TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep
1. Definisi Hernia Inguinalis
(Nettina, 2001).
Menurut (Nada, 2007) Hernia adalah protusi (penonjolan) ruas organ , isi
dextra, karena bagian dinding rongga abdomen sebelah kanan yang terjadi
1. Anatomi Hernia
Hernia terdiri dari 3 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari
peritonium, isi hernia yang biasanya terdiri dari usus, omentum, kadang
buli. Unsur terakhir adalah struktur yang menutupi kantong hernia yang
dapat berupa kulit (skrotum) umbilikus atau organ-organ lain misalnya paru
berjalan tali mani (funukulus spermatikus) pada pria dan ligamen bundar
dari uterus pada wanita dan juga beberapa urat saraf dan pembuluh darah.
abdominus.
e. Tembuk lubang dalam atau internal berfungsi sebagai tempat pada fosia
otot tranfersal dimana tali mani masuk melintasi salura ingunial, tembuk
external dimana tali mani muncul atau turun ke lipat paha atau masuk
skrotum.
sebab yang didapat. Lebih banyak pada pria ketimbang pada wanita. Faktor
defekasi dan miksi misalnya akibat hipertropi prostat) dan kelemahan otot
dinding perut karena usia. Adanya prosesus vaginalis yang paten bukan
seperti anulus ingu inalis yang cukup besar. Tekanan intra abdominal yang
meninggi secara kronik seperti batuk kronik, hipertropi prostat, konstipasi
inkarserata terjadi bila usus yang prolaps itu menyebabkan konstraksi suplai
gejala obstruksi usus (perut kembung, nyeri kolik abdomen, tidak ada flatus,
desensus setelah kiri terlebih dahulu. Dapat timbul pada masa bayi atau
2. Hernia Femoralis
kali laki-laki. Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Secara
pre peritoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan
terjadinya hernia. Faktor penyebab lainnya adalah kehamilan multipara,
obesitas dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut. Ada factor
missal struktur ani, feses keras Gangguan BAK, mis: BPH, veskolitiasis
4. Etiologi
inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang
didapat. Lebih banyak pada pria ketimbang pada wanita. Faktor yang
pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi dan miksi
misalnya akibat hipertropi prostat) dan kelemahan otot dinding perut karena
tunggal terjadinya hernia tetapi diperlukan faktor lain seperti anulus inguinalis
yang cukup besar. Tekanan intraabdominal yang meninggi secara kronik seperti
batuk kronik, hipertropi prostat, konstipasi dan ansietas sering disertai hernia
inkarserata terjadi bila usus yang prolaps itu menyebabkan konstriksi suplai
darah ke kantong skrotum, kemudian akan mengalami nyeri dan gelala-gejala
obstruksi usus, yaitu perut kembung, nyeri kolik abdomen, tidak ada flatus,
d. Batuk kronik.
herniaumbilikalis pada anak sebelum usia dua tahun dan pada hernia
adalah:
1) Kelemahan jaringan.
3) Trauma.
1) Obesitas.
besar.
4) Kehamilan
5) Batuk kronik
6) Hipertropi prostate
3. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram
5. Kembung
7. Gelisah
8. Dehidrasi
9. Hernia biasanya terjadi/tampak di atas area yang terkena pada saat pasien
pada waktu tidur, bila menangis, mengejan atau mengangkat benda berat atau
bila posisi pasien berdiridapat timbul kembali. Bila telah terjadi komplikasi
dapat ditemukan nyeri. Keadaan umum pasien biasanya baik. Bila benjolan
tidak nampak, pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam
keadaan berdiri. Bila ada hernia maka akan tampak benjolan. Bila memang
pemeriksaan klinis yang teliti. Keadaan cincin hernia juga perlu di periksa.
jari tangan tidak dapat masuk. Pasien diminta mengejan dan merasakan apakah
ada massa yang menyentuh jari tangan. Bila massa tersebut menyentuh ujung
jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh sisi
6. Klasifikasi Hernia
berikut :
1. Hernia internal
Tonjolan usus tanpa kantong hernia melalui lubang dalam rongga perut
2. Hernia eksternal
1) Hernia kongenital
3) Hernia insisionalis
prostatektomi.
1) Hernia responibilis
Bila isi hernia dapat keluar masuk usus keluar jika berdiri atau
mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau duduk masuk tidak
2) Hernia Irreponibilis
Bila isi hernia berada didalam kantong hernia dan terjepit cincin
abdomen.
Bila isi hernia berada didalam kantong hernia dan terjepit cincin
terganggu.
1) Hernia opigastrika
Hernia yang keluar defek di linea alba umbilikus dan procesus
xipoideus.
2) Hernia umbilikalis
intraabdomen.
3) Hernia inguinalis
4) Hernia skrotalis
5) Hernia femoralis
femoralis.
7. Patofisiologi
tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat
buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus
kedaerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu
abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana
kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama,
organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung
kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika
(Oswari, E. 2000).
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang
bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan ini tekanan
intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Bila
otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan
kanalis inguinalis. Pada orang dewasa kanalis tersebut sudah tertutup, tetapi
karena kelemahan daerah tersebut maka akan sering menimbulkan hernia yang
pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal
peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami
obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut.
Namun beberapa hal, seringkali kanalis tidak menutup. Karena testis kiri turun
terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila
kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan
normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus
terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi), akan timbul hernia inguinalis
lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun
kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita. Keadaan yang dapat
kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi dan
8. Pemeriksaan penunjang
usus/obstruksi usus.
9. Komplikasi
sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Keadaan ini disebut
dan isinya dapat menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak. Usus besar
yang masuk. Keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti
yaitu perut kembung, muntah dan obstipasi. Pada strangulasi nyeri yang
timbul lebih hebat dan kontinyu, daerah benjolan menjadi merah dan pasien
menjadi gelisah.
dinding belakang.
dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi,
penyokong.
2. Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres
3. Celana penyangga
4. Istirahat baring
sembelit dan mengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat, cola,
Riwayat pembedahan
Keterbatasan gerak