestasi berat pada klien,
minggu ke 28. dan risiko terhadap
pastikan klien janin.
mentaati asupan
3. mendeteksi anemia
zat besi dan dengan hipoksemia/
vitamin pranatal anoksia potensial
setiap hari. pada klien dan janin
4. berikan informasi
tentang tanda-
tanda awitan
persalinan ; tinjau
ulang riwayat
4. riwayat positif
KPD/ persalinan meningkatkan
paterm kemungkinan
5. tentukan masalah serupa pada
penggunaan kehamilan
alkohol/ obat- berikutnya
obatan lain

6. kaji terhadap
5. penggunaan/
perdarahan vagina penyalahgunaan zat
dan tanda-tanda membuat klien
koagulasi intra berisiko terhadap
vaskulardiseminat persalinan prematur
a.. dan janin sulit
dilahirkan
6. adanya kedaruratan
obstetrik, dengan
reduksi pada
volume cairan dan
penurunan kapasitas
vaskular diseminata
5. Eliminasi urin Setelah diberikan asuhan 1.berikan informasi1. membantu klien
berhubungan keperawatan, klien tentang perubahan memahami alasan
dengan mengerti tentang perkemihan fisiologis dari
pembesaran perubahan pola eliminasi sehubungan frekuensi berkemih
uterus, urin. dengan trimester dan nokturia.
peningkatan Kriteria hasil yang ketiga Pembesaran uterus
tekanan diharapkan: 2.anjukan klien trimester ketiga
abdomen, untuk melakukan
1. mengungkapkan
fluktuasi aliran posisi miring saat2. meningkatkan
pemahaman
darah ginjal dan tidur. Perhatikan perfusi ginjal
tentang kondisi
laju filtrasi keluhan-keluhan
glomerolus nokturia.
2. mengidentifikasi
3.anjurkan klien
cara-cara untuk
untuk
mencegah stasis
menghindari 3. posisi ini
urinarius dan atau
posisi tegak dalam memungkinkan
edema jaringan
waktu yang lama terjadinya sindrom
4.berikan informasi vena kava dan
mengenai menurunkan aliran
perlunya masukan vena
cairan 6-8 gelas/4. mempertahankan
hari, penurunan tingkat cairan dan
masukan 2-3 jam perfusi ginjal
sebelum adekuat, yang
beristirahat, dan mengurangi natrium
penggunaan diet untuk
garam, makanan, mempertahankan
dan produk status isotonik
mengandung
natrium dalam
jumlah sedang
5.berikan informasi
mengenai bahaya
menggunakan
diuretik dan
penghilangan
natrium dari diet
6.tes urin midstream5. kehilangan/
untuk memeriksa pembatasan natrium
albumin dapat sangat
menekan regulator
renin-angiotensin-
aldosteron dari
kadar cairan,
mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat
6. dapat
mengidentifikasi
spasme glomerulus
atau penurunan
perfusi ginjal
berkenaan dengan
hipertensi akibat
kehamilan

6. Perubahan pola Setelah diberikan asuhan1. mulai pengkajian


1. penurunan minat
seksual keperawatan, diharapkan seksual, cari pada aktivitas/
berhubungan pasien dapat memahami perubahan pada koitus seksual
dengan perubahan pola trimester pertama sering terjadi pada
perubahan hasrat seksualitas. dan kedua trimester ketiga,
seksual, Kriteria hasil yang karena perubahan/
ketidaknyamana diharapkan: ketidaknyamanan
n, atau merasa 2. kaji persepsi fisiologis
1. mendiskusikan
takut pasangan terhadap
2. kemampuan
masalah yang
hubungan seksual pasangan untuk
berhubungan
mengidentifikasikan
dengan isu-isu
/ mengungkapkan/
seksual pada
menerima
trimester ketiga
perubahanseksual
pada trimester
2. mengekspresikan
pertama dapat
kepuasan bersama
mempengaruhi
dengan dengan
hubungan dan
hubungan seksual
kemampuan mereka
untuk mendukung
3. anjurkan satu sama lain
pasangan untuk secara emosional
berdiskusi, tentang
3. komunakasi antar
perasaan dan pasangan adalah
masalah yang penting untuk
berhubungan pemecahan masalah
dengan dengan yang konstruksif.
perubahan pola
seksual. Berikan
informasi tentang
kenormalan
perubahan.
4. berikan informasi
tentang metoda-
4. kebutuhan seksual
metoda alternatif dapat dipenuhi
untuk mencapai melalui masturbasi,
kepuasan seksual kemesraan,
dalam pemenuhan membelai, dan
kebutuhan sebagainya bila
keintiman/ secara bersamaan
kedekatan diinginkan atau
5. anjurkan pilihan dapat diterima.
posisi untuk koitus
selain dari posisi
pria diatas
5. pembesaran
6. diskusikan abdomen klien
pentingnya tidak memerlukan
meniup udara ke perubahan posisi
dalam vagina untuk kenyamanan
7. anjurkan klien/ dan keamanan
pasangan untuk
6. kematian ibu karena
mengungkapkan embolisme udara
rasa takut yang telah dijumpai
dapat menurunkan
hasrat untuk
7. kesalahan
koitus pengertian dan rasa
takut bahwa koitus
dapat
mengakibatkan
8. instruksikan klien cedera janin,
untuk infeksi, dan
mendiskusikan timbulnya
keamanan koitus persalinan dapat
dalam minggu ke juga mempengaruhi
6-ke 8 akhir hasrat seksual.
dengnan 8. instruksi khusus
pemberiperawatan mungkin ditemukan
nya. bila terdapat riwayat
komplikasi atau bila
komplikasi
diantisipasi.

7. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan


1. tinjau ulang
1. retensi kelebihan
Curah jantung keperawatan, diharapkan perubahan cairan dan
berhubungan klien mampu mengontrol fisiologis normal. permulaan respons
dengan volume cairan. Identifikasi stres renin-
peningkatan Kriteria hasil yang tanda/gejala yang angiotensin II-
volume cairan/ diharapkan: memerlukan aldosteron dapat
perubahan aliran
1. tekanan darah normal, evaluasi medis menyebabkan cairan
balik vena, bebas edema patologis atau intervensi meninggalkan
perubahan 2. mengidentifikasi adanya kardiovaskuler,
permeabilitas tanda-tanda abnormal mengakibatkan
kapiler yang memerlukan evaluasi
2. pantau frekuensi dehidrasi yang
alnjut. nadi jantung secara negatif
mempengaruhi
curah jantung
2. saat frekuensi
jantung istirahat
3. catat tanda-tanda meningkat secara
hipertensi akibat normal sebanyak 15
kehamilan: edema pdm untuk
umum, memudahkan
albuminuria 2+, sirkulasi tambahan
dan hipertensi volume cairan
dengan 3. membedakan antara
peningkatan edema fisiologis
sistolik lebih besar normal dan
dari 30 mm Hg potensial
atau sistolik lebih
besar dari 30 mm
Hg atau diastolik
> dari 15 mm Hg
4. anjurkan
perubahan posisi
yang sering

