Anda di halaman 1dari 10

ISOLASI MIKROBA ASLI TANAH ANDISOL DIENG DAN KAJIAN POTENSINYA SEBAGAI

INOKULAN PUPUK HAYATI PELARUT FOSFAT


(Isolation of Indigenous Phosphate Solubilizing Microbia from Andisols Dieng and Its
Potency as Inoculum of Phosphate Solubilizing Biofertilizer)

Sudadi1), Hery Widijanto1), dan Linda Habsari Efendi Putri2)


1)
Jurusan Ilmu Tanah, Fak. Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
2)
Alumni Program Studi Agroteknologi, Fak. Pertanian, UNS, Surakarta
Contact author : sudadi_uns@yahoo.com

ABSTRACT
Phosphor (P) is an essential macro nutrient that occur frequently in low
availability for plant. This research aimed to find indigenous phosphate solubilizing
microbia from Andisols Dieng as biofertilizer inoculum. It was conducted in UNS Soil
Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, UNS. The research was begun with an
exploratory research to obtain P solubilizer isolates (PSB). Research continued by two
experiment, set by a completely randomized design (CRD) with two factors: kind of
isolate from Andisols Dieng and incubation time. The first experiment was conducted in
temporary period in the pikovskaya liquid medium. The second experiment was
conducted in vermicompost its carrier. Each treatment combination was repeated 3
times. As much as 106cell or spore was inoculated per gram of medium or vermicompost.
Dissolved P , biomass or cell density, and pH at 0,1, 3 and 6 days after incubation for the
pikovskaya liquid medium and at 0, 2, 4 weeks for vermicompost. The results showed
that there were 4 isolates potential to be inoculums of P solubilizer biofertilizer, they
were are isolates of bacteria (P1), Aspergillusniger, Fusarium sp, and Aspergillus tamarii.
Aspergillus niger is the most potential inoculums as it highest viability and dissolving
phosphate both in liquid media (2.83me/l), and vermicompost (36.78% ).

Keywords : Andisols Dieng, Biofertilizer, Phosphate Solubilizing Microbie.

PENDAHULUAN dengan ion-ion Ca2+, Fe3+, dan Al3+yang


Fosfor (P) merupakan unsur hara mengikat P menjadi bentuk yang stabil
makro esensial yang sangat penting bagi (khelat) sehingga unsur P menjadi bebas
pertumbuhan dan metabolisme dan tersedia bagi tanaman (Setiawati
tanaman, namun ketersediaannya bagi dan Mihardja 2008). Pemanfaatan
tanaman di dalam tanah seringkali mikrobia pelarut fosfat dapat digunakan
rendah karena terikat ion Ca2+, Fe3+, dan dalam bentuk pupuk hayati. Pupuk
Al3+(Foth 1990). Untuk melepas ikatan hayati merupakan pupuk dengan bahan
tersebut dapat menggunakan bantuan aktif mikrobia yang dapat meningkatkan
mikrobia khususnya pelarut fosfat ketersediaan hara bagi tanaman.
(Sandeep et al. 2008) yang mampu Mikrobia yang biasa digunakan antara
mengeluarkan asam-asam organik lain jamur dan bakteri. Kemampuan
seperti asam format, asamasetat, asam mikrobia tersebut dalam melarutkan
propionat, dan asam fumarat. Asam- fosfat tidak sama. Oleh karena itu
asam organik tersebut akan bereaksi diperlukan inokulan mikrobia pelarut
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013 81
Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.

Gambar 1. Pengaruh lama inkubasi terhadap kerapatan sel bakteri P1 pada media cair
pikovskaya (angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji DMR aras kepercayaan 95%).

