Anda di halaman 1dari 29

TK4203

Peralatan Proses

Dr. I Dewa Gede Arsa Putrawan


KK Perancangan & Pengembangan Produk
Teknik Kimia - ITB

28-Mar-18 TK4203 DGA/1

Kekuatan Bahan

Tegangan
Regangan

28-Mar-18 TK4203 DGA/2

1
Sifat Logam

• Sifat mekanik : kelakuan terhadap beban (tarikan,


lenturan, puntiran, geseran, tekanan dan
sebagainya).
• Sifat fisik : kelakuan terhadap perubahan fisik
(panas, listrik, magnet dan sebagainya).
• Sifat teknologi : kelakuan terhadap pengerjaan
(penuangan, las, pemotongan, dan sebagainya).

28-Mar-18 TK4203 DGA/3

Beban
A

P P
A
Beban tarik (tension)
A

P P
A
Beban tekan (compression)

• Beban adalah gaya luar yang bekerja pada alat.


• Beban cenderung merubah bentuk bagian-bagian alat.
28-Mar-18 TK4203 DGA/4

2
Beban

• Dalam keadaan benda diam, resultante gaya-gaya


yang bekerja sama dengan nol.
• Satuan beban: kg, ton, kgf, lbf, dsb.
28-Mar-18 TK4203 DGA/5

Tegangan (Stress)
A A
P P P P
A A

• Reaksi gaya kohesif bahan terhadap beban


• Tegangan normal (tegak lurus bidang kerja)
• Beban tarik » tegangan tarik (tensile stress)
• Beban tekan » tegangan tekan (compression stress)

28-Mar-18 TK4203 DGA/6

3
Tegangan (Stress)
• Intensitas beban
• σ = P/A
σ = tegangan (kg/m2; N/m2 atau Pa)
P = beban (kg atau kgf)
A = luas penampang (m2)
• Anggapan
- bahan homogen
- beban terbagi merata
- penampang tegak lurus arah beban
- sumbu tengah bahan dan beban berimpit
28-Mar-18 TK4203 DGA/7

Regangan (Strain)

• Ukuran perubahan bentuk (deformasi) yang


diakibatkan oleh beban.
• ε = L/Lo
ε = regangan (-)
L = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)

28-Mar-18 TK4203 DGA/8

4
Diagram S-S
σ
D • Batas proporsional (A)
σu
C E • Batas elastik (B)
σy
A B • Titik mulur /yield point (C)
• Kekuatan puncak/ultimate
stress (D)

 • Titik patah/breaking point (E)


O
• Perancangan selalu bekerja dalam daerah OA
• Yield stress logam umumnya 200 s/d 750 MN/m2
28-Mar-18 TK4203 DGA/9

Hukum Hooke

• Regangan berbanding lurus dengan tegangan.


• Berlaku sampai nilai tegangan tertentu
• σ=Eε
ε = regangan (-)
σ = tegangan (N/m2)
E = Modulus elastisitas/Young (N/m2)
• Berdasarkan definisi tegangan/regangan, maka:
L = P L / (A E)
• Satuan modulus elastisitas : N/m2, psi, kg/cm2

28-Mar-18 TK4203 DGA/10

5
Modulus Elastisitas Bahan
(106 kg/cm2)
• Baja : 2.15
• Baja tuang : 0,75 – 1,00
• Baja per : 2,25
• Tembaga : 1,15
• Kuningan : 0,9
• Aluminimum : 0,675
• Timah hitam : 0,05
• Gelas : 0,7
Catatan : regangan bahan teknik jarang melebihi 0,001
28-Mar-18 TK4203 DGA/11

28-Mar-18 TK4203 DGA/12

6
Contoh

• Baja sepanjang 10 in dengan modulus elastisitas


14.000 ton/in2 mengalami tegangan 10 ton/in2,
pertambahan panjang ?

