Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LEMBAR PENILAIAN
1. Praktikan:
Persetujuan
No Nama NIM
(Tanda Tangan)
1 ACHMAD JAELANI 321 15 027
2 ANDI NURINDAH SARI 321 15 028
3 MUH. HIDAYAT ALWI 321 15 029
4 PARAMITA SARI 321 15 051
2. Catatan:
3. Penilaian:
( Ashar AR,ST )
Tgl ACC :
ii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
DAFTAR ISI
iii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Metode Thevenin 2
2.2 Rangkaian listrik 3
2.3 VAB=VT 3
2.4 RAB=RT 3
2.5 Rangkaian Ekivalen Thevenin 4
2.6 Metode Norton 4
3.1 Rangkaian Kompleks Untuk Penyenerdahanaan Thevenin 6
3.2 Rangkaian Ekivalen Thevenin 6
3.4 Rangkaian Ekivalen Norton 7
5.2 Rangkaian mencari Vth 11
5.3 Rangkaian Mencari IN 12
iv
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Tabel alat dan Bahan 6
4.1 Hasil Percobaan Metode Thvenin dan Norton 10
4.2 Hasil Percobaan Rangkaian Ekivalen Metode Thevenin 10
4.3 Hasil Percobaan Rangkaian Ekivalen Metode Norton 10
5.1 Hasil Perhitungan Teori Metode Thevenin dan Norton 13
5.2 Perhitungan secara teori Ekivalen Thevenin 13
5.3 Perhitungan secara teori Ekivalen Norton 14
5.4 Perbandingan Teori dan Praktek Metode Thevenin & Norton 15
5.5 Perbandingan Teori dan Praktek Ekivalen Thevenin 15
5.6 Perbandingan Teori dan Praktek Ekivalen Norton 15
v
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
vii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia kelistrikan dikenal sebuah metode yang memudahkan dalam
penghitungan sebuah nilai pada suatu rangkaian. metode tersebut yaknik Metode
Thevenin dan Metode Norton. Dimana kedua metode ini terdapat berbagai prinsip
dasar mengenai nilai yang terkandung dalam anilisis suatu rangkaian.
Kedua Metode ini adalah elemen dasar suatu tahap analisis, karena dalam
metode ini telah di uji dengan cermat oleh parah ahli agar memudahkan dalam
pengambilan keputusan.
B. Tujuan
Selesai melaksanakan percobaan, maka diharapkan dapat :
a. Membandingkan hasil perhitungan metode Thevenin dengan pengukuran
langsung
b. Membandingkan hasil perhitungan metode Norton dengan pengukuran
langsung
c. Membandingkan hasil perhitungan antara metode Thevenin dengan metode
Norton
1
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
BAB II
TEORI DASAR
A. Metode Thevenin
Suatu rangkaian aktif (menggunakan sumber arus dan/atau sumber tegangan
yang tetap maupun vertikal) yang bersifat linier dengan dua kutub (terminal) A
dan B dapat diganti dengan suatu sumber tegangan VT yang tersusun seri dengan
suatutahanan RT.
2
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
Untuk mencari tegangan Thevenin (VT) bukalah terminal A-B (open circuit)
sehingga rangkaian menjadi seperti berikut :
3
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
B. Metode Northon
4
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat, dan menjadi cara paling
umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit.
