Anda di halaman 1dari 10

CH-122 CHASSIS -- REM

J SISTEM KONTROL REM (ABS dengan EBD)

1. Umum
Sistem kontrol rem (ABS dengan EBD) Camry Baru mempunyai fungsi sebagai berikut :

Fungsi Garis Besar


ABS ABS membantu mencegah roda terkunci bila rem digunakan dengan keras
(Anti-lock Brake System) atau ketika pengereman pada permukaan licin.
Kontrol EBD menggunakan ABS, merealisir distribusi gaya pengereman
EBD yang sesuai antara roda depan dan roda belakang sesuai kondisi
(Electronic Brake force pengemudian. Sebagai tambahan, selama pengereman di tikungan, EBD
Distribution) juga mengontrol gaya pengereman roda kanan dan kiri, membantu menjaga
perilaku kendaraan.
Tujuan utama Brake Assist adalah menyediakan alat bantu gaya
Brake Assist pengereman untuk membantu pengemudi yang tidak bisa mengerem
(Tipe Mekanik) dengan keras saat dibutuhkan pengereman dalam keadaan darurat. Dengan
begitu membantu untuk merealisasikan pengereman yang baik.

Tip Servis
Ketika sistem kontrol rem diaktifkan, pedal rem akan mengalami getaran, tetapi peristiwa ini
merupakan gejala normal dari sistem yang sedang bekerja, dan harus dianggap tidak sebagai
malfungsi.

" Sistem Diagram A

Relay Solenoid

Katup Solenoid
Sensor (8)
Kecepatan (4)
Motor Pompa
Swith Lampu
Rem Skid Control
ECU
Relay Motor

Meter Kombinasi

Speedometer Dari Baterai


DLC3 Switch Rem
Parkir

Main Body ECU


CAN
(CAN Bus No.1 )

Meter Kombinasi

Lamp. Peringatan ABS


Lampu Peringatan Rem
025CH37P
CHASSIS -- REM CH-123

2. Garis Besar Kontrol EBD

Umum
Distribusi kekuatan rem, yang telah dilakukan secara mekanis di masa lalu, kini dilakukan di bawah kendali
elektrik Skid Control ECU, yang mampu mengontrol gaya pengereman dengan tepat sesuai kondisi
pengendaraan.

Distribusi Kekuatan Rem Untuk Roda Depan/Belakang

Ketika rem digunakan saat kendaraan sedang bergerak lurus ke depan, kemudian keluar dari jalan maka
beban roda belakang akan berkurang. Skid control ECU menentukan kondisi ini melalui sinyal dari
sensor kecepatan roda, dan aktuator rem mengatur distribusi gaya pengereman roda belakang untuk
mengontrolnya secara optimal.
Sebagai contoh, jumlah gaya yang diberlakukan pada roda belakang selama pengereman bervariasi
tergantung pada beban yang sedang dibawa kendaraan tersebut. Jumlah gaya pengereman yang diberikan
pada roda belakang juga bervariasi sesuai tingkat penurunan kecepatan. Dengan demikian, distribusi CH
gaya pengereman ke roda belakang harus dikontrol secara optimal agar dalam kondisi ini pengereman
pada roda belakang tetap dapat berlangsung efektif.

" Konsep Kontrol EBD A

Distribusi Gaya Pengereman Ideal


Distribusi Gaya Pengreman Ideal
Gaya Gaya
Rem Pengereman
Belakang Belakang
Kontrol EBD Kontrol EBD

Gaya Rem Depan Gaya Rem Depan

Tanpa Beban Belakang Dengan Beban di Belakang


182CH56

Distribusi Kekuatan Rem Roda Kanan/Kiri (Selagi Pengereman Di Tikungan)


Ketika rem dipakai selagi kendaraan sedang
berbelok, beban yang diterapkan di roda bagian
dalam menurun dan di roda bagian luar
meningkat. Skid control ECU menentukan
kondisi ini melalui sinyal dari sensor kecepatan
roda, dan aktuator rem mengatur kekuatan rem
untuk mengendalikan distribusi kekuatan rem
ke roda bagian dalam dan luar secara optimal.
181CH56
CH-124 CHASSIS -- REM

3. Garis Besar Brake Assist (Tipe Mekanik)


D Brake assist yang dikombinasikan dengan ABS membantu peningkatan pencapaian pengereman
kendaraan.
D Brake Assist membantu menginterpretasikan suatu desakan yang cepat dari pedal rem sebagai
pengereman keadaan darurat dan melengkapi tenaga rem jika pengemudi belum cukup keras menginjak
pedal rem. Di dalam keadaan darurat, pengemudi -- terutama yang kurang pengalaman-- sering panik dan
tidak menggunakan tekanan cukup keras pedal rem.
D Fitur kunci sistem brake assist adalah bahwa pemilihan waktu dan derajat tingkat bantuan pengereman
didesain untuk memastikan bahwa pengemudi tidak melihat apapun yang tidak biasa, tentang operasi
pengereman. Ketika pengemudi terbiasa tenang berdasar pada pedal rem, sistem itu mengurangi jumlah
bantuan.
D Brake Assist tipe mekanik menggunakan mekanisme bantuan rem di booster rem untuk mengaktifkan
fungsi pendorong rem dalam rangka meningkatkan kekuatan rem. Untuk detailnya, lihat halaman
CH--126.

" Dalam hal pengemudi kurang keras menekan rem saat pengereman darurat. A

Tekanan fluida meningkat


oleh booster rem

Dengan Brake Assist Tanpa Brake Assist*


233CH79 233CH80

*: Dasar kinerja rem adalah sama pada semua model dengan sistem brake assist.

Dengan Brake Assist

Daya
Pengereman
Tanpa Brake Assist

Waktu
170CH18
CHASSIS -- REM CH-125

4. Tata Letak Komponen Utama

Lampu
Peringatan ABS

Lampu Peringatan Sistem Rem

CH

DLC3
Switch Lampu Rem

Sensor Kecepatan

Aktuator Rem
D Skid Control ECU

02KCH34TE

Sensor
Kecepatan
CH-126 CHASSIS -- REM

5. Fungsi Komponen Utama

Komponen Fungsi
D Menyala untuk memperingatkan pengemudi bila terjadi
malfungsi di EBD atau skid control ECU.
Lampu Peringatan D Menyala untuk memperingatkan pengemudi bila level
Meter Sistem Rem fluida rem rendah.
Kombinasi D Menyala untuk memperingatkan pengemudi bila pedal rem
ditekan.
Lampu Peringatan Menyala untuk memperingatkan pengemudi bila skid control
ABS ECU mendeteksi malfungsi di ABS atau EBD.
Switch Lampu Peringatan Level Fluida
Mendeteksi level fluida rem.
Rem
Sensor Kecepatan Mendeteksi kecepatan ke empat roda.
Switch Lampu Rem Mendeteksi sinyal tekanan pedal rem.
Switch Rem Parkir Mendeteksi sinyal pedal rem parkir .
Yang bertanggung--jawab atas alur fluida yang didasarkan
sinyal skid control ECU sepanjang pengoperasian ABS
Actuator Portion
dengan EBD, untuk mengendalikan tekanan fluida yang
dipakai silinder roda.
Menilai kondisi pengemudian kendaraan berdasarkan sinyal
Aktuator Rem Skid Control ECU dari masing--masing sensor, dan mengirim sinyal kontrol rem
ke aktuator rem.
Mensuplai atau memutus daya ke katup solenoid di aktuator
Relay Solenoid ABS
rem.
Relay Motor ABS Mensuplai atau memutus daya ke motor di aktuator rem.
CHASSIS -- REM CH-127

6. Booster Rem (dengan Mekanisme Brake Assist)


Umum
Booster Rem ini terdiri dari pendorong rem jenis konvensional yang telah ditambahkan brake assist.
Selama operasi rem yang normal, fungsi dari booster rem adalah sama seperti jenis yang konvensional.
Perbedaan utama konstruksi antara booster ini dan jenis konvensional adalah bahwa katup luncuran dan
sangkutan katup luncuran ditambahkan katup udara (air valve) booster.

