Peralatan Proses
Kekuatan Bahan
Tegangan
Regangan
1
Sifat Logam
Beban
A
P P
A
Beban tarik (tension)
A
P P
A
Beban tekan (compression)
2
Beban
Tegangan (Stress)
A A
P P P P
A A
3
Tegangan (Stress)
• Intensitas beban
• σ = P/A
σ = tegangan (kg/m2; N/m2 atau Pa)
P = beban (kg atau kgf)
A = luas penampang (m2)
• Anggapan
- bahan homogen
- beban terbagi merata
- penampang tegak lurus arah beban
- sumbu tengah bahan dan beban berimpit
28-Mar-18 TK4203 DGA/7
Regangan (Strain)
4
Diagram S-S
σ
D • Batas proporsional (A)
σu
C E • Batas elastik (B)
σy
A B • Titik mulur /yield point (C)
• Kekuatan puncak/ultimate
stress (D)
Hukum Hooke
5
Modulus Elastisitas Bahan
(106 kg/cm2)
• Baja : 2.15
• Baja tuang : 0,75 – 1,00
• Baja per : 2,25
• Tembaga : 1,15
• Kuningan : 0,9
• Aluminimum : 0,675
• Timah hitam : 0,05
• Gelas : 0,7
Catatan : regangan bahan teknik jarang melebihi 0,001
28-Mar-18 TK4203 DGA/11
6
Contoh
• ε = 10/14.000 = 0,00071
• L = 10 x 0,0007
= 0,007 in
Contoh
7
Contoh
Contoh
Yield stress
σy = P/A = 8,6/0,5 = 17,2 ton/in2
Ultimate tensile stress
σu = P/A = 15,3/0,5 = 30,6 ton/in2
Regangan
ε = (5,56 – 4)/4 x 100% = 39%
Area reduction
r = (1 – 0,6322/0,7982) x 100% = 37,4%
28-Mar-18 TK4203 DGA/16
8
Perbandingan Poisson
y
P P
x
m
• Baja : 3,3 – 3,6
• Besi tuang :4
• Tembaga :3
• Beton : 5,5 - 12
• Aluminimum : 3,6
• Timah hitam : 2,3
• Gelas : 4,5
9
Regangan Volume
Regangan Volume
ao
Lo ao
• Vo = ao2 Lo dan V = a2 L Lo
• Sesudah penarikan, L = Lo + εx Lo & a = ao - εy ao
• V = (ao - εy ao)2 (Lo + εx Lo)
= ao2 Lo (1- εy)2 (1+ εx)
= ao2 Lo (1- 2εy + εy2 + εx - 2 εx εy + εx εy2)
= ao2 Lo (1- 2εy + εx)
10
Regangan Volume
• V = ao2 Lo (1- 2εy + εx)
= ao2 Lo (1+ εx(1 - 2εy/εx)
= Vo (1+ εx(1 - 2εy/εx) Lo
• V/Vo = (V – Vo)/Vo
= {Vo (1+ εx(1 - 2εy/εx) – Vo}/Vo
= εx(1 - 2εy/εx)
= εx(1 - 2ν)
11
Faktor Tegangan (Stress Factor)
Contoh Soal
12
Jawaban
• Dalam keadaan setimbang (resultan gaya bernilai nol):
P1 – P2 + P3 – P4 = 0 → P2 = P1 + P3 – P4 = 15.000 kg
• Perpanjangan batang AB (beban tarik) => pemanjangan
PAB = P1 = P2 + P4 – P3 → LAB = PAB LAB/(E AAB)
• Perpanjangan batang BC (beban tekan) => pemendekan
PBC = P1 – P2 = P4 – P3 < 0 → LBC = PBC LBC/(E ABC)
• Perpanjangan batang CD (beban tarik) => pemanjangan
PCD = P4 = P1 –P2 + P3 → LCD = PCD LCD/(E ACD)
Perpanjangan total
L = LAB – LBC + LCD
Homework
(due date ……………..)
