Anda di halaman 1dari 19

Pembahasan Latihan Soal Bab 1,2,3

Oleh: kelompok 7
Kelas: 2b S1- Akuntasi

- Iranti Anggraini (5552160059)


- Rosa Adelia (5552160080)
- Annisa Harnanda S (5552160082)
- Rizka Mulia Pratiwi (5552160089)

Latihan Soal Bab 1

1. Jelaskan pentingnya statistika dalam kehidupan sehari-hari, dan siapa saja yang sering
menggunakan statistika?

2. Jelaskan perbedaan statistika deskriptif dan statistika induktif? Berikan contoh dari kasus
sehari-hari yang Anda temui!

3. Jelaskan perbedaan antara populasi dan sampel! Berikan contoh dalam kehidupan
ekonomi dan bisnis yang ada di sekeliling Anda!

4. Berikut adalah prospek harga saham dari 150 perusahaan yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Juli 2007.

Perubahan Harga Saham Jumlah Perusahaan


Naik 80
Turun 50
Tetap 20

a. Jumlah perusahaan tersebut termasuk populasi atau sampel?


b. Termasuk dalam kategori skala pengukuran apa kasus tersebut? Jelaskan.
c. Apabila harga saham naik 5%, disebut dengan apa, angka tersebut?

5. Berikut adalah hasil survei tentang mutu buah-buahan di sebuah


supermarket di Jakarta. Data survei—angka dalam persen.

Komoditas Buruk Cukup Baik Istimewa


Apel 20 30 10 40
Anggur 30 25 15 30
Jeruk 10 10 10 70
a. Menurut Anda, apa skala pengukuran yang digunakan dalam hasil survei
tersebut? Jelaskan!
b. Dapatkah Anda membuat skala rasio dari hasil survei tersebut? Dan apa
kesimpulannya?
c. Bagaimana menurut Anda cara mendapatkan data tersebut, termasuk data primer
atau sekunder? Kualitatif atau kuantitatif?

1. Statistika membantu dalam mengambil keputusan yang tepat, alat untuk


mengendalikan kualitas dan memungkinkan untuk mengetahui peluang suatu kejadian
di masa mendatang. Statistika sering digunakan oleh ekonom, pimpinan perusahaan
baik dalam bidang keuangan, manajemen, akuntansi, dan bidang lainnya.

2. a. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau


mengdeskripsikan data menjadi informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan. Contoh statistik deskriptif adalah pembuatan distribusi frekuensi, diagram,
ukuran pemusatan dan penyebaran.

b. Statistik induktif adalah statistik untuk menganalisis dan menginterprestasikan


data menjadi suatu kesimpulan dari populasi dengan menggunakan sampel.
Contoh teori probabilitas, pengujian statistik, regresi, korelasi, dan lain-lain.

3. Populasi adalah keseluruhan anggota dalam suatu objek, sedang sampel adalah bagian
dari populasi. Contoh tentang perusahaan di pasar saham. Seluruh perusahaan adalah
populasi, sedangkan perusahaan sektor perbankan adalah sampel. Pada industri mobil,
maka seluruh perusahaan adalah populasi, sedangkan Astra dan Indomobil adalah
sampel.

4. a. Jumlah perusahaan tersebut termasuk sampel


b. Skala pengukuran yang digunakan termasuk skala nominal karena angka tersebut
memiliki arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkat apa-apa.
c. Apabila harga saham naik 5%, angka tersebut merupakan skala ordinal

5. a. Skala interval, karena ada urutan dari buruk sampai istimewa.


b. Dapat, misalnya untuk mutu buruk, maka jambu adalah dua kali dari belimbing.
c. Data tersebut adalah data primer dari survei, dan merupakan data kuantitatif.
Latihan Soal Bab2
1. Industri pengolahan rotan di Sulawesi Tengah meyakini bahwa ada pengaruh
kepemimpinan manajer terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Oleh sebab itu,
dilakukan pendataan terhadap 25 perusahaan rotan untuk melihat kinerja perusahaan
ditunjukan melalui presentase pencapaian tujuan perusahaan. Hasil pendataan tersebut
adalah sebagai berikut:

