Anda di halaman 1dari 20

Beban

Bagian 5
• Tekanan rancangan
Perancangan Bejana Tekan • Beban mati (bejana kosong, bejana berikut
struktur internal dan eksternal, bejana berikut
• Analisis tegangan semua struktur dalam keadaan terisi cairan uji)
• Kode/Standar • Angin
• Gempa
• Temperatur
• Perpipaan
• Beban kejut

TK4203/1 TK4203/2

Penyebab Kegagalan Faktor Tegangan

• Bahan • Perbandingan antara tegangan yang


• Rancangan (kondisi rancangan, kecerobohan mampu ditahan bahan dan tegangan
perhitungan, kesederhanaan perhitungan, kerja.
kesalahan uji)
• Disebut safety factor jika didasarkan
• Fabrikasi (kesalahan prosedur, kekurangan
inspeksi, kecerobohan dalam penanganan pada ultimate stress, (3 s/d 12).
bahan) • Dipengaruhi oleh pengalaman,
• Operasi (perubahan kondisi, salah/kurang didasarkan pada jenis beban, sifat
perawatan, korosi) bahan, ukuran bejana, dan sebagainya.

TK4203/3 TK4203/4

Kondisi Operasi Peralatan Pabrik Amonia


Proses Kellogg Brown & Root
Kode dan Standar
820 ºC 1250 ºC 370 ºC 260 ºC
37 atm 34 atm 33 atm 32 atm
• Memuat aturan-aturan (formula) dalam
merancang bejana tekan
• Penyusunannya didorong oleh kecelakaan
320 ºC akibat kegagalan bejana tekan di masa lampau
33 atm • Negara-negara maju umumnya telah memiliki
-33 ºC
0,02 atm
(Amerika, Australia, Belgia, Perancis, Jerman,
Italia, Jepang, Belanda, Swedia, Inggris, Cina
dan India)

440 ºC
12-Apr-17 5 TK4203/6
250 atm

1
Kode Amerika Kode Amerika

• ASME Boiler and Pressure Vessel Code, Section • ANSI/AWWA Standard D100 “Welded steel
VIII, Division 1 (Pressure Vessels) dan Division 2 tanks for water storage”
(Alternative Rules for Pressure Vessels) • ANSI/AWWA Standard D101 “Inspecting and
• ANSI B31 Code for Pressure Piping repairing steel water tanks, stand pipes,
• ANSI/API Standard 620 “Recommended rules reservoirs, and elevated tanks, for water
for design and construction of large, welded, low storage”
pressure storage tanks” • ANSI B96.1 “Specification for welded
• ANSI/API Standard 650 “Welded steel tank for aluminium-alloy field erected storage tanks”
oil storage” • UL 644 “Standard for container assemblies for
LPG”

TK4203/7 TK4203/8

Kode Amerika Beberapa Kode Lain

• TEMA “Standards of tubular exchanger • Australian Code for Boilers and Pressure
manufacturers association” Vessels (Australia)
• EJMA “Standards of the expansion joint • Code for Good Practice for the Construction of
manufactures association” Pressure Vessels (Belgia)
• France Code for the Manufacture of Unfired
Pressure Vessels (Perancis)
• AD 2000 Code (Jerman)
• Rules for Pressure Vessels (Belanda)

TK4203/9 TK4203/10

Beberapa Kode Lain Beberapa Kode Lain

• Swedish Pressure Vessel Code (Swedia) • Regulation for the Design of Steel Pressure
• British Code BS.5500 (Inggris) Vessels for Use in the Petroleum and Chemical
• Italian Pressure Vessel Code (Italia) Industries (Cina)
• Japanese Pressure Vessel Code (Jepang) • Indian Standard Code for Unfired Pressure
Vessels (India)
• Japanese Standard, Construction of Pressure
Vessels (Jepang)
• Japanese High Pressure Gas Control Law
(Jepang)

TK4203/11 TK4203/12

2
Silinder Tipis
SILINDER (L/D > 20)
t
dengan Tekanan Internal
D p
2
1

3
L
Tegangan pada dinding selimut:
1. Keliling (hoop/circumferential), C
2. Memanjang (longitudinal) ), L
3. Radial, R
TK4203/13 TK4203/14

Analisis Tegangan Melingkar Analisis Tegangan Memanjang


(tegangan dianggap merata) (tegangan dianggap merata)

p
σC σC
Gaya tekan = Gaya reaksi
Gaya tekan = Gaya reaksi
0,25  D2 p =  D t L
D L p = 2 t L C

• Tegangan melingkar pd dinding silinder : C = p D / ( 2 t ) • Tegangan memanjang pd dinding silinder : L = p D / (4 t)


• Tekanan yang dapat ditahan : p = 2 C t / D • Tekanan yang dapat ditahan : p = 4 L t / D
• Tebal yang diperlukan : t = p D / ( 2 C ) • Tebal yang diperlukan : t = p D / (4 L)

