Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENGUKURUAN PURA BUKIT AMERTA, DESA


KARANGDORO,
KECAMATAN TEGALSARI,
KABUPATEN BANYUWANGI , JAWA TIMUR

KERJASAMA ANTARA PIHAK DESA KARANGDORO DENGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya lah laporan pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat terselesaikan. Pengabdian
ini dilaksanaan antara Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Warmadewa
yang diselenggarakan di desa mambal ,. Pengabdian ini diselenggarakan pada 24 Februari 2018 –
25 Februari 2018

Laporan yang telah tersusun ini merupakan bentuk pengabdian Program Studi Teknik
Sipil dalam rangka memberikan implementasi pengetahuan dan keilmuan civitas akademik
kepada masyarakat. Bentuk dari kegiatan pengabdian ini adalah membantu melakukan
pengukuran batas pura dalem.Sebagai akhir kata disampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dan mendukung kegiatan pengabdian masyarakat ini, lebih khusus
lagi kepada teknisi, mahasiswa, pihak Desa Karangdoro serta masyarakat yang telah memberikan
sumbangsih dalam kegiatan ini.

Denpasar, 26 Februari 2018


Penyusun,

Panitia Pengabdian Kepada Masyarakat


Teknik Sipil,
UNIVERSITAS WARMADEWA

2
PANITIA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA 2017

Pengarah:
Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E.Sp.Park. (Rektor Universitas Warmadewa)

Penanggung Jawab:
Prof. Dr. Ir. I Wayan Runa, M.T. (Dekan Fakultas Teknik Universitas Warmadewa)
Dr. Ir. I Gusti Agung Putu Eryani, MT. (Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Warmadewa)
Dewa Ayu Nyoman, S.T., M.T. (Wakil Dekan II Fakultas Teknik Universitas Warmadewa)

Panitia Pelaksana:
Agus Kurniawan, S.T., M.T. (Ketua)
Anak Agung Gede Raka Gunawarman, S.T., M.T. (Wakil Ketua)
Putu Aryastana, S.T., M. Eng., M.Si. (Sekretaris)

Bagian Penjajagan, Survey dan Pelaksanaan Lapangan:


Ir. Cok. Agung Yujana, M.T. (Koordinator)
Ir. I Nyoman Warnata, M.T. (Anggota)
Ir. I Made Suwirya, M.T. (Anggota)
Ir. I Ketut Sugihantara, M.T. (Anggota)
Drs. I Made Sumardana (Anggota)
I Wayan Kemplu (Anggota)
I Wayan Alit Setiawan (Anggota)
I Kadek Vanny Yuanta Martaganda, S.E. (Anggota)

Bagian Perencanaan dan Estimasi Biaya:


I Kadek Merta Wijaya, ST., M.Sc. (Koordinator)
I Wayan Widanan, S.T., MPM. (Anggota)
Ir. I Wayan Jawat, M.T. (Anggota)
Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T. (Anggota)
Ir. Putu Gede Suranata, M.T. (Anggota)

3
Ir. I Wayan Muliawan, M.T. (Anggota)
Ir, I Ketut Yasa Bagiarta, M.T. (Anggota)
Ir. I Made Ardantha, M.T. (Anggota)

Bagian Upakara dan Konsumsi:


A.A.S. Dewi rahadiani, S.T., M.T. (Koordinator)
Ni Wayan Nurwasih, S.T., M.T. (Anggota)
Ni Komang Armaeni, S.T., M.T. (Anggota)
Ni Ketut Sukerti (Anggota)
I Made Gede Wirajaya (Anggota)
Ni Putu Nivia Dewi Sukranadi, S.E. (Anggota)

Bagian Pelaporan, Dokumentasi dan Publikasi:


Ni Wayah Meidayanti Mustika, S.T., M.T. (Koordinator)
Gede Pringgana, S.T., M.T., Ph.D. (Anggota)
Ir. Nyoman Suryasa, M.Si. (Anggota)
Ir. A.A. rai Asmani K., M.T. (Anggota)
I Gede Surya Darmawan, S.T., M.T. (Anggota)
I Gede Sukayasa (Anggota)