Nomor Urut Perusahaan Presentase Pencapaian Tujuan

1 20
2 31
3 17
4 39
5 20
6 11
7 26
8 23
9 20
10 43
11 47
12 19
13 11
14 15
15 24
16 49
17 23
18 14
19 51
20 25
21 31
22 56
23 37
24 38
25 21

Catatan: nomor urut perusahaan menggantikan nama perusahaan untuk kepentingan responden.

a. Buatlah distribusi frekuensi dari data diatas!


b. Buatlah grafik diagram polygon, histogram, dan ogif!
c. Apabila 20% perusahaan yang mempunyai kinerja buruk akan diperbaiki. Maka termasuk dalam
interval yang mana, perusahaan yang akan diperbaiki tersebut?
d. Apabila suatu masalah akan memberikan penghargaan kepada 5% perusahaan terbaik, maka
tentukan interval kelas perusahaan terbaik tersebut!

JAWABAN:

a. Distribusi frekuensi

n = 25 Interval Kelas = 56-10/6

k = 1 + 3,322 x log25 = 7,66 (dibulatkan menjadi 8)

= 1 + 4, 643 = 5,643(dibulatkan
menjadi 6)

Interval Frekuensi Nilai Tengah < >


10 – 18 6 14 0 25
19 -27 9 23 6 19
28 – 36 2 32 15 10
37 – 45 4 41 17 8
46 – 54 3 50 21 4
55 – 63 1 59 24 1
25 0
b. Grafik diagram polygon, histogram, dan ogif
- Diagram polygon
Presentasi pencapaian tujuan
10
9
8
jumlah frekuensi

7
6
5
4 Presentasi pencapaian
3 tujuan
2
1
0
10--18 19--27 28--36 37--45 46--54 55--63
interval kelas

- Histogram

presentasi pencapaian tujuan


10
9
8
7
jumlah frekuensi

6
5
4 presentasi pencapaian tujuan
3
2
1
0
10--18 19--27 28--36 37--45 46--54 55-63
interval kelas
- Kurva ogif

30

25

20
jumlah frekuensi

15
Frekuensi kurang dari
Frekuensi lebih dari
10

0
9,95 18,95 27,95 36,95 45,95 54,95 63,5
tepi kelas interval

d. Apabila 20% perusahaan yang mempunyai kinerja buruk akan diperbaiki. Maka termasuk dalam
interval yang mana, perusahaan yang akan diperbaiki tersebut?

Jawab: Perusahaan yang mempunyai kinerja buruk yang akan diperbaiki berada di Interval 9,5 – 18,5.

e. Apabila suatu masalah akan memberikan penghargaan kepada 5% perusahaan terbaik, maka
tentukan interval kelas perusahaan terbaik tersebut!

Jawab: Perusahaan yang mempunyai kinerja baik berada di Interval 36,5 – 63,5.

2. Untuk menyeimbangkan pembangunan pariwisata, pemerintah bermaksud membina


daerah provinsi yang berkembang pariwisatanya relative kurang baik, yang tercerminkan
dari tingkat hunian kamar hotel. Oleh sebab itu, BPS melakukan pendataan tingkat
hunian kamar hotel di beberapa provinsi di Indonesia dengan hasil sebagai berikut:
Provinsi Tingkat Hunian Kamar Hotel (%)
Sumatra Utara 28
Sumatra Barat 38
DKI Jakarta 43
Jawa Barat 27
Jawa Tengah 28
Jogyakarta 28
Jawa Timur 37
Bali 29
Sulawesi Utara 27
Sulawesi Selatan 23
Nanggroe Aceh Darussalam 39
Riau 32
Lampung 35
Sumatra Selatan 26
Kalimantan Barat 24
Kalimantan Selatan 37
Kalimantan Timur 38
Sulawesi Tengah 16
Nusa Tenggara Barat 42
Maluku 12
Papua 32

a. Buatlah distribusi frekuensi yang menggambarkan pengelompokkan provinsi berdasarkan