TK4203/15 TK4203/16

Sambungan Regangan

• Memanjang • Memanjang

• Melingkar • Melingkar

L (C )= efisiensi sambungan memanjang (melingkar)  = Poisson’s ratio; E = Young’s modulus


TK4203/17 TK4203/18

3
Silinder Tipis
Regangan Volume
(ASME Code)

• t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi)


• p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan
• Ri = jari-jari internal dari bagian yang paling lemah
•  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan
•  = efisiensi sambungan memanjang

Batasan : (1) t ≤ Ri/2 (2) p ≤ 0,385  


TK4203/19 TK4203/20

Silinder Tipis Silinder Tebal


(ASME Code) (ASME Code)

• t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi)


• p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan
• Ro = jari-jari eksternal dari bagian yang paling lemah • t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi)
•  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan • p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan
•  = efisiensi sambungan memanjang • Ri (Ro) = jari-jari internal (eksternal)
•  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan
•  = efisiensi sambungan memanjang
Batasan : (1) t ≤ Ri/2 (2) p ≤ 0,385  
TK4203/21 TK4203/22

Silinder Tebal Silinder Tebal


(ASME Code) (Barlow’s Formula)

• t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi)


• p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan
• t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi) • Do = diameter eksternal
• p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan •  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan
• Ri (Ro) = jari-jari internal (eksternal) •  = efisiensi sambungan memanjang
•  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan
Catatan : (1) tegangan keliling dianggap merata (keliru)
•  = efisiensi sambungan memanjang
(2) aman tetapi tidak ekonomis
TK4203/23 TK4203/24

4
Silinder Tebal Silinder Tebal
(Lamé’s Formula) (Clavarino’s Formula)

• t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi) • p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan
• p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan • Do (Di) = diameter eksternal (internal)
• Do (Di) = diameter eksternal (internal) •  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan
•  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan •  = Poisson’s ratio, 0,333 (steel, brass), 0,250 (cast iron)
• r=r = tegangan keliling pada posisi radial r
•  = efisiensi sambungan memanjang
Catatan : (1) didasarkan pada teori tegangan maksimum Catatan : (1) didasarkan pada teori regangan maksimum
(2) dapat diterapkan untuk silinder terbuka/tertutup (2) dapat diterapkan untuk silinder terbuka/tertutup
TK4203/25 TK4203/26

Silinder Tebal
(Birnie’s Formula) BOLA

dengan Tekanan Internal


• p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan
• Do (Di) = diameter eksternal (internal)
•  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan
•  = Poisson’s ratio, 0,333 (steel, brass), 0,250 (cast iron)

Catatan : (1) didasarkan pada teori regangan maksimum


(2) terbatas untuk silinder terbuka (senjata api)
TK4203/27 TK4203/28

Bola Tipis Analisis Tegangan


t
p
p

Gaya tekan = Gaya reaksi


D
p  D2/4 =  D t 
• Tegangan pada kulit bola simetris, sama
ke semua arah = . • Tegangan pada kulit bola :  = p D / ( 4 t )
• Tegangan radial (antara p di dalam dan 0 • Tekanan yang dapat ditahan : p = 4  t / D
di luar) dapat diabaikan • Tebal yang diperlukan : t = p D / ( 4  )

TK4203/29 TK4203/30

5
Regangan Regangan Volume

• Bila kulit bola dalam keadaan elastik, keliling


bola pada tiap bidang garis tengah akan
mendapat regangan yang sama:

 = Poisson’s ratio; E = Young’s modulus


TK4203/31 TK4203/32

Bola Tipis Bola Tebal


(ASME Code) (ASME Code)

• t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi) • t = tebal minimum pelat shell (tanpa faktor korosi)
• p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan • p = tekanan kerja maksimum yang dibolehkan
• Ri = jari-jari internal dari bagian yang paling lemah • Ri (Ro) = jari-jari internal (eksternal)
•  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan •  = tegangan kerja maksimum yang dibolehkan
•  = efisiensi sambungan memanjang •  = efisiensi sambungan memanjang

Batasan : (1) t ≤ 0,356Ri (2) p ≤ 0,665  


TK4203/33 TK4203/34

Jawaban
Contoh Soal
(tebal silinder)
Sebuah bejana proses dirancang pada tekanan
maksimum 500 kN/m2. Bejana memiliki diameter (1.a) Analisis tegangan melingkar
dalam 1,2 m, panjang 2,4 m dan terbuat dari
bahan dengan tegangan maksimum yang
dibolehkan sebesar 1,18108 N/m2. Toleransi
terhadap korosi disarankan sebesar 2 mm dan
sambungan memanjang memiliki efisiensi 0,85.
(a). Tentukan tebal minimum kulit (shell) bejana (1.b) Kode ASME (p ≤ 0,385)
menurut (1) Analisis tegangan melingkar dan (2)
ASME Code. (b). Tentukan tekanan maksimum
yang dapat ditahan bejana jika bejana berbentuk
bola dengan diameter dalam yang sama dan tebal
hasil perhitungan di (a.1) dan (a.2). Periksa, t ≤ 0,5Ri

