Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul TOLERANSI
DAN ETOS KERJA DI DALAM QS. AL-KAHFI AYAT 29. Ini
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan nilai tugas. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,untuk itu pada
kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bpk. Edy Abdurrahman Selaku guru mapel PAI


2. Ibu April , S.Kom selaku wali kelas XII RPL III
3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,terima kasih atas
bantuan,dukungan,dan kerja samanya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu kami nantikan.Demikian makalah ini kami
buat,semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca pada
umumnya.

Wonosobo, 24 Agustus 2015

KELOMPOK 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................ 3
B. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 3
BAB II TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN .............................................................. 4
A. Pengertian Toleransi ....................................................................................... 4
B. Toleransi Dalam Islam ................................................................................... 4
C. Ayat Al-Qur’an yang Menjelaskan tentang Toleransi ................................ 4
1. Q. S. Al-Kahfi(18) : 29 .............................................................................. 4
2. Tajwid yang terkandung dalam QS. Al-Kahfi ayat 29 ......................... 5-6
3. Terjemah .................................................................................................... 6
4. Kandungan dari QS. Al-Kahfi ayat 29 .................................................. 6
5. Aplikasi QS. Al-Kahfi ayat 29 di dalam kehidupan ............................ 7
6. Skenario Drama Toleransi dan Etos Kerja ............................................ 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9


A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................ 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita egois, kita mempunyai pendapat
namun pendapat kita haruslah diterima oleh orang lain. Atau terkadang kita
memaksakan kehendak terhadap orang lain untuk mau melakukan hal yang sama
dengan kita.
Untuk menghindari itu semua, kita harus mempunyai sikap toleransi, sikap
tenggang rasa, agar tidak terjadi rasa saling tidak suka antar sesama. Jika toleransi ada
dalam setiap diri kita, Insya Allah dalam bergaul di lingkungan baik sekolah maupun
masyarakat akan menjadi lebih baik. Untuk itulah kami mengangkat tema toleransi
dalam makalah ini. Semoga dapat diterima dan dapat dijadikan inspirasi untuk berbuat
lebih baik.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
a. Menambahkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ;
b. Agar lebih dapat meneladani sikap Rasulullah SAW.
c. Menambah wawasan .
d. Agar mengetahui lebih dalam mengenai toleransi.
e. Menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
f. Menghadirkan sikap toleransi dalam bergaul.
2. Manfaat
a. Menambah keilmuan tentang ajaran Islam.
b. Dapat memahami materi toleransi.
c. Hati menjadi tenang dengan adanya sikap toleransi.
d. Lebih menghargai suatu hal apapun.
e. Mempunyai pendirian kuat dengan tidak merendahkan orang lain.

3
BAB II
TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN

A. PENGERTIAN TOLERANSI
Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai, membiarkan, atau
membolehkan oran lain untuk berpendapat atau berpendirian yang berbeda dengan
dirinya.
Toleransi bahasa Arabnya adalah tasamuh yang artinya sama-sama berlaku
baik, lemah lembut, dan saling pemaaf. Dalam pengertian umum, toleransi adalah
sikap akhlak terpuji dalam pergaulan.

B. TOLERANSI DALAM ISLAM


Toleransi dalam Islam bukan berarti bersikap sinkretis. Pemahaman yang
sinkretis dalam toleransi beragama merupakan kesalahan dalam memahami
arti tasâmuh yang berarti menghargai, yang dapat mengakibat-kan pencampuran antar
yang hak dan yang batil (talbisu al-haq bi al-bâtil), karena sikap sinkretis adalah
sikap yang menganggap semua agama sama. Sementara sikap toleransi dalam Islam
adalah sikap menghargai dan menghormati keyakinan dan agama lain di luar Islam,
bukan menyamakan atau mensederajatkannya dengan keyakinan Islam itu sendiri.
Sikap toleransi dalam Islam yang berhubungan dengan akidah sangat jelas
yaitu ketika Allah SWT. memerintahkan kepada Rasulullah SAW. untuk mengajak
para Ahl al-Kitab untuk hanya menyembah dan tidak menye-kutukan Allah swt
.
C. Ayat Al-Qur’an yang Menjelaskan tentang Toleransi