tingkat hunian kamar hotel tersebut!
b. Dengan bantuan computer buatlah diagram ogifnya!
c. Apabila pemerintah ingin membantu provinsi yang terletak pada kelas terendah pada
hunian hotelnya, maka provinsi mana yang termasuk pada program tersebut!
d. Apabila ada pernyataan bahwa Provinsi Jawa Barat menempati posisi terendah dalam
hunian hotel, apakah pernyataan tersebut benar!
JAWABAN
a. Distribusi frekuensi:
n = 21, maka (dibulatkan menjadi 6)
K = 1 + 3,322xlog21 Interval Kelas = 43 – 12/6
= 5,714 =5,16 (dibulatkan menjadi 5)
Interval Frekuensi Nilai tengah Kumulatif
< >
12-17 2 14.5 0 21
18-23 1 20,5 2 19
24-29 8 26,5 3 18
30-35 3 32,5 11 10
36-41 5 38,5 14 7
42-47 2 44,5 19 2
21 0

b. Diagram ogif
25

20
frekuensi kumulatif

15

kurang dari
10
lebih dari

0
11,95 17,95 23,95 29,95 36,95 41,95 46,95
tepi kelas bawah

a. Apabila pemerintah ingin membantu provinsi ang terletak pada kelas terendah pada hunian
hotelnya, maka provinsi mana yang termasuk pada program tersebut?
Jawab: Provinsi Maluku
b. Apabila ada pernyataan bahwa Provinsi Jawa Barat menempati posisi terbaik dalam tingkat
hunian hotel, apakah pernyataan tersebut benar?
Jawab: Tidak benar, karna tingkat hunian hotel yang menempati posisi terbaik adalah

3. PT. Pefindo Jaya merupakan perusahaan pemeringkat perusahaan. Pada tahun 2007, ada 75
perusahaan yang melaporkan tingkat profitabilitasnya. Dari data perusahaan, PT. Pefindo telah
mengelompokkan data ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

Interval Jumlah Tepi kelas Nilai Tengah Kumulatif


Profitabilitas Perusahaan Interval < >
16-18 12 17 17 0 (0%) 75 (100%)
18-20 36 19 19 12 (16%) 63 (84%)
20-22 14 21 21 48 (64%) 27 (36%)
22-24 8 23 23 62 (83%) 13 (17%)
24-26 4 25 25 70 (93%) 5 (8%)
26-28 1 27 27 74 (99%) 1 (1%)
75 (100%) 0 (0%)

a. Gambarkan tingkat profitabilitas tersebut dalam bentuk poligon !

tingkat profibilitas
40

35

30

25

20
tingkat profibilitas
15

10

0
16-18 18-20 20-22 22-24 24-26 26-28
b. Gambarkan kurva ogif meningkat dan menurun !
80

70

60
frekuensi kumulatif

50

40
kurang dari
30 lebih dari

20

10

0
15,95 17,95 19,95 21,95 23,95 25,95 27,95
tepi kelas

c. Berikan interprestasi atas kurva yang Anda buat !


Pada data tersebut dapat diketahui jika dari 75 perusahaan yang melaporkan tingkat
profitabilitasnya, terdapat 17% perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi di
interval profitabilitas 23-27. Sedangkan perudahaan yang memiliki tingkat profitabilitas
rendah sebanyak 83% terletak di interval 23-17

4. Berikut adalah data yang menggambarkan penjualan sayuran dalam kg setiap minggunya pada
sebuah supermarket di Jakarta.

Minggu Kg Minggu Kg Minggu Kg Minggu Kg


1 81 7 66 13 91 19 128
2 64 8 111 14 115 20 88
3 77 9 56 15 82 21 91
4 71 10 81 16 84 22 99
5 69 11 86 17 135 23 108
6 81 12 133 18 75 24 75
a. Buatlah distribusi frekuensinya !
Jawab :
n = 24
Jumlah data 24 jadi jumlah kategori = 1 + 3,322 log 24
= 1 + 3,322 (1,380)
= 1 + 4,6
= 5,6 (dibulatkan menjadi 6)
Interval kelas = 135 – 56 : 6 = 13,2 (dibulatkan menjadi 13)
b. Buatlah nilai tengah kelas, batas kelas bawah dan atas !
Jawab :
Interval Kelas Jumlah Nilai Tengah Batas Kelas Batas Kelas Atas
Frekuensi Bawah
56 – 69 4 62,5 56 69
70 – 83 8 76,5 70 83
84 – 94 5 89 84 94
95 – 108 2 101,5 95 108
109 – 122 2 115,5 109 122
123 - 136 3 129,5 123 136

c. Buatlah kurva histogramnya !


