Cea DHF
Cea DHF
UNIVERSITAS
PELITA HARAPAN
I. Biodata
1. Nama (Inisial) : Tn. B
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Umur/tgl. lahir : 21 tahun
4. Status Perkawinan : Belum Menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/ bangsa : Sunda/Indonesia
7. Pendidikan : Kuliah
8. Pekerjaan : Pelajar
9. Alamat : Binong/Tangerang
dari hari senin pagi kurang lebih sudah 4 hari serta mata terasa panas akral hangat, mukosa
mulut kering, kulit kemerahan, dan ada petechie diseluruh tubuh, suhu: 38,6 0C, nadi: 95
dan pasien tampak lemas. Disertai keluhan lain seperti sakit kepala dengan skala (A/I) 3/2
C. Nutrisi
Sebelum sakit :
- Makan : 3x/hari
- Tidak suka makan sayur-sayuran
- Minum : 1,5 liter/hari
Sesudah sakit :
- Makan : 3x/hari namun ½ porsi dari biasanya
- Minum : 2-4 gelas/hari
- Tidak selera makan
- Mual setelah makan
D. Keadaan Psikologis Selama Sakit
Pasien mengatakan bahwa ia merasa stress karena kondisi tubuhnya yang lemah dan
tidak dapat melakukan kegiatan seperti biasa. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya
bosan di rumah sakit dan hanya diatas tempat tidur terus (bed rest).
V. Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perdarahan berhubungan dengan trombositopeni ditandai dengan penurunan
trombosit
2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme ditandai dengan akral
hangat dan suhu tubuh 38,2 0C
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
DK Keperawatan
1. Resiko Perdarahan Tujuan : - Monitor ketat tanda-tanda
berhubungan dengan - Agar tidak terjadi perdarahan perdarahan
trombositopeni - Monitor TTV
ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan - Lindungi pasien dari trauma yang
penurunan keperawatan selama 1x24 jam dapat menyebabkan perdarahan
trombosit. didapatkan kriteria hasil: - Anjurkan pasien untuk banyak
- Tekanan darah dalam batas istirahat (bed rest)
normal sistole dan diastole - Berikan penjelasan kepada pasien
(110/70 – 120/80) dan keluarga untuk melaporkan
- Trombosit meningkat dalam jika terjadi tanda perdarahan.
batas normal (150 ribu – 400 - Kolaborasi untuk monitor
ribu) trombosit setiap hari
- Tidak ada distensi abdominal
2. Hipertermi Tujuan: - Monitor TTV (kususnya suhu)
berhubungan dengan - Demam berkurang dan suhu sesering mungkin
peningkatan tubuh dalam batas normal (360- - Monitor WBC, Hb dan Ht
metabolisme 37,50). - Berikan pengobatan untuk
ditandai dengan mengatasi penyebab demam
akral hangat dan Setelah dilakukan tindakan - Anjurkan pasien untuk banyak
suhu tubuh 38,2 0C. keperawatan selama 1x24 jam minum
didapatan kriteria hasil: - Kolaborasi pemberian cairan
- Suhu tubuh dalam rentang intravena
normal (360-37,50) - Kolaborasi dalam pemberian anti
- Tidak ada perubahan warna piretik
kulit (kemerahan) dan tidak ada
pusing.
VI. Pathway
Renjatan hipovolemik
Merangsang &
Trombositopenia dan hipotensi
mengaktivasi faktor
pembekuan
Perdarahan Kulit
Resiko
perdarahan
Gangguan
Asidosis metabolik Hipoksia jaringan integritas kulit
Syok (hipovolemik)
Saluran cerna
Kematian
Hematemesis, melena
Resiko syok
(hipovolemik)
Vol cairan tubuh Ke ekstravaskuler
berkurang
Defisit volume
cairan
Abdomen
Paru-paru Hepar
Asites
Efusi pleura Hepatomegali
Mual, muntah,
penurunan nafsu makan
Ketidakefektifan
pola nafas
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Penyebab Manifestasi
Klinis
Yang Terjadi
Keterangan:
Pada Pasien
Masalah Komplikasi
keperawatan
VII. Referensi :