Gambar 2. Pengaruh lama inkubasi terhadap biomassa isolat jamur pelarut fosfat pada
media cair pikovskaya (lama inkubasi H1 = hari ke-1; H3 = hari ke-3, H6 =
hari ke-6. Angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji DMR aras kepercayaan 95%).

fosfat yang mempunyai aktivitas tinggi, BAHAN DAN METODE


efektif, dan dapat beradaptasi dengan Penelitian dilaksanakan pada
lingkungan. Beragam penelitian bulan Maret 2012 sampai Desember
bertujuan untuk menemukan mikrobia 2012 di Laboratorium Biologi Tanah dan
indigenous Andisols Dieng terutama Laboratorium Kimia dan Kesuburan
mikrobia pelarut fosfat sebagai Tanah Fakultas Pertanian Universitas
inokulum pupuk hayati. Penelitian ini Sebelas Maret Surakarta. Bahan yang
merupakan salah satu langkah dalam digunakan adalah sampel tanah Andisol
pemanfaatan mikrobia lokal sebagai pegunungan Dieng, vermikompos,
bahan inokulum pupuk hayati. Tanah batuan fosfat alam asal Kepulauan
Andisol di Dieng mengandung sulfur Christmast, dan media pikovskaya. Alat
alami sehingga diduga mengandung yang digunakan antara lain mikroskop,
mikrobia fungsional pelarut fosfat. petridish, tabung reaksi,
spektrofotometer, timbangan analitik,

82 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013


Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.
Tabel 1. Rata-rata diameter dan populasi isolat mikrobia pelarut fosfat
Isolat Rata-rata diameter (cm) Rata-rata populasi (log cfug-1 tanah)
Bakteri P1 0,41 4,49
Aspergillus niger 1,51 3,49
Aspergillus tamarii 0,85 3,76
Fusarium 1,48 3,59

shaker, haemacytometer, stirer, alat-alat hitam, konidiofor memanjang, konidia


untuk analisis biologi dan kimia. berbentuk bulat, dan kepala konidia
Penelitian ini diawali dengan eksplorasi berbentuk globose) (Kartasaputra et al
untuk memperoleh isolat mikrobia dari 1991, Rao 1993), Aspergillus tamarii
tanah andisol Dieng. Isolasi mikrobia (jamur warna jingga, konidiofor
menggunakan media agar pikovskaya. memanjang, konidia berbentuk bulat,
Selanjutnya dilakukan percobaan untuk dan kepala konidia berbentuk globose)
mengetahui kemampuannya dalam (Singh et al. 1991), dan Fusarium (jamur
melarutkan fosfat dari BFA. Percobaan I warna putih, memiliki makro dan mikro
dengan dua faktor perlakuan yaitu jenis konidia, hifa berbentuk septate)
isolat mikrobia asal tanah andisol Dieng (Nyakundi dan Mwangi 2011). Keempat
dan waktu inkubasi dalam media cair isolat ini terpilih sebagai isolat hasil
pikovskaya (Hari ke-0, Hari ke-1, Hari ke- isolasi tanah Andisol di Dieng karena
3, Hari ke-6) dengan 3 ulangan. mampu menunjukkan zona bening pada
Percobaan II dengan dua faktor yaitu media agar pikovskaya sebagai
jenis isolat mikrobia asal tanah andisol karakteristik awal isolat tersebut
dan waktu penyimpanan dalam carrier mampu melarutkan fosfat.
vermikompos (Minggu ke-0, Minggu ke- Isolat yang telah diperoleh dari
2, Minggu ke-4) dengan 3 ulangan. isolasi pada media agar pikovskaya diuji
Variabel yang diamati yaitu pH, potensinya dalam melarutkan P BFA
biomassa atau kerapatan sel, dan dalam media cair pikovskaya, kerapatan
jumlah P terlarut. Percobaan sel, atau biomassanya, serta pH media
menggunakan rancangan acak lengkap cair. Hasil pengamatan kerapatan sel
(RAL).Analisis data menggunakan uji bakteri dan biomassa jamur disajikan
ragam F (Fisher Test) kemudian sebagaimana Gambar 1 dan Gambar 2.
dilanjutkan dengan DMRT (uji jarak Hasil uji F pada aras kepercayaan
berganda Duncan) dengan kepercayaan 95% menunjukkan bahwa macam isolat,
95%. waktu inkubasi maupun interaksi
keduanya memberikan pengaruh yang
HASIL DAN PEMBAHASAN sangat nyata (P=0,00) terhadap
Isolat mikrobia pelarut fosfat yang kerapatan sel bakteri dan biomassa
diperolehyaitu bakteri P1 (bakteri gram jamur masing-masing isolat mikrobia
negatif dengan morfologi koloni pelarut fosfat. Semakin besar biomassa
kosentris, elevasi cembung, dan tepian dan kerapatan sel dapat
rata), Aspergillus niger (jamur warna
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013 83
Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.

