Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Tujuan Instruksional Umum : Memahami fisis dan sistem satuan, dimensi serta memahami vektor
sebagai dasar matematis untuk memecahkan persoalan fisis
Tujuan Instruksional Khusus : Menjelaskan besaran skalar dan besaran vektor; menjelaskan besaran
pokok, besaran turunan beserta satuan dan dimensi; menjelaskan
sistem-sistem satuan; menggambarkan persoalan fisis dalam bentuk
vektor; dan menjelaskan operasi vektor.
1.1 PENDAHULUAN Fisika dapat menyebrang ke hampir semua cabang ilmu, seperti:
matematika, kimia, biologi, geologi dan semua cabang ilmu teknik,
salah satu cabang yang paling pesat perkembangannya saat ini yakni
teknik informatik, persis sama dengan konsep teori relativitas di
dalam fisika. Salah satu konsep di dalam teori relativitas menyatakan
bahwa jika kita mampu bergerak dengan kecepatan yang sangat
tinggi maka obyek lain akan nampak makin kecil atau ruang makin
sempit, demikian pula halnya yang terjadi di dalam teknik informatik.
1.1.1 Model, Teori, Hukum dan Fisika dibangun dalam empat aspek yakni model, teori, Hukum dan
Prinsip prinsip. Jika seorang saintis mencoba memahami suatu fenomena,
umumnya melakukan atau membuat suatu model. Model adalah
suatu jenis analogi dari suatu fenomena dalam bentuk mudah
dipahami. Teori adalah pengembangan lebih luas, lebih detail dan
berusaha memecahkan masalah yang sering menggunakan
pendekatan matematik. Hukum adalah pernyataan yang harus
terbukti secara eksperimen dari fenomena yang teramati dalam
jangkauan yang luas. Prinsip adalah pernyataan umum yang lebih
sempit dan selalu berubah dan tidak selamanya konsisten secara utuh.
1.1.2 Pengukuran dan Ketidak- Pengukuran di dalam ilmu fisika meripakan aspek penting mengingat
pastian suatu ”hukum” dapat diberlakukan kalau telah terbukti secara
eksperimental dan eksperimental tidak dapat dipisahkan dari
pengukuran. Tidak ada pengukuran yang presisi secara mutlak,
terdapat ketidakpastian sehubungan dengan pengukuran.
Pengukuran yang kita lakukan mungkin lebih besar atau lebih kecil
dari yang kita catat. Oleh karena itu pengukuran harus disertai
dengan ”estimasi ketidakpastian”. Misalkan lebar papan tulis 5,2 0,1
cm. Angka 0,1 cm menyatakan estimasi ketidakpastian dalam
pengukuran (umumnya 0,1 cm adalah nilai skala terkecil alat ukur,
dalam hal ini mistar)
1.1.3 Angka Signifikan/Penting Angka penting adalah adalah angka-angka hasil pengukuran yang
mempunyai arti secara fisis. Semakin akurat hasil pengukuran
semakin banyak angka penting yang dicatat.
Aturan Angka Penting
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh :
6,890 ml memiliki 3 angka penting. 78,990 m memiliki empat angka
penting. 7000,2003 ( 8 angka penting ).
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan
angka penting. Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067
memiliki 5 angka penting.
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka
penting. Contoh : 70.000 ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 2.350.000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak
penting. Contoh : 35,00000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama
adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).
1.2 SISTEM SATUAN DAN Dalam fisika, besaran-besaran dapat dinyatakan dengan besaran lain
DIMENSI yang lebih sederhana; misalnya besaran gaya dinyatakan dengan
besaran massa, panjang, dan waktu. Ketiga besaran tersebut tidak
dapat dinyatakan dengan besaran lain yang lebih sederhana. Besaran
massa, panjang, dan waktu dinamakan besaran pokok (besaran dasar);
sedang besaran-besaran yang lain dinamakan besaran turunan.
1.2.1 Massa Massa sebesar 1 kilogram didefinisikan sebagai masa sebuah benda
berbentuk silinder yang terbuat dari platina-iridium. Masa standar ini
berbentuk silinder dengan diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm (1887 –
sekarang tersimpan di Serves, Prancis tepatnya di International
Bureau of Weight dan Measures).
1.2.2 Panjang 1. Panjang didefinisikan sebagai panjang antara dua goresan pada suatu
batang terbuat dari Platina-Iridium yang disimpan pada suatu
ruangan yang terkontrol kondisinya standar (< Thn 1960).
2. Satu meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang gelombang
cahaya oranye merah yang dipancarkan oleh lampu Krypton-86 (Thn
1960 – 1983).
3. Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya di
dalam vakum selama waktu 1/299.791.458 detik (> Thn 1983).
1.2.3 Waktu 1. Waktu standar dinyatakan dalam hari matahari rata-rata pada
tahun 1900. Sehingga satu detik didefinisikan sebagai
(1/60)x(1/60)x(1/24) hari matahari (< Tahun 1960).
2. Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh atom
Cesium untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770 kali (> Tahun 1960).
1.2.4 Dimensi Tabel 1. Besaran Pokok, Satuan, dan dimensinya menurut
Sistem Internasional (SI).
1.3 PENGANTAR Matematika merupakan alat atau media untuk merumuskan teori atau
MATEMATIKA hukum dalam bentuk persamaan atau fungsi
1.3.1 Fungsi Jika terdapat suatu matematik y = f(x), maka dapat disimpulkan
beberapa hal
- y adalah suatu perubahan tidak bebas karena bergantung pada x
- x adalah suatu fungsi perubah bebas karena tidak tergantung pada y
- y adalah fungsi dari x
Fungsi Grafik
Linier : y = ax + b
Eksponen : y = a.ex
Logaritma : y = ln x
Trigonometri : y = sin x
?
y = cos x
y = tan x
1.3.2 Diferensial Diferensial atau yang sering dikenal sebagai ”turunan” didefenisikan
sebagai ”laju perubahan suatu perubahan terhadap perubahan yang
lain”
y lim f ( x x ) f ( x ) dy
= = = y’
x x 0 x dx
No f(x) df ( x )
dx
1 C 0
2 x n
n.xn – 1
3 U(x) + V(x) U’(x) + V’(x)
4 U(x).V(x) U’(x).V(x) + U(x) V’(x)
5 U(V(x)) V’(x).U’(V(x))
6 sin ax a cos ax
7 cos ax – a sin ax
8 tan ax a sec2ax
9 dll dll
1.3.3 Integral Integral adalah anti diferensial :
f’(x) dx = f(x) + C
No f'(x) f’(x) dx
1 C Cx + C1
2 x n 1
.xn + 1
n 1
3 sin ax 1
cos ax
a
4 cos ax 1
sin ax
a