• ε = 10/14.000 = 0,00071
• L = 10 x 0,0007
= 0,007 in

28-Mar-18 TK4203 DGA/13

Contoh

Uji tarik terhadap spesimen (diameter 0,798 in dan


panjang 4 in) memberikan data sebagai berikut: Pada
batas proporsional, beban tercatat 8,2 ton dan
panjang spesimen bertambah 0,0048 in. Pada titik
mulur (yield point) beban tercatat 8,6 ton dan pada
titik puncak (ultimate point) beban tercatat 15,3 ton.
Panjang setelah spesimen patah (gabungan dua
patahan) adalah 5,56 in dan diameter neck adalah
0,632 in.
28-Mar-18 TK4203 DGA/14

7
Contoh

Pada batas proporsional, berlaku Hukum Hooke


P = 8,2 ton L = 4 in L = 0,0048 in
A = π D2/4 = π 0,7982/4 = 0,5 in2
E = P L/(A L ) = 8,2 x 4/(0,5 x 0,0048)
= 13.600 ton/in2
Tegangan pada batas proporsional
σ = P/A = 8,2/0,5 = 16,4 ton/in2

28-Mar-18 TK4203 DGA/15

Contoh

Yield stress
σy = P/A = 8,6/0,5 = 17,2 ton/in2
Ultimate tensile stress
σu = P/A = 15,3/0,5 = 30,6 ton/in2
Regangan
ε = (5,56 – 4)/4 x 100% = 39%
Area reduction
r = (1 – 0,6322/0,7982) x 100% = 37,4%
28-Mar-18 TK4203 DGA/16

8
Perbandingan Poisson
y

P P

x

• Regangan memanjang (longitudinal) diikuti oleh pengerutan


(kontraksi) pada arah sisi (lateral).
• Dalam keadaan elastik, regangan sisi berbanding lurus
dengan regangan memanjang.
•y =  x
 = Poisson ratio
28-Mar-18 TK4203 DGA/17

Poisson Ratio (1/m)

m
• Baja : 3,3 – 3,6
• Besi tuang :4
• Tembaga :3
• Beton : 5,5 - 12
• Aluminimum : 3,6
• Timah hitam : 2,3
• Gelas : 4,5

28-Mar-18 TK4203 DGA/18

9
Regangan Volume

• Benda mengkerut/mengembang jika mengalami


tekanan eksternal/internal.
• v = V/Vo
v = regangan volume (-)
V = volume panjang (m3)
Vo = volume mula-mula (m3)
• Untuk balok : v = x (1 - 2)

28-Mar-18 TK4203 DGA/19

Regangan Volume
ao
Lo ao

• Vo = ao2 Lo dan V = a2 L Lo
• Sesudah penarikan, L = Lo + εx Lo & a = ao - εy ao
• V = (ao - εy ao)2 (Lo + εx Lo)
= ao2 Lo (1- εy)2 (1+ εx)
= ao2 Lo (1- 2εy + εy2 + εx - 2 εx εy + εx εy2)
= ao2 Lo (1- 2εy + εx)

28-Mar-18 TK4203 DGA/20

10
Regangan Volume
• V = ao2 Lo (1- 2εy + εx)
= ao2 Lo (1+ εx(1 - 2εy/εx)
= Vo (1+ εx(1 - 2εy/εx) Lo

• V/Vo = (V – Vo)/Vo
= {Vo (1+ εx(1 - 2εy/εx) – Vo}/Vo
= εx(1 - 2εy/εx)
= εx(1 - 2ν)

28-Mar-18 TK4203 DGA/21

Tegangan Kerja (Working Stress)

• Tegangan yang dialami bagian alat dalam keadaan


normal (operasi)
• Umumnya di bawah batas elastis
• σw ≤ tegangan maksimum yang masih dapat
ditahan pada kondisi elastis
• σmaks = tegangan tarik maksimum (ultimate stress)
• σf atau σb = tegangan pada waktu patah (break
stress atau fracture stress)

28-Mar-18 TK4203 DGA/22

11
Faktor Tegangan (Stress Factor)

• Perbandingan tegangan mulur atau tegangan


puncak terhadap tegangan kerja
• Faktor keamanan (safety factor) jika
ultimate stress dibandingkan terhadap
working stress (σmaks/σw > 1 atau 3 s/d 12)
• Faktor beban (load factor) jika break stress
dibandingkan terhadap working stress

