KRAKATAU STEEL
INDUSTRI BAJA
Oleh :
Nama : Ananda Dipta Swatejasa (15307141037)
Nama : Sintani Nur Choirin (15307141055)
Nama : Kurnia Kusuma Devi (15307144003)
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala
yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Industri PT Krakatau Steel”
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, namun tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A. TEORI
1. Definisi Besi Dan Baja
Besi (Fe) merupakan salah satu logam yang mempunyai peranan yang
sangat besar dalam kehidupan manusia, terlebih-lebih di zaman modern seperti
sekarang. Kelimpahannya juga sangat besar, 50.000 ppm atau 5% dan
merupakan jenis logam terbanyak kedua di kulit bumi. Karena kelimpahannya
yang sangat besar itulah maka besi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari dan industri konstruksi. Besi berada dalam bentuk senyawanya, terutama
sebagai bijih besi, yang mengandung Fe2O3 (hematite), Fe2O3.H2O (limonit),
Fe3O4 (magnetic), FeCO3(siderite), dan FeS2 (pirit).
Di udara besi mudah mengalami korosi, yaitu proses perusakan (keropos)
pada permukaan besi yang disebkan reaksi dengan oksigen membentuk oksida
besi, yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai karat besi. Korosi besi
berlangsung sangat cepat pada kondisi lembab dan adanya garam.
Dalam industri, besi diisolasi melalui proses reduksi dari oksidanya,
Fe2O3, atau oksida-oksida besi lainnya yang terkandung dalam bijih besi. Zat
pereduksi yang digunakan adalah gas karbon monoksida (CO) pada suhu
tinggi. Agar besi tahan karat maka besi dicampurkan logam-logam lain yang
memenuhi syarat, yaitu sifat fisika dan sifat kimianya yang mirip besi.
Bijih besi merupakan bahan baku dalam pembuatan besi. Bijih besi dapat
diolah menjadi besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku untuk pembuatan besi
cor (cast iron), besi tempa (wrought iron), dan baja (steel). Besi cor adalah
logam paduan antara besi dan karbon yang kadarnya 1,7% sampai 3,5%. Besi
tempa adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah.
Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon dimana
unsur karbon (C) menjadi dasar campurannya. Di samping itu, mengandung
unsur campuran lainnya seperti sulfur (S), posfor (P), silikon (Si), dan mangan
(Mn) yang jumlahnya dibatasi. Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1 -
1,7% sedangkan unsur lainnya dibatasi persentasenya.
Baja merupakan produk utama industri besi-baja. Baja tahan terhadap
pengaruh lingkungan mudah dibentuk dan ditempa, memiliki kekerasan yang
baik, mengandung 0.02%-1.5% karbon.
2. Jenis-jenis Besi dan Baja
Berdasarkan kadar karbon dan unsur-unsur lain yang terdapat di dalamnya,
besi dapat dibedakan menjadi:
a. Besi Tuang, yaitu besi yang dihasilkan dari tanur tinggi. Sifat besi tuang
antara lain:
b. Baja
3) tahan korosi
c. Besi Tempa
Baja adalah besi yang mengandung 0,1%- 1,7% karbon. Sifat baja
tergantung pada jumlah karbon yang dikandungnya. Berdasarkan
kandungan karbon, jenis baja dibagi menjadi :
a. Baja Karbon Rendah
Baja ini disebut baja ringan (mild steel) atau baja perkakas. Baja
karbon rendah bukan baja yang keras karena kandungan karbonnya
rendah yaitu kurang dari 0,3%. Baja ini dapat dijadikan mur, baut, ulir
sekrup, peralatan senjata, batang tarik, dan sebagainya.
Di samping itu, untuk memperoleh efek khusus pada baja, maka baja
dicampur dengan logam-logam transisi yang sesuai dengan sifat, kualitas dan
kegunaan tertentu. Pencampuran dilakukan dengan hati-hati dan teliti untuk
mendapatkan komposisi campuran yang memenuhi sifat yang diinginkan.
Jenis baja ini disebut baja alloy atau baja paduan.
Berdasarkan komposisi dan jenis logam transisi yang dicampurkan,
baja dibagi menjadi:
1. Stainless steel
Stainless steel merupakan baja tahan karat mengandung Cr 19%, Ni 9%, dan
Fe 72%.
2. Baja krom
Baja ini merupakan baja yang tahan karat, tahan panas, dan mengandung
12%- 18% Cr.
3. Baja nikel
Baja ini mengandung 0,3% C, 3% Ni, dan 0,6% Mn serta mempunyai
kekuatan dan kekerasan yang baik.
Pabrik Baja Lembaran Panas atau Hot Strip Mill (HSM) merupakan
pabrik yang menghasilkan baja lembaran tipis berupa coil, plat, dan sheet
dengan proses pemanasan sampai suhu ± 1250 0C, yang merupakan
pemrosesan lanjutan dari baja lembaran yang dihasilkan oleh pabrik slab
baja dan kemudian dilakukan pengerolan panas (milling).
Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas atau Hot Strip Mill (HSM)
mempunyai kapasitas produksi 2 juta ton/tahun. dengan menghasilkan
produk dengan ukuran – ukuran sebagai berikut :
Tebal : 18 - 25 mm.
1. Dua buah dapur pemanas dengan kapasitas 300 ton/jam dengan bahan
bakar gas alam, yang berfungsi untuk memanaskan slab.
5. Enam buah finishing stand yang dilengkapi dengan alat ukur pengontrol
lebar, panjang, tebal, dan temperatur strip secara otomatis
Pabrik ini menggunakan bahan setengah jadi dari pabrik baja billet
sebagai bahan baku utama untuk diolah menjadi batang baja kawat.
Kapasitas produksi saat ini sebesar 600 ribu ton/tahun batang kawat baja.
Dengan variasi produk :
1. Batang kawat karbon rendah
2. Batang kawat untuk elektroda las
3. Batang kawat untuk cold heading diameter 5,5mm, 8mm, 10mm, dan
12mm.
Aliran proses produksinya adalah sebagai berikut :
a. Bahan baku (billet baja) dipanaskan dalam furnace dengan temperature
mencapai 13000 C selama 2-3 jam.
b. Direduksi pada roughing dan intermediate roughing tram terdiri dari 10
stand sedangkan intermediate terdiri dari 12 stand. Pada setiap stand
dilakukan penyemprotan air untuk mengurangi tingkat keasaman pada
roll di tiap stand.
c. Pada finishing area billet baja baja direduksi menjadi batang kawat
sesuai ukuran yang diminta oleh konsumen
d. Batang kawat dalam bentuk bar diubah menjadi bentuk gulungan
melalui LHD. Setelah digulung setiap 1-10 gulungan diambil satu
sample untuk digunakan sebagai bahan pengujian kualitas sesuai
dengan kualifikasi diinginkan.
e. Hasil dari pabrik berupa batang kawat yang berbentuk coil batang
kawat dengan ukuran diameter 5,5 mm- 20 mm sedangkan kapasitas
produksinya adalah 600.000 ton pertahun.
Proses Batang Kawat/ Wire Road Mill (WRM)
c. Fasilitas Pengangkutan
Pengiriman dilakukan melalui transportasi darat dan laut yaitu
menggunakan truk dan kereta api ke daerah jabodetabek dan menggunakan
kapal untuk pengiriman ke luar pulau. Pengiriman baja ke luar negeri juga
menggunakan kapal.
d. Pengadaan Tenaga Kerja
Informasi mengenai rekruitmen tenaga kerja PT Krakatau Steel dapat
diketahui melalui website resmi yaitu www.krakatausteel.com. Adapun
proses seleksi pada PT Krakatau Steel antara lain administrasi, tes
keahlian(jobtest), wawancara users, psikotest, wawancara SDM, Medical
Check up. Untuk pendekatan seleksi yang digunakan adalah Successive
Hurdles Selection Approach dimana setiap tahapan seleksi, pelamar diuji
dan dievaluasi oleh tim seleksi.
e. Rencana Pengembangan Masa Depan
Kondisi masa depan bisnis penuh ketidakpastian dan sulit untuk
diprediksi. Realitas ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan
perbaikan strategi secara terus menerus berdasarkan pengalaman
perusahaan selama ini. Oleh karena itu PT Krakatau Steel harus
memperbaiki strategi agar selalu ada kesesuaian dengan perubahan
eksternal dan internal perusahaan. Selain itu perusahaan dituntut untuk
dapat mempersiapkan diri untuk bersaing di masa depan dengan kondisi
persaingan yang berubah.
Perusahaan berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi
produk baja dan memperluas cakupan wilayah pasarnya dengan membuka
perwakilan di wilayah Indonesia Timur (Banjarmasin, Balikpapan dan
Makassar) untuk memperkuat keberadaan perusahaan di segmen galangan
kapal dan konstruksi serta peningkatan kapasitas produksi untuk segmen
otomotif.
BAB III
PENGENDALIAN MUTU
Pada tahun 2015 ,sebaran demography karyawan banyak diisi oleh karyawan
berusia 50 tahun ke atas. Hal ini menuntut kegiatan transfer knowledge harus lebih
digiatkan agara generasi selanjutnya di perseroan mampu memiliki pengetahuan
yang lebih matang.
b. Finansial
1. Gaji
Gaji pokok PT Krakatau Steel diberikan secara rutin setiap satu bulan.