1. QS. Al-Kahfi ayat 29

    


    
   
  
   
 
  
   
  

4
2. Tajwid yang terkandung dalam QS. Al-Kahfi ayat 29

NO Lafal Hukum bacaan Sebab


1.  Al-qomariyyah Apabila ada alif dan
lam yang bertemu
dengan salah satu
huruf qomariyah
2.   Idhar syafawi Apa bila huruf mim
sukun bertemu selain
huruf mim dan ba
3.   Idham bilaghunnah Apa bila ada nun
sukun/ tanwin
bertemu dengan
salah satu huruf
idgham bilaghunnah
yaitu 
4.   Ikhfa Apa bila ada nun
sukun/ tanwin
bertemu dengan
salah satu huruf
ikhfa’
5.  Mad wajib muttasil Mad thobi’i bertemu
dengan huruf
hamzah dalam satu
kalimat
6.   Idghom bighunnah Apa bila ada nun
sukun/ tanwin
bertemu dengan
salah satu huruf
idghom bighunnnah
7.  Ikhfa Apa bila ada nun
sukun/ tanwin
bertemu dengan
salah satu huruf
ikhfa’
8.  Mad thobi’i bertemu
 Mad ja’iz munfasil dengan huruf
hamzah di lain
kalimat
9. Idhar Apabila ada nun
sukun atau tanwin
bertemu huruf idhar
10.  Idhar syafawi Apa bila huruf mim
 sukun bertemu selain
huruf mim dan ba
11.  Idghom bighunnah Apa bila ada nun

5
 sukun/ tanwin
bertemu dengan
salah satu huruf
idghom bighunnnah
12.  Asy-syamsiyah Apabila ada alif dan
lam yang bertemu
dengan salah satu
huruf syamsiyah

13.  Mad iwad Apabila ada mad


thobi’i bertemu
tanwin di akhir
kal;imat

3. Terjemah
Artinya : dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka
Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang
ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang
orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang
mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek.

4. Kandungan dari QS. Al-Kahfi ayat 29


Ayat 29 surah al-kahfi menjelaskan bahwa kebenaran berasal dari tuhan.
Dalam menghadapi atau menerima kebenaran tidak terdapat perbedaan antara si
kaya dan si miskin. Si kaya yang ingin beriman, berimanlah. Dan si miskin yang
ingin beriman ,berimanlah. Seseorang yang ingin kafir di perbolehkan oleh Allah
swt. Dalam ayat ini Allah swt membebaskan manusia menentukan pilihan.
Sebelum menentukan pilihan manusia sudah di beri tahu bahwa kebenaran berasal
dari Allah swt. Allah swt mengaruniakan manusia berupa akal. Manusia
mempergunakan akal tersebut untuk berfikir dan memilih beriman atau kafir. Jika
seseorang memilih beriman, berarti ia telah menuruti kata hati atau suara akal.
Bagi orang yang memilih kafir mereka akan menanggung akibat pilihan itu.
Bukan orang lain yang akan bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Beriman atau kafir merupakan suatu hal yang harus dipilih.Allah telah
memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih pilihan. Di balik pilihan yang
di sediakan terdapat akibat yang telah menunggu. Orang-orang kafir telah
mendzalimi mereka sendiri. Mereka menolak kebenaran yang datang dari Allah
swt. Mereka menolak atau mengingkari kata hatinya tentang kebenaran yang