28-Mar-18 TK4203 DGA/23

Contoh Soal

Batang ABCD mengalami beban P1, P2, P3 dan P4 seperti


tampak pada gambar. P1, P3 dan P4 masing-masing 5.000,
25.000 dan 15.000 kg. Luas penampang batang AB, BC dan
CD masing-masing 5, 20 dan 10 cm2 sedangkan panjangnya
masing-masing 100, 50 dan 75 cm. Tentukan nilai P2 dan
pertambahan panjang batang jika modulus elastisitas bahan
diketahui 2106 kg/cm2.
B C D
A
P1 P2 P3 P4

28-Mar-18 TK4203 DGA/24

12
Jawaban
• Dalam keadaan setimbang (resultan gaya bernilai nol):
P1 – P2 + P3 – P4 = 0 → P2 = P1 + P3 – P4 = 15.000 kg
• Perpanjangan batang AB (beban tarik) => pemanjangan
PAB = P1 = P2 + P4 – P3 → LAB = PAB LAB/(E AAB)
• Perpanjangan batang BC (beban tekan) => pemendekan
PBC = P1 – P2 = P4 – P3 < 0 → LBC = PBC LBC/(E ABC)
• Perpanjangan batang CD (beban tarik) => pemanjangan
PCD = P4 = P1 –P2 + P3 → LCD = PCD LCD/(E ACD)
Perpanjangan total
L = LAB – LBC + LCD

28-Mar-18 TK4203 DGA/25

Homework
(due date ……………..)
Determine the diameter d of the
steel bolts N of a press for a
maximum compressive force P =
100,000 lbs, see figure. The
working stress for steel in this case
is σw = 10,000 psi. Dermine the
total elongation of the bolts at the
the maximum load, if the length
between their heads is l = 50 in.
28-Mar-18 TK4203 DGA/26

13
Energy Regangan (Resilience)
P • Energi regangan adalah kerja oleh
beban untuk menahan regangan
• U = 0,5 P L = (σ2/2E) A L
• Reselience adalah energi regangan
L per volume
• U = (σ2/2E)

28-Mar-18 TK4203 DGA/27

Contoh

Hitung energi regangan dari baut di atas jika mengalami


beban tarik 1 ton (UK). 1 ton UK = 2.240 lb. Modulus
elastisitas bahan 30106 lb/in2.

28-Mar-18 TK4203 DGA/28

14
Contoh
• Luas penampang di bagian ulir
= 0,25 π (0,622)2 = 0,304 in2
• Luas penampang di bagian batang
= 0,25 π (0,750)2 = 0,442 in2
• Tegangan di bagian ulir
= 2.240/0,304 = 7.380 lb/in2
• Tegangan di bagian batang
= 2.240/0,442 = 5.070 lb/in2
• Energi regangan total
= (σ12 A1 L1 + σ22 A2 L2)/(2E)
= (7.3802  0,304  1 + 5.0702  0,442  2)/(2  30106)
28-Mar-18 TK4203 DGA/29
= 0,655 lbin

Contoh

Hitung energi regangan dari baut di atas jika mengalami


beban tarik 1 ton.

28-Mar-18 TK4203 DGA/30

15
Contoh
• Luas penampang bagian ulir maupun batang baut sama.
Tegangan merata di sepanjang baut (panjang total 3 in)
• Luas penampang di bagian ulir maupun batang sama
= 0,25 π (0,622)2 = 0,304 in2
• Tegangan di bagian ulir maupun batang sama
= 2.240/0,304 = 7.380 lb/in2
• Energi regangan total
= σ2 A L/(2E)
= 7.3802  0,304  3 /(2  30106)
= 0,827 lbin

28-Mar-18 TK4203 DGA/31

Beban Kejut (Impact Load)


W (h + L) = ½ P L, L = PL/(A E)
A
W W (h + [PL/(A E)]) = ½ P [PL/(A E)]
L ½ P2 – W P – W h A E/L = 0
Akar positif:
h P = W + (W2 + 2W h A E/L)½
= W {1 + [1 + 2 h A E / (W L)]½}
L Suddenly applied load, h = 0,
P = 2W ?

28-Mar-18 TK4203 DGA/32

16
Contoh
Misalkan berat benda 200 lb dan jatuh dari
ketinggian 2 in di atas pelat yang digantung
pada batang dengan diameter 1 in dan panjang
10 ft. Hitung tegangan maksimum pada
batang jika modulus elastisitas batang 30106
lb/in2.

28-Mar-18 TK4203 DGA/33

Contoh
σ = P/A = W {1 + [1 + 2 h (¼ π d2) E / (W L)]½}/(¼ π d2)

= 16.200 lb/in2

Catatan:

28-Mar-18 TK4203 DGA/34

17
Beban Kejut (Impact Load)
W = 200 lb
d1
L1 d1 = 1 in, d2 = 0,5 in
L1 = L2 = 5 ft
h = 2 in
W
L2 Tegangan maksimum ?
d2 h Pertambahan panjang ?
L

28-Mar-18 TK4203 DGA/35

Contoh
Misalkan P adalah beban yang ekivalen dengan beban
benda yang dijatuhkan secara perlahan:
L = (L1/A1 + L2/A2) x (P/E) = a P
dimana a = (L1/A1 + L2/A2) / E
= 60/(¼ π 0,52 + 60/(¼ π 12} /30106
= 1,27 10-5 in/lb
Persamaan energi
W (h + L) = ½ P L
W (h + a P) = ½ P a P
P2 – 2W P – 2 W h/a = 0
P = W {1 + [1 + 2h/(Wa)]½}
28-Mar-18 TK4203 DGA/36

18
Contoh
P = 200 {1 + [1 + 2  2/(200  1,2710-5)]½}
= 8.140 lb
Tegangan maksimum terjadi pada batang yang lebih kecil
σ = P/ (¼ π 0,52) = 41.500 lb/in2
Pertambahan panjang maksimum
L = a P = 1,27 10-5 x 8.140 = 0,103 in

28-Mar-18 TK4203 DGA/37

Contoh
Beban yang akan diangkat oleh sebuah
lift boleh dijatuhkan dari ketinggian 4 49
σmaks kawat
in di atas lantai lift. Berat kotak lift
adalah 224 lb. Lift ditahan oleh kawat
baja sepanjang 80 ft dengan berat 0,6
lb/ft. Kawat tersebut terdiri dari 49
kawat kecil berdiameter 1/16 in.
Tegangan kerja kawat adalah 13.000
psi dan modolus elastisitas kawat 10,6
106 psi.
h
Berat maksimum yang boleh diangkut
oleh lift ?
28-Mar-18 TK4203 DGA/38

19
Contoh
Tegangan mula-mula (tanpa benda jatuh):
σo = (224 + 80 x 0,6) / [49 x ¼ π (1/16)2] = 1.810 psi
Tegangan tambahan yang masih dapat ditahan
σt = σkerja – σo = (13.000 – 1.810) = 11.190 psi
Beban statis untuk tambahan tegangan tersebut
P = σt A = 11.190 x {49 x ¼ π (1/16)2} = 1.680 lb
Pertambahan panjang oleh tambahan tegangan tersebut
L = σt L/E = 11.190 x 960/ (10,6 106) = 1,025 in
Persamaan energi
W (h + L) = ½ P L atau W = ½ P L / (h + L)
W = ½ x 1.680 x 1,025 / (4 TK4203
28-Mar-18
+ 1,025) = 171 lb DGA/39

Contoh
L
Diameter pada posisi x
d + (D – d) x/L
P d D P
Pertambahan panjang (L)
x

dx

28-Mar-18 TK4203 DGA/40

20
Contoh
Syarat sebuah tiang agar
memiliki kekuatan σA σa=P/a
merata ?

Kesetimbangan gaya x
σ (A+dA) – σA = ρAdx
σ (A+dA) dx
dA/A = ρ /σ dx
ρAdx
ln A = (ρ/σ) x + C
SB : A│x=0 = a
 = berat jenis bahan tiang
→ C = ln a a = luas penampang puncak
A = a e(ρx/σ)
28-Mar-18 TK4203 DGA/41