TK4203/35 TK4203/36

6
Jawaban Silinder Tipis
(tekanan maksimum) berpenutup Setengah Bola
(2.a) Analisis tegangan melingkar
C 
t L L  
C 

(2.b) Kode ASME (p ≤ 0,665 dan t ≤ 0,356Ri) tS


• Tebal biasanya ditetapkan sedemikian rupa
sehingga regangan melingkar silinder dan bola
bernilai sama agar tidak terjadi distorsi.
• tS / t = ?
TK4203/37 TK4203/38

tS ≈ 2,4 t untuk  = 0,3


Contoh Soal
• Silinder
Sebuah boiler terdiri dari silinder (panjang 8 ft,
 Tegangan melingkar : σC = pDi/2tS diameter dalam 4 ft, tebal 1 in) dengan penutup
 Tegangan memanjang : σL = pDi/4tS setengah bola pada kedua ujungnya. Boiler telah
 Regangan melingkar : C = (pDi/2EtS) (1 – 0,5) dirancang dengan regangan melingkar yang sama
pada sisi silinder dan penutup. Silinder dan
 Regangan memanjang : L = (pDi/2EtS) (0,5 – ) penutup terbuat dari bahan dengan modulus
• Penutup elastisitas 30106 psi dan Poisson’s ratio 0,3. Pada
 Tegangan melingkar : σ = pDi/4t uji hidrolik, boiler mula-mula diisi air pada
tekanan atmosferik hingga penuh. Selanjutnya air
 Regangan melingkar :  = (pDi/4Et) (1 – ) ditambahkan lagi melalui pemompaan hingga
• Agar tidak terjadi distorsi, C =  tercapai tekanan internal 103 psi. Hitung jumlah
air yang ditambahkan jika modulus ruah (bulk
 (pDi/2EtS) (1 – 0,5) = (pDi/4Et) (1 – )
modulus) air 0,32106 psi !
 tS/t = (2 – )/(1 – )
TK4203/39 TK4203/40

Jawaban Jawaban
• Pertambahan volume silinder
 C = (pDi/2EtS) (1 – 0,5) = 6,810-4 • Volume air yang diperlukan
 L = (pDi/2EtS) (0,5 – ) = 1,6 10-4 pada tekanan 1000 psi
 V = V (Di2 L/4) = (2 C + L)(Di2 L/4) = 265 in3
 V1000 = 265 + 125 + 723 = 1113 in3
• Pertambahan volume penutup
 V = 3  = 3 C = 20,410-4 • Volume air yang diperlukan
 V = V (Di3/6) = 125 in3 pada tekanan atmosferik
• Pengurangan volume air  Vatm = V1000 exp[(p – 1)/K] = 1117 in3
K = bulk modulus = -p/(V/V)
 V = (p/K) (0,25 Di2 L + Di3/6) = 723 in3
TK4203/41 TK4203/42

7
Flat Head
Penutup (Head/Closure)
t

dengan Tekanan Internal

• Fabrikasi paling sederhana tetapi biaya bahan


mahal
• Ketebalan lebih besar dibandingkan penutup
jenis lainnya (untuk beban yang sama)
• Penutup bejana bertekanan rendah
TK4203/43 TK4203/44

Flanged Only Head Dished Head (Torispherical)

• Menyerupai penutup pelat tetapi perubahan • Meridean terdiri dari “crown” dan “knuckle”
sudut terjadi perlahan • “Shallow” (crown radius > Do silinder) atau
• Fabrikasi paling ekonomis “Standard” (crown radius ≤ Do silinder)
• Penutup tangki atmosferik horizontal dan dasar • Knuckle radius ≥ 3 x tebal & ≥ 6% Di silinder
tangki vertikal yang ditempatkan di atas beton • Penutup tangki vertikal bertekanan 1  15 atm
TK4203/45 TK4203/46

Ellipsoidal Head Hemisperical Head

• Kekuatan setara dengan silinder tanpa • Paling kuat, setara dengan dua kali ellipsoidal
sambungan • Fabrikasi paling mahal
• Sumbu utama umumnya dua kali sumbu minor • Fabrikasi tanpa sambungan tidak
• Penutup tangki bertekanan > 15 atm memungkinkan

TK4203/47 TK4203/48

8
Conical Head Penutup Pelat Melingkar
(Timoshenko Formula)
• Penutup dijepit silinder

• Penutup didukung silinder

• Sebagai dasar evaporator, crystallizer, tangki


pengendap dan silo
• Keunggulan dalam menyingkirkan padatan
• Apex angle umumnya 60
Simbol : t = tebal pelat, p = tekanan rancangan, R = jari-jari,
 = tegangan kerja maksimum,  = Poisson’s ratio
TK4203/49 TK4203/50