4. posisi
supine/rekumben
dan posisi tegak
lama sangat
menurunkan aliran
balik vena dan
curah jantung pada
trimester tiga,
secara negatif
mempengaruhi
aliran pada uterus
dan ginjal. Posisi
sim/ semifowler
miring
mengoptimalkan
perfusi plasenta/
ginjal
5. meningkatkan
aliran balik vena,
sehingga
menurunkan edema,
8. Gangguan pola Setelah diberikan asuhan
1. tinjau ulang
1. membantu
tidur keperawatan, diharapkan kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan pasien tidak mengalami perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan gangguan pola tidur. normal berkenaan menetapkan pola
perubahan pada Kriteria hasil yang dengan kehamilan. tidur yang berbeda
tingkat aktifitas, diharapkan: Tentukan pola
stres, psikologi,
1. melaporkan perbaikan tidur saat ini
ketidakmampuan tidur/istirahat 2. evaluasi tingkat
untuk 2. melaporkan peningkatan kelelahan
mempertahankan rasa sejahtera dan 2. peningkatan retensi
kenyamanan. perasaan segar cairan,
penambzahan berat
badan, dan
pertumbuhan janin,
semua memperberat
3. kaji terhadap perasaan lelah,
kejadian insomnia khususnya pada
dan respons klien multipara.
terhadap 3. ansietas yang
penurunan tidur. berlebihan,
Anjurkan alat kegembiraan,
bantu untuk tidur, ketidaknyamanan
seperti teknik fisik, nokturia, dan
relaksasi, aktifitas janin dapat
membaca, mandi mempersulit tidur
air hangat,dan
penurunan
aktifitas sebelum
istirahat
4. perhatikan
keuslitan bernafas
karena posisi.
Anjurkan tidur
pada posisi semi
4. pada posisi
fowler rekumben,
pembesaran
uterusserta organ
abdomen menekan
diafragma, sehingga
membatasi ekspansi
paru. Penggunaan
posisi semifowler
5. dapatkan sel darah memugnkinkan
merah (SDM) dan diafragma menurun,
kadar Hb membantu
mengembangkaneks
pansi paru optimal
5. anemia dan
6. rujuk klien untuk penurunan kadar
konseling bila Hb/SDM,
kekurangan mengakibatkan
tidur/kelelahan penurunan
mempengaruhi oksigenasi jaringan
aktifitas serta mempengaruhi
kehidupan sehari- perasaan letih
hari berlebihan
6. mungkin perlu bagi
klien menghadapi
perubahan siklus
tidur-terjaga,
mengidentifikasi
prioritas yang tepat
dan memodifikasi
komitmen
9. Risiko tinggi Setelah diberikan asuhan
1. lanjutkan
1. perubahan pada
cedera janin keperawatan, diharapkan pengkajian nutrisi ibu dapat
berhubungan dapat menjaga kesehatan berkelanjutan menurunkan
dengan masalah ibu dan janin dan dapat tentang nutrisi ibu cadangan zat besi
kesehatan ibu, menghindari resiko pada janin,
pemajanan pada cedera. membatasi
teratogen/ agen Kriteria hasil yang cadangan lemak,
infeksi diharapkan: memperlambat
1. mengidentifikasi faktor- perkembangan
faktor risiko individu neurologis pada
2. mengubah gaya hidup/ neonatus/ anak, dan
perilaku yang menurunkan menurunkan
resiko cadangan protein
untuk pertumbuhan
2. hindari otak, sehingga
penggunaan menurunkan lingkar
tembakau kepala pada
keturunan
2. dapat menghambat
penebalan berat
badan ibu,
menurunkan
3. berikan informasi pertumbuhan intra
tentang resiko uterus/ plasenta, dan
terapi obat mengakibatkan skor
apgar rendah saat
kelahiran
3. pada trimester
ketiga, sulfonamid
meningkatkan risiko
hiperbilirubinemia
dengan
mempengaruhi
ikatan albumin-
bilirubin. Tetrasiklin
menyebabkan
pewarnaan pada
pelapisan desisua
gigi dan
menghambat
pertumbuhan tulang
pada bayi prematur.
4. pantau profil Streptomisin
biofisik janin mengakibatkan
5. perhatikan kondisi kerusakan pada
membran; klien saraf pendengaran
yang dirawat di serta kemungkinan
rumah sakit bila kehilangan
membran pecah kehilangan
pendengaran
4. tentukan
kesejahteraan
uteroplasenta/ janin
dan klien berisiko
terkena sepsis
10. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan
1. kaji persiapan
1. keterlibatan pada
koping individu/ keperawatan, diharapkan persalinan, kelas kelahiran bayi
keluarga tidak klien mendapatkan kopign kelahiran, dan dan keahlian tentang
efektif individu yang efektif. kedatangan bayi peralatan dan bahan
berhubungan Kriteria hasil yang baru lahir dalam perawatan
dengan krisis diharapkan: dapat menunjukkan
situasi/ maturasi,
1. mendiskusikan reaksi kesiapan secara
kerentanan emosional pada trimester psikologis.
pribadi, persepsi tiga Kurangnya
tidak realistis,
2. menyiapkan kelahiran persiapan dapat
metoda koping bayi, sesuai dengan didasarkan pada
yang tidak keyakinan budaya melalui keyakinan budaya,
adekuat, sistem pendidikan/ keahlian atau dapat
pendukung yang
3. mengidentifikasi model
2. tentukan persepsi menandkan masalah
tidak ada/ tidak peran yang tepat klien/ pasangan keuangan atau
adekuat 4. menggambarkan terhadap janin psikologis
karakteristik kepribadian sebagai kesatuan
2. persepsi ini
tentang janin yang terpisah menandakan
3. tentukan pelengkapan tugas-
bagaimana tugas psikologis dari
manusia kehamilan
mengetahui
kehamilan saat
3. seorang dengan
persalinan dan tingkat
kelahiran ketergantungan
mendekat yang tinggi dapat
mengalami
kesulitan memenuhi
peningkatan
kebutuhan
ketergantunagnm
klien sehingga dapat
4. perhatikan menciptakan
kehilangan dari konflik. Selain itu,
kehamilan koping negatif
sebelumnya, dimanifestasikan
faktor-faktor sebagai akibat
genetik, atau kurangnya
riwayat lahir mati, persiapan persalinan
dan diskusikan dan atau pada bayi
makna kejadian baru lahir.
tersebut kepada
4. pasangan risiko
pasien/klien tinggi mungkin
5. evaluasi sistem lebih memilih untuk
pendukung yang tidak membuat
tesedia pada klien/ persiapan dengan
pasangan. baik sebagai cara
perlindungan bagi
mereka sendiri dari
kemungkinan
kehilangn/ cedera
apabila janin tidak
hidup

5. ketersediaan
keluarga dan teman
dapat membantu
klien/ pasangan
untuk mengatasi
tugas-tugas yang
datang karena
persalinan dan
kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta. Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran:EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care. USA: Lipponcott
Company

Anda mungkin juga menyukai