Jumlah gaji pokok sesuai dengan gaji yang telah ditetapkan, dan sesuai dengan
jabatan yang diduduki. Perusahaan juga selalu memberikan tambahan upah kepada
para pekerjanya yang terbukti telah memajukan perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Berikut daftar gaji pegawai PT Krakatau Steel:
Manager : 25.000.000
Superintendent : 20.300.000
Senior Manager : 19.500.000
Engineer : 12.000.000
Pengembang bisnis : 10.000.000
Automation Engineer : 10.000.000
HRD specialist : 9.500.000
Supervisor : 9.450.000
Staff : 6.000.000
Foreman : 6.300.000
Pelaksana : 4.070.000
(sumber : https://job-like.com)
2. Uang Lembur
Uang lembur akan diberikan kepada yang bekerja lebih dari 8 jam per harinya.
3. Tunjangan Kesehatan
4. Tunjangan Transportasi
5. Tunjangan Pendidikan
6. Tunjangan Hari Raya
7. Dana Pensiun
c. Non Finansial
1. Fasilitas Ruang Kerja ( Luas,penerangan, Ventilasi/AC)
2. Bebas Polusi dan Limbah
Faktor lingkungan yang asri bagi karyawan PT Krakatau Steel (Persero), juga
termasuk dalam program kebijakan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan PT
Krakatau Steel (Persero) telah mengadakan penghijauan diseluruh lingkungan
sekitar perusahaan serta daerah lingkungan pabrik dan daerah lingkungan sekitar
perusahaan daerah yang dihuni oleh karyawan beserta keluarganya.
3. Makan Siang
Setiap hari karyawan mendapatkan makan siang, untuk yang bekerja shift malam
mendapatkan jatah makan malam beserta susu.
4. Rekreasi
Rekreasi karyawan bertujuan untuk mengurangi kepenatan yang disebabkan
aktifitas bekerja.
5. Fasilitas Kesehatan
Baik karyawan yang masih aktif maupun yang telah pensiun, masih diberikan
fasilitas kesehatan.
6. Pakaian Seragam
PT Krakatau Steel memberikan seragam bagi para karyawan,salah satunya seragam
berwarna biru dongker.
7. Perumahan
Bagi yang menempati rumah dinas listrik dan air ditanggung perusahaan.
8. Pelatihan
PT. Krakatau Steel dalam proses produksinya secara global terbagi menjadi
beberapa urutan proses yang dilakukan secara bertahap, yaitu:
1. Proses produksi besi spons (Iron Melting).
c. QC (quality control)
Dalam mengendalikan kualitas, perusahaan berusaha untuk menyelidiki
dengan cepat produk yang tidak sesuai dengan standar perusahaaan sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan ketika ada produk yang tidak sesuai spesifikasi.
Bagian penunjang suatu pabrik yang bertugas sebagai pengendali mutu adalah
divisi quality control yang berada dalam laboratorium. Laboratorium memiliki
program kerja menganalisa kesesuaian produk-produk yang dihasilkan dengan
pesanan konsumen. Analisa rutin yang dilakukan meliputi analisa bahan bakar,
analisa air proses, analisa gas proses, analisa oli dan pelumas ,analisa komposisi
kimia besi spons,pellet , baja hasil produksi. Produk sampingan yang dihasilkan
dari proses pembuatan baja meliputi CO2 dengan spesifikasi food grade, Ferro
Oxide , condensate water.
d. Riset dan Pengembangan
Untuk menjawab tuntutan pasar yang semakin beragam dan permintaan
kualitas yang semakin meningkat, PT. Krakatau Steel (Persero) terus
mengembangkan fasilitas dan kualitas produksinya dengan mempertimbangkan
kebutuhan pasar, kepuasan pelanggan serta ramah
terhadap lingkungan. Didukung dengan fasilitas penelitian yang canggih serta
sumberdaya manusia handal dalam bidang pengembangan material industri baja,
PT. Krakatau Steel (Persero) semakin yakin mampu bertahan pada era mendatang.
Kegiatan riset dan pengembangan PT. Krakatau Steel (Persero) meliputi :
1. Pengembangan produk
2. Peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi
3. Pengembangan keandalan fasilitas produksi
Perseroan telah berupaya menyesuaikan situasi dan keadaan yang telah
berubah dengan cara terus meyiapkan dan mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Selain itu perseroaan melaksanakan study banding
ke perusahaan terkemuka nasional dan internasional guna mempelajari
pengaaman dalam menghadapi setiap perubahan atas pengembangan atau
penerapan teknologi, jasa atau standar baru.
BAB IV
a) Karyawan baru
Karyawan baru sebelum menempati tempat kerjanya wajib mendapatkan
training K3, lingkungan dan pelatihan yang berbasis kompetensi.
b) Karyawan Lama
Karyawan diprogramkan pelatihan K3 seperti pelatihan P2K3, Supervisi
K3, TKTD, SMK3, ISO 14001, P3K, Promosi Kesehatan, Pemadam
Kebakaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196802161994022-
SOJA_SITI_FATIMAH/Kimia_industri/BESI_BAJA.pdf (diakses tanggal 15
maret 2018)
http://www.krakatausteel.com/pdf/KS-PROSPEKTUS.pdf(diakses tanggal 15
maret 2018)