Determine the diameter d of the
steel bolts N of a press for a
maximum compressive force P =
100,000 lbs, see figure. The
working stress for steel in this case
is σw = 10,000 psi. Dermine the
total elongation of the bolts at the
the maximum load, if the length
between their heads is l = 50 in.
28-Mar-18 TK4203 DGA/26
13
Energy Regangan (Resilience)
P • Energi regangan adalah kerja oleh
beban untuk menahan regangan
• U = 0,5 P L = (σ2/2E) A L
• Reselience adalah energi regangan
L per volume
• U = (σ2/2E)
Contoh
14
Contoh
• Luas penampang di bagian ulir
= 0,25 π (0,622)2 = 0,304 in2
• Luas penampang di bagian batang
= 0,25 π (0,750)2 = 0,442 in2
• Tegangan di bagian ulir
= 2.240/0,304 = 7.380 lb/in2
• Tegangan di bagian batang
= 2.240/0,442 = 5.070 lb/in2
• Energi regangan total
= (σ12 A1 L1 + σ22 A2 L2)/(2E)
= (7.3802 0,304 1 + 5.0702 0,442 2)/(2 30106)
28-Mar-18 TK4203 DGA/29
= 0,655 lbin
Contoh
15
Contoh
• Luas penampang bagian ulir maupun batang baut sama.
Tegangan merata di sepanjang baut (panjang total 3 in)
• Luas penampang di bagian ulir maupun batang sama
= 0,25 π (0,622)2 = 0,304 in2
• Tegangan di bagian ulir maupun batang sama
= 2.240/0,304 = 7.380 lb/in2
• Energi regangan total
= σ2 A L/(2E)
= 7.3802 0,304 3 /(2 30106)
= 0,827 lbin
16
Contoh
Misalkan berat benda 200 lb dan jatuh dari
ketinggian 2 in di atas pelat yang digantung
pada batang dengan diameter 1 in dan panjang
10 ft. Hitung tegangan maksimum pada
batang jika modulus elastisitas batang 30106
lb/in2.
Contoh
σ = P/A = W {1 + [1 + 2 h (¼ π d2) E / (W L)]½}/(¼ π d2)
= 16.200 lb/in2
Catatan:
17
Beban Kejut (Impact Load)
W = 200 lb
d1
L1 d1 = 1 in, d2 = 0,5 in
L1 = L2 = 5 ft
h = 2 in
W
L2 Tegangan maksimum ?
d2 h Pertambahan panjang ?
L
Contoh
Misalkan P adalah beban yang ekivalen dengan beban
benda yang dijatuhkan secara perlahan:
L = (L1/A1 + L2/A2) x (P/E) = a P
dimana a = (L1/A1 + L2/A2) / E
= 60/(¼ π 0,52 + 60/(¼ π 12} /30106
= 1,27 10-5 in/lb
Persamaan energi
W (h + L) = ½ P L
W (h + a P) = ½ P a P
P2 – 2W P – 2 W h/a = 0
P = W {1 + [1 + 2h/(Wa)]½}
28-Mar-18 TK4203 DGA/36
18
Contoh
P = 200 {1 + [1 + 2 2/(200 1,2710-5)]½}
= 8.140 lb
Tegangan maksimum terjadi pada batang yang lebih kecil
σ = P/ (¼ π 0,52) = 41.500 lb/in2
Pertambahan panjang maksimum
L = a P = 1,27 10-5 x 8.140 = 0,103 in
Contoh
Beban yang akan diangkat oleh sebuah
lift boleh dijatuhkan dari ketinggian 4 49
σmaks kawat
in di atas lantai lift. Berat kotak lift
adalah 224 lb. Lift ditahan oleh kawat
baja sepanjang 80 ft dengan berat 0,6
lb/ft. Kawat tersebut terdiri dari 49
kawat kecil berdiameter 1/16 in.
Tegangan kerja kawat adalah 13.000
psi dan modolus elastisitas kawat 10,6
106 psi.
h
Berat maksimum yang boleh diangkut
oleh lift ?