Penutup Setengah Bola


Penutup Pelat Melingkar
(Penutup Tipis)
• Kode ASME
Simbol : t = tebal pelat, Di = diameter dalam • Asumsi :
pelat, p = tekanan rancangan,  = tegangan
maksimum,  = efisiensi sambungan, C = tegangan merata pada
konstanta (lihat Buthod & Megyesy, hlm. 26) arah radial  p
• Gaya tekan = Gaya reaksi
p  D2/4 =  D t 
• Standar India
Simbol : t = tebal pelat, p = tekanan
rancangan,  = tegangan maksimum,  = • Tegangan pada kulit bola :  = p D / ( 4 t )
efisiensi sambungan, De = diameter ekivalen • Tekanan yang dapat ditahan : p = 4  t / D
pelat, C = konstanta (lihat Bhattacharyya, • Tebal yang diperlukan : t = p D / ( 4  )
hlm. 45)
TK4203/51 TK4203/52

Penutup Setengah Bola Penutup Setengah Bola


(Penutup Tebal) (Penutup Tebal) r+dr
r+dr • Kesetimbangan gaya pada

• Tekanan merata arah radial 
 
 = 
• Regangan Buktikan !
 
 = w/r  • Syarat batas

r = dw/dr  = -Pi pada r = Ri r
r r
• Hubungan regangan r r = -Po pada r = Ro
 = [(1-)  - r)]/E • Penyelesaian PD (1) dan (2)
r = (r - 2)/E
• Hasil substitusi

TK4203/53 TK4203/54

9
Penutup Setengah Bola
Contoh Soal
(Penutup Tebal)
Sebuah penutup setengah bola dengan
• Tekanan internal saja
diameter dalam 30 in dirancang untuk
tekanan internal 4000 psi. Jika tegangan
maksimum yang dibolehkan 23000 psi,
tentukan tebal penutup tersebut jika:
• Tekanan eksternal saja
(a) penutup dianggap tipis
(b) penutup dianggap tebal.

TK4203/55 TK4203/56

Jawaban Penutup Ellipsoidal


y
(a) Penutup dianggap tipis
x=Ra

A a A
(b) Penutup dianggap tebal h L
p
x
RT 
R
 RL

TK4203/57 TK4203/58

Penutup Ellipsoidal Penutup Ellipsoidal


(tegangan memanjang) (tegangan melingkar)
• Kesetimbangan gaya • Kesetimbangan gaya

• Titik  • Titik  • Titik 

• Titik 

TK4203/59 TK4203/60

10
Penutup Ellipsoidal
(R = 2h)
Kode ASME untuk Penutup
• Titik 
dengan Tekanan Internal

• Titik 
Baca : Jawad & Farr, hlm. 694.

TK4203/61 TK4203/62

Penutup Setengah Bola Tegangan vs tebal

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


σ/P

korosi); p = tekanan; Ri = jari-jari dalam; σ =


tegangan maksimum;  = efisiensi sambungan.
• Batasan : p ≤ 0,665σ dan t ≤ 0,356Ri.

TK4203/63 TK4203/64

Hemispherical Head Hemispherical Head

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi • Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi
korosi); p = tekanan; Ri = jari-jari dalam; σ = korosi); p = tekanan; Ri = jari-jari dalam; σ =
tegangan maksimum;  = efisiensi sambungan. tegangan maksimum;  = efisiensi sambungan.
• Batasan : p ≤ 0,665σ dan t ≤ 0,356Ri. • Batasan : p > 0,665σ dan t > 0,356Ri.

TK4203/65 TK4203/66

11
Ellipsoidal Head Torispherical Head

• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi • Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi
korosi); p = tekanan; Di = diameter dalam shell; korosi); p = tekanan; Li = jari-jari dalam crown;
K = faktor intensitas tegangan; σ = tegangan M = faktor intensitas tegangan; σ = tegangan
maksimum;  = efisiensi sambungan; h = jari- maksimum;  = efisiensi sambungan; ri = jari-
jari dalam minor. jari dalam knuckle.
• Batasan : K ≤ 1. • Batasan : ri/t rendah.

TK4203/67 TK4203/68

Torispherical Head
Conical Head
(Section VIII - Divisi 2)

dimana x = ri/Di dan y = p/(σ) • Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi


korosi); p = tekanan; Di = diameter dalam; σ =
• Simbol : t = tebal minimum (tanpa toleransi tegangan maksimum;  = setengah dari apex
korosi); p = tekanan; Li = jari-jari dalam crown; angle;  = efisiensi sambungan.
σ = tegangan maksimum;  = efisiensi
sambungan; ri = jari-jari dalam knuckle.

TK4203/69 TK4203/70

Contoh Soal Jawaban


Penutup eliptik 3:1 (diameter
utama:diameter minor) hendak dipasang
pada silinder dengan diameter dalam 144
in. Penutup dirancang pada tekanan 100
psi. Tegangan maksimum dan efisiensi
sambungan masing-masing 17.500 psi dan
100%. Tentukan tebal minimum penutup
tersebut.

TK4203/71 TK4203/72

12
Contoh Soal Jawaban
Penutup torispherical (jari-jari dalam
crown 240 in, jari-jari dalam knuckle 15
in) hendak dipasang pada silinder dengan
diameter dalam 240 in. Penutup dirancang
pada tekanan 50 psi. Tegangan maksimum
dan efisiensi sambungan masing-masing
Karena t << r, periksa dengan pers. divisi 2.
17.500 psi dan 100%. Tentukan tebal
minimum penutup tersebut. x = ri/Di = 15/240 = 0,0625
y = p/(σ) = 50/(17.500  1) = 0,0029
ln (t/Li) = - 5,5485 atau t = 0,93 in
→ Gunakan tebal penutup 0,93 in
TK4203/73 TK4203/74

Contoh Soal Jawaban


Penutup conical (apex angle 40) hendak
dipasang pada silinder dengan diameter
dalam 40 in. Jika tekanan internal 450
psi, tegangan maksimum yang dibolehkan
20.000 psi dan efisiensi sambungan 100%,
tentukan tebal minimum penutup
tersebut.

TK4203/75 TK4203/76

Komponen Tegangan

Bejana Silindris Vertikal • Tegangan melingkar, memanjang


Penutup dan radial
• Tegangan tekan/tarik karena
angin/gempa
• Tegangan tekan karena berat
bejana
Pendukung
• Tegangan geser karena perpipaan
Baut dan angin
jangkar
• Tegangan bawaan fabrikasi
(pengerjaan dingin, las, dsb.)
Landasan
TK4203/77 TK4203/78

13
D

Beban Angin Contoh Soal


Hitung momen angin pada sambungan
bejana dan pendukung (hT) untuk bejana D2
H berikut: D1 = 4’, D2 = 3’, H1 = 56’, H2 = 44’, hT
= 4’, Pw = 30 psf.
Bagian bawah: H2
h1 = H1/2 = 28 ft; F1 = Pw D1 H1 = 6720 lb
M1 = Pw D1 H1 h1 = 188.160 lb.ft
hT Bagian atas:
h2 = H1 + H2/2 = 78 ft; F2 = Pw D2 H2 = 3960 lb D1
M2 = Pw D2 H2 h2 = 308.880 lb.ft H1
Pw = tekanan angin, D (R) = diameter (jari-jari) bejana, H =
Keseluruhan
ketinggian dari dasar, h = lengan pengungkit (0,5H), hT = H
dari titik perhatian, M = momen maksimum, MT = momen F = F1 + F2 = 10.680 lb; M = M1 + M2 = 497.040 lb.ft hT
di ketinggian hT,  = efisiensi sambungan. MT = M – hT (F – 0,5 PwD1hT) = 455.280 lb.ft

TK4203/79 TK4203/80

Beban Gempa Koefisien Gempa


Daerah gempa T < 0,4 s 0,4 s < T < 1,0 s T > 1,0 s
H Ringan 0,05 0,02/T 0,02
X
Sedang 0,10 0,04/T 0,04
Berat 0,20 0,08/T 0,08

hT

C = koefisien gempa, D (R) = diameter (jari-jari) bejana, H =


ketinggian dari dasar, M = momen maksimum, Mx =
D = diameter bejana, E = modulus elastisitas, H = tinggi
momen pada jarak X, W = berat bejana, X = jarak titik
bejana termasuk pendukung, t = tebal bejana, W = berat
perhatian dari puncak silinder,  = efisiensi sambungan.
bejana
TK4203/81 TK4203/82

Contoh Soal Beban Berat


Hitung momen gempa pada jarak X = 96’ dari
bejana berikut: D = 3,125’, H = 100’, W = • Berat ereksi (silinder, penutup, isolasi,
X H pendukung, tangga, dsb)
34.000 lb. Koefisien gempa C = 0,04 (fungsi
vibrasi dan daerah gempa, tergantung pada • Berat operasi (berat ereksi + cairan operasi)
lokasi)
• Berat uji (berat ereksi + berat air)
• Tegangan tekan
hT
Mx = CWX2(3H – X)/(3H2) = 85.229 lb.ft

Simbol : D = diameter (jari-jari) bejana, M = momen angin,


t = tebal bejana, W = berat bejana, σ = tegangan tekan
TK4203/83 TK4203/84

14
Beban Kombinasi
Evaluasi Tegangan
(tekanan internal, angin, berat)
• Dasar bejana
• Sambungan pendukung dan bejana • Sisi kedatangan angin
• Sambungan penutup bawah dan bejana
• Lokasi perubahan diameter/ketebalan bejana
• Kondisi ereksi
• Sisi kepergian angin
• Kondisi uji
• Kondisi operasi

