ACARA I
PENGENALAN INSTRUMEN ERGONOMIKA
OLEH :
SAHRIADI
C1J 011 073
KELOMPOK 1
Mengetahui,
Co. Ass. Praktikum Ergonomika Praktikan,
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mengenal dan mengetahui nama,
fungsi dan prinsip kerja alat-alat ergonomi untuk mengurangi kesalahan dalam
penggunaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ergonomi
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-
informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka
membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien).
Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni
peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life) (Ivan, 2008).
Secara umum penerapan ergonomi terdiri dari banyak tujuan berikut ini
tujuan dalam penerapan ergonomi : 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan
mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan
beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja. 2.
Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan
mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama
kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif. 3. Menciptakan
keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap
sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup
yang tinggi (Tarwaka, dkk., 2004).
2.2. Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam
satuan decibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak
disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang tidak disukai, suara yang
mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Berdasarkan kepmenaker,
kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat,
proses produksi yang pada tingkat tertentu menimbulkan gangguan kesehatan dan
pendengaran. Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara
yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul
udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber
suara ini meyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam
medium suara menurut pola rambatan gelombang longitudinal. Rambatan
gelombang di udara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan
konteks ruang dan waktu sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan
kesehatan (Ikron, 2005).
Bising dalam kesehatan kerja, bising sebagai suara yang dapat menurunkan
pendengaran baik kwantitatif (penimbangan) maupun secara kwalitatif
(penyempitan spectrum pendengaran). Berkaitan dengan faktor intensitas,
frekuensi, durasi, dan pola waktu. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang
tidak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dan
sebagainya, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup
(JIS Z 8106 (IEC60050-801) kosa kata elektro teknik internasional Bab 801 ;
akustikal elektroakustikal) ( Dwi, 2000).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
6. Grip Untuk
Strenght mengukur
Dynamome kekuatan
ter genggam
7. Steptest Untuk
mengukur
kesanggupan
badan
seseorang
dalam
melakukan
aktifitas otot
8. Flicker Untuk
Meter mengukur
tingkat
kelelahan
mata
operator,
standar
waktu kerja
operator, dan
posisi kerja
operator
9. Back Mengukur
Straight kelurusan
tulang
punggung
10. Anthropolo Untuk
meter mengukur
dimensi
tubuh saat
diam dan
bergerak
11. Penggaris Untuk
mengukur
suatu benda