Jawab :
tingkat penjualan sayur
9
8
7
jumlah frekuensi

6
5
4
tingkat penjualan sayur
3
2
1
0
56-69 70-83 84-94 95-108 109-122 123-136
interval

5. Jawablah benar atau salah pertanyaan berikut,

a. Apabila jumlah data ada 36, maka jumlah kelas minimal adalah 5.
Jawab :
SALAH, seharusnya jika n = 36, maka
Jumlah kelas (k) = 1 + 3,322 log 36
= 1 + 3,322 (1,556)
= 1 + 5,169
= 6,169 (dibulatkan menjadi 6)
b. Banyaknya pengamatan pada setiap kelas disebut dengan distribusi frekuensi.
Jawab : SALAH
c. Kurva ogif menunjukkan hubungan antara nilai tengah kelas dengan jumlah frekuensi.
Jawab : SALAH
Pada umumnya apabila jumlah data sangat besar, maka jumlah kelas boleh lebih dari 20
kelas.
Jawab : SALAH
d. Interval kelas diperoleh dengan mengurangkan batas bawah kelas dengan batas atas dan
dibagi dengan dua.
Jawab : SALAH
Interval kelas diperoleh dengan menambahkan batas bawah kelas dengan batas atas dan
dibagi dengan dua

Latihan Soal Bab 3


1. Dunia Perbankan belakangan terjadi persaingan ketat dalam menawarkan berbagai
produk jasa perbankan guna meningkatkan fee based income. Fee based income adalah
pendapatan yang didapat dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank lainnya atau
selain spread based (atau net interest margin-NIM). Meningkatya presentase fee based
income dibanding NIM (pendapatan bunga bersih) dikhawatirkan akan mendegradasi
fungsi bank sebagai agent of development, terutama dalam mendukung pengembangan
sektor riil. Berikut presentase fee based income terhadap NIM beberapa bank pada tahun
2011, yang diolah berdasarkan informasii dari berbagai artikel di situs internet.
Nama Bank Presentase Fee Based Income terhadap
Pendapatan Bunga Bersih Tahun 2011 (%)
Bank Mandiri 48,13
BRI 16,27
BNI 45,48
BCA 33,11
Bank Danamon 38,06
BII 37,00
Bank CIMB Niaga 35,94
Bank Permata 25,10
Bank Pan Indonesia (Panin) 42,28
Bukopin 30,19
Bank OCBC NISP 3,04

a. Hitunglah rata-rata hitung persentase fee based income, median, dan modusnya!
b. Jelaskan hubungan antara ketiga ukuran pemusatan tersebut!
c. Apakah rata-rata hitung dapat dijadikan ukuran yang baik?
d. Apabila ada data yang ekstrem, data apa?

JAWABAN

a. – Rata-rata hitung:
(48,13 + 16,27 + 45,48 + 33,11 + 38,06 + 37,00 + 35,94 + 25,10 + 42,28 + 30,19 + 3,04)
11
354,6
= 11 = 32,24
- Median:
3,04;16,27;25,10;30,19;33,11;35,94;37,00;38,06;42,28;45,48;48,13
Letak median (11+1)/2= 6
Sehingga median = 35,94
- Modus
Data tersebut tidak memiliki modus karena tidak ada data yang sama
b. Hubungan antara nilai rata-rata hitung dan median yaitu, nilai rata-rata < nilai median
32,24<35,94
c. Tidak, karena nilai rata-rata < nilai median sehingga kurva poligon akan condong ke
kanan atau condong negatif
d. Data ekstrem rendah

2. Sebagai dampak serta belajar dari krisis ekonomi 1998, pemerintah indonesia mulai tahun
2000 melakukan privatisasi beberapa BUMN, walaupun hal ini telah menuai pro dan
kontra. Menghadapi krisis keuangan, pemerintah indonesia mencoba untuk meningkatkan
kinerja BUMN dengan kebijakan privatisasi. Berikut jumlah nilai transaksi privatisasi
beberapa negara selama tahun 2000-2008:

No. Negara Jumlah Jumlah Nilai


Privatisasi TransaksiPrivatisasi
(AS$ juta)
1 Brasil 38 18362.6
2 Bulgaria 34 3866.11
3 Cina 183 170736.47
4 Federasi Rusia 67 52492.83
5 Georgia 129 1819.97
6 Hungaria 39 7212.55
7 India 67 9611.36
8 Indonesia 15 2923.8
9 Kolombia 16 5432.1
10 Kroasia 24 3425.92
11 Lituania 15 1354.97
12 Mesir 69 11558.24
13 Nigeria 105 6481.63
14 Pakistan 55 7555.98
15 Polandia 95 16105.4
16 Republik Cheska 46 12580.3
17 Rumania 39 11351.29
18 Serbia 100 6242.97
19 Slovakia 33 6980.44
20 Tunisia 20 3646.86
21 Turki 105 34464.97
22 Ukraina 33 5922.22
23 Vietnam 129 910.08
24 Yordania 15 1908.72

a. Apakah privatisasi di indonesia sudah melebihi dari rata-rata privatisasi negara


berkembang di dunia, baik dari aspek jumlah privatisasi maupun jumlah transaksi
privatisasi?
b. Hitunglah median dan modus dari data jumlah privatisasi dan nilai transaksi
privatisasi,
c. Apakah nilai privatisasi di indonesia lebih besar atau lebih dibandingkan dengan
median dan modus, baik dari aspek jumlah privatisasi maupun jumlah transaksi
privatisasi

JAWABAN

a. Rata-rata dalam aspek jumlah privatisasi:


1471
= 61,29
24
Rata-rata dalam aspek jumlah nilai transaksi privatisasi:
402947,78
= 16.789,49 ≈16.789,5
24
Sehingga privatisasi di indonesia belum melebihi rata-rata privatisasi negara
berkembang di dunia baik dari aspek jumlah privatisasi dan transaksi privatisasi,
yaitu: 15 < 61.29 dan 2923.80 < 16.789,5
b. – Median berdasarkan jumlah privatisasi

No. Negara Jumlah Privatisasi Jumlah Nilai TransaksiPrivatisasi

1 Indonesia 15 2923.8
2 Lituania 15 1354.97
3 Yordania 15 1908.72
4 Kolombia 16 5432.1
5 Tunisia 20 3646.86
6 Kroasia 24 3425.92
7 Slovakia 33 6980.44
8 Ukraina 33 5922.22
9 Bulgaria 34 3866.11
10 Brasil 38 18362.6
11 Hungaria 39 7212.55
12 Rumania 39 11351.29
13 Republik Cheska 46 12580.3
14 Pakistan 55 7555.98
15 Federasi Rusia 67 52492.83
16 India 67 9611.36
17 Mesir 69 11588.24
18 Polandia 95 16105.4
19 Serbia 100 6242.97
20 Nigeria 105 6481.63
21 Turki 105 34464.97
22 Georgia 129 1819,97
23 Vietnam 129 910.08
24 Cina 183 170736.47
jumlah 1471 402947,78
*diurutkan berdasarkan jumlah privatisasi

Letak median: (24+1)/2 = 12.5

Jadi, nilai median: (39+46)/2 = 42.5

- Median berdasarkan nilai transaksi privatisasi:

No. Negara Jumlah Jumlah Nilai


Privatisasi TransaksiPrivatisasi
(AS$ juta)
1 Vietnam 129 910.08
2 Lituania 15 1354.97
3 Georgia 129 1819.97
4 Yordania 15 1908.72
5 Indonesia 15 2923.8
6 Kroasia 24 3425.92
7 Tunisia 20 3646.86
8 Bulgaria 34 3866.11
9 Kolombia 16 5432.1
10 Ukraina 33 5922.22
11 Serbia 100 6242.97
12 Nigeria 105 6481.63
13 Slovakia 33 6980.44
14 Hungaria 39 7212.55
15 Pakistan 55 7555.98
16 India 67 9611.36
17 Rumania 39 11351.29
18 Mesir 69 11558.24
19 Republik Cheska 46 12580.3
20 Polandia 95 16105.4
21 Brasil 38 18362.6
22 Turki 105 34464.97
23 Federasi Rusia 67 52492.83
24 Cina 183 170736.47