6
datang darinya. Bagi mereka yang memilih kafir atau mendzalimi diri sendiri,
neraka menjadi tempat kembalinya. Mereka terkapung di dalam neraka dan tidak
dapat keluar. Pagar neraka terlalu kukuh untuk di lewati manusia yang ada di
dalamnya.
Ayat 29 juga menjelaskan bahwa orang –orang yang ada di dalam neraka jika
mereka minum, mereka akan di beri minum akan tetapi, minuman yang meraka
terima berupa air seperti besi yang memdidih yang menghanguskan wajah. Jika
penghuni neraka meminum air tersebut, haus yang mereka rasakan tidak hilang.
Orang-orang memilih kafir. Mereka selama di dunia sombong dengan
kedudukannya dan menolak kebenaran yang datang dari Allah swt. Di akhirat
kelak meraka akan tinggal di neraka dan diberi minum yang paling buruk, selain
itu, orang-orang yang memilih kafir jika di beri tempat istirahat yang paling
buruk.
Adapun kandungan surah al-kahfi ayat 29 sebagai berikut :
a. Prinsip kebebasan manusia memilih beriman atau tidak beriman merupakan
kehormatan yang di berikan Allah SWT. Bagi setiap manusia (Alla SWT ,
tidak memaksa).
b. Ketidakmampuan mengendalikan diri dalam perbedaan pendapat, akan
berakibat perselisihan dan perpecahan yang berkepanjangan.
c. Kebebasan memilih beriman atau tidak beriman, membawa konsekuensi yang
di tanggungnya, yaitu kenikmatan surga bagi yang beriman dan neraka bagi
mereka orang-orang yang tidak beriman(ingkar).

5. Aplikasi QS. Al-Kahfi ayat 29 di dalam kehidupan


Perilaku yang mengamalkan surah al-kahfi ayat 29 sebagai berikut :
a. Berpegang teguh pada nilai-nilai yang di tetapkan Allah SWT.
b. Tidak memaksakan keyakinan yang ia percayai kepada orang lain.
c. Menghormati akidah dan keyakinan orang lain.
d. Menghargai perbedaan dan ketidak samaan dalam berbagai hal.

7
6. Skenario Drama Toleransi dan Etos Kerja
Perbedaan antar suku
Pada suatu pagi yang cerah..
Guru : “Anak-anak hari ini kita kedatangan 2 teman baru”
Semua murid : “Yeeeeyyy”
Guru : “Ayo perkenalkan diri kalian masinh-masing”
Rifki : “Halo, konco-konco kenalno rifki ”(dengan logat jawa)
laela : “Halo teman-teman Beta ingin memperkenalkan diri, nama laela
Mohon bimbingannya”(dengan logat ambon)
Semua murid : (Tertawa)
Arini : “Eh, kamu duduk di sebelahku saja”
Laela : “maturnuhun”

Bel istirahat pun berbunyi

Bani, Erik, : “Hey, ayo sholat?”


: “Oh, iya udah masuk dzuhur ya, kamu mau ikut nggak Rifki?”
Rifki : “Nggak ah, nanti aja”
Bani : “Ya udah nggak papa, Aku duluan ya”
Erik : ngopo s koe orapen solat
Rifki : orapapa agi selgeh wae
Wahyudi : kamu itu islam bukan s?
Rifki : ya islam lah!
Bani : er yud udah” kita solat dulu, mungkin rifki solat nanti
Wahyudi dan erik : ya udah ayo

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada pembahasan, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Toleransi adalah sikap memberikan kemudahan, berlapang dada, mendiamkan,
dan menghargai ;
2. Islam merupakan agama yang menjadikan sikap toleransi sebagai bagian yang
terpenting, sikap ini lebih banyak teraplikasi dalam wilayah interaksi sosial
sebagaimana yang ditunjukkan dari sikap Rasulullah SAW. terhadap non muslim
pada zaman beliau masih hidup ;
3. Sikap toleransi dalam beragama adalah menghargai keyakinan agama lain dengan
tidak bersikap sinkretis yaitu dengan menyamakan keyakinan agama lain dengan
keyakinan Islam itu sendiri, menjalankan keyakinan dan ibadah masing-masing ;
4. Sikap toleransi tidak dapat dipahami secara terpisah dari bingkai syariat, sebab
jika terjadi, maka akan menimbulkan kesalah pahaman makna yang berakibat
tercampurnya antara yang hak dan yang batil ;
5. Ajaran toleransi merupakan suatu yang melekat dalam prinsip-prinsip ajaran Islam
sebagaimana terdapat pada iman, islam, dam ihsan.
B. SARAN
Terapkan sikap toleransi pada setiap diri kita agar terciptanya kerukunan dan
kedamaian dalam lingkungan kehidupan. Bertoleransi bukan berarti kita tidak peduli
terhadap orang lain, melainkan menanamkan sikap yang positif untuk menghargai
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai