Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul TOLERANSI
DAN ETOS KERJA DI DALAM QS. AL-KAHFI AYAT 29. Ini
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan nilai tugas. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,untuk itu pada
kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada :
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu kami nantikan.Demikian makalah ini kami
buat,semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca pada
umumnya.
KELOMPOK 3
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita egois, kita mempunyai pendapat
namun pendapat kita haruslah diterima oleh orang lain. Atau terkadang kita
memaksakan kehendak terhadap orang lain untuk mau melakukan hal yang sama
dengan kita.
Untuk menghindari itu semua, kita harus mempunyai sikap toleransi, sikap
tenggang rasa, agar tidak terjadi rasa saling tidak suka antar sesama. Jika toleransi ada
dalam setiap diri kita, Insya Allah dalam bergaul di lingkungan baik sekolah maupun
masyarakat akan menjadi lebih baik. Untuk itulah kami mengangkat tema toleransi
dalam makalah ini. Semoga dapat diterima dan dapat dijadikan inspirasi untuk berbuat
lebih baik.
3
BAB II
TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN
A. PENGERTIAN TOLERANSI
Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai, membiarkan, atau
membolehkan oran lain untuk berpendapat atau berpendirian yang berbeda dengan
dirinya.
Toleransi bahasa Arabnya adalah tasamuh yang artinya sama-sama berlaku
baik, lemah lembut, dan saling pemaaf. Dalam pengertian umum, toleransi adalah
sikap akhlak terpuji dalam pergaulan.
4
2. Tajwid yang terkandung dalam QS. Al-Kahfi ayat 29
5
sukun/ tanwin
bertemu dengan
salah satu huruf
idghom bighunnnah
12. Asy-syamsiyah Apabila ada alif dan
lam yang bertemu
dengan salah satu
huruf syamsiyah
3. Terjemah
Artinya : dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka
Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang
ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang
orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang
mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek.
6
datang darinya. Bagi mereka yang memilih kafir atau mendzalimi diri sendiri,
neraka menjadi tempat kembalinya. Mereka terkapung di dalam neraka dan tidak
dapat keluar. Pagar neraka terlalu kukuh untuk di lewati manusia yang ada di
dalamnya.
Ayat 29 juga menjelaskan bahwa orang –orang yang ada di dalam neraka jika
mereka minum, mereka akan di beri minum akan tetapi, minuman yang meraka
terima berupa air seperti besi yang memdidih yang menghanguskan wajah. Jika
penghuni neraka meminum air tersebut, haus yang mereka rasakan tidak hilang.
Orang-orang memilih kafir. Mereka selama di dunia sombong dengan
kedudukannya dan menolak kebenaran yang datang dari Allah swt. Di akhirat
kelak meraka akan tinggal di neraka dan diberi minum yang paling buruk, selain
itu, orang-orang yang memilih kafir jika di beri tempat istirahat yang paling
buruk.
Adapun kandungan surah al-kahfi ayat 29 sebagai berikut :
a. Prinsip kebebasan manusia memilih beriman atau tidak beriman merupakan
kehormatan yang di berikan Allah SWT. Bagi setiap manusia (Alla SWT ,
tidak memaksa).
b. Ketidakmampuan mengendalikan diri dalam perbedaan pendapat, akan
berakibat perselisihan dan perpecahan yang berkepanjangan.
c. Kebebasan memilih beriman atau tidak beriman, membawa konsekuensi yang
di tanggungnya, yaitu kenikmatan surga bagi yang beriman dan neraka bagi
mereka orang-orang yang tidak beriman(ingkar).
7
6. Skenario Drama Toleransi dan Etos Kerja
Perbedaan antar suku
Pada suatu pagi yang cerah..
Guru : “Anak-anak hari ini kita kedatangan 2 teman baru”
Semua murid : “Yeeeeyyy”
Guru : “Ayo perkenalkan diri kalian masinh-masing”
Rifki : “Halo, konco-konco kenalno rifki ”(dengan logat jawa)
laela : “Halo teman-teman Beta ingin memperkenalkan diri, nama laela
Mohon bimbingannya”(dengan logat ambon)
Semua murid : (Tertawa)
Arini : “Eh, kamu duduk di sebelahku saja”
Laela : “maturnuhun”
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada pembahasan, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Toleransi adalah sikap memberikan kemudahan, berlapang dada, mendiamkan,
dan menghargai ;
2. Islam merupakan agama yang menjadikan sikap toleransi sebagai bagian yang
terpenting, sikap ini lebih banyak teraplikasi dalam wilayah interaksi sosial
sebagaimana yang ditunjukkan dari sikap Rasulullah SAW. terhadap non muslim
pada zaman beliau masih hidup ;
3. Sikap toleransi dalam beragama adalah menghargai keyakinan agama lain dengan
tidak bersikap sinkretis yaitu dengan menyamakan keyakinan agama lain dengan
keyakinan Islam itu sendiri, menjalankan keyakinan dan ibadah masing-masing ;
4. Sikap toleransi tidak dapat dipahami secara terpisah dari bingkai syariat, sebab
jika terjadi, maka akan menimbulkan kesalah pahaman makna yang berakibat
tercampurnya antara yang hak dan yang batil ;
5. Ajaran toleransi merupakan suatu yang melekat dalam prinsip-prinsip ajaran Islam
sebagaimana terdapat pada iman, islam, dam ihsan.
B. SARAN
Terapkan sikap toleransi pada setiap diri kita agar terciptanya kerukunan dan
kedamaian dalam lingkungan kehidupan. Bertoleransi bukan berarti kita tidak peduli
terhadap orang lain, melainkan menanamkan sikap yang positif untuk menghargai
orang lain.