Anda di halaman 1dari 7

Format 2 : Patofisiologi

Nama : Nersauli Hutasoit


Nama Klien (Inisial) : Tn. B
Ruang/Kamar : Galilea SHLV/966(2)
Tanggal Masuk : 15 September 2016
Faculty of Nursing and
Tanggal Pengkajian : 19 September 2016
Allied Heath Sciences
Diagnosa Medis : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

UNIVERSITAS
PELITA HARAPAN

I. Biodata
1. Nama (Inisial) : Tn. B
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Umur/tgl. lahir : 21 tahun
4. Status Perkawinan : Belum Menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/ bangsa : Sunda/Indonesia
7. Pendidikan : Kuliah
8. Pekerjaan : Pelajar
9. Alamat : Binong/Tangerang

II. Keluhan Utama


Tn. B umur 21 tahun dirawat di RS dengan diagnosa medis DHF, pasien mengeluh demam

dari hari senin pagi kurang lebih sudah 4 hari serta mata terasa panas akral hangat, mukosa

mulut kering, kulit kemerahan, dan ada petechie diseluruh tubuh, suhu: 38,6 0C, nadi: 95

kali/menit, RR: 20 kali/menit, Trombosit: 41 ribu, terpasang infus Assering 500ml/6jam

dan pasien tampak lemas. Disertai keluhan lain seperti sakit kepala dengan skala (A/I) 3/2

dan batuk berdahak, dengan BB: 101 kg TB: 173 cm


III. Pengkajian
 Pemeriksaan Fisik

a. Pengkajian Tanda-Tanda Vital


Pagi (08.00) Pagi (11.00) Siang (14.00)
Tekanan darah : 120/80 Tekanan darah : 120/80 Tekanan darah : 120/90
Pernapasan : 20 x/menit Pernapasan : 19 x/menit Pernapasan : 18 x/menit
Nadi : 95 x /menit Nadi : 82 x/menit Nadi : 84 x/menit
Suhu badan : 38,6 0C Suhu badan : 38,2 0C Suhu badan : 37,2 0C
Nyeri (A/I) : 3/2 Nyeri (A/I) : 2/1 Nyeri (A/I) : 2/1

b. Kepala dan leher


- Kepala:
Tidak terdapat ketombe pada rambut, wajah pasien terlihat kemerahan
- Tenggorokan dan mulut:
Mulut pasien tampak kering.
c. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran
- Auskultasi : Bising usus 5x/menit kuadran kanan bawah.
- Palpasi : Pasien mengeluh sedikit nyeri di abdomen kuadran kiri bawah, dan teraba
sedikit keras.
d. Kardiovaskuler
- CRT <2 detik
e. Ekstremitas
- Pasien tampak tremor
- Pasien terlihat sangat berhati-hati dalam mobilisasi agar terhindar dari terjadinya
perdarahan.
f. Kulit/ Integumen
- Kulit tampak kemerahan
- Kulit tampak lembab
- Terdapat petechie pada seluruh tubuh.
g. Keadaan umum : Berdasarkan tingkatan (grade) DHF keadaan umum pasien ada di
grade I yaitu kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah , tanda-tanda vital dan
nadi lemah.

 Pola kegiatan Sehari-hari (ADL)


A. Eliminasi
1. Buang air kecil (BAK)
Sebelum sakit :
2-4x/hari
Sesudah sakit :
2x/hari
2. Buang air besar (BAB)
Sebelum sakit :
2x/hari
Sesudah sakit :
1x/2-3 hari
B. Aktivitas/Istirahat

Klien mengalami kesulitan aktivitas/mobilisasi akibat kelemahan, suhu tubuh pasien


juga sering naik/turun sehingga pasien kesulitan untuk tidur.

C. Nutrisi
Sebelum sakit :
- Makan : 3x/hari
- Tidak suka makan sayur-sayuran
- Minum : 1,5 liter/hari
Sesudah sakit :
- Makan : 3x/hari namun ½ porsi dari biasanya
- Minum : 2-4 gelas/hari
- Tidak selera makan
- Mual setelah makan
D. Keadaan Psikologis Selama Sakit

Pasien mengatakan bahwa ia merasa stress karena kondisi tubuhnya yang lemah dan
tidak dapat melakukan kegiatan seperti biasa. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya
bosan di rumah sakit dan hanya diatas tempat tidur terus (bed rest).

IV. Data Laboratorium


Ht: 42.60, WBC: 5.38, Hb: 14.30, Eritrosit (RBC): 5.24, Platelet: 81.000 MCV: 81.30, MCH:
27.30. Follow Up hasil Lab (khususnya pemantauan trombosit).

V. Analisa Data

Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan


- Pasien mengatakan ketika - Petechie diseluruh tubuh Resiko Perdarahan
menggosok gigi, gusinya - Trombosit 81.000
berdarah. - Tidak tampak perdarahan aktif
- Pasien mengatakan - Pasien terlihat sangat berhati-hati
terkadang mimisan kalau dalam mobilisasi agar terhindar
demam tinggi dari terjadinya perdarahan.
- Pasien mengeluh badan - Akral hangat, mukosa mulut Hipertermi
terasa demam, meriang, kering
dan sakit kepala - TD: 120/80
- Pasien mengatakan kalau Suhu: 38,2 0C
matanya terasa panas. Nadi: 82 kali/menit
RR; 19 kali/menit
Nyeri (A/I): 2/1

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perdarahan berhubungan dengan trombositopeni ditandai dengan penurunan
trombosit
2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme ditandai dengan akral
hangat dan suhu tubuh 38,2 0C
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
DK Keperawatan
1. Resiko Perdarahan Tujuan : - Monitor ketat tanda-tanda
berhubungan dengan - Agar tidak terjadi perdarahan perdarahan
trombositopeni - Monitor TTV
ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan - Lindungi pasien dari trauma yang
penurunan keperawatan selama 1x24 jam dapat menyebabkan perdarahan
trombosit. didapatkan kriteria hasil: - Anjurkan pasien untuk banyak
- Tekanan darah dalam batas istirahat (bed rest)
normal sistole dan diastole - Berikan penjelasan kepada pasien
(110/70 – 120/80) dan keluarga untuk melaporkan
- Trombosit meningkat dalam jika terjadi tanda perdarahan.
batas normal (150 ribu – 400 - Kolaborasi untuk monitor
ribu) trombosit setiap hari
- Tidak ada distensi abdominal
2. Hipertermi Tujuan: - Monitor TTV (kususnya suhu)
berhubungan dengan - Demam berkurang dan suhu sesering mungkin
peningkatan tubuh dalam batas normal (360- - Monitor WBC, Hb dan Ht
metabolisme 37,50). - Berikan pengobatan untuk
ditandai dengan mengatasi penyebab demam
akral hangat dan Setelah dilakukan tindakan - Anjurkan pasien untuk banyak
suhu tubuh 38,2 0C. keperawatan selama 1x24 jam minum
didapatan kriteria hasil: - Kolaborasi pemberian cairan
- Suhu tubuh dalam rentang intravena
normal (360-37,50) - Kolaborasi dalam pemberian anti
- Tidak ada perubahan warna piretik
kulit (kemerahan) dan tidak ada
pusing.
VI. Pathway

Arbovirus (melalui Beredar dalam Infeksi virus


nyamuk Aedes) aliran darah dengue (viremia)
Aegypti)

PGE2 Hipothalamus Melepaskan zat Mengaktifkan sistem


C3a, C5a komplemen

Hipertermi Peningkatan reabsorbsi Permeabilitas


Na+ dan H2O membran
meningkat

Agregasi Kerusakan endotel Kebocoran plasma


trombosit pembuluh darah

Renjatan hipovolemik
Merangsang &
Trombositopenia dan hipotensi
mengaktivasi faktor
pembekuan

Hemokonsentrasi Resiko syok hipovolemik


DIC

Perdarahan Kulit
Resiko
perdarahan

Resiko perfusi Ptekie, purpura


jaringan tidak efektif

Gangguan
Asidosis metabolik Hipoksia jaringan integritas kulit

Syok (hipovolemik)
Saluran cerna

Kematian
Hematemesis, melena

Resiko syok
(hipovolemik)
Vol cairan tubuh Ke ekstravaskuler
berkurang

Defisit volume
cairan

Abdomen
Paru-paru Hepar

Asites
Efusi pleura Hepatomegali

Mual, muntah,
penurunan nafsu makan
Ketidakefektifan
pola nafas

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Penyebab Manifestasi
Klinis

Yang Terjadi
Keterangan:
Pada Pasien

Masalah Komplikasi
keperawatan

VII. Referensi :

1. Engram.,B(1999). Rencana Asuhan Keperatan Medikal-Bedah. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.
2. Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta: Mediaction
3. Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan, Buku 1 Edisi 7. Singapore: Salemba
Medika
4. Sam. Ns. (2011). Panduan Penulisan Dx Kep,NOC,NIC –UAP

Anda mungkin juga menyukai