Simbol : P = tekanan internal, D = diameter (jari-jari) bejana,


M = momen angin, t = tebal bejana, W = berat bejana berserta
isi dan perlengkapannya, σL = tegangan memanjang, σmax =
tegangan maksimum yang dibolehkan
TK4203/85 TK4203/86

D
Contoh Soal Contoh Soal
Hitung tebal minimum bejana (tanpa toleransi • Gaya angin
korosi) dengan informasi berikut: Di = 2,0 ft, D V = Pw D H = (30) (2,5) (48) = 3.600 lb
(termasuk isolasi dll.) = 2,5 ft, H = 48 ft, hT = 4 ft, Pw • Momen lengkung arah memanjang di dasar
= 30 psf. Bahan SA-285-C, tekanan internal 250 psi M = V h1 = (3.600) (24) = 86.400 lb.ft
dan temperatur 200 F. Efisiensi sambungan 0,85. H
• Momen lengkung arah memanjang pada sambungan
penutup bawah
• Tebal minimum (dari tegangan melingkar)
MT = M – hT (V – 0,5 Pw D hT)
tC = PR/(σ – 0,6P) = 86.400 – (4) (3.600 – 0,5 (30) (2,5) (4))
= (250)(12)/{(13.750)(0,85) – (0,6)(250)} h1
= 871.200 lb.ft
= 0,260 in • Tebal (dari tekanan angin)
hT
• Tebal minimum (dari tegangan memanjang) t = MT/(R2σ) = 871.200//{ (122) (13.750) (0,85)}
= 0,165 in
t = PR/(2σ + 0,4P)
• Tebal (dari tegangan memanjang keseluruhan)
= (250)(12)/{2(13.750)(0,85) + (0,4)(250)} tL = 0,165 + 0,128 = 0,293 in > tC
= 0,128 in • Gunakan tebal 0,293 in ≈ 5/16 in.
TK4203/87 TK4203/88

Pendukung

Pendukung

Lug Ring
Skirt Leg girder

TK4203/89 Saddle TK4203/90

15
Skirt D
Leg
• Tegangan memanjang karena berat t • Batas penerapan
dan angin/gempa di bagian dasar Maksimum Bejana tekan Tangki penyimpan
tsk = (W/Dsk + 4M/D2sk)/σL D (ft) 6 12
L1
D H
• Tegangan memanjang karena berat H/D 5 5
tsk
dan angin/gempa pada sambungan L/D 2 Sesuai kebutuhan L
Dsk
skirt dan penutup bawah
• Jumlah
tsk = (W/Dsk + 4M/D2sk)/(σL)
N = 3 untuk D ≤ 42 in
• Tebal skirt umumnya tidak kurang
N = 4 untuk D > 43 in
dari tebal terkorosi bagian dasar
bejana. N = 6  8 jika diperlukan

TK4203/91 TK4203/92

Lokasi (Kategori)
A
Sambungan
(Las)

TK4203/93 TK4203/94

Tipe Tipe

Tipe 1 Tipe 3 Tipe 4

2a Tipe 2 2b
Tipe 5 Tipe 6

TK4203/95 TK4203/96

16
Allowable Joint Efficiencies Allowable Joint Efficiencies
Examination Examination
Type Description Limitation Category Type Description Limitation Category
F S N F S N
Butt joints as None A,B,C,D 1,0 0,85 0,70 (2a) None A,B,C,D 0,90 0,80 0,65
attained by double- Single-welded butt
welding or by other joint with backing
means which will (2) strip other than (2b) Circumfe- A,B,C 0,90 0,80 0,65
obtain the same those included rential joint
quality of deposited under (1). only.
weld metal on the
(1) inside and outside Circumfe- A,B,C NA NA 0,60
weld surfaces to rential joint
agree with the Single-welded butt only not over
requirements of UW- (3) joint without use of 5/8 in thick &
35, welds using backing strip. not over 24 in
metal backing strips OD.
which remain in
place are excluded.
TK4203/97 TK4203/98

Allowable Joint Efficiencies Allowable Joint Efficiencies


Examination
Type Description Limitation Category
Examination F S N
Type Description Limitation Category
F S N Circumferential C NA NA 0,50
joint for the
Longitudinal A NA NA 0,55
attachment to
joint not over
shell of jacket
Double full fillet lap 3/8 in thick.
(4) not over 5/8 in
joint. Circumferential B,C NA NA 0,55
thick where the
joint not over
distance from
5/8 in thick.
Single full fillet lap center of the
Circumfe- B NA NA 0,50 (5)
joint with plug weld. plug weld to
rential joint for the edge of the
attachment of plate is not less
Single full fillet lap
(5) head not over than 1-1/2
joint with plug weld.
24 in OD to times the
shell not over diameter of the
1/2 in thick. hole for the
plug.
TK4203/99 TK4203/100