4
RINGKASAN

Pura Bukit Amerta adalah salah satu pura yang terletak di kabupaten banyuwangi,
tepatnya di kecamatan tegalsari, desa karangdoro, dusun blokagung. Pura ini merupakan salah
satu pura Dang Kahyangan yang ada di Banyuwangi. Pura ini juga merupakan salah satu tujuan
tirta yatra umat Hindu banyuwangi maupun luar Banyuwangi.
Dari pihak desa melalui Romo Mangku ingin mengetahui gambar batas-batas Pura Bukit Amerta.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini bekerjasama dengan Pihak Desa karangdoro, Tegasari
sebagai mitra yang memberikan keseluruhan informasi awal mengenai keinginan untuk
mengukur wilayah yang ingin di ketahui batas dari daerahnya. Proses pengabdian dimulai dari
(1) Diskusi dari pihak desa dengan pihak Fakultas Teknik Universitas Warmadewa mengenai
permohonan untuk mengkur daerah yang akan diukur, (2) Pembentukan tim pengabdian oleh
Dekan FT yang diserahkan pada jurusan Teknik Sipil, dan ditanggapi dengan pembentukan tim
yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Sipil, (3) Dosen dan mahasiswa melakukan survey
lapangan dan pengukuran dan mendata, (4) Dosen dan mahasiswa teknik sipil melakukan kajian
dengan hasil akhir berupa peta topografi,

Kata Kunci : Pengabdian, Pengukuran batas wilayah,

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Konsep batas wilayah tidak terlepas dari konsep tentang wilayah itu sendiri. Istilah wilayah
mengacu pada unit geografis dengan batas- batas tertentu dimana komponen- komponen di
dalam nya mimiliki keterkaitan dan hubungan fungsional satu dengan lainnya ( Rustiadi, dkk,
2011 ). Konsep wilayah yang paling klasik mengenai tipologi wilayah, membagi wilayah ke
dalam tiga kategori yaitu wilayah homogen (uniform), wilayah nodal dan wilayah
perencanaan( hagget, cliff, dan frey, 1997). Kemudian Blair (1991) mengungapkan konsep
wilayah fungsional administrative. Perwilayahan konsep wilayah fungsional administrative di
lakukan atas dasar satuna politik administrative di lakukan atas dasar satuan politik administrasi
di atas permukaan bumi menjadi unit- unit wilayah dalam berbagai tingkatan mulai dari wilayah
negara, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan dan desa. Selajutnya pengertin batas wilayah
adalah batas dari suatu wilayah menurut konsep politik administrasi. Seperti yang di ungkapkan
oleh blair yaitu batas negara atau internasional, kemudian batas wilayah subnasional di suatu
negara misalnya provinsi dan kabupaten atau kota.
Dalam laporan ini, masyarakat yang kurang paham terhadap batas wilayah desanya atau
batas wilayah daerahnya sendiri, maka dari pada itu di tentukan dengan cara mengukur dan
mendata batas wilayah atau luas wilayah pada daerah tersebut dengan hasil yang di dapatkan
yang dapat di gunakan sebagai dasar dari pembagian wilayah. Objek studi dalam laporan ini
adalah wilayah Pura Bukit Amerta . Meliputi pura – pura, jalan, maupun areal sekitar pura di
Pura Bukit Amerta.

1.2. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

1.2.1. Maksud
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang batas-batas
Pura Bukit Amerta Desa Karangdoro. Sehingga melalui perencanaan tersebut,Jurusan
Teknik Sipil FT UNWAR dapat ikut berperan serta didalam pengembangan potensi
alam.

1.2.2. Tujuan

6
Pelaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui
batas desa dan penataan areal pura dan setra desa Karangdoro. Setelah melakukan
pengukuran dilanjutkan dengan pengolahan data.

1.2.3. Sasaran

Sasaran dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah mampu mengetahui batas Pura.
Sasaran lain adalah dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Ilmu Ukur
Tanah yang menarik untuk di pelajari.

1.3. PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Pihak desa menyampaikan daerah yang akan di ukur, Permasalahannya ada pada SDM
masyarakat setempat yang tidak memiliki keahlian dalam bidang keteknikan khususnya
Tenik Sipil (Membuat gambar Topografi dan Rencana Anggaran Biaya)
B. Dekan FT UNWAR memberikan tugas tersebut kepada Para Dosen Sipil. Para Dosen
ditugaskan untuk menanggapi dan mulai membentuk tim yang juga terdiri atas
mahasiswa.
C. Dosen dan Mahasiswa kemudian melakukan survey lokasi. Survey lokasi dilakukan
berdasarkan informasi dari pihak desa. Survey lokasi dilakukan dengan pendataan luas

7
lahan, bentuk lahan, dan tinggi rendah nya lahan. Setelah melakukan pendataan dengan
survey, Dosen dan pelaksana teknis mahasiswa sipil membuat sketsa peta topografi sesuai
dengan keadaan di lapangan.

