Anda di halaman 1dari 5

E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.

2 Juni 2014
ISSN:2337-9928

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR


MIKRO DAN KEKERASAN BAHAN GUIDE VALVE SEPEDAMOTOR

Sujo Purwono, Agoes Duniawan, Saiful Huda

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogakarta
Jln. Kalisahak No. 28, Komp. Balapan Tromol Pos 45, Yogyakarta 55222

ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penulis mengambil bahan baku untuk pembuatan guide valve dari sentra industri
pengecoran di Ceper di wilayah kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Bahan yang digunakan berupa bahan
hasil pengecoran yang belum diketahui jenisnya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui jenis bahan guide
valve dan untuk mengetahui perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan akibat proses heat treatment pada
logam hasil pengecoran tersebut. Batasan masalah pada penelitian proses heat treatment terhadap perubahan
struktur mikro dan kekerasan bahan guide valve. Bahan baku guide valve sepeda motor : Temperatur dan waktu
proses heat treatment 750°C, 800°C , 850°C , dan Waktu : 30, 60 dan 120 menit. Pengujian yang digunakan
meliputi : Pengujian kekerasan (rockwell) dan analisa stuktur mikro (metalografi). Penelitian proses heat
treatment terhadap perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan guide valve, memperoleh hasil sebagai
berikut : Berdasarkan data hasil uji komposisi bahan guide valve dan perhitungan karbon equivalen (CE) 3,936
dan bentuk stuktur mikro maka bahan guide valve merupakan jenis besi tuang kelabu (gray iron). Temperatur
heat treatment berpengaruh terhadap harga kekerasan bahan guide valve. Temperatur kritis (A1) besi tuang
kelabu yang digunakan sebagai guide valve berdasarkan kandungan komposisi kimia adalah 765,585 °C
(1413,635 °F). Proses heat treatment dibawah temperatur kritis menyebabkan penurunan harga kekerasan.
Proses heat treatment diatas temperatur kritis menyebabkan peningkatan harga kekerasan. Struktur mikro dari
besi tuang kelabu terdiri dari matrik pearlite dengan serpihan grafit (grafite flakes) yang meyebar secara
merata. Prosentase karbon dan silikon sangat berpengaruh terhadap pembentukan serpihan grafit dan
pembentukan matrik pearlite. Proses heat treatment pada besi tuang kelabu untuk bahan guide valve
berpengruh tehadap perubahan bentuk serpihan grafit.
.
Kata Kunci : Guide Valve, Heat Treatment, Besi Tuang Kelabu, Karbon Equivalen

PENDAHULUAN poros cam adalah setangah kecepatan putar poros


Katup (valve) dan bos katup (guide valve) engkol. Katup udara dan bahan bakar masuk
pada motor bakar merupakan elemen yang sangat disebut katup masuk (intake valve), sedangkan
penting, yang memiliki fungsi untuk membuka dan katup pengeluaran disebut katup buang (exhaust
menutup saluran masuk dan saluran buang pada valve). Katup ditunjang oleh komponen lainnya
motor bensin. Katup dapat berfungsi untuk dalam melakukan fungsinya, koponen tersebut
memasukkan udara dan bahan bakar ke dalam adalah guide valve. Dalam penelitian ini, penulis
silinder dan mengeluarkan gas sisa hasil mengambil bahan baku untuk pembuatan guide
pembakaran dari dalam silinder. Katup harus dapat valve dari sentra industri pengecoran di Ceper di
ditutup rapat pada dudukannya oleh pegas katup wilayah kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.
supaya tidak terjadi kebocoran udara atau gas Bahan yang digunakan berupa bahan hasil
buang. Katup dibuka oleh poros cam dengan cara pengecoran yang belum diketahui jenisnya.
ditekan langsung oleh poros cam. Poros cam Penelitian dilakukan untuk mengetahui jenis bahan
digerakkan oleh poros engkol dengan perantaraan guide valve dan untuk mengetahui perubahan
transmisi roda gigi atau rantai. Kecepatan putar struktur mikro dan kekerasan bahan akibat proses

14
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juni 2014
ISSN:2337-9928

heat treatment pada logam hasil pengecoran


tersebut.