Batang Majemuk
• Batang yang terbuat dari dua atau lebih
bahan berlainan
• Pertambahan/pengurangan panjang sama
untuk semua bahan
• Dapat juga terjadi pada sistem mur-baut

28-Mar-18 TK4203 DGA/42

21
Baja Lapis Tembaga
(Copper clad steel)
A1, E1
Regangan sama
Beban terdistribusi P P

• L1 = L2 atau


A2, E2
P1/(A1 E1) = P2/(A2 E2) tembaga
baja
• P = P1 + P2
P1 = P A1 E1 / (A1 E1 + A2 E2)
P2 = P A2 E2 / (A1 E1 + A2 E2)
28-Mar-18 TK4203 DGA/43

Contoh
Sebuah batang majemuk baja-tembaga dengan luas
penampang masing-masing ½ in2 dan panjang 24".
Batang mengalami beban tarik sehingga meregang
sebesar 1/64". Berapakah tegangan yang dialami
masing-masing bahan ? Berapa beban maksimum
yang masih dapat ditahan batang secara aman ?
Modulus elastisitas baja dan tembaga masing-masing
30x106 psi dan 15x106 psi. Tegangan kerja baja dan
tembaga masing-masing 20.000 psi dan 6.000 psi.
28-Mar-18 TK4203 DGA/44

22
Contoh
• Fe = Cu =  = L/ Lo = (1/64 ")/24" = 1/1536
• σ =  E  σFe = (EFe/ECu) σCu  σFe = 2 σCu
• σCu =  ECu = 15·106/1536 = 9.765 psi > σkerja-Cu
σFe = 2 x 9.765 = 19.530 psi < σkerja-Fe
• Ambil σCu ≤ σkerja-Cu = 6.000 psi
• Pmaks = (σCu ACu + σFe AFe) = σCu ACu + 2σCu AFe
= 6.000 x ½ + 2 x 6.000 x ½
= 9.000 lb
28-Mar-18 TK4203 DGA/45

Baut-Pipa

• Setelah dikencangkan, baut mengalami beban


tarik dan pipa mengalami beban tekan
• Gaya tarik pada baut sama dengan gaya tekan
pada pipa
• Pergeseran mur = pemanjangan + pengkerutan

28-Mar-18 TK4203 DGA/46

23
S1 C1
Contoh S2 C2A C2B

C = copper, S = steel
Pipa tembaga (diameter dalam 1", diameter luar 15/8")
dikencangkan dengan sebuah baut baja (diameter ¾") seperti
tampak pada gambar. Baut dikencangkan hingga baja
mengalami tegangan tarik 1.000 psi. Setengah dari pipa
tembaga kemudian dibubut sedalam 1/16"). Hitung tegangan
yang dialami baja setelah pipa tembaga dibubut. Modulus
elastisitas baja ≈ dua kali modulus elastisitas tembaga.

28-Mar-18 TK4203 DGA/47

Contoh
• Kesetimbangan gaya ketika baut dikencangkan
σS1 AS1 = σC1 AC1  σS1 ¼dS12 = σC1 ¼(dC1,o2 – dC1,i2)
σC1 = dS12/(dC1,o2 – dC1,i2) x σS1 = (¾)2/{(15/8)2 – 12} x 1.000
= 343 psi i = inner, o = outer
• Kesetimbangan gaya setelah tembaga dibubut
σS2 AS2 = σC2A AC2A = σC2B AC2B
σC2A = (AS2 / AC2A) σS2 dan σC2B = (AS2 / AC2B) σS2
atau
σC2A = dS22/(dC2A,o2 – dC2A,i2) · σS2 (a)
σC2B = dS2 /(dC2B,o – dC2B,i ) · σS2
2 2 2 (b)

28-Mar-18 TK4203 DGA/48

24
Contoh
• Persamaan regangan
pengurangan panjang baut = pengurangan panjang pipa
(σS1 – σS2) L/ES = (σC2A – σC1) ½L/EC + (σC2B – σC1) ½L/EC
Karena ES = 2EC
σS2 + σC2A + σC2B = σS1 + 2σC1 (c)
Dari (a), (b), (c) dan informasi yang diberikan/telah
dihitung, diperoleh:
σS2 = 940 psi, σC2A = 423 psi dan σC2B = 323 psi