Katup Udara Sangkutan


Katup Luncuran
Mekanisme Brake Assist
Batang Operasi

CH

Katup Luncuran
025CH68Y

Cara kerja

1) Kondisi Tidak Ada Pengereman


Katup Kontrol
Ketika katup udara menutup, tekanan di Ruang “menutup”
kamar tekanan tetap dan kamar tekanan Tekanan
variabel menjadi sama, dan katup kendali Tetap
menutup.

Katup Udara “menutup”


Ruang Tekanan Variabel 025CH69Y

2) Kondisi Pengereman normal


(Kecepatan batang operasi = Kecepatan daya piston)
Katup Kontrol “Tertutup”
Selagi pengereman normal, katup udara Ruang
Tekanan Tetap
membuka dan katup kontrol menutup untuk
mengaktifkan fungsi booster rem.
Push
Bergerak

Power Piston
Katup Udara “Membuka”
Ruang Tekanan Variabel :Tekanan Pedal
: Daya Brake Assist
: Aliran Udara
02KCH54Y
CH-128 CHASSIS -- REM

3) Kondisi Brake Assist (Cara Kerja Batang Kecepatan > Kecepatan daya Piston
Ketika kecepatan tangkai operasi lebih cepat dari tenaga piston katup udara mendorong sangkutan klep
luncuran. Sebagai konsekwensi, katup luncuran terpisah dari katup luncuran sangkutan, pegas
mendorong katup kendali, dan katup kendali menutup. Dengan demikian, bukaan di katup udara
menjadi diperbesar dan volume udara yang diperkenalkan, meningkat. Hasil ini di brake assit menjadi
kekuatan untuk mendorong piston

Sangkutan katup
luncuran Katup Udara
Katup kontrol “menutup”
Ruang
Tekanan Kerja tangkai
Tetap

Dorong

: Tekanan Pedal
Power Piston Katup : Aliran Udara
luncuran Katup Udara “Terbuka Lebar”
Ruang Tekanan Variabel
02KCH55Y

Sangkutan Katup Luncuran


Katup Udara

Ruang Katup kontrol “Menutup”


Tekanan Kerja Tangkai
Tetap

Dorong

Bergerak
Lebih
: Tekanan Pedal
Power Piston Ketup Luncuran : Daya Brake Assist
Katup Udara “Terbuka Lebar” : Aliran Udara

Ruang Tekanan Variabel


02KCH56Y
CHASSIS -- REM CH-129

7. Aktuator Rem
Umum
D Aktuator Rem terdiri dari actuator portion, skid control ECU, Relay solenoid ABS, dan relay motor
ABS.
D 2 relay digunakan aktuator rem.

Skid Control ECU

Actuator Portion

263CH42
CH
Actuator Portion
Actuator portion terdiri dari 8 katup solenoid two-position 1 motor, 2 pompa dan 2 reservoir, 8 katup
two-solenoid terdiri 4 katup penjaga tekanan [(1), (2), (3), (4)] dan 4 katup pengurang tekanan [(5),
(6), (7), (8)].

" Sirkuit Hidraulik A


Silinder Master

Aktuator Rem

(1) (2) (3) (4)

Pompa

(5) (6) Reservoir (7) (8)

Kiri Depan Kanan Belakang Kiri Belakang Kanan Depan


025CH73Y
CH-130 CHASSIS -- REM

8. Sistem Operasi

ABS dengan Operasi EBD


Berdasarkan sinyal yang diterima dari sensor kecepatan 4 roda, skid control ECU mengkalkulasi
masing--masing kecepatan roda dan turunnya kecepatan, serta kondisi selipnya roda. Dan menurut kondisi
selipnya roda skid control ECU mengendalikan katup penjaga dan katup pengurang tekanan dalam rangka
melakukan penyesuaian tekanan fluida dari masing--masing silinder roda dalam 3 mode gaya
pengurangan tekanan, penjaga tekanan, dan gaya peningkatan.