Gambar 3. Pengaruh interaksi jenis isolat mikrobia pelarut fosfat dan lama inkubasi
terhadap pH media cair pikovskaya(Lama inkubasi H0 = hari ke-0; H1 = hari
ke-1; H3 = hari ke-3, H6 = hari ke-6. Angka yang diikuti dengan huruf yang
sama tidak berbeda nyata pada uji DMR aras kepercayaan 95%).

Gambar 4. Pengaruh interaksi jenis isolat mikrobia pelarut fosfat dan lama inkubasi
terhadap P terlarut pada media cair pikovskaya (lama inkubasi H0 = hari ke-
0; H1 = hari ke-1; H3 = hari ke-3, H6 = hari ke-6.Angka yang diikuti dengan
huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMR aras kepercayaan 95%.

mengindikasikan bahwa aktivitas dari hari ke-0 hingga ke-3 untuk semua isolat
mikrobia juga semakin meningkat. mengalami penurunan. Penurunan pH
Hasil uji F dengan aras ini dapat disebabkan oleh produksi asam
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa organik yang dihasilkan oleh mikrobia.
jenis isolat tidak memberikan pengaruh Hue et al. (1986) menyebutkan bahwa
yang nyata (P>0,05) terhadap pH media jamur pelarut fosfat mampu
cair, sedangkan lama inkubasi serta mensekresikan asam-asam organik yang
interaksinya dengan jenis isolat dapat membentuk kompleks stabil
memberikan pengaruh yang sangat dengan kation-kation pengikat P di
nyata (P=0,00) terhadap pH media cair. dalam tanah. Semakin banyak asam-
Gambar 3 menunjukkan bahwa pH dari

84 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013


Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.
asam organik yang tersekresikan akan memberikan pengaruh yang besar
membuat pH semakin rendah. terhadap perubahan pH. Hal ini
Hari ke-6 menunjukkan bahwa pH dikarenakan semakin banyak jumlah
mengalami peningkatan. Hal ini karena mikrobia maka jumlah asam organik
pada hari ke-6 nutrisi dalam media cair akan semakin meningkat sehingga pH
telah berkurang, sehingga aktivitas dari semakin masam (Sanchez 1992). Hasil
mikrobia juga berkurang dan uji korelasi antara besarnya biomassa
2+
menyisakan Ca pada media cair yang atau kerapatan sel dengan kadar P
membuat pH mengalami kenaikan. terlarut menunjukkan korelasi positif (r
Hasil uji F dengan aras = 0,15) kurang erat namun besarnya
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa biomassa dan kerapatan sel tetap
jenis isolat, lama inkubasi serta interaksi memberikan pengaruh terhadap kadar P
keduanya memberikan pengaruh yang terlarut. Hal ini karena pelarutan P tidak
sangat nyata (P=0,00) terhadap hanya bisa dilakukan oleh mikrobia
besarnya P terlarut. Hasil tertinggi pelarut fosfat, tetapi juga mikrobia lain
ditunjukkan oleh Aspergillus niger. yang mampu menghasilkan asam
Biomassa jamur serta kerapatan sel anorganik. Madjid (2009)
bakteri dan pH menentukan besarnya P mengungkapkan bahwa biomassa dan
terlarut pada media cair. Semakin kerapatan sel mikrobia dapat
masam pH membuat pelarutan P mempengaruhi ketersediaan fosfat
semakin besar. melalui immobilisasi, yaitu pengikatan
Hasil uji korelasi menunjukkan ion ortofosfat menjadi bentuk organik
bahwa perubahan pH dan kadar P yang terikat dalam organisme.
terlarut mempunyai hubungan yang Kemampuan mikrobia bertahan
cukup erat (r = -0,39). Penurunan pH hidup dan menjaga kemampuannya
akibat berbagai jenis asam-asam organik melarutkan P pada bahan pembawa
yang dihasilkan mikrobia dan tanaman (carrier) inokulum adalah sangat
yang dapat berperan sebagai bahan penting. Hasil uji F pada aras
pengkhelat untuk melarutkan kepercayaan 95% menunjukkan bahwa
aluminium, besi, kalsium dan fosfat, jenis isolat dan lama inkubasi serta
sehingga meningkatkan pelepasan interaksi keduanya sangat nyata
ortofosfat (Stevenson 1986). Hasil uji pengaruhnya (P=0,00) terhadap jumlah
korelasi antara perubahan pH dengan sel. Populasi tertinggi terlihat pada
biomassa atau kerapatan sel memiliki populasi bakteri pelarut fosfat. Hasil
hubungan yang cukup erat (r = 0,31). pengamatan populasi isolat mikrobia
Besarnya biomassa atau kerapatan sel pelarut P ditampilkan pada Gambar 5.

Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013 85


Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.

Gambar 5. Pengaruh jenis mikrobia pelarut fosfat dan lama inkubasi terhadap
populasi isolat pada bahan pembawa vermikompos (lama inkubasi M0 =
minggu ke-0; M2 = minggu ke-2; M4 = minggu ke-4.Angka yang diikuti
dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada aras kepercayaan 95%)

Gambar 6. Pengaruh jenis isolat mikrobia pelarut fosfat dan lama inkubasi terhadap
pH bahan pembawa vermikompos (lama inkubasi M0 = minggu ke-0; M2 =
minggu ke-2; M4 = minggu ke-4.Antarangka yang diikuti dengan huruf yang
sama tidak berbeda nyata pada aras kepercayaan 95%).

Populasi tertinggi terlihat pada Hasil uji F dengan aras


populasi bakteri pelarut fosfat yang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa
mencapai 7,14 log cfu g-1. Minggu jenis isolat, lama inkubasi serta interaksi
pengamatan ke-0, ke-2, dan ke-4 keduanya memberikan pengaruh yang
menunjukkan populasi isolat lain yaitu sangat nyata (P=0,00) terhadap
Aspergillus niger, Aspergillus tamarii, perubahan pH bahan pembawa
dan Fusarium juga terus meningkat. Dari vermikompos. Minggu ke-4, pH
keempat isolat, Aspergillus niger adalah umumnya mengalami peningkatan dari
isolat yang tumbuh lebih cepat minggu ke-0 berbeda dengan pH pada
dibanding isolat yang lain walaupun media cair walaupun asam organiknya
jumlahnya tidak sebanyak bakteri. meningkat. Hal ini disebabkan karena
peran dari bahan organik (19,24%) yang
86 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013
Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.
terkandung dalam vermikompos sebagai sangat nyata (p<0,01) terhadap jumlah P
buffer (penyangga) sehingga pH terlarut air. Hasil tertinggi ditunjukkan
vermikompos tidak menurun tetapi oleh Aspergillus niger dengan kadar P
tetap stabil. terlarut air sebesar 33,58% pada minggu
Meningkatnya jumlah sel mikrobia ke-4 yang sebelumnya hanya 0,48%
pelarut fosfat serta pH juga pada minggu ke-0. Aspergillus niger
mempengaruhi P terlarut air dan P mampu melarutkan P lebih besar
terlarut asam sitrat 2 %. dibanding isolat lain karena Aspergillus
Hasil uji F dengan aras niger merupakan mikrobia yang paling
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa dapat menyesuaikan diri dengan
jenis isolat, lama inkubasi serta interaksi lingkungan. Aspergillus niger merupakan
keduanya memberikan pengaruh yang mikrobia yang tumbuh paling cepat dan

