B. TUJUAN
Untuk menurunkan kepadatan populasi vektor pada tingkat yang tidak membahayakan
bagi kesehatan masyarakat.
Menghindari kontak antara vektor dan manusia.
6. Pest pubo
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri pasterurella pestis. Penyakit ini
ditularkan melalui kutu tikus Xenopsylla cheopis.
E. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Penyakit vektor merupakan salah satu di
mana mikroorganisme patogen ditransmisikan dari individu yang terinfeksi kepada individu
lain oleh agen arthropoda atau lainnya, kadang-kadang dengan hewan lainnya yang melayani
sebagai tuan rumah perantara. Transmisi tergantung pada atribut dan persyaratan paling
sedikit tiga organisme hidup yang berbeda: agen patologis, baik virus, protozoa, bakteri, atau
cacing (cacing), vektor, yang umumnya arthropoda seperti kutu atau nyamuk; dan manusia
host.
Tujuan pengendalian vektor itu sendiri adalah untuk menurunkan kepadatan populasi vektor
pada tingkat yang tidak membahayakan bagi kesehatan masyarakat dan menghindari kontak
antara vektor dan manusia.
Umumnya cara reproduksi serangga adalah seksual di mana sel telur dan sperma bersatu. Sel
telur yang telah di buahi akan berkembang menjadi embrio melalui tahapan-tahapan yang
mirip dengan hewan lain. Selanjutnya serangga yang baru terbentuk ini dapat keluar melalui
cara oviparitas, ovoviviparitas, atau viviparitas.
Penyakit yang disebabkan oleh vektor adalah penyakit yang tertular kepada manusia atau
hewan lain oleh serangga atau arthropoda lainnya.
Adapun penyakit yang disebabkan oleh vektor adalah :
1. Malaria
2. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau demam berdarah haemorrhagic fever
(DHF).
3. Filariasis (kaki gajah)
4. Japanese Encephalitis (JE)
5. Chikungunya atau CHIK
6. Pest pubo
7. Trypanasmasis Afrika ( penyakit tidur )
8. Penyakit saluran pencernaan makanan
a) Cholera
b) Dysentri
c) Epidemik thipus
DAFTAR PUSTAKA