28-Mar-18 TK4203 DGA/38
19
Contoh
Tegangan mula-mula (tanpa benda jatuh):
σo = (224 + 80 x 0,6) / [49 x ¼ π (1/16)2] = 1.810 psi
Tegangan tambahan yang masih dapat ditahan
σt = σkerja – σo = (13.000 – 1.810) = 11.190 psi
Beban statis untuk tambahan tegangan tersebut
P = σt A = 11.190 x {49 x ¼ π (1/16)2} = 1.680 lb
Pertambahan panjang oleh tambahan tegangan tersebut
L = σt L/E = 11.190 x 960/ (10,6 106) = 1,025 in
Persamaan energi
W (h + L) = ½ P L atau W = ½ P L / (h + L)
W = ½ x 1.680 x 1,025 / (4 TK4203
28-Mar-18
+ 1,025) = 171 lb DGA/39
Contoh
L
Diameter pada posisi x
d + (D – d) x/L
P d D P
Pertambahan panjang (L)
x
dx
20
Contoh
Syarat sebuah tiang agar
memiliki kekuatan σA σa=P/a
merata ?
Kesetimbangan gaya x
σ (A+dA) – σA = ρAdx
σ (A+dA) dx
dA/A = ρ /σ dx
ρAdx
ln A = (ρ/σ) x + C
SB : A│x=0 = a
= berat jenis bahan tiang
→ C = ln a a = luas penampang puncak
A = a e(ρx/σ)
28-Mar-18 TK4203 DGA/41
Batang Majemuk
• Batang yang terbuat dari dua atau lebih
bahan berlainan
• Pertambahan/pengurangan panjang sama
untuk semua bahan
• Dapat juga terjadi pada sistem mur-baut
21
Baja Lapis Tembaga
(Copper clad steel)
A1, E1
Regangan sama
Beban terdistribusi P P
Contoh
Sebuah batang majemuk baja-tembaga dengan luas
penampang masing-masing ½ in2 dan panjang 24".
Batang mengalami beban tarik sehingga meregang
sebesar 1/64". Berapakah tegangan yang dialami
masing-masing bahan ? Berapa beban maksimum
yang masih dapat ditahan batang secara aman ?
Modulus elastisitas baja dan tembaga masing-masing
30x106 psi dan 15x106 psi. Tegangan kerja baja dan
tembaga masing-masing 20.000 psi dan 6.000 psi.
28-Mar-18 TK4203 DGA/44
22
Contoh
• Fe = Cu = = L/ Lo = (1/64 ")/24" = 1/1536
• σ = E σFe = (EFe/ECu) σCu σFe = 2 σCu
• σCu = ECu = 15·106/1536 = 9.765 psi > σkerja-Cu
σFe = 2 x 9.765 = 19.530 psi < σkerja-Fe
• Ambil σCu ≤ σkerja-Cu = 6.000 psi
• Pmaks = (σCu ACu + σFe AFe) = σCu ACu + 2σCu AFe
= 6.000 x ½ + 2 x 6.000 x ½
= 9.000 lb
28-Mar-18 TK4203 DGA/45
Baut-Pipa
23
S1 C1
Contoh S2 C2A C2B
C = copper, S = steel
Pipa tembaga (diameter dalam 1", diameter luar 15/8")
dikencangkan dengan sebuah baut baja (diameter ¾") seperti
tampak pada gambar. Baut dikencangkan hingga baja
mengalami tegangan tarik 1.000 psi. Setengah dari pipa
tembaga kemudian dibubut sedalam 1/16"). Hitung tegangan
yang dialami baja setelah pipa tembaga dibubut. Modulus
elastisitas baja ≈ dua kali modulus elastisitas tembaga.