METODE PENELITIAN
Urutan penelitian proses heat treatment Gambar 3 Bentuk spesimen
terhadap perubahan struktur mikro dan kekerasan
bahan guide valve ditunjukkan oleh flowchart Alat – alat yang digunakan pada proses
Gambar 1 heat treatment terhadap perubahan struktur mikro
dan kekerasan bahan guide valve, alat yang
digunakan dikategorikan kedalam dua kelompok,
yaitu kelompok alat utama dan alat bantu, dengan
perincian sebagai berikut:
1. Alat utama porses proses heat treatment
terhadap perubahan struktur mikro dan
kekerasan bahan guide valve adalah :Alat uji
kekerasan (hardness tester), mikroskop logam,
dan peralatan pemanas (furnace)
2. Alat bantu porses proses heat treatment
terhadap perubahan struktur mikro dan
kekerasan bahan guide valve adalah: Gergaji,
Gambar 1 Diagram alir penelitian
mesin bubut, dan ragum

Bentuk bahan guide valve yang dugunakan HASIL PENGUJIAN


pada penelitian proses heat treatment terhadap Dari data hasil uji komposisi bahan guide valve
perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan yang ditunjukkan oleh Tabel 4.1 digunakan untuk
guide valve ditunjukkan oleh Gambar 2 menentukan jenis bahan guide valve, adapun cara
penentuannya dalah sebagai berikut:
1. Menentukan prosentase karbon (%C) dan
prosentase silikon (%Si) adalah sebagai berikut:
% C = 3,42 %
% Si = 1,72 %
Gambar 2 Pipa API 5L 2. Menentukan Carbon Equvalent (CE)

Selanjutnya membentuk katup menjadi berdasarkan prosentase karbon (%C) dan

bagian kecil yang digunakan sebagai spesimen prosentase silikon (%Si) (ASM Handbook Vol

untuk pengujian, bentuk spesimen ditunjukkan oleh 1, 2005:20):

Gambar 3 CE = % C + 0,3 (% Si)


CE = 3,42 + 0,3 (1,72) = 3,936
3. Selanjutnya menggunakan diagram yang
ditunjukkan oleh Gambar 4 untuk mengetahui

15
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juni 2014
ISSN:2337-9928

jenis bahan guide valve (ASM Handbook Vol 1, bahan guide valve memberikan penurunan dan
2005:20): peningkatan harga kekerasan. Pada bahan guide
valve yang tidak mengalami proses perlakukan
panas menunjukan harga kekerasan rata-rata 45
HRC. Dari data hasil penelitian diperoleh
penurunan harga kekerasan pada temperatur 750°C
adapun harga kekerasan rata-rata pada tempertur
750°C pada sampel HT A1 adalah 39,4 HRC, HT
A2 adalah 37,5 HRA, sedangankan heat treatment
pada temperatur 800°C penurunan harga kekerasan
terjadi pada sampel HT B1 yaitu menjadi 39,7
HRC, sedangkan peningkatan harga kekerasan
terjadi pada proses perlakuakan panas dengan
temperatur 800°C dan 850°C, adapun harga
kekerasan pada perlakukan panas dengan
Gambar 4 Pengaruh kandungan karbon dan silikon temperatur 800°C adal sebagai berikut, sampel HT
terhadap struktur besi (ASM HANDBOOK Vol 1,
2005:20) B2 harga kekerasan rata-rata adalah 52,1 HRC,
sampel HT B3 adalah 59,6 HRC, sedangkan proses
Selanjutnya data dibuat menjadi sebuah
perlakukan panas pada temperatur 850°C harga
grafik yang ditunjukkan oleh Gambar 5
kekerasan rata-rata pada masing-masing sampel
adalah sebagai berikut: HT C1 adalah 60,8 HRC,
sampel HT C2 adalah 50,9 HRC, dan sampel HT
C3 adalah 57,3 HRC. Perbedaan harga kekerasan
pada proses perlakukan panas di pengaruhi oleh
temperatur dan holding time. Proses perlakuan
panas pada besi tuang kelabu secara umum dpat
berupa : Annealing (Ferritizing Annealing, Medium
Gambar 5 Grafik harga kekerasan pada spesimen (full) annealing, Graphitizing Annealing),
normalizing, hardening dan tempering (ASM
Handbook Vol 4, 1991:1456-1462). Pelunakan
(Annealing) pada besi tuang kelabu dapat terjadi
pada 700 °C - 760 °C secara umum proses
annealing berpengaruh terhadap penurunan harga
kekerasan, hal ini dikarenakan pada temperatur
annealing dapat menghaluskan, meminimalkan,
atau mengurangi bentuk masive dari eutectic
Gambar 6 Grafik harga kekerasan pada spesimen carbides, proses pelunakan bertujuan untuk
Pada grafik yang ditunjukkan oleh meningkatkan mampu permesinan dari besi tuang
Gambar 5 dan 6 memberikan gambaran bahwa kelabu, proses annealing berpengaruh terhadap
proses heat treatment yang dilakukan terhadap penurunan sifat meaknik besi tuang kelabu (ASM