Gambar
Gambar 7.
7. Pengaruh jenis isolat
Pengaruh jenis isolat mikrobia
mikrobia pelarut
pelarut fosfat
fosfat dan
dan lama
lama inkubasi
inkubasi terhadap
terhadap PP
terlarut
terlarut air
air pada
pada bahan
bahan pembawa
pembawa vermikompos
vermikompos (lama
(lama inkubasi
inkubasi M0
M0 ==
minggu
minggu ke-0;
ke-0; M2
M2 == minggu
minggu ke-2;
ke-2; M4
M4 == minggu
minggu ke-4.Angka
ke-4.Angka yang
yang diikuti
diikuti
dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada aras kepercayaan
dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada aras kepercayaan 95%). 95%).

Gambar
Gambar 8.
8. Pengaruh
Pengaruh jenis
jenis isolat
isolat mikrobia
mikrobia pelarut
pelarut fosfat
fosfat dan
dan lama
lama inkubasi
inkubasi terhadap
terhadap PP
terlarut asam sitrat2% pada bahan pembawa vermikompos(lama
terlarut asam sitrat2% pada bahan pembawa vermikompos(lama inkubasi inkubasi
M0
M0 == minggu
minggu ke-0;
ke-0; M2
M2 == minggu
minggu ke-2;
ke-2; M4
M4 == minggu
minggu ke-4.Angka
ke-4.Angka yang
yang diikuti
diikuti
dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada aras kepercayaan
dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada aras kepercayaan 95%). 95%).

Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013 87


Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.
pesat dibandingkan bakteri, Fusarium, perubahan pH dan populasi mikrobia
dan Aspergillus tamarii pada media agar pelarut fosfat menunjukkan hubungan
pikovskaya. yang erat (r = -0,67). Populasi
Hasil penelitian Sastro et al. (2006) memberikan pengaruh yang sangat
juga menyebutkan bahwa Aspergillus besar terhadap perubahan pH. Semakin
niger memiliki kemampuan mensekresi besar populasi, jumlah asam organik
asam-asam organik khususnya sitrat akan semakin meningkat dan membuat
lebih baik dibanding isolat lain. pH semakin masam. Namun demikian,
Hasil uji F dengan aras korelasi antara populasi mikrobia dan P
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terlarut air serta P terlarut asam sitrat
jenis isolat, lama inkubasi dan interaksi 2% mempunyai hubungan yang kurang
antar keduanya sangat nyata erat (r = 0,06 dan 0,10). Jumlah populasi
pengaruhnya (P=0,00) terhadap P memberikan pengaruh yang kurang
terlarut asam sitrat 2% dari masing- besar terhadap kadar P terlarut air
masing isolat mikrobia pelarut fosfat. maupun asam sitrat 2%. Hal ini karena
Jumlah P terlarut asam sitrat 2% lebih pelarutan P tidak hanya tergantung
besar dibanding P terlarut air karena pada populasi mikrobia tetapi lebih
asam sitrat 2% mampu melarutkan P pada kemampuan mikrobia tersebut
yang tidak mampu dilarutkan oleh air. menghasilkan asam organik untuk
Berbeda dengan anion lain seperti NO3-, melarutkan fosfat. Setiap spesies
Cl-, SO42- yang mudah tercuci oleh air, mikrobia pelarut fosfat mempunyai
umumnya P sukar terlarut oleh air kemampuan secara genetik yang
disebabkan karena ion fosfat mudah berbeda dalam menghasilkan asam-
bereaksi dengan ion lain dan asam organik baik dalam jumlah
membentuk senyawa yang tingkat maupun jenisnya selama pertumbuhan.
kelarutan berkurang sehingga menjadi Jumlah dan jenis asam-asam organik
senyawa yang tidak mudah tercuci inilah yang berperan dan menentukan
(Rosmarkam dan Yuwono 2002). tingginya pelarutan fosfat, disamping
Hasil uji korelasi menunjukkan kemampuan dan kecepatan mikrobia
bahwa perubahan pH (H2O) dengan pelarut fosfat dalam berkembang biak.
kadar P terlarut air bahan pembawa
vermikompos mempunyai hubungan KESIMPULAN
yang kurang erat (r = 0,08). Hal ini Hasil isolasi tanah Andisol Dieng
diduga karena pH bahan pembawa diperoleh 4 isolat mikrobia pelarut
vermikompos tidak hanya dipengaruhi fosfat berupa 1 macam bakteri P1 dan 3
oleh tingkat pelarutan P tetapi juga jamur (Aspergillus niger, Fusarium, dan
dipengaruhi oleh kandungan bahan Aspergillus tamari). Isolat jamur
organik yang tinggi sebagai buffer pada Aspergillus niger berpotensi sebagai
bahan pembawa vermikompos. inokulum pupuk hayati pelarut P karena
Demikian juga korelasi pH dan P terlarut memiliki pertumbuhan paling cepat dan
asam sitrat 2% (r = 0,23). Korelasi antara pesat, serta kemampuan melarutkan P