Contoh
• Kesetimbangan gaya ketika baut dikencangkan
σS1 AS1 = σC1 AC1 σS1 ¼dS12 = σC1 ¼(dC1,o2 – dC1,i2)
σC1 = dS12/(dC1,o2 – dC1,i2) x σS1 = (¾)2/{(15/8)2 – 12} x 1.000
= 343 psi i = inner, o = outer
• Kesetimbangan gaya setelah tembaga dibubut
σS2 AS2 = σC2A AC2A = σC2B AC2B
σC2A = (AS2 / AC2A) σS2 dan σC2B = (AS2 / AC2B) σS2
atau
σC2A = dS22/(dC2A,o2 – dC2A,i2) · σS2 (a)
σC2B = dS2 /(dC2B,o – dC2B,i ) · σS2
2 2 2 (b)
24
Contoh
• Persamaan regangan
pengurangan panjang baut = pengurangan panjang pipa
(σS1 – σS2) L/ES = (σC2A – σC1) ½L/EC + (σC2B – σC1) ½L/EC
Karena ES = 2EC
σS2 + σC2A + σC2B = σS1 + 2σC1 (c)
Dari (a), (b), (c) dan informasi yang diberikan/telah
dihitung, diperoleh:
σS2 = 940 psi, σC2A = 423 psi dan σC2B = 323 psi
Contoh
30"
Gambar di atas menampilkan sistem baut dan pipa tembaga.
Mur mula-mula dikencangkan tanpa tegangan. Mur
selanjutnya dikencangkan lagi sebanyak ¼ putaran. Hitung
tegangan di masing-masing bahan. Jarak antar ulir baut
(pitch) 1/8 in, penampang baut 1 in2 dan penampang pipa 2
in2. Modulus elastisitas tembaga dan bahan baut masing-
masing 16·106 dan 30·106 psi.
25
Contoh
Pergeseran mur = pemendekan pipa + pemanjangan baut
Putaran x Pitch = P L / (AC EC) + P L / (AS ES)
P = (Putaran x Pitch / L) {1/(AC EC) + 1/(AS ES)}
P = {(¼ x 1/8)/30} {1/(2 x 16106) + 1/(2 x 16106)}
= 16.129 lb
σC = P/AC = 16.129 / 2 = 8.064,5 psi
σS = P/AS = 16.129 / 1 = 16.129 psi
Tegangan Suhu
• Bahan memuai/mengkerut karena
perubahan temperatur
• Tegangan timbul karena
pemuaian/pengkerutan ditahan
• Dinyatakan sebagai koefisien muai panjang
(λ)
26
Tegangan Suhu
To To+T
Lo L = LoλT
Tegangan Suhu
pada Batang Majemuk
1 1
λ1T
(λ1 - λ2)T
2 2
λ2T
(λ1 - λ2T)
27
Tegangan Suhu
pada Batang Majemuk
• Regangan tekan bahan 1 • Regangan suhu bahan 1
1 = P Lo / (E1 A1) e1 = λ1 Lo T
• Regangan tarik bahan 2 • Regangan suhu bahan 2
2 = P Lo / (E2 A2) e2 = λ2 Lo T
• Persamaan regangan
e1 – e2 = 1 + 2
Contoh
Batang tembaga (d= 5/8 in) ditempatkan
dalam pipa baja (do = 1 in, di = ¾ in) dan
kedua ujungnya ditahan oleh pelat. Dalam
keadaan awal (60 °F), tidak terdapat tegangan.
Hitung tegangan pada batang dan pipa jika
temperatur dinaikkan menjadi 400 °F.
Tembaga: E = 14·106 psi, λ = 10·10-6 /°F.
Baja: E = 30·106 psi, λ = 6·10-6 /°F.
28-Mar-18 TK4203 DGA/56
28
Contoh
• Luas penampang
AC = ¼dS2 = ¼ 0,6252 = 0,307 in2
AS = ¼(do2 - di2) = ¼ (12 - 0,752) = 0,344 in2
• Beban
• Tegangan
σC = 4.127/0,307 = 1,34·104 psi
σS = 4.127/0,344 = 1,20·104 psi
Assignment 1
(Solution)
• The necessary cross area
• πd2/4 = P/2σw = 50,000/10,000 = 5 in2
• then d = (20/π)0.5 = 2.52 in
• Total elongation
• σw lo / E = (10,000)(50)/(30 106) = 1/60 in
29