16
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juni 2014
ISSN:2337-9928

Handbook Vol 4, 1991:1456). Penurunan harga 3. Struktur mikro dari besi tuang kelabu terdiri
kekerasan pada proses perlakuan panas di dari matrik pearlite dengan serpihan grafit
temperatur 750 °C dikarenakan sampela berada (grafite flakes) yang meyebar secara merata.
pada jangkauan temperature annealing yaitu 700°C Prosentase karbon dan silikon sangat
- 760 °C. Sedangkan peningkatan harga kekerasan berpengaruh terhadap pembentukan serpihan
pada sampel yang mengalami proses perlakukan grafit dan pembentukan matrik pearlite.
panas 800 °C dan 850 °C karena mengalami proses Proses heat treatment pada besi tuang kelabu
pengerasan (hardening), proses hardening pada untuk bahan guide valve berpengruh tehadap
besi tuang kelabu dapat terjadi pada temperatur 55 perubahan bentuk serpihan grafit
°C diatas temperatur kritis (A1) besi tuang kelabu,
sealin temperatur yang berpengaruh terhadap harga Saran-Saran
kekerasan pada proses hardening adalah holding Penelitian proses heat treatment terhadap
time. Holding time yang semakin meningkat lebih perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan
banyak karbon larut dalam austenit, hal ini guide valve kedepan harap dimasukan variable
berpengaruh terhadap peningkatan harga kekerasan untuk pengaruh media pendingin terhadap
(ASM Handbook Vol 4, 1991:1456). perubahan struktur mikro dan harga kekerasan besi
tuang bahan guide valve.
KESIMPULAN
Penelitian proses heat treatment terhadap DAFTAR PUSTAKA
perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan
ASM HANDBOOK VOL 1, 1990 “Properties and
guide valve, memperoleh hasil sebagai berikut :
Selection: Irons, Steels, and High-
1. Berdasarkan data hasil uji komposisi bahan
Performance Alloys” ASM International
guide valve dan perhitungan karbon equivalen
ASM HANDBOOK VOL 4, 1991, Heat Treating,
(CE) 3,936 dan bentuk stuktur mikro maka
ASM International
bahan guide valve merupakan jenis besi tuang
ASM HANDBOOK VOL 9, 2004, Metallography
kelabu (gray iron)
and Microstructures, ASM International
2. Temperatur heat treatment berpengaruh
Aryadi. W., & Karnowo 2008, “Motor Bensin”,
terhadap harga kekerasan bahan guide valve.
Universitas Negeri Semarang, Semarang
Temperatur kritis (A1) besi tuang kelabu yang
B.H. Amstead, Phillip F. Ostwald, 1986,
digunakan sebagai guide valve berdasarkan
“Teknologi mekanik” Jilid 2, Erlangga,
kandungan komposisi kimia adalah 765,585
Jakarta.
°C (1413,635 °F). Proses heat treatment
George E. Dieter, Alih Bahasa Sriati Dj., 1987,
dibawah temperatur kritis menyebabkan
“Metalurgi mekanik”, Jilid 1, Erlangga,
penurunan harga kekerasan seperti, sedangkan
Jakarta.
proses heat treatment diatas temperatur kritis
Jama J., 2008, “Teknik Sepeda Motor Jilid 1”,
menyebabkan peningkatan harga kekerasan,
Direktorat Pembinaan Sekolah
menunjukan harga kekerasan yang lebih
Menengah Kejuruan, Departemen
tinggi dibandingkan dengan raw material
Pendidikan Nasional, Jakarta.
(NHT).

17
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol.1 No.2 Juni 2014
ISSN:2337-9928

Lawrence H. Van Vlack, Alih Bahasa Sriati Dj,


1991, “Ilmu dan Teknologi Bahan”,
Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
Surdia. T & Saito, 1995, ” Pengetahuan Bahan
Teknik” , Pradya Paramitha,
Jakarta
Widodo, Basuki. 2008.Pengaruh Penambahan
Unsur Cu dan Cr Terhadap Sifat
Mekanik dan Struktur Mikro Besi Tuang
Kelabu FC-25 Untuk Tromol
Kendaraan Bermotor (BIS). Tesis, tidak
diterbitkan. Depok: Universitas
Indonesia

18

Anda mungkin juga menyukai