Allowable Joint Efficiencies Contoh Soal


Examination
Sebuah bejana dengan diameter
Type Description Limitation Category
F S N
dalam 50 in dirancang untuk
(a) For the attach- A, B NA NA 0,50 tekanan internal 100 psi. Tegangan
ment of heads convex
to pressure to shell maksimum yang dibolehkan adalah
not over 5/8 in thick,
with use of fillet weld 17.500 psi. Sambungan melingkar
Single full fillet
on inside of shell.
(b) For the attach-
dan memanjang berupa “double-
(6) lap joint without
plug weld.
ment of head having
pressure from either
welded butt joint” dan diuji melalui
side to shell not over “spot radiography”. Tentukan tebal
24 in ID & not over ¼
in thick with fillet silinder (tanpa toleransi korosi)
weld on outside of
head flange. menggunakan persamaan ASME.
TK4203/101 TK4203/102

17
Jawaban
 = 0,85 (dari tabel)
t = P Ri/(σ  – 0,6 P) Bukaan dan Nozzle
= (100) (25) / {(17.500) (0,85) – (0,6) (100)}
= 0,17 in

TK4203/103 TK4203/104

Konsentrasi Tegangan Penguat


Mb
tn tn

tn
t t
d
P t

D • Pengganti luas permukaan yang disingkirkan


P
• Hindari kelebihan pelat penguat
• Tempatkan pelat penguat di sekitar bukaan
TK4203/105 TK4203/106

Nozzle Perhitungan Luas Penguat


tn tn
trn trn
Ar Ar
t tr Y t tr Y
d d

set on set in
X X Y Y
X X
Luas penguat tersedia (tanpa pelat penguat)
• Kelebihan tebal (silinder/penutup) d = diameter bukaan, tn = tebal nyata nozzle (tanpa toleransi korosi),
• Kelebihan tebal (pipa nozzle) trn = tebal nozzle yang diperlukan, t = tebal nyata silinder/penutup
(tanpa toleransi korosi), tr = tebal silinder/penutup yang diperlukan,
• Proyeksi internal nozzle X = batas penguat sejajar silinder/penutup, Y = batas penguat sejajar
• Permukaan las (internal/eksternal) nozzle, Ar = luas penguat yang diperlukan.
TK4203/107 TK4203/108

18
Luas Diperlukan Luas Tersedia
• Kelebihan tebal silinder
Ar = d tr A1 = max { (t – tr) d atau 2 (t – tr) (tn + t) }
tr = tebal silinder/penutup yang diperlukan pada kondisi tanpa • Kelebihan tebal nozzle
sambungan ( =1) dengan catatan jika : A2 = min { 5 t (tn – trn) atau 5 tn (tn – trn)
• Nozzle bertumpu pada sambungan,  = efisiensi sambungan.
• Bejana tidak diuji secara radiografi,  = 0,85 (untuk sambungan
• Penetrasi internal nozzle
tipe 1) dan 0,8 (untuk sambungan tipe 2). A3 = 2h(tn - tc),
• Nozzle dan penguat ada pada bagian bola dari penutup torisphe- h = min { panjang penetrasi nozzle atau Y }
rical, tr dihitung sebagai tebal penutup dengan  = 1 dan M = 1.
• Nozzle dan penguat ada pada bagian kerucut (cone), tr ditentukan
Y = batas penguat sejajar nozzle
sebagai tebal cone tanpa sambungan, diameter pada lokasi nozzle. tc = toleransi korosi
• Nozzle dan penguat ada pada penutup elips 2:1 dan dalam radius • Permukaan las dengan ukuran llas
0,8 diameter silinder, tr ditentukan sebagai tebal penutup setengah
bola dengan diameter 0,9 diameter silinder.
A4 = (llas)2
• Bahan nozzle lebih lemah dari bahan silinder/penutup, luas
• Luas penguat tersedia (Aa) = A1 + A2 + A3 + A4
ditambah sebesar : 2 tn tr (1 – σnozzle/σsil/pen).
TK4203/109 TK4203/110

Pengurangan Luas Tersedia


Batas Penguat
(jika σmax,nozzle < σmax,silinder/penutup)
• Pengurangan A1
A1 = 2 tn tr (1 - σnozzle/σsilinder/penutup)
• Sejajar silinder/penutup
• Pengurangan A2 X = max { d atau (0,5 d + t + tn) }
A2 = A2 σnozzle/σsilinder/penutup • Sejajar nozzle
• Pengurangan A3
A3 = A3 σnozzle/σsilinder/penutup
Y = 2,5 min {t atau tn }
• Pengurangan A4
A4 = A4 σnozzle/σsilinder/penutup