88 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013


Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.
yang tinggi dan stabil baik pada media Sanchez PA 1992. Sifat dan Pengelolaan
cair (2,83 m.e/l) ataupun vermikompos Tanah Tropika. Bandung: ITB.
(36,78%). Sastro Y, Widianto D, Prijambada I 2006.
Pengaruh batuan fosfat dan
UCAPAN TERIMA KASIH kerapatan inokulum terhadap
Artikel ini ditulis dari sebagian ketahanan hidup Aspergillus niger
hasil penelitian Hibah Unggulan dan kemampuannya melarutkan
fosfat setelah dipeletkan dengan
Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2012
batuan fosfat. Jurnal Tanah dan
atas nama Widyatmani Sih Dewi, Sudadi, Lingkungan 7(2): 77-80.
Sumarno, dan Hery Widijanto yang
Setiawati, Mihardja 2008. Identifikasi
berjudul “Pengembangan Pupuk Organik
dan kuantifikasi metabolit
Bermikroba (Bionatural Fertilizer) untuk bakteri pelarut fosfat dan
Tanaman Kacang Tanah Beromega Tiga pengaruhnya terhadap
Tinggi. Penulis menyampaikan terima aktivitas Rhizoctonia solani
kasih kepada Direktur DP2M Dikti atas padatanaman kedelai. J.
dukungan dananya. Tanah Trop13(3):233-240.
Singh K, Frisvad JC, Thrane U, Mathur SB
DAFTAR PUSTAKA 1991. An Illustrated Manual
Foth HD 1990. Fundamental of Soil Identification of Some Seed Borne
Science. New York: John Wiley & Aspergilli, Fusaria, Penicillia, and
Sons. Their Mycotoxins. Denmark:
Danish Government Institute of
Hue NV, Craddock, Adamet F 1986. Seed Pathology for Developing
Effect of organic acids Countries.
onaluminium toxicity in subsoils.J.
Soil Sci. Soc. Am. 50: 28-34. StevensonFJ 1994. Humus Chemistry,
Genesis, Compostion, Reactions. A
Kartasapoetra AG, Sutedjo MM, Wileyinterscience Publication. New
Sastroatmodjo S 1991. York: John Wiley&Sons.
Mikrobiologi Tanah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nyakundi W, Mwangi W 2011. Isolation
and characterization of pathogenic
bacteria andFungi from Leptoptilos
crumeniferus (marabou stork)
droppings. Journal of Applied
Technology In Environmental
Sanitation 1 (1): 93-106.
Rao N 1993. Biofertilizer in Agriculture
and Forestry. New Delhi: Oxford
and IBH Publishing Co.
Rosmarkam, Yuwono 2002. Ilmu
Kesuburan Tanah. Yogyakarta:
Kanisius.

Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013 89


Isolasi Mikroba Asli Tanah Andisol Dieng … Sudadi et al.

90 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10 (2) 2013

Anda mungkin juga menyukai