Tidak diaktifkan Pengereman Normal — —


Diaktifkan Mode Peningkatan Mode Penjaga Mode Pengurangan

Port A

Katup
Penjaga
Sirkuit Tekanan Ke
Reservoir
Hidrolik dan Pompa
Port B

Katup Silinder
Silinder
Pengurang Roda l
Roda
Tekanan Depan
169CH54 169CH55 169CH56

Katup Penjaga Tekanan


OFF (Terbuka) ON (Tertutup) z
(Port A)
Katup Pengurang Tekanan
OFF (Tertutup) z ON (Terbuka)
(Port B)
Tekanan Silinder Roda Peningkatan Tetap Pengurangan

Pemeriksaan Awal
Setelah switch pengapian diputar ON, dan kendaraan jalan pada kecepatan sekitar 15 km/jam (9 mph) atau
lebih maka skid control ECU melakukan pemeriksan awal, hanya pada permulaannya saja.
Fungsi masing--masing katup solenoid dan motor pompa di aktuator brake diperiksa.
CHASSIS -- REM CH-131

9. Diagnosis

Umum
Jika skid control ECU mendeteksi malfungsi di sistem kendali rem ( ABS dengan EBD), ABS dan lampu
peringatan sistem pengereman akan memperingatkan berkaitan dengan di mana malfungsi telah dideteksi
untuk mengingatkan pengemudi , seperti diindikasikan dalam tabel di bawah ini
f : Lampu ON —: Lampu OFF

Item ABS EBD Skid Control ECU


Lampu Peringatan ABS f f f
Lampu Peringatam Sistem
— f f
Pengereman

D Pada waktu yang sama, DTC -- Kode Gangguan yang diagnostik-- disimpan di memori. DTC dapat
dibaca dengan menghubungkan SST ( 09843--18040) antara Tc dan CG terminal dari DLC3 dan CH
mengamati kedipan dari lampu peringatan ABS, atau dengan menghubungkan Intelligent Tester II.
D Sistem ini mempunyai fungsi cek sinyal sensor (test mode). Fungsi ini diaktifkan dengan
menghubungkan SST ( 09843--18040) antara Tc dan terminal CG t dari DLC3 atau dengan
menghubungkan ke intelligent tester.
D Bila Skid control ECU mendeteksi malfungsi selama memeriksa sinyal sensor ( test--mode ), hal itu
disimpan DTC dalam memorinya. DTC ini dapat dibaca selama operasi cek sensor dengan
menghubungkan SST ( 09843--18040) ke Tc dan CG terminal dari DLC3 dan mengamati kedipan lampu
peringatan dari ABS atau menghubungkan ke intelligent tester II.

Diagnosis CAN
D Bila ada malfungsi di saluran komunikasi CAN, skid control ECU terhubung ke saluran komunikasi
CAN dan ia akan menyimpan DTC (Diagnostic Trouble Code) di memorinya.
D Ada 2-digit DTC dan 5-digit DTC untk komunikasi CAN terhubung ke sistem kontrol pengereman
(ABS dengan EBD dan brake assist).
-- 2-digit DTC bisa dibaca dengan menghubungkan SST (09843-18040) ke Tc dan terminal CG dari
DLC3, dan mengamati kode diagnosis yang ditunjukkan di display multi--informasi pada meter
kombinasi.
-- 5-digit DTC bisa dibaca dengan menghubungkan intelligent tester II ke DLC3.

Fail-Safe
D Pada kejadian malfungsi di ABS, skid control ECU menghalangi operasi ABS.
D Pada kejadian malfungsi di kontrol EBD , skid control ECU menghalangi kendali kontrol EBD. Dengan
demikian, rem akan bekerja pada kondisi yang sama dengan sistem tanpa ABS dengan EBD.

Anda mungkin juga menyukai