5
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
BAB III
METODE PERCOBAAN
Dalam percobaan ini praktikan menggunakan beberapa alat dan bahan yang
dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Tabel alat dan Bahan
No Nama Alat Jumlah Satuan
1 Sumber Tegangan DC 2 Buah
2 Saklar Tunggal 1 Buah
3 Papan Percobaan 1 Buah
4 Multimeter Digital 3 Buah
5 Multimeter Analog 1 Buah
6 Potensiometer 1 kΩ 1 Buah
7 Resistor
2K2 Ω 1 Buah
4K7 Ω 1 Buah
1K Ω 1 Buah
10K Ω 1 Buah
8 Kabel Penghubung 16 Buah
R3
4k7 V
RL
VT h
4k7 V
6
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
A
1k A
RL
VN RN
4k7 V
7
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
C. Prosedur Percobaan
Mencatat arus dan tegangan pada Mencatat arus dan tegangan pada
tahanan RL tahanan RL
8
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
D. Analisa Perhitungan
V
I= (1)
R
Perhitungan−Pengukuran
Error(%) = 𝑥 100% (2)
Perhitungan
𝑅𝐿
𝑉𝑅𝑙 = 𝑅 𝑥 𝑉𝑇𝐻 (3)
𝐿 +𝑅𝑇𝐻
𝑅𝑛
𝐼𝑅𝑙 = 𝑅 𝑥 𝐼𝑛 (4)
𝐿 +𝑅𝑛
∑𝑉 = 0 (5)
6. Hambatan Seri
𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑁 (6)
7. Hambatan Paralel
𝑅 ×𝑅
𝑅𝑝 = 𝑅1 +𝑅2 (7)
1 2
9
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
BAB IV
DATA DAN HASIL PERCOBAAN
Data Hasil percobaan dapat dilihat pada beberapa tabel di bawah ini:
1 R = 1K 4,84 4,89
1 R = 1K 4,84 4,6
10
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
BAB V
PEMBAHASAN
R1 = 2K2 R2 = 1 K
E1 E2
R1 = 2K2 R2 = 1 K
12V E2
R1 = 2K2 R2 = 1 K
E1 E2 = 6 V
11
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
12 𝑥 1 6 𝑥 2,2
𝑉𝑇ℎ = +
2,2 + 1 2,2 + 1
12 13,2
= +
3,2 3,2
25,2
=
3,2
= 7,87 𝑉
Sehingga dapat di proleh 𝑉𝑇𝐻 7,87 V. Dan selanjutnya Bisa mencari IN.
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R1 = 2K2 R2 = 1 K
12V E2
R1 = 2K2 R2 = 1 K
E1 E2 = 6 V
12 6
𝐼𝑁 = +
2,2 1
= 5,45 + 6
= 11,45 𝑚𝐴
Sehingga diproleh Nilai RTh, VTh , dan IN. Selanjutnya mencari arus yang
mengalir pada resistor dengan mengambil contoh resistor 4K7 Ω . Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
7,88
𝐼𝐿 = 1000 .687,5
1000+687,5
= 4,67 𝑚𝐴
Dan terakhir mencari tegangan yang terdapat pada tahanan dan sebagai
contoh mengambil resistor 4K7 Ω dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
12
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
1000 . 7,88
𝑉𝑙 =
1000 + 687,5
= 4,67 𝑉
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Teori Metode Thevenin dan Norton
Tahanan Saklar ON Saklar OFF
RAB=RTH=RN
No Beban IRL IAB VAB
VRL (V) (Ω)
(Ω) (mA) (mA) (V)
1 RL1 = 1K 4,67 4,67
RL3 =
2 1,46 0,87
4K7 11,45 7,88 687,5
RL2 =
3 0,74 7,37
10K
= 4,67 𝑚𝐴
Sehingga dapat di proleh 𝐼𝐿 4,67 𝑚𝐴.Dan untuk RLX yang lainya , juga
menggunakan rumus yang sama. Dan hasilnya bisa dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Perhitungan secara teori Ekivalen Thevenin
No VTH (V) RTH (Ω) RLX (Ω) VRL (V) IRL (mA)
1 R = 1K 4,67 4,67
13
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
1 R = 1K 4,67 4,67
14
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
11,45 − 11,37
= 𝑥 100%
11,45
0,8
= 𝑥 100%
11,45
= 0,7 %
Dari rumus di atas didapatkan presentase kesalahan untuk INsebesar 0,7 %.
Kemudian untuk presentase kesahalan pada setiap praktek lainya dapat dilihat
pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 5.4 Perbandingan Teori dan Praktek Metode Thevenin dan Norton
Saklar ON Saklar OFF
RAB=RTH=RN (Ω)
No IRL (mA) VRL (V) IAB (mA) VAB (V)
P T % P T % P T % P T % P T %
1 4,74 4,67 -1,50 4,71 4,67 -0,86
2 1,5 1,46 -2,74 7,06 6,87 -2,77 11,37 11,45 0,70 8,2 7,88 -4,06 678 688 1,38
3 0,76 0,74 -2,70 7,63 7,37 -3,53
2 11,4 11,5 0,70 678 688 1,38 R = 4K7 R = 4K7 0 6,72 5,34 -25,8 1,43 1,13 -26,5
15
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
16
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
BAB VI
JAWABAN PERTANYAAN
Soal 1
Berikan penjelasan singkat, perbandingan hasil pengukuran secara langsung dari
metode Thevenin dan Metode Norton
Jawaban
Dari data perbandingan pada tabel, dapat dilihat bahwa metode Thevenin dan
Norton memiliki hasil yang tidak jauh beda. Adapun dari keduanya juga terdapat
percobaan yang memiliki kesamaan pengukuran pada resistansi yang sama.
