Anda di halaman 1dari 3

TERMINOLOGI

1. Emerging disease  penyakit infeksi baru yang muncul dalam sebuah populasi, dimana penyakit
tersebut tidak diketahui sebelumnya atau insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade
terakhir.
2. Reemerging disease  penyakit yang sebelumnya sudah dikontrol, namun muncul kembali
menjadi masalah kesehatan yang signifikan dan penyakit yang awalnya terdapat pada satu area
geografi yang sekarang menyebar ke daerah lain.
3. HIV/AIDS  HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan patogen yang menyerang sistem
imun manusia, terutama semua sel yang memiliki penanda CD4+ di permukaannya, seperti
makrofag dan limfosit T, sementara AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan
suatu kondisi (sindrom) imunosupresif yang berkaitan erat dengan berbagai infeksi oportunistik,
neoplasma sekunder, serta manifestasi neurologik tertentu akibat infeksi HIV.
4. ODHA  Orang Dengan HIV/AIDS, sebutan untuk orang yang menderita HIV/AIDS.
5. VCT  Voluntary Counselling and Testing (konseling dan tes HIV sukarela), yaitu proses
konseling (pra tes dan post tes) dan tes HIV secara sukarela yang bersifat confidental (rahasia) dan
secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV.
6. PITC  Provider Initiated Testing and Counselling (tes HIV dan konseling atas inisiatif petugas
kesehatan), adalah konseling dan tes HIV atas dasar inisiatif dari petugas kesehatan untuk
kelompok beresiko (PSK, homoseksual, pasien IMS dan pasangan seksualnya, pengguna NAPZA
suntik), ibu hamil, pasien TB, dan pasien yang menunjukkan manifestasi klinis dan tanda terinfeksi
HIV.
7. ARV  Antiretroviral, adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV. Obat-
obatan ini tidak membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus.
8. SARS  Severe Acute Respiratory Syndrome, penyakit infeksi saluran nafas yang disebabkan
oleh virus Corona dengan sekumpulan gejala klinis yang berat.
9. MERS  Middle East Respiratory Syndrome, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona yang
dikenal sebagai Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Penyakit ini umumnya
menyerang sistem pernapasan manusia menyebabkan batuk, sesak napas, dan demam, dan gejala
lainnya adalah diare, mual, dan muntah.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja penyakit emerging dan reemerging di Indonesia?
2. Siapa saja kelompok yang berperilaku risiko tinggi tertular HIV dan mengapa kejadian HIV/AIDS
meningkat pada kelompok tersebut?
3. Bagaimana cara negara maju menghambat laju infeksi HIV?
4. Apa penanggulangan penyakit HIV/AIDS?
5. Mengapa penyakit HIV/AIDS disebut penyakit yang bermanifestasi seperti gunung es?
6. Mengapa jumlah ODHA yang cukup tinggi menjadi masalah kesehatan masyarakat?
7. Mengapa penanggulangan HIV membutuhkan pendekatan multi dan interdisiplin?
8. Apa saja yang dilakukan pada VCT dan PITC?
9. Bagaimana peran tenaga kesehatan dalam pelayanan VCT dan PITC?
10. Apa saja jenis ARV dan bagaimana cara kerjanya? Apa saja pengobatan HIV/AIDS lainnya?
11. Apa indikasi perawatan di RS rujukan?
12. Bagaimana cara pencegahan dan penatalaksanaan penderita infeksi flu burung, SARS, dan
MERS?

HIPOTESIS
10. Apa saja jenis ARV dan bagaimana cara kerjanya? Apa saja pengobatan HIV/AIDS lainnya?
Antiretroviral
Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV. Obat-
obatan ini tidak membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus. HIV bisa mudah
beradaptasi dan kebal terhadap satu golongan ARV  kombinasi golongan ARV akan diberikan
pada penderita. Beberapa golongan ARV adalah:

NNRTI (Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Jenis ARV ini akan bekerja dengan
menghilangkan protein yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri.

NRTI (Nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Golongan ARV ini menghambat perkembangan
HIV di dalam sel tubuh.

Protease inhibitors. ARV jenis ini akan menghilangkan protease, jenis protein yang juga dibutuhkan
HIV untuk memperbanyak diri.

Entry inhibitors. ARV jenis ini akan menghalangi HIV untuk memasuki sel-sel CD4.

Integrase inhibitors. Jenis ARV ini akan menghilangkan integrase, protein yang digunakan HIV
untuk memasukkan materi genetik ke dalam sel-sel CD4.

Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART). Biasanya pasien
akan diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat ARV yang diberikan berbeda-beda pada
tiap-tiap orang, jadi jenis pengobatan ini bersifat pribadi atau khusus.

Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil. Begitu pengobatan HIV dimulai, mungkin
obat ini harus dikonsumsi seumur hidup. Jika satu kombinasi ARV tidak berhasil, mungkin perlu
beralih ke kombinasi ARV lainnya. Penggabungan beberapa tipe pengobatan untuk mengatasi
infeksi HIV bisa menimbulkan reaksi dan efek samping.
Pengobatan HIV pada Wanita Hamil

Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita hamil. Obat ini
untuk mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa pengobatan, terdapat
perbandingan 25 dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko bisa diturunkan kurang dari satu banding
100 jika diberi pengobatan sejak awal.

Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal tidak meningkat.
Tapi bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar.

Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya. Virus bisa
menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan yang menderita HIV, bicarakan
kepada dokter sebagaimana ada pilihan untuk tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.

Efek Samping Pengobatan HIV


Semua pengobatan untuk HIV memiliki efek samping yang tidak menyenangkan. Jika terjadi efek
samping yang tidak normal, Anda mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV yang
lainnya. Berikut adalah contoh efek samping yang umumnya terjadi adalah kelelahan,mual, ruam
pada kulit, diare, satu bagian tubuh menggemuk sementara bagian lain kurus, dan perubahan
suasana hati.

Anda mungkin juga menyukai