TK4203/111 TK4203/112

Pelat Penguat Contoh Soal


Silinder sebuah bejana dengan diameter dalam 48
• Luas pelat in dirancang untuk tekanan internal 250 psi dan
temperatur 200 F. Silinder terbuat dari bahan
Ap = Ar – Aa SA-285-C dengan tebal 0,625 in, tanpa toleransi
korosi. Sambungan diuji radiografi secara spot.
• Lebar pelat Pada silinder terdapat sebuah bukaan dimana
wp = Ap/tp nozzle berupa pipa dari bahan SA-53-B dengan
tebal 0,432 in dan diameter nominal 6 in. Nozzle
tp = tebal pelat menembus silinder ke bagian dalam sejauh 1,5 in.
• Diameter luar pelat Nozzle tidak bertumpu pada sambungan dan
sambungan silinder-nozzle memiliki ukuran 0,375
Dp = do + wp in. Tentukan luas penguat yang dibutuhkan.
do = diameter luar nozzle
TK4203/113 TK4203/114

19
Penyelesaian Penyelesaian
Diketahui : Ar = d tr = (5,761) (0,440) = 2,535 in2
P = 250 psi A1 = d (t – tr) = (5,761) (0,625 – 0,440) = 1,066 in2 atau
σsil = 13.800 psi (SA-285-C) = 2(t – tr)(t + tn) = 2(0,625 – 0,440)(0,625 + 0,432) = 0,391 in2
t = 0,625 in → A1 = 1,066 in2
σnoz = 15.000 psi (SA-53-B) A2 = 5t(tn – trn) = 5(0,625)(0,432 – 0,048) = 1,200 in2 atau
tn = 0,432 in = 5tn(tn – trn) = 5(0,432)(0,432 – 0,048) = 0,829 in2
do = 6,625 in (NPS 6 in, 0,432 in thick) → A2 = 0,829 in2
trs = PR/(σ  – 0,6P) = (250) (24) / {(13.800) (1) – (0,6) (250)} A3 = 2h tn, h = 2,5 tn = (2,5) (0,432) = 1,08 in
= 0,440 in → A2 = 0,933 in2
trn = PR/(σ  – 0,6P) = (250) (2,88) / {(15.000) (1) – (0,6) (250)} A4 = luas bagian dalam + luas bagian luar = 0,3752 + 0,3752
= 0,048 in → A4 = 0,280 in2
tr = trs = 0,440 in (nozzle pada silinder) Luas penguat tersedia (Aa) = 3,108 in2
d = do – 2tn = 6,625 – 2 (0,432) = 5,761 in Aa > Ar → tambahan penguat tidak diperlukan

TK4203/115 TK4203/116

Contoh Soal Penyelesaian


Silinder sebuah bejana dengan diameter dalam 48 Diketahui :
in dirancang untuk tekanan internal 300 psi dan P = 300 psi
temperatur 200 F. Silinder terbuat dari bahan σsil = 15.000 psi (SA-516-60)
t = 0,500 in
SA-516-60 dengan tebal 0,5 in, tanpa toleransi
σnoz = 15.000 psi (SA-53-B)
korosi. Sambungan diuji radiografi (full). Pada tn = 0,500 in
silinder terdapat sebuah bukaan dimana nozzle do = 8,625 in (NPS 8 in, 0,500 in thick)
berupa pipa dari bahan SA-53-B dengan tebal 0,5 trs = PR/(σ  – 0,6P) = (300)(24) / {(15.000)(1) – (0,6)(300)}
in dan diameter nominal 8 in. Nozzle menembus = 0,486 in
silinder ke bagian dalam sejauh 0,5 in. Nozzle trn = PR/(σ  – 0,6P) = (300)(3,8125) / {(15.000)(1) – (0,6)(300)}
tidak bertumpu pada sambungan dan sambungan = 0,077 in
silinder-nozzle memiliki ukuran 0,375 in. tr = trs = 0,486 in (nozzle pada silinder)
Tentukan luas penguat yang dibutuhkan. d = do – 2tn = 8,625 – 2 (0,500) = 7,625 in

TK4203/117 TK4203/118

Penyelesaian Penyelesaian
Ar = d tr = (7,625) (0,486) = 3,706 in2 • Jika digunakan SA-516-60 dengan tebal 0,375 sebagai pelat
A1 = d (t – tr) = (7,625) (0,500 – 0,486) = 0,106 in2 atau penguat, lebar penguat = 1,762 / 0,375 = 4,699 in
= 2(t – tr)(t + tn) = 2(0,500 – 0,486)(0,500 + 0,500) = 0,028 in2 • Diameter luar penguat = 8,625 + 4,699 = 13,324 in
→ A1 = 0,106 in2
A2 = 5t(tn – trn) = 5(0,500 )(0,500 – 0,077) = 1,058 in2 atau
= 5tn(tn – trn) = 5(0,500)(0,500 – 0,077) = 1,058 in2
→ A2 = 1,058 in2
A3 = 2h tn, h = 0,5 in
→ A2 = 0,5 in2
A4 = luas bagian dalam + luas bagian luar = 0,3752 + 0,3752
→ A4 = 0,280 in2
Luas penguat tersedia (Aa) = 1,944 in2
Tambahan penguat = Ar – Aa = 3,706 – 1,944 = 1,762 in2

TK4203/119 TK4203/120

20

Anda mungkin juga menyukai