28-Mar-18 TK4203 DGA/49

Contoh

30"
Gambar di atas menampilkan sistem baut dan pipa tembaga.
Mur mula-mula dikencangkan tanpa tegangan. Mur
selanjutnya dikencangkan lagi sebanyak ¼ putaran. Hitung
tegangan di masing-masing bahan. Jarak antar ulir baut
(pitch) 1/8 in, penampang baut 1 in2 dan penampang pipa 2
in2. Modulus elastisitas tembaga dan bahan baut masing-
masing 16·106 dan 30·106 psi.

28-Mar-18 TK4203 DGA/50

25
Contoh
Pergeseran mur = pemendekan pipa + pemanjangan baut
Putaran x Pitch = P L / (AC EC) + P L / (AS ES)
P = (Putaran x Pitch / L) {1/(AC EC) + 1/(AS ES)}
P = {(¼ x 1/8)/30} {1/(2 x 16106) + 1/(2 x 16106)}
= 16.129 lb
σC = P/AC = 16.129 / 2 = 8.064,5 psi
σS = P/AS = 16.129 / 1 = 16.129 psi

28-Mar-18 TK4203 DGA/51

Tegangan Suhu
• Bahan memuai/mengkerut karena
perubahan temperatur
• Tegangan timbul karena
pemuaian/pengkerutan ditahan
• Dinyatakan sebagai koefisien muai panjang
(λ)

28-Mar-18 TK4203 DGA/52

26
Tegangan Suhu
To To+T
Lo L = LoλT

• Regangan suhu (≈ regangan tekan karena


pemuaian ditahan)
e = LoλT / {Lo + LoλT} ≈ λT

• Tegangan suhu (≈ tegangan tekan karena


pemuaian ditahan)
σ = E λ T

28-Mar-18 TK4203 DGA/53

Tegangan Suhu
pada Batang Majemuk
1 1
λ1T

(λ1 - λ2)T

2 2
λ2T

(λ1 - λ2T)

• Penahanan menyebabkan bahan 1 mengalami beban tekan


P dan bahan 2 mengalami beban tarik P.
• Penahanan menyebabkan bahan 1 mengalami beban tekan
σ1 dan bahan 2 mengalami beban tarik σ2.
28-Mar-18 TK4203 DGA/54

27
Tegangan Suhu
pada Batang Majemuk
• Regangan tekan bahan 1 • Regangan suhu bahan 1
1 = P Lo / (E1 A1) e1 = λ1 Lo T
• Regangan tarik bahan 2 • Regangan suhu bahan 2
2 = P Lo / (E2 A2) e2 = λ2 Lo T

• Persamaan regangan
e1 – e2 = 1 + 2

28-Mar-18 TK4203 DGA/55

Contoh
Batang tembaga (d= 5/8 in) ditempatkan
dalam pipa baja (do = 1 in, di = ¾ in) dan
kedua ujungnya ditahan oleh pelat. Dalam
keadaan awal (60 °F), tidak terdapat tegangan.
Hitung tegangan pada batang dan pipa jika
temperatur dinaikkan menjadi 400 °F.
Tembaga: E = 14·106 psi, λ = 10·10-6 /°F.
Baja: E = 30·106 psi, λ = 6·10-6 /°F.
28-Mar-18 TK4203 DGA/56

28
Contoh
• Luas penampang
AC = ¼dS2 = ¼ 0,6252 = 0,307 in2
AS = ¼(do2 - di2) = ¼ (12 - 0,752) = 0,344 in2
• Beban

• Tegangan
σC = 4.127/0,307 = 1,34·104 psi
σS = 4.127/0,344 = 1,20·104 psi

28-Mar-18 TK4203 DGA/57

Assignment 1
(Solution)
• The necessary cross area
• πd2/4 = P/2σw = 50,000/10,000 = 5 in2
• then d = (20/π)0.5 = 2.52 in
• Total elongation
• σw lo / E = (10,000)(50)/(30 106) = 1/60 in

28-Mar-18 TK4203 DGA/58

29

Anda mungkin juga menyukai