Soal 2
Apa fungsi R1 pada gambar 4.3 ?
Jawaban
sebagai Rn , dan akan menimbulkan arus yang akan menentukan besar IN yang
akan digunakan pada rangkaian ekivalen Norton.
Soal 3
Apa yang terjadi jika besar R1 diganti dengan, R1 = 1KΩ, R1 = 10 KΩ, dan R1 = 0
Ω. Pada gambar 4.3 ?
Jawaban
Jika R1 = 2K2 Ω, diganti dengan 1KΩ
Maka, RN = 1KΩ || 1KΩ
= 500 Ω
Jika R1 = 2K2 Ω, diganti dengan 10KΩ
Maka, RN = 1KΩ || 10KΩ
= 909, 10 Ω
Jika R1 = 2K2 Ω, diganti dengan 1KΩ
Maka, RN = 1KΩ || 0Ω
=0Ω
17
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
Soal 4
Jelaskan perbedaan antara metode Thevenin dan metode Norton !
Jawaban
Perbedaan antara metode Thevenin dan metode Norton, pada saat mencari VTH RL
pada rangkaian tersebut dilepas, sedangkan pada metode Norton RL dihubung
singkat untuk mendapatkan IN. Pada saat menggunakan rangkaian ekivalen,
metode Thevenin tidak menggunakan Rx sedangkan pada rangkaian Norton
menggunakan Rx sebagai pemicu arus untuk menciptakan IN.
18
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan thevenin dan norton dan melakukan analisis
terhadap hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Setelah melakukan perhitungan dengan metode thevenin melalui teori dan
praktek, kami memperoleh hasil yang tidak jauh berbeda, adapun
perbedaan tersebut dikarenakan adanya faktor dalam menentukan nilai
sumber tegangan.
2. Setelah melakukan perhitungan dengan metode norton melalui teori dan
praktek, kami memperoleh hasil yang tingkat errornya sangat kecil,
adapun perbedaan tersebut dikarenakan adanya faktor dalam menentukan
potensiometer.
3. Setelah melakukan perhitungan dengan metode thevenin dan norton
melalui teori dan praktek, kami memperoleh hasil yang cukup berbeda,
adapun perbedaan tersebut dikarenakan sumber arus yang di ganti dengan
sumber tegangan yang prinsip kerjanya di samakan dengan sumber arus
B. Saran
Setelah melakukan praktek laboratorium pengukuran listrik dasar, maka
praktikan ingin menyampaikan beberapa hal yang kiranya dapat menjadi perhatian
oleh praktikan dan dosen pembimbing :
1. Dosen pembimbing di harapkan lebih memperhatikan praktikannya agar
tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan praktikan dan juga
dapat membantu menghindari kerusakan pada alat ukur.
2. Kami mengharapkan agar dosen pembimbing didalam laboratorium di
perbanyak, karena kadang kami harus menunggu untuk bertanya karena
banyaknya praktikan yang bertanya dan sedikitnya pembimbing
3. Kami harapkan didalam laboratoium kipas / AC ditambah, karena kami
kadang kepanasan karena minimnya pendingin ruangan.
19
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
DAFTAR PUSTAKA
1. Jobsheet Laboratorium.Pengukuran Dasar Teknik Listrik Semester II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
2. Boylestad, Robert L, 2003 Introductory Circuit Analysis, Tenth edition, USA:
Prentice Hall
3. Andika, Riki (2015) LAPORAN PRAKTIKUM TEOREMA
THEVENIN[Online]. Tersedia:http://documents.tips/documents/laporan-
praktikum-teorema-Thevenin.html[17Maret 2016].
4. Maulana, Andi Ikhsan (2015) Laporan Elektronika "Rangkaian Setara
Thevenin - Norton"[Online]. Tersedia:
http://www.ilmusemesta.com/2014/05/laporan-elektronika-rangkaian-
Thevenin.html [17Maret 2016].
5. Kusuma, Anton Dwi (2012) Metoda Thevenin dan Norton[Online]. Tersedia:
http://tutorialteknik.blogspot.co.id/2012/01/metoda-Thevenin-dan-
Norton.html [18 aret 2016].
20
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik 2016
LAMPIRAN
21