*diurutkan berdasar jumlah nilai transaksi privatisasi

Letak median (24+1)/2 = 12.5

Jadi, nilai median = (6481.63+6980.44)/2=6731.035≈6731

- Data tersebut tidak memiliki modus karena tidak ada data yang berjumlah sama

c. Nilai privatisasi indonesia lebih kecil dibandingkan dengan median, baik dari aspek
jumlah privatisasi dan nilai transaksi privatisasi, yaitu:
15<42,5 dan 2923.80<6731
3. PT Dian Harapan di Bekasi. Jawa Barat merupakan perusahaan konveksi. Pada tahun
2005 perusahaan melakukan peraturan kedisiplinan kerja atas dasar kesepakatan kerja
bersama (KKB) dengan serikat pekerja. Hasil pemantauan atas absensi tahun 2004 dan
2005 adalah sebagai berikut:
Interval Absensi Frekuensi 2006 Frekuensi 2007
1–5 4 2
6 – 10 5 3
11 – 15 8 15
16 – 20 20 9
21 – 25 8 4
26 – 30 4 2
a. Hitunglah rata-rata, median, dan modus untuk tahun 2006 dan 2007
b. Buatlah grafik yang menggambarkan kondisi tahun 2006 dan 2007
c. Bagaimana hubungan antara rata-rata, median, dan modus untuk tahun 2006 dan 2007
d. Bagaimana kesimpulan anda terhadap KKB tersebut, apakah berhasil atau tidak.

JAWAB

a. – kondisi tahun 2006

Interval Absensi Frekuensi 2006 X F.X Frekuensi Kumulatif


1–5 4 3 12 4
6 – 10 5 8 40 9
11 – 15 8 13 104 17
16 – 20 20 18 360 37
21 – 25 8 23 184 45
26 – 30 4 28 112 49
jumlah 49 93 812 161
Rata-rata:
∑𝑓.𝑥 812
X= = = 16.57
𝑛 49
Median :
𝑛
−𝐶𝑝
Md = L +{(2 𝑓 ) × 𝑖}
24.5−17
Md = 15.5 + {( ) × 4}
20
Md = 15.5 + 1.5
Md = 17

Modus:
Mo berada di interval 16 – 20
𝑑1
Mo = L +{ (𝑑1+𝑑2) × 𝑖}
12
Mo = 15,5 + {(12+12) × 4}
Mo = 15.5 + 2 = 17.5

- Kondisi tahun 2007:

Interval Absensi Frekuensi 2007 X F.X Frekuensi Kumulatif


1–5 2 3 6 2
6 – 10 3 8 24 5
11 – 15 15 13 195 20
16 – 20 9 18 162 29
21 – 25 4 23 92 33
26 – 30 2 28 56 35
jumlah 35 93 535 124

Rata-rata:
535
X= = 15.29
35

Median:
17.5−5
Md = 10.5 + {( ) × 4}
15

Md = 10.5 + 3.33 = 13.83 ≈ 13.8

Modus:
12
Mo = 10.5 + (6+12) × 4}

Mo = 10.5 + 2.67 = 13.17 ≈ 13.2

b. Grafik keadaan tahun 2006 dan 2007


25

20
jumlah frekuensi

15

Tahun 2006
10
Tahun 2007

0
1 --5 6 --10 11 -- 15 16 -- 20 21 -- 25 26 -- 30
interval kelas

c. Hubungan antara rata-rata, median, dan modus pada tahun 2006:


Mo > Md > µ dan pada tahun 2007 Mo < Md < µ sehingga memiliki nilai ekstrem tinggi
dan rendah dan dapat dilihat pada kurva akan condong ke kiri dan kanan.
d. Dilihat dari data tahun 2006 banyaknya Mo>Md>µ sehingga dapat dikatakan KKB
tersebut berhasil. Sedangkan, pada tahun 2007 tidak berhasil karena Mo<Md<µ

Anda mungkin juga menyukai