Sistem Pernafasan
Sistem Pernafasan
PENDAHULUAN
satu tahun, dan paling sedikit selama 2 tahun. Emfisema adalah suatu
yakni Batuk (mungkin produktif atau non produktif), dan perasaan dada
seperti terikat, Mengi saat inspirasi maupun ekspirasi yang dapat terdengar
pada pagi hari, Inspirasi ronkhi kasar dan whezzing, Sesak nafas.
(JaapCATrappenburg,2008)
penderita laki-laki lanjut usia. Bronkhitis kronis ditandai oleh adanya sekresi
mukus bronkus yang berlebihan dan tampak dengan adanya batuk produktif
1
berturut-turut, serta tidak disebabkan oleh penyakit lain yang mungkin
tahun 2010 diperkirakan penyakit ini akan menempati urutan keempat sebagai
penyakit penyakit paru obstruksi kronis pada tahun 2010 sebanyak 80-90 %
(Kasanah, 2011).
oleh karena prevalensi dan mortalitas yang terus meningkat. Di Amerika kasus
kunjungan pasien PPOK di instansi gawat darurat mencapai angka 1,5 juta,
empat setelah penyakit jantung, kanker dan penyakit serebro vaskular. Biaya
yang dikeluarkan untuk penyakit ini mencapai 24 Miliyar per tahunnya. World
lainnya seperti polusi udara, faktor genetik dan lain-lainnya. (Sudoyo, 2006)
2
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan
3. Patofisiologi PPOK
5. Komplikasi PPOK
6. Penatalaksanaan PPOK
1. Bagi Penulis
kronik (PPOK)
kesehatan di masyarakat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya (GOLD, 2009).
kronis ditandai oleh obstruksi saluran pernafasan yang menetap atau sedikit
(Davey, 2003)
merupakan kondisi yang tidak dapat pulih yang berkaitan dengan dispnea
2001)
1. Kebiasaan merokok
2. Polusi udara
4
5. Bersifat genetik yaitu difisiensi α-1 antitripsin merupakan predisposisi
2001)
2.1.4 Patofisiologi
5
NADPH yang ada dipermukaan makrofagdan neutrofil akan mentransfer satu
diubah menjadi OH dengan menerima elektron dari ion feri menjadi ion fero,
ion fero dengan halida akan diubah menjadi anion hipohalida (HOCl).
penyakit paru.
ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan nafas dan menimbulkan sesak. Pada
terjadi karena metaplasia sel goblet. Saluran nafas besar juga menyempit
(Mansjoer, 2001)
6
Pada emfisema beberapa faktor penyebab obstruksi jalan nafas yaitu:
kehilangan rekoil elastik jalan nafas, dan kolaps bronkiolus serta redistribusi
mengalami obstruksi kronik kealiran masuk dan aliran keluar dari paru.
tekanan negatif selama inspirasi dan tekanan positif dalam tingkat yang
7
2.1.5 Manifestasi Klinis
1. Batuk
2. Sputum putih atau mukoid, jika ada infeksi menjadi purulen atau
mukopurulen.
2.1.6 Komplikasi
1. Bronkhitis akut
2. Pneumonia
3. Emboli pulmo
2.1.7 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
adalah:
40% kasus.
pasien dengan PaO2 sebesar 7,3 kPa dan FEV 1 sebesar 1,5 L).
8
d. Rehabilitasi paru (khususnya latihan olahraga) memberikan
sedang-berat.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
adalah:
9
e. Memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan
1. Memperbaiki nutrisi
2. Memperbaiki anoreksia
4. Memperbaiki hidrasi
5. Menghindari konstipasi
otot dan metabolism. Malnutrisi dapat di atasi dengan pemberian diet kalori
yang seimbang, yaitu antara kalori yang masuk dan keluar, bila perlu nutrisi
aerob. Hal ini menambah keparahan PPOK karena pada pasien PPOK
10
dan respon ventilasi terhadap hipoksia. Gangguan elektrolit seperti
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dengan karakteristik adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat
3.2 Saran
tersebut seperti TB paru, hingga penyakit jantung. Oleh karena itu menghindari
12