8
BAB II
HASIL PENGUKURAN

2.1 Hasil Pengukuran


Pengukuran Pura Dalem dan Pura Prajapati Desa Adat Mambal

Saat pengukuran menggunakan total station kami mendapat data yang berupa catatan titik-titik
hasil pengukuran di lapangan yang setelah dipindahkan dari Total Station menuju PC/Desktop akan
menjadi tabel yang nantinya akan disalin ke notepad.

Pada saat pengukuran di lapangan, jumlah total titik yang kami ukur adalah 501 buah titik. Yang
terdiri dari 13 buah titik BM (Benchmark), 89 buah titik C (Contour), 58 buah titik B (Batas), 42 buah P
(Pohon), 132 buah titik T (Tembok), 2 buah titik TL (tiang listrik), 43 buah titik BN (bangunan), 76 buah
titik J (jalan) dan 46 buah titik PT(patung)

Koordinat tersebut merupakan hasil pengukuran yang didapat setelah memindahkan data dari
Total Station ke dalam PC/Desktop yang selanjutnya siap diolah menjadi gambar jadi, selanjutnya table
tadi diolah menjadi gambar menggunakan aplikasi AutoCAD Civil 3D Land Desktop Companion edisi
tahun 2009 untuk dibuat kontur, peta situasi dimana detail gambarnya akan kami lampirkan.

Setelah pemindahan koordinat hasil pengukuran dari Total Station ke PC/Desktop. Dengan
bantuan software AutoCAD Civil 3D Land Desktop edisi 2009, kita bisa mengolah data tersebut menjadi
bentuk gambar berupa titik-titik.

Titik-titik tersebut belum dilengkapi dengan pepohonan, baik itu jalan, drainase, patung, garis
batas, tangga, batas bangunan dll. Gambar tersebut masih perlu dilengkapi lagi sehingga akan membentuk
peta situasi. Pada saat pengolahan inilah akan terdapat beberapa titik yang meleset jauh dari batas normal,
hal ini dianggap wajar saja mengingat pada saat pembidikan tentu akan mengalami kesulitan memegang
jalon dan banyak faktor-faktor yang membuat penembakan titik menjadi meleset jauh. Tugas kita untuk
menyesuaikan titik tersebut, toleransi kesalahan yang diijinkan yaitu tidak boleh lebih besar dari 10% dari
total titik yang diukur. Hal ini sudah umum, dimana hakikatnya alat ukur beserta aplikasinya hanya
memudahkan kita mengolah data dibandingkan dengan cara yang konvensional/cara manual.

9
Selanjutnya setelah dilengkapi dengan simbol pohon, patung, jalan, drainase,tangga, garis batas,
garis bangunan dll. akan menghasilkan gambar pada lampiran. Gambar tersebut menjelaskan peta situasi
kita di lapangan. Misalkan dimana pohon, tangga, patung dengan tujuan memperjelas gambaran keadaan
saat praktikum di lapangan. Setelah penggambaran peta situasi lengkap dengan keadaan di lapangan
selesai, maka kita bisa mencari luas tanah yang kita ukur secara otomatis di AutoCAD Civil 3D Land
Desktop edisi 2009 pengukuran yang didapat adalah sebesar 15074,07 m2 ( ± 150,74 are) dan kita dapat
pula menggambarkan garis kontur di dalam software AutoCAD Civil 3D Land Desktop edisi 2009,
dimana garis kontur ini akan menunjukan beda tinggi permukaan tanah yang kemudian menentukan titik
potong cross section.

Gambar 4.1 Batas area pengukuran Pura Dalem dan Pura Prajapati Desa Adat Mambal

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari hasill praktikum yang kami lakukan menggunakan metode GPS dan Total Station
ini dapat kami simpulkan dengan menggunakan aplikasi AutoCAD dan google earth, kami
mendapatkan hasil yang detail dan mempermudah cara kami dalam kegiatan praktikum ini.
Berikut hasil yang kami peroleh adalah:
1. Luas daerah yang kami ukur adalah
 Pura Bukit Amerta = 15074,07 m2 (150.74 Are)

3.2 Saran
Saran yang ingin kami sampaikan dari melakukan pratikum di Pura Bukit Amerta ini
adalah:
1. Selalu mengikuti prosedur-prosedur penggunaan GPS dan jika kurang mengerti
dapat bertanya pada dosen atau asisten dosen.
2. Kerjasama antar kelompok menjadi kunci kesuksesan pengukuran.
3. Memberikan waktu yang cukup untuk melalukan proses pengambilan data agar
mendapatkan hasil yang maksimal

14

Anda mungkin juga menyukai